1. Nama : Rika Rosikah
No. UKG : 201501273992
Kelas : 01
LK. 2.2 Menentukan Solusi
No.
Eksplorasi
alternatif solusi
Analisis
Altrnatif Solusi
Solusi yang
relevan
Analisis penentuan
solusi
1 Berdasarkan hasil
kajian literatur dan
wawancara yang
sudah dilakukan
eksplorasi alternatif
solusi untuk
menyelesaikan
masalah
kemampuan
membaca peserta
didik masih rendah
adalah
1. Membiasakan
peserta didik
membaca 15
menit sebelum
pembelajaran
2. Mendorong
kebiasaan
literasi dengan
memfungsikan
sarana dan
prasarana
sekolah
3. Guru harus
memberikan
motivasi belajar
kepada siswa
4. Guru dapat
menggunakan
media kartu
huruf
5. Guru dapat
menggunakan
metode
bernyanyi
6. Guru dapat
menggunakan
media bacaan
berjilid
7. Guru dapat
menggunakan
metode reading
aloud
Berdasarkan
kajian literatur
dan wawancara
yang sudah
dilakukan dapat
disimpulkan
bahwa alternatif
solusi dari
masalah
kemampuan
membaca
permulaan
peserta didik
masih rendah
adalah
1. Membiasakan
peserta didik
membaca 15
menit sebelum
pembelajaran
2. Guru dapat
menggunakan
media kartu
huruf
3. Guru dapat
menggunakan
metode
bernyanyi
4. Guru dapat
menggunakan
media bacaan
berjilid
5. Guru dapat
menggunakan
metode
reading aloud
6. Guru
menggunakan
model
pembelajaran
PBL (Problem
Based
Learning)
Berdasarkan
hasil analis
kajian literatur,
wawancara
dengan guru,
kepala sekolah,
pakar maka
solusi yang
paling relevan
untuk
menyelesaikan
masalah
kemampuan
membaca
peserta didik
masih rendah
yaitu dengan
menggunakan
Model
Pembelajaran
PBL (Problem
Based Learning)
Analisis mendasar
penentuan model
pembelajarann PBL
untuk menyelesaikan
masalah kemampuan
membaca peserta
didik masih rendah
adalah sebagai
berikut:
1. Proses
pembelajaran bisa
berjalan dengan
suasana yang lebih
menyenangkan
2. Dapat membentuk
dan menjadikan
siswa terlatih
dalam
menyelesaikan
masalah
3. Menghindarkan
diri dari cara
tradisional, yaitu
guru menguasai
kelas
Kelebihan model
pembelajaran PBL
(Problem Based
Learning)
Menantang
kemampuan siswa
serta memberikan
kepuasan untuk
menemukan
pengetahuan baru
bagi siswa.
Meningkatkan
motivasi dan
aktivitas
pembelajaran
siswa.
Membantu siswa
dalam
mentransfer
2. 8. Guru
menggunakan
model
pembelajaran
PBL (Problem
Based Learning)
9. Perhatian orang
tua
10.Pembelajaran
yang
menyenangkan
pengetahuan
siswa untuk
memahami
masalah dunia
nyata.
Membantu siswa
untuk
mengembangkan
pengetahuan
barunya dan
bertanggung
jawab dalam
pembelajaran
yang mereka
lakukan.
Mengembangkan
kemampuan siswa
untuk berpikir
kritis dan
mengembangkan
kemampuan
mereka untuk
menyesuaikan
dengan
pengetahuan
baru.
Memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk
mengaplikasikan
pengetahuan yang
mereka miliki
dalam dunia
nyata.
Mengembangkan
minat siswa untuk
secara terus
menerus belajar
sekalipun belajar
pada pendidikan
formal telah
berakhir.
Siswa menjadi
lebih peka
terhadap
permasalahan
yang terjadi di
lingkungan
sekitarnya
Kelemahan model
pembelajaran PBL
3. (Problem Based
Learning)
Kesulitan
memecahkan
persoalan
manakala siswa
tidak memiliki
minat atau tidak
memiliki
kepercayaan bahwa
masalah tersebut
bisa dipecahkan.
Waktu yang
dibutuhkan untuk
melakukan
persiapan agar
model
pembelajaran ini
cukup lama.
