SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
LK. 2.2 Menentukan Solusi
No
.
Eksplorasi alternatif
Solusi
Solusi yang
relevan
Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 1. Mengaplikasikan model
pembelajaran PBL
Kelebihan dan kelemahan PBL
menurut (Nuraini & Kristin,
2017) antara lain:
a. Kelebihan:
a. PBL merupakan teknik
yang cukup bagus
untuk lebih memahami
pelajaran.
b. PBL dapat menantang
kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan
untuk menemukan
pengetahuan baru bagi
siswa.
c. PBL dapat
meningkatkan aktivitas
pembelajaran.
d. Melalui PBL bisa
memperlihatkan kepada
siswa setiap mata
pelajaran (matematika,
IPA, dan lain
sebagainya), pada
dasarnya merupakan
cara berpikir, dan
sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau
buku-buku saja.
e. PBL dianggap lebih
1. Menerapkan
model
pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL).
2. Menerapkan
model
pembelajaran
Project Based
Leraning
(PjBL).
3. Menggunakan
strategi
pembelajaran
berdiferensiasi.
1. Menggunakan strategi pembelajaran
berdiferensiasi.
Alasan memilih menggunakan strategi
pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan
pertimbangan bahwa pembelajaran
berdiferensiasi dapat memenuhi semua
kebutuhan murid yang berbeda-beda. Hal
tersebut sangat relevan dengan akar
penyebab rendahnya motivasi belajar
siswa yang ada di eksplorasi alternatif
solusi yaitu guru tidak menyelnggarakan
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik setiap siswa.
Menurut Kemdikbud (2020)
pembelajaran berdiferensiasi adalah
usaha guru untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu murid.
Suwartiningsih, ( 2021) mengungkapkan
bahwa dalam pembelajaran
berdiferensiasi terdapat konsep yang
dikembangkan, yaitu:
a. Bagaimana menciptakan lingkungan
belajar yang dapat menstimulus siswa
untuk mencapai tujuan belajar yang
tinggi;
b. Bagaimana guru memberikan respon
kebutuhan belajar bagi siswa yang
meliputi rencana pembelajaran,
sumber belajar, media pembelajaran,
strategi pembelajaran, penugasan dan
penilaian yang berbeda;
c. Bagaimana mengatur (manage) kelas
Materi
Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 3 (Cara
Memelihara Kesehatan Organ Peredaran
Darah Manusia)
Indikator Pembelajaran
1. Memahami organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ (IPA)
2. Menggali isi dan amanat pantun yang
disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan. (B.Indonesia)
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat
mengidentifikasi berbagai macam
penyakit yang mempengaruhi organ
peredaran darah manusia dan cara
memelihara kesehatan organ peredaran
darah.
2. Melalui kegiatan mengamati pembacaan
pantun, siswa dapat menjelaskan isi
pantun yang disajikan secara lisan dan
runtut.
3. Melalui kegiatan menulis pantun, siswa
dapat menjelaskan isi pantun yang
disajikan secara tertulis dan runtut.
4. Melalui kegiatan mencoba menulis
pantun dengan temamenjaga kesehatan
tubuh, siswa dapat membacakan pantun
yang dibuatnya dengan lafal dan intonasi
yang tepat.
menyenangkan dan
disukai siswa.
f. PBL dapat
mengembangkan
kemampuan berpikir
kritis.
g. PBL dapat memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengaplikasikan
pengetahuan yang
mereka miliki dalam
dunia nyata.
h. PBL dapat
mengembangkan minat
siswa untuk belajar
secara terus-menerus
sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah
berakhir.
b. Kelemahan:
1) Ketika siswa tidak
mempunyai minat atau
tidak mempunyai
kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan
merasa ragu untuk
mencoba.
2) Keberhasilan model
pembelajaran PBL
membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman
mengapa mereka
berusaha untuk
yang efektif mencakup prosedur,
rutinitas yang dapat memungkinkan
fleksibilitas dengan struktur yang
jelas meskipun melakukan kegiatan
yang berbeda namun kelas tetap dapat
berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaanya pembelajaran
dilakukan dengan cara yang beragam
untuk memahami minat dan bakat siswa.
Menurut Suwartiningsih (2021) , dalam
pembelajaran berdiferensiasi setidaknya
ada 3 jenis diantaranya: 1) diferensiasi
konten; 2) diferensiasi proses; 3)
diferensiasi produk. Adapun tujuan dari
pembelajaran berdiferensiasi tersebut
menurut Marlina (2020), yaitu:
a. Memberikan bantuan bagi semua
siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Meningkatkan motivasi siswa melalui
stimulus pembelajaran agar hasil
belajar siswa meningkat.
c. Menjalin hubungan harmonis dalam
proses pembelajaran agar siswa lebih
bersemangat.
d. Menstimulus siswa agar menjadi
pelajar yang mandiri dan memiliki
sikap menghargai terhadap
keberagaman.
e. Meningkatkan kepuasan guru karena
ada rasa tertantang dalam
pembelajaran agar lebih kreatif lagi
dan mau mengembangkan
kompetensi mengajarnya.
Wawancara
1. Kegiatan pertama yang dilakukan
Media dan Sumber Pembelajaran
1. Projector
2. Power Point
3. Video
4. Gambar
5. Koran/ Majalah
6. Buku Tema
7. LKPD
8. Kahoot
9. Quiziz
10. Buku Sumber Lainnya
Sintaks Pembelajaran
PBL dengan Strategi pembelajaran
Berdiferensiasi
1. Memberikan orientasi tentang
permasalahannya kepada siswa.
a. Siswa diberikan apersepsi tentang
cara memelihara organ peredaran
darah manusia melalui pantun, tanya
jawab, tayangan video, wawancara
dan membaca buku.
b. Siswa diberikan beberapa masalah
oleh guru yang berkaitan dengan
cara memelihara kesehatan organ
peredaran darah manusia.
c. Siswa bersama-sama guru memilih
masalah yang meraka angkap lebih
penting untuk dipecahkan.
2. Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
Siswa diarahkan untuk memahami apa
yang harus dilakukan untuk
menyeleaikan masalah yang terpilih
termasuk mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan.
3. Membantu investigasi mandiri dan
memecahkan masalah
yang sedang dipelajari,
maka mereka tidak
akan belajar apa yang
ingin mereka pelajari.
2. Mengaplikasikan Model
Pembelajaran PjBL
Kelebihan dan Kelemahan
Model Pembelajaran Project
Based Learning menurut
Anggraini & Wulandari (2020)
a. Kelebihan
1) Melatih siswa dalam
memperluas
pemikirannya mengenai
masalah dalam
kehidupan yang harus
diterima.
2) Memberikan pelatihan
langsung kepada siswa
dengan cara mengasah
serta membiasakan
mereka melakukan
berpikir kritis serta
keahlian dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Penyesuaian dengan
prinsip modern yang
pelaksanaannya harus
dilakukan dengan
mengasah keahlian
siswa, baik melalui
praktek, teori serta
pengaplikasiannya.
b. Kekurangan
1) Sikap aktif peserta didik
dapat menimbulkan
untuk melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi adalah
mengidentifikasi kebutuhan belajar
murid yang terdiri dari kesiapan
belajar, minat dan gaya belajar murid.
Kemudian mempersiapkan media
pembelajaran sesuai dengan minat,
dan gaya belajar murid. merancang
proses pembelajaran sesuai kesiapan
belajar murid dan menyiapkan tugas /
produk sesuai minat murid.
2. Peserta didik dengan kemampuan
kognitif rendah menjadi lebih percaya
diri dalam belajar, karena tujuan
pembelajaran yang mampu mereka
capai adalah kebanggaan tersendiri.
Berbeda dengan kondisi ketika tujuan
atau metode pembelajaran guru yang
disamaratakan. Sementara peserta
didik dengan kemampuan kognitif
tinggi lebih antusias belajar, karena
kebutuhan belajar mereka juga
terfasilitasi.
3. Pembelajaran berdiferensiasi
mengharuskan guru memahami
karakteristik dan kebutuhan belajar
peserta didik terlebih dahulu,
kemudian ia harus mampu
menjadikan hal tersebut modal dalam
menentukan strategi pembelajaran
berdiferensiasi yang akan ia terapkan,
sehingga guru perlu memiliki
kemampuan pengelolaan kelas yang
baik. Pembelajaran berdiferensiasi
juga tidak hanya mengakomodir
kebutuhan belajar peserta didik yang
memiliki kemampuan kognitif yang
kelompok.
penyelidikan individual maupun
kelompok
a. Siswa diorong untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai.
b. Siswa melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
c. Guru berkeliling untuk membantu
kelompok yang mengalami
kesulitan. Intensitas dan tingkat
bantuan yang diberikan disesuaikan
dengan kebituhan setiap siswa.
4. Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil diskusi.
a. Setiap kelompok menyajikan hasil
disuksinya dalam berbagai karya
yang sesuai dengan minatnya
masing-masing. Bisa berupa poster,
grafik, pantun, narasi dll.
b. Perwakilan setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
c. Kelompok lain memberikan respon
berupa tanggapan dan pertanyaan
pada kelompok yang tampil.
5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses mengatasi masalah.
Siswa bersama-sama dengan peserta
didik melakukan refkleksi dan evaluasi
terhadap proses penyelidikan dan hasil
yang mereka peroleh. Metodfe refelksi
yang digunakan bisa menggunakan
metode 4F (fact, feeling, finding,
future).
Teknik Evaluasi
situasi kelas yang kurang
kondusif, oleh karena itu
memberikan peluang
beberapa menit
diperlukan untuk
membebaskan siswa
berdiskusi. Jika dirasa
waktu diskusi mereka
sudah cukup maka
proses analisa dapat
dilakukan dengan
tenang.
