SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Bab V. Kejadian Penting/ Tonggak Bersejarah
dalam Perjalanan Pengukuran Kualitas
Mengidentifikasi dan mengembangkan pengukuran kualitas yang layak adalah
aspek yang esensial dari pengukuran kualitas. Banyak perawatan kesehatan profesional
menggunakan diagram kontrol Shewhart untuk menganalisis variasi data mereka,
namun sering bersusah payah untuk menemukan ukuran yang layak untuk ditempatkan
pada diagram kontrol. Diagram kontrolyang berdasarkan pada pengukuran yang tidak
layak atau tidak berkembang tidak bernilai.
Saat ini, meskipun provider lebih fokus daripada sebelumnya pada pengukuran
performa, mereka harus menyeimbangkan kebutuhan pengukuran mereka sendiri
terhadap meningkatnya permintaan dari kelompok dan organisasi eksternal, termasuk:
 Pembeli perawatan (individu dan perusahaan)
 Koalisi bisnis (mewakili perusahaan dengan area geografi yang ditetapkan)
 Perusahaan asuransi yang tertarik dalam struktur persetujuan kontrak sekitar
hasil dan pelayanan kualitas
 Organisasi yang berkaitan, komisi data negara bagian, dan departemen
kesehatan dan kesejahteraan
 Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS)
 Media (terutama koran, televisi, dan majalah kesehatan)
Tantangan Pengukuran
Hal ini meningkatkan fokus dan amanat untuk data pelayanan kesehatan
menggantikan penyediapelayanan kesehatan dalam situasi yang berbeda daripada yang
mereka tahu dimasa lalu. Penyedia ditanya dokumen apa yang sedang mereka lakukan,
mengevaluasi hasil usaha mereka, dan disiapkan untuk membagi hasil mereka dengan
publik. Sayangnya, banyak provider bersusah payah menyampaikan amanat pengukuran
secara proaktif, yang membawa organisasi untuk mengasumsikan postur defensif ketika
organisasi eksternal merilis data. Dalam beberapa kasus, penyedia biasanya merespon
dengan satu diantara cara berikut ini:
 Data sudah tua/lama (biasanya satu atau dua tahun) dan tidak mencerminkan
performa kami saat ini.
 Data tidak berlapis dan tidak mewakili perbandingan yang sesuai
 Pasien kami lebih sakit daripada mereka di rumah sakit lainnya dalam kelompok
perbandingan kami (misalnya, tidak ada penyesuaian resiko dalam data).
Kejadian Penting Selama Perjalanan Pengukuran Kualitas
Kejadian Penting 1
Langkah pertama dalam perjalanan pengukuran kualitas adalah strategi. Itu
dicapai dengan terlibat dalam dialog serius dengan organisasi pada peran pengukuran
performa. Langkah pertama menuju kejadian penting ini haruslah kreasi dari pernyataan
sebuah organisasi dalam peran pengukuran. Cara lain untuk melihat langkah ini adalah
menyadari perkembangan filosofi pengukuran. Tiga pertanyaan sederhana harus
dieksplorasi ketika mengembangkan filosofi pengukuran.
 Apakah kita mengetahui data kita lebih baik dari orang lain?
 Apakah kita memiliki keseimbangan pengukuran yang meliputiklinik,
operasional, pelayanan konsumen, dan alokasi sumber?
 Apakah kita memiliki rencana menggunakan data untuk membuat peningkatan?
Kejadian Penting 2
Kejadian penting kedua adalah strategi dan operasional. Hal ini termasuk
memutuskan konsep mana (kadang disebut tipe atau kategori pengukuran) yang akan
diamati organisasi. Donabedian (1980, 1982) menyajikan sebuah pendekatan sederhana
dan jelas untuk mengorganisasi perjalanan pengukuran. Ia mengemukakan tiga kategori
dasar pengukuran: struktur (S), proses (P), dan hasil/outcomes (O). Hubungan ketiga
kategori ini biasanya ditunjukkan sebagai berikut:
S + P = O
Struktur mewakili aspek fisik dan organisasi. Manajemen menciptakan proses,
dan pekerja memperhalus mereka. Struktur dikombinasikan dengan proses untuk
mendapatkan hasil.
Satu dari sumber referensi yang paling sering digunakan lainnya adalah laporan
Institute of Medicine (2001) yakniCrossing the Quality Chasm, yang mengidentifikasikan
enam tujuan peningkatan. Pelayanan kesehatan seharusnya:
1. Aman
2. Efektif
3. Mengutamakan pasien
4. Tepat waktu
5. Efisien
6. Adil
Joint Commision (1993) juga telah mengidentifikasikan dimensi kinerja klinis
berikut ini untuk mengategorikan pengukuran:
 Kelayakan
 Ketersediaan
 Kesinambungan
 Efektivitas
 Keberhasilan
 Efisiensi
 Hormat dan peduli
 Keamanan
 Ketepatan waktu
Daripada menggunakan kategori yang didapat secara eksternal untuk pengukur
struktur, kebanyakan organisasi kesehatan lebih suka membangun sistem pengukuran
sendiri mengenai objek strategi mereka. Bagaimanapun metode yang digunakan,
sebuah organisasi harus memutuskan konsep, tipe, atau kategori pengukuran mana
yang ingin dilintasi.
Kejadian Penting 3
Ketika sebuah organisasi telah memutuskan tipe pengukuran yang akan dilintasi,
langkah berikutnya dalam perjalanan adalah mengidentifikasipengukuran spesifik.
Bayangkan organisasi Anda telah mengidentifikasi keselamatan pasien sebagai salah
satu strategi objektifnya. Keselamatan sepertinya sebuah hal yang bagus untuk diawasi,
tapi Anda tidak bisa mengukur keselamatan pasien secara langsung karena ini hanyalah
