SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
1
13
KESIMPULAN
Dalam bab-bab terdahulu, kami memberikan alat dan konsep yang dapat
membantu pembaharu kesehatan agar menjadi lebih efektif di Negara-negara mereka
sendiri. Kami telah menghindari pendekatan rekomendasi buku resep. Malahan kami
telah mempresentasikan pedoman lebih umum mengenai seni dan ilmu pengetahuan
memasak, sehingga para pembaca dapat mengembangkan dan mencoba resep mereka
sendiri, orang-orang yang menyesuaikan kondisi local dan pilihan makanan mereka.
Kami juga mencoba menjadi transparan mengenai filosofi dan pandangan ilmiah kami
sendiri, sehingga para pembaca dapat mengkalibrasi presentasi kami dan menambah
butiran garam dimana menemukannya penting.
Kami secara eksplisit dan secara langsung telah mengarahkan kesulitan
memperoleh hak pembaharuan kesehatan. Kelompok-kelompok kepentingan, partai-
partai politik dan badan birokratis akan memiliki prioritas berbeda dan memperlakukan
kebijakan berbeda. Kompleksitas sistem kesehatan berarti bahwa hampir kebijakan yang
ada mungkin menghasilkan konsekuensi yang tidak dimaksudkan.
Analisis yang dipresentasikan dalam buku ini secara eksplisit dan emplisit
tergantung pada serangkaian proposisi kritis mengenai struktur dan pemfungsian sistem
perawatan kesehatan, mengenai bagaimana proses pembaharuan sektor kesehatan
tipikalnya bekerja, dan mengenai bagaimana para pembaharu harus memandang
tanggung jawab-tanggung jawab mereka sendiri. Dalam bab kesimpulan ini, kami
pertama-tama mempresentasikan proposisi berikut ini dan kemudian membahas
implikasi-implikasinya untuk proses pembaharuan.
 Sistem kesehatan adalah entitas social ekonomi kompleks, tapi struktur dan
pemfungsiannya dapat dipengaruhi oleh tindakan rasional. Sistem kesehatan di
Negara tertentu telah berkembang sepanjang waktu sebagai penggabungan
kebijakan public, tindakan-tindakan pribadi, sejarah dan budaya.
2
2
 Berbagai fitur sistem kesehatan telah berkembang untuk menyesuaikan tujuan-
tujuan berbeda yang sering berkonflik. Penanaman susunan sektor kesehatan
kompleks dan sejarah seringkali menghasilkan kebijakan dan struktur berlawan
yang tidak konsisten.
 Para pembaharu memiliki peluang lebih baik dalam melaksanakan proses
pembaharuan secara efektif jika mereka dapat mengkhususkan tujuan dan
obyektif yang sedang mereka coba untuk dicapai. Karena tujuan-tujuan sistem
kesehatan itu banyak dan disubyekkan pada perselisihan pendapat, para
pembaharu tidak berakting semata-mata sebagai teknokrat. Mereka perlu
menyadari peran kritis nilai, untuk menyelesaikan bahkan masalah teknis dasar
seperti mengatur prioritas-prioritas.
 Berubahnya sistem perawatan kesehatan tak bias diacuhkan merupakan proses
politik. Sedangkan analisis rasional dapat memberitahukan para pembaharu
mengenai seberapa baik mencapai tujuan-tujuan mereka dalam tujuan teknis,
mereka perlu lebih menghasilkan perubahan dalam sistem yang akar dan
strukturnya sangat politik. Tanpa menghiraukan apakah pemerintah demokratis,
monarki atau partai tunggal-para pembaharu harus memobilisasi kelompok
melalui siklus kebijakan jika pembaharuan untuk diproses.
• Mendisain kemasan pembaharuan efektif membutuhkan pemahaman
mendalam mengenai sistem dan kesediaan untuk bertindak mengenai
pemahaman itu. Kami telah berulangkali menekankan bahwa adanya sistem
kesehatan dapat dipahami melalui kombinasi jenis analisis berbeda.
• Tidak ada sistem keuangan yang dapat menghasilkan lebih banyak sumber daya
dari pada yang dihasilkan sistem ekonomi Negara. Negara cenderung, dan harus,
menyesuaikan susunan keuangan mereka pada tingkat ekonomi, social, dan
perkembangan politik mereka. Tapi Negara-negara harus menerima bahwa
