SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Aplikasi Integral
1. Menghitung Luas Bidang Datar
2. Menghitung Isi Benda
3. Panjang Busur Grafik Datar
4. Luas Permukaan Benda Putar
5. Titik Berat Benda
69
1. Luas daerah bidang rata
a) Daerah di atas sumbu x misalkan
Y = F(X) adalah grafik di atas sumbu
X dan F kontinu dan tidak negatif
Pada selang a ≤ x ≤ b, maka
A (R) = ∫
b
a
dx)X(F
Dimana daerah R dibatasi grafik Y = F (X), X = a, X = b dan Y = 0
b) Daerah dibawah sumbu X
misalkan Y = F (X) adalah
grafik dibawah sumbu X
dan negatifbildx)X(F
b
a
=∫
Maka : A = - ∫
b
a
dx)X(F
Contoh : 1.)Ditentukan luas daerah R dibawah kurva Y = X4
– 2X3
+ 2 antara
X = -1 dan X = 2
Jawab :
A (R) = ∫−
+−
2
1
34
dx)2X2X(
=
245
X2
2
X
5
X






+−
= 





−−−−





+− 2
2
1
5
1
4
2
16
5
32
2)Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh Y = 4
3
2
−
x
, sumbu X = -2 dan X = 3
Jawab :
A (R) = - dX4
3
X
3
2
2
∫−






− = dX
X
∫−






+−
3
2
2
4
3
=
3
2
3
4
9 −






+− X
X
=
9
145
8
9
8
12
9
27
=





−−





+−
Y
X
a b
Y = f (x)
R
Xa b
Y = f (x)
Y
-1
5
4
3
2
1
1 2
X
Y
70
Gambar untuk contoh No. 2
2. Volume Benda
a) Misalkan luas penampang di iX adalah A ( iX )
dengan Xi-1 ≤ iX ≤ Xi dan X berada pada selang
(a, b) selang (a, b) dibagi dalam titik :
a = Xo < X1 < X2 …… < Xn + b, maka
pemotongan benda menjadi lempengan yang
tipis-tipis.
Volume ∆Vi suatu lempeng dapat dianggap volume tabung jika : ∆Vi ≈ A ( iX ) ∆Xi dan
volume V benda dapat dinyatakan dengan rumus berikut :
V ≈ ∑=
∆
n
1i
Xi)iX(A
Bila ∆Xi → 0, maka V = ∫
b
a
dx)X(A
b) Volume benda putar
Bila grafik Y = F (X) yang dibatasi
X = 2 dan X = b, diputar mengeliligi
sumbu X (sebagai poros), maka volume
benda putar dinyatakan VX, karena
luas penampang lempengan merupakan
lingkaran, maka luas penampang = πr2
dimana r adalah jarak suatu titik X
antara a dan b, maka
A(X) = πr2
= πy2
= π (F (X))2
, a ≤ X ≤ b
Jadi VX = π [ ] dx)X(F
2b
a
∫
Y = 4
3
2
−
X
321-1-2
a
iXXi=1 Xi
b
∆Xi
A (x)
Y
Y = F(x)
a b
71
c) Bila luasan yang dibatasi oleh dua
grafik Y1 = F (X) dan Y2 = g (X),
bilamana X = a dan X = b diputar
mengelilingi X, maka
Vx = ( )[ ]dxXgXF
b
a
∫ − 22
))(()(π
d) Bila luasan dibatasi oleh Y = F (X)
X = a dan X = b, diputr mengililingi -
Sumbu Y, maka volume benda putar
dinyatakan Vy
- Keliling suatu lingkaran adalah 2πr
AV ≈ 2 πX. ∆X . F(X)
Bila ∆X →, maka Vy = 2π dx)X(F
b
a
∫
e) Bila luasan yang dibatasi dua grafik
Y1 = F (X) dan Y2 = g (X) diputar
mengelilingi sumbu Y maka :
Vg = [ ] dXx)X(g)X(F2
b
a
−π∫
f) Bila luasan dibatasi oleh Y1 = F (X),
Y2 = g (X) diputar mengelilingi
Garis X = - L, maka :
V = 2 π [ ]∫ +−
b
a
dXlXXgXF )()()(
Contoh :
1) Tentukan volume benda putar yang dibatasi oleh grafik Y = X , sumbu X dan garis
X = 4
y
x
x
a b∆X
F(x)
Y=f(x)
x
∆X ba
x
x
y1-y2
y2=g(x)
y1=f(x)
0
ba x∆
x
y
l x
y1=f(x)
y2=g(x)
l
0
Y1 = F (x)
Y1 = g (x)
a b
X
y
72
Jawab : V = π ∫ ∫ 