2) Penerapan alokasi waktu
untuk siswa telah
diterapkan namun tetap
membuat situasi
pengajaran tidak
kondusif. Maka pendidik
berhak memberikan
waktu tambahan secara
bergantian pada tiap
kelompok.
3. Melaksanakan pembelajaran
yang berdiferensiasi.
Kelebihan pembelajaran
berdiferensiasi menurut Faiz et
al. (2022) yaitu pembelajaran
berdiferensiasi mengedepankan
konsep bahwa setiap individu
memiliki minat, potensi dan
bakat yang berbeda sehingga
pembelajaran yang dilakukan
dapat memenuhi semua
kebutuhan murid yang berbeda-
beda.
rendah, tetapi juga peserta didik yang
memiliki kemampuan kognitif tinggi,
sehingga tentunya guru perlu
memiliki kemampuan penguasaan
materi yang luas. Selain itu, teknologi
dapat membantu guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas,
sehingga kemampuan IT guru akan
sangat menunjang kesuksesan
pelaksanaan pembelajaran.
4. Tips dan trik agar pemebelajaran
berdiferensiasi berjalan maksimal
adalah dengan betul-betul memahami
karakteristik dan kebutuhan belajar
peserta didik di kelas, kemudian
mencoba untuk memilih strategi
pembelajaran berdiferensiasi yang
tepat sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan belajar tersebut.
Kebutuhan belajar ini meliputi
kesiapan belajar, minat, dan profil
peserta didik. Selanjutnya peserta
didik juga harus memahami dan
menghargai perbedaan yang ada,
sehingga perlu adanya keyakinan
kelas yang dibuat dan disepakati
bersama. Sealin itu guru harus terus
belajar dan berbagi pengalaman
dengan teman sejawat lainnya yang
mempunyai masalah yang sama
dengan kita (membentuk Learning
Community) Saling mendukung
dan memberi semangat dengan
sesama teman sejawat. Menerapkan
apa yang sudah kita peroleh dan bisa
kita terapkan meskipun belum
maksimal. Terus berusaha untuk
1. Penilaian Pengetahuan
2. Penilaian Proses
3. Penilaian Produk
Kelemahan dalam model
pembelajaran diferensiasi
menurut Adiwijayanti (2022)
yaitu memerlukan guru dengan
kemampuan pengelolaan kelas
yang baik serta penguasaan
materi yang luas, serta
kemampuan IT dalam membuat
konten pembelajaran. Oleh
karena itu perlunya
meningkatkan kompetensi guru
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
mengevaluasi dan memperbaiki
proses pembelajaran yang sudah
diterapkan.
2. Menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
Kajian Literatur
Pembelajaran berbasis masalah (PBL)
adalah model Pembelajaran yang
mendorong siswa untuk menerapkan
pemikiran kritis, keterampilan
memecahkan masalah, dan pengetahuan
konten untuk menyelesaikan masalah di
dunia nyata (Chien, 2020). Gantung
dalam (Chien, 2020) medeskripsikan
tentang tahapan PBL melalui diagram
berikuti ini:
Sementara itu menurut (Amin, 2017)
tahapan-tahapan model pembelajaran
PBL adalah sebagai berikut.
1. Memberikan orientasi tentang
permasalahannya kepada siswa
2. mengorganisasikan siswa untuk
belajar
3. membantu investigasi mandiri dan
kelompok
4. mengembangkan dan
mempresentasikan artefak dan exhibit
5. menganalisis dan mengevaluasi
proses mengatasi masalah.
Adapun Kelebihan dan kelemahan PBL
menurut (Nuraini & Kristin, 2017) antara
lain:
c. Kelebihan:
a. PBL merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih
memahami pelajaran.
b. PBL dapat menantang
kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
c. PBL dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran.
d. Melalui PBL bisa
memperlihatkan kepada siswa
setiap mata pelajaran
(matematika, IPA, dan lain
sebagainya), pada dasarnya
merupakan cara berpikir, dan
sesuatu yang harus dimengerti
oleh siswa, bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau buku-buku
saja.
e. PBL dianggap lebih
menyenangkan dan disukai
siswa.
f. PBL dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis.
g. PBL dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia
nyata.
h. PBL dapat mengembangkan
minat siswa untuk belajar secara
terus-menerus sekalipun belajar
pada pendidikan formal telah
berakhir.
d. Kelemahan:
1) Ketika siswa tidak mempunyai
minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan
merasa ragu untuk mencoba.
2) Keberhasilan model
pembelajaran PBL membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa
mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
Wawancara
1. Siswa menjadi aktif dan antusias.
2. Pada tahapan mempresentasikan hasil
diskusi siswa saling tunjuk.
3. Terdapat temuan bahwa siswa yang
biasanya aktif pada pembelarajan
langsung menjadi tidak terlalu aktif
pada pembelajaran PBL. Sebaliknya
siswa yang biasanya biasa-biasa saja
malah lebih aktif. Setelah
ditindaklanjuti hal tersebut bisa
disebabkan oleh dua kemungkinan,
yaitu:
a. Masalah yang disajikan kurang
menantang bagi siswa yang
unggul.
b. Gaya belajar siswa yang unggul
dan yang asor berbeda sehingga
ketika disajikan pembelajaran
kelompok responnya pun
berbeda-beda.
2 1. Menerapkan GLS (Gerakan
Literasi Sekolah)
Dalam melaksanakan GLS
menurut (Purwadi et al., 2019)
terdapat beberapa faktor
penghambat yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Kekurangan buku bacaan
serta sarana ruang
perpustakaan
2) Orang tua siswa kurang
peduli terhadap kebutuhan
anaknya.
3) konsentrasi siswa di kelas
rendah agak kurang saat
kegiatan membaca.
4) Kurangnya minat membaca
bagi siswa, sekolah merasa
kesulitan untuk
meningkatkan level kegiatan
karena guru kurang fokus
menjalan kegiatan tersebut.
5) Kurangnya perhatian dan
pembinaan dari pihak dinas
1. Menerapkan
GLS (Gerakan
Literasi
Sekolah)
2. Menerapkan
model
pembelajaran
CIRC
(Cooperative
Integrated
Reading and
Composition)
Menerapkan model pembelajaran
CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition).
Alasan memilih solusi tersebut
didasarkan pada beberapa hal, yaitu:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar
siswa akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan anak.
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.
c. Seluruh kegiatan belajar lebih
bermakna bagi siswa sehingga hasil
belajar siswa akan dapat bertahan
lebih lama.
d. Pembelajaran terpadu dapat
menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir siswa.
e. Pembelajaran terpadu menyajikan
kegiatan yang bersifat pragmatis
(bermanfaat) sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui
dalam lingkungan siswa.
f. Pembelajaran terpadu dapat
menumbuh kembangkan interaksi
Materi
Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 1
(Peredaran Darahku Sehat)
Kompetensi Dasar
IPA
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ peredaran
darah manusia.
4.4 Menyajikan karya tentang organ
peredaran darah pada manusia.
Indikator Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang
disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan
untuk kesenangan.
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator
1. Menyebutkan peredaran darah dan
pendidikan baik di tingkat
kecamatan maupun
kabupaten.
2. Menerapkan model
pembelajaran CIRC
(Cooperative Integrated
Reading and Composition)
Kelebihan dan kekurangan
CIRC menurut Riantina (2018)
a. Kelebihan
a. Pengalaman dan
kegiatan belajar siswa
akan selalu relevan
dengan tingkat
perkembangan anak.
b. Kegiatan yang dipilih
sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa.
c. Seluruh kegiatan belajar
lebih bermakna bagi
siswa sehingga hasil
belajar siswa akan dapat
bertahan lebih lama.
d. Pembelajaran terpadu
dapat
menumbuhkembangkan
keterampilan berpikir
siswa.
e. Pembelajaran terpadu
menyajikan kegiatan
yang bersifat pragmatis
(bermanfaat) sesuai
dengan permasalahan
yang sering ditemui
dalam lingkungan siswa.
sosial siswa, seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, dan respek
terhadap gagasan orang lain.
g. Membangkitkan motivasi belajar
serta memperluas wawasan dan
aspirasi guru dalam mengajar.
Kajian Literatur
Metode Pembelajaran CIRC adalah
metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan sekaligus membina
kemampuan menulis reproduksi atas
bahan bacaan yang dibacanya (Supriyadi,
2018).
Adapun langkah-langkah pembelajaran
dalam model CIRC ini yaitu:
1. membagi kelompok berpasangan
secara heterogen
2. guru memperkenalkan cerita yang
akan anak baca
3. memberikan paket cerita dan LKS,
tahap membaca
4. siswa membaca dalam hati setengah
cerita kemudian secara bergantian
membaca bersama pasangaannya
dengan nyaring
5. siswa yang berperan sebagai
pendengar mengikuti dan
membetulkan setiap kesalahan yang
dibuat oleh pembaca
6. siswa menuliskan prediksi akhir
cerita
7. siswa membaca keseluruhan cerita
dan menuliskan dan membacakan
kata-kata sulit tersebut secara nyaring
8. siswa mencari makna kata-kata sulit
fungsinya pada manusia.
2. Menunjukkan cara-cara memelihara
kesehatan organ manusia.
3. Membuat gambar organ peredaran
darah pada mausia.Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan volume
bangun ruang.
4. Menjelaskan tentang pengertian
pantun.
5. Menyebutkan unsur-unsur yang
terdapat dalam pantun.
6. Mengetahui cara-cara membaca
pantun dengan benar.
7. Membacakan pantun di depan kelas.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar
peredaran darah manusia, siswa dapat
