SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Fk malikussaleh
KELOMPOK 4:
TUTOR: dr. Wizar Putri Mellaratna
1. Vinda Suryana
2. Nurrahmadani Rambe
3. S. Rani Yulia E
4. Muhsinun Nikmah
5. Causa Sakina
6. Helmy Lisik Miko
7. Hanadhia Irbah
Hashinawati
8. Ayu Rahmayanti
9. Fidhiyah Rahmadhani
10.Mazdalifah Harahap
11.Afdhilla Zirva
Modul 1
Kelainan Kongenital Saluran Pencernaan
Skenario 1
Pengalaman Hari Pertama
Ani adalah seorang dokter muda yang sedang mengikuti
orientasi hari pertama diruang NICU. Bayi pertama yang
ditemuinya, berjenis kelamin perempuan, berusia 3 hari, dan
terlihat normal. Setelah melihat catatan rekam medis diketahui
bahwa bayi tersebut didiagnosis mengalami anus imperforata
dengan fistula vagina. Bayi tersebut direncanakan untuk
menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium guna
mengetahui tipe defek dan identifikasi adanya kelainan yang lain.
Saat sedang membawa riwayat penyakit bayi tersebut,
seorang bayi yang lain dibawa masuk ke ruang NICU. Keadaan bayi
laki-laki yang merupakan pasien rujukan dari daerah tersebut
sangat memprihatinkan. Ususnya terlihat hanya terbungkus
selaput translusens tipis.
Dari anamnesis diketahui ibu si bayi mempunyai riwayat
sebagai seorang perokok dan pengguna narkoba jenis cocaine
sampai dengan usia kehamilan 10 minggu. Sang ibu mengaku
dirinya tidak mengetahui kehamilannya dan terlihat sangat
tertekan dan menyesali perbuatannya. Ani hanya bisa
menjelaskan bahwa sang bayi akan ditatalaksana sebaik
mungkin dan memita sang ibu untuk tetap tegar
mendampingi dan memberikan ASI kepada sang bayi sesuai
dengan kebutuhannya.
Bagaimana Anda menjelaskan tentang keadaan
pasien tersebut?
Jump 1
Terminologi
1. Anus Imperforata
suatu kelainan kongenital tampa anus atau anus tidak
sempurna, bisa tertutup secara parsial.
2. NICU(Neonatal Intensive Care Unit)
Untuk bayi baru lahir atau lahir prematur yang beresiko (Bayi
0-28 hari).
3. Fistula Vagina
lubang yang ada pada vagina yang memungkinkan feses/
urin dapat keluar. Kondisi abnormal pada saluran cerna
antara bagian usus besar atau rectum.
Jump 2 dan 3
1. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan keadaan
bayi tersebut?
Jawab : Epidemiologi → Laki-laki > Perempuan
Perempuan : > Fistula retrovaginal
Laki-laki : > Fistula vesica urinaria
2. Apakah penyebab dari anus imperforata pada bayi
perempuan tersebut?
Jawab : ▪ Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam
kandungan berusia 12 minggu
▪ Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang
dubur.
▪ Faktor genetik → 25-35 % terkena anus
imperforata
3. Apa saja tipe defek yang dimaksud?
Jawab : Kebanyakan terjadi karena malformasi yang
terbagi menjadi letak tinggi dan rendah.
Letak tinggi → berakhir pada m. levator ani
Letak rendah → berada dibawah m. levator ani
4. Apa kelainan lain yang dapat ditemukan pada anus
imperforata?
Jawab: Kelainan kardiovaskular : ductus artericus
Kelainan gastrointestinal : trakeoesofageal
5. Bagaimana manifestasi klinis dari anus imperforata?
Jawab : ˖ Muntah
˖ Mekonium tidak keluar dalam 24 jam
˖ Perut kembung
˖ Susah BAB
6. Bagaimana pemeriksaan radiologi, lab, dan pemeriksaan
penunjang
Jawab : a) Pemeriksaan fisik = tidak ditemukan anus,
adanya fistula
b) Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium : Urin
- Radiologi : Invertogram, Knee chest position
- Biopsi hisap rektum
- USG
- Runtgenogram abdomen pelvis
7. Bagaimana tatalaksana pada bayi perempuan tersebut?
Jawab : Fistula Vagina = Letak tinggi ( Kolostomi, PSARP)
Letak rendah ( Operasi minimal, PSARP)
Post operasi = Antibiotik IV selama 3 hari
8. Apakah diagnosa dari ususnya terlihat hanya terbungkus
selaput translusens tipis?
Jawab : Omfalokel
9 . Apa yang dapat dilakukan pada bayi laki-laki dan
bagaimana prognosisnya?
Jawab: a) Suportif = Mencegah hipotermia
Mencegah infeksi
Mencegah iskemik usus
b) definitif = Melakukan pembedahan
Melakukan epitelisasi
10. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi laki-laki
tersebut?
Jawab : Kekurangan nutrisi, infeksi
Jump 4
Skema
Kelainan Kongenital Saluran pencernaan
Oral Esofagus Usus
Halus
Usus
Besar
Rectum Anus
Epidemiologi
Etiologi
Fatofisiologi
Manifestasi Klinis
Diagnosis dan DD
Tatalaksana
Komplikasi dan
prognosis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
penunjang
Indikasi Rujukan
Kelainan Kongenital Saluran Pencernaan
Jump 5
Learning Objective
1. Kelainan Kongenita Saluran Pencernaan
a. Oral
b. Eshofagus
c. Lambung
d. Usus Halus
e. Usus Besar
f. Rectum dan Anus
Epidemiologi, etiologi,
manifestasi klinik, pemeriksaan
penunjang, tatalaksana,
komplikasi, prognosis
LO 1A : Oral
labiopalatoskizis
Celah bibir dan palatum
Epidemiologi
• insiden bibir sumbing dengan atau tanpa celah
palatum bervariasi berdasarkan etnis.
• etnis indian 3,6 , etnis asia 2,1 , etnis kulit putih 1,0 dan
etnis kulit hitam 0,41.
• laki-laki : perempuan (2:1)
• insiden celah palatum konstan pada semua etnis yaitu
0,5 dari 1000 kelahiran
Etiologi
1. Dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor
genetik dan pengaruh obat spt: fenobarbital
2. Berhubungan dengan malformasi/ sindrom tertentu
yang dikenal dengan kelainan sindromik
 Patofisiologi
• Celah bibir muncul akibat  adanya hipoplasia lapisan
mesenkim, yang menyebabkan kegagalan penyatuan
prosessus nasalis dan prosesus maksilaris
• Celah patum muncul akibat  kegagalan dalam
mendekatkan lempeng palatum
 Manifestasi klinik
• celah bibir: mulai dari takik kecil pada batas yang merah
terang sampai celah sempurna
• terjadi pemisahan langit-langit
• terjadi pemisahan bibir dan langit-langit
• infeksi telinga berulang
• Berat badan tidak bertambah
• terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya
air susu dari hidung
 Tatalaksana
• segera setelah lahir, bayi dipasangi penutup plastik yang
cocok, untuk membantu pengendalian cairan,
memberikan bidang referensi untuk pengisapan dan
menjaga stabilitas segmen-segmen arkus lateral.
• Bedah : operasi plastik cara Z  garis jahitan yang
diatur berguna untuk memperkecil takik bibir akibat
retraksi jaringan parut.
LO 1B: Esophagus
ATRESIA & / FISTULA TRAKEOESOPHAGUS
Kondisi kongenital yang ditandai dengan tidak adanya
lubang/ muara (buntu) dengan/ tanpa hubungan dengan
trakea (fistula)
 Epidemiologi
• 1 dari 3000-4500 kelahiran hidup
• Prematur ↑
• 85%  ada fistula, jarang  sendiri
 Etiologi
• Multifaktorial, mis : genetik, kel kromsom (trisomi), gg
autoimun, infeksi.
 Patofisiologi
