3. PENGERTIAN SEMANTIK
Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu
pada studi tentang makna. Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Yunani ‘ sema’ (kata benda) yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’.
Kata kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti
‘menandai’atau‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau lambang
disini adalah tanda-tanda linguistik (Perancis : signé linguistique).
Menurut Ferdinan de Saussure (1966), tanda lingustik terdiri dari :
1. Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi bahasa.
2. Komponen yang diartikan atau makna dari komopnen pertama.
4. PENGERTIAN SEMANTIK MENURUR PARA AHLI
1. Charles Morrist
Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-
tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda
tersebut”.
2. J.W.M Verhaar; 1981:9
Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna
atau teori arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna
atau arti.
5. 3. Lehrer; 1974: 1
Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan
bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek
struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan
psikologi, filsafat dan antropologi.
4. Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195)
Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang
menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam
pengalaman dunia manusia.
6. 5. Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20, 1996:
313)
Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda
linguistik dengan hubungan proses mental atau simbol dalam aktifitas
bicara.
6. Dr. Mansoer pateda
Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna.
7. Abdul Chaer
Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Yaitu salah satu
dari 3 (tiga) tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan
semantik).
7. HUBUNGAN SEMANTIK DENGAN TATARAN
ILMU SOSIAL LAIN
1. Semantik dan Sosiologi
Semantik berhubungan dengan sosiologi dikarenakan
seringnya dijumpai kenyataan bahwa penggunaan kata
tertentu untuk mengatakan sesuatu dapat menandai
identitaskelompok penuturnya.
Contohnya :
Penggunaan / pemilihan kata ‘cewek’ atau ‘wanita’, akan
dapat menunjukkan identitas kelompok penuturnya.
8. 2. Semantik dan Antropologi.
Semantik dianggap berkepentingan dengan antropologi
dikarenakan analisis makna padasebuah bahasa, menalui
pilihan kata yang dipakai penuturnya, akan dapat
menjanjikanklasifikasi praktis tentang kehidupan budaya
penuturnya.
Contohnya :
Penggunaan / pemilihan kata ‘ngelih’ atau ‘lesu’ yang sama-
sama berarti ‘lapar’ dapat mencerminkan budaya penuturnya.
9. ANALISIS SEMANTIK
Dalam analisis semantik, bahasa bersifat unik dan
memiliki hubungan yang erat dengan budaya
masyarakat penuturnya. Maka, suatu hasil analisis pada
suatu bahasa, tidak dapatdigunakan untuk menganalisi
bahasa lain.
Contohnya :
penutur bahasa Inggris yang menggunakan kata ‘rice’
pada bahasa Inggris yang mewakili nasi, beras, gabah
dan padi.
11. UNSUR – UNSUR SEMANTIK
a. Tanda dan Lambang (symbol)
Tanda dan lambang (simbol) merupakan dua unsur yang terdapat dalam bahasa.
contoh
Tanda : tanda tanya (?) tanda seru (!), tanda pisah (_), tanda hibung (_) tanda titik (.) dan lain
sebagainya
Lambang : rambu-rambu lalu lintas
b. Makna Leksikal dan Hubungan Referensial
Unsur leksikal adalah unit yang terkecil di dalam sistem makna suatu ilmu bahasa dan keberadaannya
dapat dibedakan dari unit terkecil lainnya. Sedangkan hubungan referensial adalah hubungan yang
terdapat antara sebuah kata dan dunia luar bahasa yang diacu oleh pembicaraan.
c. Penamaan
Istilah penamaan, diartikan Kridalaksana (1993), sebagai proses pencariaan lambang bahasa untuk
menggambarkanobjek konsep, proses dan sebagainya.
14. Oposisi kembar
Contoh:
1. laki-laki = perempuan
2. kaya = miskin
3. ayah = ibu
Oposisi gradual
Contoh: Kaya Dan Miskin, Besar Dan Kecil
Oposisi majemuk
Contoh: duduk Berdiri <> berbaring berjongkok tiarap
15. MANFAAT SEMANTIK
Dapat memahami suatu makna atau arti dari suatu
simbol.
Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang.
Dapat memudahkan wartawan dalam mengolah kata saat
memberikan informasi kepada masyarakat.
Dapat memudahkan guru saat mengajarkan kepada
peserta didik makna yamg terkandung dalam suatu
bahasa.