SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PSIKOLOGI
SOSIAL
Dr. Adi Soeprapto
INTERAKSI SOSIAL
HAKIKAT INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL
ADALAH HUBUNGAN
TIMBAL BALIK (SOSIAL)
BERUPA AKSI SALING
MEMPENGARUHI
ANTARA INDIVIDU DAN
INDIVIDU, ANTARA
INDIVIDU DAN
KELOMPOK, DAN
ANTARA KELOMPOK
DAN KELOMPOK
CIRI-CIRI INTERAKSI
SOSIAL
1. JUMLAH PELAKU
DUA ORANG ATAU
LEBIH
2. ADANYA
KOMUNIKASI
ANTARPELAKU
DENGAN
MENGGUNAKAN
SIMBOL ATAU
LAMBANG
3. ADANYA SUATU
DIMENSI WAKTU
YANG MELIPUTI
MASA LALU, MASA
KINI, DAN MASA
YANG AKAN
DATANG
4. ADANYA TUJUAN
YANG HENDAK
DICAPAI SEBAGAI
HASIL DARI
INTERAKSI
TERSEBUT
PENGERTIAN
 Suatu konsep abstrak pada kejadian-kejadian
yang tidak terbilang banyaknya, di mana orang
saling bertemu, entah secara tatap muka atau
secara tidak lansung, dengan maksud damai atau
bertikai, untuk bekerja sama atau bersaing.
PENGERTIAN
 Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan 
interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan
menggunakan suatu tindakan oleh individu lain
yang menjadi pasangannya.
 Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini
mengandung pengertian bahwa interaksi adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang
dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi
tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
 
