SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa: Debora Ayarop, S.Pd
Asal Institusi: SD YPPK YETETKUN
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki
pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang
diidentifikasi.
● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih
mendalam tentang penyebab masalah.
● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi
masalah tersebut.
● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah
secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul
sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah
selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah
yang telah
diidentifika
si
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Peserta Didik
masih kurang
percaya diri
dalam
mempresentasi
kan hasil kerja
kelompok di
depan kelas
Kajian Literatur :
1. Menurut Dettiani Pratama ( 2015 ) Percaya diri merupakan salah
satu faktor keberhasilan seseorang. Hal ini ditegaskan oleh Peter Lauster
(1997: 4) yang mengatakan bahwa “percaya diri mempengaruhi sikap hati-
hati, ketidaktergantungan, ketidakserakahan, toleransi dan cita-cita.”
Kepercayaan diri mempengaruhi banyak hal yang mendasar pada
kepribadian seseorang seseorang. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri
akan berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan. Kepercayaan
diri dimiliki oleh semua orang tidak terkecuali siswa Sekolah Dasar.
Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran
sehingga dapa memotivasi siswa untuk meraih prestasi dalam belajar. Bila
seorang siswa memiliki rasa percaya diri yang kuat maka siswa tersebut
akan percaya terhadap kemampuan diri sehingga akan menggali potensi diri
untuk dapat dihargai, tidak hanya oleh dirinya tetapi juga oleh orang lain.
Setelah dianalisis,
Peserta Didik masih kurang
percaya diri dalam
mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas adalah:
a. Guru memberikan motivasi
kepada Peserta didik .
b. Guru Mengajak Peserta
didik aktif berkomunikasi.
c. Guru Memberikan tanggung
jawab khusus pada Peserta
didik yang memiliki
kepercayaan diri rendah.
Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang kuat menganggap kegagalan
bukan merupakan sesuatu yang menyedihkan, memalukan bahkan
mematahkan semangat tetapi sebagai langkah untuk menuju keberhasilan.
Dalam hal ini siswa dapat semakin memacu semangat dan motivasinya
untuk berprestasi dalam belajar.
( Dettiany Pritama, 2015 : STUDI TENTANG UPAYA GURU DALAM
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SD NEGERI 1
PENGASIH )
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgsd/article/viewFile/1136/1008#:~:text=Berdas
arkan%20hasil%20penelitian%20dan%20kajian,c.%20Mengajak%20siswa%20aktif%20be
rkomunikasi.
Wawancara Pengawa
Marius Bauyop S.Pd
Guru tidak membiasakan peserta didk tampil di depan
kelas karena selalu mengunakan metode belajar dengan cara lama.
Peserta Didik Masih Malu di karenakan Peserta Didik Tidak Terbiasa tampil
di depan kelas.
Sehingga guru harus lebih membiasakan Peserta didik untuk tampil di depan
kelas dan yang lebih utama Guru sebisa mungkin mencoba berbagai macam
Motode yang lebih variatif dan inovatif untuk menumbuhkan keprcayaan
diri pada peserta didik.
Wawancara Teman Sejawat :
Martinus Nembaimo, S.Si
Faktor Internal yaitu Peserta didik kurang percaya diri atau minder
Guru harus menciptakan suasana belajaryang nyaman, memotivasi dan
memberikan reward peserta didik agar membangun rasa percaya diri peserta
didik.
d. guru harus lebih
membiasakan Peserta didik
untuk tampil di depan kelas
e. Guru harus menciptakan
