SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Page 1
ASMA DALAM
KEHAMILAN
Wenny Rahmawati, S.Keb., Bd., M.Keb
Page 2
Pengertian
• Asma adalah keadaan klinis yang
ditandai oleh masa penyempitan
bronkus yang reversibel,
dipisahkan oleh masa di mana
ventilasi jalan nafas terhadap
berbagai rangsang.
• Asma adalah radang kronis pada
jalan nafas yang berkaitan dengan
obstruksi reversible dari spasme,
edema, dan produksi mucus dan
respon yang berlebihan terhadap
stimuli.
Page 3
Etiologi
Alergen Alergi
Otot saluran nafas mengkerut
Selaput lendir menebal
Dinding saluran nafas bengkak
Saluran nafas menyempit
Sesak / Asthma
Page 4
FAKTOR
PENCETUS
1. Faktor pada pasien
 Aspek genetik
 Kemungkinan alergi
 Saluran napas yang
memang mudah
terangsang
 Jenis kelamin
 Ras/etnik
2 Faktor lingkungan
1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
 Tungau debu rumah
 Binatang, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan :
 Tepung sari bunga
 Jamur
3. Makanan-makanan tertentu, bahan
pengawet, penyedap, pewarna
makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang,
household spray )
6. Ekspresi emosi yang berlebihan
7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
8. Polusi udara dari luar dan dalam
ruangan
9. Infeksi saluran napas
10.Exercise induced asthma, mereka yang
kambuh asmanya ketika melakukan
aktivitas fisik tertentu
11.Perubahan cuaca
Page 5
PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN SELAMA
KEHAMILAN
a. Perubahan hormonal
Volume tidal meningkat dari 450 cc menjadi 600 cc sehingga
terjadi peningkatan ventilasi per menit. Peningkatan volume
tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap
resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas
pusat pernafasan terhadap karbondioksida.
Page 6
b. Faktor Mekanik
Kehamilan membesar
Peningkatan diafragma terutama setelah TMT II
Turunnya kapasitas residu fungsional
Pola pernapasan berubah dari pernapasan
abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan
O2 maternal meningkat
Page 7
Gejala Asma
• Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat.
• Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi. Jika
bertambah berat  kelelahan retensi O2.
• Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea, adanya
pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi
memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan,
sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran.
• Manifestasi klinis asma yaitu dispnea, kesesakan dada,
wheezing, dan batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala
seperti gangguan tidur dan nyeri dada.
Page 8
• Batuk yang memicu spasme dapat BERBAHAYA.
• Beberapa penderita asma hanya dimulai wheezing tanpa
batuk.
• Beberapa yang lain tidak pernah wheezing tetapi hanya
batuk selama serangan terjadi.
• Selama serangan asma, mukus menjadi kering dan sukar.
Lanjutan………………….
Page 9
DERAJAT ASMA
• TINGKAT PERTAMA
secara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pencetus
• TINGKAT KEDUA
penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik
tanpa kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi
jalan nafas
• TINGKAT KETIGA
penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik
maupun maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda
obstruksi jalan nafas.
Page 10
• TINGKAT KEEMPAT
penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas
berbunyi. Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri
akan dijumpai tanda-tanda obstruksi jalan napas.
• TINGKAT KELIMA
status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat
medik berupa serangan akut asma yang berat,
bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa
dipakai.
Lanjutan………………..
Page 11
Modifikasi ASMA berdasarkan National Asthma
Education Program (NAEPP)
• Asma Ringan
 Singkat (< 1 jam ) eksaserbasi symptomatic < dua kali/minggu
 Puncak aliran udara ekspirasi > 80% diduga akan tanpa gejala
• Asma Sedang
 Gejala asma kambuh >2 kali / mingggu
 Kekambuhan mempengaruhi aktivitasnya
 Kekambuhan mungkin berlangsung berhari-hari
 Kemampuan puncak ekspirasi /detik dan kemampuan volume ekspirasi
berkisar antara 60-80%.
• Asma Berat
 Gejala terus menerus menganggu aktivitas sehari-hari
 Puncak aliran ekspirasi dan kemampuan volume ekspirasi kurang dari
60% dengan variasi luas
 Diperlukan kortikosteroid oral untuk menghilangkan gejala.
Page 12
PATOFISIOLOGI
ALERGI
Page 13
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP ASMA
Pengaruh kehamilan terhadap
asma TIDAK SAMA.
Timbul saat UK 24-36 minggu.
BERKURANG, saat akhir
kehamilan.
Peningkatan
hormon
progesteron
Peningkatan
hormon estrogen
Jenis Kelamin
Janin
Riwayat asma
sebelum hamil
Frekuensi dan
beratnya
serangan asma
Efek kehamilan
pada asma tidak
dapat diprediksi.
ASMA
Page 14
PENGARUH ASMA TERHADAP
KEHAMILAN
Umumnya, asma