Gillin and Gillin mengatakan interaksi sosial ialah :
"hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok manusia, maupun antar orang
perorangan dengan kelompok manusia.“
Interaksi; yaitu tindakan yang berbalas-balasan.
Orang saling menanggapi tindakan mereka, yang
selalu tampak bahwa orang saling pengaruh
mempengaruhi.
 Menurut Max Weber,
Interaksi terletak dalam mengarahkan
kelakuan kepada orang lain. Harus ada
orientasi timbal balik antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
Tiap individu bertindak ditengah suatu
lingkungan sosial.
Dalam pikirannya ia mengantisipasi reaksi-
reaksi individu lain, yang barangkali atau
mungkin akan timbul dari aksinya sendiri.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MENDORONG TERJADINYA
INTERAKSI SOSIAL
 Tindakan Sosial
 Kontak Sosial
 Komunikasi Sosial
TINDAKAN SOSIAL
Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah
tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi
individu-individu lainnya dalam masyarakat.
 Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan
dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan
tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah
yang cukup
 Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan
yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat
. Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religis – magis
.
 Tindakan Tradisional ; Tindakan  yang tidak
memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh :
Berbagai macam upacara/ tradisi yang dimaksudkan untuk
melestarikan kebudayaan leluhur .
 Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan
oleh seorang/kelompok orang berdasarkan perasaan/emosi
KONTAK SOSIAL
Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara
pihak–pihak yang berkomunikasi . Cara kontak
sosial itu ada 2 macam yaitu :
 Kontak Langsung : Pihak komunikator
menyampaikan pesannya secara langsung kepada
pihak komunikan .
 Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator
menyampaikan pesannya kepada pihak
komunikan melalui perantara pihak ketiga .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya
proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .
 Kontak Primer
 Kontak Sekunder
Suatu kontak dapat terjadi tanpa adanya
komunikasi. Contoh: orang bicara dalam
bahasa Padang kepada orang yang hanya
mengerti bahasa Jawa.
Dalam kasus tersebut, kontak sosial sudah
terjadi, tapi mereka tidak berkomunikasi
sebab salah satu peserta komunikasi tidak
bisa memahami apa yang ingin
disampaikan oleh yang lain. Dengan
demikian, suatu kontak tanpa adanya
komunikasi tidak memiliki arti apa-apa
dalam sebuah interaksi sosial.
SIFAT-SIFAT KONTAK
SOSIAL
KONTAK
SOSIAL
SEKUNDE
R
KONTAK
SOSIAL
NEGATIF
KONTA
K
SOSIAL
PRIME
R
KONTAK
SOSIAL
POSITIF
KONTAK SOSIAL BERSIFAT POSITIF
DAN NEGATIF
KONTAK SOSIAL BERSIFAT PRIMER
DAN SEKUNDER
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
KOMUNIKASI SOSIAL
 Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul
dengan orang lain.
 Orang yang menyampaikan komunikasi disebut
komunikator , orang yang menerima komunikasi
disebut komunikan .
 Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan
interaksi sosial yang baik apabila proses
komunikasinya tidak berlangsungnya secara
komunikatif .
 Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas ,
berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak
dapat dipahami .
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
MENURUT JUMLAH PELAKUNYA
A. Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh,
rangsangan/Stimulus kepada individu lainnya. Wujud
interaksi bisa dalam bentuk berjabat tangan, saling
menegur, bercakap–cakap/mungkin bertengkar .
B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok :
Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang
banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa
kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan
kelompok.
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan
kepentingan individu dalam kelompok lain. Contoh : Satu
Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan
lain .
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
MENURUT PROSES TERJADINYA :
 Identifikasi : sikap, tingkah laku seseorang yang berusaha ditiru
orang lain untuk menjadikan sama dengan tingkah laku orang
tersebut.
 Sugesti : sikap, atau tingkah laku orang yang tidak sadar
terpengaruhi oleh sikap, tingkah laku orang lain.
 Simpati : sikap, tingkah laku yang membuat daya tarik terhadap
orang lain sehingga ada kecendrungan untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.
 Imitasi : sikap, tingkah laku orang yang meniru orang lain agar
dirinya merasa sama dengan orang lain.
 Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada
kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada
muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka
mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.
 Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat
dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat
dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan
kita seolah-olah ikut celaka.
 Syarat terjadinya interaksi :
1. Adanya kontak sosial
2. Adanya komunikasi
 Interaksi sifatnya saling mempengaruhi
baik sikap, tingkah laku dan lain-lain.
Sedangkan Interrelasi saling menyesuaikan
baik sikap, tingkah laku dan lain-lain.
 Interrelasi bisa bersifat Autoplastis dan
Alloplastis
 Autoplastis : sikap, tingkah laku orang
dirubah agar sama seperti alam sekitar.
 Alloplastis : alam sekitar yang dirubah
supaya sama dengan sikap, tingkah laku
orang.
TINGKAT INTERAKSI SOSIAL
 Kontak : suatu hubungan yang
menimbulkan pengaruh yang mendalam
hanya lahirnya saja.
 Relasi : hubungan yang sudah mempunyai
aksi dan reaksi yang agak mendalam tapi
belum sampai pada pengaruh
mempengaruhi satu sama lain. Artinya
belum ada perubahan-perubahan tertentu
pada individu.
 Suatu relasi yang sudah mendalam dan
menimbulkan pengaruh sesamanya dan
menimbulkan pola-pola tingkah laku yang
baru.
KETERATURAN SOSIALKOMUNIKA
SIKONTAK
BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL
+ =
KETERATURAN SOSIAL ADALAH
HUBUNGAN YANG SELARAS DAN SERASI
ANTARA INTERAKSI SOSIAL, NILAI SOSIAL,
DAN NORMA SOSIAL.
TAHAP-TAHAP TERJADINYA
KETERATURAN SOSIAL
1. TERTIB SOSIAL
(SOCIAL ORDER)
2. ORDER
3. KEAJEGAN
4. POLA
TERTIB SOSIAL (SOCIAL ORDER)
TERTIB SOSIAL
ADALAH KONDISI
KEHIDUPAN SUATU
MASYARAKAT YANG
AMAN, DINAMIS,
DAN TERATUR DI
MANA SETIAP
INDIVIDU
BERTINDAK SESUAI
HAK DAN
KEWAJIBANNYA.
ORDER
ORDER ADALAH
SISTEM NORMA DAN
NILAI SOSIAL YANG
BERKEMBANG,
DIAKUI, DIPATUHI
OLEH SELURUH
ANGGOTA
MASYARAKAT.
ORDER DAPAT
DICAPAI APABILA
ADA TERTIB SOSIAL
DI MANA SETIAP
INDIVIDU
MELAKSANAKAN HAK
DAN KEWAJIBANNYA.
KEAJEGAN
KEAJEGAN ADALAH SUATU KONDISI
KETERATURAN YANG TETAP DAN TIDAK
BERUBAH SEBAGAI HASIL DARI
HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN, NILAI,
DAN NORMA SOSIAL YANG BERLANGSUNG
SECARA TERUS MENERUS.
KEAJEGAN BISA TERWUJUD APABILA
SETIAP INDIVIDU TELAH MELAKSANAKAN
HAK DAN KEWAJIBANNYA SESUAI SISTEM
NORMA DAN NILAI SOSIAL YANG
BERKEMBANG. HAL ITU DILAKSANAKAN
DENGAN KONSISTEN SEHINGGA
TERPELIHARA DALAM TINDAKANNYA
SETIAP HARI.
POLA
POLA ADALAH CORAK
HUBUNGAN YANG
TETAP ATAU AJEG
DALAM INTERAKSI
SOSIAL YANG
DIJADIKAN MODEL
BAGI SEMUA
ANGGOTA
MASYARAKAT ATAU
KELOMPOK.
POLA DAPAT DICAPAI
KETIKA KEAJEGAN
TETAP TERPELIHARA
ATAU TERUJI DALAM
BERBAGAI SITUASI.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI
SOSIAL
PROSES
ASOSIATIF
1.KERJA
SAMA
2.AKOMODASI
3.ASIMILASI
4.AKULTURAS
I
PROSES
DISOSIATIF
1.PERSAINGAN
2.KONTRAVENSI
3.PERTENTANGA