konsep. Konsep itu tidak jelas. Anda perlu menentukan (1) aspek keselamatan pasien
yang akandiukur, dan (2) pengukuran sebenarnya. Dengan catatan, meskipun dengan
kategori luas keselamatan pasien, Anda perlu mengidentifikasi aspek yang akan diukur.
Kejadian Penting 4
Pengembangan definisi operasional pengukuran spesifik dimulai pada kejadian
penting 4. Aktivitas ini memerlukan pemikiran (otak kiri manusia biasanya bagus pada
pengembangan definisi operasional) dan kesabaran .
Pada dasarnya, definisi operasional adalah sebuah deskripsi, padaistilah
yangdapat diukur, dari hal yang digunakan untuk mengukur dan langkah spesifik yang
diperlukan untuk mengukurnya secara konsisten. Sebuah definisi operasional yang
bagus:
 Memberi arti yang mudah dikomunikasikan terhadap sebuah konsep atau ide
 Jelas dan tidak ambigu
 Spesifik pada metode, prosedur, dan peralatan pengukuran
 Menyediakan kriteria penentuan keputusan ketika dibutuhkan
 Memungkinkan konsistensi koleksi data
Sebuah definisi operasional yang bagus mewakili sebuah pernyataan konsensus
oleh tanggung jawab individu untuk menelusuri pengukuran. Ingat juga bahwa definisi
operasional perlu dimodifikasi pada beberapa poin kedepan, yang tidak unik. Tanggal
modifikasi harus dicatat karena bisa memiliki efek dramatis pada hasilnya. Semua
pengukuran bagus diawali dan diakhiri dengan definisi operasional.
Kejadian Penting 5
Pengumpulan data adalah billboard untuk kejadian penting 5. Sayangnya, banyak
kelompok yang memulai perjalanan pengukuran kualitas mereka dari titik ini.
Dihadapkan dengan tantangan merepresentasi data, reaksi awal kelompok adalah
mencari sesuatu. Orientasi ini biasanya membawa kelompok menuju ketepatan data
yang telah tersedia dan dikenal semua orang. Hal ini juga menyebabkan kelompok
mengambil data yang salah dengan jumlah yang salah (terlalu sedikit atau terlalu
banyak).
Fase pengumpulan data dalam perjalanan terdiri atas dua bagian: (1)
merencanakan pengumpulan data dan (2) mengumpulkan data yang sebenarnya.
Suatustrategi pengumpulan data yang didesain dengan baik harus menyampaikan
pertanyaan dibawah ini.
Perencanaan pengumpulan data:
 Proses apa saja yang akan diawasi?
 Pengukuran spesifik apa yang akan dikumpulkan?
 Definisi operasional pengukuran yang mana?
 Mengapa Anda menumpulkan data ini? Apa dasar pemikiran pengumpulan data
ini daripada tipe-tipe data lainnya?
 Akankah data tersebut menambah nilai upaya peningkatan mutu Anda?
 Seberapa sering (frekuensi) dan berapa lama (durasi) Anda akan mengumpulkan
data?
 Akankah Anda melaluipengambilan sampel (sampling)? Jika ya, desain
pengambilan sampel apa yang anda pilih?
Mengumpulkan data:
 Bagaimana Anda akan mengumpulkan data? (Akankah Anda menggunakan
kertas data, survei, diskusi kelompok fokus, wawancara telepon, atau beberapa
kombinasi metode ini?)
 Akankah Anda mengadakan sebuah studi panduan sebelum mengumpulkan data
bagi seluruh organisasi?
 Siapa yang akan mengumpukan data? (Kebanyakan kelompok mengabaikan
pertanyaan ini)
 Biaya apa (biaya keuangan dan waktu) yang akan terjadi dengan mengumpulkan
data ini?
 Akankah mengumpulkan data ini memiliki efek negatif pada pasien atau
pegawai?
 Apakah upaya pengumpulan data Anda perlu diambil ke tinjauan luas institusi
organisasi Anda untuk persetujuan?
 Apa garis dasar pengukuran saat ini?
 Apakah Anda memiliki target dan tujuan untuk pengukuran?
 Bagaimana data akan dikode, diedit, dan dibuktikan?
 Akankah Anda menabulasi dan menganalisis data ini dengan tangan atau dengan
komputer?
 Apakah ada isu-isu kerahasiaan yang berhubungan pada penggunaan hasilnya?
 Bagaimana data ini akan digunakan untuk membuat perbedaan?
 Rencana apa yang Anda miliki untuk menyebarkan hasil dari upaya pengumpulan
data?
Dua keterampilan pengumpulan data penting –stratifikasi dan pengambilan
sampel- mempertinggi berbagai upaya pengumpulan data. Keterampilan ini lebih
berdasar pada logika dan pemikiran jelas daripada statistika, meskipun banyak
profesional kesehatan telah menerima pelatihan terbatas di kedua konsep ini.
Stratifikasi
Stratifikasi adalah pemisahan dan klasifikasi data kedalam kategori homogen
yang masuk akal. Tujuan stratifikasi adalah menciptakan strata, atau kategori, dengan
data yang satu sama lain eksklusif dan memudahkanpenemuan pola yang tidak akan
diamati jika data disatukan. Stratifikasi memperkenankan pengertian yang berbeda pada
data yang disebabkan oleh:
 Hari dalam satu minggu (apakah Senin berbeda dengan Rabu?)
 Waktu dalam sehari (pendaftaran lebih sibuk antara jam 9-10 pagi daripada
antara jam 2-3 siang)
 Waktu dalam satu tahun (apakah kita melihat diagnosa ini lebih banyak pada
Februari daripada Juni?)
 Giliran (apakah prosesnya berbeda antara giliran siang dan malam?)
 Tipe perintah (stat versus rutin)
 Pengalaman pekerja
 Jenis prosedur (lapisan obat nuklirterhadap X-ray rutin)
 Tipe mesin (seperti ventilator atau peralatan lab)
Stratifikasi adalah sebuah aspek esensial dari pengumpulan data. Jika Anda tidak
