1. Nama Mahasiswa : PURNAMASARI
Nomor Peserta : 201502741524
Mata Pelajaran : Biologi
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Peserta didik
belum
menunjukkan
pertanyaan yang
menggambarkan
tingkat berpikir
kritis.
Berdasarkan
hasil kajian
literatur dan
wawancara
dengan 4 teman
sejawat di SMK
Negeri 8 Majene,
100 %
menyatakan
bahwa :
Guru belum
menerapkan
model
pembelajaran
inovatif yang
dapat
meningkatkan
kemampuan
berpikir kritis
peserta didik.
Kajian literatur 1 :
Priawasana, E & Waris. (2019). Peningkatan
Kemampuan Berfikir Kritis Dengan Pendekatan
Problem Based Learning. Journal of Islamic
Elementary School, Vol. 3 (1) : 52.
Tujuan dari model pembelajaran yang berbasis
masalah yaitu mengembangkan kemampuan dan
keterampilan belajar melalui permasalahan, agar
siswa dapat mengumpulkan fakta-fakta dan
berbagai bentuk informasi yang terkait dalam
memecahkan msalah untuk memperoleh suatu
jawaban secara konsep/teori yang melatar
belakangi masalah, mengembangkan kemampuan
belajar mandiri pemelajar, mengembangkan
kemampuan dalam berpikir kritis, menganalisis
persoalan dan menyelesaikan,persoalan dunia
nyata yang kompleks, mengembangkan
keterampilan bekerja dalam kelompok,
mengembangkan keterampilan komunikasi sesame
Berdasarkan hasil
eksplorasi alternatif solusi,
maka alternatif solusi
sesuai atau memungkinkan
untuk diterapkan di kelas
saya adalah sebagai berikut
:
1. Penerapan model PBL
(Problem Based
Learning)
Problem Based Learning
(PBL) terdiri atas lima
langkah utama yaitu
sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik
pada masalah;
b. Mengorganisasi untuk
belajar;
2. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
siswa secara verbal maupun tertulis,
mengembangkan.
Kajian literatur 2
Winarti, Nida dkk. (2022). Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Iii Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas,
8(3), 560.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Aktivitas guru dan aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
2. Kemampuan berpikir kritis meningkat setelah
melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran project based learning, hal tersebut
nampak karena terjadi peningkatan nilai rata-
rata kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus
I ke siklus II.
Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis
siswa semakin meningkat setelah menggunakan
model pembelajaran PjBL di setiap siklusnya.
c. Membimbing
penyelidikan individual
dan kelompok;
d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya;
e. Menganalisis.
Dari langkah-langkahnya,
pembelajaran ini
melibatkan murid untuk
memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga mereka
dapat mempelajari
pengetahuan yang
berhubungan dengan
masalah tersebut dan
sekaligus memiliki
keterampilan untuk
memecahkan masalah dan
berpikir kritis.
Kelebihan PBL :
a. Dengan model PBL akan
terjadi pembelajaran
bermakna.
3. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Kajian literatur 3
Maqbullah, Shofiyah dkk. (2018). Penerapan Model
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Ipa
Di Sekolah Dasar. Jurnal Metodik Didaktik, 13(2),
111.
Peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan
menerapkan model problem based learning
menunjukan keberhasilan yang sangat
memuaskan karena mengalami peningkatan yang
cukup baik pada setiap siklusnya. Untuk
peningkatan tes kemampuan berpikir kritis pada
siklus pertama awalnya hanya satu indikator yang
mncapai tingkat kekritisan “kritis” dan empat
indikator lainya adalah “cukup kritis”.
Kajian wawancara dengan teman sejawat, Kepalas
sekolah dan Pengawas.
Kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara, yaitu :
b. Dalam situasi model
PBL, siswa
mengintegrasikan
pengetahuan dan
keterampilan secara
simultan dan
mengaplikasikannya
dalam konteks yang
relevan.
c. Model PBL dapat
meningkatkan
kemampuan berfikir
kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik
dalam bekerja, motivasi
internal dalam belajar,
dan dapat
mengembangkan
hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok.
Kekurangan PBL :
a. Siswa yang terbiasa
dengan informasi yang di
peroleh dari guru sebagai
narasumber utama,
akan merasa kurang
4. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1. Menerapkan pembelajaran konstektual, agar
peserta didik terbiasa mengaitkan pelajaran
dengan hal-hal nyata atau kehidupan sehari-hari.