N/KONFLIK
KERJA SAMA
KERJA SAMA ADALAH
SUATU USAHA BERSAMA
ANTARINDIVIDU ATAU
KELOMPOK UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
BERSAMA.
KERJA SAMA TIMBUL
APABILA SESEORANG
MENYADARI DIRINYA
MEMILIKI KEPENTINGAN
YANG SAMA DENGAN
ORANG LAIN.
KERJA SAMA DAPAT
BERTAMBAH KUAT
APABILA ADA BAHAYA
LUAR YANG
MENGANCAM.
5 BENTUK KERJA SAMA
BERDASARKAN
PELAKSANAANNYA
1. KERUKUNAN YANG MENCAKUP PELAKSANAAN
GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG.
2. BARGAINING (TAWAR-MENAWAR), YAITU
PELAKSANAAN PERJANJIAN MENGENAI PERTUKARAN
BARANG ATAU JASA ANTARA DUA ORGANISASI ATAU
LEBIH.
3. KOOPTASI, YAITU PROSES PENERIMAAN UNSUR-
UNSUR BARU DALAM KEPEMIMPINAN DAN
PELAKSANAAN POLITIK ORGANISASI SEBAGAI SATU-
SATUNYA CARA UNTUK MENGHINDARI KONFLIK YANG
BISA MENGGUNCANG ORGANISASI.
4. KOALISI, YAITU KOMBINASI ANTARA DUA ORGANISASI
ATAU LEBIH YANG MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA.
5. JOINT-VENTURE (PATUNGAN), YAITU KERJA SAMA
DALAM PENGUSAHAAN PROYEK TERTENTU, YANG
HASILNYA NANTI AKAN DIBAGI SECARA
PROPORSIONAL SESUAI KONTRIBUSI MASING-MASING
AKOMODASI
AKOMODASI
ADALAH SUATU
PROSES
PENYESUAIAN
DIRI INDIVIDU
ATAU KELOMPOK
MANUSIA YANG
SEMULA SALING
BERTENTANGAN
SEBAGAI UPAYA
UNTUK
MENGATASI
KETEGANGAN.
BENTUK-BENTUK AKOMODASI
ANTARA LAIN:
1.KOERSI
2.KOMPROMI
3.ARBITRASI
4.MEDIASI
5.KONSILIASI
6.TOLERANSI
7.STALEMATE
8.AJUDIKASI
9.RASIONALISASI
10.SEGRESI
11.ELIMINASI
12.SUBJUGATION/DOMINATION
13.KEPUTUSAN MAYORITAS
14.MINORITY CONSENT
15.KONVERSI
16.GENCATAN SENJATA
ASIMILASI
ASIMILASI ADALAH USAHA-USAHA UNTUK
MENGURANGI PERBEDAAN
ANTARINDIVIDU ATAU ANTARKELOMPOK
GUNA MENCAPAI SATU KESEPAKATAN
BERDASARKAN KEPENTINGAN DAN
TUJUAN-TUJUAN BERSAMA.
+ =
FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG ASIMILASI
1. SIKAP TOLERANSI
2. KESEMPATAN YANG SAMA DALAM
BIDANG EKONOMI
3. SIKAP MENGHARGAI ORANG ASING
DAN KEBUDAYAANNYA
4. SIKAP TERBUKA DARI GOLONGAN
YANG BERKUASA DALAM MASYARAKAT
5. PERSAMAAN DALAM UNSUR
KEBUDAYAAN
6. PERKAWINAN ANTARA KELOMPOK
YANG BERBEDA BUDAYA
7. ADANYA MUSUH BERSAMA DARI LUAR
FAKTOR-FAKTOR
PENGHALANG ASIMILASI
1. TERISOLASINYA KEHIDUPAN SUATU GOLONGAN
TERTENTU DALAM MASYARAKAT
2. KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA YANG
DIHADAPI
3. ADANYA PERASAAN TAKUT TERHADAP KEKUATAN
SUATU KEBUDAYAAN YANG DIHADAPI
4. ADANYA PERASAAN BAHWA SUATU KEBUDAYAAN
GOLONGAN ATAU KELOMPOK TERTENTU LEBIH
TINGGI DARIPADA KEBUDAYAAN GOLONGAN ATAU
KELOMPOK LAINNYA
5. ADANYA PERASAAN YANG KUAT BAHWA INDIVIDU
TERIKAT PADA KELOMPOK DAN KEBUDAYAAN
KELOMPOK YANG BERSANGKUTAN
6. ADANYA GANGGUAN GOLONGAN MINORITAS
TERHADAP GOLONGAN YANG BERKUASA
7. ADANYA PERBEDAAN KEPENTINGAN DAN
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN PRIBADI
8. PERBEDAAN CIRI-CIRI FISIK SEPERTI WARNA KULIT,
RAMBUT, DAN TINGGI BADAN
AKULTURASI
AKULTURASI ADALAH BERPADUNYA DUA
KEBUDAYAAN YANG BERBEDA DAN
MEMBENTUK SUATU KEBUDAYAAN BARU
DENGAN TIDAK MENGHILANGKAN CIRI
KEPRIBADIAN MASING-MASING.
+ =
MENURUT KAARE SVALASTOGA
:
Interaksi dapat menunjang kearah yang
menyenangkan atau menjijikkan tergantung
pada kondisi yang menyebabkan terjadinya
interaksi tersebut.
Syarat umum untuk terciptanya hubungan
positif antara interaksi dengan kesenangan
adalah kondisi saling menambah keuntungan
yang diperoleh kedua belah pihak yang terlibat
dalam proses interaksi.
ADA DUA KONDISI YANG
BERBEDA
1. Terdapat perbedaan antara kedua pihak sedemikian
rupa sehingga memungkinkan mereka untuk saling
melengkapi atau saling menambah, dalam hal ini
interaksi bersifat simbiosis.
2. Orang yang berstatus tinggi menerima penghormatan
dari orang yang berstatus rendah. Dan orang yang
berstatus rendah menerima informasi. Atau terdapat
kesamaan antara kedua pihak, dalam hal ini interaksi
adalah sepadan atau konsensus.
Selesai

