2. Jenis-jenis Uji Toksisitas
• Uji toksisitas akut
• Uji toksisitas jangka pendek (subakut/kronis)
• Uji toksisitas jangka panjang
adalah uji yang dilakukan dengan memberikan zat uji secara
berulang-ulang selama masahidup hewan coba atau sekurang-
kurangnya sebagian besar dari masa hidupnya.
Misalnya 18 bulan untuk mencit, 24 bulan untuk tikus dan 7-10 tahun
untuk anjing dan monyet.
3. Toksisitas Akut
• Toksisitas akut adalah efek berbahaya yang terjadi segera setelah terpapar
suatu zat tunggal atau kombinasi zat sekali atau beberapa kali dalam waktu
singkat.
• Pada definisi lainnya yaitu efek berbahaya yang terjadi segera setelah
terpapar dosis tunggal atau berulang dalam waktu 24 jam.
• Jumlah paparan mengacu pada jumlah yang dapat mengancam kehidupan
(over dosis), untuk pembunuhan, atau bunuh diri
• Toksisitas dapat didefinisikan sebagai kapasitas suatu zat untuk
menimbulkan efek yang berbahaya
• Efek berbahaya sendiri artinya efek yang menyebabkan kesakitan yang
mengganggu kondisi tubuh secara umum
4. Uji Toksisitas Akut
• Uji toksisitas akut adalah tata cara tertentu yang dirancang untuk
menentukan dosis letal median (LD50, LC50) suatu zat dan
kemungkinan mekanisme kerja dan target organ.
• LD50 atau LC50 = dosis atau konsentrasi yang diberikan sekali
(tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam dari suatu hewan yang
secara statistik diharapkan dapat mematikan 50% hewan coba.
5. Manfaat Uji Toksisitas
a. Menentukan interval dosis untuk uji-uji berikutnya (uji farmakologi,
toksisitas subakut, subkronis, dan toksisitas jangka panjang
b. Untuk mengklasifikasikan zat uji, apakah masuk ke dalam kategor
toksik, supertoksik, atau yg lain
Kategori Nilai LD50 (mg/kg BB)
Supertoksik 5 mg/kg BB
Amat sangat toksik 5 – 50 mg/kg BB
Sangat toksik 50 – 500 mg/kg BB
Toksik sedang 0,5 – 5 g/kg BB
Toksik ringan 5 – 15 g/kg BB
Praktis tidak toksik > 15 g/kg BB
6. Manfaat Uji Toksisitas
• Mengidentifikasi kemungkinan target organ atau sistem fisiologi yang
dipengaruhi
• Mengetahui hubungan antara dosis dengan timbulnya efek seperti
perubahan perilaku, koma, dan kematian
• Mengetahui gejala-gejala toksisitas akut sehingga bermanfaat untuk
membantu diagnosis adanya kasus keracunan
• Mencari zat-zat yang potensial sebagai antikanker karena jika suatu
zat memiliki LD50/LC50 kurang dari 1000 mg/kg BB, maka zat ini
dianggap potensial sebagai sitotoksik
7. Manfaat Uji Toksisitas
• Untuk keperluan evaluasi keberhayaan suatu zat melalui data yang
diperoleh seperti nilai slope dari grafik hubungan antara log dosis
versus respon
• Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, cara pemberian, dan faktor
lingkungan terhadap toksisitas suatu zat.
• Mengetahui variasi respon antar spesies dan antar strain, serta
memberikan informasi tentang reaktivitas suatu populasi hewan
8. Rancangan Uji Toksisitas
a. Pemilihan hewan coba
Uji toksisitas akut umumnya menggunakan tikus dan mencit.
Hewan ini dipilih karena mudah ditangani, murah, dan mudah
didapatkan.
Hewan yang digunakan sebelumnya diaklimatisasi dan observasi
minimal 1 minggu
Hewan yang dipilih harus homogen dan sensitive terhadap zat uji serta
mempunyai metabolisme yang sama dengan manusia
9. Rancangan Uji Toksisitas
b. Cara Pemberian dan Penentuan Dosis
Cara pemberian zat uji harus disamakan dengan penggunaan zat
tersebut pada manusia, umumnya zat uji diberikan melalui sonde.