sumber daya yang dapat mereka habiskan pada perawatan kesehatan dibatasi
dengan tingkat perkembangan Negara tersebut.
3
3
• Karena sumber daya itu terbatas, Negara perlu menyesuaikan pembayaran,
organisasi dan peraturan untuk meningkatkan efisiensi teknis dan alokatif. Kedua
insentif bagi organisasi untuk merespon dan kapasitas organisasi untuk
merespon perlu disesuaikan secara konsisten. Upaya –upaya ini harus diarahkan
dalam memaksimalisasi kualitas klinis dan layanan dan meyakinkan
penggabungan output yang benar.
• Kegagalan untuk terlibat dalam pembaharuan yang didisain untuk meningkatkan
hasil, akan tetapi dapat dipahami secara politik, hanya akan mengabadikan
kinerja yang buruk. Banyak dalam sistem perawatan kesehatan faktanya tidak
ingin merubah sistemuntuk meningkatkan kinerjanya. Malahan, mereka ingin
mempertahankan pendapatan mereka, atau memaksimalkan keuntungan politik,
atau menyediakan perolehan terhadap konstituen local- dengan kata lain,
mereka ingin melindungi kepentingan-kepentingan mereka. Selama motif-motif
tersebut mungkin dapat dipahami, mereka membantu mengabadikan sistem
yang tidak mencapai potensinya menurut kriteria kinerja.
• Secara konsisten pikirkan tentang sisi permintaan dan sisi penawaran. Ada
batasan mengenai bagaimana suatu Negara dapat memaksa warga negaranya
untuk menggunakan layanan kesehatan yang tidak menarik atau tidak memikat.
Akhirnya, kami ingin menawarkan enam poin kesimpulan pedoman kondisional untuk
para pembaharu untuk dipikirkan. Selanjutnya kesimpulan ini harus diadaptasi untuk
masing-masing kepentingan khusus pembaharu.
Menjelaskan Tujuan-Tujuan Anda
Pembaruan sektor kesehatan bukan mengenai penyelesaian satu masalah
tunggal yang ditegaskan dengan baik. Mempertahankan layanan bagi orang miskin
sangat lebih penting bagi masyarakat liberal egalitarian Swedia atau Denmark dari pada
libertarian AS. Dengan bukti yang sama, Singapura lebih bersedia memaksa warga
negaranya, berdasarkan analisis yang diarahkan oleh ahli mengenai apa yang akan
meningkatkan kesehatan mereka dari pada yang diterima di Amerika atau Serikat Eropa.
4
4
Menjelaskan tujuan-tujuan khusunya penting karena tujuan dapat berkonflik,
dan tujuan-tujuan berbeda dapat mengimplikasi kebijakan berbeda. Dengan
mengonsentrasikan layanan berteknologi tinggi dalam fasilitas nasional (seperti Institusi
Jantung Nasional di Kuala Lumpur) dapat mengambil keuntungan ekonomi skala- tapi
juga dapat mengurangi persaingan.
Karena siklus pembaharuan sektor kesehatan sering diawali dalam respon
terhadap goncangan budaya, para pembaharu harus sadar mengenai bagaimana
“masalah tersebut” di tegaskan di area-area public, khususnya oleh media dan putara
politik. Definisi-definisi berbeda akan sering didukung dengan kepentingan ekonomi
atau birokratis. Para dokter akan merangsang pendapatan lebih tinggi, dana asuransi
social akan menanyakan subsidi meningkat, menteri keuangan akan menunjuk pada
pemborosan dan ketidakefisienan yang ada. Dari pada menerima definisi-definisi yang
ada ini, para pembaharu perlu mengarang definisi masalah mereka sendiri, berdasarkan
prioritas yang mereka atur dan tujuan yang mereka identifikasi. Mereka perlu
mengartikulasikan dan mendukung perspektif mereka dalam dunia politik perdebatan
kebijakan yang kacau balau. Kami telah menyangkal bahwa mereka dapat mengerjakan
tugas ini dengan paling baik-dengan kejelasan dan koherensi-dengan secara eksplisit
mengkaitkan tujuan kinerja yang diajukan pada posisi etnis milik mereka sendiri.
Memilih prioritas-prioritas paling baik dilakukan secara strategis. Masalah-
masalah yang muncul dari kemungkinan terjadi memperoleh isu pada agenda dan
