SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
1
BUSSINESS ETHNIK AND GOOD GOVERNANCE
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
PT.TASPEN INDONESIA
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bussiness Ethnik and Good Governance
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
ERNAWATI 55116120145
Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
2017
2
ABSTRAK
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku
bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan
melakukan atau menjalankan etika bisnis
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau
pelaku bisnis yang masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan prinsip-
prinsip etika bisnis. Pelaku bisnis yang melanggar etika bisnis tersebut hanya
berorientasi pada keuntungan yang maksimal dan menguasai pangsa pasar, sehingga
merugikan banyak pihak.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etika bisnis pada PT. TASPEN
. Karena, dalam pemberian layanan kepada nasabah perusahaan meyakini prinsip bisnis yang
baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan
yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-haridengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yangprofesional.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang mempengaruhi semua aspek
kehidupan, baik dari teknologi, lingkungan serta manusia itu sendiri, kini sebuah
Etika kembali di bicarakan untuk menunjukan nilai norma dan moral, tidak lain
dalam Etika Bisnis. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat
penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)
yang tinggi. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar,
asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi,
dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis
itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik
bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis
tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga
dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Sejarah PT. TASPEN berawal dari pembentukan program Tabungan Hari Tua
Pegawai Negeri ditetapkan dalam peraturan pemerintah no 9 tahun 1963 tentang
Pembelanjaan Pegawi Negeri dan peraturan pemerintah Nomor 10 tahun 1963
Tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai Negeri. Ketika itu PN TASPEN
memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung
Adapun proses pembentukan program pensiun pegawai negeri ditetapkan
dengan undang-undang no 11 tahun 1956 tentang pembelanjaan pensiun dan undang-
undang no 11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai janda/duda serta undang –undang
no 8 tahun 1974 tentang poko-poko pegawai.
Selanjutnya dengan adanya peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 1981,
tentang asuransi social PNS maka dilakukan proses penggabungan program
4
kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari program tabungan hari tua dan pensiun
yang dikelola PN Taspen
Di Jakarta, PN Taspen menggunakan tiga kantor yang terpisah tempatnya,
yaitu di Jl. Laksana no 12 Jakarta Kota, di Jl.Nusantara (sekarang Jl.Juanda) no
11/atas, dan jl. Pintu Besar Selatan no 90 menumpang pada Bank Pembangunan
Daerah Jakarta Raya. PN Taspen menggunakan ketiganya hingga tahun 1970, sampai
kantor pusat di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih selesai dibangun, hingga sekarang
Taspen berpusat di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih.
Dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 tentang bentuk-
bentuk perusahaan negara, PN Taspen diubah menjadi Perum Taspen yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP.749/MK/V/II/1970.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1981, badan hukum
Perum Taspen diubah menjadi PT Taspen (Persero) sebagaimana tertuang dalam
Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor 4 tanggal 4 Januari 1982, dibuat
dihadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah didaftarkan di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 547 tanggal 4 Februari 1983, yang telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 04 tanggal 05
Februari 2014, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Sarjana
Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang perubahannya telah diterima
dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 2014
Nomor AHU-AH.01.10-04345 .
Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian terhadap
Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan
tambahan modal dasar yang disetor, semula sebesar Rp 10 miliar ditingkatkan
menjadi sebesar Rp 12,50 miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal
dasar sebesar Rp 50 miliar. Perubahan terakhir ini memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C.2-14096-
HT.01.04 Th 98 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat dalam Berita Negara RI
Nomor 31 tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI Nomor 2207 tahun 1999,
Tambahan Berita Negara RI Nomor 2207 tahun 1999
Berdasarkan persetujuan pemegang saham dengan Nomor: KEP-
17/DI.MBU/2008, dilakukan perubahan anggaran dasar yang merupakan penyesuaian
modal dasar yang disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp 400 miliar. Berkas
anggaran dasar telah disampaikan ke notaris dan telah disampaikan ke notaris dan
5
telah dibuatkan akta notaris pada tanggal 24 November 2008 dengan nomor akta 06
dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka penelitian ini difokuskan
kepada PENERAPAN ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) di PT TASPEN Sehingga penulis
mengambil judul “Analisis Penerapan Etika Bisnis Pada PT.TASPEN”. Maka perumusan
masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pelayanan yang diterapkan di PT
TASPEN Indonesia
1.2. Rumusan masalah dan batasan masalah
1.2.1. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penulisan ini, adalah :
1) Apa Etika Bisnis PT. TASPEN ?
2) Bagaimana pengaruh Etika Bisnis terhadap GCG PT. TASPEN ?
1.2.2. Batasan masalah
Penulis membatasi ruang lingkup masalah pada penjualan bahan pangan asal
hewan yang tidak sehat dan tidak aman. Berkaitan penerapan etika didalam
menjalankan suatu bisnis oleh pelaku bisnis, meliputi bentuk pelanggaran, faktor
penyebab serta cara mengatasinya.
1.3. Manfaat penulisan
a) Bagi akademis
Penulis dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh dalam dunia berbisnis yang sesungguhnya.
b) Bagi Praktis
Diharapkan penulisan ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi
pihak yang bersangkutan selaku pelaku bisnis dalam pengelolaan usahanya, beserta
segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspek – aspek etika bisnis untuk
usahanya secara lebih baik.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Etika Bisnis
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau
kebiasaan.hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,
aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu
orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya.
Menurut Magnis Suseno (1987) etika adalah sebuah ilmu dan bukan ajaran,
yang menurutnya adalah etika dalam pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama
menitikberatkan refleksi kritis dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan
apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam situasi konkret
tertentu yang dihadapi seseorang
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk
bertindak secara otonomdan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu
manusia untuk bertindak secara bebas, tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Bebas
dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah
satu prinsip utama moralitas.
Keraf, (1993:66) : Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada
awalnya berkembang di Amerika Serikat.
Sebagai cabang filsafat terapan, Etika Bisnis menyoroti segi – segi moral perilaku
manusia yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu,
Etika Bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip –
prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar manusia.
2.2. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Menurut Sonny Keraf prinsip – prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
Prinsip otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
7
Prinsip kejujuran, terdapat tiga lngkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan
secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian
dan kontra. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.
Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak.
2.3. Tujuan Etika Bisnis
Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika
bisnis yaitu :
1. Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam
bisnis.
Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran
itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika bisnis
diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan
ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius.
2. Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta
membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang
tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan
fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.
3. Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang
tepat
didalam profesinya (kelak).
2.4 Prinsip Etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)
Ada 5 prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan
praktik bisnis, yaitu:
1. Prinsip Otonomi
Yaitu sikap kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik.
8
2. Prinsip Kejujuran
Yaitu terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Kedua, jujur dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja interen
dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan
Yaitu menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Yaitu menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak
5. Prinsip Integritas Moral
Yaitu terutama dihayati sebagai tuntunan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan, agar peru menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
2.5 Aspek Pokok dari Etika Bisnis
Menurut K.Bertens bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks.
Antara lain ada fakor organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis dan politik-sosial-
kultural. Kompleksibilitas bisnis ini berkaitan langsung dengan kompleksibilitas
masyarakat modern sekarang juga sebagai kegiatan sosial. Maka pendekatan pertama
perbandingannya terutama pada aspek ekoomi dan hukum. Berikut ini tiga sudut
pandang mengenai bisnis :
Sudut pandang ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis dengan maksud memperoleh untung. Dalam
bisnis modern untung diekspresikan dalam bentuk uang, tetapi hal itu tidak hakiki
untuk bisnis. Yang penting ialah kegiatan antar manusia dan bertujuan mencari
untung dan karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Jadi bisnis selalu bertujuan
mendapat keuntungan dan perusahaan dapat disebut organisasi yang didirikan dengan
tujuan sekali lagi, di antara tujuan-tujuan lain meraih keuntungan. Teori ekonomi
menjelaskan bagaimana dalam sistem ekononomi pasar bebas para pengusaha dengan
9
memmanfaatkan sumber daya yang langka (tenaga kerja, bahan mentah,
informasi/pengetahuan, modal) menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk
masyarakat. Jika kompetisi pada pasar bebas berfungsi dengan semestinya, akan
menyusul efisiensi ekonomis, artinya hasil maksimal akan dicapai dengan
pengeluaran minimal yang tampak dalam harhga produk atau jasa yang paling
menarik untuk publik. Oleh karena efisiensi merupakan kata kunci dalam ekonomi
modern, para ekonom telah mengembangkan pelbagai teknik dan kiat. Dengan
demikian dari sudut ekonomis, good business adalah bisnis yang membawa banyak
keuntungan.
Sudut pandang moral
Dalam sudut pandang ini mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar,
asalkan tidak tercapai dengan merugikan pihak lain. Maka menghormati kepentingan
dan hak orang lain penting. Jadi, ada batasnya juga dalam mewujudkan tujuan
perusahaan namun hal itu juga harus demi kepentingan bisnis itu sendiri sehingga
bisnis yang etis tidak membawa kerugian bagi bisnis itu sendiri, terutama dilihat dari
jangka panjang. Aspek etis dalam sudut pandang moral bisa dilihat dari janji yang
harus ditepati, kepercayaan, dan menjaga nama baik. Dengan demikian perilaku baik
dalam konteks bisnis dalam sudut pandang moral adalah perilaku yang sesuai dengan
norma-norma moral karena suatu perbuatan dinilai baik menurut arti terdalam justru
kalau memenuhi standar etis itu.
Sudut pandang hukum
Cabang penting dalam ilmu hukum modern adalah hukum dagang atau hukum
bisnis sebab hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan
pasti karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi
tertentu.Tetapi hukum dan etika memiliki kaitan erat karena etika harus menjiwai
hukum. Itu berarti peraturan hukum harus ditentukan supaya keadaan tidak menjadi
kacau, tetapi cara diaturnya tidak berkaitan dengan etika sehingga peraturan hukum
merupakan pengendapan atau kristalisasi dari keyakinan moral dan serentak juga
mengukuhkan keyakinan moral itu.
Disamping itu sudut pandang hukum membutuhkan sudut pandang moral
karena beberapa alasan. Pertama, banyak hal bersifat tidak etis, sedangkan menurut
hukum tidak dilarang. Tidak semuanya yang bersifat imoral adalah ilegal juga.
Alasan kedua yaitu proses terbentuknya undang-undang atau peraturan-peraturan
hukum lainnya memakan waktu lama, sehingga masalah-masalah baru tidak segera
10
bisa diatur secara hukum. Alasan ketiga ialah bahwa hukum itu sendiri sering kali
bisa disalahgunakan. Perumusan hukum tidak pernah sempurna, sehingga orang yang
beritikad buruk bisa memanfatkan celah-celah dalam hukum (the loopholes of the
law). Alasan keempat bisa terjadi, hukum memang dirumuskan dengan baik, tetapi
