This slide shows the situation of child abduction in Indonesia.
Indonesia has assessed the need of the Hague Convention 1980. Locally, we also need this kind of regulation
1. Oleh :
Rita Pranawati, MA
Komisioner KPAI
Kementrian Hukum dan HAM
Tanjung Pinang, 15 April 2016
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
(KPAI)
KAJIAN RENCANA INDONESIA UNTUK AKSESI
IHCCH dan IPCA: STUDI KASUS DI INDONESIA
2. LANDASAN FILOSOFIS &
SOSIOLOGIS
Anak adalah amanat Tuhan yang
harus dijaga dan diperlakukan
dengan sebaik-baiknya.
Anak adalah generasi penerus
keluarga, bangsa dan peradaban.
Jumlah anak di Indonesia adalah
sepertiga penduduk Indonesia
atau sekitar 87 juta anak.
2
3. LANDASAN HUKUM
UUD Negara RI pasal 28 B ayat 2 :
”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”
UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU
No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007
tentang pelaksanaan pengangkatan anak;
Peraturan Menteri Sosial Nomor 110 Tahun 2009
tentang Persyaratan Pengangkatan Anak.
3
4. ANAK
Adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam
kandungan
Pasal 1 (1) UU No. 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak
HAK-HAK ANAK
Bagian dari HAM yang WAJIB DIJAMIN,
DILINDUNGI DAN DIPENUHI orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara
4
5. KOMISI PERLINDUNGAN
ANAK INDONESIA
Lembaga Negara
Independen yang
dibentuk oleh UU Nomor
35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak.
Mandat :
Meningkatkan efektivitas
pengawasan
penyelenggaraan
pemenuhan Hak Anak
(pasal 74)
Di daerah, KPAD
5
MENGUM
PULKAN
DATA &
INFO LAYANAN
PENGADU
AN
MASYARA
KAT
MEDIASI
SENGKE
TA
TELAAH
MELAPO
RKAN
PELANG
GARAN
KERJA
SAMA
PENGAWASA
N
MASUKAN
&
USULAN
KEBIJAKA
N PA
TUGAS
(PASAL 76)
PEMENUHA
N HAK
ANAK,
PERLINDUN
GAN
KHUSUS
6. Page 6
Etos Kerja
Martabat
Jatidiri
Saling percaya
Harmonis
Rukun
Akhlak Mulia
Orientasi Iptek
Akta lahir
Sehat
Berpendidikan
Kompetitif
Tangguh
Kreatif
KreatifKualitas hidup
Berpendidikan
Terdaftar
Harmonis
Toleran
Saling percaya
BIDANG-BIDANG PERLINDUNGAN ANAK
KESEHATAN &
NAPZA
Dr. Titik Maryanti
SOSIAL &
DARURAT
Dr. Maria Ulfah Anshor
TRAFFICKING
Dr. Budiharjo.,B.Si
ABH & KEKERASAN
Putu Elvina.,S.Psi.,MM
HAK SIPIL &
PARTISIPASI
Erlinda.,M.Pd
KELUARGA &
PENGASUHAN
Rita Pranawati.,MA
PENDIDIKAN
Susanto.,MA
Maju
Mandiri
Adil
Makmur
INDONESIA
RamahANak
Jatidiri
Kasih sayang
Akhlak Mulia
Harmonis
PORNOGRAFI &
CYBER CRIME
Maria Advianti.,SP
AGAMA &
BUDAYA
Dr. Asrorun Niam Sholeh MA
7. PRINSIP PERLINDUNGAN
ANAK
HAK HIDUP DAN
TUMBUH KEMBANG
NON DISKRIMINASI
KEPENTINGAN
TERBAIK BAGI ANAK
MENDENGARKAN
PENDAPAT ANAK
SUDAH
TERAKOMODIR
DALAM
KONSTITUSI
??
PERATURAN
TURUNAN
TERKAIT
PERLINDUNGAN
ANAK
15. NORMA HUKUM TERKAIT
PENGASUHAN
PASAL 14 UU Perlindugan Anak
Setiap Anak berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya
sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum
yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah
demi kepentingan terbaik bagi Anak dan merupakan
pertimbangan terakhir.
15
16. PASAL 14 AYAT 2
UU PERLINDUNGAN
ANAK Dalam hal terjadi pemisahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Anak tetap berhak:
a. bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara
tetap dengan kedua Orang Tuanya;
b. mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan,
pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh
kembang dari kedua Orang Tuanya sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya;
c. memperoleh pembiayaan hidup dari kedua Orang
Tuanya; dan
d. memperoleh Hak Anak lainnya.”
