SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1
BAB 6
MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN
Pengertian Kepuasan Konsumen
Gagasan bahwa pasien sebagai pelanggan ditarik dari sudut pandang pasar
terhadap pelayanan kesehatan. Di sini, penyedia layanan (provider) dianggap
responsif terhadap persaingan, dan kompetisi dapat mengendalikan peningkatan
mutu dan biaya yang lebih rendah. Dalam konteks ukuran kepuasan dalam sektor
pelayanan kesehatan, para pasien dianggap sebagai pihak-pihak terkait suatu
pertukaran barang dan/atau jasa. Pandangan konsumen kesehatan dapat dibagi
menjadi tiga macam: (1) ukuran preferensi atau ide-ide mengenai hal-hal yang harus
muncul ketika menjalani perawatan kesehatan; (2) evaluasi oleh pengguna, yaitu
reaksi pasien terhadap pengalaman perawatan kesehatan mereka, atau baik-
buruknya perawatan yang mereka terima (Pascoe, 1983); (3) laporan tentang
pelayanan kesehatan, yang berarti observasi objektif atas suatu organisasi atau
proses perawatan.
Kepuasan pasca pembelian berasal dari hubungan antara harapan konsumen
dan performa produk (atau layanan) yang diterima (LaBarbara dan Mazursky, 1983).
Jika produk atau jasa memenuhi atau melebihi harapan, maka konsumen akan puas,
dan sebaliknya. Lima langkah Proses Keputusan-Pembeli (Kotler dan Amstrong,
1997) meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap
beberapa alternatif yang ada, membuat pilihan yang terbaik dan perilaku pasca
pembelian.
Perilaku pasca pembelian secara langsung didahului oleh empat langkah yang
membentuk pengharapan terhadap tingkat kepuasan yang tentu akan dilaporkan.
Waktu yang dipergunakan konsumen selama menjalani langkah-langkah tersebut
pun sangat berkaitan dengan sifat pelayanan kesehatan yang dituju. Dalam suatu
model tentang kepuasan pasca pembelian, atribut-atribut kunci sehubungan dengan
layanan kesehatan adalah kompleksitas, banyaknya ketidaknyamanan pasien, tingkat
2
keterlibatan pasien, dan urgensi. Aplikasi model marketing ini pada pelayanan
kesehatan menjadi lebih rumit dengan adanya keputusan dan pemilihan yang
mungkin begitu terbatas akibat keterbatasan asuransi kesehatan yang memberi
paksaan pada keputusan pasien dan/atau pilihan rujukan dokter. Kompleksitas
persepsi dan sikap psaien, juga kemampuan kognitif mereka untuk memproses
keadaan atau situasi perawatan kesehatan mereka sendiri yang kadang terbatas,
yang kemudian memperumit proses pemilihan keputusan melampaui atribut-atribut
dari urusan kesehatan. Ekspektasi dan pilihan juga dibentuk oleh bermacam-macam
input, seperti pengalaman pribadi, pengalaman dari keluarga dan teman,
rekomendasi dokter dan kampanye pengiklanan terarah.
Siapa Saja yang Menjadi Pelanggan?
Dari sudut pandang pelayanan kesehatan, konsumen biasanya mengacu pada
pasien dalam tatanan klinis atau memainkan peranan dalam rencana kesehatan.
Pelanggan adalah penerima pertukaran langsung dari jasa pelayanan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa contoh konsumen selain dari pertukaran pasien-
penyedia.
Dokter sebagai konsumen:
- Dokter-dokter yang merujuk pasien ke pusat perawatan tersier merupakan
konsumen dari pusat perawatan tersebut.
- Dokter-dokter yang mengirimkan spesimen ke laboratorium untuk diuji
dan/atau memesan hasil pindai dari pusat radiologi merupakan konsumen
dari layanan penunjang tersebut.
Fasilitas sebagai konsumen:
- Rumah sakit yang membeli sistem informasi untuk mengamati proses kualitas
adalah konsumen bagi vendor-vendor yang bersangkutan.
Para penjamin dan organisasi pengelola perawatan (managed care
organizations/MCO) sebagai konsumen:
3
- Para penjamin yang mencari fungsi-fungsi pemrosesan klaim merupakan
pelanggan dari pihak ketiga tersebut.
- MCO yang mengikat kontrak dengan para dokter, farmasi, klinik, rumah sakit
dan agensi kesehatan untuk menyediakan perawatan berkelanjutan untuk
keuntungan jaminan kesehatan mereka adalah pelanggan dari penyedia jasa
dan fasilitas.
Agensi pemerintah sebagai konsumen:
- Centers for Medicare/Pusat Perawatan Medis dan Medicaid Services/Layanan
Pertolongan Medis (CMS), melalui kontrak dengan para penjamin untuk
menyediakan penanggulangan resiko perawatan kesehatan dan pertolongan
medis untuk keuntungan yang memenuhi, merupakan konsumen bagi MCO.
- Lembaga pemasyarakatan wilayah atau federal menjadi konsumen bagi
fasilitas atau provider layanan kesehatan dengan mengikat kontrak dengan
badan-badan tersebut agar memberikan pelayanan bagi populasi penjara
tersebut.
Dengan hadirnya berbagai macam konsumen dalam lingkup pelayanan
kesehatan, harus diketahui bahwa semua pasien, provider, dan pembayar
menentukan kualitas dengan cara berlainan. Perbedaan ini terwujud dalam
ekspektasi terhadap sistem pelayanan kesehatan, sehingga menimbulkan ukuran
kepuasan yang berbeda pula dalam evaluasi mutu (McGlynn, 1997).
Mengapa Kepuasan Konsumen Harus Diukur?
Dalam lingkungan pelayanan kesehatan yang kompetitif, para konsumen
menginginkan dan mengharapkan layanan perawatan kesehatan yang lebih baik dan
sistem-sistem rumah sakit mempertimbangkan tentang memperbaiki penampilan
mereka secara keseluruhan. Terdapat pula perhatian pada cara-cara, yang di
dalamnya, pengukuran kepuasan pasien dapat disatukan dengan ukuran mutu klinis
secara keseluruhan. Ford dkk (1997) mengungkapkan bahwa manfaat pelaporan dari
