SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Uji Toksisitas Jangka Pendek
apt. Nurraya Lukitasari, M. Farm.
Jenis-jenis Uji Toksisitas
• Uji toksisitas akut
• Uji toksisitas jangka pendek (subakut/kronis)
• Uji toksisitas jangka panjang
adalah uji yang dilakukan dengan memberikan zat uji secara
berulang-ulang selama masahidup hewan coba atau sekurang-
kurangnya sebagian besar dari masa hidupnya.
Misalnya 18 bulan untuk mencit, 24 bulan untuk tikus dan 7-10 tahun
untuk anjing dan monyet.
Toksisitas Akut
• Toksisitas akut adalah efek berbahaya yang terjadi segera setelah terpapar
suatu zat tunggal atau kombinasi zat sekali atau beberapa kali dalam waktu
singkat.
• Pada definisi lainnya yaitu efek berbahaya yang terjadi segera setelah
terpapar dosis tunggal atau berulang dalam waktu 24 jam.
• Jumlah paparan mengacu pada jumlah yang dapat mengancam kehidupan
(over dosis), untuk pembunuhan, atau bunuh diri
• Toksisitas dapat didefinisikan sebagai kapasitas suatu zat untuk
menimbulkan efek yang berbahaya
• Efek berbahaya sendiri artinya efek yang menyebabkan kesakitan yang
mengganggu kondisi tubuh secara umum
Uji Toksisitas Akut
• Uji toksisitas akut adalah tata cara tertentu yang dirancang untuk
menentukan dosis letal median (LD50, LC50) suatu zat dan
kemungkinan mekanisme kerja dan target organ.
• LD50 atau LC50 = dosis atau konsentrasi yang diberikan sekali
(tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam dari suatu hewan yang
secara statistik diharapkan dapat mematikan 50% hewan coba.
Manfaat Uji Toksisitas
a. Menentukan interval dosis untuk uji-uji berikutnya (uji farmakologi,
toksisitas subakut, subkronis, dan toksisitas jangka panjang
b. Untuk mengklasifikasikan zat uji, apakah masuk ke dalam kategor
toksik, supertoksik, atau yg lain
Kategori Nilai LD50 (mg/kg BB)
Supertoksik 5 mg/kg BB
Amat sangat toksik 5 – 50 mg/kg BB
Sangat toksik 50 – 500 mg/kg BB
Toksik sedang 0,5 – 5 g/kg BB
Toksik ringan 5 – 15 g/kg BB
Praktis tidak toksik > 15 g/kg BB
Manfaat Uji Toksisitas
• Mengidentifikasi kemungkinan target organ atau sistem fisiologi yang
dipengaruhi
• Mengetahui hubungan antara dosis dengan timbulnya efek seperti
perubahan perilaku, koma, dan kematian
• Mengetahui gejala-gejala toksisitas akut sehingga bermanfaat untuk
membantu diagnosis adanya kasus keracunan
• Mencari zat-zat yang potensial sebagai antikanker karena jika suatu
zat memiliki LD50/LC50 kurang dari 1000 mg/kg BB, maka zat ini
dianggap potensial sebagai sitotoksik
Manfaat Uji Toksisitas
• Untuk keperluan evaluasi keberhayaan suatu zat melalui data yang
diperoleh seperti nilai slope dari grafik hubungan antara log dosis
versus respon
• Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, cara pemberian, dan faktor
lingkungan terhadap toksisitas suatu zat.
• Mengetahui variasi respon antar spesies dan antar strain, serta
memberikan informasi tentang reaktivitas suatu populasi hewan
Rancangan Uji Toksisitas
a. Pemilihan hewan coba
Uji toksisitas akut umumnya menggunakan tikus dan mencit.
Hewan ini dipilih karena mudah ditangani, murah, dan mudah
didapatkan.
Hewan yang digunakan sebelumnya diaklimatisasi dan observasi
minimal 1 minggu
Hewan yang dipilih harus homogen dan sensitive terhadap zat uji serta
mempunyai metabolisme yang sama dengan manusia
Rancangan Uji Toksisitas
b. Cara Pemberian dan Penentuan Dosis
Cara pemberian zat uji harus disamakan dengan penggunaan zat
tersebut pada manusia, umumnya zat uji diberikan melalui sonde.
Hewan dipuasakan 16 jam sebelum pemberian zat uji
Biasanya diberikan dengan konsentrasi yang tetap untuk bermacam-
macam dosis daripada berdasarkan volume yang tetap
Menentukan LD50