karena salah satu alasan sulit untuk dilaksanakan, misalnya karena sulit dijalankan
kontrol yang efektif. Tidak bisa diharapkan, peraturan hukum yang tidak ditegakan
akan ditaati juga. Alasan kelima untuk perlunya sudut pandang moral disamping
sudut pandang hukum adalah bahwa hukum kerap kali mempergunakan pengertian
yang dalam konteks hukum itu sendiri tidak didenifisikan dengan jelas dan
sebenarnya diambil dari konteks moral, contohnya pengertian bonafide.
Bisnis yang baik berarti juga bisnis yang patuh pada hukum. Bahkan, pada tarif
normatif etika mendahului hukum. Jadi, bisnis berlaku etis mereka tegaskan jika dan
selama tidak melangggar hukum (if it’s legal, it’s morally okay) tetapi lebih baik “if
it’s morally wrong, it’s probably also illegal’’ seperti yang dikemukakan Boatright.
2.6 Pengertian Good Corporate Govermance ( GCG )
Menurut YYPMI (2002, p.21), Good Corporate Governance adalah
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola
perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern
dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak- hak dan kewajiban mereka, atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Menurut Supriyatno (2000, p.17), The Indonesian Institute For Corporate
Governance mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai proses dan struktur
yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan
nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan
kepentingan stockholders yang lain.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mendefinisikan corporate governance sebagai berikut: “Corporate governance is the
system by wich business corporations are directed and controlled. The corporate
governance structure specifies the distribution rights and responsibilities among
different participants in the corporation, such as the board, the mangers, shareholders
and other stakeholders, and spell out rules and procedure for making decisions on
corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which the
company objectives are set, and the means of attaining those objectives and
monitoring performance”. Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD corporate
11
governance adalah system yang dipergunakan untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Corporate governance mengatur
pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap
kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, Dewan Pengurus, para manajer,
dan semua anggota the stakeholders non-pemegang saham.
Sedangkan Siswanto Sutojo dan E John Aldrige (2005, p.3), The Australian
Stock Exchange (ASX) mendefinisikan “corporate governance sebagai berikut:
“Corporate governance is the system by which companies are directed and managed.
It influences how the objectives of the company set and achieved, how risk is
monitored and assessed, and how performances is optimized”. Sesuai dengan definisi
di atas, ASX mengartikan Corporate Governance sebagai sistem yang dipergunakan
untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut mempunyai
pengaruh besar tersebut. Corporate governance juga mempunyai pengaruh dalam
upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta analisis dan pengendalian resiko
bisnis yang dihadapi perusahaan.
Menurut Sofyan Djalil (2005, p.4), Jill Solomon dan Aris dalam buku
“Corporate Governance and Accountability” kedua pakar manajemen tersebut
mendefinikan corporate governance sebagai system yang mengatur hunbungan antara
perusahaan dengan pemegang saham. Corporate Governance juga mengatur
hubungan dan pertanggung jawab atau akuntabilitas perusahaan kepada anggota
stakeholders non-pemegang saham. Sedangkan Malaysian High Level Finance
Commite on Good Corporate Governance mendefinisikan Good Corporate
Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan
nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders yang lain.
Menurut Sutedi (2006, p.175), Corporate Governance dapat dedifinisikan
sebagai“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak
dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan”. suatu tata hubungan antara para stakeholders yang
digunakan untuk menentukkan dan mengendalikan arah strategi dan kinerja
perusahaan.
Menurut Herwidyatmo (dalam Majalah Manajemen Ushawan, 2000, p.69),
menegaskan bahwa pada intinya ”corporate governance” tidak berbicara tentang
kekuasaan, melainkan berkaitan dengan upaya pencarian cara-cara yang dapat
menjamin keputusan-keputusan dibuat secara efektif. Agar proses pembuatan
12
keputusan perusahaan dapat berlangsung yang efektif, maka dibutuhkan hubungan
yang kolaboratif diantara pihak manajemen dengan dewan komisaris (board of
director). Dala hal ini, dewan komisaris (board of director) tidak hanya sekedar
berperan sebagai pengawas dari tindakan direksi (pihak manajemen) tetapi juga
berperan sebagai “patner” direksi (pihak manajemen) di dalam proses pembuatan
keputusan perusahaan.
Menurut (http://www.posindonesia.co.id/news, jam 14:41, tgl 8 Februari
2007), Good Corporate Governance (GCG), adalah suatu proses dan struktur yang
digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas perusahaan
guna mewujudkan/meningkatkan nilai perusahaan (corporate value) dalam jangka
panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders berlandaskan peraturan
perundang-undangan, moral dan etika.
Menurut (http://www.bpkp.go.id/index, jam 14:46, tgl 8 Februari 2007)
Secara umum istilah good corporate governance merupakan sistem pengendalian dan
pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai
pihak yang mengurus perusahaan (hard definition), maupun ditinjau dari "nilai-nilai"
yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri (soft defnition).
Dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan,
pihak kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain
suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk mencapai kinerja
bisnis yang optimal
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penleitian
Objek penelitian yaitu PT. TASPEN
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan bersumber dari internet
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pada penulisan ini, informasi yang didapatkan oleh penulis bersumber dari
media cetak dan elektronik
14
BAB IV
PEMBAHASAN
1.2 Visi dan Misi PT.TASPEN INDONESIA
PT TASPEN Indonesia sebagai perusahan BUMN yang memiliki kantor
pelayanan yang berada di seluruh wilayah indonesia yang memiliki Visi dan Misinya
adalah :
- Visi dan Misi PT. TASPEN INDONESIA
 Visi
Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua (THT) serta jaminan social
laninnya yang terpercaya
 Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder
lainnya secara professional dan akuntabel, berlandaska integritas dan etika yang
tinggi
Merupakan keinginan yang kuat untuk memberikan pelayanan bagi pesrta dan
segenap stakeholder yang terlibat didalamnya dengan tujuan memberikan
kesejahteraan
1.3 Budaya Perusahaan
Layanan yang melebihi harapan peserta merupakan suatu bentuk layanan
