SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Dhammacakkapavatthana Sutta
Kehidupan manusia selalu mengalamiperubahan baik secara jasmani maupun
batin.
Di kerajaan Kapilavatthu pun tak lepas dari fase tersebut. Namun karena Raja
Sudhodana tau jika Pangeran Sidharta melihat fase tersebut maka akan
meninggalkan kerajaan, maka Raja mengondisikan agar disekeliling istana tidak
nampak situasi demikian.
Hingga Pangeran Sidharta dewasa, tidak pernah melihat fase tersebut dan hanya
menikmati kehidupan yang nyaman dan mewah. Fase tersebut akan terlihat
diluar tembok tinggi kerajaan, benar-benar hanya ada diluar kerajaan.
a. Nilai-Nilai Kesejarahan Dhammacakkapavattana Sutta
Pada suatu waktu, Pangeran Sidharta meminta ijin
kepada Ayahnya untuk keluar dari istana. Tentu saja
sebelum Pangeran Sidharta keluar istana seluruh
lingkungan masyarakat ditata dengan rapi dan suasana
semarak untuk menyambut Pangeran Sidharta. Namun
dalam perjalanan tiba-tiba bertemu dengan
.........................(Kusaladhamma;2007:54).
PERISTIWA YANG DILIHAT PANGERAN
SIDHARTA PADA HARI KE-2, 3, DAN 4
2
3
4
AKHIRNYA MENEMUKAN JALAN TENGAH
DAN MENCAPAI PENERANGAN
SEMPURNA
BRAHMA SAHAMPATI MEMOHON KEPADA
BUDDHA UNTUK MEMBABARKAN
DHARMA
Brahma Sahampati berusaha meyakinkan Buddha agar
berkenan mengajar Dharma. Brahma Sahampati memohon
kepada Buddha dengan mengatakan bahwa pasti ada
makhluk yang mampu mengerti ajarannya, makhluk yang
hanya memiliki sedikit debu di matanya. Maka ajaran
Buddha ditujukan bagi mereka yang hanya memiliki
sedikitdebu di matanya.
Akhirnya Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya yang
dikenal dengan Dhammacakkapavattana Sutta pada hari Āsādha ini lebih
dari 2500 tahun yang lalu.
UNGGULDengan mempelajari Empat Kebenaran Mulia, sangat berdampak pada
kehidupan seseorang. Sebagaimana yang Buddha teladankan langsung,
melalui cara bertapa yang ekstrim pada awalnya tidak mampu mencapai
penembusan kebenaran mulia tersebut.
Namun setelah dilakukan dengan cara yang tepat, tidak juga dengan
berfoya-foya, yakni dengan jalan tengah, Beliau mampu mencapai
penembusan dan mampu menyelami serta merealisasi Empat Kebenaran
Mulia, hingga tercapailah kebahagiaan tertinggi yaitu Nibbana.
BAGAIMANA MANFAAT UNTUK UMAT AWAM?
Apabila memahami dengan baik akan Empat Kebenaran Mulia
dan senantiasa mempraktikkannya dalam keseharian, maka
tidak adalagi kesedihan yang mendalam dalam batin setiap
orang.
Dengan pemahaman yang mendalam akan Empat Kebenaran
Mulia, maka seseorang akan senantiasa menjaga pikirannya
agar tidak menimbulkan sebab dari dukkha. Hal yang dapat
dilakukan, saat keberhasilan praktik empat kebenaran mulia
dalam kehidupan sehari-hari adalah manusia akan menjaga
pikirannya untuk selalu waspada.
Dengan demikian tidak mempertahankan pikiran yang negatif dan tidak
mendatangkan banyak keinginan duniawi yang berlebihan.
Tahapan selanjutnya adalah akan senantiasa menjaga kehendak dalam tahap:
menghapus kehendak buruk yang telah muncul, melaksanakan kehendak baik
yang telah muncul dan memunculkan kehendak baik yang belum pernah
dilakukan.
Luar biasa nilai yang dapat diambil dari Dhammacakkapavattana Sutta untuk diterapkan
dalam keseharian. Dari sutta tersebut, manusia tergiring dengan baik menuju kebahagiaan
bebas dari kemelekatan, sehingga batin akan menjadi tenang, penuh sukacita, dan
meminimalisasi kehendak tidak baik yang akan muncul.
Sebagaimana dianalisis bahwa umat Buddha dapat menggunakan Empat Kebenaran Mulia
untuk kemajuan spiritual kita. Bahwa sebagai umat Buddha dapat menerapkan
kebenaran mulia dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi munculnya
kemelekatan terhadap keinginan-keinginan pikiran.
b. Isi Dhammacakkapavattana Sutta
Diawali dengan penjelasan tentang dua cara ekstrim yang harus
dihindari oleh petapa, yaitu:
a. mengumbar nafsu indriya (kāmasukhallikānu yoga)
b. menyiksa diri (attakilamathānu yoga)
Jalan Tengah
 Membuka mata batin,
 Menimbulkan pengetahuan,
 Membawa ketenangan,
 Pengetahuan batin luarbiasa,
 kesadaran agung
 Pencapaian Nibbāna
ANALISIS JALAN TENGAH
Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang terdiri dari???
Avihimsā
Sankappa
Pikiran tanpa
kekejaman
Abyāpāda
Sankappa
Pikiran tanpa
memusuhi/
membahayakan
Nekkhamma
Sankappa
Pikiran yang diarahkan
untuk melepaskan
keduniawian
Tilakkhana
Hasil penembusan
pengertian benar
Struktur Materi Berdasarkan Capaian Pembelajaran
Paticcasamuppāda
Hasil penembusan
pengertian benar
Hasil penembusan
pengertian benar
Empat Kebenaran
Mulia
Unsur Paññā (Kebijaksanaan)
Pengertian
Benar
Pikiran
Benar
01
03 05
07
02 04 06 08
Jalan Tengah terdiri dari delapan unsur yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu paññā, sīla, dan samādhi.
Paññā terdiri dari unsur Pengertian Benar (Sammā Ditthi) dan Pikiran Benar (Sammā Sankappa).
01
SAMMĀ DITTHI
PENGERTIAN BENAR
Pandangan Benar
Nonduniawi
Mengarah pada
pembebasan dari dunia.
Duniawi
Mengatur kemajuan
batin dan jasmani dalam
lingkaran kehidupan.
Mengarah pada dualitas
tinggi-rendah.
Kebahagiaan dan
penderitaan duniawi.
Pandangan benar
duniawi tentang hukum
karma.
Nonduniawi
Mengarah pada prinsip
dasar pembebasan yang
melampaui duniawi.
Jalan pembebasan dari
siklus kehidupan,
kelahiran, dan kematian
yang terus berulang.
Pandangan benar
nonduniawi tentang
Empat Kebenaran Mulia.
Pandangan Benar
Duniawi
Berlaku dalam batasan
dunia.
Selain Empat Kebenaran Mulia
Selain pemahaman tentang
Empat Kebenaran Mulia,
pengertian benar meliputi
pengetahuan disertai
penembusan tentang hukum
sebab musabab yang saling
