SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN RETORIKA
Dosen Pengampu : Mukodas, M.Pd.
Oleh :
Erika Dwiyana (032117018)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS PAKUAN
2018
i
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Retorika Berbahasa yang berjudul “Hubungan Komunikasi dengan Retorika”.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan bantuan dan bimbingan
berbagai pihak sehingga pembuatan makalah ini berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih banyak
kepada Bapak Mukodas, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam perkuliahan
sehari-hari.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang ada. Namun, dengan penuh harap mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya dalam pembuatan makalah
kedepannya.
Bogor, 22 September 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian Retorika .......................................................................... 3
B. Retorika Sebagai Suatu Proses Komunikasi..................................... 4
C. Hubungan antara Retorika dengan Komunikasi............................... 8
D. Pentingnya Retorika dalam Dunia Komunikasi................................ 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
A. Simpulan........................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika adalah suatu istilah yang diberikan pada suatu teknik pemakaian
bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik.
Jadi ada dua aspek yang perlu diketahui seseorang dalam retorika, yaitu
pengetahuan mengenai bahasa da penggunaan bahasa dengan baik, dan kedua
pengetahuan mengenai objek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa tadi.
Oleh karena itu retorika harus dipelajari oleh mereka yang ingin menggunakan
bahasa dengan cara yang sebaik-baiknya untuk tujuan tertentu tadi. Manfaat
mempelajari retorika diantaranya yaitu :
1. Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat.
2. Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia
pada umumnya dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi.
3. Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik.
4. Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran
dengan alasan yang masuk akal.
Sejarah pertumbuhan retorika dari jaman Yunani Kuno menunjukkan bahwa
tekanan seni wacana ini diletakkan pada oratori atau seni berpidato. Hal ini dapat
dimengerti karena publikasi secara meluas atas suatu hasil pikiran tidak dapat
dilakukan dengan tulisan, karena belum ada percetakan. Karena itu, pengertian
retorika pada awalnya juga bertumpang-tindih dengan seni berpidato atau oratori.
Tetapi setelah penemuan mesin cetak dan mesin uap, maka retorika sebagai seni
berpidato mulai merosot peranannya, dan diganti dengan seni menggunakan
bahasa secara tertulis. Dengan publikasi tertulis, gagasan atau ide seseorang dapat
lebih luas tersebar daripada kalau harus disampaikan melalui pidato.Dengan
pergeseran ini, pengertian retorika juga turut bergeser dari bahasa lisan ke bahasa
tulis, dari seni berpidato bergeser ke kemampuan menulis.1
1 http://resyanurinp.blogspot.com/2013/12/urgensi-retorika-dalam-dunia-komunikasi.html?m=1
2
Pada waktu ditemukan media komunikasi elektronis, khususnya radio, peranan
bahasa lisan muncul kembali. Pidato melalui radio, televise mempunyai peranan
yang sama penting dengan komunikasi melalui media tulis.
Karena retorika berusaha pula mempengaruhi sikap dan perasaan orang, maka
ia dapat menggunakan semua unsure yang bertalian dengan kaidah-kaidah
keefektifan dan keindahan gaya bahasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan permasalahan pokok dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang di maksud dengan retorika?
2. Seperti apa retorika sebagai suatu proses komunikasi?
3. Bagaimana hubungan antara retorika dengan komunikasi?
4. Seberapa penting retorika dalam dunia komunikasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian retorika.
2. Menjelaskan retorika sebagai suatu proses komunikasi.
3. Menjelaskan hubungan antara retorika dengan komunikasi.
4. Menjelaskan pentingnya retorika dalam dunia komunikasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Retorika
Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan latin
rhetorica yang berarti ilmu bicara. Pada abad ke 5 sebelum masehi untuk pertama
kali dikenal suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai
fenomena sosial. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani “rhetorike” yang
dikembangkan di Yunani purba, kemudian abad-abad berikutnya di kembangkan
di Romawi dalam bahasa latin “retorika” (dalam bahasa Inggris “rhetoric” dalam
bahasa Indonesia “retorika”). Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren dalam
bukunya, Modern Rhetoric, mendefinisikan retorika sebagai The art of using
language effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Dari pengertian
tersebut menjukkan bahwa retorika mempunyai pengertian sempit; mengenai
bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa, bisa lisan, dapat juga tulisan.
Oleh karena itu, ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai public
speaking atau pidato didepan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa
retorika tidak hanya berarti pidato didepan umum, tetapi juga termasuk seni
menulis. Di Yunani, negara pertama yang menggembangkan retorika di pelopori
oleh Georgias.
Dalam Bahasa Yunani (ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) retorika adalah sebuah
teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan
melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Plato secara umum
memberikan defenisi terhadap retorika sebagai suatu seni manipulatif yang
bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi
pembicara dengan pendengar melalui pidato, dan yang dipersuasi saling bekerja
sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka. Ini yang
dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai substansi dengan penggunaan media oral
atau tertulis.
Retorika memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis yang
terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5 SM),
4
yang mengajarkan orang tentang keterampilan berbicara dan menemukan sarana
persuasif yang objectif dari suatu kasus. Studi yang mempelajari kesalahpahaman
serta penemuan saran dan pengobatannya. Retorika juga mengajarkan tindak dan
usaha yang efektif dalam persiapan, penetaan dan penampilan tutur untuk
membina saling pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.
