SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA)
DALAM MENANGANI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA
DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY
A Latar Belakang
Anak merupakan aset bangsa yang sangat penting. Perlakuan yang tidak
tepat terhadap anak akan sangat mempengaruhi masa depan anak, sedangkan
kualitas anak-anak akan menentukan masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu
sangatlah disadari bahwa keberadaan anak dalam kehidupan berbangsa
menempati posisi yang sangat penting, sehingga dapat dibayangkan jika situasi
dan kondisi disekitar anak tidak mendukung perkembangannya secara baik maka
negara dan bangsa akan mengalami kerugian yang sangat besar.
Dalam pertumbuhan anak seringkali dihadapkan pada situasi dimana anak
harus berhadapan dengan hukum, karena tindakannya yang telah melanggar
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Anak-anak yang melakukan
pelanggaran aturan atau kepatutan dalam masyarakat inilah yang sering dikatakan
sebagai anak nakal. Namun yang terjadi akhir-akhir ini kenakalan anak semakin
menjurus kepada tindakan kejahatan, bahkan cenderung semakin meningkat
kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur.
Menghadapi perkara anak yang terlibat persoalan hukum, tentu
penyelesaian dan perlakuannya harus berbeda dengan prosedur orang dewasa.
1
Dalam prosesnyapun harus dilakukan secara cermat, agar anak tetap mendapatkan
perlindungan secara maksimal.
Pada akhir abad ke-19, kriminalisasi yang dilakukan oleh anak dan remaja
semakin meningkat, sehingga dalam menghadapi fenomena tersebut diperlukan
penanganan terhadap pelaku kriminal anak disamakan dengan pelaku kriminal
orang dewasa. Hal ini merupakan suatu konsekuensi dari hukum yang ada pada
saat itu belum memiliki aturan khusus yang mengatur tentang anak yang
berhadapan dengan hukum atau anak pelaku tindak pidana.
Dalam perkembangan selanjutnya, di berbagai negara dilakukan usaha-
usaha ke arah perlindungan anak termasuk dengan dibentuknya pengadilan anak
(Juvenile Court). Pada tahun 1997, pemerintah Indonesia menetapkan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Undang-Undang
Pengadilan Anak). Salah satu pertimbangan utama diundangkannya Undang-
Undang Pengadilan Anak antara lain adalah kehendak Pemerintah untuk
mewujudkan suatu penanganan perkara anak yang terlibat tindak pidana secara
lebih baik daripada terdahulu dan penanganannya memperhatikan kepentingan
anak, sebagaimana tersebut dalam konsideran Undang-Undang Pengadilan Anak
pada point (a) yang menyebutkan bahwa : Anak adalah bagian dari generasi muda
sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus
cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri
dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka
2
menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik mental, dan sosial secara utuh,
serasi, selaras, dan seimbang.
Lima tahun setelah diundangkannya Undang-Undang Pengadilan Anak,
pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak. Berbagai ketentuan yang telah diundangkan di
Indonesia tersebut merupakan bukti perhatian negara Indonesia terhadap anak
tanpa terkecuali terhadap anak nakal atau anak pelaku tindak pidana.
Anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang dikategorikan
kedalam anak yang memerlukan perlindungan khusus karena dalam melakukan
tindakan, seorang anak lebih banyak dipengaruhi oleh naluri atau perasaan
daripada pikiran-pikiran atau logika, oleh karena itu dasar perlakuan terhadap
perkara anak harus berbeda dengan perkara orang dewasa, demi kejiwaan anak
tersebut.1
Dalam perkara pidana yang dilakukan oleh anak-anak, pada umumnya
ketentuan yang dilanggar adalah peraturan pidana yang terdapat dalam KUHP,
maka penyidikannya dilakukan oleh penyidik umum dalam hal ini penyidik Polri.
Sejalan dengan diberlakukannya undang-undang pengadilan anak, telah
dipertegas bahwa penyidikan terhadap perkara anak nakal dilakukan oleh
penyidik Polri dengan dasar hukum Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Pengadilan
Anak yang pada intinya menyebutkan bahwa penyidikan terhadap anak nakal
dilakukan oleh penyidik yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
1 http://www.kpai.go.id.
3
Kepolisian Republik Indonesia atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kapolri.
Meskipun penyidiknya penyidik Polri, akan tetapi tidak semua penyidik Polri
dapat melakukan penyidikan terhadap perkara anak nakal.
Salah satu bentuk perlindungan khusus terhadap anak sebagai pelaku
tindak pidana yaitu dengan membentuk Unit Pelayanan Perempuan dan Anak,
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang
Organisasi dan Struktur Kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak di
lingkungan Polri.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak yang selanjutnya disingkat UPPA
adalah unit yang bertugas memberikan pelayanan dalam bentuk perlindungan
terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan
hukum terhadap perempuan dan anak yang menjadi pelaku tindak pidana.
Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 tersebut telah memberikan
pedoman tentang administrasi dan tata kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
di lingkungan Kepolisian dan menetapkan Pengadaan Ruang Pelayanan Khusus.
Ruang Pelayanan Khusus yang selanjutnya disingkat (RPK) dibentuk berdasarkan
Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Ruang Pelayanan
Khusus Dan Tata Cara Pemeriksaan Saksi Dan/Atau Korban Tindak Pidana.
Ruang Pelayanan Khusus (RPK) adalah ruangan yang aman dan nyaman
diperuntukkan khusus bagi saksi dan/atau korban tindak pidana termasuk
tersangka tindak pidana yang terdiri dari perempuan dan anak yang patut
4
diperlakukan atau membutuhkan perlakuan secara khusus, dan perkaranya sedang
ditangani di kantor polisi.
Berdasarkan tujuan pembentukkannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 maka tujuan
pembentukkan RPK untuk memberikan pelayanan dan perlindungan khusus
kepada perempuan dan anak yang menjadi saksi, korban dan / atau tersangka
yang ditangani di RPK.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik
untuk menulis dalam penulisan hukum atau skripsi dengan judul: “PERANAN
UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM
MENANGANI TERSANGKA ANAK DI WILAYAH HUKUM POLDA
DIY”.
B(Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di muka, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1( Bagaimana peranan Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (PPA) dalam
menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda
DIY?
2( Kendala apa yang dihadapi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dalam
menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda
DIY?
5
diperlakukan atau membutuhkan perlakuan secara khusus, dan perkaranya sedang
ditangani di kantor polisi.
Berdasarkan tujuan pembentukkannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 maka tujuan
pembentukkan RPK untuk memberikan pelayanan dan perlindungan khusus
kepada perempuan dan anak yang menjadi saksi, korban dan / atau tersangka
yang ditangani di RPK.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik
untuk menulis dalam penulisan hukum atau skripsi dengan judul: “PERANAN
UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM
MENANGANI TERSANGKA ANAK DI WILAYAH HUKUM POLDA
DIY”.
B(Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di muka, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1( Bagaimana peranan Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (PPA) dalam
menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda
DIY?
2( Kendala apa yang dihadapi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dalam
menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda
DIY?
5

