SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
   Dalam pembicaraan mengenai semiotika
    sebagai    ilmu,    ada    semacam     “ruang
    kontradiksi” yang secara historis dibangun di
    antara dua “kubu” semiotika, yaitu Semiotika
    Kontinetal    Ferdinand     deSaussure    dan
    Semiotika Amerika Charles Sander Pierce.
   Seakan-akan      eksistensi    kedua     kubu
    semiotika ini dapat direduksi berdasarkan
    kerangka Oposisi Biner; antara Signifikasi vs
    Komunikasi, statis vs dinamis, konvensional
    vs progresif.
Pembacaan ulang (rereading) yang dilakukan
oelh berbagai ahli semiotika terhadap kedua
tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan , bahwa
perbedaan eksklusif dan oposisi biner tersebut
sesungguhnya tidak “sehebat” sebagaimana
yang digambarkan. Pembacaan mendalam
terhadap   Saussure    dan    Peirce     justru
memperlihatkan bahwa kedua tokoh semiotika
ini sesungguhnya tidak saling “berseteru”,
melainkan saling mengisi dan melengkapi.
   Oleh     Saussure,    ilmu   tentang tanda
    dinamainya semiology
   oleh Peirce, yang lebih berkembang di
    Amerika,        menghadirkannya      dalam
    peristilahan semiotic.
   Keduanya merujuk pada kata semeion dalam
    bahasa Yunani yang berarti tanda.
   Teori mengenai apa yang disebut “Semiotika
    Signifikasi” tidak dapat dilepaskan dari dasar-
    dasar “Semiotika Struktural”.
   Saussure mendefinisikan “Semiotika”(semiotic) di
    dalam Course In General Linguistics, “Ilmu yang
    mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian
    dari kehidupan sosial”. Implisit dalam definisi
    tersebut adalah sebuah relasi, bahwa bila tanda
    merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka
    tanda juga merupakan bagian dari kehidupan
    sosial, maka tanda juga merupakan bagian dari
    aturan-aturan yang berlaku.
   Dalam kerangka Saussure, tanda memiliki dua
    dimensi yang senantiasa bersangkut-paut satu sama
    lain.
   satu dimensi yang menjadi ekspresi atau bentuk
    tanda, disebut signifie,
   satu dimensi yang merupakan konsep atau makna
    dalam benak saat menginternalisasi ekspresi
    tertentu, yang disebut signifiant.
   Hanya                    melalui              hubungan
    antara signifie dan signifiant inilah, maka tanda dapat
    dikenali, dan rujukan tertentu terhadap sesuatu dapat
    terjadi (signification).
   Makanya, semiology yang dikembangkan oleh
    Saussure, seringkali disebut kini sebagaisignification
    semiotics (semiotika signifikasi).
   Menurut Umberto Eco dalam A Theory of
    semiotics adalah semiotika yang menekankan
    pada aspek “produksi tanda”, ketimbang “sistem
    tanda”.
   “Tanda” dalam pandangan Pierce selalu berada di
    dalam proses perubahan tanpa henti, yang
    disebut proses “semiosis tak terbatas”, yaitu
    proses penciptaan “rangkaian interpretant yang
    tanpa akhir” di dalam sebuah rantai produksi dan
    reproduksi tanda, yang di dalamnya tanda
    mendapatkan tempat hidupnya, bertumbuh, dan
    berkembang-biak.
   Peirce melihat adanya pola hubungan dalam
    tanda (representament).
   Hanya saja, apa yang disebut oleh Saussure
    sebagai signifie, oleh Peirce justru dipandangnya
    sebagai object, dan apa yang dinamai oleh
    Saussure sebagai signifiant, dalam kacamata
    Peirce diperluas sebagai interpretant atau subjek
    (somebody).
   Satu hal yang – meski tidak dirujuk oleh Saussure
    secara eksplisit – ditambahkan Peirce dalam
    kerangka semiotic-nya sebagaiground (konteks),
    yakni sesuatu yang digunakan agar tanda bisa
    berfungsi.
   Ada sebuah “medan bahasa” yang secara
    sepintas    tampak      “melampaui”     ruang
    kontroversi antara “semiotika signifikasi” dan
    “semiotika komunikasi” yaitu sebuah “medan
    ekstra”, yang untuk itu sebuah neologi
    semiotika perlu diusulkan, yaitu apa yang
    disebut “semiotika ekstra-komunikasi”.
   Bahasa harus dipandang sebagai sesuatu
    yang bersifat sistemik, karena bahasa tidak
    dapat ditandaikan berbeda dalam proses
    penggunaannya       oleh    individu   saat
    melangsungkan proses komunikasi.
   Bahasa terjalin dalam aturan-aturan khusus
    yang disepakati oleh sekumpulan individu
    dalam ruang sosial yang pula bersifat
    sistemik. Bahasa dengan demikian, adalah
    sebuah sistem di dalam sistem sosial
   Individu sebagai pengguna bahasa dalam ruang
    sosial, terkadang memiliki dialek terhadap
    bunyi-bunyi    bahasa     tertentu   dan dapat
    membentuk makna-makna baru dari kosakata
    bahasa dalam sistem sosial.
   Sehingga, invidu pengguna bahasa dapat jadi
    menginternalisasi bunyi dan makna, secara
    berbeda dari individu pengguna bahasa lainnya
    dalam ruang sosial.
   Menurut Saussure, penggunaan bahasa oleh
    individu dalam ruang sosial ini disebut parole,
    dan bahasa dalam bentuknya sebagai sistem di
    dalam sistem sosial, disebut langue.
   Kecenderungan        pertentangan     antara
    semiology signifikasi Saussure dan semiotika
    komunikasi    Peirce,   tidak   menunjukkan
    sebuah perbenturan pandangan yang satu
    sama lain menegasi.
   Penafsir-penafsir berikutnya atas Saussure
    dan Peirce, dapat memberikan titik terang
    pertemuan antara kedua pandangan dalam
    memosisikan beberapa persoalan.
   Bagi Peirce tanda “is something which stands to samobody
    for something in some respect or capacity”
    (sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi)
   Peirce mebagi tanda menjadi :
       Qualisign
       Iconic Sinsign
       Rhematic Indexcial Sinsign
       Dicent Sinsign
       Iconic Legisign
       Rhematic Indexcial Legisign
       Dicent Indexcial Legisign
       Rhematic Sysmbol
       Dicent Symbol
       Argument.