suasana belajar yang
nyaman, memotivasi dan
memberikan reward kepada
peserta didik agar dapat
menumbuhkan rasa percaya
diri peserta didik.
2 Proyektor
sudah menyala
sebelum siswa
masuk kelas
Kajian Literatur :
Dalam proses belajar mengajar penggunaan media sangat berpengaruh besar
dalam pencapaian hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu seorang guru tidak hanya
dituntut menguasai bahan pelajaran tetapi juga terampil menggunakan media
dalam proses belajar mengajar tersebut. Salah satu alasan penggunaan media
pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi
keberhasilan belajar mengajar di kelas. Media yang dipergunakan tentunya
disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran itu sendiri, sebab tidak
semua media cocok untuk setiap jenis materi pelajaran. Dalam kesempatan ini
Seylla Arifeni mengatakan “pakai proyektor tentu saja lebih mudah, selain itu
anak anak jadi bersemangat belajar karena belajar sambil nonton video”. Oleh
karena itu penggunaan media LCD proyektor dinilai sangat tepat untuk dipakai
dalam proses mengajar khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, imbuhnya.
Manfaat lain dari penggunaan LCD proyektor adalah :
1. Lebih Efektif dan Efisien
2. Ramah Lingkungan
3. Membiasakan peserta didik dengan teknologi
https://sumsel.kemenag.go.id/berita/view/1501811/pembelajaran-inovatif-
menggunakan-media-lcd-proyektor
Wawancara Pengawas,
Marius Bauyop. S.Pd
Guru tidak terbiasa menggunakan proyektor / Infokus pada saat mengajar
Setelah Di analisis :
Proyektor sudah menyala sebelum
siswa masuk kelas yaitu :
1. Guru dituntut harus menguasai
bahan pelajaran dan juga
terampil menggunakan media
dalam proses belajar mengajar
tersebut.
2. Guru harus sesering
menggunakan proyektor saat
mengajar.
3. Sekolah harus menyediakan
proyektor agar dapat di
pergunakan guru saat prose
belajar mengajar.
Solusinya guru yang tidak bisa menyalakan atau menggunakan proyektor harus
mampu belajar sehingga dapat mengaplikasikan proyektor dan sesering
mungkin mengunakannya agar menjadi terbiasa menggunakan proyektor
tersebut.
Wawancara Teman Sejawat :
Martinus Nembaimo, S.Si
Tidak adanya proyektor di sekolah sehingga guru tidak memakai proyektor
dalam proses belajar mengajar
Solusinya sekolah harus menyediakan sarana pendukung dalam proses KBM
dalam hal ini proyektor sehingga materi yang di sampaikan lebih menarik
dan waktu belajar menjadi lebih efisien.
3 Peserta Didik
belum
memahami
Materi
Pembelajaran
Kajian Literatur :
Menurut ( Nita Oktifa, 2022 ) Faktor penyebab Peserta didik tidak
mampu memahami materi pembelajaran yaitu :
1. Peserta Didik memiliki kesulitan belajar
Kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa dapat dikategorikan
menjadi: Learning Disorder, Learning Disfunction, Underachiever, Slow
Learner dan Learning Disability. Siswa yang mengalami learning
disorder biasanya terganggu belajarnya karena hilangnya respons yang
bertentangan dengan karakteristik siswa.
2. Kesalahan guru dalam mengajar diantaranya adalah menyamaratakan
semua siswa. Hal ini menyebabkan guru akan menerapkan satu metode
untuk semua.
Setelah dianalisis, Faktor
Peserta Didik Belum
memahami materi
pembelajaran adalah :
1. Guru harus membantu
Peserta Didik memiliki
kesulitan belajar
2. Guru harus membangun
konsentrasi peserta didik,
menguasai materi pelajaran
dan menggunakan metode
pelajaran yang lebih
inovatif.
3. Media belajar penting sebagai alat untuk membantu siswa memahami
materi yang diajarkan.
4. Kondisi emosional siswa sangat berpengaruh pada kesuksesan
pembelajaran.