B. Retorika Sebagai Suatu Proses Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pengalihan makna antarpribadi manusia atau tukar-
menukar berita dalam sistem informasi. Ada empat faktor yang menjadi prasyarat
terjadinya suatu proses komunikasi yaitu:
1 Komunikator orang atau pribadi yang mengatakan, mengucapkan atau
menyampaikan sesuatu.
2 Warta pesan atau informasi, yaitu apa yang diucapkan; apa
yang disampaikan.
3 Resipiens orang yang mendengar atau menerima apa yang
dikatakan atau disampaikan oleh komunikator.
4 Medium tanda yang dipergunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan warta atau pesan.
Supaya komunikasi dapat terjadi, dalam arti terjadi saling pengertian antara
komunikator dengan resipens, harus ada perbedaan tanda, yang dimiliki oleh
komunikator dan resipens, dapat dimengerti oleh keduanya.
Apabila komunikator ingin menyampaikan sesuatu kepada resipens, berarti dia
memiliki suatu maksud di dalam pikiran. Sesuatu yang ada di dalam pikiran
komunikator ini, harus diterjemahkan ke dalam kode-kode yang dapat dimengerti
oleh resipiens. Proses menerjemahkan sesuatu ke dalam kode-kode disebut
kodefiksasi (Kodierung). Pendengar menangkap sesuatu yang dikodefikasikan
5
oleh komunikator, lalu menerjemahkan ke dalam pengertiannya. Proses yang
dilakukan resipiens ini disebut dekodefikasi (Dekodierung).
Secara singkat proses komunikasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: siapa
yang mengatakan (wer); apa yang dikatakan (sagt was); kepada siapa (zu wem);
melalui medium apa (durch welches medium); dan dengan efek apa (mit welcher
wirkung).
Jadi, komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan resipiens,
dimana komunikator menyampaikan sesuatu pesan kepada resipiens, melalui
medium untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Retorika sebagai Proses Komunikasi
Sebuah contoh: sebuah mobil bekas akan dijual. Pemilik mobil tentu ingin
menjualnya dengan harga yang memuaskan (tujuan). Dalam pembicaraan dengan
calon pembeli, penjual tentu tidak hanya menjelaskan tentang merk, tipe, tahun
keluaran, dan cirri khas mobil, tetapi dia pasti juga akan memuji-muji mobil
tersebut. Misalnya: terpelihara baik, bentuknya sangat cocok dengan keadaan
jalan dan tidak pernah terjadi kecelakaan. Singkatnya: mobil bekas yang paling
ideal, yang apabila dibandingkan dengan harga, sebenarnya masih terlalu murah.
Di lain pihak calon pembeli juga ingin supaya dapat membeli mobil itu dengan
harga yang murah (tujuan). Oleh karena itu, terjadi tawar menawar dalam
perdagangan, dimana penjual dan pembeli saling memberi argumentasi untuk
mencapai tujuannya masing-masing. Dari contoh di atas dapat dilihat aspek-aspek
komunikasi retoris sebagai berikut:
1) Seorang pembicara menyampaikan kepada pendengar;
2) Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau pelanggan;
3) Dengan maksud dan tujuan tertentu (menjual mobil);
4) Memberikan argumen-argumen terhadap isi pembicaraan;
5) Sambil mendengar dan mempertimbangkan argument-argumen balik dari
pendengar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Retoris
6
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris ini terdapat
pada setiap unsur komunikasi seperti:
a. Pada Komunikator
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi
retoris adalah:
a) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan adalah penguasaan bahasa dan keterampilan
mempergunakan bahasa; keterampilan mempergunakan media komunikasi untuk
mempermudah proses pengertian pada resipiens; kemampuan untuk mengenal dan
menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Di samping itu jenis hubungan antara komunikator dan
resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses komunikasi.
b) Sikap komunikator
Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap
yang mantap dan meyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima
anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam proses komunikasi retoris.
c) Pengetahuan umum
Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator sebaiknya memiliki
pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia dapat mengenal dan
menyelami situasi pendengar dan dapat mengerti mereka secara lebih baik. Dia
harus mengetahui dan menguasai bahan yang dibeberkan secara mendalam, teliti
dan tepat. Dia juga hendaknya mengetahui dan mengerti hal-hal praktis dari
kehidupan harian para pendengarnya, supaya dapat menyampaikan sesuatu yang
mampu menggugah hati mereka.
d) Sistem sosial
7
Setiap komunikator berada dan hidup dalam sistem masyarakat tertentu. Posisi,
pangkat atau jabatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat sangat
mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris (misalnya: sebagai pemimpin atau
bawahan; sebagai orang yang berpengaruh atau tidak).
e) Sistem kebudayaan
Sistem kebudayaan yang dimiliki oleh komunikator juga dapat mempengaruhi
efektivitas komunikasi retoris. Tingkah laku, tata adab, dan pandangan hidup yang
diwarisinya dari suatu kebudayaan tertentu akan juga mempengaruhi efektivitas
dalam proses komunikasi.
b. Faktor-faktor Pada Resipiens
Faktor-faktor ini pada umumnya sama dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikator.
1) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi.
Supaya dapat terjadi komunikasi, resipiens harus menguasai bahasa yang
dipergunakan. Keduanya hanya dapat saling berkomunikasi dan saling mengerti
apabila mereka mempergunakan pembendaharaan kata yang sama dan yang
dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa
yang dipergunakan oleh komunikator tidak dimengerti oleh resipiens. Dalam
hubungan dengan hal ini, perlu diperhatikan bahwa pendengar mempunyai cara
mendengar dan mengerti sendiri, yang dapat berbeda dari apa yang sebenarnya
yang dimaksudkan oleh komunikator.
8
2) Sikap resipiens
Sikap-sikap positif seperti terbuka, senang, tertarik, dan simpatik akan
memberi pengaruh positif dalam proses komunikasi; sebaliknya sikap-sikap
negatif seperti tertutup, jengkel, tidak simpatik terhadap komunikator akan
mendatangkan pengaruh negatif.
3) Sistem sosial dan kebudayaan
Sistem sosial dan kebudayaan tertentu dapat menghasilkan sifat dan karakter
khusus pada resipiens. Orang dapat bersifat patuh, rendah hati, suka mendengar,
tidak banyak bicara atau tidak berani menantang. Dilain pihak orang bisa menjadi
kritis, suka membantah, dan tidak mudah tunduk kepada pimpinan. Juga cara
menyampaikan sesuatu tidak sama di antara masyarakat. Sebab itu komunikator
harus memperhatikan segala faktor ini, apabila dia mau mengharapkan efek yang
besar dalam proses komunikasi dengan para pendengarnya.
C. Hubungan antara Retorika dengan Komunikasi
Retorika yang merupakan seni untuk berbicara tentu memiliki hubungan
dengan proses komunikasi. Komunikasi dalam konteks ini adalah suatu proses
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, sehingga
komunikan mengerti apa yang dimkasudkan dan apa yang diinginkan oleh
komunikator. Dalam retorika proses komunikasi sangatlah penting. Seorang retor
harus mampu mengkomunikasikan isi pesannya secara baik dan efektif kepada
khlayak. Jadi seorang retor harus memahami pola komunikasi yang digunakan
dalam menyampaikan isi pesannya, dan pola komunikasi itu dapat diketahui dari
jenis khalayak yang akan menyimaknya. Hal ini penting agar dapat terjadi proses
komunikasi yang efektif. Faktor bahasa juga tak kalah penting, karena apabila
kedua pihak itu akan saling mengerti apabila menggunakan bahasa yang sama.
Jadi, retorika tentu tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan dapat
dikatakan bahwa komunikasi secara mutlak merupakan bagian dari retorika.
Retorika merupakan satu bidang ilmu yang penting dewasa ini. Banyak pria dan
wanita yang mampu memperoleh sukses besar dalam hidup dan karirnya sebagai
pemimpin berkat penguasaan ilmu retorika, sebab penguasaan teknik berbicara
9
akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa pasti kepada
orang yang bersangkutan.
D. Pentingnya Retorika dalam Dunia Komunikasi
Manusia memang satu-satunya makhluk yang diciptakan memiliki akal
sehingga manusia bisa berpikir dengan menggunakan akalnya dalam kehidupan
sehari-hari. Namun masalahnya banyak orang yang kurang sadar seberapa
pentingkah mereka berbicara. Banyak orang berbicara dan berkomunikasi dengan
orang lain dengan seenaknya sendiri tanpa memikirkan apa dampak yang akan
terjadi, apakah yang mereka komunikasikan mampu mengubah perilaku orang
lain yang berbicara dengannya? Atau malah menimbulkan persepsi yang justru
seolah kita berbicara secara kacau dan tidak ada esensinya? Tentu saja hal ini
merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi. Mengapa kita bersusah payah
mempelajari sesuatu yang kita pelajari setiap hari? Kita juga toh tidak
mempelajari bagaimana cara berjalan atau cara makan atau cara tidur, perilaku-
perilaku rutin yang kita lakukan sepanjang waktu. Terbiasa berkomunikasi
sebenarnya belum berarti memahami berkomunikasi karena memahami
komunikasi manusia berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi
berlangsung.
Dimanapun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita, kita selalu membutuhkan
komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, politikus, pengacara,
penjual, atau pendakwah yang harus terampil berkomunikasi, namun hampir
semua jabatan. Banyak orang gagal karena mereka tidak terampil berkomunikasi.
Maka dari itu bila ada yang mengatakan “Tidak ada yang sukar tentang
komunikasi, komunikasi adalah kemampuan alamiah dan setiap orang mengetahui
apa komunikasi itu dan mampu melakukannya”, ini merupakan suatu kekeliruan.
Setiap orang memang mampu berkomunikasi tapi tidak semua orang mampu
berkomunikasi secara tepat pada saat yang tepat pula. Apalagi dalam melakukan
komunikasi kepada khayalak atau bisa disebut dengan public speaking, tidak
10
semua orang mampu melakukannya karena dibutuhkan pengetahuan mendalam
mengenai teknik-teknik khususnya. Namun ini bukan berarti menjadi semacam
anggapan bahwa public speaking atau retorika adalah suatu hal yang sulit.