kemungkinan terjadi memperoleh kebijakan yang diterima, dan analisis teknis berbagai
jenis tolok ukur dapat membantu mengatur aspirasi bagi peningkatan.
Melaksanakan Diagnosa Jujur
Sekali prioritas-prioritas telah diidentifikasi dan masalah kinerja dijelaskan, para
pembaharu selanjutnya melaksanakan diagnose jujur. Kami benar-benar ingin gambaran
berbagai “pohon diagnosa” untuk menunjukkan kausalitas dan menunjukkan
kepentingan kritis terhadap sistem tersebut. Ini adalah metode praktis untuk
memberikan kehidupan terhadap nasehat “Bertanya ‘Mengapa?’ lima kali.”
5
5
Kami telah menekankan kebutuhan diagnose jujur karena laporan dan diskusi
resmi seringkali sulit untuk menghadapi fitur-fitur tabu sistem tertentu. Pembayaran
tidak resmi bagi dokter yang menyebar, mempekerjakan dimana-mana secara politik
berhubungan dengan baik, para dokter di area pedesaan yang tidak menerima pos-pos
mereka, pencurian besar-besaran suplai rumah sakit, laporan kinerja yang penuh
dengan angka fiktif, status kesehatan buruk antara kelompok termarginalisasi- ini adalah
contoh-contoh jenis masalah yang perlu diarahkan perjalanan diagnotis secara langsung.
Kami juga menyadari, bahwa terlalu banyak waktu dan sumber daya yang
dihabiskan pada analisis dapat menunda tindakan kebijakan dan melumuskan upaya-
upaya pembaharuan. Untuk mempercepat proses, para pembaharu dapat
menggunakan studi dan data yang ada, dan menghindari dorongan untuk melakukan
setiap hal lagi. Para pembaharu juga perlu mengetahui kapan berhentu melakukan
analisis. Di dunia nyata, data-data selalu tidak sempurna, dan para pembaharu perlu
menguasai seni menyeimbangkan hasil lebih baik melawan biaya tambahan. Dengan
diberikan sifat dasar pembaharu sektor kesehatan sulit ini, jendela peluang untuk
mengambil tindakan tetap terbuka hanya bagi waktu terbatas, dan dapat ditutup secara
tiba-tiba.
Aspek kunci nasehat diagnotis kami tidak dimulai dengan solusi favorit anda-atau
dengan target favorit anda. Malahan, kami meminta diagnose itu mengikuti pendekatan
berbasis bukti yang bersandar pada data dan ilmu pengetahuan seperti yang
berlawanan terhadap slogan-slogan dan pendapat sebelumnya.
Mengembangkan Rencana yang dapat Diharapkan untuk Bekerja dalam Konteks
Nasional Anda
Solusi terhadap masalah-masalah nasional harus sesuai dengan konteks local. Dengan
mendisain solusi yang bekerja, melibatkan kesesuaikan dengan factor budaya, politik
dan institusional an juga tingkat perkembangan ekonomi. Jika para birokrat mungkin
mencuri uang dari dana asuransi social (seperti yang dilakukan di Kazakhtan) atau jika
perusahaan-perusahaan mungkin menyingkiri pajak daftar gaji dengan merubahnya
6
6
menjadi kompensasi non tunai bagi para karyawan (seperti di Hungaria), kemudian
kemungkinan-kemungkinan tersebut perlu diarahkan dnegan ukuran-ukuran khusus
kapan program-program tersebut didisain.
Pembahasan intervensi kami telah disusun sekitar pedoman control berbeda,
kami telah berulang-ulang menekankan bahwa kebijakan efektif sering perlu
mengkoordinasi tindakan lintas batasan konseptual ini. Berubahnya sistem pembayaran
bagi rumah sakit untuk menciptakan insentif demi efisiensi akan sedikit melakukan hal
baik jika administrator rumah sakit tidak disediakan dengan ketrampilan, insentif dan
otoritas untuk merespon. Kampanye pemasaran sistem untuk mendorong penggunaan
pusat perawatan kesehatan utama local lebih mungkin berguna jika, di waktu yang
sama, kami mengemukakan co-pembayaran pasien untuk layanan di pusat-pusat
tersebut.
Bahkan dalam pedoman control, kebijakan konsisten mungkin diperlukan lintas
sejumlah intervensi. Sedikit Negara yang bersandar pada satu-satunya mekanisme
keuangan, misalnya. Dan jika kita ingin menggunakan skema pembayaran untuk