• Gg pembentukan & pergerakan lipatan kranial dan kaudal
dpn primitif
• Akibat deviasi posterior spontan septum trakeoesofageal
• Faktor mekanik yang mendorong dinding dorsal usus
sederhana depan ke anterior
↓
atresia oesophagus dgn atau tanpa fistula
Manifestasi klinik
Polihidramnion
Pmx fisik  kateter utk resusitasi tdk bisa masuk ke dalam
lambung
Sekresi berlebihan
Menelan makanan  terdesak, sianosis/ batuk
50 % disertai anomali lain  sindrom VATER
a. Atresia + fistula
Lebih sering aspirasi berat
b. Atresia -fistula
Perut skafoid, tidak ada udara
c. Fistula –atresia
• Pneumonia aspirasi berulang
Jenis Atresia dgn atau tanpa fistula
a) Bagian proximal dan distal oesophagus membentuk atresia (buntu)  4%
b) Bagian distal buntu dan proximal oesophagus membentuk fistula  1%
c) Bagian proximal buntu dan distal oesophagus membentuk fistula  90%
d) Bagian proximal dan distal oesophagus mebentuk hubungan dengan
trakea (2 muara)  1%
e) Bagian proximal dan distal oesophagus membentuk hubungan dengan
trakea (1 muara)/ bentuk H  4%
Diagnosis  DD : akalasia, striktur oesophagus
a) Pemeriksaan fisik  ruang persalinan
• Kesulitan memasukkan kateter
b) Pemeriksaan penunjang
• Foto polos/ rontgen  oesophagus melebar
• Bronkoskopi  untuk mencari fistula
• Pencarian anomali lain, mis : ultrasonografi  jantung
 Tatalaksana RUJUK (SKDI 2)
• Prabedah : ditengkurapkan & oesophagus di kosongkan
• Bedah  bertahap
Pengikatan fistula & pemasangan pipa gastrotomi 
anastomosis ke dua ujung oesophagus  hari ke 10
esofagografi (bantu anastomosis)
 Komplikasi
• Trakeomalasia
• Pneumonia aspirasi berulang
• Penyakit saluran pernafasan reaktif
Prognosis
Aspirasi paru  faktor yang menentukan prognosis
Kel jantung  tersering morbiditas
Perkembangan trakea normal jika tidak ada fistula
LO. 1C
Lambung
Stenosis pilorik hipertrofik
sumber: kumpulan kuliah ilmu bedah FK UI
Kelainan di Gaster
• Etiologi : belum diketahui, faktor familier
herediter, eritomisin 8x highrisk
• Epidemiologi : 1 :300-900 kelahiran,
laki 4: 1 perempun
• Patologi : menurut teori stenosis pilorik
hipertropik disebabkan oleh kegagalan
perkembangan/ proses degenerasi
ganglion & serabut saraf
• Manifestasi klinis :
 Muntah proyektil, MUNTAH TIDAK HIJAU, sejak umur
2-3 minggu
 Kegagalan pertumbuhann & kehilangan BB
 Bayi rewel kesan lapar
Selalu ingin minum
 obstipasi
• Pemeriksaan fisik :
Kontour & peristaltik lambung terlihat di
abdomen bagian atas
Teraba tumor di daerah
epigastrium/hipochondrium dextra
Tanda ini terlihat & teraba waktu bayi diberikan
minum sewaktu pemeriksaan.
• Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan foto barium-meal dilakukan bila
pd palpasi tidak teraba tumor.
Pada foto ba-meal terlihat saluran pilorus kecil
memanjang disebut STRING SIGN
 pada fluoroskopi tampak pengosongan
lambung lambat. Lambung membesar &
terlihat jelas peristaltik
String sign
radiology
Indikasi rujuk skdi level 2
• Terapi :
Perbaikan keadaan umum :
1. Pemasangan lambung. Bilas dengan larutan NaCL untuk mengeluarkan sisa
barium-meal.
2. Koreksi dehidrasi, hipokalemi, hipokloremi, & alkaliosis. Transfusi darah dan
plasma/albumin bila terdapat anemi atau def protein serum.
3. Diberi obat muntah
• Domperidon (0,2-0,4 )mg/kg berat badan tiap 4-8 jam
