2. PENGERTIAN
• Toleran adalah“tasâmuh”, yang berarti sikap baik dan berlapang dada
terhadap perbedaan-perbedaan dengan orang lain yang tidak sesuai
dengan pendirian dan keyakinannya.
• Toleransi dianjurkan dalam masalah muamalah dan hubungan
kemasyarakatan bukan menyangkut masalah akidah dan ibadah
3. BENTUK-BENTUK TOLERANSI DALAM ISLAM
• Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang
yang sakit, muslim ata nonmuslim, bahkan terhadap binatang sekalipun.
• Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim.
• Boleh memberi hadiah pada non muslim.
4. TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
• Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial.
• Manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam
rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang
berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.
• Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka
diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi
gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.
5. TOLERANSI MENURUT UNDANG-UNDANG
• Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan
bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya".
6. KAWIN BEDA AGAMA
• Pernikahan Pria Muslim dengan Wanita non-muslim yang dimaksud dalam Hukum
Islam adalah apabila Wanita Non-muslim tersebut adalah dari golongan ahli kitab,
artinya orang yang mengimani kitab terdahulu, dalam hal ini Wanita Nasrani dan
WanitaYahudi, maka pernikahan ini diperbolehkan (halal).
• Para Ulama Islam percaya agama Islam, Nasrani, danYahudi merupakan agama
samawi.Sehingga mereka berpendapat, selain menikahi wanita Muslim, pria Muslim
boleh menikahi wanita Kristen.Tapi wanita dari agama lain seperti Hindu, Budha, dll
haram baginya.
• Perlu ditegaskan bahwa haram hukumnya seorang Muslimah menikah dengan laki-
laki non-Muslim secara mutlak, baik laki-laki itu dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan
Nasrani) ataupun dari agama musyrik lainnya.Hal ini telah ditegaskan dalam Alquran
dan merupakan ijmak (konsensus) para ulama Islam