16
17. KONDISI PERCERAIAN
Perceraian lebih banyak menjadi solusi untuk
orang tua, bukan untuk anak
Ego dan dendam tidak selesai walau perkawinan
sudah selesai
Kuasa asuh dianggap sebagai penguasaan
mutlak atas anak dan meniadakan orang tua lain
Tidak ada mantan anak dan mantan orang tua
Secara psikologis sangat berat bagi anak hingga
sulit mengekspresikan keinginannya
17
18. KONDISI PERCERAIAN
Menanamkan kebencian kepada anak sesuai
dengan persoalan perceraian
Anak mengalami intimidasi luar biasa
Anak kurang didengar pendapatnya
Anak merasa takut
Anak sulit memilih
Komunikasi antar anak dan orang tua dan anak
dan saudara lainnya terhambat
Pada situasi KDRT, dampak pada anak
semakin berat
18
19. Norma Hukum Keluarga
Perceraian di Indonesia 15% dari perkawinan (2015)
Hanya 25% kasus perceraian yang masuk MA
mencantumkan urusan kuasa asuh
Jika tidak diajukan, kuasa asuh tidak diputuskan.
Eksekusi putusan kuasa asuh masih seperti serah
terima barang, belum memperhatikan kepentingan
yang terbaik bagi anak
Mediasi perceraian jarang menyentuh soal urusan
anak paska perceraian
Aspek humanisasi anak dalam kasus perceraian
masih sangat kurang.
Memberikan “kesempatan bertemu” sangat sulit
dilakukan
19
20. Jika terjadi konflik antar
orang tua
Sebagian anak mengalami keterpaksaan menjadi
korban tarik menarik orang tua
Sebagian terputus aksesnya sama sekali dengan
sibling dan salah satu orang tua
Sebagian terkatung-katung sekolahnya karena salah
satu orang tua tidak melepas dokumen kepindahan
sekolah
Sebelum putusan kuasa asuh kondisi anak sangat sulit
Eksekusi kuasa asuh juga belum optimal
20
21. CONTOH KASUS
Fransisca dan Peter diputus cerai PN Jakarta Utara pada
2005 lalu. Kuasa asuh jatuh ke ayahnya walau anak di
bawah umur. Putusan PK hak asuh ke orang tua laki-laki.
Akan tetapi, anaknya secara naluriah ikut dengan ibunya.
Fransisca Jo dituduh dengan pasal KUHP 330 tentang
penculikan anak.
N dan T telah bercerai, dengan 3 anak A (17 th), V (9 th)
dan Z (6 th). Belum ada putusan kuasa asuh. Sudah
terjadi saling mengambil anak sehingga sekolah anak
terbengkalai. Terakhir V diambil ibu dan menyatakan ingin
bersama ibu karena ada persaingan dengan saudara tiri
yang seusia. Pada mediasi informal antara kedua orang
tua, anak dibawa kabur ayahnya.
21
22. MEKANISME YANG
DILAKUKAN
Mediasi oleh KPAI (Mandat UU PA)
Mediasi KPAI belum diakui Mahkamah Agung sebagai
salah satu sistem penyelesaian sengketa anak
Home visit oleh pekerja sosial atau P2TP2A
Jumlah pekerja sosial masih sangat terbatas di seluruh
Indonesia
Kadang home visit didampingi oleh polisi
Sebagian kecil kasus masuk ke ranah pidana, dugaan
pasal perlakuan salah
Namun prosentase penyelesaian kasus dengan lintas
sektor masih sangat rendah
22
23. CATATAN UNTUK IPCA
Status perkawinan di Indonesia dan luar negeri
berbeda, hanya perkawinan yang tercatat yang
dianggap sah
Tanpa perkawinan tercatat, anak menjadi anak
biologis ibu saja
Perkawinan yang sah adalah yang seagama
Beberapa kasus yang masuk KPAI, belum
terfollow up dengan baik utamanya untuk anak
Indonesia yang di bawa ke luar negeri
Data kependudukan di Indonesia bisa menjadi
acuan mencari penduduk (?)
23
24. CATATAN UNTUK IPCA
Usia untuk anak hingga 16 tahun
Amicable process = directly return?
The best interest for children
Mendengarkan pendapat anak?
Kematangan itu indikatornya apa?
Bagi keluarga yang tidak mampu?
Indonesia perlu menyiapkan aturan hukum terlebih dahulu
dan menyelesaikan child abduction di Indonesia sebelum
aksesi.
Terkait adopsi, Indonesia membedakan intercountry adoption
dengan orangtua tunggal dan lokal,
Pada konteks perpindahan oleh orang tua lokal ke luar
negeri, IPCA belum menjadi pertimbangan
24
25. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Jl. Teuku Umar No. 10-12 Menteng,
Jakarta Pusat 10350
Telp. 021-31901446, 31901556. Fax. 021-3900833
Website : www.kpai.go.id
Email Pengaduan : pengaduan@kpai.go.id
Email Humas: humas@kpai.go.id
25