menghabiskan waktu mendiskusikan implikasi dari stratifikasi, Anda akan berakhir
dengan berpikir data Anda lebih buruk (atau lebih baik) daripada yang seharusnya.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel adalah keterampilan penting kedua yang harus
dikembangkan profesional pelayanan kesehatan. Pengambilan sampel mungkin adalah
hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi jumlah waktu dan
pengeluaran sumber pada pengumpulan data.
Karya klasik Ishikawa pada Guide to Quality Control (1982) mengidentifikasikan
empat kondisi untuk mengembangkan rencana pengambilan sampel: akurasi,
reliabilitas, kecepatan, dan ekonomi. Kunci kesuksesan pengambilan sampel terletak
pada pengertian keseluruhan tujuan pemilihan sebuah sample dan kemudian memilih
metode pengambilan sampel paling layak untuk diaplikasikan pada data.
Tujuan dasar pengambilan sampel adalah mampu mengambil observasi dalam
jumlah terbatas dan cukuppercaya diri bahwa mereka mewakili populasi yang lebih
besar yang mencakup mereka. Tugas selanjutnya adalah menentukan karakteristik
perwakilan dari total populasi responden ini.
Ada dua pendekatan dasar pengambilan sampel: probability (kemungkinan) dan
non-probability (ketidakmungkinan). Probability sampling berdasar pada prinsip
sederhana –kemungkinan statistik. Pemilihan elemen ini (dan elemen berikutnya) harus
ditentukan oleh statistik objektif yang berarti jika prosesnya benar-benar acak (tidak
dipengaruhi oleh penilaian, maksud tertentu, atau kemudahan).
Campbell (1974) mennyebutkan tiga karakteristik probability sampling:
1. Sebuah desain statistik spesifik yang diikuti
2. Pemilihan item dari populasi yang ditentukan semata-mata menurut untuk
mengetahui kemampuan dengan maksud dari mekanisme acak, biasanya
menggunakan sebuah tabel dengan angka acak.
3. Kesalahanpengambilan sampel (misalnya, perbedaan antara hasil yang
diperoleh dari sebuah sampel survei dan hasil yang mungkin telah diperoleh
dari sebuah sensus keseluruhan populasi yang telah diselenggarakan
menggunakan prosedur yang sama seperti di sampel survei) bisa
diestimasikan, dan, sebagai hasil, ketelitian hasil sampel bisa dievaluasi.
Ada banyak cara untuk menggambarkan probability sample, semua variasi pada
sampel acak sederhana. Metode probability sampling yang paling sering digunakan
dirangkum dibawah ini:
 Systematic sampling(Pengambilan sampel Sistematis). Keuntungan
pengambilan sampel ini adalah mudah dan murah. Systematic sampling (kadang
disebut mechanical sampling/pengambilan sampel mekanis) dicapai dengan
bilangan atau menyusun tiap elemen dalam populasi dan kemudian menyeleksi
setiap elemen kth. Masalah systematic sampling adalah bahwa kelompok data
yang menyediakan pengetahuan tentang proses dihapuskan. Masalah lainnya
ada pada keadaan pelayanan kesehatan yang digambarkan orang-orang tidak
berdasarkan pada awal proses yang acak, mereka terus-terusan memilih tempat
yang mudah untuk memulai dan kemudian mengaplikasikan interval
pengambilan sampel yang telah mereka pilih. Metode ini bias dan meningkatkan
kesalahan pengambilan sampel.
 Simple random sampling (Pengambilan sampel acak sederhana) digambarkan
dengan cara yang memberi setiap elemen dalam populasi kesempatan yang
sama dan bebas untuk termasuk dalam sampel. Masalah simple random samples
ini adalah bahwa mereka bisa terlalu –atau kurang mewakili segmen populasi.
 Stratified random sampling(Pengambilan sampel acak stratifikasi).
Menstratifikasi populasi kedalam kategori yang relatif cukup homogen sebelum
sampel menggambarkan peningkatan perwakilan sampel populasi dan
mengurangi kesalahan pengambilan sampel. Meskipun pendekatan ini lebih
tepat daripada simple random sampling, ia masih bisa terlalu –atau kurang
mewakili satu atau lebih strata pada sample.Penciptaan stratified proportional
random samplemencegah isu ini.
 Stratified proportional random sampling(Pengambilan sampel acak
proporsional stratifikasi). Dalam kasus ini, skema pendekatan untuk stratified
random sampling digunakan, dengan satu jalinan. Proporsi (atau persentase)
yang diwakili setiap lapisan dalam populasi ditentukan, dan proporsi ini ditiru
pada sampel. Metode ini akan sangat meningkatkan ketelitian sample dan lebih
jauh mengurangi kesalahan pengambilan sampel. Stratified proportional random
sample adalah satu dari desain pengambilan sampel yang lebih canggih,
pengguna membutuhkan pengetahuan lebih tentang populasi yang mereka
jadikan sampel. Juga bisa lebih banyak biaya dalam dana dan waktu.
Teknik Nonprobability sampling(Pengambilan sampel ketidakmungkinan)
harusnya digunakan ketika memperkirakankeandalan sampel yang dipilih atau secara
umum mengaplikasikan hasil sampel ke populasi yanglebih besar bukanlah perhatian
utama.
Ada tiga bentuk utama nonprobability sampling:
 Convenience sampling(Pengambilan sampel mudah) didesain untuk
memperoleh observasi dalam jumlah kecil yang telah tersedia dan mudah
dikumpulkan. Convenience sampling juga dikenal sebagai chunk