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointfrahmawati528
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialelmakrufi
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranMuhammad Akhyar
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialFuad Nasir
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialelmakrufi
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Asifa Kim ji young
 

What's hot (20)

Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosial
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
PPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi SosialPPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi Sosial
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 

Viewers also liked

sosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialsosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialYogi andreansyah
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosialEka Gunawan
 
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)Yogi andreansyah
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilanganhafidz248
 
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanKbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanLee Cyee
 
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xiInteraksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas ximeldaayub
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialelmakrufi
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaCikgu Isnani Ali
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraMuhammad Idris
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...Muhammad Idris
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahHusna Rifqia
 

Viewers also liked (20)

sosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialsosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosial
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosial
 
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)
sosiologi tentang : Interaksi sosial (2)
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilangan
 
Ukhuwah
UkhuwahUkhuwah
Ukhuwah
 
Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014
 
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanKbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
 
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xiInteraksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
 
Diferensiasi sosial
Diferensiasi sosialDiferensiasi sosial
Diferensiasi sosial
 
Media arliani
Media arlianiMedia arliani
Media arliani
 
Panitia geo
Panitia geoPanitia geo
Panitia geo
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negara
 
GEOGRAFI - PM
GEOGRAFI - PMGEOGRAFI - PM
GEOGRAFI - PM
 
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasiModel interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
 
Kbk 3073
Kbk 3073Kbk 3073
Kbk 3073
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teaching
 

Similar to PsikologiSosial

Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialYadhi Muqsith
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosialesterida
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialsuher lambang
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Musli Huddin
 
konsep intarksi sosial dan lembaga sosial
konsep intarksi sosial dan lembaga sosialkonsep intarksi sosial dan lembaga sosial
konsep intarksi sosial dan lembaga sosialGsmDanialGinting
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptx
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptxMateri Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptx
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptxAnnisaZaskiyaFelliya
 
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)Daniel Arie
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"Nurul Zulkarnaen
 
HUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALHUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALenglandrea
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 

Similar to PsikologiSosial (20)

Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Pengertian sosial
Pengertian sosialPengertian sosial
Pengertian sosial
 
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi  antropologi filsafat IlmuPengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosial
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]
 
konsep intarksi sosial dan lembaga sosial
konsep intarksi sosial dan lembaga sosialkonsep intarksi sosial dan lembaga sosial
konsep intarksi sosial dan lembaga sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptx
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptxMateri Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptx
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013 2).pptx
 
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
HUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALHUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIAL
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

