Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan masalah psikososial kecemasan. Terdapat penjelasan mengenai kecemasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tindakan keperawatan yang dilakukan selama empat kali kunjungan untuk mengurangi kecemasan klien, serta evaluasi yang menunjukkan klien sudah bisa mengontrol rasa cemas.
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Askep Kecemasan/Anxiety
1. STIKES 2B S1 KEPERAWATAN
asuhan
keperawatan klien
DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL KECEMASAN
2. asuhan
keperawatan
MERUPAKAN
proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada klien/pasien di berbagai
tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah – kaidah keperawatan
sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan bersifat humanistic
dan berdasarkan pada kebutuhan objektif
klien untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien.
3. Masalah
Psikososial
MERUPAKAN MASALAH YANG
BANYAK DIALAMI MASYARAKAT
Psikososial berarti menyinggung relasi social
yang mencakpu faktor – faktor psikolosi. Dari
definisi yang sudah disebutkan masalah
psikososial adalah masalah yang terjadi pada
kejiwaan dan sosialnya
s1keperawatan2B
4. KECEMASAN
KECEMASAN DALAM BAHASA INGGRIS YAITU ANXIETY YANG BERASAL DARI
BAHASA LATIN ANGUSTUS YANG MEMILIKI ARTI KAKU, DAN ANGO, ANCI
YANG BERARTI MENCEKIK (TRISMIATI, DALAM YUKE WAHYU WIDOSARI, 2010:
16)
Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang spesifik, sedangkan
ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman langsung, sedangkan
kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga yang terletak
di masa depan.
S1KEPERAWATAN2B
6. tingkat
kecemasan
K. RINGAN
berhubungan dengan
ketegangan yg menye
babkan individu menjadi
waspada dan meningkatkan
lapang persepsinya.
K. SEDANG
memungkinkan individu
untuk berfokus pada hal
yang penting dan
mengesampingkan yang
lain
K. BERAT
mengurangi lapang persepsi
individu. Individu cenderung
berfokus pada sesuatu yang
rinci dan spesifik serta tidak
berpikir tentang hal lain.
TINGKAT PANIK
berhubungan dengan
terperangah, ketakutan, dan
teror
7. MEKANISME
KOPING
merupakan cara mengatasi
stress dan kecemasan
dengan memperdayakan diri.
Individu biasanya
menghadapi kecemasan
menggunakan mekanisme
koping yang berfokus pada
masalah, mekanisme koping
yang berfokus pada kognitif,
dan mekanisme koping yang
berfokus pada emosi
8. K. Maladaptif
usaha yang dilakukan
individu dalam
menyelesaikan
masalah akibat adanya
stressor atau tekanan
yang bersifat negatif,
merugikan dan
destruktif serta tidak
dapat menyelesaiakan
masalah secara tuntas.
2 MACAM
MEKANISME
KOPING
K. Adaptif
usaha yang
dilakukan individu
dalam
menyelesaikan
masalah akibat
adanya stressor atau
tekanan yang
bersifat positif,
rasional, dan
konstruktif.
13. Diperkirakan 20% dari populasi
dunia menderita ansietas dan
sebanyak 47,7 % remaja sering
merasa cemas (Haryadi, 2007)
Ansietas adalah respon tubuh
terhaap peristiwa yang terjadi
dimana respon tubuh tsb lebih
bersifat negatif sehingga
menimbulkan ketida nyamanan
bagi klien (Zaini, 2019).
Menurut DepKes RI 1990, kecemasan
dirasakan tjadi ssuatu yg tidak
menyenangkan ttpi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan
berasal dari dalam
16. Didapat
Data subjektif klien
mengatakan dirinya masih
cemas
Data Objektif klien terlihat
bingung, gelisah, klien sulit
berkonsentrasi klien masih
susah dinasehati
17. Hari Ke-2
Didapat data subjektif
mengatakan dirinya ingin tidak
merasakan cemas seperti
sekarang. Dengan data objektif
terlihat bingung, klien tampak
gelisah, klien sulit berkonsentrasi
18. PadaHariKe-3 Pada Hari selasa 17 Desember 2020
Data subjektif klien mengatakan cemas yang
dialami sudah sedikit berkurang, dengan data
objektif klien sudah tampak tidak bingung, klien
tampak lebih tenang tetapi klien sulit
berkonsentrasi klien bisa melakukan teknik
relaksasi otot.
19. DS Klien mengatakan
sudah tidak cemas dan
merasa tenang dengan
DO klien tenang, wajah
lebih rileks, klien dapat
mengontrol cemasnya,
klien kooperatif
Pada Hari Ke-4
20. Berdasarkan pengkajian yang telah
dilakukan kepada Tn. S dengan metode
auto dan allo anamnesa diperoleh data
subjektif dan data objektif yang sesuai
dengan prioritas masalah yang
dialami oleh Tn.S yaitu masalah
psikososial ansietas didukung dengan
data subjektif Tn. S mengatakan cemas
karena batuk berdahak yang tak kunjung
sembuh, setelah dilakukan pemeriksaan
pasien positif TB paru.