menciptakan insentif untuk mengurangi perawatan yang tidak efisien, kami juga perlu
meluruskan bagaimana dokter dibayar dan bagaimana asuransi dibayar.
Dalam mendisain kebijakan para pembaharu membutuhkan realism mengenai
apa yang mungkin. Misalnya, orang-orang dengan distribusi pendapatan menengah
akan membayar biaya perawatan kesehatan tipikal, secara langsung maupun tidak
langsung. Sehingga, sistem keuangan yang baik perlu berfokus dalam menyediakan
perlindungan resiko, khususnya bagi kelompok-kelompok yang rentang, dari pada pada
tujuan menghindari beban biaya keseluruhan yang tidak dapat di capai. Dengan sama,
jika par apemimpin local memiliki laporan panjang menggunakan sumber daya dan
otoritas untuk tujuan perlindungan, kami tidak dapat mengasumsikan bahwa
desentralisasi sektor kesehatan akan meningkatkan layanan kesehatan.
Seni pembaharuan efektif membutuhkan keseimbangan antara menjadi terlalu
berlebihan dan terlalu pesimis. Keduanya adalah jenis kesalahan yang mungkin terjadi.
Dengan mencoba mendisain rencana sempurna-seseorang yang dicari untuk
7
7
mengarahkan semua kemungkinan dan maslaah-mungkin menjadi terlalu lama dan
kemudian tidak sukses karena kompleksitas sistem. Malahan, ini mungkin lebih baik
untuk mengimplementasikan beberapa pembaharuan secara cepat, sedangkan peluang-
peluang untuk perubahan menjadi ada, dan mengembangkan rinciannya secara
tambahan. Dengan berfokus pada hambatan-hambatan dan kesulitan dapat
mengarahkan para pembaharu untuk sedikit berusaha. Mendorong amplop dan
mengambil resiko yagng dihitung sering merupakan strategi lebih baik untuk
menghasilkan perubahan-lagi, dengan peluang untuk mengembangakn dan
menyesuaikan siklus kebijakan selanjutnya.
Para pembaharu dapat memperoleh nilai dari pembelajaran internasional. Bab-
bab pedoman control adalah contoh penuh, baik negative dan positif. Tapi dalam
menggunakan pengalaman tersebut kami mendesak peringatan-menjadi berbasisbukti,
bukan diarahkan ideology.
Akhirnya, para pembaharu perlu menyadari bahwa proses yang digunakan untuk
mengembangkan rencana pembaharuan membentuk kemampuan penerimaan mereka.
Partisipasi adalah actor-aktor kunci dan kelompok kepentingan dapat menghasilkan
input bernilai, dan dapat juga menghasilan dampak lawan potensial. Di lain pihak,
rencana reformasi tidak membutuhkan dukungan dengan suara bulat.
Para pembaharu benar-benar harus mempertimbangkan bagaimana rubah/para
penipu akan bereaksi jika rencana pembaharuan diimplementasikan. Penilaian ini
penting bagi perubahan dalam pendanaan dan peraturan karena mereka menyebarkan
kekuatan memaksa Negara tersebut. Dalam situasi-situasi ini, orang-orang yang sedang
dipaksa mungkin melawan. Kebijakan harus didisain sehingga ini dipandang sah,
menggunakan data yang tidak mahal dan dapat dipercaya, memperendah biaya
pengumpulan dan pelaksanaan, mengatur badan relevan sehingga mereka memiliki
ketrampilan dan insentif yang benar.
Melibatkan Politik
8
8
Pembaharuan bukan saja merupakan proses teknis tapi juga masalah politik.
Politik menyerap semua tahapan siklus pembaharuan. Ini berarti bahwa pembaharu
perlu melibatkan, bukan menghindari politik. Para pembaharu tidak dapat
mengharapkan bahwa setiap orang akan setuju, karena perbedaan pada etika dan nilai-
dan juga perbedaan-perbedaan dalam kepentingan dan keyakinan tentang bagaimana
dunia bekerja.
Politik pembaharuan akan selanjutnya berkembang, karena sifat dasar siklis
pembaharuan. Pembaharuan akan memperkuat kelompok-kelompok kepentingan dan
memperlemah yang lain, dan setiap kelompok akan mempengaruhi implementasi dan
disain ulang kebijakan pembaharuan.
Pembaharuan berhasil bukan hanya masalah kebaikan argument. Ini juga adalah