PsikologiSosial

  • 2. HAKIKAT INTERAKSI SOSIAL INTERAKSI SOSIAL ADALAH HUBUNGAN TIMBAL BALIK (SOSIAL) BERUPA AKSI SALING MEMPENGARUHI ANTARA INDIVIDU DAN INDIVIDU, ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOK, DAN ANTARA KELOMPOK DAN KELOMPOK
  • 3. CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL 1. JUMLAH PELAKU DUA ORANG ATAU LEBIH 2. ADANYA KOMUNIKASI ANTARPELAKU DENGAN MENGGUNAKAN SIMBOL ATAU LAMBANG 3. ADANYA SUATU DIMENSI WAKTU YANG MELIPUTI MASA LALU, MASA KINI, DAN MASA YANG AKAN DATANG 4. ADANYA TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI SEBAGAI HASIL DARI INTERAKSI TERSEBUT
  • 4. PENGERTIAN  Suatu konsep abstrak pada kejadian-kejadian yang tidak terbilang banyaknya, di mana orang saling bertemu, entah secara tatap muka atau secara tidak lansung, dengan maksud damai atau bertikai, untuk bekerja sama atau bersaing.
  • 5. PENGERTIAN  Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan  interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.  Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.  
  • 6. Gillin and Gillin mengatakan interaksi sosial ialah : "hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antar orang perorangan dengan kelompok manusia.“ Interaksi; yaitu tindakan yang berbalas-balasan. Orang saling menanggapi tindakan mereka, yang selalu tampak bahwa orang saling pengaruh mempengaruhi.
  • 7.  Menurut Max Weber, Interaksi terletak dalam mengarahkan kelakuan kepada orang lain. Harus ada orientasi timbal balik antara pihak-pihak yang bersangkutan. Tiap individu bertindak ditengah suatu lingkungan sosial. Dalam pikirannya ia mengantisipasi reaksi- reaksi individu lain, yang barangkali atau mungkin akan timbul dari aksinya sendiri.
  • 8. FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL  Tindakan Sosial  Kontak Sosial  Komunikasi Sosial
  • 9. TINDAKAN SOSIAL Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.  Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup  Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religis – magis .  Tindakan Tradisional ; Tindakan  yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara/ tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .  Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang berdasarkan perasaan/emosi
  • 10. KONTAK SOSIAL Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak–pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :  Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .  Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga . Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .  Kontak Primer  Kontak Sekunder
  • 11. Suatu kontak dapat terjadi tanpa adanya komunikasi. Contoh: orang bicara dalam bahasa Padang kepada orang yang hanya mengerti bahasa Jawa. Dalam kasus tersebut, kontak sosial sudah terjadi, tapi mereka tidak berkomunikasi sebab salah satu peserta komunikasi tidak bisa memahami apa yang ingin disampaikan oleh yang lain. Dengan demikian, suatu kontak tanpa adanya komunikasi tidak memiliki arti apa-apa dalam sebuah interaksi sosial.
  • 13. KONTAK SOSIAL BERSIFAT POSITIF DAN NEGATIF
  • 14. KONTAK SOSIAL BERSIFAT PRIMER DAN SEKUNDER LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
  • 15. KOMUNIKASI SOSIAL  Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.  Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi disebut komunikan .  Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif .  Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