==
b
a
X
dXXdXXF
4
0
4
0
2
2
2
)( ππ = π
2
16
= 8 π
2) Tentukan volume benda yang dibatasi oleh Y =
X
1 , sumbu X, garis X = 1 dan garis
X = 4, yang diputar mengelilingi sumbu Y.
Jawab :
V = 2π ∫∫ =





4
1
2/1
4
1
2
1
dXXdX
X
X π
= 2π
4
1
2/3
X
3
2






= 2π
3
28
1.
3
2
8.
3
2 π
=





− ≈ 29,32
3) Tentukan volume benda putar yang terjadi apabila daerah yang dibatasi oleh Y = X
dan Y = X diputar terhadap
a) Sumbu Y (X = 0)
b) Garis X= -2
Jawab :
Titik kedua grafik yaitu pada X = 0 dan X = 1
X
Y = 1 X
0 ∆X X41
Y = X
Y = X
XY
X = -2
0
∆X
X
1
Y = X
Y
X
∆X
X
40
73
a) V = 2π ( )∫∫ −=−
1
0
22/3
1
0
2/3
2)( dXXXdXxXX π
= ππ
15
2
3
1
5
2
2
3
1
5
2 1
0
32/5
=





−=



Xx
b) V = 2π dxXXX )2()(
1
0
+−∫
= 2π dxXXXX )22( 22/3
1
0
−−+∫
= 2π
1
0
322/52/3
3
1
5
2
3
4






−−+ XXXX
= 2π π=



−−+
5
4
3
1
1
5
2
5
4
3. Panjang Busur Grafik Datar
Bila ada sebuah kurva / grafik dengan persamaan parametrik X = F (b), Y= g (t)
dengan a ≤ t ≤ b.
Selang [a, b] dibagi menjadi n selang bagian dengan titik2 :
A = to < t1 < t2 <….. < tn = b sehingga grafik terbagi oleh titik Q0, Q1, Q2 .. Qn-1, Qn
seperti pada gambar
Misalkan panjang ∆si tertentu pada grafik dinyatakan :
∆Wi = 22
)Yi()Xi( ∆+∆
= [ ]
2
1
2
1
)()(()()( −− −+− ii tgtigtFtiF
Y
X
Q0
Q1
Q2
Qi-1
Qi
Qn
Qi
∆Yi
∆Si
Qi-1 ∆Xi
∆Wi
74
Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan, pada titik [ ])iˆt(f,iˆt
terdapat garis singgung di ∆w yang sejajar dengan dengas ∆Wi dimana [ ]itˆ dalam
selang (ti-1, ti) sehingga :
F (ti) – F (ti-1) = F’( itˆ ) ∆ti
G (ti) – G (ti-1) = G’ ( itˆ ) ∆ti
Dengan ∆ti = ti-1 - ti-1, maka
∆wi = [ ] 22
)ti)itˆ('g(ti)it('F ∆+∆&&
= 2
)2)itˆ('g(2)it('F[ +&& ∆ti
Dan panjang segi banyak = [ ] [ ]∑ ∑= =
∆+=∆
n
i
n
i
tiitgitFwi
1 1
22
)ˆ(')ˆ('
Dengan ∆ti → 0, maka : L = [ ] [ ]∫ ∆+
b
a
22
t)t('g)t('f
L = ∫ 





+





b
a
dt
dt
dy
dt
dx
22
Jika persamaan grafik adalah Y = F (X) dengan a ≤ x ≤ b ;
L = ∫ 





+
b
a
2
dx
dx
dy
1
Untuk persaman X = g (Y) dengan a ≤ Y ≤ b, L = ∫ 





+
b
a
dy
dy
dx
2
1
Contoh :
Untuk panjang busur grafik Y = X3/2
antara titik (1, 1) hingga (4,0)
Jawab : Karena
dx
dy
=
2
3
X1/2
, maka
L = ∫ 





+
b
a
2
2/1
dxX
2
3
1
= ∫ +
4
1
dxx
4
9
1
=
4
9
∫ 





++
4
1
x
4
9
1x
4
9
1
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
Y
X(1,1)
Y = X3/2
(4,8)
75
=
4
1
2/3
x
4
9
1
3
2
9
4














