SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN
(PTN 306)
PRAKTIKUM II : ANALISIS PROBIT
KELOMPOK 5
(Kelas Paralel 2)
1. Ricko Baharudin A24130046
2. Ulfah Fahriani A34120004
3. M. Yusuf Al Anshori A34120028
4. Ilmi Hamidi A34120059
5. Nurul Farida Efriani A34120091
Dosen :
Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan
tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk
pemantauan rutin suatu limbah. Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun
akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu
singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa
tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena
kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Djojosumarto
2008).
Analisis probit mulai diperkenalkan oleh Chester Ittner Bliss (1899-1979)
pada tahun 1934 dalam sebuah artikel Science tentang bagaimana mengolah data
persentase pengaruh pestisida terhadap hama. Sebagai unit persentase tewas
dikenal dengan istilah “probabilitas unit” (atau “probit”). Regresi Probit
merupakan modifikasi regresi logistik dengan menetapkan persamaan regresi logit
mengikuti distribusi normal (Skrondal dan Hesketh 2004).
Ketika variabel dependen (Y) berbentuk dikotomi atau biner dan
diasumsikan mengikuti distribusi binomial kita dapat menggunakan analisis
regresi logit atau probit. Salah satu keuntungan untuk menggunakan regresi probit
adalah bahwa nilai-nilai yang diperoleh dari pencocokan model (fitting) langsung
dapat diubah menjadi probabilitas dengan menggunakan nilai dari tabel normal
standar. Dalam hal ini kita hanya perlu mencari nilai probabilitas terkait dengan
skor z yang diperoleh dari model.
LC50 (Median Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan
kematian sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik
dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam,
LC50 96 jam sampai waktu hidup hewan uji. Sedangkan Lethal Dose 50 (LD50)
adalah takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mencari LC50 dan LC95 dengan menggunakan
analisis probit yang dihitung dengan hitungan sederhana dan menggunakan
aplikasi POLO-PC.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Februari 2015 di
Laboratorium Pendidikan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah aplikasi POLO-PC yang digunakan untuk
analisis probit. Bahan yang diperlukan adalah data pengujian toksisitas insektisida
X terhadap serangga A.
Metode
Data yang ada diolah untuk menentukan persamaan regresi dan nilai
LC50, diawali dengan cara menghitung nilai persen kematian terkoreksi (Pt), nilai
Pt akan menentukan nilai probit empirik yang dilihat dari tabel transformasi
persen-probit. Nilai log konsentrasi (sumbu x) dan nilai probit empirik (sumbu y)
digunakan untuk menentukan nilai probit harapan dari garis yang ditarik pada
grafik. Nilai probit harapan digunakan untuk menentukan nilai probit penghitung
(y) dan koefisien pembobot (w) dari tabel faktor probit penghitung dan koefisien
pembobot. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mencari persamaan regresi dan
nilai ŷ. Setelah selisih nilai ŷ dengan probit harapan (Y) didapat lebih kecil sama
dengan dari 0.1, maka dicari nilai LC50-nya.
Po =
r
X 100%
n
y = Yo + k. Pt
X =
∑nwx
∑nw
Keterangan :
Po = Persen kematian r = Banyaknya kematian
Pt = Persen kematian terkoreksi n = Cacah serangga uji
Pk = Persen kematian kontrol y = Probit penghitung