pengukuran kepuasan pasien melengkapi antara lain: profitabilitas miningkat,
4
pembagian pasar meningkat, meningkatkan kecenderungan pasien, memperbanyak
kumpulan data, menambah rujukan pasien, meningkatkan kesan baik pada pasien,
perawatan yang berkelanjutan, mengurangi jangka waktu rawat inap, meningkatkan
kemauan untuk merekomendasikan organisasi yang bersangkutan kepada teman
dan keluarganya, dan mengurangi resiko malpraktek.
Ukuran kepuasan, juga kinerja klinis dan data pembiayaan, semakin sering
digunakan oleh para atasan sebagai bagian dari pemerolehan keuntungan
perawatan kesehatan mereka yang berbasis nilai, oleh para penjamin dalam
mengontrak layanan-layanan jaringan baru, dan oleh rekan potensial dalam
membentuk aliansi dan sistem pelayanan kesehatan. Jelas bahwa terdapat kaitan
langsung antara kepuasan pasien dan pembagian pasar yang dikendalikan oleh
penggunaan berulang. Selain itu, pengaruh positif dari pujian dan perubahan
penyedia menjadi kunci yang berhubungan dengan perilaku pelayanan kesehatan,
dan keampuhan pengiklanan dari mulut ke mulut bersangkutan dengan reputasi.
Penerapan prinsip-prisip CQI pada organisasi pelayanan kesehatan telah membawa
pada integrasi ukuran kepuasan pasien-peserta yang dapat digunakan dalam
mengenali peluang peningkatan dalam komponen-komponen kunci perawatan, yaitu
struktur, proses dan kinerja, seperti yang diungkapkan oleh Donabedian (1982).
Melakukan Tindakan
Tujuan utama dari pengukuran kepuasan pasien adalah untuk meningkatkan
mutu pelayanan yang disediakan. Prinsip ini harus menjadi panduan dalam
memahami data yang dikumpulkan, cara pengumpulannya, dan yang paling penting,
jalannya analisis dan pelaporan data tersebut. Menurut Balestraccci (2009), data
konsumen dikumpulkan dengan mengenali lingkup persoalan dan tidak hanya
menegaskan apa yang sudah kita ketahui; lebih jauh lagi, mengambil tindakan
termasuk merangkum dan mengkomunikasikan kembali temuan kepada pelanggan.
Hal itu dapat dimulai dengan memahami tujuan pengumpulan data pada awal
proses.
5
Mengukur Kepuasan
Pilihan pribadi muncul sebagai faktor signifikan dalam memprediksi kepuasan
para peserta atau penerima layanan. Suatu penelitian yang diselenggarakan di Kaiser
Permanente melibatkan 10.000 orang peserta dalam sebuah kelompok besar HMO
di California sebelah utara California pada tahun 1995 dan 1996. Temuan dari
penelitian tersebut bersifat penting untuk mengkomunikasikan pemahaman
mengenai pertukaran proses kepada para dokter praktek dan untuk mengevaluasi
ukuran kepuasan secara tepat. Studi lanjutan (menurut Fletcher dkk, 1983) yang
dilakukan oleh American College of Physicians (ACP) pada tahun 1993 masih relevan
hingga saat ini. Penelitian tersebut mencakup serangkaian grup fokus atas pasien
dan dokter untuk memahami arti penting ukuran kepuasan dalam perawatan
kesehatan berbasis kantor sebagai bagian dari Proyek Perawatan Mengutamakan
Pasien.
Studi ACP menggarisbawahi bahwa perlunya mengukur kepuasan pasien
dengan data dari orang-orang yang memanfaatkan layanan melebihi anggapan
bahwa kita sebagai penyedia layanan memahami hal-hal yang diinginkan pasien dan
akan memenuhi kepuasan mereka. Penelitian lain yang dilakukan belum lama ini pun
semakin banyak yang menegaskan bahwa ketika ada harapan dari petugas klinik dan
pasien yang saling bertumpukan dalam unsur-unsur penting kualitas, terdapat pula
ketidaksetujuan tentang arti penting relatif dari unsur-unsur seperti akses terhadap
perawatan, koordinasi perawatan, dan pemerolehan informasi. Para pasien
memberikan nilai yang lebih besar pada bidang-bidang ini daripada yang dilakukan
oleh para dokter (Kaya dkk, 2003).
Sitzia (1999) menganalisis 195 penelitian yang menggunakan peralatan untuk
menilai tingkat kepuasan dari pengguna layanan kesehatan dan menemukan bahwa
alat-alat survey tersebut menunjukkan reabilitas dan validitas yang kecil. Meskipun
banyak rumah sakit yang mengumpulkan data mengenai pengalaman pasien untuk
penggunaan internal mereka, data ini tidak dapat dibandingkan dengan rumah sakit
lain, karena tidak ada standard untuk penilaian tersebut. Pada 2002, CMS bersama
Agency for Healthcare Researh and Quality (Badan Penelitian dan Mutu Pelayanan
6
Kesehatan / AHRQ) mengembangkan dan menguji HCAHPS (Hospital Consumer
Assessment of Healthcare Providers and Sistems/ Penilaian Konsumen Rumah Sakit
tentang Penyedia dan Sistem Pelayanan Kesehatan) yang juga dikenal sebagai CAHPS
Hospital Survey. Gagasan ini memberikan standard untuk mengumpulkan dan
memberikan informasi kepada publik mengenai pengalaman pasien dengan
perawatan kesehatan, yang memperoleh pengaruh dengan para atasan, pembayar,
petugas klinik, pemerintah (Liang dkk, 2002; Scalise, 2003).
Pengambilan Data
Ukuran kepuasan pasien-peserta merupakan salah satu ukuran kinerja yang
telah tersedia. Persyaratan akreditasi dan upaya-upaya pemasaran telah dikeluarkan
untuk mengumpulkan ukuran-ukuran ini tanpa perlu memperbarui dan/atau
memprogram ulang sistem yang sudah ada untuk memperoleh hasil pengukuran
mutu, termasuk ukuran kualitas klinis. Walau demikian, penting pula untuk
menunjukkan hal-hal yang dihadapi selama pengambilan data, yaitu cara
pengumpulan data, waktu yang ditentukan untuk pengumpulan data, dan pemilihan
wilayah untuk pengambilan data dan pelaporannya.
Cara-Cara Lain
Cara-cara pelaksanaan lain yang dapat diterjemahkan ke dalam informasi
