SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PERSEPSI KELOMPOK
Ike Herdiana
Disampaikan pada perkuliahan
pengantar psikologi sosial Fisip
STEREOTYPES
PREJUDICE
SEXISM
RACISM
STEREOTYPES
• Stereotype adalah suatu keyakinan yang
mengasosiasikan suatu kelompok secara
keseluruhan dengan suatu ciri-ciri khusus.
• Misalnya, orang-orang Jepang itu licik,
para atlit adalah orang-orang bodoh,
petugas perpustakaan adalah orang-
orang yang pendiam, orang Italia itu
emosional, orang Yahudi itu materialistis,
atau akuntan itu orang yang
membosankan.
Pembentukan Stereotype melalui
Fondasi Kognitif
• Categorization  social categorization
• Ingroup dan Outgroup outgroup
homogenity effect
Distorsi Persepsi Individual
• Kategorisasi sosial dan efek homogenitas
outgroup dapat membantu untuk
menjelaskan bagaimana keyakinan atau
pandangan terhadap suatu kelompok
berkembang
• Jika dorongan tersebut hanya mempunyai
sedikit perbedaan dengan apa yang diharapkan
(expectations), maka perbedaan tersebut sulit
untuk dilihat. Namun jika suatu dorongan
mempunyai banyak perbedaan dengan apa
yang diharapkan, maka perbedaan tersebut
dibesar-besarkan sebagai hasil dari efek kontras
(contras effect).
Daya Tahan Stereotype
• Korelasi Yang Menyesatkan (Illusory
Correlations)
kecenderungan masyarakat untuk
memberikan estimasi yang berlebihan
terhadap hubungan antara variabel-
variabel yang hanya mempunyai sedikit
perbedaan atau tidak mempunyai
korelasi sama sekali.
 kelompok minoritas atau anggapan yang
salah
Subkategorisasi
Pernahkah anda memperhatikan bahwa
masyarakat sering mepunyai pandangan
negatif terhadap suatu kelompok sosial
meskipun mereka menyukai anggota dari
kelompok tersebut?
Eksposure pada anggota kelompok ada 3
tahap :
• Expect
• Adjust
• Generalize
Bias dalam stereotype :
1. Stereotype Sebagai Hal Yang Implisit
Dan Otomatis (level tidak sadar)
2. Stereotype Sebagai Hal Yang Eksplisit
Dan Terkontrol (info personal&
kemampuan kognitif)
PREJUDICE
• Prasangka merupakan sebuah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan
perasaan-perasaan negatif kita terhadap
seseorang berdasarkan dari kelompok
mana mereka berasal
• Persepsi dari prasangka tidak hanya
dipengaruhi oleh tindakan-tindakan
obyektif namun juga oleh konteks sosial
Teori Konflik Realistik
• Suatu pandangan tentang persaingan langsung
untuk memperebutkan hal yang berharga
namun jumlahnya terbatas menimbulkan
kebencian diantara dua kelompok disebut
dengan teori konflik realistis (Levine &
Campbell, 1972).
• Dalam masalah ekonomi yang sederhana, salah
satu kelompok mungkin memiliki kesejahteraan
yang lebih dari kelompok lain. Kelompok yang
lemah kemudian akan merasa frustasi dan
benci, sedangkan yang kuat akan merasa
terancam dan bersifat protektif. Dengan
demikian, prasangka yang ada di dunia ini
berasal dari adanya kenyataan untuk bersaing
(Olzak & Nagel, 1986; Taylor & Moghaddam,
1994).
Teori Identitas Sosial
 Untuk menjelaskan favoritisme ingroup, Tajfel (1982)
dan John Turner (1987) mengemukakan teori identitas
sosial.
 Menurut teori ini, masing-masing dari kita berusaha
untuk meningkatkan rasa percaya diri kita, yang
mempunyai dua komponen: identitas personal dan
identitas sosial atau kolektif berdasarkan pada kelompok
dimana kita berada.
Dengan kata lain, seseorang dapat meningkatkan rasa
percaya dirinya melalui pencapaian keberhasilan diri
mereka sendiri ataupun melalui afiliasi dengan