More Related Content

What's hot

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdfSuryabAY
 
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptx
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptxParadigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptx
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptxssuser1cbdad
 
Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Afrizal Bob
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGPaul SinlaEloE
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Ayu Sulastri
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxIdhamMaku
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKWoro Handayani
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI93220872
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruKeonk Hawk
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2fitrianovita
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanyudikrismen1
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptxUsmanMauk1
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanRandy Wrihatnolo
 

What's hot (20)

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf
1. Modul Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas-Terbaru.pdf
 
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptx
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptxParadigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptx
Paradigma Baru dalam Pidana & Pemidanaan_KUHP dan UU PAS.pptx
 
Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baru
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana Kegiatan
 
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE  BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
KEDAULATAN ATAS WILAYAH LAUT TIMOR–LESTE BERDASAR PERSPEKTIF HUKUM INTERNASI...
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN KEIMIGRASIAN SEBAGAI FUNGSI PERLINDUNGAN TERHADAP ...
PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN KEIMIGRASIAN SEBAGAI FUNGSI PERLINDUNGAN TERHADAP ...PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN KEIMIGRASIAN SEBAGAI FUNGSI PERLINDUNGAN TERHADAP ...
PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN KEIMIGRASIAN SEBAGAI FUNGSI PERLINDUNGAN TERHADAP ...
 