tidak mempengaruhi
janin.
Kelahiran
Prematur
Usia kehamilan
muda
Hipertensi
pada
Kehamilan
Abrupsio
Plasenta
Korioamnio
nitis
SC
KEHAMILAN
Serangan asma berat
dan asma yang tidak
terkontrol dapat
menyebabkan
HIPOKSIA JANIN
Page 15
DIAGNOSIS DAN PEMANTAUAN PENYAKIT
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala episodic obstruksi
aliran jalan napas
 Derajat asma dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan derajat
berat gejalanya, termasuk gejala malam, episode serangan,
dan faal paru.
 Pasien asma persisten harus dievaluasi minimal setiap bulannya
selama kehamilan. Evaluasi termasuk riwayat penyakit (frekuensi
gejala, asma malam hari, gangguan aktivitas, serangan dan
penggunaan obat ), auskultasi paru, serta faal paru
 Uji spirometri dilakukan pada diagnosis pertama kali, dan
dilanjutkan dengan pemantauan rutin pada kunjungan pasien
selanjutnya, tetapi pengukuran APE dengan peak flow meter
biasanya sudah cukup. Pasien dengan VEP1 60-80% prediksi
meningkatkan risiko terjadinya asma pada kehamilan, dan pasien
dengan VEP1 kurang dari 60% prediksi memiliki risiko yang lebih
tinggi
Page 16
TERAPI APE
Untuk mendapatkan nilai APE terbaik dan variabilitas
harian yang minimum adalah saat penderita dalam
pengobatan efektif dan kondisi asma terkontrol.
Pengukuran APE dilakukan pada pagi dan malam setiap
hari selama 2 minggu. Pada masing-masing pengukuran
dilakukan manuver 3 kali dan diambil nilai tertinggi.
Page 17
Lanjutan…………………..
Ada beberapa langkah dalam pemeriksaan arus puncak ekspirasi:
 Bila memerlukan, pasang mouthpiece ke ujung peak flow meter
 Penderita berdiri atau duduk dengan punggung tegak dan
pegang peak flow meter dengan posisi horisontal (mendatar) tanpa
menyentuh atau mengganggu gerakan marker. Pastikan marker berada
pada posisi skala terendah (nol).
 Penderita menghirup napas sedalam mungkin, masukkanmouthpiece ke
mulut dengan bibir menutup rapat mengelilingi mouthpiece, dan buang
napas sesegera dan sekuat mungkin.
 Saat membuang napas, marker bergerak dan menunjukkan angka pada
skala, catat hasilnya.
 Kembalikan marker pada posisi nol lalu ulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali,
dan pilih nilai paling tinggi. Bandingkan dengan nilai terbaik pasien
tersebut atau nilai prediksi.
 Pada penderita anak, langkah 3 seolah-olah seperti meniup lilin ulang
tahun.
Page 18
Page 19
PENALAKSANAAN ASMA PADA KEHAMILAN
• Penyesuaian terapi untuk mengatasi gejala.
• Pengobatan untuk mencegah serangan dan
penanganan dini bila terjadi serangan.
• Pemberian obat sebaiknya inhalasi, untuk
menghindari efek sistemik pada janin.
• Pemeriksaan fungsi paru ibu.
• Pada pasien yang stabil, NST dilakukan pada akhir
trimester II/awal trimester III.
• Konsultasi anestesi untuk persiapan persalinan.
Page 20
Penatalaksanaan asma kronis pada kehamilan harus
mencakup :
• Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin
• Menghindari faktor pencetus asma
• Edukasi
• Terapi farmakologi selama kehamilan (asma intermiten, asma
persisten ringan, asma persisten sedang, dan asma persisten
berat)
Page 21
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ASTHMA
Pengkajian
Jam: Tanggal:
Data Subyektif
1. Biodata
1.Nama klien: Ny. x
2.Usia klien : 28 th
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, saat ini usia
kehamilan sudah 7 bulan, mengeluh sering sesak napas dan batuk
pada malam hari.
Page 22
Riwayat Obstetri
•Riwayat kehamilan saat ini
Ibu mengatakan selama hamil sudan periksa lebih dari 4x sesuai jadwal
yang dibuat bersama bidan, imunisasi TT sudah lengkap.
Selama TM I mengeluh sering mual muntah tapi membaik setelah bulan
ke 4, TM II tidak ada keluhan, dan sejak 2 minguu yang lalu mengeluh
sering sesak napas dan batuk pada malam hari, ibu mempunyai riwayat
asthma sebelumnya.
HPHT : 23 4 2021
Riwayat Kesehatan
•Riwayat kesehatanyang lalu
Ibu punya riwayat penyakit asma sejak sebelum hamil, kambuh bila ibu
makan ikan laut atau kedinginan, tapi jarang kambuh karena ibu selalu
menghindari factor alergen. Penyakit menurun, menular lainnya tidak ada.
Page 23
•Riwayat kesehatan sekarang
Selama 2 minggu ini asma ibu sering kambuh walau tidak ada factor allergen, dan
batuk pada malam hari.
• Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga pasien ada keturunan penyakit asma, penyakit menular dan menurun
lainnya tidak ada.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola istirahat tidur
•Tidur siang normalnya 1 – 2 jam/hari.
•Tidur malam normalnya 6 – 7 jam/hari
Akhir – akhir ini tidur malam sering terganggu karena batuk
Pola nutrisi
Makan: 3x/hari dengan menu seimbang (nasi, sayur, lauk
pauk, buah), dan menghindari ikan laut karena alergi
Minum: ± 8 gelas/hari (teh, susu, air putih).
Page 24
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TD : 110/ 70 mmHg
Suhu : 36, 4º C
Nadi : 84x/ menit