Hewan dipuasakan 16 jam sebelum pemberian zat uji
Biasanya diberikan dengan konsentrasi yang tetap untuk bermacam-
macam dosis daripada berdasarkan volume yang tetap
11. a. Cara Farmakope Indonesia III (FI III)
Syarat-syarat:
Menggunakan seri dosis atau konsentrasi yang berkelipatan tetap
Jumlah hewan percobaan atau biakan jaringan setiap kelompok
harus sama
Dosis harus diatur sedemikian rupa supaya memberikan respon dari
0-100% dan hitungan dibatasi pada rentang tersebut
Rumus perhitungan LD50:
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
12. Contoh (Cara FI III)
Kelompok Dosis
(mg/kg)
Log dosis Jumlah
hewan
Kematian % kematian
(pi)
1 1 5 1
2 10 5 2
3 100 5 4
4 1000 5 5
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
m = log LD50
a = logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan jumlah kematian 100% setiap kelompok = log 1000 = 3
b = beda log dosis yang berurutan = 2 – 1 = 1
𝑝𝑖 = jumlah hewan yang mati menerima dosis dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis tersebut
𝑝𝑖 =
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
14. Contoh (Metode Weil)
Kelompok Dosis
(mg/kg)
Jumlah
hewan
Kematian
(r)
% kematian
(pi)
1 1 5 0
2 10 5 2
3 100 5 4
4 1000 5 5
Log m = log D + log d (f+1)
m = LD50
D = dosis terkecil yang digunakan = 1
d = kelipatan dosis = 10
f = suatu nilai dalam tabel Weil, karena angka kematian tertentu (r) = 0,300
Log m = log D + log d (f+1)
16. c. Metode Probit
• Menggunakan tabel probit
• Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit
dengan log dosis, Y = mX+b
• Karena menghitung LD50, maka masukkan nilai probit dari 50% (yaitu
5) pada nilai Y di persamaan garis lurus.
• Nilai LD50 atau LC50 dihitung dari nilai anti log X pada saat Y = 5
17. c. Metode Probit
• Berdasarkan tabel di atas, cari terlebih dahulu nilai slope (m) dan
intersep (b)
• m =
𝑋. 𝑌− 𝑛 . 𝑋𝑌
( 𝑋)2
−𝑛 . 𝑋2 =
(6.01 𝑋 24.4395) − (5 x31.33494)
6,01 𝑥 6,01 −(5 𝑥 8,14)
= 2.13
• b =
𝑋. 𝑋𝑌− 𝑋2
𝑌
( 𝑋)2 −𝑛 . 𝑋2 = 2.317
Kelomp
ok
Dosis
(mg)
Jumlah
hewan
Kematian %
kematian
Log Dosis
(X)
Probit (Y) X2 Y2 XY
1 4 10 1 3,7184 0,36 13,83 2.23104
2 8 10 2 4,1684 0,81 17,38 3.75156
3 16 10 4 4,7467 1,44 22,53 5.69604
4 32 10 7 5,5244 2,25 30,51 8.2866
5 64 10 9 6,2816 3,28 39,46 11.3697
Jumlah 6.01 24.4395 8.14 123.71 31.33494
Lihat tabel Probit
berdasarkan % kematian
18. c. Metode Probit
• Masukkan nilai m dan b pada persamaan garis lurus Y =mX + b
• Y= 2.13X + 2.317
• 5= 2.13X + 2.317
• X = 1,259
• LD50 = antilog X = antilog 1,259 = 17,78 mg
Kelomp
ok
Dosis
(mg)
Jumlah
hewan
Kematian %
kematian
Log Dosis
(X)
Probit (Y) X2 Y2 XY
1 4 10 1
2 8 10 2
3 16 10 4
4 32 10 7
5 64 10 9
Jumlah
Lihat tabel Probit
berdasarkan % kematian
21. d. Cara Reed & Muench
• Y =g + log s
• g = h x i
• h =
50% −𝑎
𝑏 −𝑎
• i = log
𝑘
𝑠
22. d. Cara Reed & Muench
h =
50% −𝑎
𝑏 −𝑎
=
• h = ukuran jarak
• a = % kematian <50%
• b = % kematian >50%
Dosis
(mg)
Jumlah
Hewan Uji
Hewan
Mati
Hewan
Hidup
Nilai Kumulatif
Mati Hidup Total Ratio Kematian
(=mati/total)
% Kematian
4 10 1 9
8 10 2 8
16 10 4 6
32 10 7 3
64 10 9 1
i = log
𝑘
𝑠
=
i = kenaikan dosis
k = Dosis yg menyebabkan kematian >50%
s = Dosis yg menyebabkan kematian <50%
Y = g + log s
LD50 = antilog Y
g = h x i
g =
log s =
Y = g + log s
Y =
LD50 = antilog Y
LD50 =
23. Laporan Praktikum Toksikologi LD50
Buatlah soal hitungan LD50 yang berbeda dengan menggunakan rumus :
• Kelas A : kelompok 1 (FI III dan Weil), kelompok 2 (Reed & Muench), kelompok 3
(Probit)
• Kelas B : kelompok 1 (Probit), kelompok 2 (FI III dan Weil), kelompok 3 (Reed &
Muench)
• Lalu beri kesimpulan dari masing-masing hasil perhitungan LD50 tersebut.
• Laporan kelompok ditulis tangan, diberi judul dan identitas kelompok beserta
tanda tangan anggota kelompok.