+− =
27
8
63,7
8
13
10
2/3
2/3
≈





−
4. Luas Permukaan Benda Putar
Ø Misalkan Y = F (x), dan a ≤ X ≤ b merupakan persamaan grafik pada bidang datar
seperti pada gambar
Ø Partisi dari selang (a, b)
Dibagi menjadi n bagian
Dengan a = X0 < X1 < … <Xn = b
Yang berarti grafik terbagi menjadi n
bagian (lempengan)
Ø Bila ∆Si menyatakan panjang dari
lempengan dan Yi adalah koordinat titik pada lempeng tersebut. Maka luas dari
sebuah kerucut terpancang yaitu 2π Yi ∆Si sehingga :
A = ∑=
→
∆π
n
ni
0p
SiYi2lim
= 2π ∫
b
a
dsY dengan ds = dx
dx
dy
1
2






+
A = 2π [ ]∫ +
b
a
2
)X('F1)X(F ds = ( ) dx)x('F1
2
+
Atau dalam bentuk persamaan parametrik X = F (t), Y = g (t) dan a ≤ t ≤ b; maka
A = 2π [ ] [ ]∫ +
b
a
22
)t('g)t('F)t(g dt
Contoh :
Tentukan luas permukaan benda putar bila grafik y= X , 0 ≤ x ≤ 4, yang diputar
mengelilingi sumbu X.
Jawab :
Y = F (X) = X dan F’ (X) = 1/ (2 X ). A = 2π ∫ 





+
b
a
2
dx
dx
dy
1Y
∆Si
X
Y
Yi
a b
76
A = 2π ∫ +
4
0
dx
x4
1
1X
= 2π ∫
+
4
0
dx
x4
1x4
X
= π ∫ +
4
0
dx1x4
= ( )
4
0
2/3
1x4
3
2
.
4
1
. 





+π
=
6
π
( ) 18,36117 2/32/3
≈−
5. Momen, Pusat Massa
Momen merupakan hasil kali massa dan jarak bauran dari titik tertentu seperti pada gambar.
Momen = (jarak berarah) . (massa) = M = x . m
Jika suatu sistem terdiri dari n massa yaitu m1, m2, m3, .....mn yang berada pada X1, X2 ...., Xn
pada sumbu X, maka
M = X1 m1 + X1 m2 + .... + Xn mn ∑=
n
1i
Ximi
Untuk memperoleh titik seimbang pada X, dengan syarat keseimbangan M = 0, sehingga
(X1 - X ) m1 + (X2 - X ) m2 + ..... + (Xn - X ) mn + 0
Atau X1 m1 + X1 m2 + ....... + Xn mn = X m1 + X m2 + ..... + X mn
X =
m
M
=
∑
∑
=
=
n
1i
n
1i
mi
miXi
Misalkan suatu bidang datar yang dibatasi oleh X = a, X = b, Y = F(X), dan Y = g (X). Setiap
potongan dianggap segi empat yang sejajar dengan sumbu Y, sehingga massa dari masing-
masing potongan terpusat pada bentuknya, setiap potongan merupakan benda yang memiliki
keragaman. (ρ).
m
x
Y
X
2
1
-1
-2
Y = X
1 2 3 4
0
77
∆m ≈ ρ [ ] x)X(g)X(F ∆−
m = ρ [ ]∫ −
b
a
dx)X(g)X(F
∆ MY ≈ X ρ [F (X) – g (X) ] ∆X → MY = ρ [ ]∫ −
b
a
dx)x(g)X(FX
∆MX ≈
2
)X(g)X(F +
ρ [ F (X) – g (X) ] ∆X → MX =
2
ρ
[ ]∫ −
b
a
dxXgXF )()( 22
Dari sini akan menghasilkan koordinat titik berat (X , Y ), yaitu :
X =
m
MY
=
[ ]
[ ]∫
∫
−
−
b
a
b
a
dx)X(g)X(F
dx)X(g)x(F
Y =
m
MX
=
[ ]
[ ]∫
∫
−
−
b
a
b
a
22
dx)x(g)x(F
dx)X(g)X(F
2
1
Contoh :
a) Tentukan sentroid (titik berat) daerah yang dibatasi oleh
Y = X2
dan Y = X
Jawab :
X =
[ ]
[ ]∫
∫
−
−
1
0
2
1
0
1
dxXX
dxXXX
=
∫
∫
−
−
1
0
2
1
0
42/2
dx)Xn1(
dx)XX
Y = F (X)
Y = g(X)
∆X
a b
2
)X(g)X(F +
x X
Y
78
= 1
0
4
2/3
1
0
5
2/5
4
X
X
3
2
5
X
X
5
2