Jika tidak diberikan
pemahaman dan
alasan yang tepat
kenapa mereka
harus berupaya
untuk
memecahkan
masalah yang
sedang dipelajari,
maka mereka tidak
akan belajar apa
yang mereka ingin
pelajari.
2 Berdasarkan hasil
kajian literatur dan
wawancara yang
sudah dilakukan,
eksplorasi alternatif
solusi untuk
menyelesaikan
masalah motivasi
siswa rendah
adalah
1. Guru harus
mempunyai
keterampilan
mengajar yang
bervariasi
Berdasarkan
hasil kajian
literatur dan
wawancara yang
sudah dilakukan,
analisis alternatif
solusi untuk
menyelesaikan
masalah motivasi
siswa rendah
adalah
1. Guru harus
mempunyai
keterampilan
Berdasarkan
hasil analis
kajian literatur,
wawancara
dengan guru,
kepala sekolah,
pakar maka
solusi yang
paling relevan
untuk
menyelesaikan
masalah
motivasi belajar
siswa rendah
yaitu dengan
Analisis mendasar
penentuan model
pembelajarann PBL
untuk menyelesaikan
masalah kemampuan
membaca peserta
didik masih rendah
adalah sebagai
berikut:
1. Model PjBL seua
dengan materi
yang akan
diajarkan
4. 2. Menciptakan
suasana kelas
yang kondusif
3. Memberikan
stimulus kepada
siswa supaya
aktif dikelas
4. Guru harus
menggunakan
metode yang
dapat
meningkatkan
motivasi siswa
dalam belajar
5. Menggunakan
media yang
interaktif
6. Menggunakan
model
pembelajaran
PjBL (Project
Based Learning)
7. Guru melakukan
pembelajaran
yang kreatif dan
inovatif
8. Perhatian orang
tua
9. Penyediaan
sarana
pembelajaran
untuk
menunjang
penggunaan
media
mengajar yang
bervariasi
2. Menciptakan
suasana kelas
yang kondusif
3. Menggunakan
media yang
interaktif
4. Memberikan
stimulus
kepada siswa
supaya aktif
dikelas
5. Menggunakan
model
pembelajaran
PjBL (Project
Based
Learning)
menggunakan
model
pembelajaran
PjBL (Problem
Based Learning)
2. Model PjBL sesuai
dengan
karakteristik siswa
3. Dapat
menciptakan
suasana
pembelajaran yang
menyenangkan
Kelebihan model
pembelajaran PjBL
(Project Based
Learning)
Meningkatkan
motivasi belajar
peserta didik untuk
belajar, mendorong
kemampuan mereka
untuk melakukan
pekerjaan penting
Meningkatkan
kemampuan
pemecahan masalah
Membuat peserta
didik menjadi lebih
aktif dan berhasil
memecahkan
problem-problem
kompleks.
Meningkatkan
kolaborasi.
Mendorong peserta
didik untuk
mengembangkan
dan
mempraktikkan
keterampilan
komunikasi.
Meningkatkan
keterampilan
peserta didik dalam
mengelola sumber.
Memberikan
pengalaman
kepada peserta
didik pembelajaran
dan praktik dalam
mengorganisasi
proyek, dan
membuat alokasi
waktu dan sumber-
sumber lain seperti
perlengkapan
5. untuk
menyelesaikan
tugas.
Menyediakan
pengalaman belajar
yang melibatkan
peserta didik
secara kompleks
dan dirancang
untuk berkembang
sesuai dengan
dunia nyata.
Membuat suasana
belajar menjadi
menyenangkan,
sehingga peserta
didik maupun
pendidik
menikmati proses
pembelajaran
Kelemahan model
pembelajaran PjBL
(Project Based
Learning)
Pembelajaran
berbasis proyek
memerlukan
banyak waktu yang
harus disediakan
untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
kompleks
Banyak orang tua
peserta didik yang
merasa dirugikan
karena menambah
biaya untuk
memasuki sistem
baru.
Banyak instruktur
merasa nyaman
dengan kelas
tradisional, di
mana instruktur
memegang peran
utama di kelas. Ini
merupakan tradisi
yang sulit,
terutama bagi
instruktur yang
kurang atau tidak