sampling(Pengambilan sampel pendek) (Hess, Riedel, dan Fitzpatrick 1975) atau
accidental sampling(Pengambilan sampel kebetulan) (Maddox 1982, Selltiz dkk
1959). Dalam convenience sampling pertimbangan utamanya adalah bahwa
sample mewakili populasi yang lebih besar.
 Quota pengambilan sampel(Pengambilan sampel kuota) dikembangkan di akhir
1930-an dan digunakan secara ekstensif oleh Gallup Organization. Babbie (1979)
menggambarkan langkah-langkah yang termasuk dalam mengembangkan
sebuah quota sample:
1. Mengembangkan sebuah matriks yang menggambarkan karakteristik
populasi target.
2. Setelah matriks diciptakan dan proporsi relatif ditugaskan ke tiap sel di
matriks, data dikumpulkan dari orang yang memiliki semua karakteristik
sel yang diberikan.
3. Semua orang dalam sel tersebut kemudian ditugaskanmenimbang
kelayakan untuk total proporsi mereka.
4. Jika semua elemen sampel terlalu berat, keseluruhan data harus
memberikan perwakilan tertentu dari total populasi.
Secara teoritis, desain Quota sampling yang akurat harus memproduksi
hasil yang mewakili populasi yang lebih besar. Quota sampling terlihat sebagai
sesuatu untuk mengisi dengan jumlah minimum observasi.
 Judgment sampling(Pengambilan sampel pendapat) dijalankan oleh
pengetahuan dan pengalaman yang digambarkan seorang sampel. Tidak ada
tujuan mekanik yang berarti yang digunakan untuk memilih sampel. Tantangan
bentuk pengambilan sampel ini adalah persepsi orang terhadap pengetahuan
dan kebijakan dari orang membuat penilaian. Deming (1950, 1960)
menganggapjudgement samplingsebagaimetode pilihan untuk penelitian
peningkatan kualitas. Dalam siklus peningkatan mutu, tipe pengambilan sampel
ini juga dikenal dengan expert sampling(pengambilan sampel oleh ahli),
acceptance sampling(pengambilan sampel penerimaan), atau rational
sampling(pengambilan sampel rasional).
Membangun pengetahuan tentang teknik variasi pengambilan sampel adalah
satu dari cara terbaik untuk mengurangi jumlah waktu dan usaha yang dikeluarkan
dalam mengumpulkan data.
Kejadian Penting 6
Setelah mengumpulkan data, banyak kelompok peningkatan kualitas berpikir
mereka telah menyelesaikan mayoritas pekerjaan, padahal fakta ini baru terbangun.
Data adalah kepingan dan potongan yang kita kumpulkan untuk mengukur performa
sebuah proses. Data bukanlah informan. Informasi, di sisi lain, bisa diproduksi hanya
dengan mempersoalkan data pada sebuah penyelidikan proses pemikiran deduktif
(umum ke khusus) dan induktif (khusus ke umum). Pendekatan standar ke bentuk data
berdasar penyelidikan ini adalah metode ilmiah (Larstrucci 1967).
Sebuah dialog tentang mencapai kejadian penting ini harus diambil, atau semua
upaya mengantar kedalam bagian awal perjalanan akan sia-sia. Jika terlibat dalam
inisiatif peningkatan kualitas, langkah analitik terbaik yang patut diikuti adalah yang
dipandu oleh metode kontrol proses statistik. Cabang statistik ini dikembangkan oleh Dr.
Walter Shewhart di awal 1920-an saat bekerja di Western Electric Co. (Schultz 1994).
Alat analitik utama Shewhart, diagram kontrol, disediakan sebagai landasan bagi semua
pekerjaan peningkatan kualitas. Penelitian yang dilakukan dengan cara ini menunjuk
sebagai perbandingan kelompok statis (Benneyan, Lloyd, dan Plsek 2003). Fokusnya
tidak pada bagaimana data bervariasi setiap waktu, tetapi lebih kepada apakah dua set
hasil “secara statistik berbeda” dari yang lainnya.
Di sisi lain, penelitian yang berdasarkan pada kontrol diagram utama menemui
perbedaan, pemandangan dinamis dari data. Data pendekatan diagram kontrol sebagai
distribusi lanjutan yang memiliki ritme dan pola.
Kejadian Penting 7
Langkah terakhir dari perjalanan pengukuran meliputi pengambilan tindakan
terhadap data dan menyimpulkan tentang variasi terikat dalam pengukuran yang Anda
ikuti. Data tidak berguna tanpa konteks. Sayangnya, sejumlah data perawatan
kesehatan telah dikoleksi, dianalisis, dan kemudian tidak digunakan untuk tindakan.
Pada 1998, Don Berwick menyediakan formula sederhana untuk peningkatan
kualitas. Selama pidato dasar pikirannya di National Forum on Quality Improvement in
Health Care, dia menekankan bahwa hasil peningkatan sebenarnya dari interaksi tiga
kunci dorongan: keinginan, gagasan, dan eksekusi.
Ketika kelompok diminta mengevaluasi efektivitas mereka sehubungan dengan
keinginan, gagasan, dan eksekusi, mereka terus-menerus memberikan jawaban yang
membingungkan. Sebagian besar responden memberi nilai tinggi terhadap keinginan,
medium ke tinggi untuk gagasan, dan rendah untuk eksekusi. Mereka kelihatannya
memberi nilai tinggi bagi diri sendiri untuk tujuan dan hasrat yang bagus, nilai
menengah hingga tinggi untuk membangkitkangagasanmengenai cara
memperbaikisesuatu, dan penaksiran rendah pada kemampuan bertindak dan
implementasi perubahan.MEski demikian, ini adalah fakta sederhana bahwa belajar
mengatur dan menjalankan perubahan secara efektif lebih mudah daripada
menanamkan niat baik ke orang yang tidak memilikinya.
Sumber : Chapter 5 Buku The Health care Quality Book