−






−
=
12
5
5
1
=
25
12
Y =
( )( )
∫
∫
−
−+
1
0
3
1
0
33
dx)XX(
dxXXXX
2
2
=
( ) ( )
( )∫
∫
−



 −
1
0
3
1
0
232
dxXx
dxXX
2
1
=
12/5
7
X
2
X
2
1
1
0
72






−
= 7/3
12/5
28/5
=
b) Titik berat busur datar
Bila ( X , Y ) adalah titik berat busur AB,
Maka :
X =
m
MY
=
∫
∫
b
a
b
a
ds
dsX
Y =
m
MX
=
∫
∫
b
a
b
a
ds
dsXF )(
Dimana : ds = dx
dx
dy
1
2






+
c) Titik berat benda putaran
Luasan yang dibatasi oleh Y = F (X)
X = a, X = b dan sumbu X, diputar keliling sumbu X.
X
2
XX 3
+
Y
X0 1
1
3
XX −
Y = X
Y = X3
Y
X
X
Y
B
A Y = F (X)
∆S
ba
79
X =
m
My
[ ]
[ ]dx)X(F
dx)X(FX
b
a
2
b
a
2
∫
∫
Y =
m
dx
d) Titik berat luasan putaran (benda putar)
Apabila Y = F (X) dibatasi oleh X = a, dan X = b diputar keliling sumbu X, maka :
X =
m
My
=
[ ]
∫
∫
b
a
b
a
ds)X(F
ds)X(FX
Dimana ds = dx
dx
dy
1
2






+
Y
Y = F (X)
X
0
z
ba
∆X

More Related Content

What's hot

Deret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilDeret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilhanif zindani
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusMha AMha Aathifah
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaBeny Nugraha
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 

What's hot (20)

Deret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilDeret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjil
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Limitkekontinuan stt-b
Limitkekontinuan stt-bLimitkekontinuan stt-b
Limitkekontinuan stt-b
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
Aturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada TurunanAturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada Turunan
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Volume benda-putar
Volume benda-putarVolume benda-putar
Volume benda-putar
 
Pertemuan 5 integral lipat dua
Pertemuan 5   integral lipat duaPertemuan 5   integral lipat dua
Pertemuan 5 integral lipat dua
 

Similar to Aplikasi integral kal1

integrasi
integrasiintegrasi
integrasiQiu Mil
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuRizky Wulansari
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentuwidi1966
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 

Similar to Aplikasi integral kal1 (20)

integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentuBab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral Tentu
 
Kalkulus II stta
Kalkulus  II sttaKalkulus  II stta
Kalkulus II stta
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (12)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

