Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa meliputi model pembelajaran projek, kontekstual, TPACK, serta strategi peer teaching dan pembelajaran kooperatif model STAD dengan menggunakan media seperti prezi.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
1. LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Nama : Andi Khairuzaman, S.Pd
Program Studi : Seni Rupa
No. UKG : 201503287661
No.
Masalah
terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar
Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Peserta didik
kurang
kreatif
dalam
membuat
karya
Kegiatan
pembelajaran
yang
diterapkan
guru masih
konvensional
Kajian Literatur
Literatur ke-1
”Penggunaan PJBL dapat
meningkatkan kreatifitas murid
kelas VIII. Keberhasilan dilihat
dari peningkatan karya murid dan
hasil belajar. Ide-ide yang
diciptakan oleh siswa sangat
kreatif dan inovatif , berawal dari
dicontohkan di depan kelas siswa
mampu untuk menciptakan
gambar poster yang menarik.”
Sumber : Rahmatillah, Ana. 2019.
” Penggunaan Model Project Based
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara yang
sudah dilakukan, berikut beberapa alternatif metode dan
media yang bisa digunakan oleh Guru untuk
meningkatkan kreativitas siswa :
1. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Metode project based learning ini sangat efektif
diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk
kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek,
eksperimen, dan inovasi.
Kelebihan atau keunggulan PjBL sebagai berikut
(Abidin, 2007:170) :
Model ini bersifat terpadu dengan kurikulum
sehingga tidak memerlukan tambahan apapun
dalam pelaksanaannya.
2. Learning Untuk Meningkatkan
Kreatifitas Berkarya Seni Rupa
Pada Siswa Kelas VIII
SMPN 11 Padang”
Siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan
mempraktikan strategi otentik secara disiplin.
Siswa bekerja secara kolaboratif untuk
memecahkan masalah yang penting baginya.
Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk
penemuan, kolaborasi, dan komunikasi dalam
mencapai tujuan pembelajaran penting dalam cara-
cara baru.
Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang
dan mengimplementasikan proyek-proyek yang
melintasi batas-batas geografis atau bahkan
melompat zona waktu.
Kekurangan/kelemahan PjBL adalah sebagai berikut
(Abidin, 2013:171) :
Memerlukan banyak waktu dan biaya.
Memerlukan banyak media dan sumber belajar.
Memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap
belajar dan berkembang.
Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai
satu topik tertentu yang dikerjakannya.
3. Literatur ke-2
”Berdasarkan hasil tes akhir (
post-test) yang diperoleh pada
kelas eksperimen menunjukkan
bahwa penggunaan pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan
kreativitas siswa dalam
pembelajaran Seni Rupa di kelas
VII SMP Negeri 23 Padang.”
Sumber : Khairani, Ulfa. 2019.
Pengaruh Penggunaan Pendekatan
Kontekstual Terhadap
Pengembangan Kreativitas
Berkarya Seni Rupa Siswa Kelas
VII SMP NEGERI 23 Padang
Literatur ke-3
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan media video
efektif meningkatkan kreativitas
dalam menggambar ragam hias
2. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran
Kontekstual ini bertujuan untuk memotivasi siswa
untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan
yang secara refleksi dapat diterapkan dari
permasalahan kepermasalahan lainya.
Pembelajaran kontekstual mempunyai beberapa
kelebihan, antara lain:
Memberikan kesempatan pada siswa untuk terus
maju sesuai potensi yang dimiliki siswa
Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif
Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka
pelajari
4. pada pembelajaran seni rupa di
SMP N 1 Mojolaban Sukoharjo.
