SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
ASUHAN KEPERAWATAN
KEHILANGAN DAN
BERDUKA
Ns. Amalia Senja, M.Kep
DEFENISI
 KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang
mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi,
dinilai terjadi perubahan, tidak lagi
memungkinkan ada atau pergi/hilang.
 Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi
dimana seseorang mengalami suatu kekurangan
atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada
(Wilkinson, 2005).
DEFENISI
BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis
yang terpola spesifik pada individu yang
mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal,
karena melalui proses berduka individu mampu
memutus ikatan dengan benda/orang yang
terpisah dan berikatan dengan benda/orang
baru.
Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis,
kognitif dan perilaku
 Berduka : reaksi terhadap kehilangan yang
merupakan respon emosional yang normal.
 Berduka Proses memecahkan masalah
 Normal terkait kematian.
 Menentukan kesehatan jiwa individu, karena
memberi kesempatan individu untuk melakukan
koping terhadap kehilangan secara bertahap sehingga
dapat menerima kehilangan
KARAKTERISTIK BERDUKA
MENURUT BURGERS DAN
LAZARE (1976)
1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan
ketidakyakinan.
2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih
dan hampa bila teringat tentang kehilangan
orang yang disayangi.
3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak
nyaman dan sering disertai dengan menangis,
serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa
tercekik, nafas pendek.
4. Mengenang almarhum terus menerus
5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.
6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan
marah.
6 (ENAM) TINGKATAN BERDUKA
 1. Syok
 2. Tidak yakin
 3. Mengembangkan kesadaran diri
 4. Restitusi
 5. Mengatasi kehilangan
 6. Idealisasi dan hasil
PROSES BERDUKA:
• Fase awal
Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian.
Berlangsung beberapa minggu
Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya
perasan dingin, perasaan kebal (mati
rasa) dan bingung
Berakhir setelah beberapa hari
Kembali berduka berlebihan
Menangis dan ketakutan
LANJUTAN……
 Fase Pertengahan
Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah
kematian
Berakhir : kurang lebih 1 tahun
Pola tingkah laku yang ditunjukan:
a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan
pikiran tentang peristiwa kematian.
b. Suatu pencarian arti dari kematian
LANJUTAN….
 Fase Pemulihan
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
Individu memutuskan untuk tdk
mengenang masa lalu.
Meningkat partisipasi
pada kegiatan sosial
KEHILANGAN
 Kehilangan : suatu keadaan ketika individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada atau dimiliki,
baik sebagian atau keseluruhan.
 Dapat terjadi : tiba-tiba atau bertahap
 Proses berduka yang disebabkan oleh kehilangan :
1. Penyangkalan (denial)
2. Marah (anger)
3. Tawar menawar (bargaining)
4. Depresi
5. Penerimaan (acceptance)
LANJUTAN……
Tahap Penyangkalan
Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul,
menyangkal pernyataan kehilangan.
Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat
atau mendengar suara orang tsb)
Reaksi fisik : keletihan, kelemahan, wajah pucat, mual,
diare,sesak nafas, detak jantung cepat,
menangis, gelisah
LANJUTAN…..
Tahap Marah
Individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan.
Menunjukkan perasaan marah meningkat yang
diproyeksikan pada orang tertentu atau yang ada
dilingkungannya.
Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah,
susah tidur, tangan mengepal.
LANJUTAN……
Tahap Tawar Menawar:
Reaksi: Menyatakan kata-kata
”seandainya saya hati-hati”, “kenapa
harus terjadi pada keluarga saya”.
LANJUTAN……
Tahap Depresi:
Reaksi : menarik diri, tidak mau bicara, putus asa.
Reaksi fisik: menolak makan, susah tidur, letih,
libido menurun.
Tahap Penerimaan :
Reorganisasi perasaan kehilangan
Gambaran objek atau orang yang hilang mulai dilepas
perlahan, perhatian dialihkan pada objek baru
SUMBER GANGGUAN ATAU
KEHILANGAN
 Eksternal:
Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai individu,keyakinan atau
moral dan konflik interpersonal yang
mengancam konsistensi individu, harga
diri,rasa aman
 Internal :
Kematian orang yang disayangi,
penghentian kerja (PHK), penyakit atau
kehilangan tubuh tertentu
JENIS KEHILANGAN
 Kehilangan orang bermakna, mis: akibat
