3. Definisi Pragmatik Pragmatik dapat dianggap berurusan dengan aspek-aspek informasi (dalam pengertian yang paling luas) yang disampaikan melalui bahasa yang (a) tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik yang digunakan, namun yang (b) juga muncul secara alamiah dari dan tergantung pada makna-makna yang dikodekan secara konvensional dengan konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersaebut [penekanan ditambahkan] (Cruse, 2000:16).
12. Grice mengemukakan bahwa percakapan yang terjadi di dalam anggota masyarakat dilandasi oleh sebuah prinsip dasar, yaitu prinsip kerja sama. Kerja sama yang terjalin dalam komunikasi ini terwujud dalam empat maksim, yaitu (1) maksim kuantitas, memberi informasi sesuai yang diminta; (2) maksim kualitas , menyatakan hanya yang menurut kita benar atau cukup bukti kebenarannya; (3) maksim relasi, memberi sumbangan informasi yang relevan; dan (4) maksim cara , menghindari ketidakjelasan pengungkapan, menghindari ketaksaan, mengungkap-kan secara singkat, mengungkapkan secara beraturan .
13.
14. Teori Relevansi Teori relevansi yang dikembangkan oleh Sperber dan Wilson merupakan kritik terhadap empat maksim yang terdapat dalam prinsip kerja sama Grice. Menurut mereka, maksim yang terpenting dalam teori Grice adalah maksim relevansi. Dalam teori relevansi dipelajari bagaimana sebuah muatan pesan dapat dipahami oleh penerimanya.
15. DEIKSIS Menurut Cahyono (1995: 217), deiksis adalah suatu cara untuk mengacu ke hakekat tertentu dengan menggunakan bahasa yang hanya dapat ditafsirkan menurut makna yang diacu oleh penutur dan dipengaruhi situasi pembicaraan.
16.
17.
18. KESANTUNAN Kesantunan Berpakaian Kesantunan Berbuat Kesantunan Berbahasa Berpakaianlah yang sopan di tempat umum, berpakaianlah yang rapi sesuai dengan keadaan Tatacara bertindak atau gerak gerik ketika meng- Hadapi sesuatu atau dalam Situasi tertentu Tatacara berkomunikasi Lewat tanda verbal Atau tatacara berbahasa
19. Kesantunan berbahasa (menurut Leech, 1986) pada hakikatnya harus memperhatikan empat prinsip. Penerapan prinsip kesopanan dalam berbahasa Penghindaran pemakaian kata tabu Penggunaan eufemisme, yaitu ungkapan penghalus Penggunaan pilihan kata honorifik
20. Kesantunan sebagai fenomena pragmatik Konsep kesantunan ini kemudian berkembang menjadi lima teori kesantunan berbahasa Teori Relevansi Prinsip sopan santun P. kesantunan rasional dan muka Prinsip kerjasama Sperber dan Wlson (1989) Leech memperkenalkan sejumlah maksim: Principle Politeness Brown dan Levinson membedakan dua jenis muka: positive face dan negative face Grice (1975) memperkenalkan prinsip Kerjasama yang memuat 4 maksim
21.
22. Contoh susunan yang mengandung presuposisi Harold menyesal melukai Sandra. Yang dipresuposisi: Harold melukai Sandra Penyakit Hubert kambuh lagi. Yang dipresuposisi: Hubert sebelumnya pernah sakit