RR : 24x/ menit, wheezing (+)
BB : 64 kg
TB : 153 cm
Lila : 24 cm
HPL : 30-01-2022
Page 25
Pemeriksaan khusus
Abdomen
Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak,
kurang bulat, dan tidak melenting.
Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti
papan pada sisi kiri perut ib, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi
kanan perut ibu.
Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang
(bagian terendah belummasuk PAP).
Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi
Auskultasi :
Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas.
Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat
frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur.
Page 26
Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : G1 P00000 UK: 30-32 minggu, tunggal, hidup, intrauterin,
letak kepala, keadaan umum ibu baik dengan asthma.
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ertama, saat
ini usia kehamilannya sudah 7 bulan, mengeluh asma dan batuk pada
malam hari sejak 2 minggu yang lalu
HPHT: 23 14 2021
Do : Keadaan umum : baik
TD : 110/ 70 mmHg
Suhu : 36, 4º C
Nadi : 84x/ menit
RR : 24x/ menit, wheezing (+)
BB : 64 kg
TB : 153 cm
Lila : 24 cm
Page 27
Abdomen
Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar,
lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.
Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti
papan pada sisi kiri perut ibu, dan teraba bagian – bagian
kecil janin pada sisi kanan perut ibu.
Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat
digoyang (bagian terendah belummasuk PAP).
Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi
Auskultasi
Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas.
Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat
frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat,
irama teratur
Masalah : berkurangnya perfusi ksigen ke janin karena asma ibu yang
sering kambuh seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
Kebutuhan : konseling mengenai penyakit ibu dan penanganan asma
Page 28
Intervensi
Jam: Tanggal:
Intervensi:
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien.
R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama
yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan.
2. Menjelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat
ini.
R/ klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar –
benar menjaga kehamilannya.
Page 29
3. Melakukan Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin
R/ Tiap pasien memiliki nilai baseline masing-masing sehingga terapi
dapat disesuaikan.
4. Menganjurkan pada ibu untuk menghindari factor pencetus
R/ Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat
meningkatkan kesejahteraan ibu
5. Melakukan edukasi pada ibu terkait asma yang diderita
R/ Mengontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin
6. Melakukankolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi
selama kehamilan
R/ terapi farmakologis dapat mempekecil kemungkinan asma untuk
kambuh selama kehamilan.
Page 30
7. Menjelaskan juga pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan
persalinan.
R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini
adanya kelainan.
8. Menjelaskan dan ajarkan kembali cara perawatan payudara sewaktu hamil.
R/ mengaktifkan kelenjar – kelenjar payudara yang memproduksi ASI
serta melancarkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting
susu.
9. Mengingatkan kembali klien tentang pentingnya senam hamil.
R/ memperkuat elastisitas otot – otot dasar panggul, merangsang
memperlancar peredaran darah dan memperlancar proses persalinan.
10. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang
berlebihan.
R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
Page 31
11. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan
seimbang ibu hamil.
R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan untuk persiapan persalinan.
12. Ingatkan ibu tentang personal hygiene yang baik.
R/ kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit
masuk.
13. Anjurkan klien untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila
ada keluhan.
R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan
kehamilannya
Page 32
•Implementasi
Evaluasi
Jam: Tanggal:
S : Ibu mengatakan
•Sudah mengerti penjelasan bidan tentang kodisinya saat ini sehubungan
dengan asma dalam kehamilan yang dideritanya, apa yang harus
dilakukan serta bagaimana memenuhi kebutuhannya selama hamil
•Telah mendapat obat dari dokter untuk keluhannya.
O : Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan dari bidan, dan mengerti cara
mengatasi masalah dan keluhan serta kebutuhannya selama hamil
A : Ibu hamil dengan asma telah mendapatkan pelayanan
P : Anjurkan ibu kembali untuk control ulang satu minggu lagi atau sewaktu
– waktu bila ada keluhan
Page 33