untuk kepentingan CQI memiliki beberapa manfaat penting dan juga hal-hal yang
merugikan yang perlu dipertimbangkan.
Cara-cara kualitatif
- Observasi manajemen: pengamatan dan dokumentasi formal mengenai
proses perawatan pasien
- Program umpan balik pegawai: umpan balik pegawai pada semua aspek
proses perawatan pasien
- Tim kerja dan siklus mutu: input kontinu dari pegawai melalui tim
7
- Grup fokus: input yang difasilitasi dengan forum terbuka dari kelompok
konsumen yang seragam
- Pembeli misteri: teknik yang memberikan gambaran singkat tentang
pengalaman layanan dari sudut pandang pengguna.
Cara-cara kuantitatif
- Kartu komentar: pasien-peserta sukarela menentukan tingkat mutu
pelayanan
- Wawancara pelayanan: angket-angket yang disusun secara mandiri atau
disusun oleh pewawancara, diisi setelah penyampaian jasa di tempat
pelayanan
- Wawancara telepon: wawancara pribadi dengan pengguna melalui telepon
Pertimbangan penting saat membandingkan cara-cara pemilihan ini meliputi
pengeluaran, ketepatan waktu umpan balik, syarat kompetensi pegawai untuk
mengembangkan dan mengelola instrumen pengukuran, kedalaman pemahaman
yang diinginkan, dan kompleksitas upaya pengambilan data. Kejelasan tentang
kemampuan dan komitmen organisasional serta tujuan dari pengukuran kepuasan
ialah hal penting untuk memilih cara yang akan dipakai. Pemilihan cara tersebut
melibatkan pembelajaran tentang teknik-teknik penghimpunan informasi dan
memilih teknik yang tepat untuk kelompok target dan pencarian informasi sedalam
yang diinginkan.
Pemilihan Waktu
Ketika kita mulai menggunakan data survey pelayanan atau melakukan tindak
lanjut melalui telepon sebagai bagian dari proses CQI, kita harus memberikan
pertimbangan lebih pada pemilihan waktu yang tepat untuk pengumpulan data
tersebut. Tindak lanjut untuk layanan-layanan dengan masa penyembuhan panjang
akan lebih baik jika dilakukan pada titik-titik yang pantas secara klinis selama masa
penyembuhan berlangsung. Namun, pertimbangan proses penyembuhan harus
diimbangi dengan kemampuan pasien untuk memberikan laporan yang akurat.
8
Validitas dan Kandungan Psikometris
Alat-alat survey kepuasan pasien harus divalidasi untuk memastikan bahwa
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengukur dengan tepat hal-hal yang
seharusnya diukur. Pengujian kognitif untuk item-item survey harus ditinjau sebagai
bagian evaluasi terhadap instrumen survey. Jika ukuran kepuasan konsumen yang
valid dan dapat diandalkan telah diperoleh, ukuran-ukuran tersebut akan menjadi
komponen yang bernilai dari lingkaran umpan balik dalam proses CQI.
Kepuasan dan Balanced Scorecard
Kaplan dan Norton mengembangkan premis untuk pendekatan Balanced
Scorecard (Kartu Penilaian Berimbang/BSC) pada awal tahun 1990-an, kemudian
menghadirkannya dalam bentuk buku pada tahun 1996. Selain kinerja finansial yang
ketat, para manajer keuangan pelayanan kesehatan perlu mempertimbangkan dan
memantau aset-aset yang memberikan dampak pada organisasi, termasuk proses
klinis, kecakapan pegawai, dan kepuasan serta kesetiaan pasien. BSC merupakan
pendekatan integratif untuk evaluasi performa dengan memeriksa kinerja yang
berhubungan dengan biaya, sumebr daya manusia, proses-proses internal dan
pelangan (Oliveira, 2001). BSC lebih dari sekedar alat pengukur; itu adalah sistem
manajemen untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang dengan mengaitkan
performa dengan kinerja dan dapat digunakan untuk (1) memandu performa melalui
umpan balik; (2) menyasar peningkatan performa berikutnya. Penggunaan alat lebih
banyak ditemukan dalam pelayanan kesehatan (Hall dkk, 2003; Pineno, 2002; Pink
dkk, 2001).
Penyesuaian Berbagai Kasus: Menilik Kasus Khusus dalam Mengukur Kepuasan
Konsumen
Penggunaan ukuran-ukuran performa untuk memberikan peluang
peningkatan sebagai bagian dari CQI sering kali menimbulkan kritik staf. Metodologi
penyesuaian kasus (Case-mix adjustment) digunakan untuk mengontrol perbedaan
9
dalam sub-populasi dari pasien-peserta sehingga perbandingan yang valid dapat
dibuat dengan ukuran-ukuran performa yang telah disesuaikan.
Hargraves dan koleganya (2001) meneliti beberapa karakteristik pasien yang
sekiranya berkaitan dengan laporan dan nilai pelayanan rumah sakit dan
menganggap karakteristik-karakteristik tersebut sebagai penyetara nilai rumah sakit.
Variabel demografis dan status kesehatan dievaluasi dengan mencari tahu
bagaimana pelaporan dan penilaian rumah sakit yang berbeda-beda pada beberapa
variabel tersebut dapat mempengaruhi perbandingan kinerja di rumah sakit yang
satu dengan lainnya. Hasil yang mereka peroleh menunjukkan bahwa variabel
demografis yang memiliki keterkaitan paling kuat dan paling konsisten dengan
masalah-masalah yang diadukan oleh pasien adalah usia dan status kesehatan. Jenis
kelamin dan pendidikan pasien terkadang muncul, namun tidak sekonsisten dua
variabel lainnya. Secara keseluruhan, dampak penyesuaian karakteristik pasien
terhadap rumah sakit terbilang kecil.
Kesimpulan
Garis besar kesimpulan untuk bab ini adalah ukuran-ukuran kepuasan yang
telah dikumpulkan harus diaplikasikan sebagai bagian dari proses CQI, dan selalu
dengan tujuan untuk melaksanakan peningkatan kualitas dan keselamatan.
Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 6 Buku Implementing
Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).