Berbicara itu sama sekali tidak sulit. Orang hanya harus mengucapkan kata-kata
yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat. Disinilah
pentingnya penguasaan teknik retorika.
Secara umum kemampuan berbicara seharusnya sudah dapat diandalkan,
karena tidak mungkin ada manusia yang tidak berkomunikasi sepanjang hidupnya.
Dengan mempelajari retorika maka kita akan lebih mampu membina sifat saling
pengertian serta menumbuhkan kedamaian bermasyarakat melalui keahlian
bertutur kata. Adapun manfaat mempelajari retorika diantaranya ialah
membimbing pembicara dalam mengambil keputusan, membimbing pembicara
memahami kejiwaan pendengar, membimbing pembicara menemukan ulasan
yang baik dan membimbing pembicara mempertahankan argumen yang benar
dengan alasan yang masuk akal.
Retorika sangatlah penting untuk dipelajari karena sebagai pendukung dalam
proses berkomunikasi agar kita mampu berbicara lebih baik, dengan adanya seni-
seni berbahasa maka suatu informasi yang disampaikan dapat dicerna dan
dipahami dengan mudah oleh pendengar. Disinilah tantangan yang sebenarnya
dalam proses berkomunikasi dengan orang lain, yaitu mengenai seberapa efektif
dan efisien kah kita mampu membuat orang lain memahami apa yang kita
bicarakan.
Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang yang
berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Dalam segala
bidang kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara
efektif sangat diandalkan. Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau
berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Hal ini tidak
dapat dipungkiri kebenarannya, sebagai contoh adalah Presiden Pertama
Indonesia, Ir. Soekarno memiliki kemampuan berbicara yang sangat bagus.
Bahkan di jaman kemerdekaan saat itu pidatonya akan selalu dinanti, hal ini
terjadi karena beliau sangat pandai dalam berpidato. Beliau sanggup mengajak
11
audiens masuk ke dalam alur yang beliau ciptakan tanpa menimbulkan rasa bosan
tetapi justru memunculkan kobaran smangat membara pemuda Indonesia. Hingga
saat ini dirasa belum ada orang yang mampu menyaingi kepiaiwaian dalam
berpidato.
Kemampuan berbicara terkadang bisa dibilang sebagai kemampuan alamiah.
Seseorang yang memiliki sifat supel, ekstrovert(terbuka), dan mudah bergaul
cenderung dinilai lebih pandai berkomunikasi. Hal ini berbeda dengan orang yang
memiliki sifat introvert atau berkepribadian tertutup yang cenderung tak banyak
bicara. Namun hal ini bukan menjadi tolok ukur mutlak untuk mengetahui
seberapa pandaikah seseorang mampu melakukan public speaking. Dapat
dikatakan seperti ini karena pada dasarnya kemampuan berbicara seseorang itu
dapat dibentuk dan dilatih.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Melihat perkembangan dan pergeseran tekanan dan makna retorika, maka
dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai
seni, baik lisan maupun tulisan, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang
tersusun baik.
Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari
tulisan yang bersifat prosa atau wacana lisan yang berbentuk pidato atau ceramah,
untuk mempengaruhi sikap dan perasaan orang lain.
Retorika adalah suatu bentuk komunikasi dimana komunikator menyampaikan
ide dan gagasannya kepada khalayak tertentu. Kalau jaman dahulu belum ada
media elektronik, maka retorika disampaikan secara tatap muka berbeda dengan
jaman sekarang yang media elektroniknya berkembang dengan pesat, maka public
speaking dapat disampaikan baik secara tatap muka maupun melalui media, baik
cetak maupun elektronik dan keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu
memppengaruhi orang lain dalam hal pengetahuan,perasaan dan juga perilakunya.
Jadi, retorika tentu tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan dapat
dikatakan bahwa komunikasi secara mutlak merupakan bagian dari retorika.
Retorika merupakan satu bidang ilmu yang penting dewasa ini. Banyak pria dan
wanita yang mampu memperoleh sukses besar dalam hidup dan karirnya sebagai
pemimpin berkat penguasaan ilmu retorika, sebab penguasaan teknik berbicara
akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa pasti kepada
orang yang bersangkutan.
B. Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
13
1 . Untuk masyarakat pada umumnya sebagai makhluk yang diciptakan memiliki
akal sehingga manusia bisa berpikir dengan menggunakan akalnya dalam
kehidupan sehari-hari, retorika sangatlah penting untuk dipelajari karena
sebagai pendukung dalam proses berkomunikasi agar kita mampu berbicara
lebih baik, dengan adanya seni-seni berbahasa maka suatu informasi yang
disampaikan dapat dicerna dan dipahami dengan mudah oleh pendengar.
2. Demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://uripsantoso.wordpress.com/2010/02/15/prinsip-dasar-proses-komunikasi/
http://lukmannulhakim1983.blogspot.com/2016/01/makalah-retorika.html
http://semarakkomunikasi.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-dan-mamfaat-
retorika.html
http://resyanurinp.blogspot.com/2013/12/urgensi-retorika-dalam-dunia-
komunikasi.html?m=12
http://resyanurinp.blogspot.com/2013/12/urgensi-retorika-dalam-dunia-komunikasi.html?m=1

More Related Content

What's hot

Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika erikadwiyana
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanSerenity 101
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
Pengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa IndonesiaPengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulistyaarahman
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 

What's hot (20)

Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Konsep Dasar Retorika
Konsep Dasar RetorikaKonsep Dasar Retorika
Konsep Dasar Retorika
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Pengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa IndonesiaPengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulis
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 

Similar to KOMKOMRET

Makalah zulfadli mulyana 032117075
Makalah zulfadli mulyana  032117075Makalah zulfadli mulyana  032117075
Makalah zulfadli mulyana 032117075zulfadlimulyana44
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarstia_hardi
 
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)fidia_fauziah
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANNur Arifaizal Basri
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Danumuhammadrizki
 
Tik tugas ke 5
Tik   tugas ke 5Tik   tugas ke 5
Tik tugas ke 5nabilaans
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara editedWindiKartika1
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANMuliono Muliono
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Izzaty Hasan
 

Similar to KOMKOMRET (20)

Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Makalah zulfadli mulyana 032117075
Makalah zulfadli mulyana  032117075Makalah zulfadli mulyana  032117075
Makalah zulfadli mulyana 032117075
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)
MAKALAH (FIDIA FAUZIAH 3D)
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
 
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Tik tugas ke 5
Tik   tugas ke 5Tik   tugas ke 5
Tik tugas ke 5
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara edited
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

KOMKOMRET

  • 1. HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN RETORIKA Dosen Pengampu : Mukodas, M.Pd. Oleh : Erika Dwiyana (032117018) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSTAS PAKUAN 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Bismillahhirohmanirrohim Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Retorika Berbahasa yang berjudul “Hubungan Komunikasi dengan Retorika”. Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan bantuan dan bimbingan berbagai pihak sehingga pembuatan makalah ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Mukodas, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam perkuliahan sehari-hari. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada. Namun, dengan penuh harap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya dalam pembuatan makalah kedepannya. Bogor, 22 September 2018 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3 A. Pengertian Retorika .......................................................................... 3 B. Retorika Sebagai Suatu Proses Komunikasi..................................... 4 C. Hubungan antara Retorika dengan Komunikasi............................... 8 D. Pentingnya Retorika dalam Dunia Komunikasi................................ 9 BAB III PENUTUP......................................................................................... 12 A. Simpulan........................................................................................... 12 B. Saran................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Retorika adalah suatu istilah yang diberikan pada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Jadi ada dua aspek yang perlu diketahui seseorang dalam retorika, yaitu pengetahuan mengenai bahasa da penggunaan bahasa dengan baik, dan kedua pengetahuan mengenai objek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa tadi. Oleh karena itu retorika harus dipelajari oleh mereka yang ingin menggunakan bahasa dengan cara yang sebaik-baiknya untuk tujuan tertentu tadi. Manfaat mempelajari retorika diantaranya yaitu : 1. Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat. 2. Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada umumnya dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi. 3. Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik. 4. Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal. Sejarah pertumbuhan retorika dari jaman Yunani Kuno menunjukkan bahwa tekanan seni wacana ini diletakkan pada oratori atau seni berpidato. Hal ini dapat dimengerti karena publikasi secara meluas atas suatu hasil pikiran tidak dapat dilakukan dengan tulisan, karena belum ada percetakan. Karena itu, pengertian retorika pada awalnya juga bertumpang-tindih dengan seni berpidato atau oratori. Tetapi setelah penemuan mesin cetak dan mesin uap, maka retorika sebagai seni berpidato mulai merosot peranannya, dan diganti dengan seni menggunakan bahasa secara tertulis. Dengan publikasi tertulis, gagasan atau ide seseorang dapat lebih luas tersebar daripada kalau harus disampaikan melalui pidato.Dengan pergeseran ini, pengertian retorika juga turut bergeser dari bahasa lisan ke bahasa tulis, dari seni berpidato bergeser ke kemampuan menulis.1 1 http://resyanurinp.blogspot.com/2013/12/urgensi-retorika-dalam-dunia-komunikasi.html?m=1
