SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN
PADA PT.SINAR SOSRO
Muhammad Suharsono, SE,MM
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya Jawa Timur
Email : harsonoahmad@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya
Hidup Terhadap Keputusan Pembelian yang Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan PT.
Sinar Sosro. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen yang
berdampak pada loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro di Sidoarjo dan Surabaya Jawa
Timur, (2) untuk mengetahui dari kedua variabel dan satu variabel moderator yang
dianalisa tersebut mana yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap loyalitas
konsumen.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini meliputi : (1) Bauran pemasaran
yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(2) Gaya hidup yang
terdiri dari sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas sosial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas
konsumen.(3) Keputusan Pembelian yang terdiri terdiri dari faktor budaya,faktor sosial,
pribadi, psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Variabel bebas yaitu bauran pemasaran dan gaya hidup, variabel moderator yaitu
keputusan pembelian dan variabel terikatnya yaitu loyalitas konsumen. Sampel
penelitian ini adalah 100 responden yang membeli produk Teh Sosro, dengan tehnik
purposive sampling. Tehnik analisa yang digunakan menggunakan SEM-PLS
(structural equation modeling-Partial Least Square).
Kata kunci : Bauran Pemasaran, Gaya Hidup, Keputusan Pembelian dan Loyalitas
Konsumen, Tehnik Pengambilan Data
ABSTRACT
This study raised the title "Analysis Effect of Marketing Mix and life style of
Consumer buying Decision Against that Impact Customer Loyalty PT. Sinar Sosro ".
The objectives this reseach are (1) to determine effect the marketing mix and lifestyle
on consumer buying decisions againt that impact on customer loyalty PT. Sinar Sosro in
Sidoarjo and Surabaya in East Java, (2) to find out which know of these two variables
and one of the moderator variables analyzed which partially dominant influence in
determining the consumer loyalty.
The hypothesis of this study include: (1) The marketing mix consists of product,
price, place and promotion significantly influence purchasing decisions that have an
impact on customer loyalty. (2) Lifestyle consisting of attitude, experience and
observation, personality, family, social class effect significantly buying decisions have
an impact on customer loyalty. (3) buying decisions consisting consisting of cultural,
social, personal, psychological effect on consumer loyalty.
Independent variable is the marketing mix and lifestyle, moderator variables and
the dependent variable buying decision is consumer loyalty. The sample was 100
respondents who buy products Sosro Tea, with purposive sampling technique. Analysis
techniques were used using SEM-PLS (structural equation modeling Partial Least
Square).
Keywords: Marketing Mix, Lifestyle, Purchasing Decisions and Consumer Loyalty,
Data Collection Techniques
PENDAHULUAN
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan
ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu
Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan
kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman tanpa
bahan pengawet. Hal ini menjadi hal yang penting menjadi perhatian manajemen PT.
Sinar Sosro yang menjadi objek penelitian penulis. Hal ini tentunya akan meningkatkan
hasil penjualan yang pada akhirnya akan terus berkembang sejalan dengan
meningkatnya kepercayaan konsumen. Jadi dapat disimpulkan berhasil atau tidaknya
suatu merek dalam menarik konsumen sangat tergantung pada persepsi konsumen
terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus dapat dapat memaksimalkan
pemasaran produk di pasar agar dapat dikonsumsi oleh konsumen yaitu dengan
memaksimalkan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) sebagai indikatornya yaitu
product, price, place and promotion dalam penetrasi produk ke pasar dan Gaya Hidup
sebagai indikatornya yaitu sikap, pengalaman, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi,
kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Menjadikan produk Teh
Sosro ada nilai pembeda dengan produk yang lain ( unique selling point) yaitu sesuai
dengan filsofi pendiri teh botol Sosro yaitu Peduli terhadap kualitas, keamanan,
kesehatan, ramah lingkungan dan praktis. Sehingga menciptakan dan meningkatkan
loyalitas konsumen produk teh botol sosro tersebut.
Perumusan Masalah
a. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian ?
b. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ?
c. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan ?
d. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan?
e. Apakah Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap
keputusan pembelian konsumen PT. Sinar Sosro.
2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap
loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro.
3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas
konsumen PT. Sinar Sosro.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat TeoritisManfaat bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tanggapan
konsumen mengenai signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup
baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi semua
pihak yang berminat terhadap bidang manajemen pemasaran terutama yang
berkaitan dengan bauran pemasaran dan gaya hidup serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan menyusun dalam bidang pemasaran.
b. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai
manajemen pemasaran khususnya dibidang bauran pemasaran dan gaya
hidup
TINJAUAN PUSTAKA
Bauran Pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa Marketing Mix adalah “The set
of tactical marketing tools that be firm blends to produce the response it wants in the
target market” (Kotler,2012:75).
Dari pernyataan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Marketing Mix/
Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.
Mengacu pada Elliot Rundle-Thiele Waller dalam buku Marketing
(Elliot&Rundle&Waller,2012:23), Marketing Mix/ Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu:
1. Product (Produk)
“A good, service or idea offered to the market for exchange”. Barang, jasa, atau ide
yang ditawarkan ke pasar untuk terjadi sebuah pertukaran.
2. Price (harga)
“The amount of money a business demands in exchange for its offerings”. Jumlah
uang yang di minta dalam bisnis untuk terjadi pertukarang sesuai dengan yang
ditawarkan.
3. Place (tempat)
“The means of making the offering available to the customer at the right time and
place”.Membuat peluang untuk para konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion (Promosi)
“The marketing activities that make potential customers, partners, and society
aware of and attracted to the business’s offerings”. Kegiatan pemasaran yang
membuat pelanggan potensial , mitra , dan masyarakat sadar dan tertarik dengan
penawaran bisnis ini
5. People (Orang)
“People refers to any person coming into contact with customers who can affect
value for customers”. Orang-orang yang merujuk kepada setiap orang yang datang
dan berinteraksi dengan pelanggan yang dapat mempengaruhi nilai bagi pelanggan.
6. Process (Proses)
“The systems used to create,communicate,deliver and exchange an offering”.
Sistem yang digunakan untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan dan
pertukaran.
7. Physical Evidence ( Bukti Fisik)
“Tangible cues that can be used as a means to evaluate service quality prior to
purchase”. Isyarat nyata yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi
kualitas pelayanan sebelum membeli.
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia
yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep
diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut:
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman
dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
2. Pengalaman dan pengamatan.
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari,
melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman
sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
3. Kepribadian.
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang
menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
4. Konsep diri.
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek.
Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku
individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan
frame of reference yang menjadi awal perilaku.
5. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman
dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika
motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk
gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
1. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti
mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut:
1. Kelompok referensi.
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan
pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya
dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung
adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut.
Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu
2. Keluarga.
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap
dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan
anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3. Kelas sosial.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para
anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu
kedudukan (status) dan peranan.
Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan,
prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan
merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
4. Kebudayaan.
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola
perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku
konsumen. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial, sangatlah penting sebagai
berikut :
a. Budaya, seringkali dikatakan suatu simbol dan fakta yang kompleks yang
diciptakan oleh manusia dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu
dan pengatur dalam tingkat laku manusia dalam mayarakat.
b. Sub Budaya, terdiri dari bangsa, agama, kelompok, ras, dan daerah geografi.
Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering
merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
c. Kelas Sosial, pada dasarnya kelas sosial memiliki strata sosial. Strata sosial
tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana organisasi kasta yang
berbeda dibasarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan
kasta mereka. Kelas sosial memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
Orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku lebih
seragam dari pada orang-orang dari kelas sosial yang berbeda.
Orang-orang merasa menempati posisi yang inferior atau superior sehubungan
dengan kelas sosial mereka.
Kelas sosial seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel seperti, penghasilan,
kesejahteraan, pendidikan, dan pandangan terhadap nilai.
Individu dapat berpindah dari dari satu kelas ke kelas sosial lainnya sepanjang
hidup merek.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh
langsung ( tatap muka ) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Perusahaan yang memiliki produk dan merek dengan pengaruh
kelompok yang kuat harus menentukan bagaimana menjangkau dan
mempengaruhi para pimpinan opini kelompok acuan ini. Pemimpin acuan
(opinion leader) adalah orang dalam komunikasi informasi yang sehubungan
dengan produk, yang memberikan sarana atau informasi tentang produk atau jenis
produk tertentu seperti, merek apa yang terbaik atau bagaimana produk tertentu
mungkin bermanfaat.
b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan mereka telah menjadi objek penelitian yang ekstensif. Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat
membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembelian. Keluarga orientasi
terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang, dari orang tua seseorang
mendapat orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga
diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara insetif dengan
kelurga, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembelian dapat tetap signifikan.
Keluarga prokreasi yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan dan anak-anak
seseorang.
c. Peran dan Status, seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya dalam keluarga, club, organisasi. Posisi seseorang dalam tiap-tiap
kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Dan setiap peran memiliki
statusnya masing-masing sesuai dengan jabatan yang dipegangnya di dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya. Merek makanan bayi dalam tahun-tahun awal hidupnya,
banyak ragam makanan dalam tahun-tahun pertumbuhan dan dewasa, diet khusus
dan tahun-tahun berikutnya. Misalnya selera orang dalam pakaian, perabotan, dan
rekreasi juga berhubungan dengan usia.
b. Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar
mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang
memiliki kecenderungan minat diatas rata-rata dalam produk atau jasa mereka.
c. Keadaan ekonomi, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonominya.
Keadaan ekonomi terdiri dari pengahasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat,
kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (presentase yang lancar / likuid),
hutang kemampuan untuk meminjam dan sikap atas belanja atau menambung.
d. Gaya hidup, orang berasal dari sub budaya, kelas sosial bahkan dari pekerjaan
yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola
hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat dan opini yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “
keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungan.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi, kebutuhan muncul dari tekanan psikologi, seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok, motif adalah
kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi, merupakan proses bagaimana seorang individu memilih
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak
hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu.
c. Pembelajaran, meliputi Perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Sebagian basar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori
pembelajaran yakni bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja
dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan
d. Keyakinan dan sikap, Keyakinan dan sikap diperoleh dari tindakan dan belajar
yang dilakukan oleh seorang individu. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif
yang dianut seseorang untuk menyakinkan tentang sesuatu hal. Sedangkan
sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek
dan gagasan.
Loyalitas Pelanggan/Konsumen
Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas
merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya
persepsi tentang kualitas produk.
Loyalitas konsumen terhadap merek merupakan salah satu dari aset merek, yang
menunjukkan mahalnya nilai sebuah loyalitas, karena untuk membangunnya banyak
tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan waktu yang sangat lama. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa loyalitas konsumen bagi perusahaan antara lain :
1. Mengurangi biaya pemasaran
Konsumen setia dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan konsumen baru enam kali lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk mempertahankan konsumen yang ada. Biaya iklan
dan bentuk-bentuk promosi lain dikeluarkan dalam jumlah besar, belum tentu dapat
menarik konsumen baru, karena tidak gampang membentuk sikap positif terhadap
merek.
2. Trade leverage (pengaruh perdagangan)
Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah
produk dengan merek yang memiliki konsumen serta akan menarik para distributor
untuk memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan merek lain di toko
yang sama. Merek yang memiliki citra kualitas tinggi, akan memaksa konsumen
membeli secara berulang-ulang merek yang sama bahkan mengajak konsumen lain
untuk membeli merek tersebut.
3. Menarik konsumen baru
Konsumen yang puas dengan merek yang dibelinya dapat memengaruhi konsumen
lain. Konsumen yang tidak puas akan menyampaikan ketidakpuasannya kepada 8
hingga 10 orang. Sebaliknya, bila puas akan menceritakan bahkan
merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih produk yang telah memberikan
kepuasan.
4. Merespon ancaman pesaing
Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu untuk
merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing
mengembangkan produk yang lebih superior, perusahaan memiliki kesempatan untuk
membuat produk yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu, karena bagi pesaing
relatif sulit untuk memengaruhi konsumen-konsumen yang setia. Mereka butuh
waktu yang relatif lama. Karena pentingnya loyalitas konsumen, maka loyalitas
konsumen terhadap merek dianggap sebagai aset perusahaan dan berdampak besar
terhadap pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan.
5. Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan
Upaya mempertahankan (retensi) konsumen dan loyal pada produk perusahaan
sepanjang customer lifetime value, dengan cara menyediakan produk yang konstan
dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit yang lebih rendah.
6. Word of mouth communication
Konsumen yang memiliki loyalitas terhadap produk akan bersedia bercerita hal-hal
baik (positive word of mouth) tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain,
teman dan keluarga yang jauh persuasif daripada iklan.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian terkatagori sebagai penelitian
eksplanasi (Explanatory Research) yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan
pola hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.
Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014 :149).
Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah Populasi dalam penelitian