bergantungan
(paṭiccasamuppāda) dan tiga
corak kehidupan (tilakkhana)
(Sammaditthi Sutta).
02
SAMMĀ SANKAPPA
PIKIRAN BENAR
Aktivitas mental.
Aspek kognitif
berdasarkan
pengetahuan faktual
pada unsur pengertian
benar.
Prinsip Dasar
Aktivitas mental yang
dapat membentuk
kecenderungan dan
kegemaran seseorang.
Saturn is a gas giant
and has several rings
Pengertian yang dimiliki
seseorang dapat
menembus
pengetahuan dan
wawasan, diperoleh
melalui refleksi,
penyelidikan yang dapat
mengonstruksi
pengetahuan baru.
Pikiran yang diarahkan
untuk melepaskan
keduniawian (nekkhamma
sankappa).
01
Pikiran tanpa
membahayakan/memusuhi
(abyāpāda sankappa).
02
Pikiran tanpa kekejaman
(avihimsā sankappa).03
Pikiran Benar
Buddha menyatakan bahwa
pikiran benar meliputi tiga
unsur.
—Buddha
“Jika seseorang memegang
pandangan salah, maka perbuatan,
perkataan, rencana, dan tujuannya
akan mengarah pada penderitaan;
sedangkan jika seseorang
memegang pandangan benar, maka
perbuatan, perkataan, rencana, dan
tujuannya akan mengarah pada
kebahagiaan.”
Sila (Kemoralan)
a. SammāVācā (UcapanBenar)
ada dua alasan :pertama
• Tidak ada orang yang tidak pernah berbicara, kecuali orang yang cacat
secara fisik. Namun, perluasan dari berbicara yaitu komunikasi, tentunya
pasti dilakukan oleh setiap orang entah melalui tulisan, isyarat maupun
ucapan.
Alasan ke dua :
• Ketika berkomunikasi menggunakan bahasa yang merupakan
alat komunikasi. Begitu pula saat berpikir, sadar atau tanpa
sadar penuh, menggunakan yang namanya bahasa.
• Ucapan adalah wujud dari pikiran atau pemikiran pemikiran,
sehingga batas antara ucapan dan pikiran itu sangat kecil dan
halus. Sang Buddha menyadari hal tersebut, sehingga
mengkhususkan ucapan sebagai sebuah poin penting.
Dalam sutta-sutta, kata “ucapan” biasanya muncul
sejajar dan bersamaandengan kata “pikiran” atau
“perbuatan”. Menyadari hal tersebut, berhati-
hatilah ketika sedang berucap atau berbicara.
Pikirkanlah terlebih dahulu apa yang akan kita
ucapkan.
• Sebagaimana terdapat dalam Dhammapada syair 281 :“Hendaklah ia
menjaga ucapan dan mengendalikan pikiran dengan baik serta tidak
melakukan perbuatan jahat melalui jasmani. Hendaklah ia memurnikan
tigasaluran perbuatan ini, memenangkan Jalan yang telah dibabarkan oleh
Para Suci”.
• Kelompok Moralitas (sila) ini adalah fondasi dasar untuk mencapai
pencerahan, bebas dari penderitaan, seperti yang dikatakan Sang
Buddha dalam Dhammapada syair 361 yaitu:
• “sungguh baik mengendalikan perbuatan; sungguh baik mengendalikan
ucapan; sungguh baik mengendalikan pikiran; dan sungguh baik
mengendalikan semuanya (indria-indria). Seorang bhikkhu yang dapat
mengendalikan semuanya akan bebas dari semua penderitaan.”
Samma vaca???
● Saccavibhanga Sutta, MajjhimaNikaya, maka suatu ucapan dikatakan ‘benar’
apabila memenuhi kriteria :ucapan yang menjauhi kebohongan, menghindari
fitnah atau kata-kata untuk memecah belah yang didasari kebencian, tidak
mengandung kata-kata kasar, dan tidak melakukan obrolan kosong yang
tidak bermanfaat.
● Kitab Suci Dhammapada Syair 234 bahwa para bijaksana terkendali
perbuatan, ucapan, dan pikirannya. Sesungguhnya, mereka itu benar-benar
telah dapat menguasai diri.
Buddha jelaskan dalam Syair Dhammapada syair 176
● orang yang melanggar salah satu Dhamma (Aturan Moralitas
Buddhis/Pancasila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak
mempedulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak
dilakukannya.
● Ucapan yang benar sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Buddha seperti yang
terlihatdalamsabda sang Buddha pada ayat Dhammapada di atas. Biasanya
seseorang yang berani untukmengatakan kebohongan, maka kejahatan yang
lebih kejam, entah itu pencurian, pembunuhan, maupun perampokan akan
mudah untuk dilakuka nolehnya.
Dhammapada syair 306 bahwa
● orang yang selalu berbicara tidak benar, dan juga orang yang setelah berbuat
kemudian berkata: “Aku tidak melakukannya,” akan masuk ke neraka. Dua
macam orang yang mempunyai kelakuan rendah ini, mempunyai karma yang
sama dalam dunia selanjutnya.Dalam konteks modern, ucapan tidak sekedar
berucap, namun dapat diperluas ke komunikasi yang benar, termasuk melalu
itulisan.
● Anguttara Nikaya disebutkan bahwa ada lima tanda suatu ucapan dikatakan
baik dan benar, yaitu: Jika ucapan memiliki lima tanda, para bhikkhu, berarti
ucapan itu disampaikan dengan baik, tidak disampaikan dengan buruk, tak-
ternoda dan taktercela oleh para bijaksana.
Dalam Majjhima Nikaya bahwa
● Tidak seharusnya seseorang melakukan kebohongan sekalipun demi
sebuah lelucon.
● Hal-hal berikut yang kelihatannya seperti berbohong, namun sebenarnya
tidak dapat dianggap sebagai kebohongan karena tidak adanya niat untuk
menipu, antara lain: Euphemisme Euphemisme adalah suatu cara dalam
pembicaraan atau tulisan (komunikasi)
Dalam Subhasita sutta, Samyutta Nikaya
● Dijelaskan bahwa“ucapan yang bermanfaat adalah yang paling utama, kata
orang-orang suci. Orang harus berbicara apa yang berharga dan bukan yang
tidak berharga. Inilah yang kedua. Orang harus berbicara apa yang
menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan. Inilah yang ketiga.
Orang harus berbicara apa yang benar dan bukan apa yang salah.
● 4 cara yaitu harus tepat waktu, benar (sesuai dengan kenyataan), lembut,
bertujuan baik dan berdasarkan cinta kasih seperti yang disebutkan dalam
Anggutara Nikaya,
b. Sammā Kammanta (PerbuatanBenar)
● Menurut ajaran Buddha, suatu perbuatan itu dikatakan baik atau buruk
tergantung pada keadaan pikiran pelaku saat perbuatan tersebut dilakukan.