• Metotkloparamid
• Cisapride
sumber: kumpulan kuliah ilmu bedah FK UI
• Terapi :
PEMBEDAHAN :
1. Pembedahan dilakukan setelah persiapan prabedah
tercapai (24-48 jam)
2. pembedahan yang dilakukan piloromiotomi (fredet-
ramstedt)
LO 1D: Usus Halus
Divertikulum
meckel
• Divertikulum meckel
adalah suatu kelainan
bawaan, yang
merupakan suatu
kantung (divertikula)
yang
menjulur/menonjol
dari dinding usus
halus. Divertikula bisa
mengandung jaringan
lambung maupun
jaringan pankreas.
Penyebab
• Divertikulum meckel adalah suatu
sisa dari struktur perkembangan
yang tidak diserap seluruhnya
pada masa perkembangan janin.
Penyebab yang pasti dari tidak
diserapnya sisa struktur tersebut
tidak diketahui. Sekitar 2% dari
jumlah penduduk memiliki
divertikulum meckel, tetapi hanya
sebagian kecil yang menunjukkan
gejala.
Gejala dan Tanda
• kantungnya dapat melepaskan asam dan
menyebabkan ulkus >> sehingga terjadi
perdarahan melalui rektum yang tidak disertai
nyeri >>> Tinja berwarna keunguan atau
kehitaman.
• Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum
lebih cenderung menyebabkan penyumbatan
usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah.
Penatalaksanaan
• Jika tidak menimbulkan gejala, maka tidak perlu
dilakukan pengobatan khusus. Jika terjadi
perdarahan, maka dilakukan pengangkatan
divertikulum disertai pengangkatan jaringan usus
di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan.
• Jika tidak ditemukan kerusakan pada jaringan
usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya
divertikulumnya.
• Jika terjadi perdarahan yang hebat, perlu
dilakukan transfusi darah.
LO 1E : Usus Besar
Penyakit Hirschsprung
• Adalah defek motilitas karena kegagalan prekursor sel
ganglion bermigrasi ke usus bagian distal
• Merupakan kegagalan pengeluaran mekonium pada
neonatus dalam 24 jam pertama
Gejala utama pada bayi penderita penyakit hirschsprung
adalah :
• Muntah hijau
• Pengeluaran mekonium terlambat
• Perut membuncit
• Saat colok dubur -> feses keluar menyemprot
• Gejala timbul pada usia 2-3 hari
• Diagnosis ditegakan bila tidak ditemukan sel
ganglion pada pleksus submukosa dan
hiperplasia trunkus saraf
Sumber :
• Ilmu Kesehatan Anak, Nelson
• Ilmu Kesehatan Anak, FKUI
• Barium enema dan manometri anorektal
dapat menunjukan abnormalitas
• Biasanya dilakukan kolostomi awal di atas
segmen yang aganglionik, diikuti beberapa
minggu berikutnya dengan prosedur
definitif
LO. 1F
Rectum dan Anus
• Atresia ani merupakan kelainan bawaan (kongenital),
tidak adanya lubang atau saluran anus.
•
Manifestasi klinis
1.) Mekonium tidak keluar dalm 24 jam pertama setelah
kelahiran.
2.) Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada
bayi.
3.) Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus
yang letaknya salah.
4.) Perut kembung.
5.) Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
Tata Laksana
a. Pembuatan kolostomi
b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)
Bedah definitifnya, yaitu anoplasty dan umumnya
ditunda 9 sampai 12 bulan.
c. Tutup kolostomi
Biasanya beberapa hari setelah operasi, anak akan
mulai BAB melalui anus. Pertama, BAB akan sering
tetapi seminggu setelah operasi BAB berkurang
frekuensinya dan agak padat.
kelainan kongenital saluran cerna