kematian atau dipenjara
 Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial,
mis: menderita penyakit, amputasi,
kehilangan pendapat, kehilangan
perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan,
kehilangan kedudukan, kehilangan
kemampuan seksual
 Kehilangan milik pribadi
(mis: uang,perhiasan)
FAKTOR PREDISPOSISI
 Genetik
Riwayat keluarga depresi sulit mengembangkan
sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan.
 Kesehatan fisik
Keadaan fisik sehat cenderung mampu
mengatasi stress
 Kesehatan mental
Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan
suram peka dg situasi kehilangan
 Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi
kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
FAKTOR PRESIPITASI
Stres dari perasaan kehilangan:
Stres nyata atau Imajinasi
Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial
Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri,
kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam
keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
IMPLIKASI KEPERAWATAN
 Pengkajian
1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka
menentukan tingkat berduka
2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada,
nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh
diperut, kehilangan kekuatan otot, distres
perasaan yg hebat.
3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis,
respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress)
4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture,
keyakinan spiritual, peran seks, status sosek.
5. Faktor predisposisi
6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.
LANJUTAN
 Diagnosa Keperawatan
a. berduka kompleks
b. berduka antisipasi
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Tujuan: Pasien dapat melalui proses berduka secara normal
dan sehat
Prinsip :
a. Tahap Penyangkalan: (memberikan kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan)
1) Dorong pasien mengungkapkan perasaan duka
2) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap, siap mental
3) Dengarkan pasien dengan penuh pengertian, jangan
menghukum atau menghakimi
4) Jelaskan bahwa sikap pasien wajar terjadi
INTERVENSI
KEPERAWATAN
5) Beri dukungan nonverbal : memegang
tangan,
menepuk bahu
6) Jawab pertanyaan pasien dgn bahasa
sederhana, jelas dan singkat.
7) Amati respon pasien selama bicara
8) Tingkatkan kesadaran pasien scr
bertahap
LANJUTAN
b. Tahap marah
1) Beri dorongan dan kesempatan pasien
mengungkapkan rasa marahnya
secara verbal
2) Dengarkan dgn empaty, jangan
memberi respon yang mencela
3) Bantu klien memanfaatkan sumber-
sumber pendukung
LANJUTAN
c. Tahap Tawar menawar
Bantu pasien mengidentifikasi rasa
bersalah dan rasa takutnya
1) Amati perilaku klien
2) Diskusikan bersama pasien ttg
perasaan
3) Tingkatkan HD pasien
4) Cegah tindakan merusak diri
LANJUTAN
d. Tahap Depresi (mengidentifikasi tk depresi, resiko merusak
diri dan membantu pasien mengurangi rasa bersalah)
1) Amati perilaku pasien
2) Diskusikan bersama pasien mengenai perasaan
3) Cegah tindakan merusak diri
4) Hargai perasaan pasien
5) Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif
yang terkait dengan kenyataan
6) Beri kesempatan pasien menungkapkan
perasaannya bila perlu biarkan ia menangis sambil
tetap didampingi
7) Bahas pikiran yang selalu timbul bersama pasien
LANJUTAN
e. Tahap Penerimaan
(membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa
dielakkan)
1) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien scr
teratur
2) Bantu pasien/kelg berbagi rasa, karena
biasanya setiap anggota kelg tdk berada pada
tahap yg sama pada saat bersamaan
Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat
pasien yang berduka
Tindakan keperawatan:
1. Mengenal masalah berduka pada pasien
2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat
pasien dengan berduka berkepanjangan
3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien
dengan berduka berkepanjangan
4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka
5. Melakukan rujukan
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
CONTOH KASUS
KASUS
Seorang ibu rumah tangga, Ny.M baru saja ditinggal pergi suaminya yang
meninggal secara tiba-tiba. Setelah ditinggalkan, Keluarga mengatakan
klien mengalami gangguan dalam menjalankan perannya sebagai ibu
semenjak suaminya meninggal karena jatuh dari lantai 5 bangunan tempat
dia bekerja. Menurut kesaksian ada seseorang yang melihat sosok Tn. A