menjelaskan organ peredaran darah
dan fungsinya pada manusia secara
rinci.
2. Dengan kegiatan berkreasi
menggambar, siswa dapat
menggambar cara kerja organ
peredaran darah manusia secara rinci.
3. Dengan kegiatan mencari tahu
tentang pantun, siswa dapat
menyebutkan bagian-bagian dan ciri-
ciri pantun dengan tepat.
4. Dengan kegiatan mencari tahu
tentang pantun, siswa dapat membuat
pantun dengan tema tertentu, lalu
menunjukkan unsur-unsur pantun
yang dibuat dengan benar.
Media dan Sumber Pembelajaran
1. Projector
f. Pembelajaran terpadu
dapat menumbuh
kembangkan interaksi
sosial siswa, seperti
kerja sama, toleransi,
komunikasi, dan respek
terhadap gagasan orang
lain.
g. Membangkitkan
motivasi belajar serta
memperluas wawasan
dan aspirasi guru dalam
mengajar.
b. Kekurangan
Model pembelajaran ini
hanya dapat dipakai untuk
mata pelajaran yang
menggunakan bahasa,
sehingga metode ini tidak
dapat dipakai untuk mata
pelajaran seperti:
matematika dan mata
pelajaran lain yang
menggunakan prinsip
menghitung murni.
dengan melihat kamus atau sumber
lain, tahap pascabaca
9. siswa membuat peta perjalanan tokoh
10. siswa mengumpulkan teks cerita yang
telah dibacanya
11. siswa menceritakan kembali teks
yang telah dibacanya dengan
menggunakan bahasa sendiri
berdasarkan peta perjalanan tokoh
yang dibuatnya
12. siswa menukarkan hasil kerja kepada
temannya sehingga satu sama lain
memeriksa kelengkapan
pekerjaannya
13. siswa diberikan tes tentang membaca
pemahaman.
2. Power Point
3. Video
4. Gambar
5. LKPD
6. Buku Sumber Lainnya
7. Gambar
Sintaks Pembelajaran
PJBL dengan metode CIRC
1. Menentukan pertanyaan dasar
 Siswa membaca teks tentang Organ
Peredaran darah dengan metode
CIRC.
 Siswa bersama guru melakukan
kegiatan tanya jawab teks yang
dibaca.
2. Membuat desain proyek
 Siswa menyimak tayangan tentang
poster yang berisi tentang himbauan
atau ajakan.
 Siswa menyimak petunjuk atau
rambu-rambu dalam membuat
poster.
3. Menyusun penjadwalan
 Guru mengumumkan pada siswa
bahwa proyek yang disusun harus
selesai hari ini.
 Guru menekankan bahwa produk
yang dibuat harus dengan tema yang
telah disepakati.
 Siswa mengerjakan proyek sesuai
langkah-langkah yang elah mereka
susun.
 Siswa setiap 30 menit melaporkan
perkembangan.
4. Memonitor kemajuan proyek
 Guru memonitoring kegiatan siswa
dalam menyelesaikan proyek
(membuat gambar cerita) dan
melakukan penilaian sikap pada
siswa.
 Guru melakukan penilaian sikap
berdasarkan rubric yang telah dibuat.
5. Menguji Hasil
 Siswa mempresentasikan
perkembangan proyek yang mereka
buat.
 Siswa membacakan dialog gambar
cerita yang didalamnya sudah
tersurat pantun nasehat.
 Dari presentasi yang telah
dipaparkan, siswa lainya
memberikan tanggapan atau
masukan serta menyimpulkan
amanat yang terkandung dalam
pantun yang terdapat dalam dialog.
 Setelah semua siswa melakukan
presentasi terhadap gambar cerita
yang bertema cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah,
siswa menyimpulkan cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah
pada manusia.
 Guru menanggapi dan memotifasi
keberanian siswa dalam
mempresentasikan hasil karyanya.
 Siswa ditugaskan untuk membuat
diagram alur jenis penyakit yang
menggangu sistem
Teknik Evaluasi
1. Penilaian Pengetahuan
2. Penilaian Proses
3. Penilaian Produk
3 1. Menggunakan model
pembelajaran RME (Realistic
Matematic Education).
Kelebihan dan Kekurangan
model Pembelajaran RME
(Dani et al., 2017)
a. Kelebihan
1) Matematika lebih
menarik, relevan,
bermakna, tidak terlalu
formal dan abstrak.
2) Mempertimbangkan
tingkat kemampuan
siswa.
3) Menekankan belajar
pada learning by
doing.
4) Memfasilitasi
penyelesaian masalah
matematika tanpa
menggunakan
penyelesaian yang
baku.
5) Menggunakan konteks
sebagai titik awal
pembelajaran
matematika.
b. Kekurangan
1) Diskusi kelompok
masih dikuasai oleh
siswa kelompok
pandai, sedangkan
1. Menerapkan
Model
Pembelajaran
PMRI
Menerapkan model pembelajaran
Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)
Alasan memilih penerapan model PMRI
didasarkan pada akar masalah bahwa
rendahnya kemampuan numerasi siswa
dikarenakan guru jarang mengaitkan konsep
matematika yang dipelajari dengan konteks
kehidupan nyata. Sementara itu model
pembelajaran PMRI adalah model
pembelajaran matematika yang berorientasi
pada penerapan matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga akar
masalah dengan solusi yang dipilih sangat
relevan.
Kajian Literatur
Realistic Mathematics Education (RME)
merupakan salah satu pendekatan yang
menjawab permasalahan yang ditimbulkan
oleh pembelajaran matematika tradisional
dan abstrak. RME memiliki tujuan untuk
mengubah pembelajaran matematika menjadi
lebih menyenangkan dan bermakna bagi
siswa dengan memperkenalkannya ke dalam
masalah dalam konteks (Kognitif et al.,
2018).
Gravemeijer dalam (Usman & Zaki, 2018)
menyatakan prinsip-prinsip pendidikan
matematika realistik, yaitu: (1) penggunaan
konteks; (2) penggunaan model, bridging
Materi
Matematika (Volume Kubus dan Balok)
Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan dan menentukan volume
bangun ruang dengan menggunakan satuan
volume (seperti kubus satuan)
Indikator Pembelajaran
1. Memahami konsep volume.
2. Mengidentifikasi permasalahan
sehari-hari yang berkaitan dengan
volume kubus dan balok.
3. Menggunakan kubus satuan untuk
menentuka volume kubus dan balok
4. Menentukan volume badan bangun
ruang sederhana (kubus dan balok)
dengan menggunakan kubus satuan
sebagai satuan volume.
5. Menemukan rumus volume balok.
6. Menemukan rumus volume kubus.
7. Menentukan volume balok dengan
menggunakan rumus.
untuk kelompok siswa
kurang cenderung
pasif.
2) Tingkat pengetahuan
guru yang rendah
mengakibatkan
terjadinya miskonsepsi
terhadap materi.
3) Peranan guru sebagai
fasilisator akan
membuat guru harus
memperluas
wawasannya.
4) Jumlah siswa yang
besar sekitar 40-45
siswa mengakibatkan
permulaan siskusi
menjadi gaduh untuk
beberapa menit.
2. Menggunakan model
pembelajaran PBL (Problem
Based Learning).
Kelebihan dan kelemahan PBL
menurut (Nuraini & Kristin,
2017) antara lain:
a. Kelebihan:
1) PBL merupakan teknik
yang cukup bagus
untuk lebih memahami
pelajaran.
2) PBL dapat menantang
kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan
untuk menemukan
pengetahuan baru bagi
siswa.
3) PBL dapat
dengan instrumen vertikal; (3) kontribusi
siswa; (4) proses interaktivitas; dan (5)
Terintegrasi dengan topik lain (intertwining).
Berdasarkan karakteristik tersebut maka
tahapn pembelajaran RME yaitu:
1. Memahami masalah/konteks,
2. Menjelaskan masalah kontekstual,
3. Menyelesaikan masalah kontekstual,
4. Membandingkan dan mendiskusikan
jawaban, dan
5. Menyimpulkan
Wawancara.
a. Siswa menjadi antusias, termotivasi
dan mampu memahami pembelajaran
dengan baik.
b. Siswa yang belum lancar membaca
kesuilitan untuk mengikuti
pembelajaran.
c. Masalah yang disajikan harus
berasarkan dari kehidupan sehari-hari
siswa.
d. Masalah yang disajikan harus berupa
masalah non rutin.
8. Menentukan volume kubus dengan
menggunakan rumus.
9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume bangun ruang dengan
menggunakan satuan volume.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume bangun ruang.
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab,
demonstrasi dan ceramah siswa dapat:
1. Memahami konsep volume dengan
benar.
2. Mengidentifikasi permasalahan
sehari-hari yang berkaitan dengan
volume kubus dan balok dengan jelas.
3. Menggunakan kubus satuan untuk
menentuka volume kubus dan balok
denga benar.
4. Menentukan volume badan bangun
ruang sederhana (kubus dan balok)
dengan menggunakan kubus satuan
sebagai satuan volume denga benar.
5. Menemukan rumus volume balok
denga benar.
6. Menemukan rumus volume kubus
meningkatkan aktivitas
pembelajaran.
4) Melalui PBL bisa
memperlihatkan kepada
siswa setiap mata
pelajaran (matematika,
IPA, dan lain
sebagainya), pada
dasarnya merupakan
cara berpikir, dan
sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau
buku-buku saja.
5) PBL dianggap PBL
dianggap lebih
menyenangkan dan
disukai siswa.
6) PBL dapat mengem-
bangkan kemampuan
berpikir kritis.
7) PBL dapat memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengaplikasikan
pengetahuan yang
mereka milik dalam
dunia nyata.
8) PBL dapat
mengembangkan minat
siswa untuk belajar
secara terus-menerus
sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah
berakhir.
b. Kelemahan:
denga benar.
7. Menentukan volume balok dengan
menggunakan rumus denga benar.
8. Menentukan volume kubus dengan
menggunakan rumus denga benar.
9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume bangun ruang dengan
menggunakan satuan volume denga
benar.
10. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume bangun ruang denga
benar.
Media dan Sumber Pembelajaran
8. Projector
9. Power Point
10. Video
11. Gambar
12. LKPD
13. Buku Sumber Lainnya
14. Kubus Satuan
15. Rubik
16. Kardus
Sintaks Pembelajaran
PBL dengan Pendekatan Matematika
Realistik
1. Memberikan orientasi tentang
permasalahannya kepada siswa.
d. Siswa diberikan apersepsi tentang