keberhasilan kelompok.
Yang menarik dari kebutuhan untuk identitas sosial
adalah bahwa hal ini mendorong kita untuk memperoleh
harga diri dari hubungan kita dengan orang lain. Namun
yang menyedihkan adalah bahwa kita sering merasakan
kebutuhan untuk meremehkan “mereka” dengan maksud
memberikan rasa aman pada “kita.”
SEXISME
 Ketika seorang bayi lahir ke dunia, kata pertama bagi yang melihatnya
adalah: “Dia bayi laki-laki (perempuan)!” Kemudian, bayi yang baru lahir itu
menerima nama sesuai gendernya dan diberi hadiah sesuai gendernya.
 Beberapa tahun kemudian, kalau yang laki-laki akan diberi mainan mobil-
mobilan, baseball, palu, senapan; sedangkan yang perempuan akan diberi
boneka, mainan binatang, seperangkat alat rias, mesin jahit, dan alat minum
teh.
 Ketika mereka masuk sekolah, yang laki-laki diharapkan untuk
mendapatkan uang dengan meloper koran dan mengikuti kelas komputer
dan matematika; yang perempuan diharapkan untuk mengasuh bayi dan
mengerjakan kerajinan, dan kegiatan sosial.
 Perbedaan ini terus berlanjut hingga kuliah, yang pria akan mengambil
jurusan ekonomi atau sains, dan yang wanita akan mengambil jurusan seni,
bahasa, dan humanis.
 Di lapangan kerja, si pria akan menjadi dokter, pekerja bangunan, mekanik
mobil, pilot, dan bankir. Sebaliknya, si wanita akan menjadi sekretaris, guru,
perawat, pramugari, teller, dan ibu rumah tangga. Dan siklus ini terus
berlangsung dari generasi ke generasi.
 Diskriminasi berdasarkan jender seseorang
Gender Stereotype
• Sex atau jenis kelamin adalah kategori sosial
yang paling jelas terlihat untuk mengidentifikasi
diri kita dengan orang lain (Stangor et al., 1992;
Zarate & Smith, 1990).
Penyebab Gender Stereotype
• Menurut Kay Deux dan Brenda Major (1987),
terdapat tiga faktor yang menentukan apakah
stereotype gender akan diaktifkan: si pengamat,
target, dan situasi.
Institusi Kultural
• Dengan berbagai cara, perbedaan antar pria
dan wanita dibantu oleh institusi kultural.
Penelitian menunjukkan bahwa tayangan di TV,
kartun, dan majalah menampilkan karakter pria
dan wanita dalam peran tradisional mereka.
Walaupun sekarang bukan zamannya lagi bagi
wanita untuk mengurusi rumah tangga dengan
memasak, mencuci atau menyetrika. Namun,
beberapa stereotype gender tetap ada—
misalnya, dalam iklan TV, buku anak-anak, dan
tayangan video musik.
Teori Peranan Sosial
• Teori peranan sosial yang dikemukakan oleh Alice Eagly
(1987) menyatakan bahwa meskipun persepsi dari
perbedaan jenis kelamin mungkin saja berdasarkan pada
perbedaan yang sesungguhnya, namun hal tersebut dilebih-
lebihkan oleh peranan sosial yang tidak seimbang pada pria
dan wanita.
• Proses ini melibatkan tiga langkah :
Melalui kombinasi faktor-faktor biologis dan sosial,
pembagian kerja antara jenis kelamin telah terjadi dari waktu
ke waktu—di rumah dan di tempat kerja.
Karena masyarakat bertindak sesuai dengan peranan yang
mereka mainkan, maka pria mendapatkan kekuasaan fisik,
sosial, dan ekonomi.
Perbedaan perilaku ini memberikan dasar bagi terbentuknya
persepsi sosial, yang mendorong kita untuk menerima pria
sebagai yang dominan “secara alami” dan wanita berperan
domestik “secara alami,” yang pada kenyataannya perbedaan
ini mencerminkan peranan yang mereka mainkan.
RACISM
Modern racism
Dalam rasisme modern, prasangka
terhadap
kaum minoritas hanya dilakukan jika hal
tersebut aman, dapat diterima secara sosial,
dan rasional.
 Intergroup contact