paripurna yang akan diberikan Taspen dan diterima oleh peserta Taspen. Dengan
maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan layanan yang prima
Sebagai bentuk penghargaan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya kepada
pemerintah selama bertahun-tahun, maka sudah sepantasnya apabila PNS diberikan
layanan yang baik dan prima
15
2. Mensinergikan layanan pada PNS
Selama ini masing-masing instansi melayani dokumen dan proses permintaan pensiun
dengan sendiri-sendiri dan diharapkan kedepan menjadi bersinergi dengan demikian
PNS calon penerima pensiun akan mendapatkan layanan yang mudah, praktis dan
murah.
3. Meringkan beban PNS
Dengan tidak banyaknya mengujungi instansi untuk mengurus dokumen pensiun
maka secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang akan dikeluarkan oleh PNS
calon penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua.
4 Menyederhanakan Jalur Birokrasi
PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi semua instansi yang berkaitan
dengan proses penerbitan dan pembayaran pensiun, karena masing-masing instansi
sesuai tugas dan fungsinya akan menyelesaikan dokumen pensiun dengan tapat
waktu.
5. Memberikan kenyamanan dan keamanan
Dengan tidak mengurus sendiri ke Kantor Taspen dan tidak bolak-balik ke beberapa
instansi serta pada saat jatuh tempo uang Pensiun dan Tabungan Hari Tua telah di
transfer pada rekening perbankan atau Kantor Pos yang ditunjuk, maka akan
menimbulkan rasa nyaman dan aman.
6. Menghemat energi dan biaya
Dengan bersinerginya semua pihak maka PNS calon penerima pensiun tidak perlu
mendatangi beberapa instansi apalagi bolak-balik dengan berdampak pada
penghematan biaya dan energi.
7. Memberikan informasi yang maksimal
PNS calon Penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua mendapatkan informasi yang
jelas dan akurat, sehingga tidak menimbulkan rasa was-was dan khawatir
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) setiap tahun dilakukan assessment
dan evaluasi, baik oleh Assessor Independen maupun Assessor Internal. Penerapan
GCG untuk tahun buku 2015 dilakukan evaluasi oleh Satuan Pengawasan Internal
(SPI) sebagai Assessor Internal dengan perolehan skor
16
sebesar 96,050 kategori “Sangat Baik”. Terjadi peningkatan skor sebesar 1,8% dari
tahun 2014 dengan skor 94,358.
Assessment dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris
Kementerian
BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata KelolaPerusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) yang terdiri
dari 6 Aspek Penerapan GCG, 43 Indikator, dan 153 Parameter, serta Faktor-
faktor yang diuji Kesesuaian Penerapannya sebanyak 568 Faktor Uji Kesesuaian
(FUK).
Keenam Aspek tersebut terdiri dari:
1. Komitmen terhadap Penerapan Tata kelola Perusahaan yang baik secara
berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan RUPS;
3. Dewan Komisaris;
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi & Transparansi; dan
6. Lainnya
Capaian kinerja yang positif disertai dengan semakin meningkatnya kualitas
pelayanan yang diberikan TASPEN kepada peserta. Melalui 55 Kantor Cabang dan
14.394 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, PT TASPEN
(Persero) selalu mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada peserta yang berjumlah 6,8 juta orang yang terdiri dari 4,3 juta orang
peserta aktif dan 2,45 juta orang pensiunan yang tersebar diseluruh tanah air.
Serangkaian inovasi dan terobosan tak henti digagas oleh TASPEN,
diantaranya Layanan Klim Otomatis yaitu proses pembayaran hak THT/Pensiun bagi
peserta yang jatuh tempo/memasuki usia pensiun secara otomatis dan percepatan
layanan 1 jam. Layanan Klim 1 Jam yang diterapkan oleh seluruh kantor cabang
TASPEN disertai dengan pemberian kompensasi berupa souvenir/gift kepada peserta
jika pelayanan yang diberikan melebihi 1 jam untuk klim yang sudah memenuhi
syarat. Inovasi lain yang telah terbukti manfaatnya adalah Aplikasi SIM GAJI yang
merupakan salah satu bentuk kepedulian PT TASPEN (Persero) kepada Pemerintah
Daerah dalam hal pengelolaan gaji PNS Daerah; Mobil Layanan TASPEN telah
beroperasi di semua Kantor Cabang Utama & Kantor Cabang; Perluasan
Jaringan dengan menambah 2 (dua) Kantor Cabang Baru yaitu Kantor Cabang
17
Lubuklinggau dan Kantor Cabang Kepulauan Nias; Kerjasama Mitra Layanan
Taspen (Office Chanelling); serta Call Center TASPEN (021) 1500919 yang
merupakan layanan informasi dan keluhan pelanggan yang mudah diakses peserta.
Singkatnya, dengan kualitas layanan yang terus meningkat, semakin komplit pula
perlindungan yang didapatkan oleh peserta.
Berhasil Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi
Posisi keuangan perusahaan yang kuat dan kinerja layanan semakin lengkap
dan berkualitas menghantarkan TASPEN meningkatkan prestasi perusahaan dikancah
nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan TASPEN menjadi 10 besar Kontributor
terhadap pemasukan Negara ( sumber : ANTARA News ). TASPEN juga meraih Best
Risk Management dari BUMN Track. TASPEN senantiasa menjunjung tinggi
transparansi bagi masyarakat yang hendak mengakses untuk mengetahui informasi
tentang perusahaan dengan dibuktikan prestasinya meraih peringkat I dalam ajang
Keterbukaan Informasi Publik dalam dua tahun berturut-turut (2015-2016) dan juga
sebagai bentuk implementasi prinsip Good Corporate Governance terhadap
akuntabilitas keuangan perusahaan, TASPEN meraih peringkat II dalam ajang Annual
Report Awards 2015 pada kategori BUMN Keuangan Non Listed. (SKO/TGM)
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Etika mampu memberikan manfaat yang berarti bagi pelaku usaha, sehingga
diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak untuk bersikap kritis dan rasional
dalam mengambil keputusan serta dapat dipertanggung jawabkan. Etika di harapkan
mampu mengarahkan pelaku usaha untuk berkembang menjadi masyarakat yang
tertib, teratur, damai dan sejahtera dengan mentaati norma – norma yang berlaku
demi ketertiban dan kesejahteraan sosial.
5.2 Saran
Dalam hal ini diharpakan kedepannya PT.TASPEN Indonesia terus unggul
dalam segala hal baik layanan atau bidang lainnya, dan semoga tulisan ini bermanfat
bagi penulis atau pun pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R.W., & Elbert, R.J. (2007). Business edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Keraf, A.S. (1998). Etika bisnis: tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
Satyanugraha, H. (2003). Etika bisnis: tuntutan & relevansinya. Jakarta: Kanisius.
Sinour, Y.L. (2009). Etika bisnis. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sonny, Keraf. 1993. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta : Pustaka
Filsafat
http://eprints.undip.ac.id/39370/1/SAFITRI.pdf
http://nathaliakiliss25.blogspot.co.id/
http://www.taspen.co.id/?p=27272
http://xerma.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-good-corporate-governance.html jam
05:15 tanggal 11 April 2017