  • 5. 2 Pada waktu ditemukan media komunikasi elektronis, khususnya radio, peranan bahasa lisan muncul kembali. Pidato melalui radio, televise mempunyai peranan yang sama penting dengan komunikasi melalui media tulis. Karena retorika berusaha pula mempengaruhi sikap dan perasaan orang, maka ia dapat menggunakan semua unsure yang bertalian dengan kaidah-kaidah keefektifan dan keindahan gaya bahasa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan pokok dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang di maksud dengan retorika? 2. Seperti apa retorika sebagai suatu proses komunikasi? 3. Bagaimana hubungan antara retorika dengan komunikasi? 4. Seberapa penting retorika dalam dunia komunikasi? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah: 1. Menjelaskan pengertian retorika. 2. Menjelaskan retorika sebagai suatu proses komunikasi. 3. Menjelaskan hubungan antara retorika dengan komunikasi. 4. Menjelaskan pentingnya retorika dalam dunia komunikasi.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Retorika Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Pada abad ke 5 sebelum masehi untuk pertama kali dikenal suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai fenomena sosial. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani “rhetorike” yang dikembangkan di Yunani purba, kemudian abad-abad berikutnya di kembangkan di Romawi dalam bahasa latin “retorika” (dalam bahasa Inggris “rhetoric” dalam bahasa Indonesia “retorika”). Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren dalam bukunya, Modern Rhetoric, mendefinisikan retorika sebagai The art of using language effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Dari pengertian tersebut menjukkan bahwa retorika mempunyai pengertian sempit; mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa, bisa lisan, dapat juga tulisan. Oleh karena itu, ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai public speaking atau pidato didepan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa retorika tidak hanya berarti pidato didepan umum, tetapi juga termasuk seni menulis. Di Yunani, negara pertama yang menggembangkan retorika di pelopori oleh Georgias. Dalam Bahasa Yunani (ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Plato secara umum memberikan defenisi terhadap retorika sebagai suatu seni manipulatif yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai substansi dengan penggunaan media oral atau tertulis. Retorika memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis yang terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5 SM),
  • 7. 4 yang mengajarkan orang tentang keterampilan berbicara dan menemukan sarana persuasif yang objectif dari suatu kasus. Studi yang mempelajari kesalahpahaman serta penemuan saran dan pengobatannya. Retorika juga mengajarkan tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan, penetaan dan penampilan tutur untuk membina saling pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. B. Retorika Sebagai Suatu Proses Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah proses pengalihan makna antarpribadi manusia atau tukar- menukar berita dalam sistem informasi. Ada empat faktor yang menjadi prasyarat terjadinya suatu proses komunikasi yaitu: 1 Komunikator orang atau pribadi yang mengatakan, mengucapkan atau menyampaikan sesuatu. 2 Warta pesan atau informasi, yaitu apa yang diucapkan; apa yang disampaikan. 3 Resipiens orang yang mendengar atau menerima apa yang dikatakan atau disampaikan oleh komunikator. 4 Medium tanda yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan warta atau pesan. Supaya komunikasi dapat terjadi, dalam arti terjadi saling pengertian antara komunikator dengan resipens, harus ada perbedaan tanda, yang dimiliki oleh komunikator dan resipens, dapat dimengerti oleh keduanya. Apabila komunikator ingin menyampaikan sesuatu kepada resipens, berarti dia memiliki suatu maksud di dalam pikiran. Sesuatu yang ada di dalam pikiran komunikator ini, harus diterjemahkan ke dalam kode-kode yang dapat dimengerti oleh resipiens. Proses menerjemahkan sesuatu ke dalam kode-kode disebut kodefiksasi (Kodierung). Pendengar menangkap sesuatu yang dikodefikasikan
  • 8. 5 oleh komunikator, lalu menerjemahkan ke dalam pengertiannya. Proses yang dilakukan resipiens ini disebut dekodefikasi (Dekodierung). Secara singkat proses komunikasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: siapa yang mengatakan (wer); apa yang dikatakan (sagt was); kepada siapa (zu wem); melalui medium apa (durch welches medium); dan dengan efek apa (mit welcher wirkung). Jadi, komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan resipiens, dimana komunikator menyampaikan sesuatu pesan kepada resipiens, melalui medium untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Retorika sebagai Proses Komunikasi Sebuah contoh: sebuah mobil bekas akan dijual. Pemilik mobil tentu ingin menjualnya dengan harga yang memuaskan (tujuan). Dalam pembicaraan dengan calon pembeli, penjual tentu tidak hanya menjelaskan tentang merk, tipe, tahun keluaran, dan cirri khas mobil, tetapi dia pasti juga akan memuji-muji mobil tersebut. Misalnya: terpelihara baik, bentuknya sangat cocok dengan keadaan jalan dan tidak pernah terjadi kecelakaan. Singkatnya: mobil bekas yang paling ideal, yang apabila dibandingkan dengan harga, sebenarnya masih terlalu murah. Di lain pihak calon pembeli juga ingin supaya dapat membeli mobil itu dengan harga yang murah (tujuan). Oleh karena itu, terjadi tawar menawar dalam perdagangan, dimana penjual dan pembeli saling memberi argumentasi untuk mencapai tujuannya masing-masing. Dari contoh di atas dapat dilihat aspek-aspek komunikasi retoris sebagai berikut: 1) Seorang pembicara menyampaikan kepada pendengar; 2) Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau pelanggan; 3) Dengan maksud dan tujuan tertentu (menjual mobil); 4) Memberikan argumen-argumen terhadap isi pembicaraan; 5) Sambil mendengar dan mempertimbangkan argument-argumen balik dari pendengar. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Retoris