a. Farmakope Indonesia ed. III
b. Weil
c. Probit
d. Reed & Muench
a. Cara Farmakope Indonesia III (FI III)
Syarat-syarat:
 Menggunakan seri dosis atau konsentrasi yang berkelipatan tetap
 Jumlah hewan percobaan atau biakan jaringan setiap kelompok
harus sama
 Dosis harus diatur sedemikian rupa supaya memberikan respon dari
0-100% dan hitungan dibatasi pada rentang tersebut
Rumus perhitungan LD50:
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
Contoh (Cara FI III)
Kelompok Dosis
(mg/kg)
Log dosis Jumlah
hewan
Kematian % kematian
(pi)
1 1 5 1
2 10 5 2
3 100 5 4
4 1000 5 5
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
 m = log LD50
 a = logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan jumlah kematian 100% setiap kelompok = log 1000 = 3
 b = beda log dosis yang berurutan = 2 – 1 = 1
 𝑝𝑖 = jumlah hewan yang mati menerima dosis dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis tersebut
𝑝𝑖 =
m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
b. Cara Weil
Rumus:
• Log m = log D + log d (f+1)
Contoh (Metode Weil)
Kelompok Dosis
(mg/kg)
Jumlah
hewan
Kematian
(r)
% kematian
(pi)
1 1 5 0
2 10 5 2
3 100 5 4
4 1000 5 5
Log m = log D + log d (f+1)
 m = LD50
 D = dosis terkecil yang digunakan = 1
 d = kelipatan dosis = 10
 f = suatu nilai dalam tabel Weil, karena angka kematian tertentu (r) = 0,300
Log m = log D + log d (f+1)
Tabel Weil
c. Metode Probit
• Menggunakan tabel probit
• Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit
dengan log dosis, Y = mX+b
• Karena menghitung LD50, maka masukkan nilai probit dari 50% (yaitu
5) pada nilai Y di persamaan garis lurus.
• Nilai LD50 atau LC50 dihitung dari nilai anti log X pada saat Y = 5
c. Metode Probit
• Berdasarkan tabel di atas, cari terlebih dahulu nilai slope (m) dan
intersep (b)
• m =
𝑋. 𝑌− 𝑛 . 𝑋𝑌
( 𝑋)2
−𝑛 . 𝑋2 =
(6.01 𝑋 24.4395) − (5 x31.33494)
6,01 𝑥 6,01 −(5 𝑥 8,14)
= 2.13
• b =
𝑋. 𝑋𝑌− 𝑋2
𝑌
( 𝑋)2 −𝑛 . 𝑋2 = 2.317
Kelomp
ok
Dosis
(mg)
Jumlah
hewan
Kematian %
kematian
Log Dosis
(X)
Probit (Y) X2 Y2 XY
1 4 10 1 3,7184 0,36 13,83 2.23104
2 8 10 2 4,1684 0,81 17,38 3.75156
3 16 10 4 4,7467 1,44 22,53 5.69604
4 32 10 7 5,5244 2,25 30,51 8.2866
5 64 10 9 6,2816 3,28 39,46 11.3697
Jumlah 6.01 24.4395 8.14 123.71 31.33494
Lihat tabel Probit
berdasarkan % kematian
c. Metode Probit
• Masukkan nilai m dan b pada persamaan garis lurus Y =mX + b
• Y= 2.13X + 2.317
• 5= 2.13X + 2.317
• X = 1,259
• LD50 = antilog X = antilog 1,259 = 17,78 mg
Kelomp
ok
Dosis
(mg)
Jumlah
hewan
Kematian %
kematian
Log Dosis
(X)
Probit (Y) X2 Y2 XY
1 4 10 1
2 8 10 2
3 16 10 4
4 32 10 7
5 64 10 9
Jumlah
Lihat tabel Probit
berdasarkan % kematian
Tabel Probit
d. Cara Reed & Muench
• Y =g + log s
• g = h x i
• h =
50% −𝑎
𝑏 −𝑎
• i = log
𝑘
𝑠
d. Cara Reed & Muench
h =
50% −𝑎
𝑏 −𝑎
=
• h = ukuran jarak
• a = % kematian <50%
• b = % kematian >50%
Dosis
(mg)
Jumlah
Hewan Uji
Hewan
Mati
Hewan
Hidup
Nilai Kumulatif
Mati Hidup Total Ratio Kematian
(=mati/total)
% Kematian
4 10 1 9
8 10 2 8
16 10 4 6
32 10 7 3
64 10 9 1
i = log
𝑘
𝑠
=
i = kenaikan dosis
k = Dosis yg menyebabkan kematian >50%
s = Dosis yg menyebabkan kematian <50%
Y = g + log s
LD50 = antilog Y
g = h x i
g =
log s =
Y = g + log s
Y =
LD50 = antilog Y
LD50 =
Laporan Praktikum Toksikologi LD50
Buatlah soal hitungan LD50 yang berbeda dengan menggunakan rumus :
• Kelas A : kelompok 1 (FI III dan Weil), kelompok 2 (Reed & Muench), kelompok 3
(Probit)
• Kelas B : kelompok 1 (Probit), kelompok 2 (FI III dan Weil), kelompok 3 (Reed &
Muench)
• Lalu beri kesimpulan dari masing-masing hasil perhitungan LD50 tersebut.
• Laporan kelompok ditulis tangan, diberi judul dan identitas kelompok beserta
tanda tangan anggota kelompok.