masalah simbolisme dan bahasa, dari ketrampilan politik dan komitmen personal. Kami
telah mendesak realisme mengenai prospek bagi pembaharuan-tapikami juga sadar
bahwa para pembaharu dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa perubahan itu
mustalih atau paling tidak mungkin.
Fokus pada Implementasi
Implementasi yang sukses seringkali mengharuskan kepemimpinan dan
perhatian sampai rinci. Jika otoritas-otoritas local menerima lebih banyak tanggung
jawab untuk keputusan-keputusan, mereka mungkin membutuhkan pelatihan
tambahan dulu (seperti yang mereka lakukan di kerala, India). Jika desentralisasi fiscal
untuk meningkatkan ekuitas inter-regional (seperti di Chili), seperti yang berlawanan
untuk menguranginya(seperti di Bosnia), sistem alokasi ulang inter-daerah perlu
ditentukan secara hati-hati.
Implementasi sukses membutuhkan pengukuran kinerja. Disini lagi, realism itu
adalah hal kritis. Beberapa distrik di India telah melaporkan 120% jumlah jaminan
asuransi imunisasi. Pandangan lebih depat menunjukkan bahwa 40% anak-anak yang
menerima, rata-rata , masing-masing tiga dosis. Di klinik-klinik AS yang melakukan
penyuburan in-vitro melakukan tingkat kesuksesan mereka dalam cara standar yang
9
9
dapat dipercaya-tapi sedikit yang mengerjakan kasus-kasus sulit, karena ini akan
menarik jatuh hasil yang dilaporkan mereka. Situasi-situasi ini mengingatkan kita akan
kebutuhan berfokus pada kinerja, bukan laporan, pada hasil bukan input, pada hasil
bukan semata-mata pada usaha yang dibuat.
Lembaga-lembaga (dan orang-orang) menentang perubahan kepentingan dan
keinginan. Para manajer dapat memperendah beberapa dari perlawanan itu dengan
memperendah ketidakpastian, seperti yang ditunjukkan dengan penelitian di Hungaria
(seperti yang didiskusikan dalam Bab 10). Staff perlu dibantu melalui proses
pembaharuan oleh para pemimpin yang dapat dipercaya dan terikat, dan siapa yang
memahami dinamika perubahan organisasional.
Implementasi tidak hanya terjadi; ini perlu direncanakan dan dipandu. Tugas-tugas kritis
perlu diidentifikasi dan mungkin hambatan-hambatan diantisipasi. Tentu saja, tidak
setiap hal demikian.
Belajar dari Kesalahan-Kesalahan Anda
Bahkan pembaharuan yang sukses sering mengarahkan pada masalah-masalah
baru. Para pembaharu harus dipersiapkan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan
mereka. Sistem evaluasi perlu dibangun kedalam proses disain kebijakan. Para
pembaharu perlu menciptakan insentif bagi para penyedia dan pengasuransi untuk
melaporkan data secara akurat. Mereka perlu mempertimbangakan disain percobaan
intervensi dan mengumpulkan informasi dasar sebelum memulai implementasi.
Sifat tidak dapat dihindarkan mengenai beberapa kesalahan membantu
menjelaskan mengapa siklus kebijakan itu siklis. Pembaharuan bukanlah upaya suatu
waktu atau suatu kegiatan. Upaya skala besar di tempat kerja-seperti yang dikaji dalam
bab 1 dan akan kami lanjutkan. Teknologi akan melanjutkan untuk dimajukan. Harapan-
harapan akan meningkat. Biaya akan naik. Kekacauan ekonomi akan terjadi. Koalisi
politik akan terurai dan terkelompok kembali.
Harapan kami adalah bahwa para pembaharu akan masuk kedalam proses
jangka panjang, bahwa mereka akan berpikir secara kritis dan politik, bahwa mereka
10
10
akan menjadi reflektif diri secara etis dan kreatif secara institusional, dan bahwa mereka
akan berfokus pada kinerja dan rincian kebijakan. Semua ini cukup menuntut, kita tahu.
Tapi ini diperlukan. Tapi ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih baik
dalam mendapatkan hak pembaharuan kesehatan.
Sumber : Chapter 13 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving
Performance and equity