  • 9. 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris ini terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: a. Pada Komunikator Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris adalah: a) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi. Yang dimaksudkan adalah penguasaan bahasa dan keterampilan mempergunakan bahasa; keterampilan mempergunakan media komunikasi untuk mempermudah proses pengertian pada resipiens; kemampuan untuk mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di samping itu jenis hubungan antara komunikator dan resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses komunikasi. b) Sikap komunikator Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap yang mantap dan meyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam proses komunikasi retoris. c) Pengetahuan umum Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator sebaiknya memiliki pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia dapat mengenal dan menyelami situasi pendengar dan dapat mengerti mereka secara lebih baik. Dia harus mengetahui dan menguasai bahan yang dibeberkan secara mendalam, teliti dan tepat. Dia juga hendaknya mengetahui dan mengerti hal-hal praktis dari kehidupan harian para pendengarnya, supaya dapat menyampaikan sesuatu yang mampu menggugah hati mereka. d) Sistem sosial
  • 10. 7 Setiap komunikator berada dan hidup dalam sistem masyarakat tertentu. Posisi, pangkat atau jabatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris (misalnya: sebagai pemimpin atau bawahan; sebagai orang yang berpengaruh atau tidak). e) Sistem kebudayaan Sistem kebudayaan yang dimiliki oleh komunikator juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris. Tingkah laku, tata adab, dan pandangan hidup yang diwarisinya dari suatu kebudayaan tertentu akan juga mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi. b. Faktor-faktor Pada Resipiens Faktor-faktor ini pada umumnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikator. 1) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi. Supaya dapat terjadi komunikasi, resipiens harus menguasai bahasa yang dipergunakan. Keduanya hanya dapat saling berkomunikasi dan saling mengerti apabila mereka mempergunakan pembendaharaan kata yang sama dan yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator tidak dimengerti oleh resipiens. Dalam hubungan dengan hal ini, perlu diperhatikan bahwa pendengar mempunyai cara mendengar dan mengerti sendiri, yang dapat berbeda dari apa yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh komunikator.
  • 11. 8 2) Sikap resipiens Sikap-sikap positif seperti terbuka, senang, tertarik, dan simpatik akan memberi pengaruh positif dalam proses komunikasi; sebaliknya sikap-sikap negatif seperti tertutup, jengkel, tidak simpatik terhadap komunikator akan mendatangkan pengaruh negatif. 3) Sistem sosial dan kebudayaan Sistem sosial dan kebudayaan tertentu dapat menghasilkan sifat dan karakter khusus pada resipiens. Orang dapat bersifat patuh, rendah hati, suka mendengar, tidak banyak bicara atau tidak berani menantang. Dilain pihak orang bisa menjadi kritis, suka membantah, dan tidak mudah tunduk kepada pimpinan. Juga cara menyampaikan sesuatu tidak sama di antara masyarakat. Sebab itu komunikator harus memperhatikan segala faktor ini, apabila dia mau mengharapkan efek yang besar dalam proses komunikasi dengan para pendengarnya. C. Hubungan antara Retorika dengan Komunikasi Retorika yang merupakan seni untuk berbicara tentu memiliki hubungan dengan proses komunikasi. Komunikasi dalam konteks ini adalah suatu proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, sehingga komunikan mengerti apa yang dimkasudkan dan apa yang diinginkan oleh komunikator. Dalam retorika proses komunikasi sangatlah penting. Seorang retor harus mampu mengkomunikasikan isi pesannya secara baik dan efektif kepada khlayak. Jadi seorang retor harus memahami pola komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan isi pesannya, dan pola komunikasi itu dapat diketahui dari jenis khalayak yang akan menyimaknya. Hal ini penting agar dapat terjadi proses komunikasi yang efektif. Faktor bahasa juga tak kalah penting, karena apabila kedua pihak itu akan saling mengerti apabila menggunakan bahasa yang sama. Jadi, retorika tentu tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan dapat dikatakan bahwa komunikasi secara mutlak merupakan bagian dari retorika. Retorika merupakan satu bidang ilmu yang penting dewasa ini. Banyak pria dan wanita yang mampu memperoleh sukses besar dalam hidup dan karirnya sebagai pemimpin berkat penguasaan ilmu retorika, sebab penguasaan teknik berbicara