More Related Content

What's hot

Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...
Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...
Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...Febi Nofita Sari
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...NovitaHerlissha
 
Buku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftBuku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftdivasedana
 
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...chivesradin1
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...Chives Radin
 
Buku coc sedana edit draft 1
Buku coc sedana edit draft  1Buku coc sedana edit draft  1
Buku coc sedana edit draft 1divasedana
 
Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Eka Susi Utami
 
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...heru septian
 
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...MaksiPrimaDewi
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...DUCI
 
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdfmasjiddikunci
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Hadi saputra Maska
 
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...TeguhBudiSantoso9
 
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buana
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buanaHbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buana
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buanaMeikaSihombimg
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 

What's hot (20)

Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...
Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...
Be & gg, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, etika bisnis perbankan, universita...
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Buku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftBuku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draft
 
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
HBL (2), Chives radin, Hapzi Ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, Univ...
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
 
Buku coc sedana edit draft 1
Buku coc sedana edit draft  1Buku coc sedana edit draft  1
Buku coc sedana edit draft 1
 
Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan
 
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
 
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
14,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business, corporate governance...
 
Msdm hub.industrial
Msdm hub.industrialMsdm hub.industrial
Msdm hub.industrial
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf
240388-aspek-hukum-legalitas-perusahaan-atau-ba-fa20be17.pdf
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
 
Modul 5 KB 2
Modul 5 KB 2Modul 5 KB 2
Modul 5 KB 2
 
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buana
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buanaHbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buana
Hbl 3, mei ika, hapzi ali, perseroan terbatas, mercu buana
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 

Similar to ETIKA BISNIS PT TASPEN

Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...basrizal82
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Nadiatur Rakhma
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...Harits Mufqi Arief
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Roni Nugroho
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Edo Fitriansyah
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...Alimsuciana
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...Febi Nofita Sari
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...vanset98
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...Rimada Diamanta Putri
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...AndreasFabianPramudi
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...AndreasFabianPramudi
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...Mei Larasetiati
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...Alimsuciana
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)Santi Maodia
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...Alimsuciana
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Bayu Adam
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017bashori alwie alwie
 

Similar to ETIKA BISNIS PT TASPEN (20)

Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
 

More from erna wati

Tugas membuat prezi
Tugas membuat preziTugas membuat prezi
Tugas membuat prezierna wati
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...erna wati
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...erna wati
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...erna wati
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...erna wati
 
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and business
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and businessBe&gg,erna,hapzi ali,ethics and business
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and businesserna wati
 

More from erna wati (6)

Tugas membuat prezi
Tugas membuat preziTugas membuat prezi
Tugas membuat prezi
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,employer responsibility and employee right,unive...
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
 
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
 
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and business
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and businessBe&gg,erna,hapzi ali,ethics and business
Be&gg,erna,hapzi ali,ethics and business
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