ini adalah konsumen yang mengkonsumsi produk Teh Sosro di wilayah
Surabaya dan Sidoarjo
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiono, 2014:149). Sampel yang dapat mewakili populasi
memerlukan metode pengambilan sampel (teknik sampling) yang tepat. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh. Semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 100 orang.
Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
3. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk mendefinisikan variabel-variabel yang dianalisa, maka perlu dijelaskan
pengertian mengenai rumusan dari definisi operasional. Adapun definisi operasional
variabel yang dianalisa sebagai berikut:
1. Bauran Pemasaran (X1)
Indikator untuk mengukur bauran pemasaran yaitu produk (X1.1), harga (X1.2),
tempat (X1.3), promosi (X1.4)
2. Gaya Hidup (X2)
Indikator untuk mengukur Gaya hidup yaitu sikap (X2.1), pengalaman dan
pengamatan (X2.2), kepribadian(X2.3), Keluarga (X2.4), Kelas sosial (X2.5)
3. Keputusan Pembelian
Indikator untuk mengukur Keputusan Pembelian yaitu variabel Z, yang terdiri
dari: Faktor Budaya (Z1.1), Faktor Sosial (Z1.2), Pribadi (Z1.3), Psikologis (Z1.4)
4. Loyalitas Pelanggan (Y1)
enam indikator untuk mengukur gaya hidup yaitu: Kurangi biaya pemasaran
(Y1.1), Trade leverage (Y1.2), Menarik konsumen baru (Y1.3), Merespon ancaman
pesaing (Y1.4), Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan (Y1.5), Word of mouth
communication (Y1.6)
Metode Pengumpulan data
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya, Sugiyono (2014:230). Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan
menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun di tempat lain.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung (bukan berupa angka) dan
diperoleh dalam bentuk informasi dari konsumen produk Teh Sosro di Surabaya
dan Sidoarjo maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan masalah yang
akan dibahas.
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung.
Sumber Data terdiri atas :
a. Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden di lokasi penelitian
melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dan penyebaran
kuesioner.
b. Data sekunder
Yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari literatur, dokumen,
serta laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian akan
dilakukan. Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berlokasi di kota
surabaya dan kabupaten sidoarjo Jawa Timur
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 2 minggu yaitu tanggal 27 Oktober
sampai 27 Nopember 2015.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian pertama yang dilakukan adalah evaluasi model pengukuran yakni
mengukur korelasi antara indikator dengan konstruk/variabel laten. Dengan
mengetahui korelasinya akan diketahui validitas dan reliabilitas sebuah model. Untuk
mengukur validitas dan reliabilitas konstruk, dilakukan dengan melihat validitas
konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk (Ghozali 2008). Dari hasil
analisis, semua indikator baik model 1 maupun model 2 memiliki validitas
konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk yang telah dipersyaratkan.
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas dan reabilitas
yang baik.
2. Pengujian yang kedua adalah menguji model struktural atau disebut juga inner model
menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory.
Menilai inner model dapat dilakukan dengan cara melihat model struktural yang
terdiri dari hubungan yang dihipotesiskan di antara konstruk-konstruk laten dalam
model penelitian. Dengan menggunakan metode Bootstrapping pada SmartPLS,
dapat diperoleh kesalahan standar (standard errors), koefisien jalur (path
coefficients/β), dan nilai T-Statistik. Dengan teknik ini, peneliti dapat menilai
signifikansi statistik model penelitian dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur
hubungan.
3. Uji Validitas, Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono (2008:109). Kriteria uji validitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity).
Uji validitas ini dilakukan dengn mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor
totalnya. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik product
moment correlation.).
4. Uji Reliabilitas, Menurut Husen Umar (2007:60), Reliabilitas adalah derajat
ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditujukan oleh instrument pengukuran. Dalam
beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang mana diperoleh
dari hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum
berubah.
Analisis reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat
mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan
reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur
dengan menggunakan metode cronbach alpha Analisis validitas dan reabilitas akan
dilakukan dengan bantuan paket program PLS (Partial Least Square). Uji reliabilitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan hasil yang relatif
sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Tingkat yang
dapat diterima adalah sebesar 0,70 walaupun angka itu bukanlah suatu ukuran “mati” .
Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada dua model yaitu outer model dan Inner
model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model yaitu:
1. Outer model (Model Measurement)
Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-
indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap
indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer model :
Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada
variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7.
Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna
untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu
dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih
besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi
reliabilitas yang tinggi.
Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5.
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan
>0.6 untuk semua konstruk.
Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator
reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk
indikator formatif yaitu :
Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus
signifikan.
Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan
antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami
multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat
dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity.
Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external
validity.
2. Inner Model (Model Structural).
Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk
laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu :
R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada
konstruk endogen. Menurut Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33
(moderat) dan 0.19 (lemah)
Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya
hubungan/pengaruh konstruk laten. Dilakukan dengan prosedur Bootrapping.
Effect Size (f square). Dilakukan untuk mengetahui kebaikan model.
Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding.
Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar). Hanya
dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif.
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
Berdasarkan kuesioner yang terkumpul tersebut didapatkan informasi tentang
karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat pendidikan.
1. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Pria 51 51
2 Wanita 49 49
Jumlah 100 100 %
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No. Rentang umur Jumlah Prosentase (%)
1 < 20 tahun 11 11
2 21 tahun s/d 25 tahun 12 12
3 26 tahun s/d 30 tahun 34 34
4 31 tahun s/d 35 tahun 21 21
5 36 tahun s/d 40 tahun 10 10
6 41 tahun s/d 45 tahun 8 8
7 > 46 tahun 4 4
Total 100 100
Sumber : Data olahan peneliti (2015)
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SD 1 1
2 SMP 2 2
3 SMA 1 1
4 S1 95 95
5 S2 1 1
Jumlah 100 100%
Sumber : Data olahan peneliti (2015)
Berdasarkan Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan
S1 yaitu sebanyak 95 orang (95%)
Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis data deskriptif adalah suatu analisis data dengan cara mendeskripsikan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau populasi dimana sampel diambil (generalisasi). Analisis
ini digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai dari hasil kuesioner masing-masing
variabel. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung mean untuk mean variabel bebas
dan terikat serta menganalisis tanggapan dari responden berdasarkan dari kuesioner
yang diolah.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui tabulasi dan proses
koding jawaban responden, maka diperoleh gambaran obyek dari variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Untuk mencari nilai atau masing-masing responden dilakukan dengan cara
menjumlahkan nilai jawaban kuesioner masing-masing variabel dan dibagi dengan
banyaknya jumlah pernyataan masing-masing variabel. Sehingga di dapatkan nilai
mean. Nilai mean tersebut dimasukkan ke dalam kelas-kelas dimana penentuan
intervalnya mencapai rumus sebagai berikut :
Interval = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 5 – 1 = 1,00
Jumlah kelas 4
Nilai tertinggi adalah 5 berasal dari 4 skala penilaian di kuesioner. Nilai terendah
adalah 1 berasal dari 1 skala penilaian di kuesioner. Jumlah kelas adalah 4, mulai dari 1
sampai 4.
Dari hasil perhitungan rata-rata tiap indikator yang disertakan pada kuesioner,
nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berikut :
N0. Nilai rata-rata Klasifikasi
1 1,00 s/d 2,00 Sangat Rendah
2 2,01 s/d 3,00 Rendah
3 3,01s/d 4,00 Tinggi
4 4,00 s/d 5,00 Sangat Tinggi
1. Bauran Pemasaran
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas
Variabel Bauran Pemasaran
Item
Pernyataan
Tanggapan
Mean Keterangan
STS TS N S SS
X1.1 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi
X1.2 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi
X1.3 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi
X1.4 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi
X1.5 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi
X1.6 - - 20 39 41 4,21 Sangat tinggi
X1.7 - - 8 52 40 4,32 Sangat tinggi
X1.8 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi
X1.9 - 1 12 68 19 4,05 Sangat tinggi
X1.10 - - 7 52 41 4,34 Sangat tinggi
X1.11 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi
X1.12 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi
X1.13 - 7 12 58 23 3,97 Tinggi
Rata-rata Total 4,02 Sangat Tinggi
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan informasi dari Tabel 5.5 dengan mean variabel sebesar 4,02
menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap bauran
pemasaran. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai
terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,44 semuanya berada dalam rentang
antara tinggi dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang moderat bahwa
keempat indikator bauran pemasaran yaitu pengaruh produk, harga, tempat dan
promosi
2. Gaya Hidup
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas
Variabel Gaya Hidup
Item
Pernyataan
Tanggapan
Mean Keterangan
STS TS N S SS
X2.1 - - 3 60 37 4,34 Sangat tinggi
X2.2 - - 6 28 66 4,60 Sangat tinggi
X2.3 - - 6 40 54 4,48 Sangat tinggi
X2.4 - 6 7 53 34 4,15 Sangat tinggi
X2.5 - 1 20 50 29 4,07 Sangat tinggi
X2.6 - - 2 62 36 4,34 Sangat tinggi
X2.7 - - 17 46 37 4,20 Sangat tinggi
X2.8 - - 6 51 43 4,37 Sangat tinggi
X2.9 - - 2 65 33 4,31 Sangat tinggi
X2.10 - - 5 78 17 4,12 Sangat tinggi
X2.11 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi
X2.12 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi
X2.13 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi
X2.14 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi
X2.15 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi
Rata-rata Total 4,20 Sangat tinggi
Sumber : Lampiran, darta diolah peneliti
Berdasarkan informasi dari Tabel 5.6 dengan mean variabel sebesar 4,20
menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap
gaya hidup. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai
terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,60 semuanya berada dalam rentang
sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat
moderat bahwa kesepuluh indikator yaitu pengaruh sikap, pengalaman dan
pengamatan, kepribadian, keluarga dan kelas sosial
3. Keputusan Pembelian
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas
Variabel Keputusan Pembelian
Item
Pernyataan
Tanggapan
Mean Keterangan
STS TS N S SS
Z1.1 - - 16 60 24 4,08 Sangat Tinggi
Z1.2 1 9 8 63 19 3,90 Tinggi
Z1.3 - 2 38 37 23 3,81 Tinggi
Z1.4 - 9 14 53 24 3,92 Tinggi
Z1.5 - 2 22 45 31 4,05 Sangat Tinggi
Z1.6 - - 1 58 41 4,40 Sangat Tinggi
Z1.7 - - - 37 63 4,63 Sangat Tinggi
Z1.8 - 2 42 51 5 3,59 Tinggi
Z1.9 - - 25 50 25 4,00 Sangat Tinggi
Z1.10 - - 5 55 40 4,35 Sangat Tinggi
Z1.11 - 2 18 54 26 4,04 Sangat Tinggi
Z1.12 - 1 6 76 17 4,09 Sangat Tinggi
Z1.13 - - - 35 65 4,65 Sangat Tinggi
Rata-rata Total 4,12 Sangat Tinggi
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan informasi dari Tabel 5.8 dengan mean variabel sebesar 4,12
menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap
keputusan pembelian. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran
nilai terendah sebesar 3,59 dan tertinggi sebesar 4,63 semuanya dalam rentang tinggi
dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat
indikator yaitu faktor budaya, faktor sosial, pribadi dan psikologis
4. Loyalitas Konsumen
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas
Variabel Loyalitas Pelanggan
Item
Pernyataan
Tanggapan
Mean Keterangan
STS TS N S SS
Y1.1 - - 11 78 11 4,00 Sangat tinggi
Y1.2 - - 3 53 44 4,41 Sangat tinggi
Y1.3 - - 26 57 17 3,91 Tinggi
Y1.4 - - 4 70 26 4,22 Sangat tinggi
Y1.5 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi
Y1.6 - - - 25 75 4,75 Sangat tinggi
Y1.7 - - 8 41 51 4,43 Sangat tinggi
Y1.8 - 2 6 59 33 4,23 Sangat tinggi
Y1.9 - - - 42 58 4,58 Sangat tinggi
Y1.10 - - - 33 67 4,67 Sangat tinggi
Y1.11 - - 6 52 42 4,36 Sangat tinggi
Y1.12 - - - 41 59 4,59 Sangat tinggi
Y1.13 - - 8 64 28 4,20 Sangat tinggi
Y1.14 - 1 10 53 36 4,24 Sangat tinggi
Y1.15 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi
Y1.16 - - - 24 76 4,76 Sangat tinggi
Y1.17 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi
Y1.18 - - 1 40 59 4,58 Sangat tinggi
Rata-rata Total 4,40 Sangat tinggi
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan informasi dari Tabel 5.9 dengan mean variabel sebesar 4,40
menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap loyalitas
pelanggan. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai
terendah sebesar 3,91 dan tertinggi sebesar 4,76 semuanya berada dalam rentang
sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat
indikator yaitu kurangi biaya pemasaran, trade leverage, menarik konsumen baru,
merespon ancaman pesaing, nilai kumulatif bisnis berkelanjutan dan word of mouth
communication
Uji Instrumen Data
Uji Validitas
Indikator maupun item yang valid memiliki hasil perhitungan koefisien korelasi
(r hitung) bernilai positif serta didukung dengan signifikansi (p) < 0,05.
1. Variabel Bauran Pemasaran
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Bauran Pemasaran
Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan
X1.1 0.717 0.000 Valid
X1.2 0.430 0.000 Valid
X1.3 0.497 0.000 Valid
X1.4 0.620 0.000 Valid
X1.5 0.483 0.003 Valid
X1.6 0.552 0.000 Valid
X1.7 0.730 0.000 Valid
X1.8 0.521 0.000 Valid
X1.9 0.321 0.001 Valid
X1.10 0.632 0.000 Valid
X1.11 0.620 0.000 Valid
X1.12 0.483 0.000 Valid
X1.13 0.550 0.000 Valid
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang
mewakili variabel bauran pemasaran memiliki koefisien korelasi antara 0,321 hingga
0,730. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena
memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.
2. Variabel Gaya Hidup
Tabel 5.11
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Gaya Hidup
Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan
X2.1 0.437 0.000 Valid
X2.2 0.417 0.000 Valid
X2.3 0.469 0.000 Valid
X2.4 0.610 0.000 Valid
X2.5 0.742 0.003 Valid
X2.6 0.498 0.000 Valid
X2.7 0.592 0.000 Valid
X2.8 0.504 0.000 Valid
X2.9 0.662 0.000 Valid
X2.10 0.605 0.000 Valid
X2.11 0.552 0.000 Valid
X2.12 0.529 0.000 Valid
X2.13 0.572 0.000 Valid
X2.14 0.386 0.000 Valid
X2.15 0.216 0.000 Valid
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang
mewakili variabel gaya hidup memiliki koefisien korelasi antara 0,216 hingga 0,742.
Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki
nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05
3. Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 5.13
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Keputusan Pembelian
Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan
Z1.1 0.432 0.000 Valid
Z1.2 0.272 0.000 Valid
Z1.3 0.632 0.000 Valid
Z1.4 0.546 0.000 Valid
Z1.5 0.547 0.000 Valid
Z1.6 0.424 0.000 Valid
Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan
Z1.7 0.459 0.000 Valid
Z1.8 0.616 0.000 Valid
Z1.9 0.568 0.000 Valid
Z1.10 0.466 0.000 Valid
Z1.11 0.626 0.000 Valid
Z1.12 0.445 0.000 Valid
Z1.13 0.445 0.000 Valid
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang
mewakili variabel keputusan pembelian memiliki koefisien korelasi antara 0,272 hingga
0,626. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena
memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.
4. Variabel Loyalitas Konsumen
Tabel 5.14
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Loyalitas Konsumen
Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan
Y1.1 0.502 0.000 Valid
Y1.2 0.468 0.000 Valid
Y1.3 0.507 0.000 Valid
Y1.4 0.480 0.000 Valid
Y1.5 0.753 0.000 Valid
Y1.6 0.584 0.000 Valid
Y1.7 0.622 0.000 Valid
Y1.8 0.685 0.000 Valid
Y1.9 0.699 0.000 Valid
Y1.10 0.487 0.000 Valid
Y1.11 0.761 0.000 Valid
Y1.12 0.718 0.000 Valid
Y1.13 0.480 0.000 Valid
Y1.14 0.667 0.000 Valid
Y1.15 0.433 0.000 Valid