2. Menerapkan model pembelajaran yang bisa
menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis,
bukan sekedar menghafal pelajaran.
3. Mengajak siswa untuk lebih sering berdiskusi
agar meningkatkan kemampuan berpikir
kritisnya.
nyaman dengan cara
belajar sendiri dalam
pemecahan masalah.
b. Jika siswa tidak
mempunyai rasa
kepercayaan bahwa
masalah yang di pelajari
sulit untuk di pecahkan
makan mereka akan
merasa enggan untuk
memcoba masalah.
c. Tanpa adanya
pemahaman siswa
mengapa mereka
berusaha untuk
memecahkan msalah
yang sedang di pelajari
maka mereka tidak akan
belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
2. Penerapan model PJBL (
Project Based Learning
).
Pada penerapan model
pembelajaran PJBL terdapat
5. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
langkah- langkah yang
membedakan dengan model
pembelajaran lainnya
adalah : 1) menentukan
petanyaan mendasar yang
berkaitan dengan materi, 2)
medesain proyek, 3)
merencanakan jadwal
pembuatan proyek, 4)
mengawasi kemajuan
proyek, 5) penilaian proyek,
6) evaluasi pengalaman
pembuatan proyek.
Kelebihan PJBL :
a. Meningkatkan motivasi
siswa.
b. Meningkatkan
kemapuan siswa dalam
menyelesaikan masalah.
c. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam
bekerja sama.
d. Mendorong siswa
mempraktikan
keterampilan
berkomunikasi.
6. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
e. Memberikan pengalaman
kepada siswa dalam
mengorganisasi proyek
dan mengkoordinasi
waktu dalam
menyelesaikan tugas.
f. Melibatkan siswa untuk
belajar mengumpulkan
informasi dan
menerapkan
pengetahuan tersebut
untuk menyelesaikan
permasalahan di dunia
nyata.
g. Membuat suasana
belajar menjadi
menyenangkan.
Kelemahan PJBL :
a. Membutuhkan banyak
waktu untuk
menyelesaikan masalah.
b. Membutuhkan biaya
yang cukup.
7. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
c. Membutuhkan guru
yang terampil dan mau
belajar.
d. Membutuhkan fasilitas,
peralatan, dan bahan
yang memadai.
e. Tidak sesuai untuk siswa
yng mudah menyerah
dan tidak memiliki
pengetahuan serta
keterampilan yang
dubutuhkan.
f. Kesulitan melibatkan
semua siswa dalam kerja
kelompok.
2 Partisipasi aktif
dan motivasi
peserta didik
belum optimal.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan 4 teman
sejawat di SMK
Negeri 8 Majene,
100 %
menyatakan
bahwa :
Kajian literatur 1 :
Amalia, NI. (2021). Pengaruh Penggunaan PBL
Berbantuan Media Interaktif PowerPoint Terhadap
Minat dan Hasil Belajar Peserta didik Materi
Klasifikasi Makhluk Hidup. Prosiding : National
Conference Of Islamic Natural Science, 1(1) : 61-62.
Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan
model Problem Based Learning (PBL) berbantuan
media interaktif power point berpengaruh pada
Berdasarkan hasil
eksplorasi alternatif solusi,
maka alternatif solusi
sesuai atau memungkinkan
untuk diterapkan di kelas
saya adalah sebagai berikut
:
1. Penggunaan Media
Pembelajaran berbasis
Powerpoint Interaktif
8. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Guru masih
terbiasa
menggunakan
media
pembelajaran
konvensional
dan tidak
interaktif.
peningkatan hasil belajar peserta didik. Sedangkan
dari uji koefisien determinasi, besarnya pengaruh
model Problem Based Learning (PBL) berbantuan
media interaktif power point yaitu 82,5 %.
Kajian literatur 2 :
Coryunitha, PI. (2021). Penerapan Multimedia
Interaktif Sebagai Media Alternatif Mata Pelajaran
Biologi di SMA. Jurnal INovasi dan Riset Akademik,
2(8) : 1347.
Berdasarkan dari hasil uji coba kelompok besar
yang dilaksanakan oleh pengembang berdasarkan
65 orang responden dari siswa kelas XI IPA pada
mata pelajaran Biologi maka dapat diketahui bahwa
:
Rata-rata kualifikasi yang diperoleh dari multimedia
interaktif pembelajaran tersebut adalah 83%.