Pt =
Pt - Pk
X 100%
100 - Pk
a = y-bx
ŷ = a+bx
bxayˆ +=
w = Koefisien pembobot y' = probit empirik
yo dan k adalah nilai probit harapan dan yang bersangkutan dapat dibaca pada
tabel 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Data Awal Konsentrasi dan Jumlah Serangga
Konsentrasi (ml/l) Jumlah Serangga
Uji
Jumlah Serangga
Mati
0.120 75 75
0.080 74 56
0.055 74 38
0.038 75 25
0.025 74 11
0 75 2
Grafik 1 Pengujian Toksisitas Pestisida X Terhadap Serangga A
y = 3,5556x + 2,4307
Kons x n r Po Pt y' Y y w
0,120
1,07
9 75 75 100.0
100.
0 6.55 7.06 0.25
0,080
0,90
3 74 56 75.7 75.0 5.67 5.82 5.66 0.50
0,055
0,74
0 74 38 51.4 50.0 5.00 5.14 5.00 0.07
0,038
0,58
0 75 25 33.3 31.5 4.52 4.48 4.52 0.58
0,025
0,39
8 74 11 14.9 12.5 3.85 3.73 3.87 0.35
0 75 2 2,.7
(Pc)
nw nwx nwy nwx2
nwy2
nwxy
19.01 20.52 134.13 22.14 946.31 144.75
36.75 33.19 208.14 29.97 1178.92 187.97
5.26 3.90 26.31 2.88 131.54 19.48
43.23 25.06 195.26 14.53 881.91 113.21
25.61
9 10.19 99.02 4.06 382.70 39.40
129.8
7 92.90 662.86 73.59 3521.37 504.8
∑nw ∑nwx ∑nwy ∑nwx2
∑nwy2
∑nwxy
│ – Y│
6.61 0.06
5.88 0.06
5.21 0.07
4.54 0.06
3.79 0.06
yˆ
yˆ
yp = a + bx
a= 2.04
b= 4.29
yp = 2.04 + 4.29x
LD50
X50 = X50 - (a) = 5 – 2.04
b 4.29
= 0.69
LD50 = antilog (0.69 - 2)
= 10^(-1.31)
= 0.04
LD95
X95 = X95 - (a) = 6.645 – 2.04
b 4.29
= 1.07
LD50 = antilog (1.07 - 2)
= 10^(-0.93)
= 0.118
Hasil analisis probit menggunakan aplikasi POLO-PC
(C) Copyright LeOra Software 1987
Input file >
input: = uji toksisitas insektisida x terhadap serangga a
input: = 5 konsentrasi + kontrol
input: = 75 serangga mati per kons
input: = kons, jml serangga uji, jml mati
input: *contoh
input: 0 75 2
input: 0.025 74 11
input: 0.0375 75 25
input: 0.055 74 38
input: 0.080 74 56
input: 0.120 75 75
preparation dose log-dose subjects responses
resp/subj
contoh .00000 .000000 75. 2.
.027
.02500 -1.602060 74. 11.
.149
.03750 -1.425969 75. 25.
.333
.05500 -1.259637 74. 38.
.514
.08000 -1.096910 74. 56.
.757
.12000 -.920819 75. 75.
1.000
Number of preparations: 1
Number of dose groups: 5
Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter
[Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized
[Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify
starting values of the parameters [N] ?
The probit transformation is to be used
The parameters are to be estimated by maximizing the
likelihood function
Maximum log-likelihood -185.97197
parameter standard error t ratio
contoh 5.5868240 .53349710 10.472079
SLOPE 4.3049416 .41391391 10.400572
Variance-Covariance matrix
contoh SLOPE
contoh .2846192 .2182765
SLOPE .2182765 .1713247
Chi-squared goodness of fit test
preparation subjects responses expected deviation
probability
contoh 74. 11. 8.824 2.176
.119237
75. 25. 23.207 1.793
.309432
74. 38. 42.683 -4.683
.576792
74. 56. 60.055 -4.055
.811558
75. 75. 71.181 3.819
.949074
chi-square 7.5015 degrees of freedom 3
heterogeneity 2.5005
A large chi-square indicates a poor fit of the data by the
probit
analysis model. Large deviations for expected probabilities
near 0 or 1
are especially troublesome. A plot of the data should be
consulted.
See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75.
Index of significance for potency estimation:
g(.90)=.12803 g(.95)=.23412 g(.99)=.78863
"With almost all good sets of data, g will be substantially
smaller than
1.0, and seldom greater than 0.4."