Y1.16 0.537 0.000 Valid
Y1.17 0.753 0.000 Valid
Y1.18 0.603 0.000 Valid
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang
mewakili loyalitas konsumen memiliki koefisien korelasi antara 0,433 hingga 0,761.
Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki
nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur seberapa jauh suatu alat ukur bisa dipercaya
bilamana dilakukan pengulangan. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.15
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Variabel
Cronbach Nilai
Kritis
Keterang
an
1. Bauran Pemasaran 0,785 0,60 Reliabel
2. Gaya Hidup 0,816 0,60 Reliabel
3. Keputusan Pembelian 0,781 0,60 Reliabel
4. Loyalitas Konsumen 0,894 0,60 Reliabel
Sumber: Lampiran 5, data diolah peneliti
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada Tabel 5.15, maka semua variabel yang diuji
memiliki nilai Cronbach > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
dilibatkan pada penelitian ini reliabel.
Analisa Data Statistik SEM dengan Partial Least Square (PLS) Model Struktural
Penelitian
Evaluasi Outer Model
1. Convergent validity
Evaluasi pertama pada outer model adalah convergent validity. Untuk mengukur
convergent validity yaitu dengan melihat nilai outer loadings. Suatu konstruk dari
penelitian yang dilengkapi dengan beberapa indikator dikatakan memenuhi convergent
validity jika memiliki nilai outer loading> 0,5. Indikator dari konstruk yang tidak
memenuhi syarat convergent validity maka indikator yang bersangkutan dieliminasi dari
model dan tidak disertakan lebih lanjut dalam analisa data
a. Bauran Pemasaran
Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar
tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator
pengaruh ideal pada item ke-6 yaitu X1.8 yaitu sebesar 0,754. Sedangkan nilai loading
factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-2 yaitu stimulasi intelektual pada X1.2 sebesar
0,511. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan
transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari
model.
b. Gaya Hidup
Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar
tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator
pengaruh ideal pada item ke-4 yaitu X2.5 yaitu sebesar 0,720. Sedangkan nilai loading
factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-10 yaitu stimulasi intelektual pada X2.13
sebesar 0,476. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan
transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari
model
c. Keputusan Pembelian
Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar
tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator
pengaruh ideal pada item ke-5 yaitu Z1.9 yaitu sebesar 0,828. Sedangkan nilai loading
factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-1 yaitu stimulasi intelektual pada Z1.1 sebesar
0,535. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan
transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari
model.
d. Loyalitas Konsumen
Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar
tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator
pengaruh ideal pada item ke-7 yaitu Y1.11 yaitu sebesar 0,748. Sedangkan nilai loading
factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-5 yaitu stimulasi intelektual pada Y1.6 sebesar
0,521. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan
transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari
model.
Dari hasil pengujian convergent validity yang telah dilakukan, khususnya terhadap
konstruk penelitian yang memiliki lebih dari satu buah indikator, maka perhitungan
analisa Partial Least Square diulangi dengan kondisi dimana beberapa indikator dari
konstruk yang tidak memenuhi syarat dieliminasi dari model. Penggambaran model
setelah mengalami uji pengukuran model dapat dilihat sebagai berikut :
Model Akhir Setelah Uji Convergent Validity
2. Discriminant Validity
Evaluasi kedua pada outer model adalah discriminant validity. Untuk mengukur
discriminant validity dapat digunakan nilai cross loading. Suatu indikator dikatakan
memenuhi discriminant validity jika nilai cross loading indicator terhadap variabelnya
adalah yang terbesar dibandingkan terhadap variable yang lainnya. Nilai cross loading
pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Discriminant Validity
Bauran G_Hidup Keputusan Loyalitas
X1.1 0,710929 0,178272 0,294392 0,108189
X1.3 0,529843 0,342184 0,253697 0,149375
X1.4 0,523911 0,078013 0,158185 0,028418
X1.6 0,571330 0,237011 0,522293 0,190297
X1.7 0,735929 0,405333 0,323048 0,261509
X1.8 0,747552 0,396516 0,512440 0,362391
X1.13 0,717960 0,189956 0,429834 0,205218
X2.2 0,206738 0,631146 0,226391 0,476953
X2.3 0,230186 0,694118 0,174068 0,534145
X2.4 0,149146 0,612089 0,026111 0,222558
X2.5 0,253356 0,703400 0,191708 0,416171
X2.6 0,128415 0,616109 0,094910 0,501796
X2.7 0,244086 0,539282 0,091939 0,416358
X2.8 0,226841 0,621178 0,355145 0,522726
X2.9 0,523970 0,610828 0,440851 0,290007
X2.10 0,413359 0,660728 0,330502 0,486330
Z1.3 0,420766 0,296975 0,535073 0,265654
Z1.5 0,219987 0,328178 0,603531 0,329718
Z1.7 0,481469 0,088452 0,644624 0,249463
Z1.8 0,527818 0,132722 0,619144 0,042817
Z1.9 0,567226 0,310728 0,848897 0,476763
Z1.10 0,116215 0,354101 0,542626 0,560236
Z1.11 0,414331 0,190363 0,797389 0,352380
Y1.5 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484
Y1.6 0,210020 0,320225 0,242559 0,576375
Y1.7 0,004119 0,385062 0,257065 0,677738
Y1.8 0,177464 0,556794 0,428099 0,657504
Y1.9 0,217532 0,390320 0,376330 0,733013
Y1.10 0,339060 0,428694 0,373383 0,540433
Y1.11 0,283778 0,662246 0,329940 0,775127
Y1.12 0,373777 0,638992 0,387545 0,745208
Y1.14 -0,053360 0,555183 0,091663 0,685640
Y1.16 0,418596 0,217357 0,459632 0,541373
Y1.17 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484
Y1.18 0,286379 0,580885 0,406928 0,687845
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Tabel di atas menunjukkan discriminant validity bahwa korelasi konstruk
likuiditas dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator kebijakan
operasional dengan konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten
memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator blok
lainnya, sehingga dapat dikatakan semua variabel telah valid.
3. Nilai Composite Reliability
Untuk mengukur sebuah variable memiliki Composite Reliability, yang baik
dalam kelompok indikator dapat dilihat dari nilai Composite Reliability ≥ 0.7. Nilai
Composite Reliability dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Composite Reliability
Nilai Keterangan
Bauran Pemasaran 0.837 Reliabel
Gaya Hidup 0.857 Reliabel
Keputusan Pembelian 0.843 Reliabel
Loyalitas Konsumen 0.911 Reliabel
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
Tabel di atas menunjukkan Composite Reliability nilai > 0,7 yang berarti semua
variabel telah memenuhi composite reliability yang dipersyaratkan dan memenuhi nilai
yang memuaskan.
4. Nilai Average Variance Extracted
Nilai Average Variance Extracted (AVE) masing-masing variabel dapat dilihat
dari tabel berikut ini.
Nilai Average Variance Extracted (AVE)
AVE Keterangan
Bauran Pemasaran 0.394 < 0,5
Gaya Hidup 0.381 < 0,5
Keputusan Pembelian 0.400 < 0,5
Loyalitas Konsumen 0.467 < 0,5
Sumber : lampiran, data diolah peneliti
Hasil tabel di atas didapatkan, bahwa hampir semua konstruk memiliki nilai
AVE dibawah 0,5 sehingga sedasngkan semua konstruk membentuk model yang baik
maupun mendekati baik. Oleh karena itu, nilai tersebut dikonfrontasikan dengan nilai
akar dari nilai AVE masing-masing indikator agar memastikan bahwa model yang
diteliti sudah memenuhi uji validitas konvergen.
Cara lain untuk mengetahui validitas diskriminan dengan cara uji Fornell-
Larcker criterion. Uji ini membandingkan square root of average variance extracted
(AVE) dengan latent variabel correlations. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Nilai Rooted-Average Variance Extracted (AVE)
AVE AVE Keterangan
Bauran Pemasaran 0.394 0.528 > 0,5
Gaya Hidup 0.381 0.501 > 0,5
Keputusan Pembelian 0.400 0.542 > 0,5
Loyalitas Konsumen 0.467 0.566 > 0,5
Sumber : lampiran, data diolah peneliti
Tabel di atas memperlihatkan bahwa semua konstruk sudah memiliki nilai AVE
hampir mendekati 0,5 dan didukung juga dengan nilai dari root AVE mendapatkan nilai
lebih dari 0,5 sehingga masing-masing konstruk dapat dikatakan memenuhi standar uji
validitas yang baik.
5.3.1 Evaluasi Inner Model
1. Nilai Goodness of Fit
1. Nilai R-Square
Evaluasi pertama pada inner model dilihat dari nilai R-Square atau koefisien
determinasi. Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan nilai R-Square
sebagai berikut: Goodness of Fit (R2
)
Sumber: Lampiran, data diolah peneliti
Tabel di atas menunjukkan semua nilai R-Square > 0,00 yang berarti bahwa nilai
observasi yang dihasilkan oleh model dan estimasi parameternya memenuhi syarat, atau
dengan kata lain telah memenuhi Goodness of Fit yang baik.
2. Koefisien Jalur
Seluruh Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat digambarkan secara
eksplisit pada gambar berikut ini :
Kerangka Hipotesis Penelitian
Berdasarkan analisa data menggunakan metode Partial Least Square, maka
penelitian ini mendapatkan hubungan antar konstruk sebagai berikut :
Memberi Pengaruh
Terpengaruh
KeteranganKeputusan
pembelian
Loyalitas
Konsumen
Bauran Pemasaran
0,378863
> 0,00
Gaya Hidup
0,590888
> 0,00
Pengaruh antar Konstruk Penelitian
Bobot
Pengaruh
T-Statistic T-kritis Keterangan
Bauran -> Keputusan 0,078321 6,961,215 1,96 Signifikan
Bauran -> Loyalitas 0,087581 0,364391 1,96 Tidak signifikan
G_Hidup -> Keputusan 0,086914 1,562,512 1,96 Tidak signifikan
G_Hidup -> Loyalitas 0,055722 12,471,329 1,96 Signifikan
Keputusan -> Loyalitas 0,093771 4,014,625 1,96 Signifikan
Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
3. Pembuktian Hipotesis
H1 : Bauran pemasaran berpengaruh Keputusan Pembelian
Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik >
tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen merasakan
dampak bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro dalam memasaran
produknya (lihat Tabel 5.5). Misalnya saja, konsumen merasakan keunggulan dan
keuntungan jika mengkonsumsi produk PT. Sinar Sosro (lihat Tabel 5.9).
H2 : Gaya Hidup tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis
(1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian. Gaya Hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian
dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen tidak menjadikan
gaya hidup sebagai pilihan dan pengambilan keputusan untuk konsumsi Teh Sosro
walaupun ada pengaruh internal dan eksternal. Konsumen dalam mengambilan
keputusan untuk konsumsi produk Teh Sosro kebanyakan dikarenakan masih adanya
kebutuhan seketika yaitu haus dahaga dan kebutuhan menyimpan minima Teh Sosro
berjaga-jaga dalam perjalanannya aktifitas konsumen. (lihat Tabel 5.6).
H3 : Bauran Pemasaran tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen.
Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik <
Bauran Pemasaran Keputusan
Pembelian
Pengaruh sebesar 0,078
t = 6,961
Gaya Hidup Keputusan
Pembelian
Guru
Pengaruh sebesar 0,086
t = 1,562
Bauran Pemasaran Loyalitas
Konsumen
Pengaruh sebesar 0,087
t = 0,364
tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan
terhadap loyalitas konsumen. Bauran pemasaran pengaruh tidak signifikan terhadap
loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa keempat
indikator bauran pemasaran tidak serta merta membentuk loyalitas konsumen terhadap
Teh Sosro. Hal ini disebabkan banyaknya produk pesaing yang memberikan hal lain
yang lebih baik dari Teh Sosro yaitu dari hal produk, harga, tempat maupun promosi,
sehingga konsumen Teh Sosro berpaling mencoba produk lain (lihat Tabel 5.7).
H4 : Gaya hidup berpengaruh Loyalitas Konsumen.
Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis
(12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen
dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa gaya hidup yang sehat dan
praktis produk Teh Sosro menjadikan konsumen loyal dan mendapatkan manfaat dan
keuntungan dari produk tersebut. (lihat Tabel 5.5 dan Tabel 5.7).
H5 : Keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Hipotesis kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki
tstatistik > tkritis (4,014 > 1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Keputusan pembelian berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan
temuan bahwa keputusan pembelian mengakibatkan konsumen menjadi loyal yaitu
adanya pembelian kembali produk untuk dikonsumsi dan konsumen tidak segan-
segan memberikan informasi kepada orang sekitarnya mengenai keunggulan produk
Teh Sosro (lihat tabel 5.6).
1. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2007:17), alat-alat bauran pemasaran adalah produk, harga,
tempat dan promosi. Keempat variabel tersebut diteliti pengaruhnya terhadap keputusan
konsumen.
a. Bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen
Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik >
tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran pemasaran
yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro mampu mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli produknya. Hal ini dibuktikan dari hipotesis pertama yang
menunjukkan signifikan dan berhasilnya bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh
PT. Sinar Sosro dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian produk.
Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang terdahulu Michael Christian (2014),
Gaya Hidup Loyalitas
Konsumen
Pengaruh sebesar 12,471
t = 0,055
Keputusan
Pembelian
Loyalitas
Konsumen
Guru
Pengaruh sebesar 0,093
t = 4,014
Melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Bauran Produk, Harga, Distribusi, Promosi
terhadap keputusan membeli produk perabotan plastik Neoplas Gresik”. Tujuan ini
adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam bauran
pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi(X3), tempat(X4),
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil analisa digunakan adalah analisa SEM
(Structural Equation Modelling) sebagai berikut:
hasil yang diperoleh menunjukkan produk dan harga menentukan keputusan
konsumen dalam membeli produk, nilai p-value (sig) kurang dari 5%.
Sedangkan promosi dan distribusi (tempat) tidak memberikan kontribusi terhadap
keputusan pembelian untuk membeli produk, hal ini nilai p-value (sig) lebih dari
5%.
Walaupun dari dua variabelnya yaitu distribusi dan promosi tidak menunjukkan
signifikansi terhadap keputusan konsumen. Hal ini disebabkan produk PT Sinar Sosro
tergolong convinence product dan PT. Neoplas Gresik tergolong Shopping product dan
biaya anggaran yang dikeluarkan dalam bauran pemasaran dikeluarkan PT.Sinar Sosro
sebagai perusahaan nasional lebih banyak.
b. Bauran pemasaran terhadap keputusan loyalitas konsumen
Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik
< tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan
terhadap loyalitas konsumen. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran
pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro tidak mempengaruhi konsumen loyal
terhadap produknya. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu Muhammad Satrio Budi
Santosa. Dalam penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap loyalitas
minuman Yakult di Wonosobo Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Variabel yang digunakan bauran pemasaran
yang terdiri dari produk(X1), harga(X2), distribusi(X3),dan promosi(X4) apakah
berpengaruh terhadap variable terkait (Y) Loyalitas konsumen. Hasil dari penelitian
ini adalah:
Pengaruh produk terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi
linier berganda menunjukkan nilai thitung 26,423 ≥ttabel1,988 dengan tingkat
signifikansi t sebesar 0,000 < (0,05), maka hipotesis kedua yang menyatakanbahwa
produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo
didukung
Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda menunjukkan nilai thitung0,709<ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t
sebesar 0,480> (0,05), maka hipotesis ketiga yang menyatakanbahwa harga
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo tidak
didukung.
Pengaruh promosi terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi
linier berganda menunjukkan nilai thitung 2.348≥ttabel1,988 dengan tingkat
signifikansi t sebesar 0,021< (0,05), maka hipotesis keempat yang menyatakan
bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di
Wonosobo didukung.
Pengaruh tempat terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda menunjukkan nilai thitung 54.996≥ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t
sebesar 0,000< (0,05), maka hipotesis kelima yang menyatakanbahwa tempat
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo didukung.
Dari penelitian terdahulu yang tidak berpengaruh hanya faktor harga, variabel
yang lain berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dan ini adalah salah satu indikator
variabel bauran pemasaran peneliti di PT. Sinar Sosro. PT. Yakult dan PT. Sinar Sosro
sama bergerak memproduksi di bidang convinence goods. Jadi bauran pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Yakult lebih efektif dibanding PT. Sinar Sosro dalam strategi
menjaring konsumen yang loyal kecuali di faktor harga. Sedangkan PT. Sinar Sosro
dalam bauran pemasaran yang dilakukan tidak mempengaruhi loyalitas konsumen. Hal
ini yang harus diperhatikan oleh PT. Sinar Sosro agar dalam bauran pemasaran
berorientasi untuk menjaring konsumen yang loyal.
2. Gaya Hidup
Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri individu/internal yaitu: Sikap, Pengalaman, Kepribadian, konsep diri, motif,
persepsi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: kelompok referensi, keluarga, Kelas sosial,
Kebudayaan. Untuk penelitian ini Penulis mengambil lima indikator untuk mengukur
gaya hidup yaitu: sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas
sosial.
a. Gaya Hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis
(1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian. Dalam penelitian yang dimaksud gaya hidup di perusahaan PT. Sinar Sosro