More Related Content

What's hot

Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
Ppt metlit susi susanti 12130135
Ppt metlit susi susanti 12130135Ppt metlit susi susanti 12130135
Ppt metlit susi susanti 12130135susisusanti87
 
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayananProposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanansusisusanti87
 
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
31 121-1-pb
31 121-1-pb31 121-1-pb
31 121-1-pb
 
Audit mutu
Audit mutuAudit mutu
Audit mutu
 
Audit medis meningkatkan mutu pelayanan medis
Audit medis meningkatkan mutu pelayanan medisAudit medis meningkatkan mutu pelayanan medis
Audit medis meningkatkan mutu pelayanan medis
 
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutu
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
Ppt metlit susi susanti 12130135
Ppt metlit susi susanti 12130135Ppt metlit susi susanti 12130135
Ppt metlit susi susanti 12130135
 
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayananProposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanan
 
Mutu pelayanan
Mutu pelayananMutu pelayanan
Mutu pelayanan
 
Presentasi managed care
Presentasi managed carePresentasi managed care
Presentasi managed care
 
Tugas 9 mmpk
Tugas 9 mmpkTugas 9 mmpk
Tugas 9 mmpk
 
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 

Viewers also liked

Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Firmin
 
Firma na klíč
Firma na klíč Firma na klíč
Firma na klíč Firmin
 
Universal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InUniversal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InGareth Bevan
 
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdom
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdomJane Halton on central reform from her new Finance fiefdom
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdomokraradar11
 
Linkin Park song choice
Linkin Park song choiceLinkin Park song choice
Linkin Park song choiceAngelaThumwood
 
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙ
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙ
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙDavid Mkrtumyan
 
Magazine Genre Research
Magazine Genre ResearchMagazine Genre Research
Magazine Genre ResearchJohn Prescott
 
ID Realtors Association CCW Overview
ID Realtors Association CCW OverviewID Realtors Association CCW Overview
ID Realtors Association CCW OverviewReme Pullicar
 
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AComputational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AErik Blixt
 
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSAC
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSACPresentazione Campagna Affissioni e Brochure CSAC
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSACElena Spadafora
 
Rocksminerals 121114154111-phpapp01
Rocksminerals 121114154111-phpapp01Rocksminerals 121114154111-phpapp01
Rocksminerals 121114154111-phpapp01riddhimaapril
 
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Maxine McKew: still hopin' for the right education solution
Maxine McKew: still hopin' for the right education solutionMaxine McKew: still hopin' for the right education solution
Maxine McKew: still hopin' for the right education solutionokraradar11
 
Three works to developpe French Cosmetic In China
Three works to developpe French Cosmetic In ChinaThree works to developpe French Cosmetic In China
Three works to developpe French Cosmetic In ChinaDengjun WANG
 

Viewers also liked (20)

Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Označení sídla firmy
Označení sídla firmy
 
Saadchaan9
Saadchaan9Saadchaan9
Saadchaan9
 
Firma na klíč
Firma na klíč Firma na klíč
Firma na klíč
 
Universal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InUniversal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_In
 
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdom
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdomJane Halton on central reform from her new Finance fiefdom
Jane Halton on central reform from her new Finance fiefdom
 
Baabul i’ra b
Baabul i’ra bBaabul i’ra b
Baabul i’ra b
 
cv wycliffe soloworld
cv wycliffe soloworldcv wycliffe soloworld
cv wycliffe soloworld
 
Linkin Park song choice
Linkin Park song choiceLinkin Park song choice
Linkin Park song choice
 
Infographic pt1 Final
Infographic pt1 FinalInfographic pt1 Final
Infographic pt1 Final
 
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 15 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
the book - TMEP
the book - TMEPthe book - TMEP
the book - TMEP
 
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙ
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙ
ДИПЛОМ ЭКОНОМИЧЕСКИЙ
 
Magazine Genre Research
Magazine Genre ResearchMagazine Genre Research
Magazine Genre Research
 
ID Realtors Association CCW Overview
ID Realtors Association CCW OverviewID Realtors Association CCW Overview
ID Realtors Association CCW Overview
 
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AComputational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
 
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSAC
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSACPresentazione Campagna Affissioni e Brochure CSAC
Presentazione Campagna Affissioni e Brochure CSAC
 
Rocksminerals 121114154111-phpapp01
Rocksminerals 121114154111-phpapp01Rocksminerals 121114154111-phpapp01
Rocksminerals 121114154111-phpapp01
 
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Maxine McKew: still hopin' for the right education solution
Maxine McKew: still hopin' for the right education solutionMaxine McKew: still hopin' for the right education solution
Maxine McKew: still hopin' for the right education solution
 
Three works to developpe French Cosmetic In China
Three works to developpe French Cosmetic In ChinaThree works to developpe French Cosmetic In China
Three works to developpe French Cosmetic In China
 

Similar to MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN

Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookChapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanAndy Rahman
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 
PC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseasePC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseaseLisaSofitriana
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananAsih Astuti
 
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...Eka Setiawan
 

Similar to MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN (20)

Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookChapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
 
DILLA 02.pptx
DILLA 02.pptxDILLA 02.pptx
DILLA 02.pptx
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Nur santi zuuhi pa hasary printtt
Nur santi zuuhi pa hasary printtt Nur santi zuuhi pa hasary printtt
Nur santi zuuhi pa hasary printtt
 
Uts praktikum komputer 1
Uts   praktikum komputer 1Uts   praktikum komputer 1
Uts praktikum komputer 1
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
PC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseasePC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific disease
 
Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutu
 
Naskah+publikasi+rita
Naskah+publikasi+ritaNaskah+publikasi+rita
Naskah+publikasi+rita
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, eka setiawan, erlina puspit...
 

More from Nasiatul Salim

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitNasiatul Salim
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanNasiatul Salim
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for qualityNasiatul Salim
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanNasiatul Salim
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookChapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Nasiatul Salim
 
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...Nasiatul Salim
 
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Nasiatul Salim
 

More from Nasiatul Salim (20)

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookChapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
 
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...
 