Jadi, kriteria dasar etika Buddhis bukanlah teologis, melainkan psikologis.
● Sebagaimana dijelaskan dalam Dhammapada syair 122 bahwa Janganlah
meremehkan kebajikan walaupun kecil, dengan berkata: “Perbuatan bajik
tidak akan membawa akibat.”
● Bagaikan sebuah tempayan akan terisipenuh oleh air yang dijatuhkan setetes
demi setetes, demikian pula orang bijaksana sedikit demi sedikit memenuhi
dirinya dengan kebajikan.Maka jangan pernah menyepelekan perbuatan baik
sekecil apapun, hendaknya dilakukan terus menerus.
Dhammapada syair 117-118 bahwa apabila seseorang berbuat jahat,
hendaklah ia tidak mengulangi perbuatann yaitu, dan jangan
merasa senang dengan perbuatan itu; sungguh menyakitkan
akibat dari memupuk perbuatan jahat. Apabila seseorang berbuat
bajik, hendaklah ia mengulangi perbuatannya itu dan bersukacita
dengan perbuatan itu, sungguh membahagiakan akibat dari
memupuk perbuatan bajik.
● Praktik Perbuatan Benar dalam ajaran Buddha meliputi dua hal, yaitu pasif
dan aktif. Apakah itu???
c. Sammā Ajiva (MatapencaharianBenar)
● Di dalam kitab Tipitaka,SamyuttaNikaya disebutkan berulang-ulang bahwa
Penghidupan Benar adalah penghidupan yang meninggalkan Penghidupan
Salah, mempertahankan kehidupannya dengan penghidupan yang benar.
● Dalam Anguttara Nikaya bahwa suatu penghidupan harus dilakukan dengan
cara-cara yang legal, bukan ilegal; diperoleh dengan damai, tanpa paksaan
atau kekerasan; diperoleh dengan jujur, tidak dengan penipuan dan
kebohongan; serta diperoleh dengan cara-cara yang tidak menimbulkan
bahaya dan penderitaan bagi orang lain.
● Diuraikan dalam Anguttara Nikaya bahwa Penghidupan menjadi salah ketika
dilakukan dengan pikiran, ucapan dan perbuatan salah serta merugikan atau
membuat penderitaan bagi makhluk lain.
● Buddha menganjurkan umat awam menghindari lima macam penghidupan
salah, yaitu:“Ada lima perdagangan yang wajib dihindari oleh para perumah
tangga. Apa lima itu? Berdagang senjata, berdagang makhluk hidup,
berdagang daging, berdagang minuman keras dan berdagang racun”
Buddha menyebutkan dalam Mahacattarisaka Sutta bahwa penghidupan salah
dapat terjadi apabila dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata) Maknanya adalah melakukan
suatu pekerjaan dengan tidak jujur.Contohnya berdusta dengan mengatakan
secara berlebih-lebihan kualitas barang yang tidak tepat.
2. Penghianatan/Ketidaksetiaan Artinya pekerjaan dilakukan dengan melanggar
janji, tidak sesuai dengan kesepakatan.
3. Peramalan/Penujuman Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan
dan ketidakpastian.
4. Penipuan/Kecurangan (Berhubungan dengan tindakan mengelabui/menipu)
Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu atau berbagai bentuk tipuan atau
hal-hal curang lainnya.
5. Riba/Lintah Darat Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan tidak
wajar dan sangat berlebih-lebihan.Contohnya menjual barang dengan harga
dua kali atau lebih.
Empat Proses
Pencapaian
Tingkatan
Pemusatan Pikiran
Konsentrasi Benar
Pengertian dijelaskan
Fungsi dan
Kedudukan Sati
Dalam Jalan Mulia
Berunsur Delapan
Empat Landasan
Kesadaran
Kayanupassana,
vedananupassana,
cittanupassana,
dhammanupassana
Struktur Materi Berdasarkan Capaian
Pembelajaran
Kondisi Baik yang
Bermanfaat dan
Tidak Bermanfaat
Bagian dari usaha
benar
Bagian dari samādhi
Usaha Benar
Unsur Samādhi (Konsentrasi)
Perhatian Benar
Konsentrasi
Benar
01
03 05
07
02 04 06 08
Jalan Tengah terdiri dari delapan unsur yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu paññā, sīla, dan
samādhi. Samādhi terdiri dari unsur Usaha Benar (Sammā Vāyāma), Perhatian Benar (Sammā Sati), dan
Konsentrasi Benar (Sammā Samādhi).
Usaha Benar
01
SAMMĀ VĀYĀMA
USAHA BENAR
Proses Mental Penyebab Usaha Benar
4
Memelihara dan
menyempurnakan
keadaan bajik
yang sudah
muncul
2
Meninggal-
kan
keadaan
tidak bajik
yang sudah
muncul
1
Mencegah
munculnya
keadaan
tidak bajik
yang belum
muncul
3
Membangkit-
kan keadaan
bajik yang
belum muncul
02
SAMMĀ SATI
PERHATIAN BENAR
Perhatian menghadirkan
pikiran, penuh perhatian,
dan kewaspadaan.
Jika penilaian dan interpretasi
dari pikiran muncul, maka
perhatian mengenali dan
mencatat (saja).
Perhatian mencatat
apapun yang datang dan
sedang berlangsung.
Proses perhatian kembali
ke saat ini, tanpa terseret
pemikiran yang
mengganggu.
Perhatian
Benar
Perenungan pada
tubuh
Kayanupassana
Perenungan pada
perasaan
Vedananupassana
Perenungan pada
keadaan pikiran
Cittanupassana
Perenungan pada
fenomena
Dhammanupassana
Perhatian
Benar
dikembang
kan melalui
4 landasan
03
SAMMĀ SAMĀDHI
KONSENTRASI BENAR
4
Sepenuhnya sadar
terhadap objek (mata,
suara, bau, rasa,
sentuhan, mental)
Sammā Samādhi, Konsentrasi Benar
1
Fokus pada faktor
mental yang hadir dalam
setiap keadaan
kesadaran
3
Memastikan setiap citta,
tetap terpusat pada
objeknya
2
Fokus pada segala
sesuatu yang muncul
pada batin dan jasmani
Samādhi
Didefinisikan sebagai
pemusatan pikiran atau faktor-
faktor mental secara benar
dan seimbang pada suatu
objek.
Ciri utama pikiran yang
terkonsentrasi adalah penuh
perhatian tanpa putus pada
objek dan ketenangan fungsi-
fungsi mental yang
konsekuen.
Pikiran yang terkonsentrasi
mencerminkan refleksi atas
tanggapan indra terhadap
objek sebagaimana adanya.
Pengembangan KonsentrasiDidasarkan pada fungsi yang
berbeda: tujuan praktik langsung
menuju konsentrasi dan pengiring
praktik menuju pandangan terang
(Bodhi, 2010).
Samatha bhavana bertujuan
untuk mencapai keheningan
dan konsentrasi.
Vipassana bhavana bertujuan
untuk pengembangan
pandangan terang.