Sumber : Mardikaningrum,
Kartika. 2019. ” Pengembangan
media video untuk meningkatkan
kreativitas siswa dalam
menggambar ragam hias pada
pembelajaran seni rupa di SMP N
1 Mojolaban Sukoharjo”
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa
tidak ditentukan oleh guru
Pembelajaran jadi lebih menyenangkan
Membantu siswa untuk lebih bekerja efektif
Terbentuknya kerja sama yang baik antar individu
maupun kelompok
Pembelajaran kontekstual juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:
Pemilihan materi pembelajaran berdasarkan
kemauan siswa, padahal disini kemampuan siswa
berbeda-beda
Proses belajar mengajar membutuhkan waktu yang
lebih lama
Bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan diri antar
siswa, karena ada kemampuan siswa yang tinggi
tapi ada pula yang rendah
Bagi siswa yang tertinggal dalam proses
pembelajaran ini, maka siswa tersebut akan terus
tertinggal
Siswa harus menyesuaikan dengan cepat pada
model pembelajaran ini
5. Bagi siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya
akan mengalami kesulitan.
Pengetahuan yang didapat siswa akan berbeda-beda.
Hasil Wawancara
Narasumber 1 :
Riksa Ghea Pradhani, S.Pd (Rekan
Sejawat)
Waktu : 17 November 2022
” Solusi untuk mengatasi
kreativitas siswa dalam membuat
karya :
Dipilih model pembelajaran yang
sesuai dengan memanfaatkan
metode TPACK (Technological
Pedagogical Content
Knowledge)”
3. Model Pembelajaran TPACK
Mengapa TPACK penting diterapkan dalam
pembelajaran? Hal itu karena pendekatan ini
diharapkan mampu memberikan arahan baru bagi
pendidik tentang bagaimana menerapkan teknologi di
dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran
bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Adapun kelebihan TPACK dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut.
Meningkatkan pemahaman siswa melalui
keterlibatan teknologi.
Meningkatkan keterampilan guru dalam
mengolaborasikan teknologi dalam pembelajaran.
Peserta didik mendapatkan tantangan baru dalam
proses belajarnya.
6. Konten pembelajaran yang rumit bisa
disederhanakan dengan bantuan teknologi.
Bisa membantu guru dalam mencapai tujuan
pengembangan kompetensi.
Sementara itu, kekurangan TPACK adalah sebagai
berikut.
Membutuhkan infrastruktur tambahan, berupa
penyediaan perangkat teknologi.
Jika guru tidak bisa mengawasi peserta didiknya
dengan cermat, teknologi rentan disalahgunakan.
Bagi peserta didik yang masih gagap teknologi, bisa
tertinggal dengan temannya yang mahir teknologi.
Akses internet yang belum merata bisa
meningkatkan kesenjangan kualitas pendidikan.
Jika guru belum begitu mahir menggunakan
teknologi, maka waktu guru tersebut bisa tersita
hanya untuk fokus pada pemahaman teknologinya.
Narasumber 2 :
Ratih Wulandari, M.Pd (Kepala
SMP Quantum Inti Indonesia)
4. Strategi pembelajaran peer teaching/tutoring
Menurut Sani (2015: 200) pembelajaran Peer Tutoring
merupakan pembelajaran yang dibantu oleh peserta
7. Waktu : 17 November 2022
”Salah satu solusi yang bisa
digunakan dalam meningkatkan
kreativitas siswa adalah dengan
menggunakan strategi
pembelajaran Peer Teaching,
karena bisa saja ada siswa yang
malu bertanya pada guru dan
lebih senang bertanya kepada
temannya sendiri”
didik yang kompeten untuk mengajar peserta didik
lainnya. Kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sebab anggota komunitas belajar belajar
merencanakan dan menfasilitasi kesempatan belajar
untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Kelebihan Peer Tutoring
Menurut Setiadiwijaya (2012) adapun kelebihan dan
kekurangan dari pembelajaran tutor sebaya adalah
sebagai berikut:
Anak-anak diajarkan untuk mandiri, dewasa dan
punya rasa setia kawan yang tinggi. Artinya dalam
penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap
pintar bisa mengajari atau menjadi tutor temannya
yang kurang pandai atau ketinggalan.