ETIKA BISNIS PT TASPEN

  • 1. 1 BUSSINESS ETHNIK AND GOOD GOVERNANCE NILAI-NILAI PERUSAHAAN PT.TASPEN INDONESIA Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bussiness Ethnik and Good Governance Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Disusun Oleh : ERNAWATI 55116120145 Magister Manajemen Universitas Mercu Buana 2017
  • 2. 2 ABSTRAK Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan prinsip- prinsip etika bisnis. Pelaku bisnis yang melanggar etika bisnis tersebut hanya berorientasi pada keuntungan yang maksimal dan menguasai pangsa pasar, sehingga merugikan banyak pihak. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etika bisnis pada PT. TASPEN . Karena, dalam pemberian layanan kepada nasabah perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-haridengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yangprofesional.
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang mempengaruhi semua aspek kehidupan, baik dari teknologi, lingkungan serta manusia itu sendiri, kini sebuah Etika kembali di bicarakan untuk menunjukan nilai norma dan moral, tidak lain dalam Etika Bisnis. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Sejarah PT. TASPEN berawal dari pembentukan program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam peraturan pemerintah no 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawi Negeri dan peraturan pemerintah Nomor 10 tahun 1963 Tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai Negeri. Ketika itu PN TASPEN memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung Adapun proses pembentukan program pensiun pegawai negeri ditetapkan dengan undang-undang no 11 tahun 1956 tentang pembelanjaan pensiun dan undang- undang no 11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai janda/duda serta undang –undang no 8 tahun 1974 tentang poko-poko pegawai. Selanjutnya dengan adanya peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 1981, tentang asuransi social PNS maka dilakukan proses penggabungan program
  • 4. 4 kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari program tabungan hari tua dan pensiun yang dikelola PN Taspen Di Jakarta, PN Taspen menggunakan tiga kantor yang terpisah tempatnya, yaitu di Jl. Laksana no 12 Jakarta Kota, di Jl.Nusantara (sekarang Jl.Juanda) no 11/atas, dan jl. Pintu Besar Selatan no 90 menumpang pada Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya. PN Taspen menggunakan ketiganya hingga tahun 1970, sampai kantor pusat di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih selesai dibangun, hingga sekarang Taspen berpusat di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih. Dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 tentang bentuk- bentuk perusahaan negara, PN Taspen diubah menjadi Perum Taspen yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP.749/MK/V/II/1970. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1981, badan hukum Perum Taspen diubah menjadi PT Taspen (Persero) sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor 4 tanggal 4 Januari 1982, dibuat dihadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 547 tanggal 4 Februari 1983, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 04 tanggal 05 Februari 2014, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang perubahannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 2014 Nomor AHU-AH.01.10-04345 . Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan tambahan modal dasar yang disetor, semula sebesar Rp 10 miliar ditingkatkan menjadi sebesar Rp 12,50 miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp 50 miliar. Perubahan terakhir ini memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C.2-14096- HT.01.04 Th 98 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat dalam Berita Negara RI Nomor 31 tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI Nomor 2207 tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI Nomor 2207 tahun 1999 Berdasarkan persetujuan pemegang saham dengan Nomor: KEP- 17/DI.MBU/2008, dilakukan perubahan anggaran dasar yang merupakan penyesuaian modal dasar yang disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp 400 miliar. Berkas anggaran dasar telah disampaikan ke notaris dan telah disampaikan ke notaris dan
  • 5. 5 telah dibuatkan akta notaris pada tanggal 24 November 2008 dengan nomor akta 06 dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka penelitian ini difokuskan kepada PENERAPAN ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) di PT TASPEN Sehingga penulis mengambil judul “Analisis Penerapan Etika Bisnis Pada PT.TASPEN”. Maka perumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pelayanan yang diterapkan di PT TASPEN Indonesia 1.2. Rumusan masalah dan batasan masalah 1.2.1. Rumusan masalah Rumusan masalah pada penulisan ini, adalah : 1) Apa Etika Bisnis PT. TASPEN ? 2) Bagaimana pengaruh Etika Bisnis terhadap GCG PT. TASPEN ? 1.2.2. Batasan masalah Penulis membatasi ruang lingkup masalah pada penjualan bahan pangan asal hewan yang tidak sehat dan tidak aman. Berkaitan penerapan etika didalam menjalankan suatu bisnis oleh pelaku bisnis, meliputi bentuk pelanggaran, faktor penyebab serta cara mengatasinya. 1.3. Manfaat penulisan a) Bagi akademis Penulis dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam dunia berbisnis yang sesungguhnya. b) Bagi Praktis Diharapkan penulisan ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi pihak yang bersangkutan selaku pelaku bisnis dalam pengelolaan usahanya, beserta segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspek – aspek etika bisnis untuk usahanya secara lebih baik.
  • 6. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Etika Bisnis Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau kebiasaan.hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya. Menurut Magnis Suseno (1987) etika adalah sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya adalah etika dalam pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam situasi konkret tertentu yang dihadapi seseorang Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonomdan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas, tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Bebas dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas. Keraf, (1993:66) : Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, Etika Bisnis menyoroti segi – segi moral perilaku manusia yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, Etika Bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip – prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar manusia. 2.2. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis Menurut Sonny Keraf prinsip – prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut : Prinsip otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
  • 7. 7 Prinsip kejujuran, terdapat tiga lngkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian dan kontra. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak. 2.3. Tujuan Etika Bisnis Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika bisnis yaitu : 1. Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam bisnis. Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius. 2. Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis. 3. Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak). 2.4 Prinsip Etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998) Ada 5 prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu: 1. Prinsip Otonomi Yaitu sikap kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik.