More Related Content

What's hot (6)

s i l a
 s i l a s i l a
s i l a
 
Konsep Agama Budha
Konsep Agama BudhaKonsep Agama Budha
Konsep Agama Budha
 
Agama Buddha
Agama BuddhaAgama Buddha
Agama Buddha
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 
Dari material ke Spiritual
Dari material ke SpiritualDari material ke Spiritual
Dari material ke Spiritual
 
Agama Buddha
Agama BuddhaAgama Buddha
Agama Buddha
 

Similar to Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok

Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaFaisal Wibowo
 
Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikPriski Setiawan
 
samanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadhasamanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadhaSuharno M.Pd.B
 
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupManusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupVinda Syakira
 
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Must Hmpc
 
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdf
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdfBAB 4 KONSEP INSAN 1.pdf
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdfFAQIHAHSURAIMI
 
dhammacakkappavattana sutta
 dhammacakkappavattana sutta dhammacakkappavattana sutta
dhammacakkappavattana suttaRuby Santamoko
 
Moral3101 nilai buddhisme&hinduisme
Moral3101 nilai buddhisme&hinduismeMoral3101 nilai buddhisme&hinduisme
Moral3101 nilai buddhisme&hinduismeeefha
 
Samaggi phala.or.id-jilid ii kelompok lima
Samaggi phala.or.id-jilid ii  kelompok limaSamaggi phala.or.id-jilid ii  kelompok lima
Samaggi phala.or.id-jilid ii kelompok limaAman Sajha Ok
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah IslamAhmad Harmoko
 
Mencari makna hidup
Mencari makna hidupMencari makna hidup
Mencari makna hidupIdham Jalil
 
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejati
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejatiAjaran agama membawa pemerdekaan sejati
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejatiKornelis Ruben
 
Problematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusiaProblematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusiatiyo noiss
 
Ketuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddhaKetuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddhaDwiWahyuni37
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
Pengertian berpikir positif
Pengertian berpikir positifPengertian berpikir positif
Pengertian berpikir positifIlyassyah Pasee
 

Similar to Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok (20)

Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 
Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baik
 
samanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadhasamanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadha
 
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupManusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan Hidup
 
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
 
Moksa
MoksaMoksa
Moksa
 
Moksa
Moksa Moksa
Moksa
 
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdf
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdfBAB 4 KONSEP INSAN 1.pdf
BAB 4 KONSEP INSAN 1.pdf
 
dhammacakkappavattana sutta
 dhammacakkappavattana sutta dhammacakkappavattana sutta
dhammacakkappavattana sutta
 
Moral3101 nilai buddhisme&hinduisme
Moral3101 nilai buddhisme&hinduismeMoral3101 nilai buddhisme&hinduisme
Moral3101 nilai buddhisme&hinduisme
 
Samaggi phala.or.id-jilid ii kelompok lima
Samaggi phala.or.id-jilid ii  kelompok limaSamaggi phala.or.id-jilid ii  kelompok lima
Samaggi phala.or.id-jilid ii kelompok lima
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
 
Mencari makna hidup
Mencari makna hidupMencari makna hidup
Mencari makna hidup
 
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejati
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejatiAjaran agama membawa pemerdekaan sejati
Ajaran agama membawa pemerdekaan sejati
 
Problematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusiaProblematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusia
 
SUTRA 8 KESADARAN.pptx
SUTRA 8 KESADARAN.pptxSUTRA 8 KESADARAN.pptx
SUTRA 8 KESADARAN.pptx
 
Ketuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddhaKetuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddha
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
Pengertian berpikir positif
Pengertian berpikir positifPengertian berpikir positif
Pengertian berpikir positif
 

More from Istna Zakia Iriana

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okIstna Zakia Iriana
 
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2Istna Zakia Iriana
 

More from Istna Zakia Iriana (20)

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 okWeda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
Weda 3. kegiatan belajar 2   okWeda 3. kegiatan belajar 2   ok
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
Weda 3. kegiatan belajar 1   okWeda 3. kegiatan belajar 1   ok
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 okTata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
 
Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1
 
Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3
 
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
 
Modul 2 Hindu KB 2 "Purana"
Modul 2 Hindu KB 2  "Purana"Modul 2 Hindu KB 2  "Purana"
Modul 2 Hindu KB 2 "Purana"
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok

  • 2. Kehidupan manusia selalu mengalamiperubahan baik secara jasmani maupun batin. Di kerajaan Kapilavatthu pun tak lepas dari fase tersebut. Namun karena Raja Sudhodana tau jika Pangeran Sidharta melihat fase tersebut maka akan meninggalkan kerajaan, maka Raja mengondisikan agar disekeliling istana tidak nampak situasi demikian. Hingga Pangeran Sidharta dewasa, tidak pernah melihat fase tersebut dan hanya menikmati kehidupan yang nyaman dan mewah. Fase tersebut akan terlihat diluar tembok tinggi kerajaan, benar-benar hanya ada diluar kerajaan. a. Nilai-Nilai Kesejarahan Dhammacakkapavattana Sutta
  • 3. Pada suatu waktu, Pangeran Sidharta meminta ijin kepada Ayahnya untuk keluar dari istana. Tentu saja sebelum Pangeran Sidharta keluar istana seluruh lingkungan masyarakat ditata dengan rapi dan suasana semarak untuk menyambut Pangeran Sidharta. Namun dalam perjalanan tiba-tiba bertemu dengan .........................(Kusaladhamma;2007:54).
  • 4. PERISTIWA YANG DILIHAT PANGERAN SIDHARTA PADA HARI KE-2, 3, DAN 4 2 3 4
  • 5.
  • 6. AKHIRNYA MENEMUKAN JALAN TENGAH DAN MENCAPAI PENERANGAN SEMPURNA
  • 7. BRAHMA SAHAMPATI MEMOHON KEPADA BUDDHA UNTUK MEMBABARKAN DHARMA
  • 8. Brahma Sahampati berusaha meyakinkan Buddha agar berkenan mengajar Dharma. Brahma Sahampati memohon kepada Buddha dengan mengatakan bahwa pasti ada makhluk yang mampu mengerti ajarannya, makhluk yang hanya memiliki sedikit debu di matanya. Maka ajaran Buddha ditujukan bagi mereka yang hanya memiliki sedikitdebu di matanya.
  • 9. Akhirnya Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya yang dikenal dengan Dhammacakkapavattana Sutta pada hari Āsādha ini lebih dari 2500 tahun yang lalu.
  • 10. UNGGULDengan mempelajari Empat Kebenaran Mulia, sangat berdampak pada kehidupan seseorang. Sebagaimana yang Buddha teladankan langsung, melalui cara bertapa yang ekstrim pada awalnya tidak mampu mencapai penembusan kebenaran mulia tersebut. Namun setelah dilakukan dengan cara yang tepat, tidak juga dengan berfoya-foya, yakni dengan jalan tengah, Beliau mampu mencapai penembusan dan mampu menyelami serta merealisasi Empat Kebenaran Mulia, hingga tercapailah kebahagiaan tertinggi yaitu Nibbana.
  • 11. BAGAIMANA MANFAAT UNTUK UMAT AWAM? Apabila memahami dengan baik akan Empat Kebenaran Mulia dan senantiasa mempraktikkannya dalam keseharian, maka tidak adalagi kesedihan yang mendalam dalam batin setiap orang. Dengan pemahaman yang mendalam akan Empat Kebenaran Mulia, maka seseorang akan senantiasa menjaga pikirannya agar tidak menimbulkan sebab dari dukkha. Hal yang dapat dilakukan, saat keberhasilan praktik empat kebenaran mulia dalam kehidupan sehari-hari adalah manusia akan menjaga pikirannya untuk selalu waspada.
  • 12. Dengan demikian tidak mempertahankan pikiran yang negatif dan tidak mendatangkan banyak keinginan duniawi yang berlebihan. Tahapan selanjutnya adalah akan senantiasa menjaga kehendak dalam tahap: menghapus kehendak buruk yang telah muncul, melaksanakan kehendak baik yang telah muncul dan memunculkan kehendak baik yang belum pernah dilakukan.
  • 13. Luar biasa nilai yang dapat diambil dari Dhammacakkapavattana Sutta untuk diterapkan dalam keseharian. Dari sutta tersebut, manusia tergiring dengan baik menuju kebahagiaan bebas dari kemelekatan, sehingga batin akan menjadi tenang, penuh sukacita, dan meminimalisasi kehendak tidak baik yang akan muncul. Sebagaimana dianalisis bahwa umat Buddha dapat menggunakan Empat Kebenaran Mulia untuk kemajuan spiritual kita. Bahwa sebagai umat Buddha dapat menerapkan kebenaran mulia dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi munculnya kemelekatan terhadap keinginan-keinginan pikiran.
  • 14. b. Isi Dhammacakkapavattana Sutta Diawali dengan penjelasan tentang dua cara ekstrim yang harus dihindari oleh petapa, yaitu: a. mengumbar nafsu indriya (kāmasukhallikānu yoga) b. menyiksa diri (attakilamathānu yoga)
  • 15. Jalan Tengah  Membuka mata batin,  Menimbulkan pengetahuan,  Membawa ketenangan,  Pengetahuan batin luarbiasa,  kesadaran agung  Pencapaian Nibbāna
  • 16. ANALISIS JALAN TENGAH Jalan Mulia Berunsur Delapan Yang terdiri dari???
  • 17.
  • 18. Avihimsā Sankappa Pikiran tanpa kekejaman Abyāpāda Sankappa Pikiran tanpa memusuhi/ membahayakan Nekkhamma Sankappa Pikiran yang diarahkan untuk melepaskan keduniawian Tilakkhana Hasil penembusan pengertian benar Struktur Materi Berdasarkan Capaian Pembelajaran Paticcasamuppāda Hasil penembusan pengertian benar Hasil penembusan pengertian benar Empat Kebenaran Mulia
  • 19. Unsur Paññā (Kebijaksanaan) Pengertian Benar Pikiran Benar 01 03 05 07 02 04 06 08 Jalan Tengah terdiri dari delapan unsur yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu paññā, sīla, dan samādhi. Paññā terdiri dari unsur Pengertian Benar (Sammā Ditthi) dan Pikiran Benar (Sammā Sankappa).
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Pandangan Benar Nonduniawi Mengarah pada pembebasan dari dunia. Duniawi Mengatur kemajuan batin dan jasmani dalam lingkaran kehidupan. Mengarah pada dualitas tinggi-rendah. Kebahagiaan dan penderitaan duniawi. Pandangan benar duniawi tentang hukum karma. Nonduniawi Mengarah pada prinsip dasar pembebasan yang melampaui duniawi. Jalan pembebasan dari siklus kehidupan, kelahiran, dan kematian yang terus berulang. Pandangan benar nonduniawi tentang Empat Kebenaran Mulia. Pandangan Benar Duniawi Berlaku dalam batasan dunia.
  • 25. Selain Empat Kebenaran Mulia Selain pemahaman tentang Empat Kebenaran Mulia, pengertian benar meliputi pengetahuan disertai penembusan tentang hukum sebab musabab yang saling bergantungan (paṭiccasamuppāda) dan tiga corak kehidupan (tilakkhana) (Sammaditthi Sutta).