kubus dan balok
1) Ssiswa tidak
mempunyai minat atau
tidak mempunyai
kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan
merasa ragu untuk
mencoba.
2) Keberhasilan model
pembelajaran PBL
membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman
mengapa mereka
berusaha untuk
memecahkan masalah
yang sedang dipelajari,
maka mereka tidak
akan belajar apa yang
ingin mereka pelajari
e. Siswa diberikan beberapa masalah
oleh guru yang berkaitan dengan
kubus dan balok
f. Siswa bersama-sama guru memilih
masalah yang meraka anggap lebih
penting untuk dipecahkan.
2. Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
Siswa diarahkan untuk memahami apa
yang harus dilakukan untuk
menyeleaikan masalah yang terpilih
termasuk mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan.
3. Membantu investigasi mandiri dan
kelompok.
penyelidikan individual maupun
kelompok
d. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai.
e. Siswa melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
f. Guru berkeliling untuk membantu
kelompok yang mengalami
kesulitan. Intensitas dan tingkat
bantuan yang diberikan disesuaikan
dengan kebituhan setiap siswa.
4. Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil diskusi.
d. Setiap kelompok menyajikan hasil
disuksinya dengan
mempresentasikannya di depan
kelas.
e. Membadingkan hasil diskusi dengan
kelompok lain
f. Menyimpulkan hasil diskusi
5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses mengatasi masalah.
Siswa bersama-sama dengan peserta
didik melakukan refkleksi dan evaluasi
terhadap proses penyelidikan dan hasil
yang mereka peroleh. Metodfe refelksi
yang digunakan bisa menggunakan
metode 4F (fact, feeling, finding,
future).
Teknik Evaluasi
1. Penilaian Pengetahuan
2. Penilaian Proses
3. Penilaian Produk
4 1. Menggunakan media audio
visual.
Kelebihan dan kekurangan
media audio visual menurut
(Faiz et al., 2022) yaitu:
a. Kelebihan
1) Menarik.
2) Informasi diperoleh
langsung dari
narasumber.
3) Dapat disaksikan lebih
dari sekali dan lebih
hemat waktu.
4) Kendali volume suara
dan kejernihan gambar
berada dalam arahan
guru.
b. Kekurangan
1) Informasi yang searah,
1. Menggunakan
media
pembelajaran
audio visual
2. Menggunakan
metode
scalfholding
untuk
membantu
siswa dalam
memcahkan
masalah.
1. Menggunakan media pembelajaran
audio visual.
Salah satu manfaat penggunaan media
audio visual adalah untuk memperjelas
sajian ide. Hal tersebut sangat membantu
siswa ketika menganalisis suatu masalah.
Dengan demikian pemilihan Media audio
visual ini sangat relevan dengan akar
masalah yang dipilih.
Kelebihan dan kekurangan media audio
visual menurut (Faiz et al., 2022) yaitu:
c. Kelebihan
1) Menarik.
2) Informasi diperoleh langsung dari
narasumber.
3) Dapat disaksikan lebih dari sekali
dan lebih hemat waktu.
4) Kendali volume suara dan
kejernihan gambar berada dalam
Materi
Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 3 (Cara
Memelihara Kesehatan Organ Peredaran
Darah Manusia)
Indikator Pembelajaran
SBdP
1. Menyusun langkah – langkah dalam
membuat gambar cerita
2. Membuat gambar cerita dengan tema
menjaga kesehatan organ
IPA
1. Menyimpulkan cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah.
2. Membuat diagram alur jenispenyakit
yang menggangu sistem peredaran
darah manusia
Bahasa Indonesia
hal ini bisa disiasati
dengan pemberian
umpan balik dengan
tanya jawab.
2) Kurang detail
menampilkan bagian
dari objek, hal ini bisa
disiasati dengan
penjelasan.
3) Harga alat yang
cenderung mahal dan
begitu kompleks
2. Menggunakan metode
scalfholding untuk membantu
siswa dalam memecahkan
masalah.
a. Kelebihan metode
scaffolding (Mustofa et al.,
2021)
1) Memberi petunjuk untuk
membantu anak
berfokus pada
pencapaian tujuan.
2) Menyederhanakan tugas
belajar sehingga bisa
lebih terkelola dan bisa
dicapai oleh siswa.
3) Secara jelas
menunjukkan perbedaan
antara pekerjaan anak
dan solusi standar atau
yang diharapkan.
4) Mengurangi frustasi atau
resiko.
5) Memberi model dan
mendefenisikan dengan
jelas harapan mengenai
arahan guru.
d. Kekurangan
4) Informasi yang searah, hal ini
bisa disiasati dengan pemberian
umpan balik dengan tanya jawab.
5) Kurang detail menampilkan
bagian dari objek, hal ini bisa
disiasati dengan penjelasan.
6) Harga alat yang cenderung mahal
dan begitu kompleks
2. Menggunakan metode scalfholding
untuk membantu siswa dalam
memcahkan masalah.
Scalfholding adalah pemberian bantuan
kepada peserta didik selama tahap awal
pembelajaran dan mengurangi bantuan
tersebut ketika ia mampu mengerjakan
sendiri. Hal tersebut sangat membantu
siswa dalam menyelesaikan masalah
yang memerlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). Dengan demikian
solusi ini sangat relevan dengan akar
masalahnya.
b. Kelebihan metode scaffolding
(Mustofa et al., 2021)
1) Memberi petunjuk untuk membantu
anak berfokus pada pencapaian
tujuan.
2) Menyederhanakan tugas belajar
sehingga bisa lebih terkelola dan
bisa dicapai oleh siswa.
3) Secara jelas menunjukkan
perbedaan antara pekerjaan anak
dan solusi standar atau yang
diharapkan.
4) Mengurangi frustasi atau resiko.
1. Menyimpulkan amanat yang
terkandung dalam pantun.
2. Membuat pantun nasehat dengan
tema menjaga kesehatan organ
peredaran darah manusia.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui menyimak vidio siswa dapat
menyusun langkah-langkah dalam
membuat gambar cerita dengan benar.
2. Setelah memahami langkah-langkah
dalam membuat gambar cerita, siswa
dapat membuat gambar cerita dengan
tema menjaga kesehatan organ peredaran
darah manusia dengan benar
3. Melalui menyimak penjelasan guru siswa
dapat membuat pantun nasehat dengan
tema menjaga kesehatan organ peredaran
darah manusia dengan benar
4. Melalui membaca pantun siswa dapat
menyimpulkan amanat yang terkandung
dalam pantun dengan benar
5. Setelah melakukan kegiatan presentasi
siswa dapat menyimpulkan cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah pada
manusia dengan benar.
6. Melalui membaca berbagai sumber
referensi (buku maupun internet) siswa
dapat membuat diagram alur jenis
penyakit yang menggangu sistem
peredaran darah manusia dengan benar.
Media dan Sumber Pembelajaran
1. Projector
2. Power Point
3. Video dan Audio
4. Gambar
5. Koran/ Majalah
aktivitas yang akan
dilakukan.
6) Memotivasi dan
mengaitkan minat siswa
dengan tugas belajar.
b. Kelemahan pembelajaran
scaffolding yaitu:
1) Guru lebih intensif
dalam membimbing.
2) Guru memerlukan
perhatian dan bimbingan
yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan
pembelajaran sesuai
dengan apa yang
diterapkan semula.
3) Apabila guru kurang
paham terhadap
scaffolding, maka siswa
akan mengalami
kesusahan serta
scaffolding
membutuhkan waktu
yang relatif lama
5) Memberi model dan
mendefenisikan dengan jelas
harapan mengenai aktivitas yang
akan dilakukan.
6) Memotivasi dan mengaitkan
minat siswa dengan tugas belajar.
c. Kelemahan pembelajaran scaffolding
yaitu:
4) Guru lebih intensif dalam
membimbing.
5) Guru memerlukan perhatian dan
bimbingan yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan pembelajaran
sesuai dengan apa yang
diterapkan semula.
Apabila guru kurang paham terhadap
scaffolding, maka siswa akan mengalami
kesusahan serta scaffolding
membutuhkan waktu yang relatif lama
6. Buku Tema
7. LKPD
8. Buku Sumber Lainnya
Sintaks Pembelajaran
PBJL dengan Metode Scalfholding
1. Menentukan pertanyaan dasar
 Siswa mengamati contoh gambar
cerita yang disajikan oleh guru.
 Siswa bersama guru melakukan
kegiatan tanya jawab terkait gambar
cerita yang ditayangkan.
2. Membuat desain proyek
 Siswa menyimak tayangan vidio
tentang cara membuat gambar cerita.
 Siswa menyimak petunjuk atau
rambu-rambu dalam menyusun
produk.
3. Menyusun penjadwalan
 Guru mengumumkan pada siswa
bahwa proyek yang disusun harus
selesai hari ini.
 Guru menekankan bahwa produk
yang dibuat harus dengan tema yang
telah disepakati.
 Siswa mengerjakan proyek sesuai
langkah-langkah yang telah mereka
susun.
 Siswa setiap 30 menit melaporkan
perkembangan.
4. Memonitor kemajuan proyek
 Guru memonitoring kegiatan siswa
dalam menyelesaikan proyek
(membuat gambar cerita) dan
melakukan penilaian sikap pada
siswa.
 Guru melakukan penilaian sikap
berdasarkan rubric yang telah dibuat.
5. Menguji Hasil
 Siswa mempresentasikan
perkembangan proyek yang mereka
buat.
 Siswa membacakan dialog gambar
cerita yang didalamnya sudah
tersurat pantun nasehat.
 Dari presentasi yang telah
dipaparkan, siswa lainya
memberikan tanggapan atau
masukan serta menyimpulkan
amanat yang terkandung dalam
pantun yang terdapat dalam dialog.
 Setelah semua siswa melakukan
presentasi terhadap gambar cerita
yang bertema cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah,
siswa menyimpulkan cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah
pada manusia.
 Guru menanggapi dan memotifasi
keberanian siswa dalam
mempresentasikan hasil karyanya.
 Siswa ditugaskan untuk membuat
diagram alur jenis penyakit yang
menggangu sistem
Teknik Evaluasi
1. Penilaian Pengetahuan
2. Penilaian Proses
3. Penilaian Produk