More Related Content

Viewers also liked

Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Prakarya Kewirausahaan
Prakarya Kewirausahaan Prakarya Kewirausahaan
Prakarya Kewirausahaan OCULUS8
 
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...Nadia Naffi, Ph.D.
 
Převod podniku
Převod podniku Převod podniku
Převod podniku Firmin
 
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUE
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUEANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUE
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUEREA-2015
 
Založení s.r.o. za 1Kč
Založení s.r.o. za 1KčZaložení s.r.o. za 1Kč
Založení s.r.o. za 1KčFirmin
 
Cuadro sinoptico
Cuadro sinopticoCuadro sinoptico
Cuadro sinopticoortega2015
 
AmandaBecker Samples
AmandaBecker SamplesAmandaBecker Samples
AmandaBecker SamplesAmanda Becker
 

Viewers also liked (12)

Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 12 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Prakarya Kewirausahaan
Prakarya Kewirausahaan Prakarya Kewirausahaan
Prakarya Kewirausahaan
 
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...
 
ancients-vol-3
ancients-vol-3ancients-vol-3
ancients-vol-3
 
Převod podniku
Převod podniku Převod podniku
Převod podniku
 
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUE
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUEANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUE
ANTES DE LA MONEDA SE UTILIZO EL TRUQEUE
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Založení s.r.o. za 1Kč
Založení s.r.o. za 1KčZaložení s.r.o. za 1Kč
Založení s.r.o. za 1Kč
 
Cuadro sinoptico
Cuadro sinopticoCuadro sinoptico
Cuadro sinoptico
 
AmandaBecker Samples
AmandaBecker SamplesAmandaBecker Samples
AmandaBecker Samples
 