  • 12. 9 akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa pasti kepada orang yang bersangkutan. D. Pentingnya Retorika dalam Dunia Komunikasi Manusia memang satu-satunya makhluk yang diciptakan memiliki akal sehingga manusia bisa berpikir dengan menggunakan akalnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun masalahnya banyak orang yang kurang sadar seberapa pentingkah mereka berbicara. Banyak orang berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain dengan seenaknya sendiri tanpa memikirkan apa dampak yang akan terjadi, apakah yang mereka komunikasikan mampu mengubah perilaku orang lain yang berbicara dengannya? Atau malah menimbulkan persepsi yang justru seolah kita berbicara secara kacau dan tidak ada esensinya? Tentu saja hal ini merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi. Mengapa kita bersusah payah mempelajari sesuatu yang kita pelajari setiap hari? Kita juga toh tidak mempelajari bagaimana cara berjalan atau cara makan atau cara tidur, perilaku- perilaku rutin yang kita lakukan sepanjang waktu. Terbiasa berkomunikasi sebenarnya belum berarti memahami berkomunikasi karena memahami komunikasi manusia berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung. Dimanapun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, politikus, pengacara, penjual, atau pendakwah yang harus terampil berkomunikasi, namun hampir semua jabatan. Banyak orang gagal karena mereka tidak terampil berkomunikasi. Maka dari itu bila ada yang mengatakan “Tidak ada yang sukar tentang komunikasi, komunikasi adalah kemampuan alamiah dan setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukannya”, ini merupakan suatu kekeliruan. Setiap orang memang mampu berkomunikasi tapi tidak semua orang mampu berkomunikasi secara tepat pada saat yang tepat pula. Apalagi dalam melakukan komunikasi kepada khayalak atau bisa disebut dengan public speaking, tidak
  • 13. 10 semua orang mampu melakukannya karena dibutuhkan pengetahuan mendalam mengenai teknik-teknik khususnya. Namun ini bukan berarti menjadi semacam anggapan bahwa public speaking atau retorika adalah suatu hal yang sulit. Berbicara itu sama sekali tidak sulit. Orang hanya harus mengucapkan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat. Disinilah pentingnya penguasaan teknik retorika. Secara umum kemampuan berbicara seharusnya sudah dapat diandalkan, karena tidak mungkin ada manusia yang tidak berkomunikasi sepanjang hidupnya. Dengan mempelajari retorika maka kita akan lebih mampu membina sifat saling pengertian serta menumbuhkan kedamaian bermasyarakat melalui keahlian bertutur kata. Adapun manfaat mempelajari retorika diantaranya ialah membimbing pembicara dalam mengambil keputusan, membimbing pembicara memahami kejiwaan pendengar, membimbing pembicara menemukan ulasan yang baik dan membimbing pembicara mempertahankan argumen yang benar dengan alasan yang masuk akal. Retorika sangatlah penting untuk dipelajari karena sebagai pendukung dalam proses berkomunikasi agar kita mampu berbicara lebih baik, dengan adanya seni- seni berbahasa maka suatu informasi yang disampaikan dapat dicerna dan dipahami dengan mudah oleh pendengar. Disinilah tantangan yang sebenarnya dalam proses berkomunikasi dengan orang lain, yaitu mengenai seberapa efektif dan efisien kah kita mampu membuat orang lain memahami apa yang kita bicarakan. Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang yang berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Dalam segala bidang kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat diandalkan. Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Hal ini tidak dapat dipungkiri kebenarannya, sebagai contoh adalah Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno memiliki kemampuan berbicara yang sangat bagus. Bahkan di jaman kemerdekaan saat itu pidatonya akan selalu dinanti, hal ini terjadi karena beliau sangat pandai dalam berpidato. Beliau sanggup mengajak
  • 14. 11 audiens masuk ke dalam alur yang beliau ciptakan tanpa menimbulkan rasa bosan tetapi justru memunculkan kobaran smangat membara pemuda Indonesia. Hingga saat ini dirasa belum ada orang yang mampu menyaingi kepiaiwaian dalam berpidato. Kemampuan berbicara terkadang bisa dibilang sebagai kemampuan alamiah. Seseorang yang memiliki sifat supel, ekstrovert(terbuka), dan mudah bergaul cenderung dinilai lebih pandai berkomunikasi. Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki sifat introvert atau berkepribadian tertutup yang cenderung tak banyak bicara. Namun hal ini bukan menjadi tolok ukur mutlak untuk mengetahui seberapa pandaikah seseorang mampu melakukan public speaking. Dapat dikatakan seperti ini karena pada dasarnya kemampuan berbicara seseorang itu dapat dibentuk dan dilatih.
  • 15. 12 BAB III PENUTUP A. Simpulan Melihat perkembangan dan pergeseran tekanan dan makna retorika, maka dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tulisan, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari tulisan yang bersifat prosa atau wacana lisan yang berbentuk pidato atau ceramah, untuk mempengaruhi sikap dan perasaan orang lain. Retorika adalah suatu bentuk komunikasi dimana komunikator menyampaikan ide dan gagasannya kepada khalayak tertentu. Kalau jaman dahulu belum ada media elektronik, maka retorika disampaikan secara tatap muka berbeda dengan jaman sekarang yang media elektroniknya berkembang dengan pesat, maka public speaking dapat disampaikan baik secara tatap muka maupun melalui media, baik cetak maupun elektronik dan keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memppengaruhi orang lain dalam hal pengetahuan,perasaan dan juga perilakunya. Jadi, retorika tentu tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan dapat dikatakan bahwa komunikasi secara mutlak merupakan bagian dari retorika. Retorika merupakan satu bidang ilmu yang penting dewasa ini. Banyak pria dan wanita yang mampu memperoleh sukses besar dalam hidup dan karirnya sebagai pemimpin berkat penguasaan ilmu retorika, sebab penguasaan teknik berbicara akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa pasti kepada orang yang bersangkutan. B. Saran Saran yang ingin disampaikan penulis dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  • 16. 13 1 . Untuk masyarakat pada umumnya sebagai makhluk yang diciptakan memiliki akal sehingga manusia bisa berpikir dengan menggunakan akalnya dalam kehidupan sehari-hari, retorika sangatlah penting untuk dipelajari karena sebagai pendukung dalam proses berkomunikasi agar kita mampu berbicara lebih baik, dengan adanya seni-seni berbahasa maka suatu informasi yang disampaikan dapat dicerna dan dipahami dengan mudah oleh pendengar. 2. Demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.