More Related Content

What's hot

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyaFitry Fitros
 
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoidKIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoidDarnisyah R
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IOppy Utriyani
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
Analgesik antiinflamasi antipiretik
Analgesik antiinflamasi antipiretikAnalgesik antiinflamasi antipiretik
Analgesik antiinflamasi antipiretikAri Rahmawati
 

What's hot (20)

Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Farmakologi 1
Farmakologi 1Farmakologi 1
Farmakologi 1
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoidKIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoid
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Analgesik antiinflamasi antipiretik
Analgesik antiinflamasi antipiretikAnalgesik antiinflamasi antipiretik
Analgesik antiinflamasi antipiretik
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 

Similar to Toksik

Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxPraktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxEllySufriadi4
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baruHabib Assinjiy
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample Ainur
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracunhimagrotekunud
 
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic ToxicToxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic ToxicAlex Bernadi
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Siska Hermawati
 
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyvickiyugasworo
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Tegar Adi
 
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasHubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasvivin marscella
 
ANALISIS_VARIANSI.pptx
ANALISIS_VARIANSI.pptxANALISIS_VARIANSI.pptx
ANALISIS_VARIANSI.pptxRonalSihombing
 
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxBaru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxNurmaAfiani1
 

Similar to Toksik (20)

Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptxPraktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
Praktikum Toksikologi_Perhitungan LD50 EDIT.pptx
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baru
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
 
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic ToxicToxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
 
Toxicity Analysis
Toxicity AnalysisToxicity Analysis
Toxicity Analysis
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
 
27 35-1-pb
27 35-1-pb27 35-1-pb
27 35-1-pb
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Laporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontakLaporan pesti 3 racun kontak
Laporan pesti 3 racun kontak
 
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
PERHITUNGAN DOSIS.pptx
PERHITUNGAN DOSIS.pptxPERHITUNGAN DOSIS.pptx
PERHITUNGAN DOSIS.pptx
 
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
 
Uji friedman
Uji friedmanUji friedman
Uji friedman
 
Laporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probitLaporan 2 pesti analisis probit
Laporan 2 pesti analisis probit
 
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasHubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
 
ANALISIS_VARIANSI.pptx
ANALISIS_VARIANSI.pptxANALISIS_VARIANSI.pptx
ANALISIS_VARIANSI.pptx
 
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxBaru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxadibmuhammad14
 