More Related Content

Similar to 11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu

Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anakDiagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
zakiyzuhdi
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
Dwi Zhagtris
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
witanurma
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
170691
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Yesi Tika
 

Similar to 11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu (20)

TATALAKSANA ASMA DI FKTP.pptx
TATALAKSANA ASMA DI FKTP.pptxTATALAKSANA ASMA DI FKTP.pptx
TATALAKSANA ASMA DI FKTP.pptx
 
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anakDiagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
Diagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada anak
 
Apnea pada neonatus
Apnea pada neonatusApnea pada neonatus
Apnea pada neonatus
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
 
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasiPertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Rds
RdsRds
Rds
 
Infeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akutInfeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akut
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan AsmaAsuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Asma bronkial
Asma bronkialAsma bronkial
Asma bronkial
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptxPW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
 
Asma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptxAsma pada kehamilan ppt.pptx
Asma pada kehamilan ppt.pptx
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
245883344 asma-pada-anak vina
245883344 asma-pada-anak vina245883344 asma-pada-anak vina
245883344 asma-pada-anak vina
 
Asma akut-berat.pptx
Asma akut-berat.pptxAsma akut-berat.pptx
Asma akut-berat.pptx
 
Asma 01
Asma 01Asma 01
Asma 01
 

More from DwiNormaR

More from DwiNormaR (10)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.pptPEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
 
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
 
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemakAsam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
 
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdfmetabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
 
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.pptMETABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
 
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilmempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
 
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGAKEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
 
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priareproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
 

Recently uploaded

Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Recently uploaded (20)

Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 

11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu

  • 1. Page 1 ASMA DALAM KEHAMILAN Wenny Rahmawati, S.Keb., Bd., M.Keb
  • 2. Page 2 Pengertian • Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus yang reversibel, dipisahkan oleh masa di mana ventilasi jalan nafas terhadap berbagai rangsang. • Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang berkaitan dengan obstruksi reversible dari spasme, edema, dan produksi mucus dan respon yang berlebihan terhadap stimuli.
  • 3. Page 3 Etiologi Alergen Alergi Otot saluran nafas mengkerut Selaput lendir menebal Dinding saluran nafas bengkak Saluran nafas menyempit Sesak / Asthma
  • 4. Page 4 FAKTOR PENCETUS 1. Faktor pada pasien  Aspek genetik  Kemungkinan alergi  Saluran napas yang memang mudah terangsang  Jenis kelamin  Ras/etnik 2 Faktor lingkungan 1. Bahan-bahan di dalam ruangan :  Tungau debu rumah  Binatang, kecoa 2. Bahan-bahan di luar ruangan :  Tepung sari bunga  Jamur 3. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan 4. Obat-obatan tertentu 5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray ) 6. Ekspresi emosi yang berlebihan 7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif 8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan 9. Infeksi saluran napas 10.Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu 11.Perubahan cuaca
  • 5. Page 5 PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN SELAMA KEHAMILAN a. Perubahan hormonal Volume tidal meningkat dari 450 cc menjadi 600 cc sehingga terjadi peningkatan ventilasi per menit. Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida.
  • 6. Page 6 b. Faktor Mekanik Kehamilan membesar Peningkatan diafragma terutama setelah TMT II Turunnya kapasitas residu fungsional Pola pernapasan berubah dari pernapasan abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan O2 maternal meningkat
  • 7. Page 7 Gejala Asma • Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat. • Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi. Jika bertambah berat  kelelahan retensi O2. • Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea, adanya pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran. • Manifestasi klinis asma yaitu dispnea, kesesakan dada, wheezing, dan batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala seperti gangguan tidur dan nyeri dada.
  • 8. Page 8 • Batuk yang memicu spasme dapat BERBAHAYA. • Beberapa penderita asma hanya dimulai wheezing tanpa batuk. • Beberapa yang lain tidak pernah wheezing tetapi hanya batuk selama serangan terjadi. • Selama serangan asma, mukus menjadi kering dan sukar. Lanjutan………………….
  • 9. Page 9 DERAJAT ASMA • TINGKAT PERTAMA secara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pencetus • TINGKAT KEDUA penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas • TINGKAT KETIGA penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
  • 10. Page 10 • TINGKAT KEEMPAT penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi. Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri akan dijumpai tanda-tanda obstruksi jalan napas. • TINGKAT KELIMA status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa serangan akut asma yang berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa dipakai. Lanjutan………………..
  • 11. Page 11 Modifikasi ASMA berdasarkan National Asthma Education Program (NAEPP) • Asma Ringan  Singkat (< 1 jam ) eksaserbasi symptomatic < dua kali/minggu  Puncak aliran udara ekspirasi > 80% diduga akan tanpa gejala • Asma Sedang  Gejala asma kambuh >2 kali / mingggu  Kekambuhan mempengaruhi aktivitasnya  Kekambuhan mungkin berlangsung berhari-hari  Kemampuan puncak ekspirasi /detik dan kemampuan volume ekspirasi berkisar antara 60-80%. • Asma Berat  Gejala terus menerus menganggu aktivitas sehari-hari  Puncak aliran ekspirasi dan kemampuan volume ekspirasi kurang dari 60% dengan variasi luas  Diperlukan kortikosteroid oral untuk menghilangkan gejala.
  • 13. Page 13 PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP ASMA Pengaruh kehamilan terhadap asma TIDAK SAMA. Timbul saat UK 24-36 minggu. BERKURANG, saat akhir kehamilan. Peningkatan hormon progesteron Peningkatan hormon estrogen Jenis Kelamin Janin Riwayat asma sebelum hamil Frekuensi dan beratnya serangan asma Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi. ASMA
  • 14. Page 14 PENGARUH ASMA TERHADAP KEHAMILAN Umumnya, asma tidak mempengaruhi janin. Kelahiran Prematur Usia kehamilan muda Hipertensi pada Kehamilan Abrupsio Plasenta Korioamnio nitis SC KEHAMILAN Serangan asma berat dan asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan HIPOKSIA JANIN
