2. Budaya politik merupakan fenomena
dalam masyarakat, yang memiliki
pengaruh dalam struktur dan sistem
politik.
Asumsi:
sebagaimana sikap seseorang
mempengaruhi apa yang akan dia
lakukan, demikian pula budaya politik
suatu bangsa akan mempengaruhi tingkat
warga dan pimpinannya dalam sistem
politik.
3. Kebudayaan Politik (Almond dan Verba)
Sebagai distribusi pola-pola orientasi
khusus menuju tujuan politik diantara
masyarakat yang merupakan pola tingkah
laku individu yang berkaitan dengan
kehidupan politik yang dihayati oleh para
anggota suatu sistem politik.
4. Tiga Komponen dlm pandangan tentang
objek politik :
(1) kognitif yaitu komponen yang
menyangkut pengetahuan tentang politik
dan kepercayaan pada politik, peranan
dan segala kewajibannya.
(2) afeksi yaitu perasaan terhadap sistem
politik, peranannya, para aktor dan
penampilannya.
(3) evaluasi yaitu keputusan dan praduka
tentang objek-objek politik yang secara
tipikal melibatkan kombinasi standar nilai
dan kriteria dengan informasi dan
perasaan.
5. Manfaat mempelajari Budaya Politik :
(1) sikap-sikap warga negara terhadap
sistem politik akan mempengaruhi
tuntutan-tuntutan, respon-responnya,
dukungan, dan orientasinya terhadap
sistem politik.
(2) dengan memahami hubungan antara
kebudayaan politik dengan sistem politik,
maksud-maksud individu melakukan
kegiatannya dalam sistem politik atau
faktor-faktor apa yang menyebabkan
terjadinya pergeseran politik dapat
dimengerti.
7. ALASAN ORANG TDK MAU TERLIBAT DLM POLITIK
(ROBERT DAHL)
1. memandang rendah terhadap segala manfaat yang
diharapkan dari keterliabtan politik, dibanding
dengan manfaat yang akan diperoleh dari berbagai
aktivitas lainnya.
2. tidak melihat adanya perubahan yang tegas antara
keadaan sebelumnya.
3. merasa tidak ada masalah terhadap hal yang
dilakukan, karena tidak dapat mengubah dengan
jelas hasilnya.
4. merasa hasil-hasilnya relatif akan memuaskan orang
tersebut, sekalipun tidak berperan di dalamnya.
5. keterbatasan pengetahuan politik
6. kendala yang dihadapi dalam perjalanan hidup.
Semakin besar kendala yang dihadapi maka
kemungkinan bagi seseorang untuk terlibat dalam
politik sangat kecil.
8. Tiga kebudayaan politik murni tersebut
merupakan awal bagi tipe-tipe
kebudayaan politik atau disebut budaya
politik campuran (mixed political
cultures):
(1) kebudayaan subjek parokial (the
parochial-subjek culture). Terdapat
sebagaian besar yang menolak tuntutan-
tuntutan ekslusif masyarakat kerukunan
desa atau otoritas feodal.
9. (2) kebudayaan subjek partisipan (subject
partisipant culture). Lucian W Pye:
penanaman rasa loyalitas normal dan
identifikasi serta kecenderungan untuk
menaati peraturan pemerintah pusat
merupakan masalah prioritas pertama
bagi bangsa-bangsa yang baru muncul.
10. (3) kebudayaan parokial partisipan (the
parocial participant culture). Budaya
politik ini banyak didapati di negara-
negara yang relatif masih muda (negara-
negara berkembang). Negara-negara
tersebut sedang giat melakukan
pembangunan , termasuk didalamnya
pembangunan kebudayaan. Transformasi
parokial, satu pihak cenderung ke arah
otoritarianisme, dan pihak lain ke arah
demokrasi.