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial - interpersonal attraction
Psikologi sosial  - interpersonal attractionPsikologi sosial  - interpersonal attraction
Psikologi sosial - interpersonal attractionBagus Aji
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialDiana Amelia Bagti
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointfrahmawati528
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptNofrida Atika
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diriBagus Aji
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaNailiamani Aman
 
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaNilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaAndy Eddy
 
Kepribadian dan pengembangan diri
Kepribadian dan pengembangan diriKepribadian dan pengembangan diri
Kepribadian dan pengembangan diriuke2000
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 

What's hot (20)

Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Psikologi sosial - interpersonal attraction
Psikologi sosial  - interpersonal attractionPsikologi sosial  - interpersonal attraction
Psikologi sosial - interpersonal attraction
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Konsep Diri
Konsep DiriKonsep Diri
Konsep Diri
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 
Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosialPsikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaNilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Kepribadian dan pengembangan diri
Kepribadian dan pengembangan diriKepribadian dan pengembangan diri
Kepribadian dan pengembangan diri
 
psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 

Similar to Psikologi sosial - persepsi kelompok

Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfPersepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfssuser9df8d0
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiAnna Dekinai
 
Study gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialStudy gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialmaujihany
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalRizka Supriyanti
 
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wira
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR WiraKESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wira
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wiranaylaardhani
 
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonTUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonAWATIFBINTILATIPIPGP
 
Kajian sosial (Keluarga)
Kajian sosial (Keluarga)Kajian sosial (Keluarga)
Kajian sosial (Keluarga)PAKLONG CIKGU
 
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehataDEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehatachamyrahmatiqa1
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial Dede S. Nugraha
 
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...RintaArina
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadiaisy12
 
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONPERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONAina Faatihah
 
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxKomunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxRintaArina
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Anna Dekinai
 
Pend Klg Komp 1.pptx
Pend Klg Komp 1.pptxPend Klg Komp 1.pptx
Pend Klg Komp 1.pptxsepryanus
 

Similar to Psikologi sosial - persepsi kelompok (20)

Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdfPersepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
Persepsi - Prasangka dan Diskriminasi.pdf
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
 
Study gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosialStudy gender dan problematika sosial
Study gender dan problematika sosial
 
Psikologi remaja
Psikologi remaja Psikologi remaja
Psikologi remaja
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
 
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wira
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR WiraKESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wira
KESEHATAN REMAJA (KESJA).pptx adalah dokumen untuk materi PMR Wira
 
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonTUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
 
Kajian sosial (Keluarga)
Kajian sosial (Keluarga)Kajian sosial (Keluarga)
Kajian sosial (Keluarga)
 
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehataDEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial
 
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadi
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONPERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
 
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxKomunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
 
Pend Klg Komp 1.pptx
Pend Klg Komp 1.pptxPend Klg Komp 1.pptx
Pend Klg Komp 1.pptx
 

More from Bagus Aji

Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikBagus Aji
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikBagus Aji
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikBagus Aji
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahBagus Aji
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikBagus Aji
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikBagus Aji
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalBagus Aji
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalBagus Aji
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikBagus Aji
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john lockeBagus Aji
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbesBagus Aji
 

More from Bagus Aji (20)

Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politik
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politik
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politik
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesia
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john locke
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbes
 