  • 15. Page 15 DIAGNOSIS DAN PEMANTAUAN PENYAKIT  Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala episodic obstruksi aliran jalan napas  Derajat asma dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan derajat berat gejalanya, termasuk gejala malam, episode serangan, dan faal paru.  Pasien asma persisten harus dievaluasi minimal setiap bulannya selama kehamilan. Evaluasi termasuk riwayat penyakit (frekuensi gejala, asma malam hari, gangguan aktivitas, serangan dan penggunaan obat ), auskultasi paru, serta faal paru  Uji spirometri dilakukan pada diagnosis pertama kali, dan dilanjutkan dengan pemantauan rutin pada kunjungan pasien selanjutnya, tetapi pengukuran APE dengan peak flow meter biasanya sudah cukup. Pasien dengan VEP1 60-80% prediksi meningkatkan risiko terjadinya asma pada kehamilan, dan pasien dengan VEP1 kurang dari 60% prediksi memiliki risiko yang lebih tinggi
  • 16. Page 16 TERAPI APE Untuk mendapatkan nilai APE terbaik dan variabilitas harian yang minimum adalah saat penderita dalam pengobatan efektif dan kondisi asma terkontrol. Pengukuran APE dilakukan pada pagi dan malam setiap hari selama 2 minggu. Pada masing-masing pengukuran dilakukan manuver 3 kali dan diambil nilai tertinggi.
  • 17. Page 17 Lanjutan………………….. Ada beberapa langkah dalam pemeriksaan arus puncak ekspirasi:  Bila memerlukan, pasang mouthpiece ke ujung peak flow meter  Penderita berdiri atau duduk dengan punggung tegak dan pegang peak flow meter dengan posisi horisontal (mendatar) tanpa menyentuh atau mengganggu gerakan marker. Pastikan marker berada pada posisi skala terendah (nol).  Penderita menghirup napas sedalam mungkin, masukkanmouthpiece ke mulut dengan bibir menutup rapat mengelilingi mouthpiece, dan buang napas sesegera dan sekuat mungkin.  Saat membuang napas, marker bergerak dan menunjukkan angka pada skala, catat hasilnya.  Kembalikan marker pada posisi nol lalu ulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali, dan pilih nilai paling tinggi. Bandingkan dengan nilai terbaik pasien tersebut atau nilai prediksi.  Pada penderita anak, langkah 3 seolah-olah seperti meniup lilin ulang tahun.
  • 19. Page 19 PENALAKSANAAN ASMA PADA KEHAMILAN • Penyesuaian terapi untuk mengatasi gejala. • Pengobatan untuk mencegah serangan dan penanganan dini bila terjadi serangan. • Pemberian obat sebaiknya inhalasi, untuk menghindari efek sistemik pada janin. • Pemeriksaan fungsi paru ibu. • Pada pasien yang stabil, NST dilakukan pada akhir trimester II/awal trimester III. • Konsultasi anestesi untuk persiapan persalinan.
  • 20. Page 20 Penatalaksanaan asma kronis pada kehamilan harus mencakup : • Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin • Menghindari faktor pencetus asma • Edukasi • Terapi farmakologi selama kehamilan (asma intermiten, asma persisten ringan, asma persisten sedang, dan asma persisten berat)
  • 21. Page 21 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ASTHMA Pengkajian Jam: Tanggal: Data Subyektif 1. Biodata 1.Nama klien: Ny. x 2.Usia klien : 28 th 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, saat ini usia kehamilan sudah 7 bulan, mengeluh sering sesak napas dan batuk pada malam hari.
  • 22. Page 22 Riwayat Obstetri •Riwayat kehamilan saat ini Ibu mengatakan selama hamil sudan periksa lebih dari 4x sesuai jadwal yang dibuat bersama bidan, imunisasi TT sudah lengkap. Selama TM I mengeluh sering mual muntah tapi membaik setelah bulan ke 4, TM II tidak ada keluhan, dan sejak 2 minguu yang lalu mengeluh sering sesak napas dan batuk pada malam hari, ibu mempunyai riwayat asthma sebelumnya. HPHT : 23 4 2021 Riwayat Kesehatan •Riwayat kesehatanyang lalu Ibu punya riwayat penyakit asma sejak sebelum hamil, kambuh bila ibu makan ikan laut atau kedinginan, tapi jarang kambuh karena ibu selalu menghindari factor alergen. Penyakit menurun, menular lainnya tidak ada.
  • 23. Page 23 •Riwayat kesehatan sekarang Selama 2 minggu ini asma ibu sering kambuh walau tidak ada factor allergen, dan batuk pada malam hari. • Riwayat kesehatan keluarga Di keluarga pasien ada keturunan penyakit asma, penyakit menular dan menurun lainnya tidak ada. Pola Kebiasaan Sehari-hari Pola istirahat tidur •Tidur siang normalnya 1 – 2 jam/hari. •Tidur malam normalnya 6 – 7 jam/hari Akhir – akhir ini tidur malam sering terganggu karena batuk Pola nutrisi Makan: 3x/hari dengan menu seimbang (nasi, sayur, lauk pauk, buah), dan menghindari ikan laut karena alergi Minum: ± 8 gelas/hari (teh, susu, air putih).