More Related Content

What's hot

LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfanidar06
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfNurulyDybala1
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docxSukarnoSukarno16
 
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfLK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfRismaAmalia19
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxAndiqbal
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxRakaArga1
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxssuser5d03bc
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxMasitaMasita16
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahusSurur19
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfMeilanieGitchuu
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxyusepputra99
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfIdaNurlaila4
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdfarba15
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docxLK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docxSDN1KARANGSARI
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxYANUARIZAI
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxazwar38
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxangga678964
 

What's hot (20)

LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Copy.docx
 
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfLK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docx
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah - Berita.pdf
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docxLK 2.2 Penentuan Solusi.docx
LK 2.2 Penentuan Solusi.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
 

Similar to LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfneno38
 
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfL K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfXaviJr5
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxpurnamasari98
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
 
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfBest Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfDwiAstuti765533
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahIg Fandy Jayanto
 
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptxSatrioSatrio17
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfsuciapriyanti641
 
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxdiahprameswari1986
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfSiswatiSiswati5
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfARudhia
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdfYudinBanuna
 
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxPRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxRusnawatiRusnawati1
 

Similar to LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf (20)

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfL K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
 
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdfBest Practice  Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
Best Practice Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik.pdf
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah
 
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx
24. Rasudi Ndruru PPT LK 2. Produk Bahan Refleksi.pptx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdf
 
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxPRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