- D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.
We will use only the probabilities for which g is less than
0.5
Effective Doses
dose limits 0.90 0.95
0.99
LD50 contoh .05038 lower .04201 .03855
upper .05945 .06367
LD95 contoh .12143 lower .09375 .08771
upper .20040 .27839
uji toksisitas insektisida x terhadap serangga a
contoh subjects 372 controls 75
log(L)=-186.0 slope=4.305+-.414 nat.resp.=.027+-.000
heterogeneity=2.50 g=.234
LD50=.050 limits: .039 to .064
LD95=.121 limits: .088 to .278
Stop - Program terminated.
Pembahasan
Secara umum pada konsentrasi yang ditentukan (0, 0.025, 0.038, 0.055,
0.080, dan 0.120%) dan jumlah (cacah) serangga yang tidak sama (74 dan 75
ekor) maka diperoleh angka respon dengan menggunakan program POLO-PC,
dengan log (konsentrasi x) + 2 maka diperoleh persen kematian teramati (Po) pada
perhitungan manual berturut-turut sebesar (2.7 , 14.9, 33.3, 51.4, 75.7, 0).
Berdasarkan analisis probit secara manual diperoleh persamaan regresi
linier y = 3.5556x + 2.4307, artinya setiap kenaikan dosis pestisida yang
digunakan sebesar 1 satuan volume akan meningkatkan kematian populasi
serangga target sebesar 2.4407. Hasil perhitungan LD50 secara manual adalah
0.04% sedangkan dengan menggunakan POLO-PC adalah 0.05% . Hasil
perhitungan LD95 secara manual adalah 0.118% sedangkan dengan menggunakan
POLO-PC adalah 0.12%. Terlihat bahwaselisih hasil perhitungan analisis probit
dengan perhitungan manual dan menggunakan aplikasi POLO-PC tidak berbeda
jauh.
Nilai digunakan sebagai penduga yang baru untuk probit harapan (Y).
Apabila perbedaan dan Y lebih besar daripada 0.1 maka perhitungan diulangi
lagi dengan nilai digunakan sebagai penduga yang baru untuk probit harapan (Y)
sehingga selisihnya kurang dari 0.1 (Finney 1971).
Selisih antara perhitungan secara manual dan POLO-PC dapat disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain kemungkinan bahwa perhitungan secara manual
menggunakan pembulatan yang lebih besar sedangkan perhitungan menggunakan
komputer akan lebih teliti.Keterbatasan mata dalam menghitung perpotongan
garis regresi dengan sumbu Y (a) dan kemiringan garis regresi (b) untuk
menentukan nilai probit harapan, kurangnya ketelitian dalam perhitungan
penentuan nilai Yo dan k untuk menentukan nilai y perhitungan.Perhitungan
dengan menggunakan POLO-PC lebih cepat dan tepat, namun diperlukan
pengetahuan tentang cara penggunaan aplikasi sehingga data yang dimasukan dan
hasil yang diperoleh sesuai (Finney 1971).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis probit untuk
mendapatkan nilai LD50. Apabila mortalitas pada perlakuan control lebih besar 0%
dan lebih kecil 20% maka mortalitas serangga pada perlakuan dikoreksi dengan
formula rumus sebagai berikut (Finney 1971)
Pt = [(Po - Pc)/(100 - Pc)] x 100%
Pc = persentase kematian control
yˆ
yˆ
yˆ
SIMPULAN
Perhitungan analisis probit secara manual seringkali tidak teliti karena
masalah salah input data dan salah perhitungan. Sebaiknya untuk analisis nilai
probit menggunakan aplikasi POLO-PC karena lebih teliti dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia
Pustaka.
Finney DJ. 1971. Probit Analysis, 3rd ed. Cambridge: Cambridge Univ Press.
Skrondal, A. and Hesketh, S. (2004). Generalized Latent Variable Modeling:
Multilevel, Longitudinal and Structural Equation Models. Boca Raton, FL :
Chapman & Hall/CRC