yaitu sesuai filosofi pendiri PT. Sinar Sosro menjadikan produk Teh Sosro, produk yang
sehat, aman dan praktis. Tetapi dalam hipotesis tidak berdampak signifikan atau
berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.hal ini bisa dilihat dari hasil hipotesis
ketiga bahwa gaya hidup tidak berpengaruh pada keputusan pembelian. Jika
dibandingkan dengan penelitian terdahulu berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Rumah (Studi kasus konsumen perumahan Graha Pesona Jatisari
Mijen Semarang di PT. Pesona Graha Hexa Mandiri)”.Dalam penelitian ini variabel
gaya hidup sebagai berikut : Aktivitas (X1) ,Minat (X2), Opini (X3) dan Keputusan
pembelian (Y). Hasil dari penelitian tersebut adalah keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya faktor budaya, faktor sosial, pribadi,
psikologis. Kaitannya dengan penelitian ini terletak pada faktor pribadi yang terdiri dari
usia dan siklus hidup keluarga, lingkungan ekonomi, pekerjaan, kepribadian, dan gaya
hidup. Hasil penelitian sebagai berikut:
a. Uji pengaruh antara aktivitas terhadap keputusan pembelian berdasarkan pengujian
statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Aktivitas
(X1) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,904 dan nilai probabilitasnya
sebesar 0,371 lebih besar dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05 (0,371>0,05);
berarti terletak h0 diterima, sehingga secara parsial (individu) variabel ini tidak
terdapat pengaruh yng signifikan antara variabel Aktivitas (X1) terhadap keputusan
pembelian (Y). Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah
didapatkan angka t-hitung antara Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
sebesar 2,313 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,026 lebih kecil dibanding taraf
signifikansi 5% atau 0,05 (0,026>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara
parsial (individu) variabel ini terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
variabel Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan pengujian
statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Opini
(X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 3,401 dan nilai
probabilitasnyasebesar 0,002 lebih kecil dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05
(0,002>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara parsial (individu)
variabel ini terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Opini (X3) terhadap
keputusan pembelian (Y).
b. Jadi kesimpulannya dari hasil penelitian sebagai berikut: Variabel Aktivitas (X1)
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan
Graha Pesona Jatisari Semarang. Variabel minat (X2) berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang.
Variabel opini (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di
perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang.
Indikator gaya hidup (activity, interest, opinion) tidak semua variabelnya
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di PT. Pesona Graha Hexa
Mandiri sebagai perusahaan developer perumahan yaitu variabel aktivitas (X1). Hal ini
selaras di PT. Sinar Sosro, bahwa cita-cita pendiri perusahaan menginginkan produk
minuman Teh Sosro merupakan bagian gaya hidup yang sehat, aman dan praktis tidak
mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk Teh Sosro. Hal ini harus
diperhatikan pihak PT. Sinar Sosro bahwa gaya hidup sehat, aman dan praktis tidak
menjadi pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian produk. Hal ini
membutuhkan survey lebih lanjut, apakah perusahaan sudah informasikan mengenai
keunggulan produk ini atau jika sudah dilakukan apakah semua konsumen telah
mengetahui bahwa Teh Sosro adalah minuman teh yang bergaya hidup yang sehat untuk
kesehatan, aman dikonsumsi dan praktis dibawa.
b. Gaya Hidup berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data
menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis
(12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Valdo
R Warganegara dalam penelitian berjudul “Analisis pengaruh gaya hidup, kelompok
referensi, dan bauran pemasaran terhadap loyolitas pelanggan Smartphone merek
Samsung Galaxy Note 3 dan 4 di Bandar Lampung, penelitian ini adalah berjudul
apakah gaya hidup, kelompok referensi ,bauran pemasaran,memiliki pengaruh baik
secara (bersama-sama) simultan ataupun parsial terhadap loyalitas konsumen Samsung
Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung.
Hasil penelitian sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini Hipotesis yang dirumuskan: Variabel Gaya Hidup, Kelompok
Referensi, Bauran Pemasaran (X) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen (Y) Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung.
2. Setelah dilakukan analisis didapat hasil bahwa : variabel gaya hidup, kelompok
referensi, dan bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung dapat
diterima dengan pengaruh sebesar 32,7%. Hal ini dikarenakan nilai probalitas hitung
uji F lebih kecil dari nilai 0.05 (0.000 < 0,05). Variabel gaya hidup memiliki
pengaruh terbesar yaitu 58,8%, pengaruh variabel terbesar kedua adalah variabel
bauran pemasaran sebesar 30,2%,variabel kelompok referensi merupakan variabel
dengan pengaruh terkecil yaitu sebesar 28,6%.
Gaya hidup menjadi variabel tertinggi menjadikan loyalitas konsumen. PT. Samsung
sebagai barang shopping goods selaras PT.Sinar Sosro sebagai barang convinience
goods terbukti juga bisa gaya hidup menjadikan konsumen menjadi loyal. Hal ini
menunjukkan bahwa Teh Sosro berhasil menunjukkan keunggulan dan manfaat produk
yang dapat dirasakan oleh konsumen dibanding produk pesaing. Sehingga konsumen
akan loyal tetap konsumsi produk dan tidak akan segan-segan informasikan ke orang
lain mengenai keunggulan produk Teh Sosro.
3. Keputusan Pembelian mempengaruhi loyalitas konsumen
Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh
Bob Sabran (2010:166) dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu budaya, sosial,
pribadi, dan faktor psikologis. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut tidak dapt
dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus mempertimbangkannya. Hipotesis
kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa
keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki tstatistik > tkritis (4,014 >
1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen.
Untuk penelitian ini Penulis mengambil empat indikator tersebut untuk mengukur
keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Sesuai dengan hipotesis kelima
menunjukkan adanya signifikan bahwa keputusan pembelian mempengaruhi terhadap
loyalitas konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Rudy Aryanto;
Susanto; Liu Santa Stefenny dalam penelitian berjudul ”Dampak Loyalitas dari
keputusan konsumen disebabkan kualitas pelayanan dan promosi pada usaha Gimnastik
di Thamrin City Jakarta” .
1. Dalam penelitian dengan variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z).
2. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan secara keseluruhan, maka pengaruh
variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z), maka dapat dijelaskan sebagai
berikut. Pertama, loyalitas pelanggan (Z) dipengaruhi oleh kualitaspelayanan ritel
(X1) secara simultan sebesar 49,1% dan sisanya sebesar 50,9% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai kualitas pelayanan
sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,491. Begitu
pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka nilai
loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,491. Kedua, keputusan pembelian (Y)
dipengaruhi oleh promosi (X2) secara simultan sebesar 49,7% dan sisanya sebesar
50,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai
promosi sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,497.
Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka
nilai loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,497. Hasil dari penelitian kualitas
loyalitas konsumen di Gold’s Gym Thamrin city. Dapat diartikan bahwa
loyalitas konsumen Gold’s Gym Thamrin city sangat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan yang diterima konsumen. Promosi (X2) mampunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengambilan. Kualitas pelayanan (X1) ternyata tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pada
konsumen Gold’s Gym Thamrin City. pengambilan keputusan pembelian
konsumen Gold’s Gym Thamrin City dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, dan
promosi sehingga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Gold’s
Gym Thamrin City.
Keputusan pembelian di Gold’s Gym Thamrin City yang mengakibatkan loyalitas
konsumen. Hal ini juga terjadi di PT. Sinar Sosro. Maka hal ini harus diperhatikan oleh
PT. Sinar Sosro, bahwa keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk Teh Sosro
menjadikan konsumen tersebut akan menjadi konsumen loyal. Yaitu loyalitas konsumen
terhadap konsumsi kembali Teh Sosro, dan memungkinkan konsumen akan mencoba
konsumsi produk-produk PT.Sinar Sosro lainnya. Karena dengan memperhatikan
konsumen loyal akan memberikan dampak signifikan yang positif terhadap kredibilitas
dan profit perusahaan dalam jangka panjang.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Penelitian ini telah mengobservasi pengaruh bauran pemasaran, gaya hidup
terhadap keputusan pembelian, loyalitas konsumen dan pengaruh keputusan pembelian
yang berdampak pada loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan beberapa hal utama yang didapat, yaitu :
1. Dimunculkannya variabel yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu
variabel gaya hidup yang berpengaruh pada keputusan pembelian dan loyalitas
konsumen untuk produk minuman atau convinience goods
2. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
membawa implikasi bahwa peningkatan maupun penurunan bauran pemasaran yang
dilakukan PT. Sinar Sosro akan mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan
terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-
produk PT. Sinar Sosro yang lain.
3. Bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal
ini membawa implikasi bahwa peningkatan bauran pemasaran yang dilakukan PT.
Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan
keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT.
Sinar Sosro yang lain
4. Gaya hidup yang berorientasi activity, interest and opinion tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini membawa implikasi
bahwa gaya hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk
PT. Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan
keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT.
Sinar Sosro yang lain.
5. Gaya hidup yang berorientasi ke activity, interest and opinion berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa gaya
hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk PT. Sinar
Sosro berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas konsumen terhadap Teh Sosro
ataupun produk-produk PT. Sinar Sosro yang lain.
6. Keputusan pembelian konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa keputusan pembelian konsumen
menjadikan konsumen loyal setelah merasakan manfaat dan keunggulan Teh Sosro
dan produk-produk PT. Sinar Sosro.
Saran
Sesuai hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan, maka saran yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pihak perusahaan
Temuan penelitian memperlihatkan bahwa bauran pemasaran yang telah dilakukan
perusahaan telah berhasil mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk
memilih produk Teh Sosro. Akan tetapi bauran pemasaran tidak berhasil
mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk Teh Sosro. Maka sebaiknya
perusahaan kembali menganalisa produknya apakah membuat packaging yang lebih
menarik, size yang ekonomis dan variant rasa yang lebih banyak. Harga yang dijual
apakah sudah kompetitif dengan produk pesaing utamanya. Distribusi produk
apakah sudah merata di semua channel outlet dan promosi yang sudah dijalankan
apakah efektif dan mengenai sasaran di konsumen yang dituju yaitu menjadikan
konsumen menjadi konsumen yang loyal terhadap produk Teh Sosro
Gaya hidup yang selaras dengan filosofi gaya hidup minuman Teh Sosro yang
aman,sehat dan praktis menunjukkan tidak mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen akan tetapi mempengaruhi loyalitas konsumen jika sudah merasakan
manfaat dan keunggulan Teh Sosro. Maka sebaiknya perusahaan memperhatikan
perilaku konsumen dari cara konsumen menyikapi produk Teh Sosro , pengalaman
dan pengamatan konsumen selama konsumsi Teh Sosro, kepribadian konsumen
yang selektif terhadap suatu produk, pengaruh keluarga dan pengaruh kelas sosial.
Jika konsumen merasa terlayani, terpenuhi dan terpuaskan dengan produk Teh
Sosro, maka konsumen tidak hanya karena gaya hidup mereka menjadi konsumen
loyal tetapi karena gaya hidup yang sehat, aman dan praktis mempengaruhi
keputusan pembelian mereka.
2. Bagi peneliti yang selanjutnya
Mengingat keterbatasan penelitian ini, diharapkan peneliti yang lain yang
ingin melakukan penelitian yang sejenis untuk :
a. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen
untuk berbelanja, seperti kualitas pelayanan, kenyamanan tempat belanja dan
fasilitas keamanan
b. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
terhadap produk, seperti member card, pemberian reward dan harga khusus.
c. Menambah sampel hasil penelitian, sehingga hasil penelitian bisa
digeneralisasi.
d. Menambah variabel lain yang berpengaruh bukan hanya keputusan konsumen
membeli, tetapi juga minat konsumen untuk mereferensikan produk tersebut.
e. Peneliti menyarankan untuk variabel gaya hidup bisa dipakai oleh peneliti
selanjutnya di jenis produk non-convinience goods. Khususnya Jika
penelitiannya mengacu pada pengaruh gaya hidup pada keputusan pembelian
konsumen pada produk non-convinience goods. Peneliti menyarankan untuk
variabel gaya hidup dipakai oleh peneliti selanjutnya di jenis produk
Convinience Goods. Jika produk dikemas di tempat ekslusive dan menarik
konsumen walau dengan harga mahal, contoh café starbuck, café haagen dasz
dan café excelso.
TINJAUAN PUSTAKA
Abdillah,Willy dan Hartono,Jogiyanto.2015. Alternatif Structural Equation Modelling.
Penerbit Andi Jogjakarta.
Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Amin Widjaja, 2005, Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Pembelian, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Aripin Setiawardi, M. Ali Ramdhani, Andri ikhwana ,Jurnal Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di TamanAir Panas Darajat Pass
Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. FEUI. Jakarta.
Astuti, Sri Wahjuni dan I Gde Cahyadi. 2007. Keputusan Pembelian. Majalah Ekonomi
Tahun XVII. No. 2.Agustus. hal. 145 – 156.
Basu Swastha dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern. Li
Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan
kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.
Budiarto, Teguh. 2013, Dasar Pemasaran, Gunadarma, Jakarta.
Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Prenada Media Group. Jakarta.
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013. PT.
Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.
Edition. The Dryden Press, p. 449
Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen : Edisi Keenam Jilid I. Jakarta : Binarupa
Aksara.
Engel, J. F., R.D. Blackwell and P.W. Miniard.1995. Consumer Behaviour. Eight
Gerson, Richard. F, 2004, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM
Jakarta
Ghozali,Imam.2008. Structural Equation Modeling metode alternatif dengan Partial
Least Square, edisi 2. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan 2. Yrama
Widya. Bandung.
Hasan, Iqbal, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT
Bumi Aksara
Hasan, Iqbal, 2004. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara
Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi TeknologiGarut
Kennedy, J. dan Soemanagara,R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik dan
Strategi. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-11. Jilid 1. PT Indeks: Jakarta
Kotler, P. 2012, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol. Jilid Satu dan Dua. Edisi Ketiga belas. PT Prenhallindo. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima
(terjemahan), Erlangga, Jakarta
Muhammad Satrio Budi Santosa, 2013, Jurnal Pengaruh bauran pemasaran terhadap
loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo
Rudy Aryanto; Susanto; Liu Santa Stefenny,2011,Dalam penelitian berjudul ” Dampak
Loyalitas dari keputusan konsumen disebabkan pleyana dan promosi pelayanan
pada usaha Gimnastik
Sarwono.Jonathan dan Narimawati.Umi.2015. Membuat skripsi,tesis dan disertasi
dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Penerbit Andi Jogjakarta
Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumen Behaviour. 7th
ed.
Prentice Hall. New Jersey. Upper Saddle River.
Subagyo, Pangestu, 2003. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Sugiyono.2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif, Penerbit Alfabeta Bandung
Sugiyono.2014. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif. Penerbit Alfabeta Bandung
Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen, teori, dan penerapannya dalam pemasaran,
edisi pertama, Ghalia Indonesia.
Supranto, J., dan Limakrisna, N. (2007). Perilaku konsumen dan strategi
pemasaran untuk memenangkan persaingan bisnis, Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta edisi IV.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. 1997. Yogyakarta: Andi Press
Valdo, R Warganegara,2011, Analisis Pengaruh Gaya Hidup, kelompok Referensi dan
Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Smartphone SAMSUNG
GALAXY NOTE III & IV di Bandar Lampung
Wahdi, Mochamad. 2008. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian
Rokok
Widiana, Muslichah E. dan Bonar Sinaga. (2010). Dasar dasar Pemasaran. Bandung :
Karya Putra
www.sosro.com
Yuzirman,Badroni & Sumardy. 2012. Kiss Marketing. Jakarta: Upnormals Publishing.