LK. 2.2 Menentukan Solusi Egi Agustian.pdf

  • 1. LK. 2.2 Menentukan Solusi No . Eksplorasi alternatif Solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi 1 1. Mengaplikasikan model pembelajaran PBL Kelebihan dan kelemahan PBL menurut (Nuraini & Kristin, 2017) antara lain: a. Kelebihan: a. PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran. b. PBL dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. c. PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran. d. Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau buku-buku saja. e. PBL dianggap lebih 1. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 2. Menerapkan model pembelajaran Project Based Leraning (PjBL). 3. Menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. 1. Menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Alasan memilih menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan pertimbangan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi semua kebutuhan murid yang berbeda-beda. Hal tersebut sangat relevan dengan akar penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yang ada di eksplorasi alternatif solusi yaitu guru tidak menyelnggarakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik setiap siswa. Menurut Kemdikbud (2020) pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Suwartiningsih, ( 2021) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran berdiferensiasi terdapat konsep yang dikembangkan, yaitu: a. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang dapat menstimulus siswa untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi; b. Bagaimana guru memberikan respon kebutuhan belajar bagi siswa yang meliputi rencana pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, strategi pembelajaran, penugasan dan penilaian yang berbeda; c. Bagaimana mengatur (manage) kelas Materi Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 3 (Cara Memelihara Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia) Indikator Pembelajaran 1. Memahami organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ (IPA) 2. Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. (B.Indonesia) Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam penyakit yang mempengaruhi organ peredaran darah manusia dan cara memelihara kesehatan organ peredaran darah. 2. Melalui kegiatan mengamati pembacaan pantun, siswa dapat menjelaskan isi pantun yang disajikan secara lisan dan runtut. 3. Melalui kegiatan menulis pantun, siswa dapat menjelaskan isi pantun yang disajikan secara tertulis dan runtut. 4. Melalui kegiatan mencoba menulis pantun dengan temamenjaga kesehatan tubuh, siswa dapat membacakan pantun yang dibuatnya dengan lafal dan intonasi yang tepat.
  • 2. menyenangkan dan disukai siswa. f. PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. g. PBL dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. h. PBL dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar secara terus-menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. b. Kelemahan: 1) Ketika siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa ragu untuk mencoba. 2) Keberhasilan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk yang efektif mencakup prosedur, rutinitas yang dapat memungkinkan fleksibilitas dengan struktur yang jelas meskipun melakukan kegiatan yang berbeda namun kelas tetap dapat berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaanya pembelajaran dilakukan dengan cara yang beragam untuk memahami minat dan bakat siswa. Menurut Suwartiningsih (2021) , dalam pembelajaran berdiferensiasi setidaknya ada 3 jenis diantaranya: 1) diferensiasi konten; 2) diferensiasi proses; 3) diferensiasi produk. Adapun tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi tersebut menurut Marlina (2020), yaitu: a. Memberikan bantuan bagi semua siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Meningkatkan motivasi siswa melalui stimulus pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. c. Menjalin hubungan harmonis dalam proses pembelajaran agar siswa lebih bersemangat. d. Menstimulus siswa agar menjadi pelajar yang mandiri dan memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman. e. Meningkatkan kepuasan guru karena ada rasa tertantang dalam pembelajaran agar lebih kreatif lagi dan mau mengembangkan kompetensi mengajarnya. Wawancara 1. Kegiatan pertama yang dilakukan Media dan Sumber Pembelajaran 1. Projector 2. Power Point 3. Video 4. Gambar 5. Koran/ Majalah 6. Buku Tema 7. LKPD 8. Kahoot 9. Quiziz 10. Buku Sumber Lainnya Sintaks Pembelajaran PBL dengan Strategi pembelajaran Berdiferensiasi 1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa. a. Siswa diberikan apersepsi tentang cara memelihara organ peredaran darah manusia melalui pantun, tanya jawab, tayangan video, wawancara dan membaca buku. b. Siswa diberikan beberapa masalah oleh guru yang berkaitan dengan cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia. c. Siswa bersama-sama guru memilih masalah yang meraka angkap lebih penting untuk dipecahkan. 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Siswa diarahkan untuk memahami apa yang harus dilakukan untuk menyeleaikan masalah yang terpilih termasuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 3. Membantu investigasi mandiri dan
  • 3. memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. 2. Mengaplikasikan Model Pembelajaran PjBL Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning menurut Anggraini & Wulandari (2020) a. Kelebihan 1) Melatih siswa dalam memperluas pemikirannya mengenai masalah dalam kehidupan yang harus diterima. 2) Memberikan pelatihan langsung kepada siswa dengan cara mengasah serta membiasakan mereka melakukan berpikir kritis serta keahlian dalam kehidupan sehari-hari. 3) Penyesuaian dengan prinsip modern yang pelaksanaannya harus dilakukan dengan mengasah keahlian siswa, baik melalui praktek, teori serta pengaplikasiannya. b. Kekurangan 1) Sikap aktif peserta didik dapat menimbulkan untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi adalah mengidentifikasi kebutuhan belajar murid yang terdiri dari kesiapan belajar, minat dan gaya belajar murid. Kemudian mempersiapkan media pembelajaran sesuai dengan minat, dan gaya belajar murid. merancang proses pembelajaran sesuai kesiapan belajar murid dan menyiapkan tugas / produk sesuai minat murid. 2. Peserta didik dengan kemampuan kognitif rendah menjadi lebih percaya diri dalam belajar, karena tujuan pembelajaran yang mampu mereka capai adalah kebanggaan tersendiri. Berbeda dengan kondisi ketika tujuan atau metode pembelajaran guru yang disamaratakan. Sementara peserta didik dengan kemampuan kognitif tinggi lebih antusias belajar, karena kebutuhan belajar mereka juga terfasilitasi. 3. Pembelajaran berdiferensiasi mengharuskan guru memahami karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik terlebih dahulu, kemudian ia harus mampu menjadikan hal tersebut modal dalam menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang akan ia terapkan, sehingga guru perlu memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik. Pembelajaran berdiferensiasi juga tidak hanya mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif yang kelompok. penyelidikan individual maupun kelompok a. Siswa diorong untuk mengumpulkan informasi yang sesuai. b. Siswa melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. c. Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Intensitas dan tingkat bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebituhan setiap siswa. 4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil diskusi. a. Setiap kelompok menyajikan hasil disuksinya dalam berbagai karya yang sesuai dengan minatnya masing-masing. Bisa berupa poster, grafik, pantun, narasi dll. b. Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. c. Kelompok lain memberikan respon berupa tanggapan dan pertanyaan pada kelompok yang tampil. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Siswa bersama-sama dengan peserta didik melakukan refkleksi dan evaluasi terhadap proses penyelidikan dan hasil yang mereka peroleh. Metodfe refelksi yang digunakan bisa menggunakan metode 4F (fact, feeling, finding, future). Teknik Evaluasi
  • 4. situasi kelas yang kurang kondusif, oleh karena itu memberikan peluang beberapa menit diperlukan untuk membebaskan siswa berdiskusi. Jika dirasa waktu diskusi mereka sudah cukup maka proses analisa dapat dilakukan dengan tenang. 2) Penerapan alokasi waktu untuk siswa telah diterapkan namun tetap membuat situasi pengajaran tidak kondusif. Maka pendidik berhak memberikan waktu tambahan secara bergantian pada tiap kelompok. 3. Melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Kelebihan pembelajaran berdiferensiasi menurut Faiz et al. (2022) yaitu pembelajaran berdiferensiasi mengedepankan konsep bahwa setiap individu memiliki minat, potensi dan bakat yang berbeda sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat memenuhi semua kebutuhan murid yang berbeda- beda. rendah, tetapi juga peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, sehingga tentunya guru perlu memiliki kemampuan penguasaan materi yang luas. Selain itu, teknologi dapat membantu guru dalam mengelola pembelajaran di kelas, sehingga kemampuan IT guru akan sangat menunjang kesuksesan pelaksanaan pembelajaran. 4. Tips dan trik agar pemebelajaran berdiferensiasi berjalan maksimal adalah dengan betul-betul memahami karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas, kemudian mencoba untuk memilih strategi pembelajaran berdiferensiasi yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar tersebut. Kebutuhan belajar ini meliputi kesiapan belajar, minat, dan profil peserta didik. Selanjutnya peserta didik juga harus memahami dan menghargai perbedaan yang ada, sehingga perlu adanya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati bersama. Sealin itu guru harus terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama dengan kita (membentuk Learning Community) Saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama teman sejawat. Menerapkan apa yang sudah kita peroleh dan bisa kita terapkan meskipun belum maksimal. Terus berusaha untuk 1. Penilaian Pengetahuan 2. Penilaian Proses 3. Penilaian Produk
  • 5. Kelemahan dalam model pembelajaran diferensiasi menurut Adiwijayanti (2022) yaitu memerlukan guru dengan kemampuan pengelolaan kelas yang baik serta penguasaan materi yang luas, serta kemampuan IT dalam membuat konten pembelajaran. Oleh karena itu perlunya meningkatkan kompetensi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang sudah diterapkan. 2. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kajian Literatur Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah model Pembelajaran yang mendorong siswa untuk menerapkan pemikiran kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan pengetahuan konten untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata (Chien, 2020). Gantung dalam (Chien, 2020) medeskripsikan tentang tahapan PBL melalui diagram berikuti ini: Sementara itu menurut (Amin, 2017) tahapan-tahapan model pembelajaran PBL adalah sebagai berikut. 1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa 2. mengorganisasikan siswa untuk