5. Fokus sangat penting supaya siswa dapat memahami pelajaran yang
diajarkan oleh guru.
( Nita Oktifa, 2022 : Mengapa siswa tidak paham Pelajaran )
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengapa-siswa-tidak-paham-
pelajaran
Wawancara Pengawas,
Marius Bauyop, S.P.d
1. Kurangnya konsentrasi peserta didik saat pelajaran
2. Guru belum menguasai materi pelajaran dari media lain
(buku referensi lainnya).
3. Guru harus menggunakan metode pelajaran yang lebih
inovatif.
Guru harus membangun konsentrasi peserta didik, menguasai materi pelajaran
dan menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif.
Wawancara Teman Sejawat :
Martinus Nembaimo, S.Si
Media pembelajaran yang tidak sesuai
Guru tidak kreatif menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif.
Solusinya guru harus menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan
lebih inovatif misalnya metode belajar bersama teman, metode belajar
beregu, berbagai peran dan lain sebagainya.
4 Peserta Didik
belum Mampu
mengerjakan
soal HOST
Kajian Literatur :
Menurut ( Fida Ariani dkk ) Pendidikan abad ke-21 menuntut siswa untuk
memperoleh pengetahuan yang luas dan kompleks dengan berbagai keterampilan
termasuk keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan di tempat kerja,
keterampilan media, informasi dan teknologi. Soal berbasis HOTS melatih siswa
untuk terbiasa memecahkan masalah yang membutuhkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
( Fida Hariani dkk, 2022 : Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
HOTS Pada Muatan IPS Kelas V di SDN 12 Ampenan )
SUMEDANG, KOMPAS — Pembelajaran berbasis High Order Thinking Skills
(HOTS) atau ketrampilan berpikir tingkat tinggi belum konsisten diterapkan
oleh para guru di kelas. Sebagian guru masih mengajar dengan paradigma lama
antara lain menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus atau teori, bukan
melatih kemampuan bernalar pada siswa. kesulitan mengerjakan soal tersebut
karena guru belum mengajarkan model pembelajaran berbasis HOTS.
Hambatan ini terjadi ditengarai karena sejumlah hal, di antaranya sebagian guru
enggan belajar guna meningkatkan kemampuannya. Dalam kaitan pembelajaran
berbasis HOTS, guru tak saja dituntut kreatif, melainkan juga harus luas
wawasannya sehingga guru diharapkan tak berpuas diri dengan apa yang sudah
dicapainya, melainkan tetap harus terus belajar menghadapi perubahan zaman
Setelah dianalisis,
Peserta Didik belum Mampu
mengerjakan soal HOST di
karenakan :
1. Guru harus kreatif dan juga
berwawasan luas.
2. Guru harus mengembangkan
keterampilan berpikir Peserta
didik dan melatih bagaimana
menguasai keterampilan
pemecahan masalah HOTS.
3. Guru harus lebih ekstra
membimbing siswa serta banyak
memberikan soal latihan
4. Guru harus mampu membuat
soal HOST.
Kompas, 2019 : Pembelajaran Berbasis HOTS Belum Konsisten Diterapkan
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/05/02/pembelajaran-berbasis-hots-
belum-konsisten-diterapkan
Wawancara Pengawas:
Marius Bauyop.S.Pd
Kemampuan berpikir Peserta didik masih rendah.
Guru harus lebih ekstra membimbing siswa serta banyak memberikan soal
latihan agar dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam
mengerjakan soal HOTS.
Wawancara Teman Sejawat
Martinus Nembaimo, S.Si
Pembuatan soal masih berbasis LOST
Solusinya Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam strategi pembelajaran
Hots yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and
innovative), kemampuan berkomunikasi (communication
skill), kemampuan bekerja sama (collaboration), dan kepercayaan diri
(confidence).