yang melompat dr gedung. Keluarga mengatakan bahwa 1 minggu yll Ny.M
minta cerai pada Tn.A.  Klien mengungkapkan bahwa dirinya merasa
hampa dalam hidupnya dan mengatakan bahwa dirinya yang berdosa atas
meninggalnya suami. Ketika diamati, Pasien terlihat berbicara dengan
nada marah,dan membentak, kadang2 terlihat melamun walaupun
bersama orang lain.
Bagaimana langkah menyusun askep ?
Pengkajian
•  Data Subyektif
(diungkapkan secara verbal oleh pasien/ orang terdekat/keluarga)
•  Data Obyektif
( melalui hal2 yg bisa diamati/diobservasi)
Tentukan Keypoint
ANALISA DATA
DS:
Keluarga mengatakan klien mengalami gangguan
dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Klien
mengungkapkan bahwa dirinya merasa hampa dalam
hidupnya dan mengatakan bahwa dirinya yang
berdosa atas meninggalnya suami.
DO:
Pasien terlihat berbicara dengan nada marah,dan
membentak, kadang2 terlihat melamun walaupun
bersama orang lain.
PENENTUAN DIAGNOSA
-          Lihat pada domain (ada 13 domain) dan kelas taksonomi II
-          Lihat uraian dari kelas pada domain (hal. 431-443)
-          Pada domain 9.koping/toleransi stress kelas 2. respons koping, terdapat
diagnosis yg disetujui untuk masalah berduka
                Ex. 00172 Risiko duka cita terganggu
                       00136 Duka cita
-          Buka hal.pada diagnosa yang dicari
                Ex. Duka cita
-          Lihat definisi : ( jika sesuai, lanjutkan ke batasan karakteristik)
memenuhi batasan karakteristik yang diangkat sebagai masalah
keperawatan lihat etiologi pada faktor yang berhubungan, tentukan
etiologi yang sesuai.
 PROBLEM :
Duka cita terganggu
ETIOLOGI :
Kematian orang terdekat secara tiba-tiba
NOC
-          Buka NOC dibagian Belakang (hal.595-609)
-          Cari àGrieving,,(hal.601)
                Grieving
                                anticipatory,466
                                dysfunctional,477
-          Buka hal. Tersebut,,
-          Cek definisi,,
                Extended, unsuccessful use of intellectual
and emotional responses by which individuals,
families, comunnities attempt to work through the
process of modifying self concept based upon the
perception of loss.
Jika cocok pilih di sugested outcomes (outcome yg disarankan)
atau additional associated outcomes
-          Buka untuk masing2 outcome yg dipilih
-          Ex. Grief Resolution
•       Cek definisinya,,
Grief resolution: adjusment to actual impending loss
                Indikatorà skor:not at all(1), to aslight extent(2), to a
moderate extent (3), to a great extent (4), to a very great
extent (5)
•       Skor dipilih sesuai dengan pencapaian/target yg ingin
dicapai
•       Ex. Express feelings about loss
                Klien mampu mengekspresikan perasaan
kehilangan  pada tingkat sedang
NIC
-Buka NIC hal. Belakang (hal.718-739)
                Carià Grieving,, (hal 727)
                Grieving
                                anticipatory,634
                                dysfunctional,534-635
Buka hal.tersebut
-          Cek definisi,,
                Grieving, Dysfunctional : Extended, unsuccessful
use of intellectual and emotional responses by which
individuals, families, comunnities attempt to work through
the process of modifying self concept based upon the
perception of loss.
                Cocok-> pilih di suggested nursing interventions
for problem resolution atau additional optional
interventions
-          Buka untuk masing2 intervensi yg dipilih
-          Ex.Grief work facilitation
-          Cek definisinya, Grief work facilitation :
                Assistance with the resolution of a significant
loss
-          Tentukan aktivitasnya.
-          Ex. Identify the loss
                Mengidentifikasi kehilangan yang dialami klien
No
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Intervensi (NIC)
Implementasi
Tanda tangan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....×24 jam
diharapkan....
Dengan KH :
- -
Label
- (Intervensi)
-
- - (Implementasi)
- -
 Ttd
No
Dx
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Intervensi (NIC)
Duka cita terganggu b.d kehilangan orang terdekat secara
tiba-tiba
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam
diharapkan klien
dapat melakukan penyesuaian dengan kehilangan yg
terjadi dengan KH :
-       Klien mampu mengekspresikan perasaan kehilangan
-        dst
Grief work facilitation
-   (Identify the loss) Identifikasi kehilangan
yang dialami klien
- dst
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 