  • 8. 8 2. Prinsip Kejujuran Yaitu terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, jujur dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja interen dalam suatu perusahaan. 3. Prinsip Keadilan Yaitu menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. 4. Prinsip Saling Menguntungkan Yaitu menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak 5. Prinsip Integritas Moral Yaitu terutama dihayati sebagai tuntunan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar peru menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya. 2.5 Aspek Pokok dari Etika Bisnis Menurut K.Bertens bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Antara lain ada fakor organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis dan politik-sosial- kultural. Kompleksibilitas bisnis ini berkaitan langsung dengan kompleksibilitas masyarakat modern sekarang juga sebagai kegiatan sosial. Maka pendekatan pertama perbandingannya terutama pada aspek ekoomi dan hukum. Berikut ini tiga sudut pandang mengenai bisnis : Sudut pandang ekonomis Bisnis adalah kegiatan ekonomis dengan maksud memperoleh untung. Dalam bisnis modern untung diekspresikan dalam bentuk uang, tetapi hal itu tidak hakiki untuk bisnis. Yang penting ialah kegiatan antar manusia dan bertujuan mencari untung dan karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Jadi bisnis selalu bertujuan mendapat keuntungan dan perusahaan dapat disebut organisasi yang didirikan dengan tujuan sekali lagi, di antara tujuan-tujuan lain meraih keuntungan. Teori ekonomi menjelaskan bagaimana dalam sistem ekononomi pasar bebas para pengusaha dengan
  • 9. 9 memmanfaatkan sumber daya yang langka (tenaga kerja, bahan mentah, informasi/pengetahuan, modal) menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk masyarakat. Jika kompetisi pada pasar bebas berfungsi dengan semestinya, akan menyusul efisiensi ekonomis, artinya hasil maksimal akan dicapai dengan pengeluaran minimal yang tampak dalam harhga produk atau jasa yang paling menarik untuk publik. Oleh karena efisiensi merupakan kata kunci dalam ekonomi modern, para ekonom telah mengembangkan pelbagai teknik dan kiat. Dengan demikian dari sudut ekonomis, good business adalah bisnis yang membawa banyak keuntungan. Sudut pandang moral Dalam sudut pandang ini mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar, asalkan tidak tercapai dengan merugikan pihak lain. Maka menghormati kepentingan dan hak orang lain penting. Jadi, ada batasnya juga dalam mewujudkan tujuan perusahaan namun hal itu juga harus demi kepentingan bisnis itu sendiri sehingga bisnis yang etis tidak membawa kerugian bagi bisnis itu sendiri, terutama dilihat dari jangka panjang. Aspek etis dalam sudut pandang moral bisa dilihat dari janji yang harus ditepati, kepercayaan, dan menjaga nama baik. Dengan demikian perilaku baik dalam konteks bisnis dalam sudut pandang moral adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral karena suatu perbuatan dinilai baik menurut arti terdalam justru kalau memenuhi standar etis itu. Sudut pandang hukum Cabang penting dalam ilmu hukum modern adalah hukum dagang atau hukum bisnis sebab hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu.Tetapi hukum dan etika memiliki kaitan erat karena etika harus menjiwai hukum. Itu berarti peraturan hukum harus ditentukan supaya keadaan tidak menjadi kacau, tetapi cara diaturnya tidak berkaitan dengan etika sehingga peraturan hukum merupakan pengendapan atau kristalisasi dari keyakinan moral dan serentak juga mengukuhkan keyakinan moral itu. Disamping itu sudut pandang hukum membutuhkan sudut pandang moral karena beberapa alasan. Pertama, banyak hal bersifat tidak etis, sedangkan menurut hukum tidak dilarang. Tidak semuanya yang bersifat imoral adalah ilegal juga. Alasan kedua yaitu proses terbentuknya undang-undang atau peraturan-peraturan hukum lainnya memakan waktu lama, sehingga masalah-masalah baru tidak segera
  • 10. 10 bisa diatur secara hukum. Alasan ketiga ialah bahwa hukum itu sendiri sering kali bisa disalahgunakan. Perumusan hukum tidak pernah sempurna, sehingga orang yang beritikad buruk bisa memanfatkan celah-celah dalam hukum (the loopholes of the law). Alasan keempat bisa terjadi, hukum memang dirumuskan dengan baik, tetapi karena salah satu alasan sulit untuk dilaksanakan, misalnya karena sulit dijalankan kontrol yang efektif. Tidak bisa diharapkan, peraturan hukum yang tidak ditegakan akan ditaati juga. Alasan kelima untuk perlunya sudut pandang moral disamping sudut pandang hukum adalah bahwa hukum kerap kali mempergunakan pengertian yang dalam konteks hukum itu sendiri tidak didenifisikan dengan jelas dan sebenarnya diambil dari konteks moral, contohnya pengertian bonafide. Bisnis yang baik berarti juga bisnis yang patuh pada hukum. Bahkan, pada tarif normatif etika mendahului hukum. Jadi, bisnis berlaku etis mereka tegaskan jika dan selama tidak melangggar hukum (if it’s legal, it’s morally okay) tetapi lebih baik “if it’s morally wrong, it’s probably also illegal’’ seperti yang dikemukakan Boatright. 2.6 Pengertian Good Corporate Govermance ( GCG ) Menurut YYPMI (2002, p.21), Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak- hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Menurut Supriyatno (2000, p.17), The Indonesian Institute For Corporate Governance mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stockholders yang lain. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan corporate governance sebagai berikut: “Corporate governance is the system by wich business corporations are directed and controlled. The corporate governance structure specifies the distribution rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as the board, the mangers, shareholders and other stakeholders, and spell out rules and procedure for making decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance”. Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD corporate
  • 11. 11 governance adalah system yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Corporate governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, Dewan Pengurus, para manajer, dan semua anggota the stakeholders non-pemegang saham. Sedangkan Siswanto Sutojo dan E John Aldrige (2005, p.3), The Australian Stock Exchange (ASX) mendefinisikan “corporate governance sebagai berikut: “Corporate governance is the system by which companies are directed and managed. It influences how the objectives of the company set and achieved, how risk is monitored and assessed, and how performances is optimized”. Sesuai dengan definisi di atas, ASX mengartikan Corporate Governance sebagai sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut mempunyai pengaruh besar tersebut. Corporate governance juga mempunyai pengaruh dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta analisis dan pengendalian resiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Menurut Sofyan Djalil (2005, p.4), Jill Solomon dan Aris dalam buku “Corporate Governance and Accountability” kedua pakar manajemen tersebut mendefinikan corporate governance sebagai system yang mengatur hunbungan antara perusahaan dengan pemegang saham. Corporate Governance juga mengatur hubungan dan pertanggung jawab atau akuntabilitas perusahaan kepada anggota stakeholders non-pemegang saham. Sedangkan Malaysian High Level Finance Commite on Good Corporate Governance mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Menurut Sutedi (2006, p.175), Corporate Governance dapat dedifinisikan sebagai“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan”. suatu tata hubungan antara para stakeholders yang digunakan untuk menentukkan dan mengendalikan arah strategi dan kinerja perusahaan. Menurut Herwidyatmo (dalam Majalah Manajemen Ushawan, 2000, p.69), menegaskan bahwa pada intinya ”corporate governance” tidak berbicara tentang kekuasaan, melainkan berkaitan dengan upaya pencarian cara-cara yang dapat menjamin keputusan-keputusan dibuat secara efektif. Agar proses pembuatan
  • 12. 12 keputusan perusahaan dapat berlangsung yang efektif, maka dibutuhkan hubungan yang kolaboratif diantara pihak manajemen dengan dewan komisaris (board of director). Dala hal ini, dewan komisaris (board of director) tidak hanya sekedar berperan sebagai pengawas dari tindakan direksi (pihak manajemen) tetapi juga berperan sebagai “patner” direksi (pihak manajemen) di dalam proses pembuatan keputusan perusahaan. Menurut (http://www.posindonesia.co.id/news, jam 14:41, tgl 8 Februari 2007), Good Corporate Governance (GCG), adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan/meningkatkan nilai perusahaan (corporate value) dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders berlandaskan peraturan perundang-undangan, moral dan etika. Menurut (http://www.bpkp.go.id/index, jam 14:46, tgl 8 Februari 2007) Secara umum istilah good corporate governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan (hard definition), maupun ditinjau dari "nilai-nilai" yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri (soft defnition). Dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk mencapai kinerja bisnis yang optimal