Hal ini dapat menunjukan bahwa pengunaan
multimedia interaktif pembelajaran ini
diklasifikasikan, ”sangat layak“.
Kajian literatur 3 :
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan
Multimedia Interaktif dengan Buku Teks dalam
Powerpoint yang interaktif
merupakan salah satu
media pembelejaran yang
dapat membantu seorang
guru untuk memaparkan
materi kepada peserta didik
dengan lebih mudah
sehingga transformasi ilmu
pengetahuan dapat berjalan
dengan lebih baik dan
lancer.
Kelebihan
a. Memudahkan
Pembuatan Slide
Mengajar,
b. Memudahkan
Pembuatan Video
Pembelajaran,
c. Template Powerpoint
Banyak Tersedia
Kelemahan
9. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Pembelajaran Biologi di SMA. Mangifera Edu : Jurnal
Biologi dan Pendidikan Biologi, 4(1) : 62.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan multimedia interaktif dengan
buku teks pada subkonsep sistem saraf di SMA.
2. Pembelajaran multimedia interaktif juga mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, hasil tersebut
dibuktikan dengan rata-rata perolehan nilai
hasil belajar siswa yang menggunakan
multimedia interaktif memperoleh hasil yang
lebih baik daripada siswa yang belajar dengan
menggunakan buku teks.
3. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia
interaktif dengan buku teks akan berjalan
dengan baik apabila guru memanfaatkan
sumber belajar tersebut sesuai dengan
kebutuhan materi pembelajaran.
Kajian literatur 4
Atin, Melsa. (2022) : Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Powerpoint Interaktif Pada
Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Peserta Didik
SMP. (Diploma thesis, UIN RADEN INTAN
a. Beda Versi Beda Fitur,
Banyak pengguna
powerpoint tidak
menyadari bahwasanya
powerpoint memiliki
banyak versi.
b. Powerpoint hanya suppot
untuk Powerpoint
c. Harus terhubung
proyektor
2. Penggunaan media
Macromedia Flash
Dengan Macromedia flash
peserta didik lebih muda
memahamai dan menerima
materi yang diajarkan oleh
guru. Hal ini dapat dilihat
dari hasil obervasi terhadap
proses pembelajaran yang
menunjukkan bahwa siswa
lebih semangat dan
antusias serta aktif dan
kreatif dalam belajar.
Kelebihan
10. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
LAMPUNG). Diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/19780
Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran
penting digunakan karena
a. Media powerpoint interaktif yang menampilkan
teks, gambar, bahkan suara yang dapat menarik
perhatian siswa sehingga pesan informasi secara
visual mudah dimengerti,
b. Media powerpoint interaktif yang disertai dengan
narasi dan ilustrasi suara, musik, dan video yang
diputar ketika presentasi dapat menggambarkan
animasi hidup dan suara yang memberikan daya
tarik tersendiri sehingga kejenuhan peserta didik
pada saat pembelajaran dapat terjadi, serta
c. Media ini memiliki penyajian yang menarik
dengan adanya permainan warna, huruf, dan
animasi baik animasi teks maupun gambar atau
foto yang akan lebih merangsang peserta didik
untuk mengerti lebih jauh informasi dari materi
yang tersaji dan dapat memperkuat ingatan.
Kajian literatur 5
Ratna, KM dkk. (2019). Pengaruh Model
Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) Terhadap
Flash dapat membuat
tombol interaktif dengan
sebuah movie atau obyek
yang lain. Tidak hanya itu
Flash juga memiliki
berbagai fitur yang dapat
dieksplor untuk pembuatan
animasi.
Kelemahan
3. Macromedia Flash hanya
dapat dilihat dengan
komputer atau VCD
player,
4. Proses belajar
Macromedia Flash tidak
dapat dilakukan sendiri
dikarenakan tampilan
dan proses yang terjadi
cukup rumit, dan
5. Macromedia Flash
hampir sama dengan
Microsoft Power Point
sehingga memerlukan
pembeda yang jelas agar
11. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Hasil Belajar Ipa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi
Guru, 2(2):162.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di
atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Bagi guru, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif model
pembelajaran project based learning terhadap
hasil belajar IPA siswa.
2. Bagi siswa, dengan diterapkannya model
pembelajaran project based learning dalam
penelitian ini, diharapkan siswa menjadi lebih
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
serta mampu membangun pengetahuannya
sendiri.
Kajian wawancara dengan teman sejawat, Kepalas
sekolah dan Pengawas.
