1. Dokumen tersebut berisi daftar nama anggota kelompok dan penjelasan mengenai tetralogi fallot sebagai kelainan jantung bawaan yang ditandai dengan kombinasi gangguan pada ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan serta gejala-gejalanya seperti murmur, sianosis, dan dispneu.
1. Stikes AL-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap
Kelompok 1
1. Kharisma L
2. Erni Yunia N
3. Widian Listanti
4. Aisah Fitriani
5. Esti Apriani
6. Ariyanti
7. Aprilianto
8. Ade P Nugroho
9. Muharom
10. Ginta Septiana
11. Duaji Iftinan
12. Marfenda Dila
2. Kelainan jantung dengan gangguan sianosis
Yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang
Abnormal meliputi defek septum ventrikel,
Stenosis pulmonal, overriding aorta, dan
Hipertrofi ventrikel kanan.
3.
4. 1. Murmur
2. Sianosis
3. Dispneu
4. Serangan-serangan dispneu paroksimal
5. Pertumbuhan dan perkembangan
6. Biasanya denyut pembuluh darah normal
7. Bising sistolik
5. Faktor Endogen Faktor Eksogen
1. Berbagai jenis
penyakit genetik
2. Anak yang lahir
sebelumnya menderita
penyakit jantung
bawaan
3. Adanya penyakit
tertentu dalam
keluarga
1. Riwayat kehamilan ibu
2. Ibu menderita
penyakit infeksi
3. Pajanan terhadap
sinar –X
6. Tetralogi fallot merupakan suatu defek ventrikel subaraortik yang disertai
deviasi ke anteriol septum infundibuler (bagian basal dekat dari aorta).
Devisiasi ini menyebabkan akar aorta bergeser ke depan (dekstroposisi
aorta), sehinnga terjadi overriding aorta terhadap septum interventrikuler,
stenosis pada bagian infundibuler ventrikel kanan dan hipoplasia arteri
pulmonal.
Devisiasi septum infindibuler ke arah anteriol ini sesungguhnya merupakan
bagian yang paling esensial pada tetralogi fallot.
Kadang-kadang tetralogi fallot disertai pada adanya septum antrium
sekunder dan kelompok kelainan ini disebut sebagai tetralogi fallot
pada tetralogi fallot jarang terjadi gagal jantung kongestif,
Dengan adanya defek septum ventrikel pada tetralogi fallot, daerah didorong
ke kiri masuk ke aorta, sehingga tekanan dalam ventrikel kanan, ventrikel
kiri dan aorta relative menjadi sama.
7. Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang
utama.
Sianosis biasanya berkembang perlahan-lahan dengan
bertambahnya usia dan ini menandakan adanya
peningkatan hipertrofi infindibuler pulmonal yang
memperberat obstruksi pada bagian itu.
Dengan meningkatnya usia dan meningkatnya
tekanan dalam ventrikel kanan, kolateralisasi aorta
pulmonal sering tumbuh luas pada tetralogi fallot,
melalui cabang-cabang mediastinal, brokhial, esophageal,
subklavika dan anomaly arteri lainya. Kolateralisasi ini
disebut MAPCA ( major aorta pulmonary collateral
arteries )
9. 1. Pengkajian keperawatan
A. Anamnesa
B. Riwayat kehamilan
C. Faktor Endogen
D. Berbagai jenis penyakit genetik
E. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit
jantung bawaan
F. Faktor eksogen
10. No Diagnosa NOC NIC
1 Gangguan
pertukaran
gas berhubun
gan dengan
penurunan
alian darah
ke pulmonal
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama.... x 24 jam,
diharapkan pertukaran gas efektif
Kriteria Hasil :
Respiratory status : Gas Exchange
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Monitor respirasi
1. Monitor rata-
rata,kedalaman,
irama dan usaha respirasi
2. Monitor suara napas
3. Auskultasi suara napas,
catat area penurunan/tidak
adanya ventilasi dan suara
tambahan
4. Tentukan Kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi crakles dan
ronkhi pada jalan napas
5. Monitor TTV
Indikator IR ER
1. Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
2. Oksigen yang adekuat
3. Memelihara
kebersihan paru
4. Bebas dari tanda
distress pernafasan
3
2
2
3
5
5
5
5
11. No Diagnosa NOC NIC
2 Penurunan
kardiak
output
berhubunga
n dengan
sirkulasi
yang tidak
efektif
sekunder
dengan
adanya
malformasi
jantung
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .....x 24 jam,
diharapkan curah jantung efektif
Kriteria Hasil :
Status Sirkulasi
Regulasi Hemodinamik
1. Pantau denyut
perifer, waktu pengisian
kapiler, dan suhu serta
warna ekstremitas
2. Pantau dan
Dokumentasikan denyut
jantung, irama dan nadi.
3. Pantau asupan / haluaran
urin, dan berat badan
pasien dengan tepat
4. Minimalkan / hilangkan
stressor lingkungan
5. Pasang kateter jika
diperlukan
Indikator IR ER
1. Sistolik dan
diastolik
dalam batas
normal
2. Denyut
jantung dalam
batas normal
3. Oedem perifer
tidak ada
4. Gas darah
dalam batas
normal
3
3
2
2
5
5
5
5
12. No Diagnosa NOC NIC
3 Gangguan
perfusi
jaringan
berhubunga
n
dengan pen
urunan
sirkulasi (
anoxiakroni
s, serangan
sianotik
akut)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .....x 24 jam,
diharapkan perfusi jaringan efektif
Kriteria hasil :
Perfusi jaringan perifer
Perawatan sirkulasi
1. Melakukan sirkulasi perifer
secara komprehensif
2. Kaji tingkat rasa
tidak nyaman /nyeri
3. Pantau status cairan meliputi
asupan dan haluaran
4. Rendahkan ekstremitas
untuk sirkulasi arteri yang
tepat.
5. Anjurkan latihan gerak
aktif/pasif selama tirah
Baring
Indikator IR ER
1. Fungsi otot
utuh
2. Kulit utuh,
warna normal
3. Denyut
proximal dan
perifer distal
kuat dan
simetris
4
4
3
5
5
5