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukumszktypho
 
Konsep inti pemasaran
Konsep inti pemasaranKonsep inti pemasaran
Konsep inti pemasaranrahmat wae
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaranIin Wahyuni
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenAmalia Damayanti
 
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaran
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi PemasaranBab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaran
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaranmsahuleka
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranPutri Sanuria
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankAsep Sahwani
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumenPerilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumenSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALDunia Pendidikan
 

What's hot (20)

BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
 
2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukum
 
Konsep inti pemasaran
Konsep inti pemasaranKonsep inti pemasaran
Konsep inti pemasaran
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaran
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi PemasaranBab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaran
Bab 2 - Perusahaan dan Strategi Pemasaran
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaran
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumenPerilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumen
Perilaku konsumen prof ujang 12. lingkungan situasi konsumen
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
 

Viewers also liked

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...indriaminati
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...princesskemala
 
Best practice scm pt. sinar sosro
Best practice scm pt. sinar sosroBest practice scm pt. sinar sosro
Best practice scm pt. sinar sosroEdikiswanto82
 
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)Endangmasri
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Dadik Hardian
 
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh teaAnalisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tealevana412y
 
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Dianto Jmb
 
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti The CRUDEM Foundation
 
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Responiel Halawa
 
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatment
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatmentterapi gen kelainan genetik genetic disorders treatment
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatmentHendrik Sutopo
 
Presentasi di pt.sinar sosro mojokerto
Presentasi di pt.sinar sosro mojokertoPresentasi di pt.sinar sosro mojokerto
Presentasi di pt.sinar sosro mojokertoAnang Tristianto
 

Viewers also liked (20)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Metode penelitian first
Metode penelitian firstMetode penelitian first
Metode penelitian first
 
T esis 1 oye
T esis 1 oyeT esis 1 oye
T esis 1 oye
 
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
 
Laporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probitLaporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probit
 
Ppt eaa
Ppt eaaPpt eaa
Ppt eaa
 
Best practice scm pt. sinar sosro
Best practice scm pt. sinar sosroBest practice scm pt. sinar sosro
Best practice scm pt. sinar sosro
 
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)
Jurnal acsy ganjil 2015-2016 (Endang)
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Model probit
Model probitModel probit
Model probit
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
 
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh teaAnalisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
 
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
 
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti
Nutrition Presentation - Diabetes Symposium - Haiti
 
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
 
Scm pt sosro
Scm pt sosroScm pt sosro
Scm pt sosro
 
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatment
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatmentterapi gen kelainan genetik genetic disorders treatment
terapi gen kelainan genetik genetic disorders treatment
 
Presentasi di pt.sinar sosro mojokerto
Presentasi di pt.sinar sosro mojokertoPresentasi di pt.sinar sosro mojokerto
Presentasi di pt.sinar sosro mojokerto
 

Similar to Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumendika14
 
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENMAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENdyna septiani
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)WillmaFauzzia2
 
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...HadiiJedankWijaya
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...Universitas Intersional Batam
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumenIzul chumzq
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumensyiami
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018hendra_bastian
 
Demographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityDemographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityKurnia Aje
 
Customer Behavior and Marketing
Customer Behavior and MarketingCustomer Behavior and Marketing
Customer Behavior and MarketingRossiFatmawati
 
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxTUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxemirfajarsaputraanta
 
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxTUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxemirfajarsaputraanta
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarSeptian Muna Barakati
 
PPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualPPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualDessy Arifina
 
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptxMinimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptxapriliakartika10
 

Similar to Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro (20)

indang.pptx
indang.pptxindang.pptx
indang.pptx
 
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
 
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENMAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
 
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...
teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang mempelajari ...
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
 
Demographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityDemographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personality
 
PPTsempro.pptx
PPTsempro.pptxPPTsempro.pptx
PPTsempro.pptx
 
Customer Behavior and Marketing
Customer Behavior and MarketingCustomer Behavior and Marketing
Customer Behavior and Marketing
 
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxTUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
 
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptxTUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
TUGAS KULIAH - PENGANTAR PERILAKU KONSUMEN - EMIR FAJAR SAPUTRA.pptx
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 
PPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualPPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptual
 
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptxMinimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
 