1. Selain model pembelajaran, guru juga perlu
memperhatikan soal penggunaan media
pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang tepat dan interaktif
akan menstimulus peserta didik lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
dapat dibedakan oleh
pengguna awam.
3. Media Pembelajaran
berbasis Game Edukasi
Merupakan media
pembelajaran baru yang
dipercayai dapat
meningkatkan motivasi
anak dalam belajar dan
dapat meningkatkan
pemahaman anak terhadap
materi
pembelajaran dengan
menggunakan sebuah
media pembelajaran berupa
game yang menarik
Kelebihan
a. Permainan adalah
sesuatu yang
menyenangkan untuk
dilakukan dan sesuatu
yang menghibur yang di
12. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
3. Media video dapat memenuhi semua peserta
didik yang memiliki karakteristik belajar yang
berbeda, mulai dari peserta didik dengan cara
belajar audio, visual ataupun audio-visual.
dalamnya memiliki
unsur kompetisi
b. Permainan
memungkinkan adanya
partisipasi aktif dari
siswa untuk belajar.
c. Permainan dapat
memberikan umpan
balik langsung. Umpan
balik yang cepat atas apa
yang dilakukan akan
memungkinkan proses
belajar lebih efektif.
d. Permainan
memungkinkan
penerapan konsep-
konsep ataupun peran-
peran ke dalam situasi
dan peranan yang
sebenarnya di
masyarakat.
e. Permainan memiliki sifat
luwes. Permainan dapat
dipakai untuk berbagai
tujuan pendidikan
dengan mengubah
13. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
sedikit alat, aturan,
maupun persoalan.
f. Permainan dapat dengan
mudah dibuat dan
diperbanyak. Membuat
permainan yang baik
tidak perlu
membutuhkan
seseorang yang ahli.
Kelemahan
a. Terlalu asyik dimainkan
sehingga kurang
memperhatikan waktu
yang tersedia, dan
b. Jika menstimulasikan
situasi sosial permainan
cenderung terlalu
menyederhanakan
konteks sosialnya
sehingga tidak mustahil
siswa justru memperoleh
kesan yang salah.
14. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
4.Penerapan model PBL
(Problem Based
Learning)
Problem Based Learning
(PBL) terdiri atas lima
langkah utama yaitu
sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik
pada masalah;
b. Mengorganisasi untuk
belajar;
c. Membimbing
penyelidikan individual
dan kelompok;
d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya;
e. Menganalisis.
Dari langkah-langkahnya,
pembelajaran ini
melibatkan murid untuk
memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga mereka
dapat mempelajari
pengetahuan yang
15. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
berhubungan dengan
masalah tersebut dan
sekaligus memiliki
keterampilan untuk
memecahkan masalah dan
berpikir kritis.
Kelebihan PBL :
a. Dengan model PBL akan
terjadi pembelajaran
bermakna.
b. Dalam situasi model
PBL, siswa
mengintegrasikan
pengetahuan dan
keterampilan secara
simultan dan
mengaplikasikannya
dalam konteks yang
relevan.
c. Model PBL dapat
meningkatkan
kemampuan berfikir
kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik
dalam bekerja, motivasi
16. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
internal dalam belajar,
dan dapat
mengembangkan
hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok.
Kekurangan PBL :
a. Siswa yang terbiasa
dengan informasi yang di
peroleh dari guru sebagai
narasumber utama,
akan merasa kurang
nyaman dengan cara
belajar sendiri dalam
pemecahan masalah.
b. Jika siswa tidak
mempunyai rasa
kepercayaan bahwa
masalah yang di pelajari
sulit untuk di pecahkan
makan mereka akan
merasa enggan untuk
memcoba masalah.
c. Tanpa adanya
pemahaman siswa
mengapa mereka
17. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
berusaha untuk
memecahkan msalah
yang sedang di pelajari
maka mereka tidak akan
belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
3 Peserta didik
belum memiliki
kemampuan
literasi sains
yang baik.
Berdasarkan
hasil kajian
literatur, dan
wawancara
dengan 4 teman
sejawat di SMK
Negeri 8 Majene,
100 %
menyatakan
bahwa :
Guru belum
menerapkan
model
pembelajaran
inovatif yang
mesntimulus
kemampuan
literasi sains
peserta didik.