More Related Content

What's hot

Invaginasi retro aai copy
Invaginasi retro aai   copyInvaginasi retro aai   copy
Invaginasi retro aai copyAzis Aimaduddin
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)Seascape Surveys
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebriCornelius Liza
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler
Pemeriksaan Fisik Sistem KardiovaskulerPemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler
Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskulerpjj_kemenkes
 
Askep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docxAskep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docxedison770133
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidKampus-Sakinah
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 

What's hot (20)

Invaginasi retro aai copy
Invaginasi retro aai   copyInvaginasi retro aai   copy
Invaginasi retro aai copy
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Ileus obstruksi final
Ileus obstruksi finalIleus obstruksi final
Ileus obstruksi final
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler
Pemeriksaan Fisik Sistem KardiovaskulerPemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler
Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Askep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docxAskep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docx
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 

Viewers also liked

Kongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinalKongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinalHerry Utama
 
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakartalabiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakartaRejeki Lestari
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrimdr. Rachel Sagrim
 
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogkelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogyudhasetya01
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)Usha Al-irsah
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 

Viewers also liked (13)

Kongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinalKongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinal
 
LABIOKISIS
LABIOKISISLABIOKISIS
LABIOKISIS
 
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakartalabiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta
labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
 
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogkelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
HIV/AIDS powerpoint
HIV/AIDS powerpointHIV/AIDS powerpoint
HIV/AIDS powerpoint
 

Similar to kelainan kongenital saluran cerna

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanSeptian Muna Barakati
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptmartaagustinasirait
 
RECURRENT ABDOMINAL PAIN
RECURRENT ABDOMINAL PAINRECURRENT ABDOMINAL PAIN
RECURRENT ABDOMINAL PAINSheillaNatasha
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungNida Sitorus
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxAdheliaSya
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxFatimahNur28
 

Similar to kelainan kongenital saluran cerna (20)

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdfPPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
RECURRENT ABDOMINAL PAIN
RECURRENT ABDOMINAL PAINRECURRENT ABDOMINAL PAIN
RECURRENT ABDOMINAL PAIN
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
PERITONITIS
PERITONITISPERITONITIS
PERITONITIS
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
omfalokel
omfalokelomfalokel
omfalokel
 
Hemintiasis
Hemintiasis Hemintiasis
Hemintiasis
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