Aplikasi integral kal1

  • 1. Aplikasi Integral 1. Menghitung Luas Bidang Datar 2. Menghitung Isi Benda 3. Panjang Busur Grafik Datar 4. Luas Permukaan Benda Putar 5. Titik Berat Benda
  • 2. 69 1. Luas daerah bidang rata a) Daerah di atas sumbu x misalkan Y = F(X) adalah grafik di atas sumbu X dan F kontinu dan tidak negatif Pada selang a ≤ x ≤ b, maka A (R) = ∫ b a dx)X(F Dimana daerah R dibatasi grafik Y = F (X), X = a, X = b dan Y = 0 b) Daerah dibawah sumbu X misalkan Y = F (X) adalah grafik dibawah sumbu X dan negatifbildx)X(F b a =∫ Maka : A = - ∫ b a dx)X(F Contoh : 1.)Ditentukan luas daerah R dibawah kurva Y = X4 – 2X3 + 2 antara X = -1 dan X = 2 Jawab : A (R) = ∫− +− 2 1 34 dx)2X2X( = 245 X2 2 X 5 X       +− =       −−−−      +− 2 2 1 5 1 4 2 16 5 32 2)Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh Y = 4 3 2 − x , sumbu X = -2 dan X = 3 Jawab : A (R) = - dX4 3 X 3 2 2 ∫−       − = dX X ∫−       +− 3 2 2 4 3 = 3 2 3 4 9 −       +− X X = 9 145 8 9 8 12 9 27 =      −−      +− Y X a b Y = f (x) R Xa b Y = f (x) Y -1 5 4 3 2 1 1 2 X Y
  • 3. 70 Gambar untuk contoh No. 2 2. Volume Benda a) Misalkan luas penampang di iX adalah A ( iX ) dengan Xi-1 ≤ iX ≤ Xi dan X berada pada selang (a, b) selang (a, b) dibagi dalam titik : a = Xo < X1 < X2 …… < Xn + b, maka pemotongan benda menjadi lempengan yang tipis-tipis. Volume ∆Vi suatu lempeng dapat dianggap volume tabung jika : ∆Vi ≈ A ( iX ) ∆Xi dan volume V benda dapat dinyatakan dengan rumus berikut : V ≈ ∑= ∆ n 1i Xi)iX(A Bila ∆Xi → 0, maka V = ∫ b a dx)X(A b) Volume benda putar Bila grafik Y = F (X) yang dibatasi X = 2 dan X = b, diputar mengeliligi sumbu X (sebagai poros), maka volume benda putar dinyatakan VX, karena luas penampang lempengan merupakan lingkaran, maka luas penampang = πr2 dimana r adalah jarak suatu titik X antara a dan b, maka A(X) = πr2 = πy2 = π (F (X))2 , a ≤ X ≤ b Jadi VX = π [ ] dx)X(F 2b a ∫ Y = 4 3 2 − X 321-1-2 a iXXi=1 Xi b ∆Xi A (x) Y Y = F(x) a b
  • 4. 71 c) Bila luasan yang dibatasi oleh dua grafik Y1 = F (X) dan Y2 = g (X), bilamana X = a dan X = b diputar mengelilingi X, maka Vx = ( )[ ]dxXgXF b a ∫ − 22 ))(()(π d) Bila luasan dibatasi oleh Y = F (X) X = a dan X = b, diputr mengililingi - Sumbu Y, maka volume benda putar dinyatakan Vy - Keliling suatu lingkaran adalah 2πr AV ≈ 2 πX. ∆X . F(X) Bila ∆X →, maka Vy = 2π dx)X(F b a ∫ e) Bila luasan yang dibatasi dua grafik Y1 = F (X) dan Y2 = g (X) diputar mengelilingi sumbu Y maka : Vg = [ ] dXx)X(g)X(F2 b a −π∫ f) Bila luasan dibatasi oleh Y1 = F (X), Y2 = g (X) diputar mengelilingi Garis X = - L, maka : V = 2 π [ ]∫ +− b a dXlXXgXF )()()( Contoh : 1) Tentukan volume benda putar yang dibatasi oleh grafik Y = X , sumbu X dan garis X = 4 y x x a b∆X F(x) Y=f(x) x ∆X ba x x y1-y2 y2=g(x) y1=f(x) 0 ba x∆ x y l x y1=f(x) y2=g(x) l 0 Y1 = F (x) Y1 = g (x) a b X y