Kajian literatur 1 :
Niswatin Solikah dkk (2020) Peningkatan
Kemampuan Literasi Sains Menggunakan Model
PBL berbantuan majalah IPA Terpadu tipe webbed
Berorientasi SETS. Jurnal Natural Science education
and Research Universitas trunojoyo 2(3),
Pada model PBL siswa dapat :
a. Mengembangkan pemahaman sendiri untuk
menemukan dan menerapkan ide-ide yang
dimiliki sehingga siswa dapat membangun
pengetahuannya sendiri. hal tersebut sesuai
dengan teori belajar yang mendukung yaitu teori
kontruktivisme Piaget.
b. Menurut teori kontruktivisme Piaget,
penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh
siswa sendiri, melalui pemberian rangsangan
berupa masalah-masalah dari kehidupan nyata
atau kehidupan sehari-hari yang relevan dengan
Berdasarkan hasil
eksplorasi alternatif solusi,
maka alternatif solusi
sesuai atau memungkinkan
untuk diterapkan di kelas
saya adalah sebagai berikut
:
1. Penerapan model PBL
(Problem Based
Learning)
Problem Based Learning
(PBL) terdiri atas lima
langkah utama yaitu
sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik
pada masalah;
b. Mengorganisasi untuk
belajar;
18. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
kebutuhan siswa. Sehingga melalui penerapan
model pembelajaran dalam kedua kelas tersebut
dapat mempengaruhi perbedaan kemampuan
literasi sains siswa.
Simpulan dari penelitian adalah kemampuan
literasi sains siswa pada tes kemampuan literasi
sains kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Kemampuan literasi sains sebaiknya
dilatihkan dalam kegiatan pembelajaran agar
keberhasilan siswa dalam pembelajaran menjadi
optimal.
Kajian literatur 2 :
Yuni Erdani dkk (2020). Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Kemampuan Literasi Sains Siswa di SMP Negeri 35
Palembang. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi
Universitas PGRI palembang, 6(1): 50-51.
Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian
hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang diterapkan pada kelas eksperimen dan pada
kelas kontrol diterapkan pembelajaran direct
c. Membimbing
penyelidikan individual
dan kelompok;
d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya;
e. Menganalisis.
Dari langkah-langkahnya,
pembelajaran ini
melibatkan murid untuk
memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga mereka
dapat mempelajari
pengetahuan yang
berhubungan dengan
masalah tersebut dan
sekaligus memiliki
keterampilan untuk
memecahkan masalah dan
berpikir kritis.
Kelebihan PBL :
19. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
instruction. Kemampuan literasi sains siswa pada
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol,
sehingga dapat dikatakan bahwa pada penggunaan
model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh
terhadap kemampuan literasi sains siswa di SMP
Negeri 35 Palembang.
Kajian literatur 3 :
Alatas, Fathiah & Laili Fauziah. (2020). Model
Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan
Kemampuan Literasi Sains Pada Konsep Pemanasan
Global. Jurnal Pendidikan IPA Veteran, 4(2), 1.
Data kemampuan literasi sains siswa diperoleh
dengan menggunakan tes uraian. Berdasarkan
analisis data dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi sains siswa meningkat
dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL) pada
konsep pemanasan global.
a. Dengan model PBL akan
terjadi pembelajaran
bermakna.
b. Dalam situasi model
PBL, siswa
mengintegrasikan
pengetahuan dan
keterampilan secara
simultan dan
mengaplikasikannya
dalam konteks yang
relevan.
c. Model PBL dapat
meningkatkan
kemampuan berfikir
kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik
dalam bekerja, motivasi
internal dalam belajar,
dan dapat
mengembangkan
hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok.
Kekurangan PBL :
20. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Kajian wawancara dengan teman sejawat, Kepalas
sekolah dan Pengawas.
1. Penerapan model pembelajaran inovatif ( seperti
PBL dan PJBL ) akan menstimulus peningkatan
kemampuan literasi sains peserta didik.
2. Peserta didik perlu dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga mereka bisa lebih
mengembangkan kemampuan dlm
berkomunikasi dan penyelesaian masalah,
sehingga tentu dapat meningkatkan literasi sains
peserta didik.