hukum perikatan in Bahasa
hukum perikatan in Bahasahukum perikatan in Bahasa
hukum perikatan in Bahasa
 
Ppt htn
Ppt htnPpt htn
Ppt htn
 
Dupliek
DupliekDupliek
Dupliek
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Replik
ReplikReplik
Replik
 
REDESAIN HUKUM OTONOMI DAERAH DI DAERAH PROPINSI PAPUA BARAT
REDESAIN HUKUM OTONOMI DAERAH  DI DAERAH PROPINSI PAPUA BARATREDESAIN HUKUM OTONOMI DAERAH  DI DAERAH PROPINSI PAPUA BARAT
REDESAIN HUKUM OTONOMI DAERAH DI DAERAH PROPINSI PAPUA BARAT
 
PELAKSANAAN PELAPORAN KELAHIRAN OLEH PENDUDUK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR...
PELAKSANAAN PELAPORAN KELAHIRAN OLEH PENDUDUK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR...PELAKSANAAN PELAPORAN KELAHIRAN OLEH PENDUDUK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR...
PELAKSANAAN PELAPORAN KELAHIRAN OLEH PENDUDUK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR...
 
Makalah htn
Makalah htnMakalah htn
Makalah htn
 
PERLIDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR PELAKU TINDAK PIDANA
PERLIDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR PELAKU TINDAK PIDANAPERLIDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR PELAKU TINDAK PIDANA
PERLIDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR PELAKU TINDAK PIDANA
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
 
Manajemen kredit Indonesia
Manajemen kredit IndonesiaManajemen kredit Indonesia
Manajemen kredit Indonesia
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 

Similar to PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY

Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anakNakano
 
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anak
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anakTmk perlindungan dan pemberdayaan hak anak
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anakKhalid Al Qadri
 
Pers release pernyataan sikap ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...
Pers release  pernyataan sikap  ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...Pers release  pernyataan sikap  ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...
Pers release pernyataan sikap ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...ECPAT Indonesia
 
Modul 3 - Pelayanan Hukum
Modul 3 -  Pelayanan HukumModul 3 -  Pelayanan Hukum
Modul 3 - Pelayanan HukumECPAT Indonesia
 
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)Modul kejaksaan 5 des r1 (1)
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)ECPAT Indonesia
 
Perlindungan khusus anak berhadapan hukum
Perlindungan khusus anak berhadapan hukumPerlindungan khusus anak berhadapan hukum
Perlindungan khusus anak berhadapan hukumAi Maryati Solihah
 
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHP
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHPEksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHP
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHPECPAT Indonesia
 
Sistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakSistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakRizal Fahmi
 
Policy brief abh
Policy brief abhPolicy brief abh
Policy brief abhBe Susantyo
 
Hukum_Perlindungan_Anak.pdf
Hukum_Perlindungan_Anak.pdfHukum_Perlindungan_Anak.pdf
Hukum_Perlindungan_Anak.pdfitarahmawati20
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumSulaiman Zuhdi Manik
 

Similar to PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY (20)

Proposal Skripsi
Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anak
 
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anak
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anakTmk perlindungan dan pemberdayaan hak anak
Tmk perlindungan dan pemberdayaan hak anak
 
Pers release pernyataan sikap ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...
Pers release  pernyataan sikap  ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...Pers release  pernyataan sikap  ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...
Pers release pernyataan sikap ecpat indonesia terhadap kasus perundungan di...
 