kelainan kongenital saluran cerna

  • 1. Fk malikussaleh KELOMPOK 4: TUTOR: dr. Wizar Putri Mellaratna 1. Vinda Suryana 2. Nurrahmadani Rambe 3. S. Rani Yulia E 4. Muhsinun Nikmah 5. Causa Sakina 6. Helmy Lisik Miko 7. Hanadhia Irbah Hashinawati 8. Ayu Rahmayanti 9. Fidhiyah Rahmadhani 10.Mazdalifah Harahap 11.Afdhilla Zirva
  • 2. Modul 1 Kelainan Kongenital Saluran Pencernaan Skenario 1 Pengalaman Hari Pertama Ani adalah seorang dokter muda yang sedang mengikuti orientasi hari pertama diruang NICU. Bayi pertama yang ditemuinya, berjenis kelamin perempuan, berusia 3 hari, dan terlihat normal. Setelah melihat catatan rekam medis diketahui bahwa bayi tersebut didiagnosis mengalami anus imperforata dengan fistula vagina. Bayi tersebut direncanakan untuk menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium guna mengetahui tipe defek dan identifikasi adanya kelainan yang lain. Saat sedang membawa riwayat penyakit bayi tersebut, seorang bayi yang lain dibawa masuk ke ruang NICU. Keadaan bayi laki-laki yang merupakan pasien rujukan dari daerah tersebut sangat memprihatinkan. Ususnya terlihat hanya terbungkus selaput translusens tipis.
  • 3. Dari anamnesis diketahui ibu si bayi mempunyai riwayat sebagai seorang perokok dan pengguna narkoba jenis cocaine sampai dengan usia kehamilan 10 minggu. Sang ibu mengaku dirinya tidak mengetahui kehamilannya dan terlihat sangat tertekan dan menyesali perbuatannya. Ani hanya bisa menjelaskan bahwa sang bayi akan ditatalaksana sebaik mungkin dan memita sang ibu untuk tetap tegar mendampingi dan memberikan ASI kepada sang bayi sesuai dengan kebutuhannya. Bagaimana Anda menjelaskan tentang keadaan pasien tersebut?
  • 5. 1. Anus Imperforata suatu kelainan kongenital tampa anus atau anus tidak sempurna, bisa tertutup secara parsial. 2. NICU(Neonatal Intensive Care Unit) Untuk bayi baru lahir atau lahir prematur yang beresiko (Bayi 0-28 hari). 3. Fistula Vagina lubang yang ada pada vagina yang memungkinkan feses/ urin dapat keluar. Kondisi abnormal pada saluran cerna antara bagian usus besar atau rectum.
  • 7. 1. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan keadaan bayi tersebut? Jawab : Epidemiologi → Laki-laki > Perempuan Perempuan : > Fistula retrovaginal Laki-laki : > Fistula vesica urinaria 2. Apakah penyebab dari anus imperforata pada bayi perempuan tersebut? Jawab : ▪ Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu ▪ Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur. ▪ Faktor genetik → 25-35 % terkena anus imperforata
  • 8. 3. Apa saja tipe defek yang dimaksud? Jawab : Kebanyakan terjadi karena malformasi yang terbagi menjadi letak tinggi dan rendah. Letak tinggi → berakhir pada m. levator ani Letak rendah → berada dibawah m. levator ani 4. Apa kelainan lain yang dapat ditemukan pada anus imperforata? Jawab: Kelainan kardiovaskular : ductus artericus Kelainan gastrointestinal : trakeoesofageal
  • 9. 5. Bagaimana manifestasi klinis dari anus imperforata? Jawab : ˖ Muntah ˖ Mekonium tidak keluar dalam 24 jam ˖ Perut kembung ˖ Susah BAB 6. Bagaimana pemeriksaan radiologi, lab, dan pemeriksaan penunjang Jawab : a) Pemeriksaan fisik = tidak ditemukan anus, adanya fistula b) Pemeriksaan penunjang - Laboratorium : Urin - Radiologi : Invertogram, Knee chest position - Biopsi hisap rektum - USG - Runtgenogram abdomen pelvis
  • 10. 7. Bagaimana tatalaksana pada bayi perempuan tersebut? Jawab : Fistula Vagina = Letak tinggi ( Kolostomi, PSARP) Letak rendah ( Operasi minimal, PSARP) Post operasi = Antibiotik IV selama 3 hari 8. Apakah diagnosa dari ususnya terlihat hanya terbungkus selaput translusens tipis? Jawab : Omfalokel
  • 11. 9 . Apa yang dapat dilakukan pada bayi laki-laki dan bagaimana prognosisnya? Jawab: a) Suportif = Mencegah hipotermia Mencegah infeksi Mencegah iskemik usus b) definitif = Melakukan pembedahan Melakukan epitelisasi 10. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi laki-laki tersebut? Jawab : Kekurangan nutrisi, infeksi
  • 13. Kelainan Kongenital Saluran pencernaan Oral Esofagus Usus Halus Usus Besar Rectum Anus Epidemiologi Etiologi Fatofisiologi Manifestasi Klinis Diagnosis dan DD Tatalaksana Komplikasi dan prognosis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Indikasi Rujukan Kelainan Kongenital Saluran Pencernaan