Graphene technology
Graphene technologyGraphene technology
Graphene technology
 
the book - TMEP
the book - TMEPthe book - TMEP
the book - TMEP
 

Similar to REFORMASI KESEHATAN YANG BERKELANJUTAN

Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Nasiatul Salim
 
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Nasiatul Salim
 
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...Ratna KP
 
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Nasiatul Salim
 
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdf
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdfpertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdf
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdfLila Kania
 
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Nasiatul Salim
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASIRANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASISIWI Book store
 
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.pptagnesratna2
 
Making health policy
Making health policyMaking health policy
Making health policyHasan Rahim
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatanljjkadinkes
 
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Cp8 a social marketing approach to cqi
Cp8 a social marketing approach to cqi Cp8 a social marketing approach to cqi
Cp8 a social marketing approach to cqi Nasiatul Salim
 

Similar to REFORMASI KESEHATAN YANG BERKELANJUTAN (20)

Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
 
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 7 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
 
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
 
MI 3
MI 3MI 3
MI 3
 
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...
 
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdf
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdfpertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdf
pertemuan 4 - PERMASALAHAN Promkes.pdf
 
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 3 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 10 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASIRANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
 
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Analisa-Kebijakan-Kesehatan-Pertemuan-2.ppt
 
Making health policy
Making health policyMaking health policy
Making health policy
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
 
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 13 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatan
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatanMakalah pengaruh politik terhadap kesehatan
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatan
 
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Cp8 a social marketing approach to cqi
Cp8 a social marketing approach to cqi Cp8 a social marketing approach to cqi
Cp8 a social marketing approach to cqi
 

More from Nasiatul Salim

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitNasiatul Salim
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanNasiatul Salim
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for qualityNasiatul Salim
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanNasiatul Salim
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 

More from Nasiatul Salim (20)