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

  • 1. ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN PADA PT.SINAR SOSRO Muhammad Suharsono, SE,MM Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jawa Timur Email : harsonoahmad@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mengangkat judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian yang Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan PT. Sinar Sosro. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen yang berdampak pada loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro di Sidoarjo dan Surabaya Jawa Timur, (2) untuk mengetahui dari kedua variabel dan satu variabel moderator yang dianalisa tersebut mana yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini meliputi : (1) Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(2) Gaya hidup yang terdiri dari sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(3) Keputusan Pembelian yang terdiri terdiri dari faktor budaya,faktor sosial, pribadi, psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Variabel bebas yaitu bauran pemasaran dan gaya hidup, variabel moderator yaitu keputusan pembelian dan variabel terikatnya yaitu loyalitas konsumen. Sampel penelitian ini adalah 100 responden yang membeli produk Teh Sosro, dengan tehnik purposive sampling. Tehnik analisa yang digunakan menggunakan SEM-PLS (structural equation modeling-Partial Least Square). Kata kunci : Bauran Pemasaran, Gaya Hidup, Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen, Tehnik Pengambilan Data ABSTRACT This study raised the title "Analysis Effect of Marketing Mix and life style of Consumer buying Decision Against that Impact Customer Loyalty PT. Sinar Sosro ". The objectives this reseach are (1) to determine effect the marketing mix and lifestyle on consumer buying decisions againt that impact on customer loyalty PT. Sinar Sosro in Sidoarjo and Surabaya in East Java, (2) to find out which know of these two variables
  • 2. and one of the moderator variables analyzed which partially dominant influence in determining the consumer loyalty. The hypothesis of this study include: (1) The marketing mix consists of product, price, place and promotion significantly influence purchasing decisions that have an impact on customer loyalty. (2) Lifestyle consisting of attitude, experience and observation, personality, family, social class effect significantly buying decisions have an impact on customer loyalty. (3) buying decisions consisting consisting of cultural, social, personal, psychological effect on consumer loyalty. Independent variable is the marketing mix and lifestyle, moderator variables and the dependent variable buying decision is consumer loyalty. The sample was 100 respondents who buy products Sosro Tea, with purposive sampling technique. Analysis techniques were used using SEM-PLS (structural equation modeling Partial Least Square). Keywords: Marketing Mix, Lifestyle, Purchasing Decisions and Consumer Loyalty, Data Collection Techniques PENDAHULUAN PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman tanpa bahan pengawet. Hal ini menjadi hal yang penting menjadi perhatian manajemen PT. Sinar Sosro yang menjadi objek penelitian penulis. Hal ini tentunya akan meningkatkan hasil penjualan yang pada akhirnya akan terus berkembang sejalan dengan meningkatnya kepercayaan konsumen. Jadi dapat disimpulkan berhasil atau tidaknya suatu merek dalam menarik konsumen sangat tergantung pada persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus dapat dapat memaksimalkan pemasaran produk di pasar agar dapat dikonsumsi oleh konsumen yaitu dengan memaksimalkan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) sebagai indikatornya yaitu product, price, place and promotion dalam penetrasi produk ke pasar dan Gaya Hidup sebagai indikatornya yaitu sikap, pengalaman, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi, kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Menjadikan produk Teh Sosro ada nilai pembeda dengan produk yang lain ( unique selling point) yaitu sesuai dengan filsofi pendiri teh botol Sosro yaitu Peduli terhadap kualitas, keamanan, kesehatan, ramah lingkungan dan praktis. Sehingga menciptakan dan meningkatkan loyalitas konsumen produk teh botol sosro tersebut. Perumusan Masalah a. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ? b. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ? c. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan ? d. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan?
  • 3. e. Apakah Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan ? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen PT. Sinar Sosro. 2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro. 3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro. Manfaat Penelitian 1. Manfaat TeoritisManfaat bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi semua pihak yang berminat terhadap bidang manajemen pemasaran terutama yang berkaitan dengan bauran pemasaran dan gaya hidup serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan menyusun dalam bidang pemasaran. b. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai manajemen pemasaran khususnya dibidang bauran pemasaran dan gaya hidup TINJAUAN PUSTAKA Bauran Pemasaran Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa Marketing Mix adalah “The set of tactical marketing tools that be firm blends to produce the response it wants in the target market” (Kotler,2012:75). Dari pernyataan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Marketing Mix/ Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Mengacu pada Elliot Rundle-Thiele Waller dalam buku Marketing (Elliot&Rundle&Waller,2012:23), Marketing Mix/ Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu: 1. Product (Produk) “A good, service or idea offered to the market for exchange”. Barang, jasa, atau ide yang ditawarkan ke pasar untuk terjadi sebuah pertukaran. 2. Price (harga)
  • 4. “The amount of money a business demands in exchange for its offerings”. Jumlah uang yang di minta dalam bisnis untuk terjadi pertukarang sesuai dengan yang ditawarkan. 3. Place (tempat) “The means of making the offering available to the customer at the right time and place”.Membuat peluang untuk para konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. 4. Promotion (Promosi) “The marketing activities that make potential customers, partners, and society aware of and attracted to the business’s offerings”. Kegiatan pemasaran yang membuat pelanggan potensial , mitra , dan masyarakat sadar dan tertarik dengan penawaran bisnis ini 5. People (Orang) “People refers to any person coming into contact with customers who can affect value for customers”. Orang-orang yang merujuk kepada setiap orang yang datang dan berinteraksi dengan pelanggan yang dapat mempengaruhi nilai bagi pelanggan. 6. Process (Proses) “The systems used to create,communicate,deliver and exchange an offering”. Sistem yang digunakan untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan dan pertukaran. 7. Physical Evidence ( Bukti Fisik) “Tangible cues that can be used as a means to evaluate service quality prior to purchase”. Isyarat nyata yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi kualitas pelayanan sebelum membeli. Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut: 1. Sikap Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya. 2. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari,
  • 5. melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek. 3. Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. 4. Konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku. 5. Motif Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis. 1. Persepsi Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia. Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut: 1. Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu 2. Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya. 3. Kelas sosial. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan. 4. Kebudayaan. Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota
  • 6. masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen 1. Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial, sangatlah penting sebagai berikut : a. Budaya, seringkali dikatakan suatu simbol dan fakta yang kompleks yang diciptakan oleh manusia dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur dalam tingkat laku manusia dalam mayarakat. b. Sub Budaya, terdiri dari bangsa, agama, kelompok, ras, dan daerah geografi. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. c. Kelas Sosial, pada dasarnya kelas sosial memiliki strata sosial. Strata sosial tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana organisasi kasta yang berbeda dibasarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Kelas sosial memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut : Orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku lebih seragam dari pada orang-orang dari kelas sosial yang berbeda. Orang-orang merasa menempati posisi yang inferior atau superior sehubungan dengan kelas sosial mereka. Kelas sosial seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel seperti, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan pandangan terhadap nilai. Individu dapat berpindah dari dari satu kelas ke kelas sosial lainnya sepanjang hidup merek. 2. Faktor Sosial a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh langsung ( tatap muka ) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Perusahaan yang memiliki produk dan merek dengan pengaruh kelompok yang kuat harus menentukan bagaimana menjangkau dan mempengaruhi para pimpinan opini kelompok acuan ini. Pemimpin acuan (opinion leader) adalah orang dalam komunikasi informasi yang sehubungan dengan produk, yang memberikan sarana atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu seperti, merek apa yang terbaik atau bagaimana produk tertentu mungkin bermanfaat. b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan mereka telah menjadi objek penelitian yang ekstensif. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembelian. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang, dari orang tua seseorang mendapat orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara insetif dengan kelurga, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembelian dapat tetap signifikan. Keluarga prokreasi yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan dan anak-anak seseorang.
  • 7. c. Peran dan Status, seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidupnya dalam keluarga, club, organisasi. Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Dan setiap peran memiliki statusnya masing-masing sesuai dengan jabatan yang dipegangnya di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 3. Faktor Pribadi a. Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Merek makanan bayi dalam tahun-tahun awal hidupnya, banyak ragam makanan dalam tahun-tahun pertumbuhan dan dewasa, diet khusus dan tahun-tahun berikutnya. Misalnya selera orang dalam pakaian, perabotan, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. b. Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecenderungan minat diatas rata-rata dalam produk atau jasa mereka. c. Keadaan ekonomi, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonominya. Keadaan ekonomi terdiri dari pengahasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (presentase yang lancar / likuid), hutang kemampuan untuk meminjam dan sikap atas belanja atau menambung. d. Gaya hidup, orang berasal dari sub budaya, kelas sosial bahkan dari pekerjaan yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan opini yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “ keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungan. 4. Faktor Psikologis a. Motivasi, kebutuhan muncul dari tekanan psikologi, seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok, motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. b. Persepsi, merupakan proses bagaimana seorang individu memilih mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu. c. Pembelajaran, meliputi Perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian basar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori pembelajaran yakni bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan d. Keyakinan dan sikap, Keyakinan dan sikap diperoleh dari tindakan dan belajar yang dilakukan oleh seorang individu. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang untuk menyakinkan tentang sesuatu hal. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek dan gagasan. Loyalitas Pelanggan/Konsumen Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan
  • 8. terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk. Loyalitas konsumen terhadap merek merupakan salah satu dari aset merek, yang menunjukkan mahalnya nilai sebuah loyalitas, karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan waktu yang sangat lama. Lebih lanjut dijelaskan bahwa loyalitas konsumen bagi perusahaan antara lain : 1. Mengurangi biaya pemasaran Konsumen setia dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan konsumen baru enam kali lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk mempertahankan konsumen yang ada. Biaya iklan dan bentuk-bentuk promosi lain dikeluarkan dalam jumlah besar, belum tentu dapat menarik konsumen baru, karena tidak gampang membentuk sikap positif terhadap merek. 2. Trade leverage (pengaruh perdagangan) Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah produk dengan merek yang memiliki konsumen serta akan menarik para distributor untuk memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan merek lain di toko yang sama. Merek yang memiliki citra kualitas tinggi, akan memaksa konsumen membeli secara berulang-ulang merek yang sama bahkan mengajak konsumen lain untuk membeli merek tersebut. 3. Menarik konsumen baru Konsumen yang puas dengan merek yang dibelinya dapat memengaruhi konsumen lain. Konsumen yang tidak puas akan menyampaikan ketidakpuasannya kepada 8 hingga 10 orang. Sebaliknya, bila puas akan menceritakan bahkan merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih produk yang telah memberikan kepuasan. 4. Merespon ancaman pesaing Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu untuk merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing mengembangkan produk yang lebih superior, perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat produk yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu, karena bagi pesaing relatif sulit untuk memengaruhi konsumen-konsumen yang setia. Mereka butuh waktu yang relatif lama. Karena pentingnya loyalitas konsumen, maka loyalitas konsumen terhadap merek dianggap sebagai aset perusahaan dan berdampak besar terhadap pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan. 5. Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan Upaya mempertahankan (retensi) konsumen dan loyal pada produk perusahaan sepanjang customer lifetime value, dengan cara menyediakan produk yang konstan dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit yang lebih rendah. 6. Word of mouth communication Konsumen yang memiliki loyalitas terhadap produk akan bersedia bercerita hal-hal baik (positive word of mouth) tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain, teman dan keluarga yang jauh persuasif daripada iklan.
  • 9. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian terkatagori sebagai penelitian eksplanasi (Explanatory Research) yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan pola hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014 :149). Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi produk Teh Sosro di wilayah Surabaya dan Sidoarjo b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2014:149). Sampel yang dapat mewakili populasi memerlukan metode pengambilan sampel (teknik sampling) yang tepat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh. Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 100 orang. Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mendefinisikan variabel-variabel yang dianalisa, maka perlu dijelaskan pengertian mengenai rumusan dari definisi operasional. Adapun definisi operasional variabel yang dianalisa sebagai berikut: 1. Bauran Pemasaran (X1) Indikator untuk mengukur bauran pemasaran yaitu produk (X1.1), harga (X1.2), tempat (X1.3), promosi (X1.4) 2. Gaya Hidup (X2) Indikator untuk mengukur Gaya hidup yaitu sikap (X2.1), pengalaman dan pengamatan (X2.2), kepribadian(X2.3), Keluarga (X2.4), Kelas sosial (X2.5) 3. Keputusan Pembelian Indikator untuk mengukur Keputusan Pembelian yaitu variabel Z, yang terdiri dari: Faktor Budaya (Z1.1), Faktor Sosial (Z1.2), Pribadi (Z1.3), Psikologis (Z1.4) 4. Loyalitas Pelanggan (Y1)
  • 10. enam indikator untuk mengukur gaya hidup yaitu: Kurangi biaya pemasaran (Y1.1), Trade leverage (Y1.2), Menarik konsumen baru (Y1.3), Merespon ancaman pesaing (Y1.4), Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan (Y1.5), Word of mouth communication (Y1.6) Metode Pengumpulan data Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, Sugiyono (2014:230). Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun di tempat lain. Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah : 1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung (bukan berupa angka) dan diperoleh dalam bentuk informasi dari konsumen produk Teh Sosro di Surabaya dan Sidoarjo maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas. 2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung. Sumber Data terdiri atas : a. Data primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden di lokasi penelitian melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dan penyebaran kuesioner. b. Data sekunder Yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari literatur, dokumen, serta laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian akan dilakukan. Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berlokasi di kota surabaya dan kabupaten sidoarjo Jawa Timur Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 2 minggu yaitu tanggal 27 Oktober sampai 27 Nopember 2015. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengujian pertama yang dilakukan adalah evaluasi model pengukuran yakni mengukur korelasi antara indikator dengan konstruk/variabel laten. Dengan mengetahui korelasinya akan diketahui validitas dan reliabilitas sebuah model. Untuk mengukur validitas dan reliabilitas konstruk, dilakukan dengan melihat validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk (Ghozali 2008). Dari hasil analisis, semua indikator baik model 1 maupun model 2 memiliki validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk yang telah dipersyaratkan. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas dan reabilitas yang baik. 2. Pengujian yang kedua adalah menguji model struktural atau disebut juga inner model menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Menilai inner model dapat dilakukan dengan cara melihat model struktural yang terdiri dari hubungan yang dihipotesiskan di antara konstruk-konstruk laten dalam model penelitian. Dengan menggunakan metode Bootstrapping pada SmartPLS,
  • 11. dapat diperoleh kesalahan standar (standard errors), koefisien jalur (path coefficients/β), dan nilai T-Statistik. Dengan teknik ini, peneliti dapat menilai signifikansi statistik model penelitian dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur hubungan. 3. Uji Validitas, Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono (2008:109). Kriteria uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity). Uji validitas ini dilakukan dengn mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik product moment correlation.). 4. Uji Reliabilitas, Menurut Husen Umar (2007:60), Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditujukan oleh instrument pengukuran. Dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang mana diperoleh dari hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah. Analisis reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode cronbach alpha Analisis validitas dan reabilitas akan dilakukan dengan bantuan paket program PLS (Partial Least Square). Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Tingkat yang dapat diterima adalah sebesar 0,70 walaupun angka itu bukanlah suatu ukuran “mati” . Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada dua model yaitu outer model dan Inner model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model yaitu: 1. Outer model (Model Measurement) Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator- indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer model : Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7. Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain. Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi reliabilitas yang tinggi. Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5. Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.
  • 12. Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk indikator formatif yaitu : Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus signifikan. Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity. Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external validity. 2. Inner Model (Model Structural). Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu : R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada konstruk endogen. Menurut Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah) Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya hubungan/pengaruh konstruk laten. Dilakukan dengan prosedur Bootrapping. Effect Size (f square). Dilakukan untuk mengetahui kebaikan model. Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding. Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar). Hanya dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan kuesioner yang terkumpul tersebut didapatkan informasi tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. 1. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) 1 Pria 51 51 2 Wanita 49 49 Jumlah 100 100 % Karakteristik Responden berdasarkan Usia No. Rentang umur Jumlah Prosentase (%) 1 < 20 tahun 11 11 2 21 tahun s/d 25 tahun 12 12