Psikologi sosial - persepsi kelompok

  • 1. PERSEPSI KELOMPOK Ike Herdiana Disampaikan pada perkuliahan pengantar psikologi sosial Fisip
  • 3. STEREOTYPES • Stereotype adalah suatu keyakinan yang mengasosiasikan suatu kelompok secara keseluruhan dengan suatu ciri-ciri khusus. • Misalnya, orang-orang Jepang itu licik, para atlit adalah orang-orang bodoh, petugas perpustakaan adalah orang- orang yang pendiam, orang Italia itu emosional, orang Yahudi itu materialistis, atau akuntan itu orang yang membosankan.
  • 4. Pembentukan Stereotype melalui Fondasi Kognitif • Categorization  social categorization • Ingroup dan Outgroup outgroup homogenity effect
  • 5. Distorsi Persepsi Individual • Kategorisasi sosial dan efek homogenitas outgroup dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana keyakinan atau pandangan terhadap suatu kelompok berkembang • Jika dorongan tersebut hanya mempunyai sedikit perbedaan dengan apa yang diharapkan (expectations), maka perbedaan tersebut sulit untuk dilihat. Namun jika suatu dorongan mempunyai banyak perbedaan dengan apa yang diharapkan, maka perbedaan tersebut dibesar-besarkan sebagai hasil dari efek kontras (contras effect).
  • 6. Daya Tahan Stereotype • Korelasi Yang Menyesatkan (Illusory Correlations) kecenderungan masyarakat untuk memberikan estimasi yang berlebihan terhadap hubungan antara variabel- variabel yang hanya mempunyai sedikit perbedaan atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.  kelompok minoritas atau anggapan yang salah
  • 7. Subkategorisasi Pernahkah anda memperhatikan bahwa masyarakat sering mepunyai pandangan negatif terhadap suatu kelompok sosial meskipun mereka menyukai anggota dari kelompok tersebut? Eksposure pada anggota kelompok ada 3 tahap : • Expect • Adjust • Generalize
  • 8. Bias dalam stereotype : 1. Stereotype Sebagai Hal Yang Implisit Dan Otomatis (level tidak sadar) 2. Stereotype Sebagai Hal Yang Eksplisit Dan Terkontrol (info personal& kemampuan kognitif)
  • 9. PREJUDICE • Prasangka merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perasaan-perasaan negatif kita terhadap seseorang berdasarkan dari kelompok mana mereka berasal • Persepsi dari prasangka tidak hanya dipengaruhi oleh tindakan-tindakan obyektif namun juga oleh konteks sosial
  • 10. Teori Konflik Realistik • Suatu pandangan tentang persaingan langsung untuk memperebutkan hal yang berharga namun jumlahnya terbatas menimbulkan kebencian diantara dua kelompok disebut dengan teori konflik realistis (Levine & Campbell, 1972). • Dalam masalah ekonomi yang sederhana, salah satu kelompok mungkin memiliki kesejahteraan yang lebih dari kelompok lain. Kelompok yang lemah kemudian akan merasa frustasi dan benci, sedangkan yang kuat akan merasa terancam dan bersifat protektif. Dengan demikian, prasangka yang ada di dunia ini berasal dari adanya kenyataan untuk bersaing (Olzak & Nagel, 1986; Taylor & Moghaddam, 1994).
  • 11. Teori Identitas Sosial  Untuk menjelaskan favoritisme ingroup, Tajfel (1982) dan John Turner (1987) mengemukakan teori identitas sosial.  Menurut teori ini, masing-masing dari kita berusaha untuk meningkatkan rasa percaya diri kita, yang mempunyai dua komponen: identitas personal dan identitas sosial atau kolektif berdasarkan pada kelompok dimana kita berada. Dengan kata lain, seseorang dapat meningkatkan rasa percaya dirinya melalui pencapaian keberhasilan diri mereka sendiri ataupun melalui afiliasi dengan keberhasilan kelompok. Yang menarik dari kebutuhan untuk identitas sosial adalah bahwa hal ini mendorong kita untuk memperoleh harga diri dari hubungan kita dengan orang lain. Namun yang menyedihkan adalah bahwa kita sering merasakan kebutuhan untuk meremehkan “mereka” dengan maksud memberikan rasa aman pada “kita.”