More Related Content

What's hot

Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Novayanti Simamora
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokAgung Sugiharto
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanapri cwothy
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)Jauhar Anam
 

What's hot (20)

Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutan
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 

Viewers also liked

Probit analysis in toxicological studies
Probit analysis in toxicological studies Probit analysis in toxicological studies
Probit analysis in toxicological studies kunthavai Nachiyar
 
Probit analysis
Probit analysisProbit analysis
Probit analysisPramod935
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Siska Hermawati
 
STATA - Probit Analysis
STATA - Probit AnalysisSTATA - Probit Analysis
STATA - Probit Analysisstata_org_uk
 
Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93Nurul Farida Efriani
 
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrin
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrinMenentukan ld50 (lethal dose) sipermetrin
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrinNovi Fachrunnisa
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Harsono Ahmad
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 

Viewers also liked (13)

Probit analysis in toxicological studies
Probit analysis in toxicological studies Probit analysis in toxicological studies
Probit analysis in toxicological studies
 
Model probit
Model probitModel probit
Model probit
 
Probit analysis
Probit analysisProbit analysis
Probit analysis
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
 
STATA - Probit Analysis
STATA - Probit AnalysisSTATA - Probit Analysis
STATA - Probit Analysis
 
Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93Sejarah perkembangan internet versi doc 93
Sejarah perkembangan internet versi doc 93
 
UJI ASUMSI KLASIK
UJI ASUMSI KLASIKUJI ASUMSI KLASIK
UJI ASUMSI KLASIK
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrin
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrinMenentukan ld50 (lethal dose) sipermetrin
Menentukan ld50 (lethal dose) sipermetrin
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Modelos probit
Modelos probitModelos probit
Modelos probit
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 

Similar to Laporan 2 pesti analisis probit

Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Muhammad Eko
 
10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrika10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrikaMembangun city
 
Laporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaLaporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaAdhitya Akbar
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
 
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragamAsumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragamMuhammad Eko
 
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxPraktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxEllySufriadi4
 
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdfEdizonJambormas
 
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdfEdizonJambormas
 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.pptAkreditasiStandardis
 
Pemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikPemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikTirta Arif
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitasprihase
 
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptx
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptxANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptx
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptxullaibanez1
 

Similar to Laporan 2 pesti analisis probit (20)

Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrika10 langkah ekonometrika
10 langkah ekonometrika
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Laporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaLaporan Metode Statistika
Laporan Metode Statistika
 
Toksik
ToksikToksik
Toksik
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
anggraeni
anggraenianggraeni
anggraeni
 
purwa
purwapurwa
purwa
 
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragamAsumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam
 
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxPraktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
 
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
 
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
04a_Analisis Komponen Utama untuk Hubungan Genetik.pdf
 
Makalah_60 Makalah laporan praktikum ikan (autosaved)
Makalah_60 Makalah laporan praktikum ikan (autosaved)Makalah_60 Makalah laporan praktikum ikan (autosaved)
Makalah_60 Makalah laporan praktikum ikan (autosaved)
 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
 
Data Kategorik
Data KategorikData Kategorik
Data Kategorik
 
Pemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikPemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistik
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Utama proposal tesis
Utama proposal tesisUtama proposal tesis
Utama proposal tesis
 
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptx
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptxANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptx
ANALISIS REGRESI (Muh. Yusuf-P3400215401).pptx
 
Dummy
DummyDummy
Dummy
 

More from Nurul Farida Efriani (10)

Ppt golden rice
Ppt golden ricePpt golden rice
Ppt golden rice
 
Manajemen Dua Kelinci
Manajemen Dua KelinciManajemen Dua Kelinci
Manajemen Dua Kelinci
 