  • 27. Aktivitas mental. Aspek kognitif berdasarkan pengetahuan faktual pada unsur pengertian benar. Prinsip Dasar Aktivitas mental yang dapat membentuk kecenderungan dan kegemaran seseorang. Saturn is a gas giant and has several rings Pengertian yang dimiliki seseorang dapat menembus pengetahuan dan wawasan, diperoleh melalui refleksi, penyelidikan yang dapat mengonstruksi pengetahuan baru.
  • 28. Pikiran yang diarahkan untuk melepaskan keduniawian (nekkhamma sankappa). 01 Pikiran tanpa membahayakan/memusuhi (abyāpāda sankappa). 02 Pikiran tanpa kekejaman (avihimsā sankappa).03 Pikiran Benar Buddha menyatakan bahwa pikiran benar meliputi tiga unsur.
  • 29. —Buddha “Jika seseorang memegang pandangan salah, maka perbuatan, perkataan, rencana, dan tujuannya akan mengarah pada penderitaan; sedangkan jika seseorang memegang pandangan benar, maka perbuatan, perkataan, rencana, dan tujuannya akan mengarah pada kebahagiaan.”
  • 31. a. SammāVācā (UcapanBenar) ada dua alasan :pertama • Tidak ada orang yang tidak pernah berbicara, kecuali orang yang cacat secara fisik. Namun, perluasan dari berbicara yaitu komunikasi, tentunya pasti dilakukan oleh setiap orang entah melalui tulisan, isyarat maupun ucapan.
  • 32. Alasan ke dua : • Ketika berkomunikasi menggunakan bahasa yang merupakan alat komunikasi. Begitu pula saat berpikir, sadar atau tanpa sadar penuh, menggunakan yang namanya bahasa. • Ucapan adalah wujud dari pikiran atau pemikiran pemikiran, sehingga batas antara ucapan dan pikiran itu sangat kecil dan halus. Sang Buddha menyadari hal tersebut, sehingga mengkhususkan ucapan sebagai sebuah poin penting.
  • 33. Dalam sutta-sutta, kata “ucapan” biasanya muncul sejajar dan bersamaandengan kata “pikiran” atau “perbuatan”. Menyadari hal tersebut, berhati- hatilah ketika sedang berucap atau berbicara. Pikirkanlah terlebih dahulu apa yang akan kita ucapkan.
  • 34. • Sebagaimana terdapat dalam Dhammapada syair 281 :“Hendaklah ia menjaga ucapan dan mengendalikan pikiran dengan baik serta tidak melakukan perbuatan jahat melalui jasmani. Hendaklah ia memurnikan tigasaluran perbuatan ini, memenangkan Jalan yang telah dibabarkan oleh Para Suci”.
  • 35. • Kelompok Moralitas (sila) ini adalah fondasi dasar untuk mencapai pencerahan, bebas dari penderitaan, seperti yang dikatakan Sang Buddha dalam Dhammapada syair 361 yaitu: • “sungguh baik mengendalikan perbuatan; sungguh baik mengendalikan ucapan; sungguh baik mengendalikan pikiran; dan sungguh baik mengendalikan semuanya (indria-indria). Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya akan bebas dari semua penderitaan.”
  • 37. ● Saccavibhanga Sutta, MajjhimaNikaya, maka suatu ucapan dikatakan ‘benar’ apabila memenuhi kriteria :ucapan yang menjauhi kebohongan, menghindari fitnah atau kata-kata untuk memecah belah yang didasari kebencian, tidak mengandung kata-kata kasar, dan tidak melakukan obrolan kosong yang tidak bermanfaat.
  • 38. ● Kitab Suci Dhammapada Syair 234 bahwa para bijaksana terkendali perbuatan, ucapan, dan pikirannya. Sesungguhnya, mereka itu benar-benar telah dapat menguasai diri.
  • 39. Buddha jelaskan dalam Syair Dhammapada syair 176 ● orang yang melanggar salah satu Dhamma (Aturan Moralitas Buddhis/Pancasila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak mempedulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak dilakukannya. ● Ucapan yang benar sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Buddha seperti yang terlihatdalamsabda sang Buddha pada ayat Dhammapada di atas. Biasanya seseorang yang berani untukmengatakan kebohongan, maka kejahatan yang lebih kejam, entah itu pencurian, pembunuhan, maupun perampokan akan mudah untuk dilakuka nolehnya.
  • 40. Dhammapada syair 306 bahwa ● orang yang selalu berbicara tidak benar, dan juga orang yang setelah berbuat kemudian berkata: “Aku tidak melakukannya,” akan masuk ke neraka. Dua macam orang yang mempunyai kelakuan rendah ini, mempunyai karma yang sama dalam dunia selanjutnya.Dalam konteks modern, ucapan tidak sekedar berucap, namun dapat diperluas ke komunikasi yang benar, termasuk melalu itulisan.
  • 41. ● Anguttara Nikaya disebutkan bahwa ada lima tanda suatu ucapan dikatakan baik dan benar, yaitu: Jika ucapan memiliki lima tanda, para bhikkhu, berarti ucapan itu disampaikan dengan baik, tidak disampaikan dengan buruk, tak- ternoda dan taktercela oleh para bijaksana.
  • 42. Dalam Majjhima Nikaya bahwa ● Tidak seharusnya seseorang melakukan kebohongan sekalipun demi sebuah lelucon. ● Hal-hal berikut yang kelihatannya seperti berbohong, namun sebenarnya tidak dapat dianggap sebagai kebohongan karena tidak adanya niat untuk menipu, antara lain: Euphemisme Euphemisme adalah suatu cara dalam pembicaraan atau tulisan (komunikasi)
  • 43. Dalam Subhasita sutta, Samyutta Nikaya ● Dijelaskan bahwa“ucapan yang bermanfaat adalah yang paling utama, kata orang-orang suci. Orang harus berbicara apa yang berharga dan bukan yang tidak berharga. Inilah yang kedua. Orang harus berbicara apa yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan. Inilah yang ketiga. Orang harus berbicara apa yang benar dan bukan apa yang salah.
  • 44. ● 4 cara yaitu harus tepat waktu, benar (sesuai dengan kenyataan), lembut, bertujuan baik dan berdasarkan cinta kasih seperti yang disebutkan dalam Anggutara Nikaya,