  • 12. SEXISME  Ketika seorang bayi lahir ke dunia, kata pertama bagi yang melihatnya adalah: “Dia bayi laki-laki (perempuan)!” Kemudian, bayi yang baru lahir itu menerima nama sesuai gendernya dan diberi hadiah sesuai gendernya.  Beberapa tahun kemudian, kalau yang laki-laki akan diberi mainan mobil- mobilan, baseball, palu, senapan; sedangkan yang perempuan akan diberi boneka, mainan binatang, seperangkat alat rias, mesin jahit, dan alat minum teh.  Ketika mereka masuk sekolah, yang laki-laki diharapkan untuk mendapatkan uang dengan meloper koran dan mengikuti kelas komputer dan matematika; yang perempuan diharapkan untuk mengasuh bayi dan mengerjakan kerajinan, dan kegiatan sosial.  Perbedaan ini terus berlanjut hingga kuliah, yang pria akan mengambil jurusan ekonomi atau sains, dan yang wanita akan mengambil jurusan seni, bahasa, dan humanis.  Di lapangan kerja, si pria akan menjadi dokter, pekerja bangunan, mekanik mobil, pilot, dan bankir. Sebaliknya, si wanita akan menjadi sekretaris, guru, perawat, pramugari, teller, dan ibu rumah tangga. Dan siklus ini terus berlangsung dari generasi ke generasi.  Diskriminasi berdasarkan jender seseorang
  • 13. Gender Stereotype • Sex atau jenis kelamin adalah kategori sosial yang paling jelas terlihat untuk mengidentifikasi diri kita dengan orang lain (Stangor et al., 1992; Zarate & Smith, 1990). Penyebab Gender Stereotype • Menurut Kay Deux dan Brenda Major (1987), terdapat tiga faktor yang menentukan apakah stereotype gender akan diaktifkan: si pengamat, target, dan situasi.
  • 14. Institusi Kultural • Dengan berbagai cara, perbedaan antar pria dan wanita dibantu oleh institusi kultural. Penelitian menunjukkan bahwa tayangan di TV, kartun, dan majalah menampilkan karakter pria dan wanita dalam peran tradisional mereka. Walaupun sekarang bukan zamannya lagi bagi wanita untuk mengurusi rumah tangga dengan memasak, mencuci atau menyetrika. Namun, beberapa stereotype gender tetap ada— misalnya, dalam iklan TV, buku anak-anak, dan tayangan video musik.
  • 15. Teori Peranan Sosial • Teori peranan sosial yang dikemukakan oleh Alice Eagly (1987) menyatakan bahwa meskipun persepsi dari perbedaan jenis kelamin mungkin saja berdasarkan pada perbedaan yang sesungguhnya, namun hal tersebut dilebih- lebihkan oleh peranan sosial yang tidak seimbang pada pria dan wanita. • Proses ini melibatkan tiga langkah : Melalui kombinasi faktor-faktor biologis dan sosial, pembagian kerja antara jenis kelamin telah terjadi dari waktu ke waktu—di rumah dan di tempat kerja. Karena masyarakat bertindak sesuai dengan peranan yang mereka mainkan, maka pria mendapatkan kekuasaan fisik, sosial, dan ekonomi. Perbedaan perilaku ini memberikan dasar bagi terbentuknya persepsi sosial, yang mendorong kita untuk menerima pria sebagai yang dominan “secara alami” dan wanita berperan domestik “secara alami,” yang pada kenyataannya perbedaan ini mencerminkan peranan yang mereka mainkan.
  • 16. RACISM Modern racism Dalam rasisme modern, prasangka terhadap kaum minoritas hanya dilakukan jika hal tersebut aman, dapat diterima secara sosial, dan rasional.  Intergroup contact