Modul 3 - Pelayanan Hukum
Modul 3 -  Pelayanan HukumModul 3 -  Pelayanan Hukum
Modul 3 - Pelayanan Hukum
 
konsep anak.pdf
konsep anak.pdfkonsep anak.pdf
konsep anak.pdf
 
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)Modul kejaksaan 5 des r1 (1)
Modul kejaksaan 5 des r1 (1)
 
Analisis uu
Analisis uu Analisis uu
Analisis uu
 
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.pptPERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
 
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.pptPERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
 
Perlindungan khusus anak berhadapan hukum
Perlindungan khusus anak berhadapan hukumPerlindungan khusus anak berhadapan hukum
Perlindungan khusus anak berhadapan hukum
 
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHP
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHPEksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHP
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dalam RKUHP
 
Child abduction
Child abductionChild abduction
Child abduction
 
Sistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anakSistem perilndungana anak
Sistem perilndungana anak
 
Policy brief abh
Policy brief abhPolicy brief abh
Policy brief abh
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Hukum_Perlindungan_Anak.pdf
Hukum_Perlindungan_Anak.pdfHukum_Perlindungan_Anak.pdf
Hukum_Perlindungan_Anak.pdf
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukum
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 

More from Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"

More from Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners" (6)

FIDEL_JEJAK YUDI SETIAWAN DI LINTAS PARTAI
FIDEL_JEJAK YUDI SETIAWAN DI LINTAS PARTAIFIDEL_JEJAK YUDI SETIAWAN DI LINTAS PARTAI
FIDEL_JEJAK YUDI SETIAWAN DI LINTAS PARTAI
 
Fidel Angwarmasse_BANDING YUDI DITOLAK
Fidel Angwarmasse_BANDING YUDI DITOLAKFidel Angwarmasse_BANDING YUDI DITOLAK
Fidel Angwarmasse_BANDING YUDI DITOLAK
 
UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGATASI KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) GANDA DI...
UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGATASI   KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) GANDA DI...UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGATASI   KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) GANDA DI...
UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGATASI KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) GANDA DI...
 
PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI KECAMATAN C...
PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI KECAMATAN C...PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI KECAMATAN C...
PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI KECAMATAN C...
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY

  • 1. PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY A Latar Belakang Anak merupakan aset bangsa yang sangat penting. Perlakuan yang tidak tepat terhadap anak akan sangat mempengaruhi masa depan anak, sedangkan kualitas anak-anak akan menentukan masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu sangatlah disadari bahwa keberadaan anak dalam kehidupan berbangsa menempati posisi yang sangat penting, sehingga dapat dibayangkan jika situasi dan kondisi disekitar anak tidak mendukung perkembangannya secara baik maka negara dan bangsa akan mengalami kerugian yang sangat besar. Dalam pertumbuhan anak seringkali dihadapkan pada situasi dimana anak harus berhadapan dengan hukum, karena tindakannya yang telah melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Anak-anak yang melakukan pelanggaran aturan atau kepatutan dalam masyarakat inilah yang sering dikatakan sebagai anak nakal. Namun yang terjadi akhir-akhir ini kenakalan anak semakin menjurus kepada tindakan kejahatan, bahkan cenderung semakin meningkat kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Menghadapi perkara anak yang terlibat persoalan hukum, tentu penyelesaian dan perlakuannya harus berbeda dengan prosedur orang dewasa. 1
  • 2. Dalam prosesnyapun harus dilakukan secara cermat, agar anak tetap mendapatkan perlindungan secara maksimal. Pada akhir abad ke-19, kriminalisasi yang dilakukan oleh anak dan remaja semakin meningkat, sehingga dalam menghadapi fenomena tersebut diperlukan penanganan terhadap pelaku kriminal anak disamakan dengan pelaku kriminal orang dewasa. Hal ini merupakan suatu konsekuensi dari hukum yang ada pada saat itu belum memiliki aturan khusus yang mengatur tentang anak yang berhadapan dengan hukum atau anak pelaku tindak pidana. Dalam perkembangan selanjutnya, di berbagai negara dilakukan usaha- usaha ke arah perlindungan anak termasuk dengan dibentuknya pengadilan anak (Juvenile Court). Pada tahun 1997, pemerintah Indonesia menetapkan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Undang-Undang Pengadilan Anak). Salah satu pertimbangan utama diundangkannya Undang- Undang Pengadilan Anak antara lain adalah kehendak Pemerintah untuk mewujudkan suatu penanganan perkara anak yang terlibat tindak pidana secara lebih baik daripada terdahulu dan penanganannya memperhatikan kepentingan anak, sebagaimana tersebut dalam konsideran Undang-Undang Pengadilan Anak pada point (a) yang menyebutkan bahwa : Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka 2
  • 3. menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik mental, dan sosial secara utuh, serasi, selaras, dan seimbang. Lima tahun setelah diundangkannya Undang-Undang Pengadilan Anak, pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Berbagai ketentuan yang telah diundangkan di Indonesia tersebut merupakan bukti perhatian negara Indonesia terhadap anak tanpa terkecuali terhadap anak nakal atau anak pelaku tindak pidana. Anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang dikategorikan kedalam anak yang memerlukan perlindungan khusus karena dalam melakukan tindakan, seorang anak lebih banyak dipengaruhi oleh naluri atau perasaan daripada pikiran-pikiran atau logika, oleh karena itu dasar perlakuan terhadap perkara anak harus berbeda dengan perkara orang dewasa, demi kejiwaan anak tersebut.1 Dalam perkara pidana yang dilakukan oleh anak-anak, pada umumnya ketentuan yang dilanggar adalah peraturan pidana yang terdapat dalam KUHP, maka penyidikannya dilakukan oleh penyidik umum dalam hal ini penyidik Polri. Sejalan dengan diberlakukannya undang-undang pengadilan anak, telah dipertegas bahwa penyidikan terhadap perkara anak nakal dilakukan oleh penyidik Polri dengan dasar hukum Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Pengadilan Anak yang pada intinya menyebutkan bahwa penyidikan terhadap anak nakal dilakukan oleh penyidik yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala 1 http://www.kpai.go.id. 3
  • 4. Kepolisian Republik Indonesia atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kapolri. Meskipun penyidiknya penyidik Polri, akan tetapi tidak semua penyidik Polri dapat melakukan penyidikan terhadap perkara anak nakal. Salah satu bentuk perlindungan khusus terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana yaitu dengan membentuk Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Organisasi dan Struktur Kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak di lingkungan Polri. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak yang selanjutnya disingkat UPPA adalah unit yang bertugas memberikan pelayanan dalam bentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum terhadap perempuan dan anak yang menjadi pelaku tindak pidana. Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 tersebut telah memberikan pedoman tentang administrasi dan tata kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak di lingkungan Kepolisian dan menetapkan Pengadaan Ruang Pelayanan Khusus. Ruang Pelayanan Khusus yang selanjutnya disingkat (RPK) dibentuk berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus Dan Tata Cara Pemeriksaan Saksi Dan/Atau Korban Tindak Pidana. Ruang Pelayanan Khusus (RPK) adalah ruangan yang aman dan nyaman diperuntukkan khusus bagi saksi dan/atau korban tindak pidana termasuk tersangka tindak pidana yang terdiri dari perempuan dan anak yang patut 4
  • 5. diperlakukan atau membutuhkan perlakuan secara khusus, dan perkaranya sedang ditangani di kantor polisi. Berdasarkan tujuan pembentukkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 maka tujuan pembentukkan RPK untuk memberikan pelayanan dan perlindungan khusus kepada perempuan dan anak yang menjadi saksi, korban dan / atau tersangka yang ditangani di RPK. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menulis dalam penulisan hukum atau skripsi dengan judul: “PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI TERSANGKA ANAK DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY”. B(Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di muka, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1( Bagaimana peranan Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (PPA) dalam menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda DIY? 2( Kendala apa yang dihadapi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dalam menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda DIY? 5
  • 6. diperlakukan atau membutuhkan perlakuan secara khusus, dan perkaranya sedang ditangani di kantor polisi. Berdasarkan tujuan pembentukkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2008 maka tujuan pembentukkan RPK untuk memberikan pelayanan dan perlindungan khusus kepada perempuan dan anak yang menjadi saksi, korban dan / atau tersangka yang ditangani di RPK. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menulis dalam penulisan hukum atau skripsi dengan judul: “PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) DALAM MENANGANI TERSANGKA ANAK DI WILAYAH HUKUM POLDA DIY”. B(Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di muka, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1( Bagaimana peranan Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (PPA) dalam menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda DIY? 2( Kendala apa yang dihadapi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dalam menangani anak sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Polda DIY? 5