  • 15. 1. Kelainan Kongenita Saluran Pencernaan a. Oral b. Eshofagus c. Lambung d. Usus Halus e. Usus Besar f. Rectum dan Anus Epidemiologi, etiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan penunjang, tatalaksana, komplikasi, prognosis
  • 16. LO 1A : Oral labiopalatoskizis
  • 17. Celah bibir dan palatum Epidemiologi • insiden bibir sumbing dengan atau tanpa celah palatum bervariasi berdasarkan etnis. • etnis indian 3,6 , etnis asia 2,1 , etnis kulit putih 1,0 dan etnis kulit hitam 0,41. • laki-laki : perempuan (2:1) • insiden celah palatum konstan pada semua etnis yaitu 0,5 dari 1000 kelahiran
  • 18.
  • 19. Etiologi 1. Dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor genetik dan pengaruh obat spt: fenobarbital 2. Berhubungan dengan malformasi/ sindrom tertentu yang dikenal dengan kelainan sindromik
  • 20.  Patofisiologi • Celah bibir muncul akibat  adanya hipoplasia lapisan mesenkim, yang menyebabkan kegagalan penyatuan prosessus nasalis dan prosesus maksilaris • Celah patum muncul akibat  kegagalan dalam mendekatkan lempeng palatum
  • 21.  Manifestasi klinik • celah bibir: mulai dari takik kecil pada batas yang merah terang sampai celah sempurna • terjadi pemisahan langit-langit • terjadi pemisahan bibir dan langit-langit • infeksi telinga berulang • Berat badan tidak bertambah • terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari hidung
  • 22.  Tatalaksana • segera setelah lahir, bayi dipasangi penutup plastik yang cocok, untuk membantu pengendalian cairan, memberikan bidang referensi untuk pengisapan dan menjaga stabilitas segmen-segmen arkus lateral. • Bedah : operasi plastik cara Z  garis jahitan yang diatur berguna untuk memperkecil takik bibir akibat retraksi jaringan parut.
  • 24. ATRESIA & / FISTULA TRAKEOESOPHAGUS Kondisi kongenital yang ditandai dengan tidak adanya lubang/ muara (buntu) dengan/ tanpa hubungan dengan trakea (fistula)  Epidemiologi • 1 dari 3000-4500 kelahiran hidup • Prematur ↑ • 85%  ada fistula, jarang  sendiri  Etiologi • Multifaktorial, mis : genetik, kel kromsom (trisomi), gg autoimun, infeksi.
  • 25.  Patofisiologi • Gg pembentukan & pergerakan lipatan kranial dan kaudal dpn primitif • Akibat deviasi posterior spontan septum trakeoesofageal • Faktor mekanik yang mendorong dinding dorsal usus sederhana depan ke anterior ↓ atresia oesophagus dgn atau tanpa fistula
  • 26. Manifestasi klinik Polihidramnion Pmx fisik  kateter utk resusitasi tdk bisa masuk ke dalam lambung Sekresi berlebihan Menelan makanan  terdesak, sianosis/ batuk 50 % disertai anomali lain  sindrom VATER a. Atresia + fistula Lebih sering aspirasi berat b. Atresia -fistula Perut skafoid, tidak ada udara
  • 27. c. Fistula –atresia • Pneumonia aspirasi berulang Jenis Atresia dgn atau tanpa fistula a) Bagian proximal dan distal oesophagus membentuk atresia (buntu)  4% b) Bagian distal buntu dan proximal oesophagus membentuk fistula  1% c) Bagian proximal buntu dan distal oesophagus membentuk fistula  90% d) Bagian proximal dan distal oesophagus mebentuk hubungan dengan trakea (2 muara)  1% e) Bagian proximal dan distal oesophagus membentuk hubungan dengan trakea (1 muara)/ bentuk H  4%
  • 28. Diagnosis  DD : akalasia, striktur oesophagus a) Pemeriksaan fisik  ruang persalinan • Kesulitan memasukkan kateter b) Pemeriksaan penunjang • Foto polos/ rontgen  oesophagus melebar • Bronkoskopi  untuk mencari fistula • Pencarian anomali lain, mis : ultrasonografi  jantung
  • 29.  Tatalaksana RUJUK (SKDI 2) • Prabedah : ditengkurapkan & oesophagus di kosongkan • Bedah  bertahap Pengikatan fistula & pemasangan pipa gastrotomi  anastomosis ke dua ujung oesophagus  hari ke 10 esofagografi (bantu anastomosis)  Komplikasi • Trakeomalasia • Pneumonia aspirasi berulang • Penyakit saluran pernafasan reaktif
  • 30. Prognosis Aspirasi paru  faktor yang menentukan prognosis Kel jantung  tersering morbiditas Perkembangan trakea normal jika tidak ada fistula
  • 32. Stenosis pilorik hipertrofik sumber: kumpulan kuliah ilmu bedah FK UI Kelainan di Gaster
  • 33. • Etiologi : belum diketahui, faktor familier herediter, eritomisin 8x highrisk • Epidemiologi : 1 :300-900 kelahiran, laki 4: 1 perempun • Patologi : menurut teori stenosis pilorik hipertropik disebabkan oleh kegagalan perkembangan/ proses degenerasi ganglion & serabut saraf