  • 16. BENTUK INTERAKSI SOSIAL MENURUT JUMLAH PELAKUNYA A. Interaksi antara individu dan individu Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/Stimulus kepada individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam bentuk berjabat tangan, saling menegur, bercakap–cakap/mungkin bertengkar . B. Interaksi antara individu dan kelompok Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
  • 17. BENTUK INTERAKSI SOSIAL MENURUT PROSES TERJADINYA :  Identifikasi : sikap, tingkah laku seseorang yang berusaha ditiru orang lain untuk menjadikan sama dengan tingkah laku orang tersebut.  Sugesti : sikap, atau tingkah laku orang yang tidak sadar terpengaruhi oleh sikap, tingkah laku orang lain.  Simpati : sikap, tingkah laku yang membuat daya tarik terhadap orang lain sehingga ada kecendrungan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.  Imitasi : sikap, tingkah laku orang yang meniru orang lain agar dirinya merasa sama dengan orang lain.  Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.  Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
  • 18.  Syarat terjadinya interaksi : 1. Adanya kontak sosial 2. Adanya komunikasi  Interaksi sifatnya saling mempengaruhi baik sikap, tingkah laku dan lain-lain. Sedangkan Interrelasi saling menyesuaikan baik sikap, tingkah laku dan lain-lain.  Interrelasi bisa bersifat Autoplastis dan Alloplastis  Autoplastis : sikap, tingkah laku orang dirubah agar sama seperti alam sekitar.  Alloplastis : alam sekitar yang dirubah supaya sama dengan sikap, tingkah laku orang.
  • 19. TINGKAT INTERAKSI SOSIAL  Kontak : suatu hubungan yang menimbulkan pengaruh yang mendalam hanya lahirnya saja.  Relasi : hubungan yang sudah mempunyai aksi dan reaksi yang agak mendalam tapi belum sampai pada pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Artinya belum ada perubahan-perubahan tertentu pada individu.  Suatu relasi yang sudah mendalam dan menimbulkan pengaruh sesamanya dan menimbulkan pola-pola tingkah laku yang baru.
  • 20. KETERATURAN SOSIALKOMUNIKA SIKONTAK BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL + = KETERATURAN SOSIAL ADALAH HUBUNGAN YANG SELARAS DAN SERASI ANTARA INTERAKSI SOSIAL, NILAI SOSIAL, DAN NORMA SOSIAL.
  • 21. TAHAP-TAHAP TERJADINYA KETERATURAN SOSIAL 1. TERTIB SOSIAL (SOCIAL ORDER) 2. ORDER 3. KEAJEGAN 4. POLA
  • 22. TERTIB SOSIAL (SOCIAL ORDER) TERTIB SOSIAL ADALAH KONDISI KEHIDUPAN SUATU MASYARAKAT YANG AMAN, DINAMIS, DAN TERATUR DI MANA SETIAP INDIVIDU BERTINDAK SESUAI HAK DAN KEWAJIBANNYA.
  • 23. ORDER ORDER ADALAH SISTEM NORMA DAN NILAI SOSIAL YANG BERKEMBANG, DIAKUI, DIPATUHI OLEH SELURUH ANGGOTA MASYARAKAT. ORDER DAPAT DICAPAI APABILA ADA TERTIB SOSIAL DI MANA SETIAP INDIVIDU MELAKSANAKAN HAK DAN KEWAJIBANNYA.
  • 24. KEAJEGAN KEAJEGAN ADALAH SUATU KONDISI KETERATURAN YANG TETAP DAN TIDAK BERUBAH SEBAGAI HASIL DARI HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN, NILAI, DAN NORMA SOSIAL YANG BERLANGSUNG SECARA TERUS MENERUS. KEAJEGAN BISA TERWUJUD APABILA SETIAP INDIVIDU TELAH MELAKSANAKAN HAK DAN KEWAJIBANNYA SESUAI SISTEM NORMA DAN NILAI SOSIAL YANG BERKEMBANG. HAL ITU DILAKSANAKAN DENGAN KONSISTEN SEHINGGA TERPELIHARA DALAM TINDAKANNYA SETIAP HARI.
  • 25. POLA POLA ADALAH CORAK HUBUNGAN YANG TETAP ATAU AJEG DALAM INTERAKSI SOSIAL YANG DIJADIKAN MODEL BAGI SEMUA ANGGOTA MASYARAKAT ATAU KELOMPOK. POLA DAPAT DICAPAI KETIKA KEAJEGAN TETAP TERPELIHARA ATAU TERUJI DALAM BERBAGAI SITUASI.
  • 27. KERJA SAMA KERJA SAMA ADALAH SUATU USAHA BERSAMA ANTARINDIVIDU ATAU KELOMPOK UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA. KERJA SAMA TIMBUL APABILA SESEORANG MENYADARI DIRINYA MEMILIKI KEPENTINGAN YANG SAMA DENGAN ORANG LAIN. KERJA SAMA DAPAT BERTAMBAH KUAT APABILA ADA BAHAYA LUAR YANG MENGANCAM.