Recently uploaded (15)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
 

Toksik

  • 1. Uji Toksisitas Jangka Pendek apt. Nurraya Lukitasari, M. Farm.
  • 2. Jenis-jenis Uji Toksisitas • Uji toksisitas akut • Uji toksisitas jangka pendek (subakut/kronis) • Uji toksisitas jangka panjang adalah uji yang dilakukan dengan memberikan zat uji secara berulang-ulang selama masahidup hewan coba atau sekurang- kurangnya sebagian besar dari masa hidupnya. Misalnya 18 bulan untuk mencit, 24 bulan untuk tikus dan 7-10 tahun untuk anjing dan monyet.
  • 3. Toksisitas Akut • Toksisitas akut adalah efek berbahaya yang terjadi segera setelah terpapar suatu zat tunggal atau kombinasi zat sekali atau beberapa kali dalam waktu singkat. • Pada definisi lainnya yaitu efek berbahaya yang terjadi segera setelah terpapar dosis tunggal atau berulang dalam waktu 24 jam. • Jumlah paparan mengacu pada jumlah yang dapat mengancam kehidupan (over dosis), untuk pembunuhan, atau bunuh diri • Toksisitas dapat didefinisikan sebagai kapasitas suatu zat untuk menimbulkan efek yang berbahaya • Efek berbahaya sendiri artinya efek yang menyebabkan kesakitan yang mengganggu kondisi tubuh secara umum
  • 4. Uji Toksisitas Akut • Uji toksisitas akut adalah tata cara tertentu yang dirancang untuk menentukan dosis letal median (LD50, LC50) suatu zat dan kemungkinan mekanisme kerja dan target organ. • LD50 atau LC50 = dosis atau konsentrasi yang diberikan sekali (tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam dari suatu hewan yang secara statistik diharapkan dapat mematikan 50% hewan coba.
  • 5. Manfaat Uji Toksisitas a. Menentukan interval dosis untuk uji-uji berikutnya (uji farmakologi, toksisitas subakut, subkronis, dan toksisitas jangka panjang b. Untuk mengklasifikasikan zat uji, apakah masuk ke dalam kategor toksik, supertoksik, atau yg lain Kategori Nilai LD50 (mg/kg BB) Supertoksik 5 mg/kg BB Amat sangat toksik 5 – 50 mg/kg BB Sangat toksik 50 – 500 mg/kg BB Toksik sedang 0,5 – 5 g/kg BB Toksik ringan 5 – 15 g/kg BB Praktis tidak toksik > 15 g/kg BB
  • 6. Manfaat Uji Toksisitas • Mengidentifikasi kemungkinan target organ atau sistem fisiologi yang dipengaruhi • Mengetahui hubungan antara dosis dengan timbulnya efek seperti perubahan perilaku, koma, dan kematian • Mengetahui gejala-gejala toksisitas akut sehingga bermanfaat untuk membantu diagnosis adanya kasus keracunan • Mencari zat-zat yang potensial sebagai antikanker karena jika suatu zat memiliki LD50/LC50 kurang dari 1000 mg/kg BB, maka zat ini dianggap potensial sebagai sitotoksik
  • 7. Manfaat Uji Toksisitas • Untuk keperluan evaluasi keberhayaan suatu zat melalui data yang diperoleh seperti nilai slope dari grafik hubungan antara log dosis versus respon • Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, cara pemberian, dan faktor lingkungan terhadap toksisitas suatu zat. • Mengetahui variasi respon antar spesies dan antar strain, serta memberikan informasi tentang reaktivitas suatu populasi hewan
  • 8. Rancangan Uji Toksisitas a. Pemilihan hewan coba Uji toksisitas akut umumnya menggunakan tikus dan mencit. Hewan ini dipilih karena mudah ditangani, murah, dan mudah didapatkan. Hewan yang digunakan sebelumnya diaklimatisasi dan observasi minimal 1 minggu Hewan yang dipilih harus homogen dan sensitive terhadap zat uji serta mempunyai metabolisme yang sama dengan manusia
  • 9. Rancangan Uji Toksisitas b. Cara Pemberian dan Penentuan Dosis Cara pemberian zat uji harus disamakan dengan penggunaan zat tersebut pada manusia, umumnya zat uji diberikan melalui sonde. Hewan dipuasakan 16 jam sebelum pemberian zat uji Biasanya diberikan dengan konsentrasi yang tetap untuk bermacam- macam dosis daripada berdasarkan volume yang tetap