  • 34. • Manifestasi klinis :  Muntah proyektil, MUNTAH TIDAK HIJAU, sejak umur 2-3 minggu  Kegagalan pertumbuhann & kehilangan BB  Bayi rewel kesan lapar Selalu ingin minum  obstipasi
  • 35. • Pemeriksaan fisik : Kontour & peristaltik lambung terlihat di abdomen bagian atas Teraba tumor di daerah epigastrium/hipochondrium dextra Tanda ini terlihat & teraba waktu bayi diberikan minum sewaktu pemeriksaan.
  • 36. • Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan foto barium-meal dilakukan bila pd palpasi tidak teraba tumor. Pada foto ba-meal terlihat saluran pilorus kecil memanjang disebut STRING SIGN  pada fluoroskopi tampak pengosongan lambung lambat. Lambung membesar & terlihat jelas peristaltik
  • 39. Indikasi rujuk skdi level 2 • Terapi : Perbaikan keadaan umum : 1. Pemasangan lambung. Bilas dengan larutan NaCL untuk mengeluarkan sisa barium-meal. 2. Koreksi dehidrasi, hipokalemi, hipokloremi, & alkaliosis. Transfusi darah dan plasma/albumin bila terdapat anemi atau def protein serum. 3. Diberi obat muntah • Domperidon (0,2-0,4 )mg/kg berat badan tiap 4-8 jam • Metotkloparamid • Cisapride
  • 40. sumber: kumpulan kuliah ilmu bedah FK UI • Terapi : PEMBEDAHAN : 1. Pembedahan dilakukan setelah persiapan prabedah tercapai (24-48 jam) 2. pembedahan yang dilakukan piloromiotomi (fredet- ramstedt)
  • 41. LO 1D: Usus Halus
  • 42. Divertikulum meckel • Divertikulum meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus. Divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.
  • 43. Penyebab • Divertikulum meckel adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang tidak diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab yang pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak diketahui. Sekitar 2% dari jumlah penduduk memiliki divertikulum meckel, tetapi hanya sebagian kecil yang menunjukkan gejala.
  • 44. Gejala dan Tanda • kantungnya dapat melepaskan asam dan menyebabkan ulkus >> sehingga terjadi perdarahan melalui rektum yang tidak disertai nyeri >>> Tinja berwarna keunguan atau kehitaman. • Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah.
  • 45. Penatalaksanaan • Jika tidak menimbulkan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus. Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertai pengangkatan jaringan usus di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan. • Jika tidak ditemukan kerusakan pada jaringan usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya divertikulumnya. • Jika terjadi perdarahan yang hebat, perlu dilakukan transfusi darah.
  • 46. LO 1E : Usus Besar
  • 47. Penyakit Hirschsprung • Adalah defek motilitas karena kegagalan prekursor sel ganglion bermigrasi ke usus bagian distal • Merupakan kegagalan pengeluaran mekonium pada neonatus dalam 24 jam pertama
  • 48.
  • 49. Gejala utama pada bayi penderita penyakit hirschsprung adalah : • Muntah hijau • Pengeluaran mekonium terlambat • Perut membuncit • Saat colok dubur -> feses keluar menyemprot • Gejala timbul pada usia 2-3 hari
  • 50. • Diagnosis ditegakan bila tidak ditemukan sel ganglion pada pleksus submukosa dan hiperplasia trunkus saraf Sumber : • Ilmu Kesehatan Anak, Nelson • Ilmu Kesehatan Anak, FKUI
  • 51. • Barium enema dan manometri anorektal dapat menunjukan abnormalitas
  • 52. • Biasanya dilakukan kolostomi awal di atas segmen yang aganglionik, diikuti beberapa minggu berikutnya dengan prosedur definitif
  • 54. • Atresia ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak adanya lubang atau saluran anus. •
  • 55.
  • 56. Manifestasi klinis 1.) Mekonium tidak keluar dalm 24 jam pertama setelah kelahiran. 2.) Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi. 3.) Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang letaknya salah. 4.) Perut kembung. 5.) Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66. Tata Laksana a. Pembuatan kolostomi b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty) Bedah definitifnya, yaitu anoplasty dan umumnya ditunda 9 sampai 12 bulan. c. Tutup kolostomi Biasanya beberapa hari setelah operasi, anak akan mulai BAB melalui anus. Pertama, BAB akan sering tetapi seminggu setelah operasi BAB berkurang frekuensinya dan agak padat.