  • 13. 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penleitian Objek penelitian yaitu PT. TASPEN 3.2 Sumber Data Data yang digunakan bersumber dari internet 3.3. Metode Pengumpulan Data Pada penulisan ini, informasi yang didapatkan oleh penulis bersumber dari media cetak dan elektronik
  • 14. 14 BAB IV PEMBAHASAN 1.2 Visi dan Misi PT.TASPEN INDONESIA PT TASPEN Indonesia sebagai perusahan BUMN yang memiliki kantor pelayanan yang berada di seluruh wilayah indonesia yang memiliki Visi dan Misinya adalah : - Visi dan Misi PT. TASPEN INDONESIA  Visi Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua (THT) serta jaminan social laninnya yang terpercaya  Misi Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara professional dan akuntabel, berlandaska integritas dan etika yang tinggi Merupakan keinginan yang kuat untuk memberikan pelayanan bagi pesrta dan segenap stakeholder yang terlibat didalamnya dengan tujuan memberikan kesejahteraan 1.3 Budaya Perusahaan Layanan yang melebihi harapan peserta merupakan suatu bentuk layanan paripurna yang akan diberikan Taspen dan diterima oleh peserta Taspen. Dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan layanan yang prima Sebagai bentuk penghargaan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya kepada pemerintah selama bertahun-tahun, maka sudah sepantasnya apabila PNS diberikan layanan yang baik dan prima
  • 15. 15 2. Mensinergikan layanan pada PNS Selama ini masing-masing instansi melayani dokumen dan proses permintaan pensiun dengan sendiri-sendiri dan diharapkan kedepan menjadi bersinergi dengan demikian PNS calon penerima pensiun akan mendapatkan layanan yang mudah, praktis dan murah. 3. Meringkan beban PNS Dengan tidak banyaknya mengujungi instansi untuk mengurus dokumen pensiun maka secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang akan dikeluarkan oleh PNS calon penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua. 4 Menyederhanakan Jalur Birokrasi PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi semua instansi yang berkaitan dengan proses penerbitan dan pembayaran pensiun, karena masing-masing instansi sesuai tugas dan fungsinya akan menyelesaikan dokumen pensiun dengan tapat waktu. 5. Memberikan kenyamanan dan keamanan Dengan tidak mengurus sendiri ke Kantor Taspen dan tidak bolak-balik ke beberapa instansi serta pada saat jatuh tempo uang Pensiun dan Tabungan Hari Tua telah di transfer pada rekening perbankan atau Kantor Pos yang ditunjuk, maka akan menimbulkan rasa nyaman dan aman. 6. Menghemat energi dan biaya Dengan bersinerginya semua pihak maka PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi beberapa instansi apalagi bolak-balik dengan berdampak pada penghematan biaya dan energi. 7. Memberikan informasi yang maksimal PNS calon Penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua mendapatkan informasi yang jelas dan akurat, sehingga tidak menimbulkan rasa was-was dan khawatir Penerapan Good Corporate Governance (GCG) setiap tahun dilakukan assessment dan evaluasi, baik oleh Assessor Independen maupun Assessor Internal. Penerapan GCG untuk tahun buku 2015 dilakukan evaluasi oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) sebagai Assessor Internal dengan perolehan skor
  • 16. 16 sebesar 96,050 kategori “Sangat Baik”. Terjadi peningkatan skor sebesar 1,8% dari tahun 2014 dengan skor 94,358. Assessment dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata KelolaPerusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) yang terdiri dari 6 Aspek Penerapan GCG, 43 Indikator, dan 153 Parameter, serta Faktor- faktor yang diuji Kesesuaian Penerapannya sebanyak 568 Faktor Uji Kesesuaian (FUK). Keenam Aspek tersebut terdiri dari: 1. Komitmen terhadap Penerapan Tata kelola Perusahaan yang baik secara berkelanjutan; 2. Pemegang Saham dan RUPS; 3. Dewan Komisaris; 4. Direksi; 5. Pengungkapan Informasi & Transparansi; dan 6. Lainnya Capaian kinerja yang positif disertai dengan semakin meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan TASPEN kepada peserta. Melalui 55 Kantor Cabang dan 14.394 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, PT TASPEN (Persero) selalu mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta yang berjumlah 6,8 juta orang yang terdiri dari 4,3 juta orang peserta aktif dan 2,45 juta orang pensiunan yang tersebar diseluruh tanah air. Serangkaian inovasi dan terobosan tak henti digagas oleh TASPEN, diantaranya Layanan Klim Otomatis yaitu proses pembayaran hak THT/Pensiun bagi peserta yang jatuh tempo/memasuki usia pensiun secara otomatis dan percepatan layanan 1 jam. Layanan Klim 1 Jam yang diterapkan oleh seluruh kantor cabang TASPEN disertai dengan pemberian kompensasi berupa souvenir/gift kepada peserta jika pelayanan yang diberikan melebihi 1 jam untuk klim yang sudah memenuhi syarat. Inovasi lain yang telah terbukti manfaatnya adalah Aplikasi SIM GAJI yang merupakan salah satu bentuk kepedulian PT TASPEN (Persero) kepada Pemerintah Daerah dalam hal pengelolaan gaji PNS Daerah; Mobil Layanan TASPEN telah beroperasi di semua Kantor Cabang Utama & Kantor Cabang; Perluasan Jaringan dengan menambah 2 (dua) Kantor Cabang Baru yaitu Kantor Cabang
  • 17. 17 Lubuklinggau dan Kantor Cabang Kepulauan Nias; Kerjasama Mitra Layanan Taspen (Office Chanelling); serta Call Center TASPEN (021) 1500919 yang merupakan layanan informasi dan keluhan pelanggan yang mudah diakses peserta. Singkatnya, dengan kualitas layanan yang terus meningkat, semakin komplit pula perlindungan yang didapatkan oleh peserta. Berhasil Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Posisi keuangan perusahaan yang kuat dan kinerja layanan semakin lengkap dan berkualitas menghantarkan TASPEN meningkatkan prestasi perusahaan dikancah nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan TASPEN menjadi 10 besar Kontributor terhadap pemasukan Negara ( sumber : ANTARA News ). TASPEN juga meraih Best Risk Management dari BUMN Track. TASPEN senantiasa menjunjung tinggi transparansi bagi masyarakat yang hendak mengakses untuk mengetahui informasi tentang perusahaan dengan dibuktikan prestasinya meraih peringkat I dalam ajang Keterbukaan Informasi Publik dalam dua tahun berturut-turut (2015-2016) dan juga sebagai bentuk implementasi prinsip Good Corporate Governance terhadap akuntabilitas keuangan perusahaan, TASPEN meraih peringkat II dalam ajang Annual Report Awards 2015 pada kategori BUMN Keuangan Non Listed. (SKO/TGM)
  • 18. 18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Etika mampu memberikan manfaat yang berarti bagi pelaku usaha, sehingga diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan serta dapat dipertanggung jawabkan. Etika di harapkan mampu mengarahkan pelaku usaha untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai dan sejahtera dengan mentaati norma – norma yang berlaku demi ketertiban dan kesejahteraan sosial. 5.2 Saran Dalam hal ini diharpakan kedepannya PT.TASPEN Indonesia terus unggul dalam segala hal baik layanan atau bidang lainnya, dan semoga tulisan ini bermanfat bagi penulis atau pun pembaca.
  • 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Griffin, R.W., & Elbert, R.J. (2007). Business edisi 8. Jakarta: Erlangga. Keraf, A.S. (1998). Etika bisnis: tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta: Kanisius. Satyanugraha, H. (2003). Etika bisnis: tuntutan & relevansinya. Jakarta: Kanisius. Sinour, Y.L. (2009). Etika bisnis. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Sonny, Keraf. 1993. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta : Pustaka Filsafat http://eprints.undip.ac.id/39370/1/SAFITRI.pdf http://nathaliakiliss25.blogspot.co.id/ http://www.taspen.co.id/?p=27272 http://xerma.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-good-corporate-governance.html jam 05:15 tanggal 11 April 2017