  • 45. b. Sammā Kammanta (PerbuatanBenar) ● Menurut ajaran Buddha, suatu perbuatan itu dikatakan baik atau buruk tergantung pada keadaan pikiran pelaku saat perbuatan tersebut dilakukan. Jadi, kriteria dasar etika Buddhis bukanlah teologis, melainkan psikologis. ● Sebagaimana dijelaskan dalam Dhammapada syair 122 bahwa Janganlah meremehkan kebajikan walaupun kecil, dengan berkata: “Perbuatan bajik tidak akan membawa akibat.”
  • 46. ● Bagaikan sebuah tempayan akan terisipenuh oleh air yang dijatuhkan setetes demi setetes, demikian pula orang bijaksana sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kebajikan.Maka jangan pernah menyepelekan perbuatan baik sekecil apapun, hendaknya dilakukan terus menerus.
  • 47. Dhammapada syair 117-118 bahwa apabila seseorang berbuat jahat, hendaklah ia tidak mengulangi perbuatann yaitu, dan jangan merasa senang dengan perbuatan itu; sungguh menyakitkan akibat dari memupuk perbuatan jahat. Apabila seseorang berbuat bajik, hendaklah ia mengulangi perbuatannya itu dan bersukacita dengan perbuatan itu, sungguh membahagiakan akibat dari memupuk perbuatan bajik.
  • 48. ● Praktik Perbuatan Benar dalam ajaran Buddha meliputi dua hal, yaitu pasif dan aktif. Apakah itu???
  • 49. c. Sammā Ajiva (MatapencaharianBenar) ● Di dalam kitab Tipitaka,SamyuttaNikaya disebutkan berulang-ulang bahwa Penghidupan Benar adalah penghidupan yang meninggalkan Penghidupan Salah, mempertahankan kehidupannya dengan penghidupan yang benar.
  • 50. ● Dalam Anguttara Nikaya bahwa suatu penghidupan harus dilakukan dengan cara-cara yang legal, bukan ilegal; diperoleh dengan damai, tanpa paksaan atau kekerasan; diperoleh dengan jujur, tidak dengan penipuan dan kebohongan; serta diperoleh dengan cara-cara yang tidak menimbulkan bahaya dan penderitaan bagi orang lain. ● Diuraikan dalam Anguttara Nikaya bahwa Penghidupan menjadi salah ketika dilakukan dengan pikiran, ucapan dan perbuatan salah serta merugikan atau membuat penderitaan bagi makhluk lain.
  • 51. ● Buddha menganjurkan umat awam menghindari lima macam penghidupan salah, yaitu:“Ada lima perdagangan yang wajib dihindari oleh para perumah tangga. Apa lima itu? Berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman keras dan berdagang racun”
  • 52. Buddha menyebutkan dalam Mahacattarisaka Sutta bahwa penghidupan salah dapat terjadi apabila dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata) Maknanya adalah melakukan suatu pekerjaan dengan tidak jujur.Contohnya berdusta dengan mengatakan secara berlebih-lebihan kualitas barang yang tidak tepat. 2. Penghianatan/Ketidaksetiaan Artinya pekerjaan dilakukan dengan melanggar janji, tidak sesuai dengan kesepakatan. 3. Peramalan/Penujuman Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan dan ketidakpastian. 4. Penipuan/Kecurangan (Berhubungan dengan tindakan mengelabui/menipu) Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu atau berbagai bentuk tipuan atau hal-hal curang lainnya. 5. Riba/Lintah Darat Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan tidak wajar dan sangat berlebih-lebihan.Contohnya menjual barang dengan harga dua kali atau lebih.
  • 53.
  • 54. Empat Proses Pencapaian Tingkatan Pemusatan Pikiran Konsentrasi Benar Pengertian dijelaskan Fungsi dan Kedudukan Sati Dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan Empat Landasan Kesadaran Kayanupassana, vedananupassana, cittanupassana, dhammanupassana Struktur Materi Berdasarkan Capaian Pembelajaran Kondisi Baik yang Bermanfaat dan Tidak Bermanfaat Bagian dari usaha benar Bagian dari samādhi Usaha Benar
  • 55. Unsur Samādhi (Konsentrasi) Perhatian Benar Konsentrasi Benar 01 03 05 07 02 04 06 08 Jalan Tengah terdiri dari delapan unsur yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu paññā, sīla, dan samādhi. Samādhi terdiri dari unsur Usaha Benar (Sammā Vāyāma), Perhatian Benar (Sammā Sati), dan Konsentrasi Benar (Sammā Samādhi). Usaha Benar
  • 57.
  • 58. Proses Mental Penyebab Usaha Benar 4 Memelihara dan menyempurnakan keadaan bajik yang sudah muncul 2 Meninggal- kan keadaan tidak bajik yang sudah muncul 1 Mencegah munculnya keadaan tidak bajik yang belum muncul 3 Membangkit- kan keadaan bajik yang belum muncul
  • 60. Perhatian menghadirkan pikiran, penuh perhatian, dan kewaspadaan. Jika penilaian dan interpretasi dari pikiran muncul, maka perhatian mengenali dan mencatat (saja). Perhatian mencatat apapun yang datang dan sedang berlangsung. Proses perhatian kembali ke saat ini, tanpa terseret pemikiran yang mengganggu. Perhatian Benar
  • 61. Perenungan pada tubuh Kayanupassana Perenungan pada perasaan Vedananupassana Perenungan pada keadaan pikiran Cittanupassana Perenungan pada fenomena Dhammanupassana Perhatian Benar dikembang kan melalui 4 landasan
  • 63. 4 Sepenuhnya sadar terhadap objek (mata, suara, bau, rasa, sentuhan, mental) Sammā Samādhi, Konsentrasi Benar 1 Fokus pada faktor mental yang hadir dalam setiap keadaan kesadaran 3 Memastikan setiap citta, tetap terpusat pada objeknya 2 Fokus pada segala sesuatu yang muncul pada batin dan jasmani
  • 64. Samādhi Didefinisikan sebagai pemusatan pikiran atau faktor- faktor mental secara benar dan seimbang pada suatu objek. Ciri utama pikiran yang terkonsentrasi adalah penuh perhatian tanpa putus pada objek dan ketenangan fungsi- fungsi mental yang konsekuen. Pikiran yang terkonsentrasi mencerminkan refleksi atas tanggapan indra terhadap objek sebagaimana adanya.
  • 65. Pengembangan KonsentrasiDidasarkan pada fungsi yang berbeda: tujuan praktik langsung menuju konsentrasi dan pengiring praktik menuju pandangan terang (Bodhi, 2010). Samatha bhavana bertujuan untuk mencapai keheningan dan konsentrasi. Vipassana bhavana bertujuan untuk pengembangan pandangan terang.