Pengkajian
21. Tn. S juga mengatakan cemas karena
harus meminum obat setiap hari selama
6 bulan. Dan data objektif yang diperoleh
Tn. S terlihat gelisah, bingung dan sulit
berkonsentrasi. Saat dilakukan
pemeriksaan skoring ansietas
menggunakan Hamilton Rating Scale For
Anxiety (HARS) jumlah skor 20 dengan
interpretasi kecemasan ringan, tekanan
darah klien 120/80 mmHg dan nadi 80
x/menit.
Lanjutan...
22. BATUK BERDAHAK YANG TAK KUNJUNG SEMBUH, TN.S JUGA
MENGATAKAN CEMAS KARENA HARUS MEMINUM OBAT SETIAP HARI
7 SELAMA 6 BULAN, SKOR ANSIETAS 20 (KECEMASAN RINGAN),
BINGUNG, GELISAH, SULIT BERKONSENTRASI, KOMPULSI, TD : 120/80
MMHG, NADI 80 X/MENIT
YANG PALING DIPERO
RITASKAN DLM KASUS INI
ADALAH ANSIETAS DITANDAI
DENGAN TN.S MENGATAKAN
CEMAS KARENA............
Diagnosa
23. Strategi pelaksanaan yang pertama
(SP1) Tn. S dapat membina hubungan
saling percaya, menyebutkan penyebab
ansietas, menyebutkan situasi yang
menyertai ansietas, menyebutkan
perilaku terkait ansietas, melakukan
tehnik pengalihan situasi dan
menganjurkan klien memasukkan ke
dalam kegiatan harian. Strategi
pelaksanaan yang kedua (SP2) Tn. S
dapat menyebutkan cara mengontrol
ansietas, membantu klien melakukan
tehnik tarik napas dalam, maenganjurkan
klien memasukkan kedalam kegiatan
harian.
Intervensi
24. Strategi pelaksanaan yang ketiga (SP3)
Tn. S dapat melatih mengontrol rasa
cemas dengan cara melakukan tehnik
relaksasi otot, menganjurkan klien
memasukkan kedalam kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan yang keempat
(SP4) Tn. S dapat melatih klien
mengontrol ansietas dengan cara teknik
relaksasi lima jari, menganjurkan klien
memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian.
Lanjutan...
25. Adapun tindakan keperawatan pada
kasus yang dialami oleh Tn.S
dilaksanakan selama empat kali
kunjungan, yaitu: Pada hari pertama
Selasa, 10 Desember 2019 yaitu membina
hubungan saling percaya, menyebutkan
penyebab ansietas, menyebutkan situasi
yang menyertai ansietas, menyebutkan
perilaku terkait ansietas, melakukan
tehnik pengalihan situasi. Pada hari
kedua Jumat, 13 Desember 2019 yaitu
menyebutkan cara mengontrol ansietas,
membantu klien melakukan tehnik tarik
napas dalam,
Implementasi
26. menganjurkan klien memasukkan ke
dalam kegiatan harian. Pada hari ketiga
Selasa, 17 Desember 2019 yaitu
mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien, melatih mengontrol rasacemas
dengan cara melakukan tehnik relaksasi
otot, menganjurkan klien memasukkan
kedalam kegiatan harian. Pada hari
keempat Jumat, 20 Desember 2019 yaitu
mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien, melatih klien mengontrol ansietas
dengan cara teknik relaksasi lima jar.
lanjutan..
27. menganjurkan klien memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian. Pada
saat dilakukan tindakan keperawatan 8
respon klien sangat kooperatif, namun
sedikit ada kesulitan saat klien
melakukan tindakan keperawatan SP tiga
yaitu melakukan teknik relaksasi otot,
klien mengatakan sedikit agak sulit
mengingat cara melakukan teknik
relaksasi otot
lanjutan..
28. Evaluasi asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Tn. S sebanyak empat
kali evaluasi. Evaluasi dilakukan pada
tanggal 10, 13, 17 dan 20 Desember 2019.
Pada evaluasi hari terakhir didapatkan
klien sudah bisa mengontrol rasa cemas
yang dialami.
Evaluasi
29. Kesimpulan
Masalah psikososial merupakan masalah yang banyak terjadi dimasyarakat.
Menurut Yeni (2011) psikososial adalah suatu kemampuan tiap diri individu
untuk berinteraksi dengan orang yang ada disekitarnya. Sedangkan
menurut Chaplin (2011) psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada
individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. psikososial
berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologi.
Dari defenisi diatas masalah psikososial adalah masalah yang terjadi pada
kejiwaaan dan sosialnya. Banyak masalah-masalah psikososial yang
dihadapi oleh masyarakat khususnya oleh ibu. Menurut Patricia (2012) yaitu:
berduka,
s1keperawatan2b