More Related Content

What's hot

Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPrasetiyo Eko Laksono
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populerandre rahman
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomskykholid harras
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiErwin Rasyid
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMuhammad Idris
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
HAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptHAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptMeiy5
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoWaesyTibyani
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 

What's hot (20)

Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
 
Konteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacanaKonteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacana
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
Presentasi Semiotika
Presentasi SemiotikaPresentasi Semiotika
Presentasi Semiotika
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang makna
 
Ppt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya popPpt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya pop
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
HAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptHAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.ppt
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 

Viewers also liked

Analisis budpop
Analisis budpopAnalisis budpop
Analisis budpopociHmI
 
Semiotika
SemiotikaSemiotika
Semiotikaelkana
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiJurnal Go-Blog
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Makna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasiMakna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasiAbu Ja'far
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 

Viewers also liked (10)

Analisis budpop
Analisis budpopAnalisis budpop
Analisis budpop
 
Semiotika
SemiotikaSemiotika
Semiotika
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasi
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Makna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasiMakna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasi
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 

Similar to Rekonsiliasi Pandangan Saussure dan Peirce dalam Semiotika

Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaOktari Aneliya
 
Uas 3 mitos barthes prof okke
Uas 3 mitos barthes prof okkeUas 3 mitos barthes prof okke
Uas 3 mitos barthes prof okkejuniato
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysisjuniato
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysisjuniato
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysisjuniato
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasOktari Aneliya
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdfSEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdfekaweka7
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjjshamrina85
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikYudha Fadillah
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedjuniato
 
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2Orangpintar Smartist
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikPPGHybrid1
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysisMerdina Ziraluo
 

Similar to Rekonsiliasi Pandangan Saussure dan Peirce dalam Semiotika (20)

Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Semiotika
SemiotikaSemiotika
Semiotika
 
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budaya
 
Uas 3 mitos barthes prof okke
Uas 3 mitos barthes prof okkeUas 3 mitos barthes prof okke
Uas 3 mitos barthes prof okke
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysis
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
 
SEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptxSEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptx
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdfSEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Semiotika yohan
Semiotika yohanSemiotika yohan
Semiotika yohan
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
 
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2
Bhs Sarana Berfkr Ilmiah (Edited) Mklh Filsafat Ilmu S2
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysis
 

More from University of Andalas

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Rekonsiliasi Pandangan Saussure dan Peirce dalam Semiotika