  • 24. Page 24 Data Obyektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik TD : 110/ 70 mmHg Suhu : 36, 4º C Nadi : 84x/ menit RR : 24x/ menit, wheezing (+) BB : 64 kg TB : 153 cm Lila : 24 cm HPL : 30-01-2022
  • 25. Page 25 Pemeriksaan khusus Abdomen Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting. Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ib, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi kanan perut ibu. Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang (bagian terendah belummasuk PAP). Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi Auskultasi : Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas. Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur.
  • 26. Page 26 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Dx : G1 P00000 UK: 30-32 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan umum ibu baik dengan asthma. Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ertama, saat ini usia kehamilannya sudah 7 bulan, mengeluh asma dan batuk pada malam hari sejak 2 minggu yang lalu HPHT: 23 14 2021 Do : Keadaan umum : baik TD : 110/ 70 mmHg Suhu : 36, 4º C Nadi : 84x/ menit RR : 24x/ menit, wheezing (+) BB : 64 kg TB : 153 cm Lila : 24 cm
  • 27. Page 27 Abdomen Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting. Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ibu, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi kanan perut ibu. Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang (bagian terendah belummasuk PAP). Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi Auskultasi Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas. Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur Masalah : berkurangnya perfusi ksigen ke janin karena asma ibu yang sering kambuh seiring dengan bertambahnya usia kehamilan Kebutuhan : konseling mengenai penyakit ibu dan penanganan asma
  • 28. Page 28 Intervensi Jam: Tanggal: Intervensi: 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien. R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan. 2. Menjelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat ini. R/ klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar – benar menjaga kehamilannya.
  • 29. Page 29 3. Melakukan Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin R/ Tiap pasien memiliki nilai baseline masing-masing sehingga terapi dapat disesuaikan. 4. Menganjurkan pada ibu untuk menghindari factor pencetus R/ Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat meningkatkan kesejahteraan ibu 5. Melakukan edukasi pada ibu terkait asma yang diderita R/ Mengontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin 6. Melakukankolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi selama kehamilan R/ terapi farmakologis dapat mempekecil kemungkinan asma untuk kambuh selama kehamilan.
  • 30. Page 30 7. Menjelaskan juga pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan. R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya kelainan. 8. Menjelaskan dan ajarkan kembali cara perawatan payudara sewaktu hamil. R/ mengaktifkan kelenjar – kelenjar payudara yang memproduksi ASI serta melancarkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting susu. 9. Mengingatkan kembali klien tentang pentingnya senam hamil. R/ memperkuat elastisitas otot – otot dasar panggul, merangsang memperlancar peredaran darah dan memperlancar proses persalinan. 10. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
  • 31. Page 31 11. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan seimbang ibu hamil. R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan persalinan. 12. Ingatkan ibu tentang personal hygiene yang baik. R/ kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit masuk. 13. Anjurkan klien untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan. R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya
  • 32. Page 32 •Implementasi Evaluasi Jam: Tanggal: S : Ibu mengatakan •Sudah mengerti penjelasan bidan tentang kodisinya saat ini sehubungan dengan asma dalam kehamilan yang dideritanya, apa yang harus dilakukan serta bagaimana memenuhi kebutuhannya selama hamil •Telah mendapat obat dari dokter untuk keluhannya. O : Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan dari bidan, dan mengerti cara mengatasi masalah dan keluhan serta kebutuhannya selama hamil A : Ibu hamil dengan asma telah mendapatkan pelayanan P : Anjurkan ibu kembali untuk control ulang satu minggu lagi atau sewaktu – waktu bila ada keluhan