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
 

Recently uploaded

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 

Recently uploaded (12)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 

MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN

  • 1. 1 BAB 6 MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN Pengertian Kepuasan Konsumen Gagasan bahwa pasien sebagai pelanggan ditarik dari sudut pandang pasar terhadap pelayanan kesehatan. Di sini, penyedia layanan (provider) dianggap responsif terhadap persaingan, dan kompetisi dapat mengendalikan peningkatan mutu dan biaya yang lebih rendah. Dalam konteks ukuran kepuasan dalam sektor pelayanan kesehatan, para pasien dianggap sebagai pihak-pihak terkait suatu pertukaran barang dan/atau jasa. Pandangan konsumen kesehatan dapat dibagi menjadi tiga macam: (1) ukuran preferensi atau ide-ide mengenai hal-hal yang harus muncul ketika menjalani perawatan kesehatan; (2) evaluasi oleh pengguna, yaitu reaksi pasien terhadap pengalaman perawatan kesehatan mereka, atau baik- buruknya perawatan yang mereka terima (Pascoe, 1983); (3) laporan tentang pelayanan kesehatan, yang berarti observasi objektif atas suatu organisasi atau proses perawatan. Kepuasan pasca pembelian berasal dari hubungan antara harapan konsumen dan performa produk (atau layanan) yang diterima (LaBarbara dan Mazursky, 1983). Jika produk atau jasa memenuhi atau melebihi harapan, maka konsumen akan puas, dan sebaliknya. Lima langkah Proses Keputusan-Pembeli (Kotler dan Amstrong, 1997) meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap beberapa alternatif yang ada, membuat pilihan yang terbaik dan perilaku pasca pembelian. Perilaku pasca pembelian secara langsung didahului oleh empat langkah yang membentuk pengharapan terhadap tingkat kepuasan yang tentu akan dilaporkan. Waktu yang dipergunakan konsumen selama menjalani langkah-langkah tersebut pun sangat berkaitan dengan sifat pelayanan kesehatan yang dituju. Dalam suatu model tentang kepuasan pasca pembelian, atribut-atribut kunci sehubungan dengan layanan kesehatan adalah kompleksitas, banyaknya ketidaknyamanan pasien, tingkat
  • 2. 2 keterlibatan pasien, dan urgensi. Aplikasi model marketing ini pada pelayanan kesehatan menjadi lebih rumit dengan adanya keputusan dan pemilihan yang mungkin begitu terbatas akibat keterbatasan asuransi kesehatan yang memberi paksaan pada keputusan pasien dan/atau pilihan rujukan dokter. Kompleksitas persepsi dan sikap psaien, juga kemampuan kognitif mereka untuk memproses keadaan atau situasi perawatan kesehatan mereka sendiri yang kadang terbatas, yang kemudian memperumit proses pemilihan keputusan melampaui atribut-atribut dari urusan kesehatan. Ekspektasi dan pilihan juga dibentuk oleh bermacam-macam input, seperti pengalaman pribadi, pengalaman dari keluarga dan teman, rekomendasi dokter dan kampanye pengiklanan terarah. Siapa Saja yang Menjadi Pelanggan? Dari sudut pandang pelayanan kesehatan, konsumen biasanya mengacu pada pasien dalam tatanan klinis atau memainkan peranan dalam rencana kesehatan. Pelanggan adalah penerima pertukaran langsung dari jasa pelayanan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa contoh konsumen selain dari pertukaran pasien- penyedia. Dokter sebagai konsumen: - Dokter-dokter yang merujuk pasien ke pusat perawatan tersier merupakan konsumen dari pusat perawatan tersebut. - Dokter-dokter yang mengirimkan spesimen ke laboratorium untuk diuji dan/atau memesan hasil pindai dari pusat radiologi merupakan konsumen dari layanan penunjang tersebut. Fasilitas sebagai konsumen: - Rumah sakit yang membeli sistem informasi untuk mengamati proses kualitas adalah konsumen bagi vendor-vendor yang bersangkutan. Para penjamin dan organisasi pengelola perawatan (managed care organizations/MCO) sebagai konsumen:
  • 3. 3 - Para penjamin yang mencari fungsi-fungsi pemrosesan klaim merupakan pelanggan dari pihak ketiga tersebut. - MCO yang mengikat kontrak dengan para dokter, farmasi, klinik, rumah sakit dan agensi kesehatan untuk menyediakan perawatan berkelanjutan untuk keuntungan jaminan kesehatan mereka adalah pelanggan dari penyedia jasa dan fasilitas. Agensi pemerintah sebagai konsumen: - Centers for Medicare/Pusat Perawatan Medis dan Medicaid Services/Layanan Pertolongan Medis (CMS), melalui kontrak dengan para penjamin untuk menyediakan penanggulangan resiko perawatan kesehatan dan pertolongan medis untuk keuntungan yang memenuhi, merupakan konsumen bagi MCO. - Lembaga pemasyarakatan wilayah atau federal menjadi konsumen bagi fasilitas atau provider layanan kesehatan dengan mengikat kontrak dengan badan-badan tersebut agar memberikan pelayanan bagi populasi penjara tersebut. Dengan hadirnya berbagai macam konsumen dalam lingkup pelayanan kesehatan, harus diketahui bahwa semua pasien, provider, dan pembayar menentukan kualitas dengan cara berlainan. Perbedaan ini terwujud dalam ekspektasi terhadap sistem pelayanan kesehatan, sehingga menimbulkan ukuran kepuasan yang berbeda pula dalam evaluasi mutu (McGlynn, 1997). Mengapa Kepuasan Konsumen Harus Diukur? Dalam lingkungan pelayanan kesehatan yang kompetitif, para konsumen menginginkan dan mengharapkan layanan perawatan kesehatan yang lebih baik dan sistem-sistem rumah sakit mempertimbangkan tentang memperbaiki penampilan mereka secara keseluruhan. Terdapat pula perhatian pada cara-cara, yang di dalamnya, pengukuran kepuasan pasien dapat disatukan dengan ukuran mutu klinis secara keseluruhan. Ford dkk (1997) mengungkapkan bahwa manfaat pelaporan dari pengukuran kepuasan pasien melengkapi antara lain: profitabilitas miningkat,