More Related Content

Similar to Chapter 5 Buku The Health care Quality Book

Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatanljjkadinkes
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Ary Ajo
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Enam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetEnam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetImam Dermawan
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptx
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptxPendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptx
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptxAlimudin Garbiz
 
Strategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkesStrategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkesljjkadinkes
 
Integrated measurement strategy on growth of the organization
Integrated measurement strategy on growth of the organizationIntegrated measurement strategy on growth of the organization
Integrated measurement strategy on growth of the organizationSetiono Winardi
 
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptdokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptGladnessOnYou1
 
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingPertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingEndang Retnoningsih
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Hardi Yanto
 

Similar to Chapter 5 Buku The Health care Quality Book (20)

Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
 
MI 3
MI 3MI 3
MI 3
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
 
Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Enam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetEnam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses riset
 
1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptx
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptxPendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptx
Pendekatan_kuantitatif-Alimudin, S.Pd.I, M.Ud.pptx
 
Strategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkesStrategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkes
 
Integrated measurement strategy on growth of the organization
Integrated measurement strategy on growth of the organizationIntegrated measurement strategy on growth of the organization
Integrated measurement strategy on growth of the organization
 
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptdokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
 
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi TestingPertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
Pertemuan 10 Manajemen Fungsi Testing
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
 

More from Nasiatul Salim

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitNasiatul Salim
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanNasiatul Salim
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for qualityNasiatul Salim
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanNasiatul Salim
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookChapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookChapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 

More from Nasiatul Salim (20)

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookChapter 2 Buku The Health care Quality Book
Chapter 2 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality BookChapter 1 Buku The Health care Quality Book
Chapter 1 Buku The Health care Quality Book
 

Recently uploaded

ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 

Recently uploaded (15)

ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 

Chapter 5 Buku The Health care Quality Book

  • 1. Bab V. Kejadian Penting/ Tonggak Bersejarah dalam Perjalanan Pengukuran Kualitas Mengidentifikasi dan mengembangkan pengukuran kualitas yang layak adalah aspek yang esensial dari pengukuran kualitas. Banyak perawatan kesehatan profesional menggunakan diagram kontrol Shewhart untuk menganalisis variasi data mereka, namun sering bersusah payah untuk menemukan ukuran yang layak untuk ditempatkan pada diagram kontrol. Diagram kontrolyang berdasarkan pada pengukuran yang tidak layak atau tidak berkembang tidak bernilai. Saat ini, meskipun provider lebih fokus daripada sebelumnya pada pengukuran performa, mereka harus menyeimbangkan kebutuhan pengukuran mereka sendiri terhadap meningkatnya permintaan dari kelompok dan organisasi eksternal, termasuk:  Pembeli perawatan (individu dan perusahaan)  Koalisi bisnis (mewakili perusahaan dengan area geografi yang ditetapkan)  Perusahaan asuransi yang tertarik dalam struktur persetujuan kontrak sekitar hasil dan pelayanan kualitas  Organisasi yang berkaitan, komisi data negara bagian, dan departemen kesehatan dan kesejahteraan  Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS)  Media (terutama koran, televisi, dan majalah kesehatan) Tantangan Pengukuran Hal ini meningkatkan fokus dan amanat untuk data pelayanan kesehatan menggantikan penyediapelayanan kesehatan dalam situasi yang berbeda daripada yang mereka tahu dimasa lalu. Penyedia ditanya dokumen apa yang sedang mereka lakukan, mengevaluasi hasil usaha mereka, dan disiapkan untuk membagi hasil mereka dengan publik. Sayangnya, banyak provider bersusah payah menyampaikan amanat pengukuran
  • 2. secara proaktif, yang membawa organisasi untuk mengasumsikan postur defensif ketika organisasi eksternal merilis data. Dalam beberapa kasus, penyedia biasanya merespon dengan satu diantara cara berikut ini:  Data sudah tua/lama (biasanya satu atau dua tahun) dan tidak mencerminkan performa kami saat ini.  Data tidak berlapis dan tidak mewakili perbandingan yang sesuai  Pasien kami lebih sakit daripada mereka di rumah sakit lainnya dalam kelompok perbandingan kami (misalnya, tidak ada penyesuaian resiko dalam data). Kejadian Penting Selama Perjalanan Pengukuran Kualitas Kejadian Penting 1 Langkah pertama dalam perjalanan pengukuran kualitas adalah strategi. Itu dicapai dengan terlibat dalam dialog serius dengan organisasi pada peran pengukuran performa. Langkah pertama menuju kejadian penting ini haruslah kreasi dari pernyataan sebuah organisasi dalam peran pengukuran. Cara lain untuk melihat langkah ini adalah menyadari perkembangan filosofi pengukuran. Tiga pertanyaan sederhana harus dieksplorasi ketika mengembangkan filosofi pengukuran.  Apakah kita mengetahui data kita lebih baik dari orang lain?  Apakah kita memiliki keseimbangan pengukuran yang meliputiklinik, operasional, pelayanan konsumen, dan alokasi sumber?  Apakah kita memiliki rencana menggunakan data untuk membuat peningkatan? Kejadian Penting 2 Kejadian penting kedua adalah strategi dan operasional. Hal ini termasuk memutuskan konsep mana (kadang disebut tipe atau kategori pengukuran) yang akan diamati organisasi. Donabedian (1980, 1982) menyajikan sebuah pendekatan sederhana dan jelas untuk mengorganisasi perjalanan pengukuran. Ia mengemukakan tiga kategori
  • 3. dasar pengukuran: struktur (S), proses (P), dan hasil/outcomes (O). Hubungan ketiga kategori ini biasanya ditunjukkan sebagai berikut: S + P = O Struktur mewakili aspek fisik dan organisasi. Manajemen menciptakan proses, dan pekerja memperhalus mereka. Struktur dikombinasikan dengan proses untuk mendapatkan hasil. Satu dari sumber referensi yang paling sering digunakan lainnya adalah laporan Institute of Medicine (2001) yakniCrossing the Quality Chasm, yang mengidentifikasikan enam tujuan peningkatan. Pelayanan kesehatan seharusnya: 1. Aman 2. Efektif 3. Mengutamakan pasien 4. Tepat waktu 5. Efisien 6. Adil Joint Commision (1993) juga telah mengidentifikasikan dimensi kinerja klinis berikut ini untuk mengategorikan pengukuran:  Kelayakan  Ketersediaan  Kesinambungan  Efektivitas  Keberhasilan  Efisiensi  Hormat dan peduli  Keamanan  Ketepatan waktu Daripada menggunakan kategori yang didapat secara eksternal untuk pengukur struktur, kebanyakan organisasi kesehatan lebih suka membangun sistem pengukuran
  • 4. sendiri mengenai objek strategi mereka. Bagaimanapun metode yang digunakan, sebuah organisasi harus memutuskan konsep, tipe, atau kategori pengukuran mana yang ingin dilintasi. Kejadian Penting 3 Ketika sebuah organisasi telah memutuskan tipe pengukuran yang akan dilintasi, langkah berikutnya dalam perjalanan adalah mengidentifikasipengukuran spesifik. Bayangkan organisasi Anda telah mengidentifikasi keselamatan pasien sebagai salah satu strategi objektifnya. Keselamatan sepertinya sebuah hal yang bagus untuk diawasi, tapi Anda tidak bisa mengukur keselamatan pasien secara langsung karena ini hanyalah konsep. Konsep itu tidak jelas. Anda perlu menentukan (1) aspek keselamatan pasien yang akandiukur, dan (2) pengukuran sebenarnya. Dengan catatan, meskipun dengan kategori luas keselamatan pasien, Anda perlu mengidentifikasi aspek yang akan diukur. Kejadian Penting 4 Pengembangan definisi operasional pengukuran spesifik dimulai pada kejadian penting 4. Aktivitas ini memerlukan pemikiran (otak kiri manusia biasanya bagus pada pengembangan definisi operasional) dan kesabaran . Pada dasarnya, definisi operasional adalah sebuah deskripsi, padaistilah yangdapat diukur, dari hal yang digunakan untuk mengukur dan langkah spesifik yang diperlukan untuk mengukurnya secara konsisten. Sebuah definisi operasional yang bagus:  Memberi arti yang mudah dikomunikasikan terhadap sebuah konsep atau ide  Jelas dan tidak ambigu  Spesifik pada metode, prosedur, dan peralatan pengukuran  Menyediakan kriteria penentuan keputusan ketika dibutuhkan  Memungkinkan konsistensi koleksi data