More Related Content

Similar to LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
NurulyDybala1
 
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdfLK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
sudirman616349
 

Similar to LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx (20)

BEST PRACTICES.pdf
BEST PRACTICES.pdfBEST PRACTICES.pdf
BEST PRACTICES.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
 
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdfLK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
LK_1_3_Penentuan_Penyebab_Masalah_No_Has.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi (Autosaved) Nur Azizah (1).pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi (Autosaved) Nur Azizah  (1).pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi (Autosaved) Nur Azizah  (1).pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi (Autosaved) Nur Azizah (1).pdf
 
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdfBEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
BEST PRACTICES IMAM WAHYUDIN.pdf
 
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdfLK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
 
LAPORAN BEST PRACTICE. PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL STAR
LAPORAN BEST PRACTICE. PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL STARLAPORAN BEST PRACTICE. PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL STAR
LAPORAN BEST PRACTICE. PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL STAR
 
Presentasi Best Practice.pptx
Presentasi Best Practice.pptxPresentasi Best Practice.pptx
Presentasi Best Practice.pptx
 
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdfLK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices.docxLK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
 
Menyusun Best Practices aksi 1.pdf
Menyusun Best Practices aksi 1.pdfMenyusun Best Practices aksi 1.pdf
Menyusun Best Practices aksi 1.pdf
 
FIX LK. 1.2 kelompok 3.docx
FIX LK. 1.2 kelompok  3.docxFIX LK. 1.2 kelompok  3.docx
FIX LK. 1.2 kelompok 3.docx
 
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdfLK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
yulizar29
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx

  • 1. LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa: Debora Ayarop, S.Pd Asal Institusi: SD YPPK YETETKUN Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah: 1. Kajian Literatur ● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi. ● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah. ● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur. 2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah: ● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi. ● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut. ● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah. 3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya: ● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi. ● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah. ● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
  • 2. ● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam. Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang telah diidentifika si Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Peserta Didik masih kurang percaya diri dalam mempresentasi kan hasil kerja kelompok di depan kelas Kajian Literatur : 1. Menurut Dettiani Pratama ( 2015 ) Percaya diri merupakan salah satu faktor keberhasilan seseorang. Hal ini ditegaskan oleh Peter Lauster (1997: 4) yang mengatakan bahwa “percaya diri mempengaruhi sikap hati- hati, ketidaktergantungan, ketidakserakahan, toleransi dan cita-cita.” Kepercayaan diri mempengaruhi banyak hal yang mendasar pada kepribadian seseorang seseorang. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan. Kepercayaan diri dimiliki oleh semua orang tidak terkecuali siswa Sekolah Dasar. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran sehingga dapa memotivasi siswa untuk meraih prestasi dalam belajar. Bila seorang siswa memiliki rasa percaya diri yang kuat maka siswa tersebut akan percaya terhadap kemampuan diri sehingga akan menggali potensi diri untuk dapat dihargai, tidak hanya oleh dirinya tetapi juga oleh orang lain. Setelah dianalisis, Peserta Didik masih kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas adalah: a. Guru memberikan motivasi kepada Peserta didik . b. Guru Mengajak Peserta didik aktif berkomunikasi. c. Guru Memberikan tanggung jawab khusus pada Peserta didik yang memiliki kepercayaan diri rendah.
  • 3. Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang kuat menganggap kegagalan bukan merupakan sesuatu yang menyedihkan, memalukan bahkan mematahkan semangat tetapi sebagai langkah untuk menuju keberhasilan. Dalam hal ini siswa dapat semakin memacu semangat dan motivasinya untuk berprestasi dalam belajar. ( Dettiany Pritama, 2015 : STUDI TENTANG UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SD NEGERI 1 PENGASIH ) https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgsd/article/viewFile/1136/1008#:~:text=Berdas arkan%20hasil%20penelitian%20dan%20kajian,c.%20Mengajak%20siswa%20aktif%20be rkomunikasi. Wawancara Pengawa Marius Bauyop S.Pd Guru tidak membiasakan peserta didk tampil di depan kelas karena selalu mengunakan metode belajar dengan cara lama. Peserta Didik Masih Malu di karenakan Peserta Didik Tidak Terbiasa tampil di depan kelas. Sehingga guru harus lebih membiasakan Peserta didik untuk tampil di depan kelas dan yang lebih utama Guru sebisa mungkin mencoba berbagai macam Motode yang lebih variatif dan inovatif untuk menumbuhkan keprcayaan diri pada peserta didik. Wawancara Teman Sejawat : Martinus Nembaimo, S.Si Faktor Internal yaitu Peserta didik kurang percaya diri atau minder Guru harus menciptakan suasana belajaryang nyaman, memotivasi dan memberikan reward peserta didik agar membangun rasa percaya diri peserta didik. d. guru harus lebih membiasakan Peserta didik untuk tampil di depan kelas e. Guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman, memotivasi dan memberikan reward kepada peserta didik agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.
  • 4. 2 Proyektor sudah menyala sebelum siswa masuk kelas Kajian Literatur : Dalam proses belajar mengajar penggunaan media sangat berpengaruh besar dalam pencapaian hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu seorang guru tidak hanya dituntut menguasai bahan pelajaran tetapi juga terampil menggunakan media dalam proses belajar mengajar tersebut. Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Media yang dipergunakan tentunya disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran itu sendiri, sebab tidak semua media cocok untuk setiap jenis materi pelajaran. Dalam kesempatan ini Seylla Arifeni mengatakan “pakai proyektor tentu saja lebih mudah, selain itu anak anak jadi bersemangat belajar karena belajar sambil nonton video”. Oleh karena itu penggunaan media LCD proyektor dinilai sangat tepat untuk dipakai dalam proses mengajar khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, imbuhnya. Manfaat lain dari penggunaan LCD proyektor adalah : 1. Lebih Efektif dan Efisien 2. Ramah Lingkungan 3. Membiasakan peserta didik dengan teknologi https://sumsel.kemenag.go.id/berita/view/1501811/pembelajaran-inovatif- menggunakan-media-lcd-proyektor Wawancara Pengawas, Marius Bauyop. S.Pd Guru tidak terbiasa menggunakan proyektor / Infokus pada saat mengajar Setelah Di analisis : Proyektor sudah menyala sebelum siswa masuk kelas yaitu : 1. Guru dituntut harus menguasai bahan pelajaran dan juga terampil menggunakan media dalam proses belajar mengajar tersebut. 2. Guru harus sesering menggunakan proyektor saat mengajar. 3. Sekolah harus menyediakan proyektor agar dapat di pergunakan guru saat prose belajar mengajar.