  • 13. 3 26 tahun s/d 30 tahun 34 34 4 31 tahun s/d 35 tahun 21 21 5 36 tahun s/d 40 tahun 10 10 6 41 tahun s/d 45 tahun 8 8 7 > 46 tahun 4 4 Total 100 100 Sumber : Data olahan peneliti (2015) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1 SD 1 1 2 SMP 2 2 3 SMA 1 1 4 S1 95 95 5 S2 1 1 Jumlah 100 100% Sumber : Data olahan peneliti (2015) Berdasarkan Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan S1 yaitu sebanyak 95 orang (95%) Deskripsi Variabel Penelitian Analisis data deskriptif adalah suatu analisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau populasi dimana sampel diambil (generalisasi). Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai dari hasil kuesioner masing-masing variabel. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung mean untuk mean variabel bebas dan terikat serta menganalisis tanggapan dari responden berdasarkan dari kuesioner yang diolah. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui tabulasi dan proses koding jawaban responden, maka diperoleh gambaran obyek dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk mencari nilai atau masing-masing responden dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai jawaban kuesioner masing-masing variabel dan dibagi dengan banyaknya jumlah pernyataan masing-masing variabel. Sehingga di dapatkan nilai mean. Nilai mean tersebut dimasukkan ke dalam kelas-kelas dimana penentuan intervalnya mencapai rumus sebagai berikut : Interval = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 5 – 1 = 1,00 Jumlah kelas 4 Nilai tertinggi adalah 5 berasal dari 4 skala penilaian di kuesioner. Nilai terendah adalah 1 berasal dari 1 skala penilaian di kuesioner. Jumlah kelas adalah 4, mulai dari 1 sampai 4. Dari hasil perhitungan rata-rata tiap indikator yang disertakan pada kuesioner, nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berikut :
  • 14. N0. Nilai rata-rata Klasifikasi 1 1,00 s/d 2,00 Sangat Rendah 2 2,01 s/d 3,00 Rendah 3 3,01s/d 4,00 Tinggi 4 4,00 s/d 5,00 Sangat Tinggi 1. Bauran Pemasaran Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Bauran Pemasaran Item Pernyataan Tanggapan Mean Keterangan STS TS N S SS X1.1 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi X1.2 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi X1.3 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi X1.4 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi X1.5 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi X1.6 - - 20 39 41 4,21 Sangat tinggi X1.7 - - 8 52 40 4,32 Sangat tinggi X1.8 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi X1.9 - 1 12 68 19 4,05 Sangat tinggi X1.10 - - 7 52 41 4,34 Sangat tinggi X1.11 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi X1.12 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi X1.13 - 7 12 58 23 3,97 Tinggi Rata-rata Total 4,02 Sangat Tinggi Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan informasi dari Tabel 5.5 dengan mean variabel sebesar 4,02 menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap bauran pemasaran. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,44 semuanya berada dalam rentang antara tinggi dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang moderat bahwa keempat indikator bauran pemasaran yaitu pengaruh produk, harga, tempat dan promosi 2. Gaya Hidup Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Gaya Hidup
  • 15. Item Pernyataan Tanggapan Mean Keterangan STS TS N S SS X2.1 - - 3 60 37 4,34 Sangat tinggi X2.2 - - 6 28 66 4,60 Sangat tinggi X2.3 - - 6 40 54 4,48 Sangat tinggi X2.4 - 6 7 53 34 4,15 Sangat tinggi X2.5 - 1 20 50 29 4,07 Sangat tinggi X2.6 - - 2 62 36 4,34 Sangat tinggi X2.7 - - 17 46 37 4,20 Sangat tinggi X2.8 - - 6 51 43 4,37 Sangat tinggi X2.9 - - 2 65 33 4,31 Sangat tinggi X2.10 - - 5 78 17 4,12 Sangat tinggi X2.11 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi X2.12 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi X2.13 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi X2.14 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi X2.15 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi Rata-rata Total 4,20 Sangat tinggi Sumber : Lampiran, darta diolah peneliti Berdasarkan informasi dari Tabel 5.6 dengan mean variabel sebesar 4,20 menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap gaya hidup. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,60 semuanya berada dalam rentang sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa kesepuluh indikator yaitu pengaruh sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga dan kelas sosial 3. Keputusan Pembelian Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Keputusan Pembelian Item Pernyataan Tanggapan Mean Keterangan STS TS N S SS Z1.1 - - 16 60 24 4,08 Sangat Tinggi Z1.2 1 9 8 63 19 3,90 Tinggi Z1.3 - 2 38 37 23 3,81 Tinggi Z1.4 - 9 14 53 24 3,92 Tinggi Z1.5 - 2 22 45 31 4,05 Sangat Tinggi
  • 16. Z1.6 - - 1 58 41 4,40 Sangat Tinggi Z1.7 - - - 37 63 4,63 Sangat Tinggi Z1.8 - 2 42 51 5 3,59 Tinggi Z1.9 - - 25 50 25 4,00 Sangat Tinggi Z1.10 - - 5 55 40 4,35 Sangat Tinggi Z1.11 - 2 18 54 26 4,04 Sangat Tinggi Z1.12 - 1 6 76 17 4,09 Sangat Tinggi Z1.13 - - - 35 65 4,65 Sangat Tinggi Rata-rata Total 4,12 Sangat Tinggi Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan informasi dari Tabel 5.8 dengan mean variabel sebesar 4,12 menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap keputusan pembelian. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai terendah sebesar 3,59 dan tertinggi sebesar 4,63 semuanya dalam rentang tinggi dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat indikator yaitu faktor budaya, faktor sosial, pribadi dan psikologis 4. Loyalitas Konsumen Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Loyalitas Pelanggan Item Pernyataan Tanggapan Mean Keterangan STS TS N S SS Y1.1 - - 11 78 11 4,00 Sangat tinggi Y1.2 - - 3 53 44 4,41 Sangat tinggi Y1.3 - - 26 57 17 3,91 Tinggi Y1.4 - - 4 70 26 4,22 Sangat tinggi Y1.5 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi Y1.6 - - - 25 75 4,75 Sangat tinggi Y1.7 - - 8 41 51 4,43 Sangat tinggi Y1.8 - 2 6 59 33 4,23 Sangat tinggi Y1.9 - - - 42 58 4,58 Sangat tinggi Y1.10 - - - 33 67 4,67 Sangat tinggi Y1.11 - - 6 52 42 4,36 Sangat tinggi Y1.12 - - - 41 59 4,59 Sangat tinggi Y1.13 - - 8 64 28 4,20 Sangat tinggi Y1.14 - 1 10 53 36 4,24 Sangat tinggi Y1.15 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi
  • 17. Y1.16 - - - 24 76 4,76 Sangat tinggi Y1.17 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi Y1.18 - - 1 40 59 4,58 Sangat tinggi Rata-rata Total 4,40 Sangat tinggi Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan informasi dari Tabel 5.9 dengan mean variabel sebesar 4,40 menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap loyalitas pelanggan. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai terendah sebesar 3,91 dan tertinggi sebesar 4,76 semuanya berada dalam rentang sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat indikator yaitu kurangi biaya pemasaran, trade leverage, menarik konsumen baru, merespon ancaman pesaing, nilai kumulatif bisnis berkelanjutan dan word of mouth communication Uji Instrumen Data Uji Validitas Indikator maupun item yang valid memiliki hasil perhitungan koefisien korelasi (r hitung) bernilai positif serta didukung dengan signifikansi (p) < 0,05. 1. Variabel Bauran Pemasaran Tabel 5.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bauran Pemasaran Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan X1.1 0.717 0.000 Valid X1.2 0.430 0.000 Valid X1.3 0.497 0.000 Valid X1.4 0.620 0.000 Valid X1.5 0.483 0.003 Valid X1.6 0.552 0.000 Valid X1.7 0.730 0.000 Valid X1.8 0.521 0.000 Valid X1.9 0.321 0.001 Valid X1.10 0.632 0.000 Valid X1.11 0.620 0.000 Valid X1.12 0.483 0.000 Valid X1.13 0.550 0.000 Valid Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang mewakili variabel bauran pemasaran memiliki koefisien korelasi antara 0,321 hingga 0,730. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.
  • 18. 2. Variabel Gaya Hidup Tabel 5.11 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan X2.1 0.437 0.000 Valid X2.2 0.417 0.000 Valid X2.3 0.469 0.000 Valid X2.4 0.610 0.000 Valid X2.5 0.742 0.003 Valid X2.6 0.498 0.000 Valid X2.7 0.592 0.000 Valid X2.8 0.504 0.000 Valid X2.9 0.662 0.000 Valid X2.10 0.605 0.000 Valid X2.11 0.552 0.000 Valid X2.12 0.529 0.000 Valid X2.13 0.572 0.000 Valid X2.14 0.386 0.000 Valid X2.15 0.216 0.000 Valid Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang mewakili variabel gaya hidup memiliki koefisien korelasi antara 0,216 hingga 0,742. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05 3. Variabel Keputusan Pembelian Tabel 5.13 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan Z1.1 0.432 0.000 Valid Z1.2 0.272 0.000 Valid Z1.3 0.632 0.000 Valid Z1.4 0.546 0.000 Valid Z1.5 0.547 0.000 Valid Z1.6 0.424 0.000 Valid
  • 19. Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan Z1.7 0.459 0.000 Valid Z1.8 0.616 0.000 Valid Z1.9 0.568 0.000 Valid Z1.10 0.466 0.000 Valid Z1.11 0.626 0.000 Valid Z1.12 0.445 0.000 Valid Z1.13 0.445 0.000 Valid Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang mewakili variabel keputusan pembelian memiliki koefisien korelasi antara 0,272 hingga 0,626. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05. 4. Variabel Loyalitas Konsumen Tabel 5.14 Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Konsumen Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan Y1.1 0.502 0.000 Valid Y1.2 0.468 0.000 Valid Y1.3 0.507 0.000 Valid Y1.4 0.480 0.000 Valid Y1.5 0.753 0.000 Valid Y1.6 0.584 0.000 Valid Y1.7 0.622 0.000 Valid Y1.8 0.685 0.000 Valid Y1.9 0.699 0.000 Valid Y1.10 0.487 0.000 Valid Y1.11 0.761 0.000 Valid Y1.12 0.718 0.000 Valid Y1.13 0.480 0.000 Valid Y1.14 0.667 0.000 Valid Y1.15 0.433 0.000 Valid Y1.16 0.537 0.000 Valid Y1.17 0.753 0.000 Valid Y1.18 0.603 0.000 Valid Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
  • 20. Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang mewakili loyalitas konsumen memiliki koefisien korelasi antara 0,433 hingga 0,761. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur seberapa jauh suatu alat ukur bisa dipercaya bilamana dilakukan pengulangan. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.15 Hasil Pengujian Reliabilitas No. Variabel Cronbach Nilai Kritis Keterang an 1. Bauran Pemasaran 0,785 0,60 Reliabel 2. Gaya Hidup 0,816 0,60 Reliabel 3. Keputusan Pembelian 0,781 0,60 Reliabel 4. Loyalitas Konsumen 0,894 0,60 Reliabel Sumber: Lampiran 5, data diolah peneliti Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada Tabel 5.15, maka semua variabel yang diuji memiliki nilai Cronbach > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang dilibatkan pada penelitian ini reliabel. Analisa Data Statistik SEM dengan Partial Least Square (PLS) Model Struktural Penelitian Evaluasi Outer Model 1. Convergent validity Evaluasi pertama pada outer model adalah convergent validity. Untuk mengukur convergent validity yaitu dengan melihat nilai outer loadings. Suatu konstruk dari penelitian yang dilengkapi dengan beberapa indikator dikatakan memenuhi convergent validity jika memiliki nilai outer loading> 0,5. Indikator dari konstruk yang tidak memenuhi syarat convergent validity maka indikator yang bersangkutan dieliminasi dari model dan tidak disertakan lebih lanjut dalam analisa data a. Bauran Pemasaran Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator pengaruh ideal pada item ke-6 yaitu X1.8 yaitu sebesar 0,754. Sedangkan nilai loading factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-2 yaitu stimulasi intelektual pada X1.2 sebesar 0,511. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari model. b. Gaya Hidup Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator
  • 21. pengaruh ideal pada item ke-4 yaitu X2.5 yaitu sebesar 0,720. Sedangkan nilai loading factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-10 yaitu stimulasi intelektual pada X2.13 sebesar 0,476. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari model c. Keputusan Pembelian Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator pengaruh ideal pada item ke-5 yaitu Z1.9 yaitu sebesar 0,828. Sedangkan nilai loading factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-1 yaitu stimulasi intelektual pada Z1.1 sebesar 0,535. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari model. d. Loyalitas Konsumen Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator pengaruh ideal pada item ke-7 yaitu Y1.11 yaitu sebesar 0,748. Sedangkan nilai loading factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-5 yaitu stimulasi intelektual pada Y1.6 sebesar 0,521. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari model. Dari hasil pengujian convergent validity yang telah dilakukan, khususnya terhadap konstruk penelitian yang memiliki lebih dari satu buah indikator, maka perhitungan analisa Partial Least Square diulangi dengan kondisi dimana beberapa indikator dari konstruk yang tidak memenuhi syarat dieliminasi dari model. Penggambaran model setelah mengalami uji pengukuran model dapat dilihat sebagai berikut : Model Akhir Setelah Uji Convergent Validity 2. Discriminant Validity Evaluasi kedua pada outer model adalah discriminant validity. Untuk mengukur discriminant validity dapat digunakan nilai cross loading. Suatu indikator dikatakan memenuhi discriminant validity jika nilai cross loading indicator terhadap variabelnya
  • 22. adalah yang terbesar dibandingkan terhadap variable yang lainnya. Nilai cross loading pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini: Discriminant Validity Bauran G_Hidup Keputusan Loyalitas X1.1 0,710929 0,178272 0,294392 0,108189 X1.3 0,529843 0,342184 0,253697 0,149375 X1.4 0,523911 0,078013 0,158185 0,028418 X1.6 0,571330 0,237011 0,522293 0,190297 X1.7 0,735929 0,405333 0,323048 0,261509 X1.8 0,747552 0,396516 0,512440 0,362391 X1.13 0,717960 0,189956 0,429834 0,205218 X2.2 0,206738 0,631146 0,226391 0,476953 X2.3 0,230186 0,694118 0,174068 0,534145 X2.4 0,149146 0,612089 0,026111 0,222558 X2.5 0,253356 0,703400 0,191708 0,416171 X2.6 0,128415 0,616109 0,094910 0,501796 X2.7 0,244086 0,539282 0,091939 0,416358 X2.8 0,226841 0,621178 0,355145 0,522726 X2.9 0,523970 0,610828 0,440851 0,290007 X2.10 0,413359 0,660728 0,330502 0,486330 Z1.3 0,420766 0,296975 0,535073 0,265654 Z1.5 0,219987 0,328178 0,603531 0,329718 Z1.7 0,481469 0,088452 0,644624 0,249463 Z1.8 0,527818 0,132722 0,619144 0,042817 Z1.9 0,567226 0,310728 0,848897 0,476763 Z1.10 0,116215 0,354101 0,542626 0,560236 Z1.11 0,414331 0,190363 0,797389 0,352380 Y1.5 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484 Y1.6 0,210020 0,320225 0,242559 0,576375 Y1.7 0,004119 0,385062 0,257065 0,677738 Y1.8 0,177464 0,556794 0,428099 0,657504 Y1.9 0,217532 0,390320 0,376330 0,733013 Y1.10 0,339060 0,428694 0,373383 0,540433 Y1.11 0,283778 0,662246 0,329940 0,775127 Y1.12 0,373777 0,638992 0,387545 0,745208 Y1.14 -0,053360 0,555183 0,091663 0,685640 Y1.16 0,418596 0,217357 0,459632 0,541373 Y1.17 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484 Y1.18 0,286379 0,580885 0,406928 0,687845 Sumber : Lampiran, data diolah peneliti
  • 23. Tabel di atas menunjukkan discriminant validity bahwa korelasi konstruk likuiditas dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator kebijakan operasional dengan konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator blok lainnya, sehingga dapat dikatakan semua variabel telah valid. 3. Nilai Composite Reliability Untuk mengukur sebuah variable memiliki Composite Reliability, yang baik dalam kelompok indikator dapat dilihat dari nilai Composite Reliability ≥ 0.7. Nilai Composite Reliability dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Composite Reliability Nilai Keterangan Bauran Pemasaran 0.837 Reliabel Gaya Hidup 0.857 Reliabel Keputusan Pembelian 0.843 Reliabel Loyalitas Konsumen 0.911 Reliabel Sumber : Lampiran, data diolah peneliti Tabel di atas menunjukkan Composite Reliability nilai > 0,7 yang berarti semua variabel telah memenuhi composite reliability yang dipersyaratkan dan memenuhi nilai yang memuaskan. 4. Nilai Average Variance Extracted Nilai Average Variance Extracted (AVE) masing-masing variabel dapat dilihat dari tabel berikut ini. Nilai Average Variance Extracted (AVE) AVE Keterangan Bauran Pemasaran 0.394 < 0,5 Gaya Hidup 0.381 < 0,5 Keputusan Pembelian 0.400 < 0,5 Loyalitas Konsumen 0.467 < 0,5 Sumber : lampiran, data diolah peneliti Hasil tabel di atas didapatkan, bahwa hampir semua konstruk memiliki nilai AVE dibawah 0,5 sehingga sedasngkan semua konstruk membentuk model yang baik maupun mendekati baik. Oleh karena itu, nilai tersebut dikonfrontasikan dengan nilai akar dari nilai AVE masing-masing indikator agar memastikan bahwa model yang diteliti sudah memenuhi uji validitas konvergen. Cara lain untuk mengetahui validitas diskriminan dengan cara uji Fornell- Larcker criterion. Uji ini membandingkan square root of average variance extracted (AVE) dengan latent variabel correlations. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
  • 24. Nilai Rooted-Average Variance Extracted (AVE) AVE AVE Keterangan Bauran Pemasaran 0.394 0.528 > 0,5 Gaya Hidup 0.381 0.501 > 0,5 Keputusan Pembelian 0.400 0.542 > 0,5 Loyalitas Konsumen 0.467 0.566 > 0,5 Sumber : lampiran, data diolah peneliti Tabel di atas memperlihatkan bahwa semua konstruk sudah memiliki nilai AVE hampir mendekati 0,5 dan didukung juga dengan nilai dari root AVE mendapatkan nilai lebih dari 0,5 sehingga masing-masing konstruk dapat dikatakan memenuhi standar uji validitas yang baik. 5.3.1 Evaluasi Inner Model 1. Nilai Goodness of Fit 1. Nilai R-Square Evaluasi pertama pada inner model dilihat dari nilai R-Square atau koefisien determinasi. Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan nilai R-Square sebagai berikut: Goodness of Fit (R2 ) Sumber: Lampiran, data diolah peneliti Tabel di atas menunjukkan semua nilai R-Square > 0,00 yang berarti bahwa nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan estimasi parameternya memenuhi syarat, atau dengan kata lain telah memenuhi Goodness of Fit yang baik. 2. Koefisien Jalur Seluruh Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat digambarkan secara eksplisit pada gambar berikut ini : Kerangka Hipotesis Penelitian Berdasarkan analisa data menggunakan metode Partial Least Square, maka penelitian ini mendapatkan hubungan antar konstruk sebagai berikut : Memberi Pengaruh Terpengaruh KeteranganKeputusan pembelian Loyalitas Konsumen Bauran Pemasaran 0,378863 > 0,00 Gaya Hidup 0,590888 > 0,00
  • 25. Pengaruh antar Konstruk Penelitian Bobot Pengaruh T-Statistic T-kritis Keterangan Bauran -> Keputusan 0,078321 6,961,215 1,96 Signifikan Bauran -> Loyalitas 0,087581 0,364391 1,96 Tidak signifikan G_Hidup -> Keputusan 0,086914 1,562,512 1,96 Tidak signifikan G_Hidup -> Loyalitas 0,055722 12,471,329 1,96 Signifikan Keputusan -> Loyalitas 0,093771 4,014,625 1,96 Signifikan Sumber : Lampiran, data diolah peneliti 3. Pembuktian Hipotesis H1 : Bauran pemasaran berpengaruh Keputusan Pembelian Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik > tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen merasakan dampak bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro dalam memasaran produknya (lihat Tabel 5.5). Misalnya saja, konsumen merasakan keunggulan dan keuntungan jika mengkonsumsi produk PT. Sinar Sosro (lihat Tabel 5.9). H2 : Gaya Hidup tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis (1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Gaya Hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen tidak menjadikan gaya hidup sebagai pilihan dan pengambilan keputusan untuk konsumsi Teh Sosro walaupun ada pengaruh internal dan eksternal. Konsumen dalam mengambilan keputusan untuk konsumsi produk Teh Sosro kebanyakan dikarenakan masih adanya kebutuhan seketika yaitu haus dahaga dan kebutuhan menyimpan minima Teh Sosro berjaga-jaga dalam perjalanannya aktifitas konsumen. (lihat Tabel 5.6). H3 : Bauran Pemasaran tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen. Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik < Bauran Pemasaran Keputusan Pembelian Pengaruh sebesar 0,078 t = 6,961 Gaya Hidup Keputusan Pembelian Guru Pengaruh sebesar 0,086 t = 1,562 Bauran Pemasaran Loyalitas Konsumen Pengaruh sebesar 0,087 t = 0,364
  • 26. tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Bauran pemasaran pengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa keempat indikator bauran pemasaran tidak serta merta membentuk loyalitas konsumen terhadap Teh Sosro. Hal ini disebabkan banyaknya produk pesaing yang memberikan hal lain yang lebih baik dari Teh Sosro yaitu dari hal produk, harga, tempat maupun promosi, sehingga konsumen Teh Sosro berpaling mencoba produk lain (lihat Tabel 5.7). H4 : Gaya hidup berpengaruh Loyalitas Konsumen. Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis (12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa gaya hidup yang sehat dan praktis produk Teh Sosro menjadikan konsumen loyal dan mendapatkan manfaat dan keuntungan dari produk tersebut. (lihat Tabel 5.5 dan Tabel 5.7). H5 : Keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Hipotesis kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki tstatistik > tkritis (4,014 > 1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa keputusan pembelian mengakibatkan konsumen menjadi loyal yaitu adanya pembelian kembali produk untuk dikonsumsi dan konsumen tidak segan- segan memberikan informasi kepada orang sekitarnya mengenai keunggulan produk Teh Sosro (lihat tabel 5.6). 1. Bauran Pemasaran Menurut Kotler (2007:17), alat-alat bauran pemasaran adalah produk, harga, tempat dan promosi. Keempat variabel tersebut diteliti pengaruhnya terhadap keputusan konsumen. a. Bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik > tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro mampu mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produknya. Hal ini dibuktikan dari hipotesis pertama yang menunjukkan signifikan dan berhasilnya bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian produk. Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang terdahulu Michael Christian (2014), Gaya Hidup Loyalitas Konsumen Pengaruh sebesar 12,471 t = 0,055 Keputusan Pembelian Loyalitas Konsumen Guru Pengaruh sebesar 0,093 t = 4,014