  • 5. Sebuah definisi operasional yang bagus mewakili sebuah pernyataan konsensus oleh tanggung jawab individu untuk menelusuri pengukuran. Ingat juga bahwa definisi operasional perlu dimodifikasi pada beberapa poin kedepan, yang tidak unik. Tanggal modifikasi harus dicatat karena bisa memiliki efek dramatis pada hasilnya. Semua pengukuran bagus diawali dan diakhiri dengan definisi operasional. Kejadian Penting 5 Pengumpulan data adalah billboard untuk kejadian penting 5. Sayangnya, banyak kelompok yang memulai perjalanan pengukuran kualitas mereka dari titik ini. Dihadapkan dengan tantangan merepresentasi data, reaksi awal kelompok adalah mencari sesuatu. Orientasi ini biasanya membawa kelompok menuju ketepatan data yang telah tersedia dan dikenal semua orang. Hal ini juga menyebabkan kelompok mengambil data yang salah dengan jumlah yang salah (terlalu sedikit atau terlalu banyak). Fase pengumpulan data dalam perjalanan terdiri atas dua bagian: (1) merencanakan pengumpulan data dan (2) mengumpulkan data yang sebenarnya. Suatustrategi pengumpulan data yang didesain dengan baik harus menyampaikan pertanyaan dibawah ini. Perencanaan pengumpulan data:  Proses apa saja yang akan diawasi?  Pengukuran spesifik apa yang akan dikumpulkan?  Definisi operasional pengukuran yang mana?  Mengapa Anda menumpulkan data ini? Apa dasar pemikiran pengumpulan data ini daripada tipe-tipe data lainnya?  Akankah data tersebut menambah nilai upaya peningkatan mutu Anda?  Seberapa sering (frekuensi) dan berapa lama (durasi) Anda akan mengumpulkan data?
  • 6.  Akankah Anda melaluipengambilan sampel (sampling)? Jika ya, desain pengambilan sampel apa yang anda pilih? Mengumpulkan data:  Bagaimana Anda akan mengumpulkan data? (Akankah Anda menggunakan kertas data, survei, diskusi kelompok fokus, wawancara telepon, atau beberapa kombinasi metode ini?)  Akankah Anda mengadakan sebuah studi panduan sebelum mengumpulkan data bagi seluruh organisasi?  Siapa yang akan mengumpukan data? (Kebanyakan kelompok mengabaikan pertanyaan ini)  Biaya apa (biaya keuangan dan waktu) yang akan terjadi dengan mengumpulkan data ini?  Akankah mengumpulkan data ini memiliki efek negatif pada pasien atau pegawai?  Apakah upaya pengumpulan data Anda perlu diambil ke tinjauan luas institusi organisasi Anda untuk persetujuan?  Apa garis dasar pengukuran saat ini?  Apakah Anda memiliki target dan tujuan untuk pengukuran?  Bagaimana data akan dikode, diedit, dan dibuktikan?  Akankah Anda menabulasi dan menganalisis data ini dengan tangan atau dengan komputer?  Apakah ada isu-isu kerahasiaan yang berhubungan pada penggunaan hasilnya?  Bagaimana data ini akan digunakan untuk membuat perbedaan?  Rencana apa yang Anda miliki untuk menyebarkan hasil dari upaya pengumpulan data? Dua keterampilan pengumpulan data penting –stratifikasi dan pengambilan sampel- mempertinggi berbagai upaya pengumpulan data. Keterampilan ini lebih
  • 7. berdasar pada logika dan pemikiran jelas daripada statistika, meskipun banyak profesional kesehatan telah menerima pelatihan terbatas di kedua konsep ini. Stratifikasi Stratifikasi adalah pemisahan dan klasifikasi data kedalam kategori homogen yang masuk akal. Tujuan stratifikasi adalah menciptakan strata, atau kategori, dengan data yang satu sama lain eksklusif dan memudahkanpenemuan pola yang tidak akan diamati jika data disatukan. Stratifikasi memperkenankan pengertian yang berbeda pada data yang disebabkan oleh:  Hari dalam satu minggu (apakah Senin berbeda dengan Rabu?)  Waktu dalam sehari (pendaftaran lebih sibuk antara jam 9-10 pagi daripada antara jam 2-3 siang)  Waktu dalam satu tahun (apakah kita melihat diagnosa ini lebih banyak pada Februari daripada Juni?)  Giliran (apakah prosesnya berbeda antara giliran siang dan malam?)  Tipe perintah (stat versus rutin)  Pengalaman pekerja  Jenis prosedur (lapisan obat nuklirterhadap X-ray rutin)  Tipe mesin (seperti ventilator atau peralatan lab) Stratifikasi adalah sebuah aspek esensial dari pengumpulan data. Jika Anda tidak menghabiskan waktu mendiskusikan implikasi dari stratifikasi, Anda akan berakhir dengan berpikir data Anda lebih buruk (atau lebih baik) daripada yang seharusnya. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel adalah keterampilan penting kedua yang harus dikembangkan profesional pelayanan kesehatan. Pengambilan sampel mungkin adalah
  • 8. hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi jumlah waktu dan pengeluaran sumber pada pengumpulan data. Karya klasik Ishikawa pada Guide to Quality Control (1982) mengidentifikasikan empat kondisi untuk mengembangkan rencana pengambilan sampel: akurasi, reliabilitas, kecepatan, dan ekonomi. Kunci kesuksesan pengambilan sampel terletak pada pengertian keseluruhan tujuan pemilihan sebuah sample dan kemudian memilih metode pengambilan sampel paling layak untuk diaplikasikan pada data. Tujuan dasar pengambilan sampel adalah mampu mengambil observasi dalam jumlah terbatas dan cukuppercaya diri bahwa mereka mewakili populasi yang lebih besar yang mencakup mereka. Tugas selanjutnya adalah menentukan karakteristik perwakilan dari total populasi responden ini. Ada dua pendekatan dasar pengambilan sampel: probability (kemungkinan) dan non-probability (ketidakmungkinan). Probability sampling berdasar pada prinsip sederhana –kemungkinan statistik. Pemilihan elemen ini (dan elemen berikutnya) harus ditentukan oleh statistik objektif yang berarti jika prosesnya benar-benar acak (tidak dipengaruhi oleh penilaian, maksud tertentu, atau kemudahan). Campbell (1974) mennyebutkan tiga karakteristik probability sampling: 1. Sebuah desain statistik spesifik yang diikuti 2. Pemilihan item dari populasi yang ditentukan semata-mata menurut untuk mengetahui kemampuan dengan maksud dari mekanisme acak, biasanya menggunakan sebuah tabel dengan angka acak. 3. Kesalahanpengambilan sampel (misalnya, perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sebuah sampel survei dan hasil yang mungkin telah diperoleh dari sebuah sensus keseluruhan populasi yang telah diselenggarakan menggunakan prosedur yang sama seperti di sampel survei) bisa diestimasikan, dan, sebagai hasil, ketelitian hasil sampel bisa dievaluasi.
  • 9. Ada banyak cara untuk menggambarkan probability sample, semua variasi pada sampel acak sederhana. Metode probability sampling yang paling sering digunakan dirangkum dibawah ini:  Systematic sampling(Pengambilan sampel Sistematis). Keuntungan pengambilan sampel ini adalah mudah dan murah. Systematic sampling (kadang disebut mechanical sampling/pengambilan sampel mekanis) dicapai dengan bilangan atau menyusun tiap elemen dalam populasi dan kemudian menyeleksi setiap elemen kth. Masalah systematic sampling adalah bahwa kelompok data yang menyediakan pengetahuan tentang proses dihapuskan. Masalah lainnya ada pada keadaan pelayanan kesehatan yang digambarkan orang-orang tidak berdasarkan pada awal proses yang acak, mereka terus-terusan memilih tempat yang mudah untuk memulai dan kemudian mengaplikasikan interval pengambilan sampel yang telah mereka pilih. Metode ini bias dan meningkatkan kesalahan pengambilan sampel.  Simple random sampling (Pengambilan sampel acak sederhana) digambarkan dengan cara yang memberi setiap elemen dalam populasi kesempatan yang sama dan bebas untuk termasuk dalam sampel. Masalah simple random samples ini adalah bahwa mereka bisa terlalu –atau kurang mewakili segmen populasi.  Stratified random sampling(Pengambilan sampel acak stratifikasi). Menstratifikasi populasi kedalam kategori yang relatif cukup homogen sebelum sampel menggambarkan peningkatan perwakilan sampel populasi dan mengurangi kesalahan pengambilan sampel. Meskipun pendekatan ini lebih tepat daripada simple random sampling, ia masih bisa terlalu –atau kurang mewakili satu atau lebih strata pada sample.Penciptaan stratified proportional random samplemencegah isu ini.  Stratified proportional random sampling(Pengambilan sampel acak proporsional stratifikasi). Dalam kasus ini, skema pendekatan untuk stratified random sampling digunakan, dengan satu jalinan. Proporsi (atau persentase) yang diwakili setiap lapisan dalam populasi ditentukan, dan proporsi ini ditiru