  • 4. 4 pembagian pasar meningkat, meningkatkan kecenderungan pasien, memperbanyak kumpulan data, menambah rujukan pasien, meningkatkan kesan baik pada pasien, perawatan yang berkelanjutan, mengurangi jangka waktu rawat inap, meningkatkan kemauan untuk merekomendasikan organisasi yang bersangkutan kepada teman dan keluarganya, dan mengurangi resiko malpraktek. Ukuran kepuasan, juga kinerja klinis dan data pembiayaan, semakin sering digunakan oleh para atasan sebagai bagian dari pemerolehan keuntungan perawatan kesehatan mereka yang berbasis nilai, oleh para penjamin dalam mengontrak layanan-layanan jaringan baru, dan oleh rekan potensial dalam membentuk aliansi dan sistem pelayanan kesehatan. Jelas bahwa terdapat kaitan langsung antara kepuasan pasien dan pembagian pasar yang dikendalikan oleh penggunaan berulang. Selain itu, pengaruh positif dari pujian dan perubahan penyedia menjadi kunci yang berhubungan dengan perilaku pelayanan kesehatan, dan keampuhan pengiklanan dari mulut ke mulut bersangkutan dengan reputasi. Penerapan prinsip-prisip CQI pada organisasi pelayanan kesehatan telah membawa pada integrasi ukuran kepuasan pasien-peserta yang dapat digunakan dalam mengenali peluang peningkatan dalam komponen-komponen kunci perawatan, yaitu struktur, proses dan kinerja, seperti yang diungkapkan oleh Donabedian (1982). Melakukan Tindakan Tujuan utama dari pengukuran kepuasan pasien adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan yang disediakan. Prinsip ini harus menjadi panduan dalam memahami data yang dikumpulkan, cara pengumpulannya, dan yang paling penting, jalannya analisis dan pelaporan data tersebut. Menurut Balestraccci (2009), data konsumen dikumpulkan dengan mengenali lingkup persoalan dan tidak hanya menegaskan apa yang sudah kita ketahui; lebih jauh lagi, mengambil tindakan termasuk merangkum dan mengkomunikasikan kembali temuan kepada pelanggan. Hal itu dapat dimulai dengan memahami tujuan pengumpulan data pada awal proses.
  • 5. 5 Mengukur Kepuasan Pilihan pribadi muncul sebagai faktor signifikan dalam memprediksi kepuasan para peserta atau penerima layanan. Suatu penelitian yang diselenggarakan di Kaiser Permanente melibatkan 10.000 orang peserta dalam sebuah kelompok besar HMO di California sebelah utara California pada tahun 1995 dan 1996. Temuan dari penelitian tersebut bersifat penting untuk mengkomunikasikan pemahaman mengenai pertukaran proses kepada para dokter praktek dan untuk mengevaluasi ukuran kepuasan secara tepat. Studi lanjutan (menurut Fletcher dkk, 1983) yang dilakukan oleh American College of Physicians (ACP) pada tahun 1993 masih relevan hingga saat ini. Penelitian tersebut mencakup serangkaian grup fokus atas pasien dan dokter untuk memahami arti penting ukuran kepuasan dalam perawatan kesehatan berbasis kantor sebagai bagian dari Proyek Perawatan Mengutamakan Pasien. Studi ACP menggarisbawahi bahwa perlunya mengukur kepuasan pasien dengan data dari orang-orang yang memanfaatkan layanan melebihi anggapan bahwa kita sebagai penyedia layanan memahami hal-hal yang diinginkan pasien dan akan memenuhi kepuasan mereka. Penelitian lain yang dilakukan belum lama ini pun semakin banyak yang menegaskan bahwa ketika ada harapan dari petugas klinik dan pasien yang saling bertumpukan dalam unsur-unsur penting kualitas, terdapat pula ketidaksetujuan tentang arti penting relatif dari unsur-unsur seperti akses terhadap perawatan, koordinasi perawatan, dan pemerolehan informasi. Para pasien memberikan nilai yang lebih besar pada bidang-bidang ini daripada yang dilakukan oleh para dokter (Kaya dkk, 2003). Sitzia (1999) menganalisis 195 penelitian yang menggunakan peralatan untuk menilai tingkat kepuasan dari pengguna layanan kesehatan dan menemukan bahwa alat-alat survey tersebut menunjukkan reabilitas dan validitas yang kecil. Meskipun banyak rumah sakit yang mengumpulkan data mengenai pengalaman pasien untuk penggunaan internal mereka, data ini tidak dapat dibandingkan dengan rumah sakit lain, karena tidak ada standard untuk penilaian tersebut. Pada 2002, CMS bersama Agency for Healthcare Researh and Quality (Badan Penelitian dan Mutu Pelayanan
  • 6. 6 Kesehatan / AHRQ) mengembangkan dan menguji HCAHPS (Hospital Consumer Assessment of Healthcare Providers and Sistems/ Penilaian Konsumen Rumah Sakit tentang Penyedia dan Sistem Pelayanan Kesehatan) yang juga dikenal sebagai CAHPS Hospital Survey. Gagasan ini memberikan standard untuk mengumpulkan dan memberikan informasi kepada publik mengenai pengalaman pasien dengan perawatan kesehatan, yang memperoleh pengaruh dengan para atasan, pembayar, petugas klinik, pemerintah (Liang dkk, 2002; Scalise, 2003). Pengambilan Data Ukuran kepuasan pasien-peserta merupakan salah satu ukuran kinerja yang telah tersedia. Persyaratan akreditasi dan upaya-upaya pemasaran telah dikeluarkan untuk mengumpulkan ukuran-ukuran ini tanpa perlu memperbarui dan/atau memprogram ulang sistem yang sudah ada untuk memperoleh hasil pengukuran mutu, termasuk ukuran kualitas klinis. Walau demikian, penting pula untuk menunjukkan hal-hal yang dihadapi selama pengambilan data, yaitu cara pengumpulan data, waktu yang ditentukan untuk pengumpulan data, dan pemilihan wilayah untuk pengambilan data dan pelaporannya. Cara-Cara Lain Cara-cara pelaksanaan lain yang dapat diterjemahkan ke dalam informasi untuk kepentingan CQI memiliki beberapa manfaat penting dan juga hal-hal yang merugikan yang perlu dipertimbangkan. Cara-cara kualitatif - Observasi manajemen: pengamatan dan dokumentasi formal mengenai proses perawatan pasien - Program umpan balik pegawai: umpan balik pegawai pada semua aspek proses perawatan pasien - Tim kerja dan siklus mutu: input kontinu dari pegawai melalui tim