What's hot (20)

Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 

Similar to Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka

Similar to Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka (20)

Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep berduka
Askep berdukaAskep berduka
Askep berduka
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
1
11
1
 
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptxAsuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
 
3
33
3
 
kehilangan.loss.ppt
kehilangan.loss.pptkehilangan.loss.ppt
kehilangan.loss.ppt
 
Pp kdk ii
Pp kdk iiPp kdk ii
Pp kdk ii
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
 
2
22
2
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiAmalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anakAmalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaAmalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillAmalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationAmalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyAmalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Amalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAmalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAmalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka

  • 2. DEFENISI  KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.  Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
  • 3. DEFENISI BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan berikatan dengan benda/orang baru. Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku
  • 4.  Berduka : reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respon emosional yang normal.  Berduka Proses memecahkan masalah  Normal terkait kematian.  Menentukan kesehatan jiwa individu, karena memberi kesempatan individu untuk melakukan koping terhadap kehilangan secara bertahap sehingga dapat menerima kehilangan
  • 5. KARAKTERISTIK BERDUKA MENURUT BURGERS DAN LAZARE (1976) 1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan. 2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi. 3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek. 4. Mengenang almarhum terus menerus 5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka. 6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.
  • 6. 6 (ENAM) TINGKATAN BERDUKA  1. Syok  2. Tidak yakin  3. Mengembangkan kesadaran diri  4. Restitusi  5. Mengatasi kehilangan  6. Idealisasi dan hasil
  • 7. PROSES BERDUKA: • Fase awal Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian. Berlangsung beberapa minggu Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya perasan dingin, perasaan kebal (mati rasa) dan bingung Berakhir setelah beberapa hari Kembali berduka berlebihan Menangis dan ketakutan
  • 8. LANJUTAN……  Fase Pertengahan Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian Berakhir : kurang lebih 1 tahun Pola tingkah laku yang ditunjukan: a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan pikiran tentang peristiwa kematian. b. Suatu pencarian arti dari kematian
  • 9. LANJUTAN….  Fase Pemulihan Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun. Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu. Meningkat partisipasi pada kegiatan sosial
  • 10. KEHILANGAN  Kehilangan : suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan.  Dapat terjadi : tiba-tiba atau bertahap  Proses berduka yang disebabkan oleh kehilangan : 1. Penyangkalan (denial) 2. Marah (anger) 3. Tawar menawar (bargaining) 4. Depresi 5. Penerimaan (acceptance)
  • 11. LANJUTAN…… Tahap Penyangkalan Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul, menyangkal pernyataan kehilangan. Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat atau mendengar suara orang tsb) Reaksi fisik : keletihan, kelemahan, wajah pucat, mual, diare,sesak nafas, detak jantung cepat, menangis, gelisah
  • 12. LANJUTAN….. Tahap Marah Individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan. Menunjukkan perasaan marah meningkat yang diproyeksikan pada orang tertentu atau yang ada dilingkungannya. Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
  • 13. LANJUTAN…… Tahap Tawar Menawar: Reaksi: Menyatakan kata-kata ”seandainya saya hati-hati”, “kenapa harus terjadi pada keluarga saya”.
  • 14. LANJUTAN…… Tahap Depresi: Reaksi : menarik diri, tidak mau bicara, putus asa. Reaksi fisik: menolak makan, susah tidur, letih, libido menurun. Tahap Penerimaan : Reorganisasi perasaan kehilangan Gambaran objek atau orang yang hilang mulai dilepas perlahan, perhatian dialihkan pada objek baru