  • 5. 72 Jawab : V = π ∫ ∫       == b a X dXXdXXF 4 0 4 0 2 2 2 )( ππ = π 2 16 = 8 π 2) Tentukan volume benda yang dibatasi oleh Y = X 1 , sumbu X, garis X = 1 dan garis X = 4, yang diputar mengelilingi sumbu Y. Jawab : V = 2π ∫∫ =      4 1 2/1 4 1 2 1 dXXdX X X π = 2π 4 1 2/3 X 3 2       = 2π 3 28 1. 3 2 8. 3 2 π =      − ≈ 29,32 3) Tentukan volume benda putar yang terjadi apabila daerah yang dibatasi oleh Y = X dan Y = X diputar terhadap a) Sumbu Y (X = 0) b) Garis X= -2 Jawab : Titik kedua grafik yaitu pada X = 0 dan X = 1 X Y = 1 X 0 ∆X X41 Y = X Y = X XY X = -2 0 ∆X X 1 Y = X Y X ∆X X 40
  • 6. 73 a) V = 2π ( )∫∫ −=− 1 0 22/3 1 0 2/3 2)( dXXXdXxXX π = ππ 15 2 3 1 5 2 2 3 1 5 2 1 0 32/5 =      −=    Xx b) V = 2π dxXXX )2()( 1 0 +−∫ = 2π dxXXXX )22( 22/3 1 0 −−+∫ = 2π 1 0 322/52/3 3 1 5 2 3 4       −−+ XXXX = 2π π=    −−+ 5 4 3 1 1 5 2 5 4 3. Panjang Busur Grafik Datar Bila ada sebuah kurva / grafik dengan persamaan parametrik X = F (b), Y= g (t) dengan a ≤ t ≤ b. Selang [a, b] dibagi menjadi n selang bagian dengan titik2 : A = to < t1 < t2 <….. < tn = b sehingga grafik terbagi oleh titik Q0, Q1, Q2 .. Qn-1, Qn seperti pada gambar Misalkan panjang ∆si tertentu pada grafik dinyatakan : ∆Wi = 22 )Yi()Xi( ∆+∆ = [ ] 2 1 2 1 )()(()()( −− −+− ii tgtigtFtiF Y X Q0 Q1 Q2 Qi-1 Qi Qn Qi ∆Yi ∆Si Qi-1 ∆Xi ∆Wi
  • 7. 74 Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan, pada titik [ ])iˆt(f,iˆt terdapat garis singgung di ∆w yang sejajar dengan dengas ∆Wi dimana [ ]itˆ dalam selang (ti-1, ti) sehingga : F (ti) – F (ti-1) = F’( itˆ ) ∆ti G (ti) – G (ti-1) = G’ ( itˆ ) ∆ti Dengan ∆ti = ti-1 - ti-1, maka ∆wi = [ ] 22 )ti)itˆ('g(ti)it('F ∆+∆&& = 2 )2)itˆ('g(2)it('F[ +&& ∆ti Dan panjang segi banyak = [ ] [ ]∑ ∑= = ∆+=∆ n i n i tiitgitFwi 1 1 22 )ˆ(')ˆ(' Dengan ∆ti → 0, maka : L = [ ] [ ]∫ ∆+ b a 22 t)t('g)t('f L = ∫       +      b a dt dt dy dt dx 22 Jika persamaan grafik adalah Y = F (X) dengan a ≤ x ≤ b ; L = ∫       + b a 2 dx dx dy 1 Untuk persaman X = g (Y) dengan a ≤ Y ≤ b, L = ∫       + b a dy dy dx 2 1 Contoh : Untuk panjang busur grafik Y = X3/2 antara titik (1, 1) hingga (4,0) Jawab : Karena dx dy = 2 3 X1/2 , maka L = ∫       + b a 2 2/1 dxX 2 3 1 = ∫ + 4 1 dxx 4 9 1 = 4 9 ∫       ++ 4 1 x 4 9 1x 4 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Y X(1,1) Y = X3/2 (4,8)
  • 8. 75 = 4 1 2/3 x 4 9 1 3 2 9 4               +− = 27 8 63,7 8 13 10 2/3 2/3 ≈      − 4. Luas Permukaan Benda Putar Ø Misalkan Y = F (x), dan a ≤ X ≤ b merupakan persamaan grafik pada bidang datar seperti pada gambar Ø Partisi dari selang (a, b) Dibagi menjadi n bagian Dengan a = X0 < X1 < … <Xn = b Yang berarti grafik terbagi menjadi n bagian (lempengan) Ø Bila ∆Si menyatakan panjang dari lempengan dan Yi adalah koordinat titik pada lempeng tersebut. Maka luas dari sebuah kerucut terpancang yaitu 2π Yi ∆Si sehingga : A = ∑= → ∆π n ni 0p SiYi2lim = 2π ∫ b a dsY dengan ds = dx dx dy 1 2       + A = 2π [ ]∫ + b a 2 )X('F1)X(F ds = ( ) dx)x('F1 2 + Atau dalam bentuk persamaan parametrik X = F (t), Y = g (t) dan a ≤ t ≤ b; maka A = 2π [ ] [ ]∫ + b a 22 )t('g)t('F)t(g dt Contoh : Tentukan luas permukaan benda putar bila grafik y= X , 0 ≤ x ≤ 4, yang diputar mengelilingi sumbu X. Jawab : Y = F (X) = X dan F’ (X) = 1/ (2 X ). A = 2π ∫       + b a 2 dx dx dy 1Y ∆Si X Y Yi a b