  • 27. Melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Bauran Produk, Harga, Distribusi, Promosi terhadap keputusan membeli produk perabotan plastik Neoplas Gresik”. Tujuan ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi(X3), tempat(X4), terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil analisa digunakan adalah analisa SEM (Structural Equation Modelling) sebagai berikut: hasil yang diperoleh menunjukkan produk dan harga menentukan keputusan konsumen dalam membeli produk, nilai p-value (sig) kurang dari 5%. Sedangkan promosi dan distribusi (tempat) tidak memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian untuk membeli produk, hal ini nilai p-value (sig) lebih dari 5%. Walaupun dari dua variabelnya yaitu distribusi dan promosi tidak menunjukkan signifikansi terhadap keputusan konsumen. Hal ini disebabkan produk PT Sinar Sosro tergolong convinence product dan PT. Neoplas Gresik tergolong Shopping product dan biaya anggaran yang dikeluarkan dalam bauran pemasaran dikeluarkan PT.Sinar Sosro sebagai perusahaan nasional lebih banyak. b. Bauran pemasaran terhadap keputusan loyalitas konsumen Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik < tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro tidak mempengaruhi konsumen loyal terhadap produknya. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu Muhammad Satrio Budi Santosa. Dalam penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap loyalitas minuman Yakult di Wonosobo Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Variabel yang digunakan bauran pemasaran yang terdiri dari produk(X1), harga(X2), distribusi(X3),dan promosi(X4) apakah berpengaruh terhadap variable terkait (Y) Loyalitas konsumen. Hasil dari penelitian ini adalah: Pengaruh produk terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai thitung 26,423 ≥ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,000 < (0,05), maka hipotesis kedua yang menyatakanbahwa produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo didukung Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai thitung0,709<ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,480> (0,05), maka hipotesis ketiga yang menyatakanbahwa harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo tidak didukung. Pengaruh promosi terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai thitung 2.348≥ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,021< (0,05), maka hipotesis keempat yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo didukung.
  • 28. Pengaruh tempat terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai thitung 54.996≥ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,000< (0,05), maka hipotesis kelima yang menyatakanbahwa tempat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo didukung. Dari penelitian terdahulu yang tidak berpengaruh hanya faktor harga, variabel yang lain berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dan ini adalah salah satu indikator variabel bauran pemasaran peneliti di PT. Sinar Sosro. PT. Yakult dan PT. Sinar Sosro sama bergerak memproduksi di bidang convinence goods. Jadi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Yakult lebih efektif dibanding PT. Sinar Sosro dalam strategi menjaring konsumen yang loyal kecuali di faktor harga. Sedangkan PT. Sinar Sosro dalam bauran pemasaran yang dilakukan tidak mempengaruhi loyalitas konsumen. Hal ini yang harus diperhatikan oleh PT. Sinar Sosro agar dalam bauran pemasaran berorientasi untuk menjaring konsumen yang loyal. 2. Gaya Hidup Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu/internal yaitu: Sikap, Pengalaman, Kepribadian, konsep diri, motif, persepsi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: kelompok referensi, keluarga, Kelas sosial, Kebudayaan. Untuk penelitian ini Penulis mengambil lima indikator untuk mengukur gaya hidup yaitu: sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas sosial. a. Gaya Hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis (1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dimaksud gaya hidup di perusahaan PT. Sinar Sosro yaitu sesuai filosofi pendiri PT. Sinar Sosro menjadikan produk Teh Sosro, produk yang sehat, aman dan praktis. Tetapi dalam hipotesis tidak berdampak signifikan atau berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.hal ini bisa dilihat dari hasil hipotesis ketiga bahwa gaya hidup tidak berpengaruh pada keputusan pembelian. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Rumah (Studi kasus konsumen perumahan Graha Pesona Jatisari Mijen Semarang di PT. Pesona Graha Hexa Mandiri)”.Dalam penelitian ini variabel gaya hidup sebagai berikut : Aktivitas (X1) ,Minat (X2), Opini (X3) dan Keputusan pembelian (Y). Hasil dari penelitian tersebut adalah keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya faktor budaya, faktor sosial, pribadi, psikologis. Kaitannya dengan penelitian ini terletak pada faktor pribadi yang terdiri dari usia dan siklus hidup keluarga, lingkungan ekonomi, pekerjaan, kepribadian, dan gaya hidup. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Uji pengaruh antara aktivitas terhadap keputusan pembelian berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Aktivitas (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,904 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,371 lebih besar dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05 (0,371>0,05); berarti terletak h0 diterima, sehingga secara parsial (individu) variabel ini tidak terdapat pengaruh yng signifikan antara variabel Aktivitas (X1) terhadap keputusan
  • 29. pembelian (Y). Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 2,313 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,026 lebih kecil dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05 (0,026>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara parsial (individu) variabel ini terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Opini (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 3,401 dan nilai probabilitasnyasebesar 0,002 lebih kecil dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05 (0,002>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara parsial (individu) variabel ini terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Opini (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). b. Jadi kesimpulannya dari hasil penelitian sebagai berikut: Variabel Aktivitas (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang. Variabel minat (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang. Variabel opini (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang. Indikator gaya hidup (activity, interest, opinion) tidak semua variabelnya mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di PT. Pesona Graha Hexa Mandiri sebagai perusahaan developer perumahan yaitu variabel aktivitas (X1). Hal ini selaras di PT. Sinar Sosro, bahwa cita-cita pendiri perusahaan menginginkan produk minuman Teh Sosro merupakan bagian gaya hidup yang sehat, aman dan praktis tidak mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk Teh Sosro. Hal ini harus diperhatikan pihak PT. Sinar Sosro bahwa gaya hidup sehat, aman dan praktis tidak menjadi pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian produk. Hal ini membutuhkan survey lebih lanjut, apakah perusahaan sudah informasikan mengenai keunggulan produk ini atau jika sudah dilakukan apakah semua konsumen telah mengetahui bahwa Teh Sosro adalah minuman teh yang bergaya hidup yang sehat untuk kesehatan, aman dikonsumsi dan praktis dibawa. b. Gaya Hidup berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis (12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Valdo R Warganegara dalam penelitian berjudul “Analisis pengaruh gaya hidup, kelompok referensi, dan bauran pemasaran terhadap loyolitas pelanggan Smartphone merek Samsung Galaxy Note 3 dan 4 di Bandar Lampung, penelitian ini adalah berjudul apakah gaya hidup, kelompok referensi ,bauran pemasaran,memiliki pengaruh baik secara (bersama-sama) simultan ataupun parsial terhadap loyalitas konsumen Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung. Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini Hipotesis yang dirumuskan: Variabel Gaya Hidup, Kelompok Referensi, Bauran Pemasaran (X) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen (Y) Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung.
  • 30. 2. Setelah dilakukan analisis didapat hasil bahwa : variabel gaya hidup, kelompok referensi, dan bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung dapat diterima dengan pengaruh sebesar 32,7%. Hal ini dikarenakan nilai probalitas hitung uji F lebih kecil dari nilai 0.05 (0.000 < 0,05). Variabel gaya hidup memiliki pengaruh terbesar yaitu 58,8%, pengaruh variabel terbesar kedua adalah variabel bauran pemasaran sebesar 30,2%,variabel kelompok referensi merupakan variabel dengan pengaruh terkecil yaitu sebesar 28,6%. Gaya hidup menjadi variabel tertinggi menjadikan loyalitas konsumen. PT. Samsung sebagai barang shopping goods selaras PT.Sinar Sosro sebagai barang convinience goods terbukti juga bisa gaya hidup menjadikan konsumen menjadi loyal. Hal ini menunjukkan bahwa Teh Sosro berhasil menunjukkan keunggulan dan manfaat produk yang dapat dirasakan oleh konsumen dibanding produk pesaing. Sehingga konsumen akan loyal tetap konsumsi produk dan tidak akan segan-segan informasikan ke orang lain mengenai keunggulan produk Teh Sosro. 3. Keputusan Pembelian mempengaruhi loyalitas konsumen Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2010:166) dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu budaya, sosial, pribadi, dan faktor psikologis. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut tidak dapt dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus mempertimbangkannya. Hipotesis kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki tstatistik > tkritis (4,014 > 1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Untuk penelitian ini Penulis mengambil empat indikator tersebut untuk mengukur keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Sesuai dengan hipotesis kelima menunjukkan adanya signifikan bahwa keputusan pembelian mempengaruhi terhadap loyalitas konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Rudy Aryanto; Susanto; Liu Santa Stefenny dalam penelitian berjudul ”Dampak Loyalitas dari keputusan konsumen disebabkan kualitas pelayanan dan promosi pada usaha Gimnastik di Thamrin City Jakarta” . 1. Dalam penelitian dengan variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z). 2. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan secara keseluruhan, maka pengaruh variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z), maka dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, loyalitas pelanggan (Z) dipengaruhi oleh kualitaspelayanan ritel (X1) secara simultan sebesar 49,1% dan sisanya sebesar 50,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,491. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,491. Kedua, keputusan pembelian (Y) dipengaruhi oleh promosi (X2) secara simultan sebesar 49,7% dan sisanya sebesar 50,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai promosi sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,497. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka
  • 31. nilai loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,497. Hasil dari penelitian kualitas loyalitas konsumen di Gold’s Gym Thamrin city. Dapat diartikan bahwa loyalitas konsumen Gold’s Gym Thamrin city sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diterima konsumen. Promosi (X2) mampunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan. Kualitas pelayanan (X1) ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pada konsumen Gold’s Gym Thamrin City. pengambilan keputusan pembelian konsumen Gold’s Gym Thamrin City dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, dan promosi sehingga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Gold’s Gym Thamrin City. Keputusan pembelian di Gold’s Gym Thamrin City yang mengakibatkan loyalitas konsumen. Hal ini juga terjadi di PT. Sinar Sosro. Maka hal ini harus diperhatikan oleh PT. Sinar Sosro, bahwa keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk Teh Sosro menjadikan konsumen tersebut akan menjadi konsumen loyal. Yaitu loyalitas konsumen terhadap konsumsi kembali Teh Sosro, dan memungkinkan konsumen akan mencoba konsumsi produk-produk PT.Sinar Sosro lainnya. Karena dengan memperhatikan konsumen loyal akan memberikan dampak signifikan yang positif terhadap kredibilitas dan profit perusahaan dalam jangka panjang. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Penelitian ini telah mengobservasi pengaruh bauran pemasaran, gaya hidup terhadap keputusan pembelian, loyalitas konsumen dan pengaruh keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal utama yang didapat, yaitu : 1. Dimunculkannya variabel yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu variabel gaya hidup yang berpengaruh pada keputusan pembelian dan loyalitas konsumen untuk produk minuman atau convinience goods 2. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini membawa implikasi bahwa peningkatan maupun penurunan bauran pemasaran yang dilakukan PT. Sinar Sosro akan mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk- produk PT. Sinar Sosro yang lain. 3. Bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa peningkatan bauran pemasaran yang dilakukan PT. Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT. Sinar Sosro yang lain 4. Gaya hidup yang berorientasi activity, interest and opinion tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa gaya hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk PT. Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT. Sinar Sosro yang lain. 5. Gaya hidup yang berorientasi ke activity, interest and opinion berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa gaya hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk PT. Sinar
  • 32. Sosro berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT. Sinar Sosro yang lain. 6. Keputusan pembelian konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa keputusan pembelian konsumen menjadikan konsumen loyal setelah merasakan manfaat dan keunggulan Teh Sosro dan produk-produk PT. Sinar Sosro. Saran Sesuai hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : 1. Bagi pihak perusahaan Temuan penelitian memperlihatkan bahwa bauran pemasaran yang telah dilakukan perusahaan telah berhasil mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk memilih produk Teh Sosro. Akan tetapi bauran pemasaran tidak berhasil mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk Teh Sosro. Maka sebaiknya perusahaan kembali menganalisa produknya apakah membuat packaging yang lebih menarik, size yang ekonomis dan variant rasa yang lebih banyak. Harga yang dijual apakah sudah kompetitif dengan produk pesaing utamanya. Distribusi produk apakah sudah merata di semua channel outlet dan promosi yang sudah dijalankan apakah efektif dan mengenai sasaran di konsumen yang dituju yaitu menjadikan konsumen menjadi konsumen yang loyal terhadap produk Teh Sosro Gaya hidup yang selaras dengan filosofi gaya hidup minuman Teh Sosro yang aman,sehat dan praktis menunjukkan tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan tetapi mempengaruhi loyalitas konsumen jika sudah merasakan manfaat dan keunggulan Teh Sosro. Maka sebaiknya perusahaan memperhatikan perilaku konsumen dari cara konsumen menyikapi produk Teh Sosro , pengalaman dan pengamatan konsumen selama konsumsi Teh Sosro, kepribadian konsumen yang selektif terhadap suatu produk, pengaruh keluarga dan pengaruh kelas sosial. Jika konsumen merasa terlayani, terpenuhi dan terpuaskan dengan produk Teh Sosro, maka konsumen tidak hanya karena gaya hidup mereka menjadi konsumen loyal tetapi karena gaya hidup yang sehat, aman dan praktis mempengaruhi keputusan pembelian mereka. 2. Bagi peneliti yang selanjutnya Mengingat keterbatasan penelitian ini, diharapkan peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis untuk : a. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja, seperti kualitas pelayanan, kenyamanan tempat belanja dan fasilitas keamanan b. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen terhadap produk, seperti member card, pemberian reward dan harga khusus. c. Menambah sampel hasil penelitian, sehingga hasil penelitian bisa digeneralisasi. d. Menambah variabel lain yang berpengaruh bukan hanya keputusan konsumen membeli, tetapi juga minat konsumen untuk mereferensikan produk tersebut. e. Peneliti menyarankan untuk variabel gaya hidup bisa dipakai oleh peneliti selanjutnya di jenis produk non-convinience goods. Khususnya Jika penelitiannya mengacu pada pengaruh gaya hidup pada keputusan pembelian konsumen pada produk non-convinience goods. Peneliti menyarankan untuk variabel gaya hidup dipakai oleh peneliti selanjutnya di jenis produk
  • 33. Convinience Goods. Jika produk dikemas di tempat ekslusive dan menarik konsumen walau dengan harga mahal, contoh café starbuck, café haagen dasz dan café excelso. TINJAUAN PUSTAKA Abdillah,Willy dan Hartono,Jogiyanto.2015. Alternatif Structural Equation Modelling. Penerbit Andi Jogjakarta. Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung. Amin Widjaja, 2005, Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Pembelian, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Aripin Setiawardi, M. Ali Ramdhani, Andri ikhwana ,Jurnal Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di TamanAir Panas Darajat Pass Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. FEUI. Jakarta. Astuti, Sri Wahjuni dan I Gde Cahyadi. 2007. Keputusan Pembelian. Majalah Ekonomi Tahun XVII. No. 2.Agustus. hal. 145 – 156. Basu Swastha dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern. Li Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset. Budiarto, Teguh. 2013, Dasar Pemasaran, Gunadarma, Jakarta. Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Prenada Media Group. Jakarta. Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. Edition. The Dryden Press, p. 449 Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen : Edisi Keenam Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Engel, J. F., R.D. Blackwell and P.W. Miniard.1995. Consumer Behaviour. Eight Gerson, Richard. F, 2004, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM Jakarta Ghozali,Imam.2008. Structural Equation Modeling metode alternatif dengan Partial Least Square, edisi 2. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  • 34. Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan 2. Yrama Widya. Bandung. Hasan, Iqbal, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT Bumi Aksara Hasan, Iqbal, 2004. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi TeknologiGarut Kennedy, J. dan Soemanagara,R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-11. Jilid 1. PT Indeks: Jakarta Kotler, P. 2012, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid Satu dan Dua. Edisi Ketiga belas. PT Prenhallindo. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima (terjemahan), Erlangga, Jakarta Muhammad Satrio Budi Santosa, 2013, Jurnal Pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo Rudy Aryanto; Susanto; Liu Santa Stefenny,2011,Dalam penelitian berjudul ” Dampak Loyalitas dari keputusan konsumen disebabkan pleyana dan promosi pelayanan pada usaha Gimnastik Sarwono.Jonathan dan Narimawati.Umi.2015. Membuat skripsi,tesis dan disertasi dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Penerbit Andi Jogjakarta Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumen Behaviour. 7th ed. Prentice Hall. New Jersey. Upper Saddle River. Subagyo, Pangestu, 2003. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Sugiyono.2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif, Penerbit Alfabeta Bandung Sugiyono.2014. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif. Penerbit Alfabeta Bandung Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  • 35. Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen, teori, dan penerapannya dalam pemasaran, edisi pertama, Ghalia Indonesia. Supranto, J., dan Limakrisna, N. (2007). Perilaku konsumen dan strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media. Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta edisi IV. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. 1997. Yogyakarta: Andi Press Valdo, R Warganegara,2011, Analisis Pengaruh Gaya Hidup, kelompok Referensi dan Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Smartphone SAMSUNG GALAXY NOTE III & IV di Bandar Lampung Wahdi, Mochamad. 2008. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Rokok Widiana, Muslichah E. dan Bonar Sinaga. (2010). Dasar dasar Pemasaran. Bandung : Karya Putra www.sosro.com Yuzirman,Badroni & Sumardy. 2012. Kiss Marketing. Jakarta: Upnormals Publishing.