Ppt kel.5 neglasari
Ppt kel.5 neglasariPpt kel.5 neglasari
Ppt kel.5 neglasari
 
Golden rice
Golden riceGolden rice
Golden rice
 
5 destination de vacances au paris
5 destination de vacances au paris5 destination de vacances au paris
5 destination de vacances au paris
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
 
Laporan pesti 6
Laporan pesti 6Laporan pesti 6
Laporan pesti 6
 
Laporan pesti 5
Laporan pesti 5Laporan pesti 5
Laporan pesti 5
 
Laporan pesti 4
Laporan pesti 4Laporan pesti 4
Laporan pesti 4
 
Laporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontakLaporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontak
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Laporan 2 pesti analisis probit

  • 1. PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN (PTN 306) PRAKTIKUM II : ANALISIS PROBIT KELOMPOK 5 (Kelas Paralel 2) 1. Ricko Baharudin A24130046 2. Ulfah Fahriani A34120004 3. M. Yusuf Al Anshori A34120028 4. Ilmi Hamidi A34120059 5. Nurul Farida Efriani A34120091 Dosen : Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
  • 2.
  • 3. PENDAHULUAN Latar Belakang Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah. Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Djojosumarto 2008). Analisis probit mulai diperkenalkan oleh Chester Ittner Bliss (1899-1979) pada tahun 1934 dalam sebuah artikel Science tentang bagaimana mengolah data persentase pengaruh pestisida terhadap hama. Sebagai unit persentase tewas dikenal dengan istilah “probabilitas unit” (atau “probit”). Regresi Probit merupakan modifikasi regresi logistik dengan menetapkan persamaan regresi logit mengikuti distribusi normal (Skrondal dan Hesketh 2004). Ketika variabel dependen (Y) berbentuk dikotomi atau biner dan diasumsikan mengikuti distribusi binomial kita dapat menggunakan analisis regresi logit atau probit. Salah satu keuntungan untuk menggunakan regresi probit adalah bahwa nilai-nilai yang diperoleh dari pencocokan model (fitting) langsung dapat diubah menjadi probabilitas dengan menggunakan nilai dari tabel normal standar. Dalam hal ini kita hanya perlu mencari nilai probabilitas terkait dengan skor z yang diperoleh dari model. LC50 (Median Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96 jam sampai waktu hidup hewan uji. Sedangkan Lethal Dose 50 (LD50) adalah takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mencari LC50 dan LC95 dengan menggunakan analisis probit yang dihitung dengan hitungan sederhana dan menggunakan aplikasi POLO-PC.
  • 4. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Februari 2015 di Laboratorium Pendidikan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah aplikasi POLO-PC yang digunakan untuk analisis probit. Bahan yang diperlukan adalah data pengujian toksisitas insektisida X terhadap serangga A. Metode Data yang ada diolah untuk menentukan persamaan regresi dan nilai LC50, diawali dengan cara menghitung nilai persen kematian terkoreksi (Pt), nilai Pt akan menentukan nilai probit empirik yang dilihat dari tabel transformasi persen-probit. Nilai log konsentrasi (sumbu x) dan nilai probit empirik (sumbu y) digunakan untuk menentukan nilai probit harapan dari garis yang ditarik pada grafik. Nilai probit harapan digunakan untuk menentukan nilai probit penghitung (y) dan koefisien pembobot (w) dari tabel faktor probit penghitung dan koefisien pembobot. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mencari persamaan regresi dan nilai ŷ. Setelah selisih nilai ŷ dengan probit harapan (Y) didapat lebih kecil sama dengan dari 0.1, maka dicari nilai LC50-nya. Po = r X 100% n y = Yo + k. Pt X = ∑nwx ∑nw Keterangan : Po = Persen kematian r = Banyaknya kematian Pt = Persen kematian terkoreksi n = Cacah serangga uji Pk = Persen kematian kontrol y = Probit penghitung Pt = Pt - Pk X 100% 100 - Pk a = y-bx ŷ = a+bx bxayˆ +=