  • 6. belajar 3. membantu investigasi mandiri dan kelompok 4. mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit 5. menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Adapun Kelebihan dan kelemahan PBL menurut (Nuraini & Kristin, 2017) antara lain: c. Kelebihan: a. PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran. b. PBL dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. c. PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran. d. Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau buku-buku saja. e. PBL dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. f. PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. g. PBL dapat memberikan
  • 7. kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. h. PBL dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar secara terus-menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. d. Kelemahan: 1) Ketika siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa ragu untuk mencoba. 2) Keberhasilan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. Wawancara 1. Siswa menjadi aktif dan antusias. 2. Pada tahapan mempresentasikan hasil diskusi siswa saling tunjuk. 3. Terdapat temuan bahwa siswa yang biasanya aktif pada pembelarajan langsung menjadi tidak terlalu aktif pada pembelajaran PBL. Sebaliknya siswa yang biasanya biasa-biasa saja malah lebih aktif. Setelah
  • 8. ditindaklanjuti hal tersebut bisa disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu: a. Masalah yang disajikan kurang menantang bagi siswa yang unggul. b. Gaya belajar siswa yang unggul dan yang asor berbeda sehingga ketika disajikan pembelajaran kelompok responnya pun berbeda-beda. 2 1. Menerapkan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Dalam melaksanakan GLS menurut (Purwadi et al., 2019) terdapat beberapa faktor penghambat yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Kekurangan buku bacaan serta sarana ruang perpustakaan 2) Orang tua siswa kurang peduli terhadap kebutuhan anaknya. 3) konsentrasi siswa di kelas rendah agak kurang saat kegiatan membaca. 4) Kurangnya minat membaca bagi siswa, sekolah merasa kesulitan untuk meningkatkan level kegiatan karena guru kurang fokus menjalan kegiatan tersebut. 5) Kurangnya perhatian dan pembinaan dari pihak dinas 1. Menerapkan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) 2. Menerapkan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Menerapkan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Alasan memilih solusi tersebut didasarkan pada beberapa hal, yaitu: a. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak. b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar siswa akan dapat bertahan lebih lama. d. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa. e. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan siswa. f. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan interaksi Materi Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 1 (Peredaran Darahku Sehat) Kompetensi Dasar IPA 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia. 4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia. Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia 3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri. Indikator 1. Menyebutkan peredaran darah dan
  • 9. pendidikan baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. 2. Menerapkan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Kelebihan dan kekurangan CIRC menurut Riantina (2018) a. Kelebihan a. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak. b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar siswa akan dapat bertahan lebih lama. d. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa. e. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan siswa. sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain. g. Membangkitkan motivasi belajar serta memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar. Kajian Literatur Metode Pembelajaran CIRC adalah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sekaligus membina kemampuan menulis reproduksi atas bahan bacaan yang dibacanya (Supriyadi, 2018). Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam model CIRC ini yaitu: 1. membagi kelompok berpasangan secara heterogen 2. guru memperkenalkan cerita yang akan anak baca 3. memberikan paket cerita dan LKS, tahap membaca 4. siswa membaca dalam hati setengah cerita kemudian secara bergantian membaca bersama pasangaannya dengan nyaring 5. siswa yang berperan sebagai pendengar mengikuti dan membetulkan setiap kesalahan yang dibuat oleh pembaca 6. siswa menuliskan prediksi akhir cerita 7. siswa membaca keseluruhan cerita dan menuliskan dan membacakan kata-kata sulit tersebut secara nyaring 8. siswa mencari makna kata-kata sulit fungsinya pada manusia. 2. Menunjukkan cara-cara memelihara kesehatan organ manusia. 3. Membuat gambar organ peredaran darah pada mausia.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang. 4. Menjelaskan tentang pengertian pantun. 5. Menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam pantun. 6. Mengetahui cara-cara membaca pantun dengan benar. 7. Membacakan pantun di depan kelas. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan kegiatan mengamati gambar peredaran darah manusia, siswa dapat menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia secara rinci. 2. Dengan kegiatan berkreasi menggambar, siswa dapat menggambar cara kerja organ peredaran darah manusia secara rinci. 3. Dengan kegiatan mencari tahu tentang pantun, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian dan ciri- ciri pantun dengan tepat. 4. Dengan kegiatan mencari tahu tentang pantun, siswa dapat membuat pantun dengan tema tertentu, lalu menunjukkan unsur-unsur pantun yang dibuat dengan benar. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Projector
  • 10. f. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan interaksi sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain. g. Membangkitkan motivasi belajar serta memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar. b. Kekurangan Model pembelajaran ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa, sehingga metode ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung murni. dengan melihat kamus atau sumber lain, tahap pascabaca 9. siswa membuat peta perjalanan tokoh 10. siswa mengumpulkan teks cerita yang telah dibacanya 11. siswa menceritakan kembali teks yang telah dibacanya dengan menggunakan bahasa sendiri berdasarkan peta perjalanan tokoh yang dibuatnya 12. siswa menukarkan hasil kerja kepada temannya sehingga satu sama lain memeriksa kelengkapan pekerjaannya 13. siswa diberikan tes tentang membaca pemahaman. 2. Power Point 3. Video 4. Gambar 5. LKPD 6. Buku Sumber Lainnya 7. Gambar Sintaks Pembelajaran PJBL dengan metode CIRC 1. Menentukan pertanyaan dasar  Siswa membaca teks tentang Organ Peredaran darah dengan metode CIRC.  Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab teks yang dibaca. 2. Membuat desain proyek  Siswa menyimak tayangan tentang poster yang berisi tentang himbauan atau ajakan.  Siswa menyimak petunjuk atau rambu-rambu dalam membuat poster. 3. Menyusun penjadwalan  Guru mengumumkan pada siswa bahwa proyek yang disusun harus selesai hari ini.  Guru menekankan bahwa produk yang dibuat harus dengan tema yang telah disepakati.  Siswa mengerjakan proyek sesuai langkah-langkah yang elah mereka susun.  Siswa setiap 30 menit melaporkan perkembangan. 4. Memonitor kemajuan proyek
  • 11.  Guru memonitoring kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek (membuat gambar cerita) dan melakukan penilaian sikap pada siswa.  Guru melakukan penilaian sikap berdasarkan rubric yang telah dibuat. 5. Menguji Hasil  Siswa mempresentasikan perkembangan proyek yang mereka buat.  Siswa membacakan dialog gambar cerita yang didalamnya sudah tersurat pantun nasehat.  Dari presentasi yang telah dipaparkan, siswa lainya memberikan tanggapan atau masukan serta menyimpulkan amanat yang terkandung dalam pantun yang terdapat dalam dialog.  Setelah semua siswa melakukan presentasi terhadap gambar cerita yang bertema cara menjaga kesehatan organ peredaran darah, siswa menyimpulkan cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia.  Guru menanggapi dan memotifasi keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil karyanya.  Siswa ditugaskan untuk membuat diagram alur jenis penyakit yang menggangu sistem Teknik Evaluasi 1. Penilaian Pengetahuan 2. Penilaian Proses
  • 12. 3. Penilaian Produk 3 1. Menggunakan model pembelajaran RME (Realistic Matematic Education). Kelebihan dan Kekurangan model Pembelajaran RME (Dani et al., 2017) a. Kelebihan 1) Matematika lebih menarik, relevan, bermakna, tidak terlalu formal dan abstrak. 2) Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa. 3) Menekankan belajar pada learning by doing. 4) Memfasilitasi penyelesaian masalah matematika tanpa menggunakan penyelesaian yang baku. 5) Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika. b. Kekurangan 1) Diskusi kelompok masih dikuasai oleh siswa kelompok pandai, sedangkan 1. Menerapkan Model Pembelajaran PMRI Menerapkan model pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Alasan memilih penerapan model PMRI didasarkan pada akar masalah bahwa rendahnya kemampuan numerasi siswa dikarenakan guru jarang mengaitkan konsep matematika yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata. Sementara itu model pembelajaran PMRI adalah model pembelajaran matematika yang berorientasi pada penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akar masalah dengan solusi yang dipilih sangat relevan. Kajian Literatur Realistic Mathematics Education (RME) merupakan salah satu pendekatan yang menjawab permasalahan yang ditimbulkan oleh pembelajaran matematika tradisional dan abstrak. RME memiliki tujuan untuk mengubah pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa dengan memperkenalkannya ke dalam masalah dalam konteks (Kognitif et al., 2018). Gravemeijer dalam (Usman & Zaki, 2018) menyatakan prinsip-prinsip pendidikan matematika realistik, yaitu: (1) penggunaan konteks; (2) penggunaan model, bridging Materi Matematika (Volume Kubus dan Balok) Kompetensi Dasar 3.7 Menjelaskan dan menentukan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) Indikator Pembelajaran 1. Memahami konsep volume. 2. Mengidentifikasi permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok. 3. Menggunakan kubus satuan untuk menentuka volume kubus dan balok 4. Menentukan volume badan bangun ruang sederhana (kubus dan balok) dengan menggunakan kubus satuan sebagai satuan volume. 5. Menemukan rumus volume balok. 6. Menemukan rumus volume kubus. 7. Menentukan volume balok dengan menggunakan rumus.