3. Pembelajaran konstektual juga perlu diterapkan,
agar peserta didik lebih terlatih untuk
menyelesaikan masalah nyata yang tentunya
terkait dengan materi pembelajaran.
a. Siswa yang terbiasa
dengan informasi yang di
peroleh dari guru sebagai
narasumber utama,
akan merasa kurang
nyaman dengan cara
belajar sendiri dalam
pemecahan masalah.
b. Jika siswa tidak
mempunyai rasa
kepercayaan bahwa
masalah yang di pelajari
sulit untuk di pecahkan
makan mereka akan
merasa enggan untuk
memcoba masalah.
c. Tanpa adanya
pemahaman siswa
mengapa mereka
berusaha untuk
memecahkan msalah
yang sedang di pelajari
maka mereka tidak akan
belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
21. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
2. Penerapan model PJBL (
Project Based Learning
).
Pada penerapan model
pembelajaran PJBL terdapat
langkah- langkah yang
membedakan dengan model
pembelajaran lainnya
adalah :
1) Menentukan petanyaan
mendasar yang
berkaitan dengan materi,
2) Mendesain proyek,
3) Merencanakan jadwal
pembuatan proyek,
4) Mengawasi kemajuan
proyek, P
5) Penilaian proyek,
6) Evaluasi pengalaman
pembuatan proyek.
Kelebihan PJBL :
a. Meningkatkan motivasi
siswa.
22. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
b. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah.
c. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam
bekerja sama.
d. Mendorong siswa
mempraktikan
keterampilan
berkomunikasi.
e. Memberikan pengalaman
kepada siswa dalam
mengorganisasi
f. Proyek dan
mengkoordinasi waktu
dalam menyelesaikan
tugas.
g. Melibatkan siswa untuk
belajar mengumpulkan
informasi dan
menerapkan
pengetahuan tersebut
untuk menyelesaikan
permasalahan di dunia
nyata.
23. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
h. Membuat suasana
belajar menjadi
menyenangkan.
Kelemahan PJBL :
a. Membutuhkan banyak
waktu untuk
menyelesaikan masalah.
b. Membutuhkan biaya
yang cukup.
c. Membutuhkan guru
yang terampil dan mau
belajar.
d. Membutuhkan fasilitas,
peralatan, dan bahan
yang memadai.
e. Tidak sesuai untuk siswa
yng mudah menyerah
dan tidak memiliki
pengetahuan serta
keterampilan yang
dubutuhkan.
f. Kesulitan melibatkan
semua siswa dalam kerja
kelompok
24. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
3. Penerapan Model
Pembelajaran Inquiry
Model inqury merupakan
model pembelajaran yang
aktivitasnya mengajak
siswa untuk melakukan
penemuan melalui
penyelidikan ilmiah.
Seluruh kegiatan dalam
model ini mengakomodir
domain dalam kemampuan
literasi sains yang meliputi
fenomena ilmiah,
mengevaluasi dan
merancang penelitian dan
menginterpretasikan hasil.
Sehingga model ini sangat
cocok diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan
literasi sains siswa.
Kelebihan
a. Dapat membentuk dan
mengembangkan “self-
25. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
concept” pada diri
peserta didik, sehingga
peserta didik dapat
mengerti tentang konsep
dasar dan ide- ide lebih
baik.
b. Membantu dalam
menggunakan ingatan
dan transfer pada
situasi proses belajar
yang baru.
c. Mendorong peserta didik
untuk berpikir dan
bekerja atas inisiatif
sendiri, bersikap
obyektif, jujur dan
terbuka.
d. Mendorong peserta didik
untuk berpikir intuitif
dan merumuskan
hipotesanya sendiri.
Kekurangan
a. Memerlukan kecerdasan
siswa yang tinggi. Bila
siswa kurang cerdas
26. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
hasil pembelajarannya
kurang efektif
b. Cukup sulit diterapkan
pada pembelajaran yang
sebelumnya berpusat
pada guru, karena
memerlukan perubahan
kebiasaan cara belajar
siswa
c. Menyebabkan adanya
dominasi dari siswa yang
kemampuan kognitifnya
di atas rata-rata
d. Karena dilakukan secara
kelompok, kemungkinan
ada anggota yang kurang
aktif.
e. Cara belajar siswa dalam
metode ini menuntut
bimbingan guru yang
lebih baik.
f. Untuk kelas dengan
jumlah siswa yang
banyak akan sangat
merepotkan guru karena
memerlukan bimbingan
secara kelompok.
27. No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
g. Membutuhkan waktu
yang lama dan hasilnya
kurang efektif jika
pembelajaran ini
diterapakan pada situasi
kelas yang kurang
mendukung.
h. Pembelajaran akan
kurang efektif jika guru
tidak menguasai kelas.