Siswa lebih mudah dan leluasa dalam
menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga
siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya
untuk mempelajari materi ajar dengan baik
Membuat siswa yang kurang aktif menjadi aktif
karena tidak malu lagi untuk bertanya dan
mengeluarkan pendapat secara bebas.
8. Membantu siswa yang kurang mampu atau kurang
cepat menerima pelajaran dari gurunya.
Kekurangan
Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada
temannya.
Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan
temannya
2 Hasil belajar
peserta didik
kurang baik
Model dan
media
pembelajaran
yang
digunakan
guru belum
efektif
Kajian Literatur
Literatur ke-1
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, media prenzi dalam
menjadi alternatif media
pembelajaran yang menyenangkan
bagi peserta didik agar proses
pembelajaran menjadi efektif dan
efisien.
Prenzi memiliki tampilan yang
sangat menarik sehingga dapat
memberikan dorongan motivasi
bagi peserta didik.
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara yang
sudah dilakukan, berikut beberapa alternatif metode dan
media yang bisa digunakan oleh Guru untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik :
1. Pemanfaatan media prenzi
Sebagai aplikasi presentasi prezi desktop memiliki
kelebihan dan juga kelemahan dibandingkan aplikasi
sejenis lainnya. Berikut keunggulan prezi desktop
yaitu:
Tampilan tema yang lebih bervariasi dibandingkan
dengan power point.
Menarik ketika dalam mode presentasi, dengan
menggunakan teknologi Zooming User Interface
(ZUI) nya.
9. Sumber : Arnova, Risa. 2017.
”Pengaruh Penggunaan Media
Visual Prezi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Seni Rupa
SMPN 30 Padang”
Lebih simple dalam hal pembuatan animasi.
Pilihan tema yang keren, dapat di unduh secara
online pada situs prezi.com
Berikut ini merupakan kekurangan prezi desktop
yaitu:
Karena hanya menggunakan teknologi ZUI
(tampilan yang ngeZoom), software ini terlihat
monoton.
Proses instalasinya membutuhkan koneksi internet.
Sulit memasukkan simbol matematika.
Untuk versi trialnya berlaku 30 hari
Ukuran file cukup besar bila dibandingkan dengan
Power Point standar.
Literatur ke-2
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan model
pembelajaran Kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VII B
di SMP Negeri 1 Piyungan. Hal ini
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Beberapa keunggulan tipe STAD antara lain:
Setiap anggota kelompok mendapat tugas
Adanya interaksi langsung antar siswa dalam
kelompok
Melatih siswa mengembangkan keterampilan sosial
(social skill)
10. dilihat dari aspek kognitif yaitu
terjadi peningkatan pengetahuan
dilihat dari siswa mampu
menjawab soal–soal yang
diberikan oleh guru baik saat
proses pembelajaran maupun
pada saat tes kemampuan
kognitif.
Sumber :
Huda, Muhammad Bill. 2014.
PENERAPAN MODEL
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Pada Mata Pelajaran Seni
Budaya Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII B
di SMP Negeri 1 Piyungan
Membiasakan siswa menghargai pendapat orang
lain
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara
dan berbuat, sehingga kemampuan akademiknya
meningkat
Memberi peluang kepada siswa untuk berani
bertanya dan mengutarakan pendapat
Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan
kesetiakawanan
Terlaksananya pembelajaan yang berpusat pada
siswa, sehingga waktu yang tersedia hampir
seluruhnya digunakan oleh siswa untuk kegiatan
pembelajaran
Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif
siswa
Adapaun beberapa kelemahan dari pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah:
Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan wakru
yang relatif lebih lama sehingga sulit mencapai
target kurikulum
11. Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan
waktu yang lama
Membutuhkan kemampuan khusus guru,
sehingga tidak semua guru dapat melakukan dan
menggunakan strategi belajar kooperatif
Menuntut sifat tertentu tertentu dari siswa,
misalnya sifat suka bekerja sama.