  • 10. pada sampel. Metode ini akan sangat meningkatkan ketelitian sample dan lebih jauh mengurangi kesalahan pengambilan sampel. Stratified proportional random sample adalah satu dari desain pengambilan sampel yang lebih canggih, pengguna membutuhkan pengetahuan lebih tentang populasi yang mereka jadikan sampel. Juga bisa lebih banyak biaya dalam dana dan waktu. Teknik Nonprobability sampling(Pengambilan sampel ketidakmungkinan) harusnya digunakan ketika memperkirakankeandalan sampel yang dipilih atau secara umum mengaplikasikan hasil sampel ke populasi yanglebih besar bukanlah perhatian utama. Ada tiga bentuk utama nonprobability sampling:  Convenience sampling(Pengambilan sampel mudah) didesain untuk memperoleh observasi dalam jumlah kecil yang telah tersedia dan mudah dikumpulkan. Convenience sampling juga dikenal sebagai chunk sampling(Pengambilan sampel pendek) (Hess, Riedel, dan Fitzpatrick 1975) atau accidental sampling(Pengambilan sampel kebetulan) (Maddox 1982, Selltiz dkk 1959). Dalam convenience sampling pertimbangan utamanya adalah bahwa sample mewakili populasi yang lebih besar.  Quota pengambilan sampel(Pengambilan sampel kuota) dikembangkan di akhir 1930-an dan digunakan secara ekstensif oleh Gallup Organization. Babbie (1979) menggambarkan langkah-langkah yang termasuk dalam mengembangkan sebuah quota sample: 1. Mengembangkan sebuah matriks yang menggambarkan karakteristik populasi target. 2. Setelah matriks diciptakan dan proporsi relatif ditugaskan ke tiap sel di matriks, data dikumpulkan dari orang yang memiliki semua karakteristik sel yang diberikan. 3. Semua orang dalam sel tersebut kemudian ditugaskanmenimbang kelayakan untuk total proporsi mereka.
  • 11. 4. Jika semua elemen sampel terlalu berat, keseluruhan data harus memberikan perwakilan tertentu dari total populasi. Secara teoritis, desain Quota sampling yang akurat harus memproduksi hasil yang mewakili populasi yang lebih besar. Quota sampling terlihat sebagai sesuatu untuk mengisi dengan jumlah minimum observasi.  Judgment sampling(Pengambilan sampel pendapat) dijalankan oleh pengetahuan dan pengalaman yang digambarkan seorang sampel. Tidak ada tujuan mekanik yang berarti yang digunakan untuk memilih sampel. Tantangan bentuk pengambilan sampel ini adalah persepsi orang terhadap pengetahuan dan kebijakan dari orang membuat penilaian. Deming (1950, 1960) menganggapjudgement samplingsebagaimetode pilihan untuk penelitian peningkatan kualitas. Dalam siklus peningkatan mutu, tipe pengambilan sampel ini juga dikenal dengan expert sampling(pengambilan sampel oleh ahli), acceptance sampling(pengambilan sampel penerimaan), atau rational sampling(pengambilan sampel rasional). Membangun pengetahuan tentang teknik variasi pengambilan sampel adalah satu dari cara terbaik untuk mengurangi jumlah waktu dan usaha yang dikeluarkan dalam mengumpulkan data. Kejadian Penting 6 Setelah mengumpulkan data, banyak kelompok peningkatan kualitas berpikir mereka telah menyelesaikan mayoritas pekerjaan, padahal fakta ini baru terbangun. Data adalah kepingan dan potongan yang kita kumpulkan untuk mengukur performa sebuah proses. Data bukanlah informan. Informasi, di sisi lain, bisa diproduksi hanya dengan mempersoalkan data pada sebuah penyelidikan proses pemikiran deduktif (umum ke khusus) dan induktif (khusus ke umum). Pendekatan standar ke bentuk data berdasar penyelidikan ini adalah metode ilmiah (Larstrucci 1967).
  • 12. Sebuah dialog tentang mencapai kejadian penting ini harus diambil, atau semua upaya mengantar kedalam bagian awal perjalanan akan sia-sia. Jika terlibat dalam inisiatif peningkatan kualitas, langkah analitik terbaik yang patut diikuti adalah yang dipandu oleh metode kontrol proses statistik. Cabang statistik ini dikembangkan oleh Dr. Walter Shewhart di awal 1920-an saat bekerja di Western Electric Co. (Schultz 1994). Alat analitik utama Shewhart, diagram kontrol, disediakan sebagai landasan bagi semua pekerjaan peningkatan kualitas. Penelitian yang dilakukan dengan cara ini menunjuk sebagai perbandingan kelompok statis (Benneyan, Lloyd, dan Plsek 2003). Fokusnya tidak pada bagaimana data bervariasi setiap waktu, tetapi lebih kepada apakah dua set hasil “secara statistik berbeda” dari yang lainnya. Di sisi lain, penelitian yang berdasarkan pada kontrol diagram utama menemui perbedaan, pemandangan dinamis dari data. Data pendekatan diagram kontrol sebagai distribusi lanjutan yang memiliki ritme dan pola. Kejadian Penting 7 Langkah terakhir dari perjalanan pengukuran meliputi pengambilan tindakan terhadap data dan menyimpulkan tentang variasi terikat dalam pengukuran yang Anda ikuti. Data tidak berguna tanpa konteks. Sayangnya, sejumlah data perawatan kesehatan telah dikoleksi, dianalisis, dan kemudian tidak digunakan untuk tindakan. Pada 1998, Don Berwick menyediakan formula sederhana untuk peningkatan kualitas. Selama pidato dasar pikirannya di National Forum on Quality Improvement in Health Care, dia menekankan bahwa hasil peningkatan sebenarnya dari interaksi tiga kunci dorongan: keinginan, gagasan, dan eksekusi. Ketika kelompok diminta mengevaluasi efektivitas mereka sehubungan dengan keinginan, gagasan, dan eksekusi, mereka terus-menerus memberikan jawaban yang membingungkan. Sebagian besar responden memberi nilai tinggi terhadap keinginan, medium ke tinggi untuk gagasan, dan rendah untuk eksekusi. Mereka kelihatannya memberi nilai tinggi bagi diri sendiri untuk tujuan dan hasrat yang bagus, nilai menengah hingga tinggi untuk membangkitkangagasanmengenai cara
  • 13. memperbaikisesuatu, dan penaksiran rendah pada kemampuan bertindak dan implementasi perubahan.MEski demikian, ini adalah fakta sederhana bahwa belajar mengatur dan menjalankan perubahan secara efektif lebih mudah daripada menanamkan niat baik ke orang yang tidak memilikinya. Sumber : Chapter 5 Buku The Health care Quality Book