  • 5. Solusinya guru yang tidak bisa menyalakan atau menggunakan proyektor harus mampu belajar sehingga dapat mengaplikasikan proyektor dan sesering mungkin mengunakannya agar menjadi terbiasa menggunakan proyektor tersebut. Wawancara Teman Sejawat : Martinus Nembaimo, S.Si Tidak adanya proyektor di sekolah sehingga guru tidak memakai proyektor dalam proses belajar mengajar Solusinya sekolah harus menyediakan sarana pendukung dalam proses KBM dalam hal ini proyektor sehingga materi yang di sampaikan lebih menarik dan waktu belajar menjadi lebih efisien. 3 Peserta Didik belum memahami Materi Pembelajaran Kajian Literatur : Menurut ( Nita Oktifa, 2022 ) Faktor penyebab Peserta didik tidak mampu memahami materi pembelajaran yaitu : 1. Peserta Didik memiliki kesulitan belajar Kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa dapat dikategorikan menjadi: Learning Disorder, Learning Disfunction, Underachiever, Slow Learner dan Learning Disability. Siswa yang mengalami learning disorder biasanya terganggu belajarnya karena hilangnya respons yang bertentangan dengan karakteristik siswa. 2. Kesalahan guru dalam mengajar diantaranya adalah menyamaratakan semua siswa. Hal ini menyebabkan guru akan menerapkan satu metode untuk semua. Setelah dianalisis, Faktor Peserta Didik Belum memahami materi pembelajaran adalah : 1. Guru harus membantu Peserta Didik memiliki kesulitan belajar 2. Guru harus membangun konsentrasi peserta didik, menguasai materi pelajaran dan menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif.
  • 6. 3. Media belajar penting sebagai alat untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan. 4. Kondisi emosional siswa sangat berpengaruh pada kesuksesan pembelajaran. 5. Fokus sangat penting supaya siswa dapat memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru. ( Nita Oktifa, 2022 : Mengapa siswa tidak paham Pelajaran ) https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengapa-siswa-tidak-paham- pelajaran Wawancara Pengawas, Marius Bauyop, S.P.d 1. Kurangnya konsentrasi peserta didik saat pelajaran 2. Guru belum menguasai materi pelajaran dari media lain (buku referensi lainnya). 3. Guru harus menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif. Guru harus membangun konsentrasi peserta didik, menguasai materi pelajaran dan menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif. Wawancara Teman Sejawat : Martinus Nembaimo, S.Si
  • 7. Media pembelajaran yang tidak sesuai Guru tidak kreatif menggunakan metode pelajaran yang lebih inovatif. Solusinya guru harus menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan lebih inovatif misalnya metode belajar bersama teman, metode belajar beregu, berbagai peran dan lain sebagainya. 4 Peserta Didik belum Mampu mengerjakan soal HOST Kajian Literatur : Menurut ( Fida Ariani dkk ) Pendidikan abad ke-21 menuntut siswa untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan kompleks dengan berbagai keterampilan termasuk keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan di tempat kerja, keterampilan media, informasi dan teknologi. Soal berbasis HOTS melatih siswa untuk terbiasa memecahkan masalah yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. ( Fida Hariani dkk, 2022 : Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Pada Muatan IPS Kelas V di SDN 12 Ampenan ) SUMEDANG, KOMPAS — Pembelajaran berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) atau ketrampilan berpikir tingkat tinggi belum konsisten diterapkan oleh para guru di kelas. Sebagian guru masih mengajar dengan paradigma lama antara lain menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus atau teori, bukan melatih kemampuan bernalar pada siswa. kesulitan mengerjakan soal tersebut karena guru belum mengajarkan model pembelajaran berbasis HOTS. Hambatan ini terjadi ditengarai karena sejumlah hal, di antaranya sebagian guru enggan belajar guna meningkatkan kemampuannya. Dalam kaitan pembelajaran berbasis HOTS, guru tak saja dituntut kreatif, melainkan juga harus luas wawasannya sehingga guru diharapkan tak berpuas diri dengan apa yang sudah dicapainya, melainkan tetap harus terus belajar menghadapi perubahan zaman Setelah dianalisis, Peserta Didik belum Mampu mengerjakan soal HOST di karenakan : 1. Guru harus kreatif dan juga berwawasan luas. 2. Guru harus mengembangkan keterampilan berpikir Peserta didik dan melatih bagaimana menguasai keterampilan pemecahan masalah HOTS. 3. Guru harus lebih ekstra membimbing siswa serta banyak memberikan soal latihan 4. Guru harus mampu membuat soal HOST.
  • 8. Kompas, 2019 : Pembelajaran Berbasis HOTS Belum Konsisten Diterapkan https://www.kompas.id/baca/utama/2019/05/02/pembelajaran-berbasis-hots- belum-konsisten-diterapkan Wawancara Pengawas: Marius Bauyop.S.Pd Kemampuan berpikir Peserta didik masih rendah. Guru harus lebih ekstra membimbing siswa serta banyak memberikan soal latihan agar dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal HOTS. Wawancara Teman Sejawat Martinus Nembaimo, S.Si Pembuatan soal masih berbasis LOST Solusinya Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam strategi pembelajaran Hots yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication
  • 9. skill), kemampuan bekerja sama (collaboration), dan kepercayaan diri (confidence).