  • 15. SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN  Eksternal: Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu,keyakinan atau moral dan konflik interpersonal yang mengancam konsistensi individu, harga diri,rasa aman  Internal : Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja (PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu
  • 16. JENIS KEHILANGAN  Kehilangan orang bermakna, mis: akibat kematian atau dipenjara  Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, mis: menderita penyakit, amputasi, kehilangan pendapat, kehilangan perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan kedudukan, kehilangan kemampuan seksual  Kehilangan milik pribadi (mis: uang,perhiasan)
  • 17. FAKTOR PREDISPOSISI  Genetik Riwayat keluarga depresi sulit mengembangkan sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan.  Kesehatan fisik Keadaan fisik sehat cenderung mampu mengatasi stress  Kesehatan mental Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan suram peka dg situasi kehilangan  Pengalaman kehilangan masa lalu Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
  • 18. FAKTOR PRESIPITASI Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata atau Imajinasi Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
  • 19. IMPLIKASI KEPERAWATAN  Pengkajian 1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka menentukan tingkat berduka 2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada, nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh diperut, kehilangan kekuatan otot, distres perasaan yg hebat. 3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis, respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress) 4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture, keyakinan spiritual, peran seks, status sosek. 5. Faktor predisposisi 6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.
  • 20. LANJUTAN  Diagnosa Keperawatan a. berduka kompleks b. berduka antisipasi
  • 21. INTERVENSI KEPERAWATAN Tujuan: Pasien dapat melalui proses berduka secara normal dan sehat Prinsip : a. Tahap Penyangkalan: (memberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan) 1) Dorong pasien mengungkapkan perasaan duka 2) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap, siap mental 3) Dengarkan pasien dengan penuh pengertian, jangan menghukum atau menghakimi 4) Jelaskan bahwa sikap pasien wajar terjadi
  • 22. INTERVENSI KEPERAWATAN 5) Beri dukungan nonverbal : memegang tangan, menepuk bahu 6) Jawab pertanyaan pasien dgn bahasa sederhana, jelas dan singkat. 7) Amati respon pasien selama bicara 8) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap
  • 23. LANJUTAN b. Tahap marah 1) Beri dorongan dan kesempatan pasien mengungkapkan rasa marahnya secara verbal 2) Dengarkan dgn empaty, jangan memberi respon yang mencela 3) Bantu klien memanfaatkan sumber- sumber pendukung
  • 24. LANJUTAN c. Tahap Tawar menawar Bantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya 1) Amati perilaku klien 2) Diskusikan bersama pasien ttg perasaan 3) Tingkatkan HD pasien 4) Cegah tindakan merusak diri
  • 25. LANJUTAN d. Tahap Depresi (mengidentifikasi tk depresi, resiko merusak diri dan membantu pasien mengurangi rasa bersalah) 1) Amati perilaku pasien 2) Diskusikan bersama pasien mengenai perasaan 3) Cegah tindakan merusak diri 4) Hargai perasaan pasien 5) Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif yang terkait dengan kenyataan 6) Beri kesempatan pasien menungkapkan perasaannya bila perlu biarkan ia menangis sambil tetap didampingi 7) Bahas pikiran yang selalu timbul bersama pasien
  • 26. LANJUTAN e. Tahap Penerimaan (membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan) 1) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien scr teratur 2) Bantu pasien/kelg berbagi rasa, karena biasanya setiap anggota kelg tdk berada pada tahap yg sama pada saat bersamaan
  • 27. Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat pasien yang berduka Tindakan keperawatan: 1. Mengenal masalah berduka pada pasien 2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan 3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan 4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka 5. Melakukan rujukan TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