  • 28. 5 BENTUK KERJA SAMA BERDASARKAN PELAKSANAANNYA 1. KERUKUNAN YANG MENCAKUP PELAKSANAAN GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG. 2. BARGAINING (TAWAR-MENAWAR), YAITU PELAKSANAAN PERJANJIAN MENGENAI PERTUKARAN BARANG ATAU JASA ANTARA DUA ORGANISASI ATAU LEBIH. 3. KOOPTASI, YAITU PROSES PENERIMAAN UNSUR- UNSUR BARU DALAM KEPEMIMPINAN DAN PELAKSANAAN POLITIK ORGANISASI SEBAGAI SATU- SATUNYA CARA UNTUK MENGHINDARI KONFLIK YANG BISA MENGGUNCANG ORGANISASI. 4. KOALISI, YAITU KOMBINASI ANTARA DUA ORGANISASI ATAU LEBIH YANG MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA. 5. JOINT-VENTURE (PATUNGAN), YAITU KERJA SAMA DALAM PENGUSAHAAN PROYEK TERTENTU, YANG HASILNYA NANTI AKAN DIBAGI SECARA PROPORSIONAL SESUAI KONTRIBUSI MASING-MASING
  • 29. AKOMODASI AKOMODASI ADALAH SUATU PROSES PENYESUAIAN DIRI INDIVIDU ATAU KELOMPOK MANUSIA YANG SEMULA SALING BERTENTANGAN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGATASI KETEGANGAN. BENTUK-BENTUK AKOMODASI ANTARA LAIN: 1.KOERSI 2.KOMPROMI 3.ARBITRASI 4.MEDIASI 5.KONSILIASI 6.TOLERANSI 7.STALEMATE 8.AJUDIKASI 9.RASIONALISASI 10.SEGRESI 11.ELIMINASI 12.SUBJUGATION/DOMINATION 13.KEPUTUSAN MAYORITAS 14.MINORITY CONSENT 15.KONVERSI 16.GENCATAN SENJATA
  • 30. ASIMILASI ASIMILASI ADALAH USAHA-USAHA UNTUK MENGURANGI PERBEDAAN ANTARINDIVIDU ATAU ANTARKELOMPOK GUNA MENCAPAI SATU KESEPAKATAN BERDASARKAN KEPENTINGAN DAN TUJUAN-TUJUAN BERSAMA. + =
  • 31. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG ASIMILASI 1. SIKAP TOLERANSI 2. KESEMPATAN YANG SAMA DALAM BIDANG EKONOMI 3. SIKAP MENGHARGAI ORANG ASING DAN KEBUDAYAANNYA 4. SIKAP TERBUKA DARI GOLONGAN YANG BERKUASA DALAM MASYARAKAT 5. PERSAMAAN DALAM UNSUR KEBUDAYAAN 6. PERKAWINAN ANTARA KELOMPOK YANG BERBEDA BUDAYA 7. ADANYA MUSUH BERSAMA DARI LUAR
  • 32. FAKTOR-FAKTOR PENGHALANG ASIMILASI 1. TERISOLASINYA KEHIDUPAN SUATU GOLONGAN TERTENTU DALAM MASYARAKAT 2. KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA YANG DIHADAPI 3. ADANYA PERASAAN TAKUT TERHADAP KEKUATAN SUATU KEBUDAYAAN YANG DIHADAPI 4. ADANYA PERASAAN BAHWA SUATU KEBUDAYAAN GOLONGAN ATAU KELOMPOK TERTENTU LEBIH TINGGI DARIPADA KEBUDAYAAN GOLONGAN ATAU KELOMPOK LAINNYA 5. ADANYA PERASAAN YANG KUAT BAHWA INDIVIDU TERIKAT PADA KELOMPOK DAN KEBUDAYAAN KELOMPOK YANG BERSANGKUTAN 6. ADANYA GANGGUAN GOLONGAN MINORITAS TERHADAP GOLONGAN YANG BERKUASA 7. ADANYA PERBEDAAN KEPENTINGAN DAN PERTENTANGAN-PERTENTANGAN PRIBADI 8. PERBEDAAN CIRI-CIRI FISIK SEPERTI WARNA KULIT, RAMBUT, DAN TINGGI BADAN
  • 33. AKULTURASI AKULTURASI ADALAH BERPADUNYA DUA KEBUDAYAAN YANG BERBEDA DAN MEMBENTUK SUATU KEBUDAYAAN BARU DENGAN TIDAK MENGHILANGKAN CIRI KEPRIBADIAN MASING-MASING. + =
  • 34. MENURUT KAARE SVALASTOGA : Interaksi dapat menunjang kearah yang menyenangkan atau menjijikkan tergantung pada kondisi yang menyebabkan terjadinya interaksi tersebut. Syarat umum untuk terciptanya hubungan positif antara interaksi dengan kesenangan adalah kondisi saling menambah keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak yang terlibat dalam proses interaksi.
  • 35. ADA DUA KONDISI YANG BERBEDA 1. Terdapat perbedaan antara kedua pihak sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk saling melengkapi atau saling menambah, dalam hal ini interaksi bersifat simbiosis. 2. Orang yang berstatus tinggi menerima penghormatan dari orang yang berstatus rendah. Dan orang yang berstatus rendah menerima informasi. Atau terdapat kesamaan antara kedua pihak, dalam hal ini interaksi adalah sepadan atau konsensus.