  • 5. w = Koefisien pembobot y' = probit empirik yo dan k adalah nilai probit harapan dan yang bersangkutan dapat dibaca pada tabel 4.
  • 6. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Data Awal Konsentrasi dan Jumlah Serangga Konsentrasi (ml/l) Jumlah Serangga Uji Jumlah Serangga Mati 0.120 75 75 0.080 74 56 0.055 74 38 0.038 75 25 0.025 74 11 0 75 2 Grafik 1 Pengujian Toksisitas Pestisida X Terhadap Serangga A y = 3,5556x + 2,4307 Kons x n r Po Pt y' Y y w 0,120 1,07 9 75 75 100.0 100. 0 6.55 7.06 0.25 0,080 0,90 3 74 56 75.7 75.0 5.67 5.82 5.66 0.50 0,055 0,74 0 74 38 51.4 50.0 5.00 5.14 5.00 0.07 0,038 0,58 0 75 25 33.3 31.5 4.52 4.48 4.52 0.58 0,025 0,39 8 74 11 14.9 12.5 3.85 3.73 3.87 0.35 0 75 2 2,.7 (Pc)
  • 7. nw nwx nwy nwx2 nwy2 nwxy 19.01 20.52 134.13 22.14 946.31 144.75 36.75 33.19 208.14 29.97 1178.92 187.97 5.26 3.90 26.31 2.88 131.54 19.48 43.23 25.06 195.26 14.53 881.91 113.21 25.61 9 10.19 99.02 4.06 382.70 39.40 129.8 7 92.90 662.86 73.59 3521.37 504.8 ∑nw ∑nwx ∑nwy ∑nwx2 ∑nwy2 ∑nwxy │ – Y│ 6.61 0.06 5.88 0.06 5.21 0.07 4.54 0.06 3.79 0.06 yˆ yˆ
  • 8. yp = a + bx a= 2.04 b= 4.29 yp = 2.04 + 4.29x LD50 X50 = X50 - (a) = 5 – 2.04 b 4.29 = 0.69 LD50 = antilog (0.69 - 2) = 10^(-1.31) = 0.04 LD95 X95 = X95 - (a) = 6.645 – 2.04 b 4.29 = 1.07 LD50 = antilog (1.07 - 2) = 10^(-0.93) = 0.118
  • 9. Hasil analisis probit menggunakan aplikasi POLO-PC (C) Copyright LeOra Software 1987 Input file > input: = uji toksisitas insektisida x terhadap serangga a input: = 5 konsentrasi + kontrol input: = 75 serangga mati per kons input: = kons, jml serangga uji, jml mati input: *contoh input: 0 75 2 input: 0.025 74 11 input: 0.0375 75 25 input: 0.055 74 38 input: 0.080 74 56 input: 0.120 75 75 preparation dose log-dose subjects responses resp/subj contoh .00000 .000000 75. 2. .027 .02500 -1.602060 74. 11. .149 .03750 -1.425969 75. 25. .333 .05500 -1.259637 74. 38. .514 .08000 -1.096910 74. 56. .757 .12000 -.920819 75. 75. 1.000 Number of preparations: 1 Number of dose groups: 5 Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be used The parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function Maximum log-likelihood -185.97197 parameter standard error t ratio contoh 5.5868240 .53349710 10.472079 SLOPE 4.3049416 .41391391 10.400572 Variance-Covariance matrix contoh SLOPE contoh .2846192 .2182765 SLOPE .2182765 .1713247 Chi-squared goodness of fit test
  • 10. preparation subjects responses expected deviation probability contoh 74. 11. 8.824 2.176 .119237 75. 25. 23.207 1.793 .309432 74. 38. 42.683 -4.683 .576792 74. 56. 60.055 -4.055 .811558 75. 75. 