SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ASUHAN KEPERAWATAN 
KEGAWATDARURATAN 
PADA PASIEN dgn TENGGELAM
Drawning ( Tenggelam ) 
Tenggelam ( Drawning ) 
adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi 
cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya 
seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
ETIOLOGI 
a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh 
obat-obatan 
b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, 
cedera, atau kelelahan 
c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika 
berenang
MANIFESTASI KLINIK 
 a. Koma 
 b. Peningkatan edema paru 
 c. Kolaps sirkulasi 
 d. Hipoksemia 
 e. Asidosis 
 f. Timbulnya hiperkapnia
Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian 
Korban Tenggelam 
 a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian 
tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun 
 b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang 
berusia 5 tahun ke bawah 
 c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi 
penumpang angkutan air 
 d. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus 
kuat dan air yang sangat dalam 
 e. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain 
dengan tujuan membunuh,kekerasan atau permainan di 
luar batas.
KOMPLIKASI 
 a. Ensefalopati Hipoksik 
 b. Tenggelam sekunder 
 c. Pneumonia aspirasi 
 d. Fibrosis interstisial pulmoner 
 e. Disritmia ventricular 
 f. Gagal Ginjal 
 g. Nekrosis pancreas 
 h. Infeksi
KLASIFIKASI TENGGELAM 
a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban 
1) Typical Drawning 
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran 
pernapasan korban saat korban tenggelam. 
2) Atypical Drawning 
a) Dry Drowning 
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang 
masuk ke dalam saluran pernapasan. 
b) Immersion Syndrom 
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke 
dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang menyebabkan 
terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, 
bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler 
dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan 
sirkulasi serebaral.
c) Submersion of the Unconscious 
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy 
atau penyakit jantung khususnya coronary 
atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami 
trauma kepala saat masuk ke air . 
d) Delayed Dead 
Keadaan dimana seorang korban masih hidup 
setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari 
suatu episode tenggelam.
b. Berdasarkan Kondisi Kejadian 
1) Tenggelam 
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air 
dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke 
dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas 
tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang 
mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta 
hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. 
2) Hampir Tenggelam 
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan 
membatukkan air keluar.
Kegawatdaruratan Pada Korban 
Tenggelam 
1. Perubahan Pada Paru-Paru 
Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban 
tenggelam dan 80 – 90% pada korban hamper 
tenggelam. 
 Jumlah dan komposisi aspirat dapat 
mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi 
lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk 
dan bahan asing lain dapat member cedera pada 
paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas
2. Perubahan Pada Kardiovaskuler 
 Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang 
menunjukkan bradikardi berat. Bradikardi dapat 
timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air 
dingin atau karena hipoksia. 
 Perubahan pada fungsi kardiovaskuler yang terjadi 
pada hampir tenggelam sebagian besar akibat 
perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) 
dan gangguan keseimbangan asam-basa
3. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat 
Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi 
semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian 
terutama terjadi karena iskemi otak. 
Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, 
reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat 
edema serebral.Kesadaran korban yang tenggelam dapat 
mengalami penurunan. Biasanya penurunan kesadaran 
terjadi 2 – 3 menit setelah apnoe dan hipoksia. 
Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4 – 10 menit 
setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan 
kembali setelah 8 – 10 menit anoksia. Penderita yang 
tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian 
bangun dalam
4. Perubahan Pada Ginjal 
Fungsi ginjal penderita tenggelam yang 
telah mendapat resusitasi biasanya tidak 
menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi 
albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. 
Kerusakan ginjal progresif akan mengakibatkan 
tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia 
berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah 
ke ginjal.
5. Perubahan Cairan dan Elektrolit 
Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian 
besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air 
yang tertelan, aspirasi paru, cairan intravena yang 
diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan 
perubahan keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air 
laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit 
dan perubahancairan karena tingginya kadar Na dan 
Osmolaritasnya. Hipernatremia dan hipovolemia 
dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. 
Sedangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat 
mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia. 
Hiperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan 
akibat hipoksia yang luas.
PENANGANAN 
PERTAMA PADA KORBAN TENGGELAM 
1. Prinsip pertolongan di air : 
1) Raih ( dengan atau tanpa alat ). 
2) Lempar ( alat apung ). 
3) Dayung ( atau menggunakan perahu 
mendekati penderita ). 
4) Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan 
menggunakan alat apung )
2. Penanganan Korban 
a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air 
dengan cara teraman. 
b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong 
mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang 
punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk 
menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak 
memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita 
ke darat. 
c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak 
ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal 
secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang 
perjalanan.
d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas. 
e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian 
dini dan RJP bila perlu. 
f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol. 
g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti 
pakaian basah dan selimuti. 
h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang 
ada. 
i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
DROWNING
BASIC LIFE SUPPORT 
30 : 2
30:2
Penanganan Klinik dan Asuhan 
Keperawatan Pada Korban Tenggelam 
1. Penanganan Klinik 
 Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan 
Sirkulasi. 
 Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu 
tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan 
keparahan kejadian dan evaluasi klinis. 
 Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi 
oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk 
dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada 
oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung. 
 Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema 
serebri merupakan hal yang sangat penting dan 
berhubungan langsung dengan hasil akhir
2. Asuhan Keperawatan Pada Korban 
Tenggelam 
a. Pengkajian 
 Airway 
 Breathing 
 Circulation 
 Disability 
 Eksposure
b. Diagnosa Keperawatan 
1) Gangguan pertukaran gas 
2) Bersihan jalan nafas tidak efektif 
3) Perubahan perfusi jaringan otak 
4) Pola nafas tidak efektif 
5) Penurunan curah jantung
Wassalam