  • 1.
  • 2. Dalam pembicaraan mengenai semiotika sebagai ilmu, ada semacam “ruang kontradiksi” yang secara historis dibangun di antara dua “kubu” semiotika, yaitu Semiotika Kontinetal Ferdinand deSaussure dan Semiotika Amerika Charles Sander Pierce.  Seakan-akan eksistensi kedua kubu semiotika ini dapat direduksi berdasarkan kerangka Oposisi Biner; antara Signifikasi vs Komunikasi, statis vs dinamis, konvensional vs progresif.
  • 3. Pembacaan ulang (rereading) yang dilakukan oelh berbagai ahli semiotika terhadap kedua tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan , bahwa perbedaan eksklusif dan oposisi biner tersebut sesungguhnya tidak “sehebat” sebagaimana yang digambarkan. Pembacaan mendalam terhadap Saussure dan Peirce justru memperlihatkan bahwa kedua tokoh semiotika ini sesungguhnya tidak saling “berseteru”, melainkan saling mengisi dan melengkapi.
  • 4. Oleh Saussure, ilmu tentang tanda dinamainya semiology  oleh Peirce, yang lebih berkembang di Amerika, menghadirkannya dalam peristilahan semiotic.  Keduanya merujuk pada kata semeion dalam bahasa Yunani yang berarti tanda.
  • 5. Teori mengenai apa yang disebut “Semiotika Signifikasi” tidak dapat dilepaskan dari dasar- dasar “Semiotika Struktural”.  Saussure mendefinisikan “Semiotika”(semiotic) di dalam Course In General Linguistics, “Ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Implisit dalam definisi tersebut adalah sebuah relasi, bahwa bila tanda merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka tanda juga merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka tanda juga merupakan bagian dari aturan-aturan yang berlaku.
  • 6. Dalam kerangka Saussure, tanda memiliki dua dimensi yang senantiasa bersangkut-paut satu sama lain.  satu dimensi yang menjadi ekspresi atau bentuk tanda, disebut signifie,  satu dimensi yang merupakan konsep atau makna dalam benak saat menginternalisasi ekspresi tertentu, yang disebut signifiant.  Hanya melalui hubungan antara signifie dan signifiant inilah, maka tanda dapat dikenali, dan rujukan tertentu terhadap sesuatu dapat terjadi (signification).  Makanya, semiology yang dikembangkan oleh Saussure, seringkali disebut kini sebagaisignification semiotics (semiotika signifikasi).
  • 7. Menurut Umberto Eco dalam A Theory of semiotics adalah semiotika yang menekankan pada aspek “produksi tanda”, ketimbang “sistem tanda”.  “Tanda” dalam pandangan Pierce selalu berada di dalam proses perubahan tanpa henti, yang disebut proses “semiosis tak terbatas”, yaitu proses penciptaan “rangkaian interpretant yang tanpa akhir” di dalam sebuah rantai produksi dan reproduksi tanda, yang di dalamnya tanda mendapatkan tempat hidupnya, bertumbuh, dan berkembang-biak.
  • 8. Peirce melihat adanya pola hubungan dalam tanda (representament).  Hanya saja, apa yang disebut oleh Saussure sebagai signifie, oleh Peirce justru dipandangnya sebagai object, dan apa yang dinamai oleh Saussure sebagai signifiant, dalam kacamata Peirce diperluas sebagai interpretant atau subjek (somebody).  Satu hal yang – meski tidak dirujuk oleh Saussure secara eksplisit – ditambahkan Peirce dalam kerangka semiotic-nya sebagaiground (konteks), yakni sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi.
  • 9. Ada sebuah “medan bahasa” yang secara sepintas tampak “melampaui” ruang kontroversi antara “semiotika signifikasi” dan “semiotika komunikasi” yaitu sebuah “medan ekstra”, yang untuk itu sebuah neologi semiotika perlu diusulkan, yaitu apa yang disebut “semiotika ekstra-komunikasi”.
  • 10. Bahasa harus dipandang sebagai sesuatu yang bersifat sistemik, karena bahasa tidak dapat ditandaikan berbeda dalam proses penggunaannya oleh individu saat melangsungkan proses komunikasi.  Bahasa terjalin dalam aturan-aturan khusus yang disepakati oleh sekumpulan individu dalam ruang sosial yang pula bersifat sistemik. Bahasa dengan demikian, adalah sebuah sistem di dalam sistem sosial
  • 11. Individu sebagai pengguna bahasa dalam ruang sosial, terkadang memiliki dialek terhadap bunyi-bunyi bahasa tertentu dan dapat membentuk makna-makna baru dari kosakata bahasa dalam sistem sosial.  Sehingga, invidu pengguna bahasa dapat jadi menginternalisasi bunyi dan makna, secara berbeda dari individu pengguna bahasa lainnya dalam ruang sosial.  Menurut Saussure, penggunaan bahasa oleh individu dalam ruang sosial ini disebut parole, dan bahasa dalam bentuknya sebagai sistem di dalam sistem sosial, disebut langue.
  • 12. Kecenderungan pertentangan antara semiology signifikasi Saussure dan semiotika komunikasi Peirce, tidak menunjukkan sebuah perbenturan pandangan yang satu sama lain menegasi.  Penafsir-penafsir berikutnya atas Saussure dan Peirce, dapat memberikan titik terang pertemuan antara kedua pandangan dalam memosisikan beberapa persoalan.
  • 13. Bagi Peirce tanda “is something which stands to samobody for something in some respect or capacity” (sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi)  Peirce mebagi tanda menjadi :  Qualisign  Iconic Sinsign  Rhematic Indexcial Sinsign  Dicent Sinsign  Iconic Legisign  Rhematic Indexcial Legisign  Dicent Indexcial Legisign  Rhematic Sysmbol  Dicent Symbol  Argument.