71.181 3.819 .949074 chi-square 7.5015 degrees of freedom 3 heterogeneity 2.5005 A large chi-square indicates a poor fit of the data by the probit analysis model. Large deviations for expected probabilities near 0 or 1 are especially troublesome. A plot of the data should be consulted. See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75. Index of significance for potency estimation: g(.90)=.12803 g(.95)=.23412 g(.99)=.78863 "With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than 1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79. We will use only the probabilities for which g is less than 0.5 Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99 LD50 contoh .05038 lower .04201 .03855 upper .05945 .06367 LD95 contoh .12143 lower .09375 .08771 upper .20040 .27839 uji toksisitas insektisida x terhadap serangga a contoh subjects 372 controls 75 log(L)=-186.0 slope=4.305+-.414 nat.resp.=.027+-.000 heterogeneity=2.50 g=.234 LD50=.050 limits: .039 to .064 LD95=.121 limits: .088 to .278 Stop - Program terminated.
  • 11. Pembahasan Secara umum pada konsentrasi yang ditentukan (0, 0.025, 0.038, 0.055, 0.080, dan 0.120%) dan jumlah (cacah) serangga yang tidak sama (74 dan 75 ekor) maka diperoleh angka respon dengan menggunakan program POLO-PC, dengan log (konsentrasi x) + 2 maka diperoleh persen kematian teramati (Po) pada perhitungan manual berturut-turut sebesar (2.7 , 14.9, 33.3, 51.4, 75.7, 0). Berdasarkan analisis probit secara manual diperoleh persamaan regresi linier y = 3.5556x + 2.4307, artinya setiap kenaikan dosis pestisida yang digunakan sebesar 1 satuan volume akan meningkatkan kematian populasi serangga target sebesar 2.4407. Hasil perhitungan LD50 secara manual adalah 0.04% sedangkan dengan menggunakan POLO-PC adalah 0.05% . Hasil perhitungan LD95 secara manual adalah 0.118% sedangkan dengan menggunakan POLO-PC adalah 0.12%. Terlihat bahwaselisih hasil perhitungan analisis probit dengan perhitungan manual dan menggunakan aplikasi POLO-PC tidak berbeda jauh. Nilai digunakan sebagai penduga yang baru untuk probit harapan (Y). Apabila perbedaan dan Y lebih besar daripada 0.1 maka perhitungan diulangi lagi dengan nilai digunakan sebagai penduga yang baru untuk probit harapan (Y) sehingga selisihnya kurang dari 0.1 (Finney 1971). Selisih antara perhitungan secara manual dan POLO-PC dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kemungkinan bahwa perhitungan secara manual menggunakan pembulatan yang lebih besar sedangkan perhitungan menggunakan komputer akan lebih teliti.Keterbatasan mata dalam menghitung perpotongan garis regresi dengan sumbu Y (a) dan kemiringan garis regresi (b) untuk menentukan nilai probit harapan, kurangnya ketelitian dalam perhitungan penentuan nilai Yo dan k untuk menentukan nilai y perhitungan.Perhitungan dengan menggunakan POLO-PC lebih cepat dan tepat, namun diperlukan pengetahuan tentang cara penggunaan aplikasi sehingga data yang dimasukan dan hasil yang diperoleh sesuai (Finney 1971). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LD50. Apabila mortalitas pada perlakuan control lebih besar 0% dan lebih kecil 20% maka mortalitas serangga pada perlakuan dikoreksi dengan formula rumus sebagai berikut (Finney 1971) Pt = [(Po - Pc)/(100 - Pc)] x 100% Pc = persentase kematian control yˆ yˆ yˆ
  • 12. SIMPULAN Perhitungan analisis probit secara manual seringkali tidak teliti karena masalah salah input data dan salah perhitungan. Sebaiknya untuk analisis nilai probit menggunakan aplikasi POLO-PC karena lebih teliti dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka. Finney DJ. 1971. Probit Analysis, 3rd ed. Cambridge: Cambridge Univ Press. Skrondal, A. and Hesketh, S. (2004). Generalized Latent Variable Modeling: Multilevel, Longitudinal and Structural Equation Models. Boca Raton, FL : Chapman & Hall/CRC