  • 13. untuk kelompok siswa kurang cenderung pasif. 2) Tingkat pengetahuan guru yang rendah mengakibatkan terjadinya miskonsepsi terhadap materi. 3) Peranan guru sebagai fasilisator akan membuat guru harus memperluas wawasannya. 4) Jumlah siswa yang besar sekitar 40-45 siswa mengakibatkan permulaan siskusi menjadi gaduh untuk beberapa menit. 2. Menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Kelebihan dan kelemahan PBL menurut (Nuraini & Kristin, 2017) antara lain: a. Kelebihan: 1) PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran. 2) PBL dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 3) PBL dapat dengan instrumen vertikal; (3) kontribusi siswa; (4) proses interaktivitas; dan (5) Terintegrasi dengan topik lain (intertwining). Berdasarkan karakteristik tersebut maka tahapn pembelajaran RME yaitu: 1. Memahami masalah/konteks, 2. Menjelaskan masalah kontekstual, 3. Menyelesaikan masalah kontekstual, 4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban, dan 5. Menyimpulkan Wawancara. a. Siswa menjadi antusias, termotivasi dan mampu memahami pembelajaran dengan baik. b. Siswa yang belum lancar membaca kesuilitan untuk mengikuti pembelajaran. c. Masalah yang disajikan harus berasarkan dari kehidupan sehari-hari siswa. d. Masalah yang disajikan harus berupa masalah non rutin. 8. Menentukan volume kubus dengan menggunakan rumus. 9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan volume. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan ceramah siswa dapat: 1. Memahami konsep volume dengan benar. 2. Mengidentifikasi permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok dengan jelas. 3. Menggunakan kubus satuan untuk menentuka volume kubus dan balok denga benar. 4. Menentukan volume badan bangun ruang sederhana (kubus dan balok) dengan menggunakan kubus satuan sebagai satuan volume denga benar. 5. Menemukan rumus volume balok denga benar. 6. Menemukan rumus volume kubus
  • 14. meningkatkan aktivitas pembelajaran. 4) Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau buku-buku saja. 5) PBL dianggap PBL dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 6) PBL dapat mengem- bangkan kemampuan berpikir kritis. 7) PBL dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka milik dalam dunia nyata. 8) PBL dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar secara terus-menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. b. Kelemahan: denga benar. 7. Menentukan volume balok dengan menggunakan rumus denga benar. 8. Menentukan volume kubus dengan menggunakan rumus denga benar. 9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan volume denga benar. 10. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang denga benar. Media dan Sumber Pembelajaran 8. Projector 9. Power Point 10. Video 11. Gambar 12. LKPD 13. Buku Sumber Lainnya 14. Kubus Satuan 15. Rubik 16. Kardus Sintaks Pembelajaran PBL dengan Pendekatan Matematika Realistik 1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa. d. Siswa diberikan apersepsi tentang kubus dan balok
  • 15. 1) Ssiswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa ragu untuk mencoba. 2) Keberhasilan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari e. Siswa diberikan beberapa masalah oleh guru yang berkaitan dengan kubus dan balok f. Siswa bersama-sama guru memilih masalah yang meraka anggap lebih penting untuk dipecahkan. 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Siswa diarahkan untuk memahami apa yang harus dilakukan untuk menyeleaikan masalah yang terpilih termasuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok. penyelidikan individual maupun kelompok d. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai. e. Siswa melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. f. Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Intensitas dan tingkat bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebituhan setiap siswa. 4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil diskusi. d. Setiap kelompok menyajikan hasil disuksinya dengan mempresentasikannya di depan kelas. e. Membadingkan hasil diskusi dengan kelompok lain f. Menyimpulkan hasil diskusi
  • 16. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Siswa bersama-sama dengan peserta didik melakukan refkleksi dan evaluasi terhadap proses penyelidikan dan hasil yang mereka peroleh. Metodfe refelksi yang digunakan bisa menggunakan metode 4F (fact, feeling, finding, future). Teknik Evaluasi 1. Penilaian Pengetahuan 2. Penilaian Proses 3. Penilaian Produk 4 1. Menggunakan media audio visual. Kelebihan dan kekurangan media audio visual menurut (Faiz et al., 2022) yaitu: a. Kelebihan 1) Menarik. 2) Informasi diperoleh langsung dari narasumber. 3) Dapat disaksikan lebih dari sekali dan lebih hemat waktu. 4) Kendali volume suara dan kejernihan gambar berada dalam arahan guru. b. Kekurangan 1) Informasi yang searah, 1. Menggunakan media pembelajaran audio visual 2. Menggunakan metode scalfholding untuk membantu siswa dalam memcahkan masalah. 1. Menggunakan media pembelajaran audio visual. Salah satu manfaat penggunaan media audio visual adalah untuk memperjelas sajian ide. Hal tersebut sangat membantu siswa ketika menganalisis suatu masalah. Dengan demikian pemilihan Media audio visual ini sangat relevan dengan akar masalah yang dipilih. Kelebihan dan kekurangan media audio visual menurut (Faiz et al., 2022) yaitu: c. Kelebihan 1) Menarik. 2) Informasi diperoleh langsung dari narasumber. 3) Dapat disaksikan lebih dari sekali dan lebih hemat waktu. 4) Kendali volume suara dan kejernihan gambar berada dalam Materi Tema 4 (Sehat Itu Penting) Subtema 3 (Cara Memelihara Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia) Indikator Pembelajaran SBdP 1. Menyusun langkah – langkah dalam membuat gambar cerita 2. Membuat gambar cerita dengan tema menjaga kesehatan organ IPA 1. Menyimpulkan cara menjaga kesehatan organ peredaran darah. 2. Membuat diagram alur jenispenyakit yang menggangu sistem peredaran darah manusia Bahasa Indonesia
  • 17. hal ini bisa disiasati dengan pemberian umpan balik dengan tanya jawab. 2) Kurang detail menampilkan bagian dari objek, hal ini bisa disiasati dengan penjelasan. 3) Harga alat yang cenderung mahal dan begitu kompleks 2. Menggunakan metode scalfholding untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah. a. Kelebihan metode scaffolding (Mustofa et al., 2021) 1) Memberi petunjuk untuk membantu anak berfokus pada pencapaian tujuan. 2) Menyederhanakan tugas belajar sehingga bisa lebih terkelola dan bisa dicapai oleh siswa. 3) Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak dan solusi standar atau yang diharapkan. 4) Mengurangi frustasi atau resiko. 5) Memberi model dan mendefenisikan dengan jelas harapan mengenai arahan guru. d. Kekurangan 4) Informasi yang searah, hal ini bisa disiasati dengan pemberian umpan balik dengan tanya jawab. 5) Kurang detail menampilkan bagian dari objek, hal ini bisa disiasati dengan penjelasan. 6) Harga alat yang cenderung mahal dan begitu kompleks 2. Menggunakan metode scalfholding untuk membantu siswa dalam memcahkan masalah. Scalfholding adalah pemberian bantuan kepada peserta didik selama tahap awal pembelajaran dan mengurangi bantuan tersebut ketika ia mampu mengerjakan sendiri. Hal tersebut sangat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Dengan demikian solusi ini sangat relevan dengan akar masalahnya. b. Kelebihan metode scaffolding (Mustofa et al., 2021) 1) Memberi petunjuk untuk membantu anak berfokus pada pencapaian tujuan. 2) Menyederhanakan tugas belajar sehingga bisa lebih terkelola dan bisa dicapai oleh siswa. 3) Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak dan solusi standar atau yang diharapkan. 4) Mengurangi frustasi atau resiko. 1. Menyimpulkan amanat yang terkandung dalam pantun. 2. Membuat pantun nasehat dengan tema menjaga kesehatan organ peredaran darah manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui menyimak vidio siswa dapat menyusun langkah-langkah dalam membuat gambar cerita dengan benar. 2. Setelah memahami langkah-langkah dalam membuat gambar cerita, siswa dapat membuat gambar cerita dengan tema menjaga kesehatan organ peredaran darah manusia dengan benar 3. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat membuat pantun nasehat dengan tema menjaga kesehatan organ peredaran darah manusia dengan benar 4. Melalui membaca pantun siswa dapat menyimpulkan amanat yang terkandung dalam pantun dengan benar 5. Setelah melakukan kegiatan presentasi siswa dapat menyimpulkan cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia dengan benar. 6. Melalui membaca berbagai sumber referensi (buku maupun internet) siswa dapat membuat diagram alur jenis penyakit yang menggangu sistem peredaran darah manusia dengan benar. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Projector 2. Power Point 3. Video dan Audio 4. Gambar 5. Koran/ Majalah
  • 18. aktivitas yang akan dilakukan. 6) Memotivasi dan mengaitkan minat siswa dengan tugas belajar. b. Kelemahan pembelajaran scaffolding yaitu: 1) Guru lebih intensif dalam membimbing. 2) Guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. 3) Apabila guru kurang paham terhadap scaffolding, maka siswa akan mengalami kesusahan serta scaffolding membutuhkan waktu yang relatif lama 5) Memberi model dan mendefenisikan dengan jelas harapan mengenai aktivitas yang akan dilakukan. 6) Memotivasi dan mengaitkan minat siswa dengan tugas belajar. c. Kelemahan pembelajaran scaffolding yaitu: 4) Guru lebih intensif dalam membimbing. 5) Guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. Apabila guru kurang paham terhadap scaffolding, maka siswa akan mengalami kesusahan serta scaffolding membutuhkan waktu yang relatif lama 6. Buku Tema 7. LKPD 8. Buku Sumber Lainnya Sintaks Pembelajaran PBJL dengan Metode Scalfholding 1. Menentukan pertanyaan dasar  Siswa mengamati contoh gambar cerita yang disajikan oleh guru.  Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab terkait gambar cerita yang ditayangkan. 2. Membuat desain proyek  Siswa menyimak tayangan vidio tentang cara membuat gambar cerita.  Siswa menyimak petunjuk atau rambu-rambu dalam menyusun produk. 3. Menyusun penjadwalan  Guru mengumumkan pada siswa bahwa proyek yang disusun harus selesai hari ini.  Guru menekankan bahwa produk yang dibuat harus dengan tema yang telah disepakati.  Siswa mengerjakan proyek sesuai langkah-langkah yang telah mereka susun.  Siswa setiap 30 menit melaporkan perkembangan. 4. Memonitor kemajuan proyek  Guru memonitoring kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek (membuat gambar cerita) dan melakukan penilaian sikap pada siswa.  Guru melakukan penilaian sikap
  • 19. berdasarkan rubric yang telah dibuat. 5. Menguji Hasil  Siswa mempresentasikan perkembangan proyek yang mereka buat.  Siswa membacakan dialog gambar cerita yang didalamnya sudah tersurat pantun nasehat.  Dari presentasi yang telah dipaparkan, siswa lainya memberikan tanggapan atau masukan serta menyimpulkan amanat yang terkandung dalam pantun yang terdapat dalam dialog.  Setelah semua siswa melakukan presentasi terhadap gambar cerita yang bertema cara menjaga kesehatan organ peredaran darah, siswa menyimpulkan cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia.  Guru menanggapi dan memotifasi keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil karyanya.  Siswa ditugaskan untuk membuat diagram alur jenis penyakit yang menggangu sistem Teknik Evaluasi 1. Penilaian Pengetahuan 2. Penilaian Proses 3. Penilaian Produk