  • 7. 7 - Grup fokus: input yang difasilitasi dengan forum terbuka dari kelompok konsumen yang seragam - Pembeli misteri: teknik yang memberikan gambaran singkat tentang pengalaman layanan dari sudut pandang pengguna. Cara-cara kuantitatif - Kartu komentar: pasien-peserta sukarela menentukan tingkat mutu pelayanan - Wawancara pelayanan: angket-angket yang disusun secara mandiri atau disusun oleh pewawancara, diisi setelah penyampaian jasa di tempat pelayanan - Wawancara telepon: wawancara pribadi dengan pengguna melalui telepon Pertimbangan penting saat membandingkan cara-cara pemilihan ini meliputi pengeluaran, ketepatan waktu umpan balik, syarat kompetensi pegawai untuk mengembangkan dan mengelola instrumen pengukuran, kedalaman pemahaman yang diinginkan, dan kompleksitas upaya pengambilan data. Kejelasan tentang kemampuan dan komitmen organisasional serta tujuan dari pengukuran kepuasan ialah hal penting untuk memilih cara yang akan dipakai. Pemilihan cara tersebut melibatkan pembelajaran tentang teknik-teknik penghimpunan informasi dan memilih teknik yang tepat untuk kelompok target dan pencarian informasi sedalam yang diinginkan. Pemilihan Waktu Ketika kita mulai menggunakan data survey pelayanan atau melakukan tindak lanjut melalui telepon sebagai bagian dari proses CQI, kita harus memberikan pertimbangan lebih pada pemilihan waktu yang tepat untuk pengumpulan data tersebut. Tindak lanjut untuk layanan-layanan dengan masa penyembuhan panjang akan lebih baik jika dilakukan pada titik-titik yang pantas secara klinis selama masa penyembuhan berlangsung. Namun, pertimbangan proses penyembuhan harus diimbangi dengan kemampuan pasien untuk memberikan laporan yang akurat.
  • 8. 8 Validitas dan Kandungan Psikometris Alat-alat survey kepuasan pasien harus divalidasi untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengukur dengan tepat hal-hal yang seharusnya diukur. Pengujian kognitif untuk item-item survey harus ditinjau sebagai bagian evaluasi terhadap instrumen survey. Jika ukuran kepuasan konsumen yang valid dan dapat diandalkan telah diperoleh, ukuran-ukuran tersebut akan menjadi komponen yang bernilai dari lingkaran umpan balik dalam proses CQI. Kepuasan dan Balanced Scorecard Kaplan dan Norton mengembangkan premis untuk pendekatan Balanced Scorecard (Kartu Penilaian Berimbang/BSC) pada awal tahun 1990-an, kemudian menghadirkannya dalam bentuk buku pada tahun 1996. Selain kinerja finansial yang ketat, para manajer keuangan pelayanan kesehatan perlu mempertimbangkan dan memantau aset-aset yang memberikan dampak pada organisasi, termasuk proses klinis, kecakapan pegawai, dan kepuasan serta kesetiaan pasien. BSC merupakan pendekatan integratif untuk evaluasi performa dengan memeriksa kinerja yang berhubungan dengan biaya, sumebr daya manusia, proses-proses internal dan pelangan (Oliveira, 2001). BSC lebih dari sekedar alat pengukur; itu adalah sistem manajemen untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang dengan mengaitkan performa dengan kinerja dan dapat digunakan untuk (1) memandu performa melalui umpan balik; (2) menyasar peningkatan performa berikutnya. Penggunaan alat lebih banyak ditemukan dalam pelayanan kesehatan (Hall dkk, 2003; Pineno, 2002; Pink dkk, 2001). Penyesuaian Berbagai Kasus: Menilik Kasus Khusus dalam Mengukur Kepuasan Konsumen Penggunaan ukuran-ukuran performa untuk memberikan peluang peningkatan sebagai bagian dari CQI sering kali menimbulkan kritik staf. Metodologi penyesuaian kasus (Case-mix adjustment) digunakan untuk mengontrol perbedaan
  • 9. 9 dalam sub-populasi dari pasien-peserta sehingga perbandingan yang valid dapat dibuat dengan ukuran-ukuran performa yang telah disesuaikan. Hargraves dan koleganya (2001) meneliti beberapa karakteristik pasien yang sekiranya berkaitan dengan laporan dan nilai pelayanan rumah sakit dan menganggap karakteristik-karakteristik tersebut sebagai penyetara nilai rumah sakit. Variabel demografis dan status kesehatan dievaluasi dengan mencari tahu bagaimana pelaporan dan penilaian rumah sakit yang berbeda-beda pada beberapa variabel tersebut dapat mempengaruhi perbandingan kinerja di rumah sakit yang satu dengan lainnya. Hasil yang mereka peroleh menunjukkan bahwa variabel demografis yang memiliki keterkaitan paling kuat dan paling konsisten dengan masalah-masalah yang diadukan oleh pasien adalah usia dan status kesehatan. Jenis kelamin dan pendidikan pasien terkadang muncul, namun tidak sekonsisten dua variabel lainnya. Secara keseluruhan, dampak penyesuaian karakteristik pasien terhadap rumah sakit terbilang kecil. Kesimpulan Garis besar kesimpulan untuk bab ini adalah ukuran-ukuran kepuasan yang telah dikumpulkan harus diaplikasikan sebagai bagian dari proses CQI, dan selalu dengan tujuan untuk melaksanakan peningkatan kualitas dan keselamatan. Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).