  • 9. 76 A = 2π ∫ + 4 0 dx x4 1 1X = 2π ∫ + 4 0 dx x4 1x4 X = π ∫ + 4 0 dx1x4 = ( ) 4 0 2/3 1x4 3 2 . 4 1 .       +π = 6 π ( ) 18,36117 2/32/3 ≈− 5. Momen, Pusat Massa Momen merupakan hasil kali massa dan jarak bauran dari titik tertentu seperti pada gambar. Momen = (jarak berarah) . (massa) = M = x . m Jika suatu sistem terdiri dari n massa yaitu m1, m2, m3, .....mn yang berada pada X1, X2 ...., Xn pada sumbu X, maka M = X1 m1 + X1 m2 + .... + Xn mn ∑= n 1i Ximi Untuk memperoleh titik seimbang pada X, dengan syarat keseimbangan M = 0, sehingga (X1 - X ) m1 + (X2 - X ) m2 + ..... + (Xn - X ) mn + 0 Atau X1 m1 + X1 m2 + ....... + Xn mn = X m1 + X m2 + ..... + X mn X = m M = ∑ ∑ = = n 1i n 1i mi miXi Misalkan suatu bidang datar yang dibatasi oleh X = a, X = b, Y = F(X), dan Y = g (X). Setiap potongan dianggap segi empat yang sejajar dengan sumbu Y, sehingga massa dari masing- masing potongan terpusat pada bentuknya, setiap potongan merupakan benda yang memiliki keragaman. (ρ). m x Y X 2 1 -1 -2 Y = X 1 2 3 4 0
  • 10. 77 ∆m ≈ ρ [ ] x)X(g)X(F ∆− m = ρ [ ]∫ − b a dx)X(g)X(F ∆ MY ≈ X ρ [F (X) – g (X) ] ∆X → MY = ρ [ ]∫ − b a dx)x(g)X(FX ∆MX ≈ 2 )X(g)X(F + ρ [ F (X) – g (X) ] ∆X → MX = 2 ρ [ ]∫ − b a dxXgXF )()( 22 Dari sini akan menghasilkan koordinat titik berat (X , Y ), yaitu : X = m MY = [ ] [ ]∫ ∫ − − b a b a dx)X(g)X(F dx)X(g)x(F Y = m MX = [ ] [ ]∫ ∫ − − b a b a 22 dx)x(g)x(F dx)X(g)X(F 2 1 Contoh : a) Tentukan sentroid (titik berat) daerah yang dibatasi oleh Y = X2 dan Y = X Jawab : X = [ ] [ ]∫ ∫ − − 1 0 2 1 0 1 dxXX dxXXX = ∫ ∫ − − 1 0 2 1 0 42/2 dx)Xn1( dx)XX Y = F (X) Y = g(X) ∆X a b 2 )X(g)X(F + x X Y
  • 11. 78 = 1 0 4 2/3 1 0 5 2/5 4 X X 3 2 5 X X 5 2       −       − = 12 5 5 1 = 25 12 Y = ( )( ) ∫ ∫ − −+ 1 0 3 1 0 33 dx)XX( dxXXXX 2 2 = ( ) ( ) ( )∫ ∫ −     − 1 0 3 1 0 232 dxXx dxXX 2 1 = 12/5 7 X 2 X 2 1 1 0 72       − = 7/3 12/5 28/5 = b) Titik berat busur datar Bila ( X , Y ) adalah titik berat busur AB, Maka : X = m MY = ∫ ∫ b a b a ds dsX Y = m MX = ∫ ∫ b a b a ds dsXF )( Dimana : ds = dx dx dy 1 2       + c) Titik berat benda putaran Luasan yang dibatasi oleh Y = F (X) X = a, X = b dan sumbu X, diputar keliling sumbu X. X 2 XX 3 + Y X0 1 1 3 XX − Y = X Y = X3 Y X X Y B A Y = F (X) ∆S ba
  • 12. 79 X = m My [ ] [ ]dx)X(F dx)X(FX b a 2 b a 2 ∫ ∫ Y = m dx d) Titik berat luasan putaran (benda putar) Apabila Y = F (X) dibatasi oleh X = a, dan X = b diputar keliling sumbu X, maka : X = m My = [ ] ∫ ∫ b a b a ds)X(F ds)X(FX Dimana ds = dx dx dy 1 2       + Y Y = F (X) X 0 z ba ∆X