  • 28. CONTOH KASUS KASUS Seorang ibu rumah tangga, Ny.M baru saja ditinggal pergi suaminya yang meninggal secara tiba-tiba. Setelah ditinggalkan, Keluarga mengatakan klien mengalami gangguan dalam menjalankan perannya sebagai ibu semenjak suaminya meninggal karena jatuh dari lantai 5 bangunan tempat dia bekerja. Menurut kesaksian ada seseorang yang melihat sosok Tn. A yang melompat dr gedung. Keluarga mengatakan bahwa 1 minggu yll Ny.M minta cerai pada Tn.A.  Klien mengungkapkan bahwa dirinya merasa hampa dalam hidupnya dan mengatakan bahwa dirinya yang berdosa atas meninggalnya suami. Ketika diamati, Pasien terlihat berbicara dengan nada marah,dan membentak, kadang2 terlihat melamun walaupun bersama orang lain.
  • 29. Bagaimana langkah menyusun askep ? Pengkajian •  Data Subyektif (diungkapkan secara verbal oleh pasien/ orang terdekat/keluarga) •  Data Obyektif ( melalui hal2 yg bisa diamati/diobservasi) Tentukan Keypoint
  • 30. ANALISA DATA DS: Keluarga mengatakan klien mengalami gangguan dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Klien mengungkapkan bahwa dirinya merasa hampa dalam hidupnya dan mengatakan bahwa dirinya yang berdosa atas meninggalnya suami. DO: Pasien terlihat berbicara dengan nada marah,dan membentak, kadang2 terlihat melamun walaupun bersama orang lain.
  • 31. PENENTUAN DIAGNOSA -          Lihat pada domain (ada 13 domain) dan kelas taksonomi II -          Lihat uraian dari kelas pada domain (hal. 431-443) -          Pada domain 9.koping/toleransi stress kelas 2. respons koping, terdapat diagnosis yg disetujui untuk masalah berduka                 Ex. 00172 Risiko duka cita terganggu                        00136 Duka cita -          Buka hal.pada diagnosa yang dicari                 Ex. Duka cita -          Lihat definisi : ( jika sesuai, lanjutkan ke batasan karakteristik) memenuhi batasan karakteristik yang diangkat sebagai masalah keperawatan lihat etiologi pada faktor yang berhubungan, tentukan etiologi yang sesuai.
  • 32.  PROBLEM : Duka cita terganggu ETIOLOGI : Kematian orang terdekat secara tiba-tiba NOC -          Buka NOC dibagian Belakang (hal.595-609) -          Cari àGrieving,,(hal.601)                 Grieving                                 anticipatory,466                                 dysfunctional,477 -          Buka hal. Tersebut,, -          Cek definisi,,                 Extended, unsuccessful use of intellectual and emotional responses by which individuals, families, comunnities attempt to work through the process of modifying self concept based upon the perception of loss.
  • 33. Jika cocok pilih di sugested outcomes (outcome yg disarankan) atau additional associated outcomes -          Buka untuk masing2 outcome yg dipilih -          Ex. Grief Resolution •       Cek definisinya,, Grief resolution: adjusment to actual impending loss                 Indikatorà skor:not at all(1), to aslight extent(2), to a moderate extent (3), to a great extent (4), to a very great extent (5) •       Skor dipilih sesuai dengan pencapaian/target yg ingin dicapai •       Ex. Express feelings about loss                 Klien mampu mengekspresikan perasaan kehilangan  pada tingkat sedang NIC -Buka NIC hal. Belakang (hal.718-739)                 Carià Grieving,, (hal 727)                 Grieving                                 anticipatory,634                                 dysfunctional,534-635
  • 34. Buka hal.tersebut -          Cek definisi,,                 Grieving, Dysfunctional : Extended, unsuccessful use of intellectual and emotional responses by which individuals, families, comunnities attempt to work through the process of modifying self concept based upon the perception of loss.                 Cocok-> pilih di suggested nursing interventions for problem resolution atau additional optional interventions -          Buka untuk masing2 intervensi yg dipilih -          Ex.Grief work facilitation -          Cek definisinya, Grief work facilitation :                 Assistance with the resolution of a significant loss -          Tentukan aktivitasnya. -          Ex. Identify the loss                 Mengidentifikasi kehilangan yang dialami klien
  • 35. No Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC) Implementasi Tanda tangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....×24 jam diharapkan.... Dengan KH : - - Label - (Intervensi) - - - (Implementasi) - -  Ttd No Dx Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
  • 36. Duka cita terganggu b.d kehilangan orang terdekat secara tiba-tiba Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam diharapkan klien dapat melakukan penyesuaian dengan kehilangan yg terjadi dengan KH : -       Klien mampu mengekspresikan perasaan kehilangan -        dst Grief work facilitation -   (Identify the loss) Identifikasi kehilangan yang dialami klien - dst