More Related Content

What's hot (20)

Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Angina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentationAngina pectoris preasentation
Angina pectoris preasentation
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
141371553 woc-rds
141371553 woc-rds141371553 woc-rds
141371553 woc-rds
 
Tugas kelompok 2 konsep recovery
Tugas kelompok 2   konsep recoveryTugas kelompok 2   konsep recovery
Tugas kelompok 2 konsep recovery
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 

Viewers also liked

Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rikaNimaderika
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; ParafimosisHipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; ParafimosisAna Villota
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Muh Saleh
 

Viewers also liked (6)

Askep penyakit dekompresi
Askep penyakit dekompresiAskep penyakit dekompresi
Askep penyakit dekompresi
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; ParafimosisHipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 

Similar to 7. askep-kgd-tenggelam (20)

Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasWater Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
 
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
 
Drowning.pdf
Drowning.pdfDrowning.pdf
Drowning.pdf
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
near-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.pptnear-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.ppt
 
5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Asfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptxAsfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptx
 
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
PPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptxPPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptx
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

7. askep-kgd-tenggelam

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN dgn TENGGELAM
  • 2. Drawning ( Tenggelam ) Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
  • 3. ETIOLOGI a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
  • 4. MANIFESTASI KLINIK  a. Koma  b. Peningkatan edema paru  c. Kolaps sirkulasi  d. Hipoksemia  e. Asidosis  f. Timbulnya hiperkapnia
  • 5. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban Tenggelam  a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun  b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun ke bawah  c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air  d. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam  e. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.
  • 6. KOMPLIKASI  a. Ensefalopati Hipoksik  b. Tenggelam sekunder  c. Pneumonia aspirasi  d. Fibrosis interstisial pulmoner  e. Disritmia ventricular  f. Gagal Ginjal  g. Nekrosis pancreas  h. Infeksi
  • 7. KLASIFIKASI TENGGELAM a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban 1) Typical Drawning Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam. 2) Atypical Drawning a) Dry Drowning Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan. b) Immersion Syndrom Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.
  • 8. c) Submersion of the Unconscious Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air . d) Delayed Dead Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.
  • 9. b. Berdasarkan Kondisi Kejadian 1) Tenggelam Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. 2) Hampir Tenggelam Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar.
  • 10. Kegawatdaruratan Pada Korban Tenggelam 1. Perubahan Pada Paru-Paru Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan 80 – 90% pada korban hamper tenggelam.  Jumlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat member cedera pada paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas
  • 11. 2. Perubahan Pada Kardiovaskuler  Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang menunjukkan bradikardi berat. Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air dingin atau karena hipoksia.  Perubahan pada fungsi kardiovaskuler yang terjadi pada hampir tenggelam sebagian besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) dan gangguan keseimbangan asam-basa
  • 12. 3. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak. Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat edema serebral.Kesadaran korban yang tenggelam dapat mengalami penurunan. Biasanya penurunan kesadaran terjadi 2 – 3 menit setelah apnoe dan hipoksia. Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4 – 10 menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah 8 – 10 menit anoksia. Penderita yang tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian bangun dalam
  • 13. 4. Perubahan Pada Ginjal Fungsi ginjal penderita tenggelam yang telah mendapat resusitasi biasanya tidak menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. Kerusakan ginjal progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah ke ginjal.
  • 14. 5. Perubahan Cairan dan Elektrolit Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air yang tertelan, aspirasi paru, cairan intravena yang diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan perubahancairan karena tingginya kadar Na dan Osmolaritasnya. Hipernatremia dan hipovolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. Sedangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia. Hiperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas.
  • 15. PENANGANAN PERTAMA PADA KORBAN TENGGELAM 1. Prinsip pertolongan di air : 1) Raih ( dengan atau tanpa alat ). 2) Lempar ( alat apung ). 3) Dayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ). 4) Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung )
  • 16. 2. Penanganan Korban a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman. b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat. c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan.
  • 17. d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas. e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu. f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol. g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti. h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada. i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
  • 20. 30:2
  • 21. Penanganan Klinik dan Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam 1. Penanganan Klinik  Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi.  Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan kejadian dan evaluasi klinis.  Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung.  Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir
  • 22. 2. Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam a. Pengkajian  Airway  Breathing  Circulation  Disability  Eksposure
  • 23. b. Diagnosa Keperawatan 1) Gangguan pertukaran gas 2) Bersihan jalan nafas tidak efektif 3) Perubahan perfusi jaringan otak 4) Pola nafas tidak efektif 5) Penurunan curah jantung