Literatur ke-3
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 76 dengan keterangan
siswa yang lulus sebanyak 15
siswa, dan yang tidak lulus
sebanyak 16 siswa. Nilai rata-rata
hasil belajar disiklus II meningkat,
berada pada angka 89 dengan
keterangan yang lulus 29 siswa,
sedangkan siswa yang belum
lulus hanya 2 orang. Oleh sebab
itu, bisa diambil kesimpulan
bahwa proses penggunaan media
pembelajaran Videoscribe di
kelas VIII2 SMP N 3 Padang pada
3. Penggunaan media Videoscribe
Videoscribe dapat digunakan sebagai sarana pengantar
pembelajaran bagi guru;dosen; atau media pembelajaran
lainnya.
Kelebihan Videoscribe dilihat dari karakteristiknya
sebagai media pembelajaran berbasis audio visual
sekaligus sebagai mesin pembelajaran adalah:
Mampu menggabungkan beberapa unsur media
seperti teks, audio, maupun gambar dalam satu
media secara online;
Mampu memberikan stimulus yang baik kepada
siswa;
12. pembelajaran menggambar model
mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
Sumber :
Setiawan, Rio Rul. 2019.
Penggunaan Media Pembelajaran
Videoscribe Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar Seni Rupa
Siswa di Kelas VIII2 SMP Negeri 3
Padang.
Mampu memusatkan perhatian siswa pada saat
kegiatan belajar mengajar sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan lebih efektif.
Namun, di samping kelebihan yang dimiliki oleh
Videoscribe tersebut, media pembelajaran ini memiliki
beberapa kelemahan yang diantaranya:
Tidak bisa digunakan secara full offline, sehingga
apabila ingin menggunakan Videoscribe harus
terkoneksi pada internet.
Sebagai media pembelajaran berbasis mesin
pembelajaran maka videoscribe merupakan
pengalih kemampuan yang terbatas.
Hasil Wawancara
Narasumber 1 :
Riksa Ghea Pradhani, S.Pd (Rekan
Sejawat)
” Metode yg sesuai yang dapat
digunakan harus berbasis IT bisa
STEAM atau TPACK. Karena anak
jaman skrg IT nya sudah bagus
maka kita harus memfasilitasi
4. Penerapan model pembelajaran Quantum Learning
Quantum learning adalah model pembelajaran yang
menyenangkan serta menyertakan segala dinamika
yang menunjang keberhasilan pembelajaran itu sendiri
dan segala keterkaitan, perbedaan, interaksi, serta
aspek-aspek yang dapat memaksimalkan momentum
untuk belajar.
13. mereka namun tetap dalam
kontrol Guru.
Narasumber 2 :
Ratih Wulandari, M.Pd (Kepala
SMP Quantum Inti Indonesia)
”Hasil belajar yang kurang baik
bisa saja disebabkan oleh peserta
didik yang belum paham tentang
manfaat apa yang mereka
dapatkan dari materi yang
dipelajari. Untuk itu, Guru bisa
menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching dan Learning,
dimana nantinya akan muncul
pembelajaran yang bermakna bagi
peserta didik”
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran
quantum learning adalah:
Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang
sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
Karena quantum learning lebih melibatkan siswa,
saat proses pembelajaran perhatian siswa dapat
dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting
oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat
diamati secara teliti.
Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka
tidak memerlukan keterangan-keterangan yang
banyak.
Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan.
Siswa didorong untuk aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan
dapat mencoba melakukannya sendiri.
Karena model pembelajaran quantum learning
membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk
merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar,
secara tidak langsung guru terbiasa untuk berpikir
kreatif setiap harinya.
14. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima
atau dimengerti oleh siswa.
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran
quantum learning adalah:
Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan
yang matang di samping memerlukan waktu yang
cukup panjang yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain.
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang
memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
Karena dalam metode ini ada perayaan untuk
menghormati usaha seseorang siswa, baik berupa
tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian, dll dapat
mengganggu kelas lain.
Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
Model ini memerlukan keterampilan guru secara
khusus karena tanpa ditunjang hal itu, proses
pembelajaran tidak akan efektif.