  • 10. Menentukan LD50 a. Farmakope Indonesia ed. III b. Weil c. Probit d. Reed & Muench
  • 11. a. Cara Farmakope Indonesia III (FI III) Syarat-syarat:  Menggunakan seri dosis atau konsentrasi yang berkelipatan tetap  Jumlah hewan percobaan atau biakan jaringan setiap kelompok harus sama  Dosis harus diatur sedemikian rupa supaya memberikan respon dari 0-100% dan hitungan dibatasi pada rentang tersebut Rumus perhitungan LD50: m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
  • 12. Contoh (Cara FI III) Kelompok Dosis (mg/kg) Log dosis Jumlah hewan Kematian % kematian (pi) 1 1 5 1 2 10 5 2 3 100 5 4 4 1000 5 5 m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)  m = log LD50  a = logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan jumlah kematian 100% setiap kelompok = log 1000 = 3  b = beda log dosis yang berurutan = 2 – 1 = 1  𝑝𝑖 = jumlah hewan yang mati menerima dosis dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis tersebut 𝑝𝑖 = m = a – b ( 𝑝𝑖 − 0,5)
  • 13. b. Cara Weil Rumus: • Log m = log D + log d (f+1)
  • 14. Contoh (Metode Weil) Kelompok Dosis (mg/kg) Jumlah hewan Kematian (r) % kematian (pi) 1 1 5 0 2 10 5 2 3 100 5 4 4 1000 5 5 Log m = log D + log d (f+1)  m = LD50  D = dosis terkecil yang digunakan = 1  d = kelipatan dosis = 10  f = suatu nilai dalam tabel Weil, karena angka kematian tertentu (r) = 0,300 Log m = log D + log d (f+1)
  • 16. c. Metode Probit • Menggunakan tabel probit • Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis, Y = mX+b • Karena menghitung LD50, maka masukkan nilai probit dari 50% (yaitu 5) pada nilai Y di persamaan garis lurus. • Nilai LD50 atau LC50 dihitung dari nilai anti log X pada saat Y = 5
  • 17. c. Metode Probit • Berdasarkan tabel di atas, cari terlebih dahulu nilai slope (m) dan intersep (b) • m = 𝑋. 𝑌− 𝑛 . 𝑋𝑌 ( 𝑋)2 −𝑛 . 𝑋2 = (6.01 𝑋 24.4395) − (5 x31.33494) 6,01 𝑥 6,01 −(5 𝑥 8,14) = 2.13 • b = 𝑋. 𝑋𝑌− 𝑋2 𝑌 ( 𝑋)2 −𝑛 . 𝑋2 = 2.317 Kelomp ok Dosis (mg) Jumlah hewan Kematian % kematian Log Dosis (X) Probit (Y) X2 Y2 XY 1 4 10 1 3,7184 0,36 13,83 2.23104 2 8 10 2 4,1684 0,81 17,38 3.75156 3 16 10 4 4,7467 1,44 22,53 5.69604 4 32 10 7 5,5244 2,25 30,51 8.2866 5 64 10 9 6,2816 3,28 39,46 11.3697 Jumlah 6.01 24.4395 8.14 123.71 31.33494 Lihat tabel Probit berdasarkan % kematian
  • 18. c. Metode Probit • Masukkan nilai m dan b pada persamaan garis lurus Y =mX + b • Y= 2.13X + 2.317 • 5= 2.13X + 2.317 • X = 1,259 • LD50 = antilog X = antilog 1,259 = 17,78 mg Kelomp ok Dosis (mg) Jumlah hewan Kematian % kematian Log Dosis (X) Probit (Y) X2 Y2 XY 1 4 10 1 2 8 10 2 3 16 10 4 4 32 10 7 5 64 10 9 Jumlah Lihat tabel Probit berdasarkan % kematian
  • 20.
  • 21. d. Cara Reed & Muench • Y =g + log s • g = h x i • h = 50% −𝑎 𝑏 −𝑎 • i = log 𝑘 𝑠
  • 22. d. Cara Reed & Muench h = 50% −𝑎 𝑏 −𝑎 = • h = ukuran jarak • a = % kematian <50% • b = % kematian >50% Dosis (mg) Jumlah Hewan Uji Hewan Mati Hewan Hidup Nilai Kumulatif Mati Hidup Total Ratio Kematian (=mati/total) % Kematian 4 10 1 9 8 10 2 8 16 10 4 6 32 10 7 3 64 10 9 1 i = log 𝑘 𝑠 = i = kenaikan dosis k = Dosis yg menyebabkan kematian >50% s = Dosis yg menyebabkan kematian <50% Y = g + log s LD50 = antilog Y g = h x i g = log s = Y = g + log s Y = LD50 = antilog Y LD50 =
  • 23. Laporan Praktikum Toksikologi LD50 Buatlah soal hitungan LD50 yang berbeda dengan menggunakan rumus : • Kelas A : kelompok 1 (FI III dan Weil), kelompok 2 (Reed & Muench), kelompok 3 (Probit) • Kelas B : kelompok 1 (Probit), kelompok 2 (FI III dan Weil), kelompok 3 (Reed & Muench) • Lalu beri kesimpulan dari masing-masing hasil perhitungan LD50 tersebut. • Laporan kelompok ditulis tangan, diberi judul dan identitas kelompok beserta tanda tangan anggota kelompok.