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 

Recently uploaded (12)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 

REFORMASI KESEHATAN YANG BERKELANJUTAN

  • 1. 1 1 13 KESIMPULAN Dalam bab-bab terdahulu, kami memberikan alat dan konsep yang dapat membantu pembaharu kesehatan agar menjadi lebih efektif di Negara-negara mereka sendiri. Kami telah menghindari pendekatan rekomendasi buku resep. Malahan kami telah mempresentasikan pedoman lebih umum mengenai seni dan ilmu pengetahuan memasak, sehingga para pembaca dapat mengembangkan dan mencoba resep mereka sendiri, orang-orang yang menyesuaikan kondisi local dan pilihan makanan mereka. Kami juga mencoba menjadi transparan mengenai filosofi dan pandangan ilmiah kami sendiri, sehingga para pembaca dapat mengkalibrasi presentasi kami dan menambah butiran garam dimana menemukannya penting. Kami secara eksplisit dan secara langsung telah mengarahkan kesulitan memperoleh hak pembaharuan kesehatan. Kelompok-kelompok kepentingan, partai- partai politik dan badan birokratis akan memiliki prioritas berbeda dan memperlakukan kebijakan berbeda. Kompleksitas sistem kesehatan berarti bahwa hampir kebijakan yang ada mungkin menghasilkan konsekuensi yang tidak dimaksudkan. Analisis yang dipresentasikan dalam buku ini secara eksplisit dan emplisit tergantung pada serangkaian proposisi kritis mengenai struktur dan pemfungsian sistem perawatan kesehatan, mengenai bagaimana proses pembaharuan sektor kesehatan tipikalnya bekerja, dan mengenai bagaimana para pembaharu harus memandang tanggung jawab-tanggung jawab mereka sendiri. Dalam bab kesimpulan ini, kami pertama-tama mempresentasikan proposisi berikut ini dan kemudian membahas implikasi-implikasinya untuk proses pembaharuan.  Sistem kesehatan adalah entitas social ekonomi kompleks, tapi struktur dan pemfungsiannya dapat dipengaruhi oleh tindakan rasional. Sistem kesehatan di Negara tertentu telah berkembang sepanjang waktu sebagai penggabungan kebijakan public, tindakan-tindakan pribadi, sejarah dan budaya.
  • 2. 2 2  Berbagai fitur sistem kesehatan telah berkembang untuk menyesuaikan tujuan- tujuan berbeda yang sering berkonflik. Penanaman susunan sektor kesehatan kompleks dan sejarah seringkali menghasilkan kebijakan dan struktur berlawan yang tidak konsisten.  Para pembaharu memiliki peluang lebih baik dalam melaksanakan proses pembaharuan secara efektif jika mereka dapat mengkhususkan tujuan dan obyektif yang sedang mereka coba untuk dicapai. Karena tujuan-tujuan sistem kesehatan itu banyak dan disubyekkan pada perselisihan pendapat, para pembaharu tidak berakting semata-mata sebagai teknokrat. Mereka perlu menyadari peran kritis nilai, untuk menyelesaikan bahkan masalah teknis dasar seperti mengatur prioritas-prioritas.  Berubahnya sistem perawatan kesehatan tak bias diacuhkan merupakan proses politik. Sedangkan analisis rasional dapat memberitahukan para pembaharu mengenai seberapa baik mencapai tujuan-tujuan mereka dalam tujuan teknis, mereka perlu lebih menghasilkan perubahan dalam sistem yang akar dan strukturnya sangat politik. Tanpa menghiraukan apakah pemerintah demokratis, monarki atau partai tunggal-para pembaharu harus memobilisasi kelompok melalui siklus kebijakan jika pembaharuan untuk diproses. • Mendisain kemasan pembaharuan efektif membutuhkan pemahaman mendalam mengenai sistem dan kesediaan untuk bertindak mengenai pemahaman itu. Kami telah berulangkali menekankan bahwa adanya sistem kesehatan dapat dipahami melalui kombinasi jenis analisis berbeda. • Tidak ada sistem keuangan yang dapat menghasilkan lebih banyak sumber daya dari pada yang dihasilkan sistem ekonomi Negara. Negara cenderung, dan harus, menyesuaikan susunan keuangan mereka pada tingkat ekonomi, social, dan perkembangan politik mereka. Tapi Negara-negara harus menerima bahwa sumber daya yang dapat mereka habiskan pada perawatan kesehatan dibatasi dengan tingkat perkembangan Negara tersebut.
  • 3. 3 3 • Karena sumber daya itu terbatas, Negara perlu menyesuaikan pembayaran, organisasi dan peraturan untuk meningkatkan efisiensi teknis dan alokatif. Kedua insentif bagi organisasi untuk merespon dan kapasitas organisasi untuk merespon perlu disesuaikan secara konsisten. Upaya –upaya ini harus diarahkan dalam memaksimalisasi kualitas klinis dan layanan dan meyakinkan penggabungan output yang benar. • Kegagalan untuk terlibat dalam pembaharuan yang didisain untuk meningkatkan hasil, akan tetapi dapat dipahami secara politik, hanya akan mengabadikan kinerja yang buruk. Banyak dalam sistem perawatan kesehatan faktanya tidak ingin merubah sistemuntuk meningkatkan kinerjanya. Malahan, mereka ingin mempertahankan pendapatan mereka, atau memaksimalkan keuntungan politik, atau menyediakan perolehan terhadap konstituen local- dengan kata lain, mereka ingin melindungi kepentingan-kepentingan mereka. Selama motif-motif tersebut mungkin dapat dipahami, mereka membantu mengabadikan sistem yang tidak mencapai potensinya menurut kriteria kinerja. • Secara konsisten pikirkan tentang sisi permintaan dan sisi penawaran. Ada batasan mengenai bagaimana suatu Negara dapat memaksa warga negaranya untuk menggunakan layanan kesehatan yang tidak menarik atau tidak memikat. Akhirnya, kami ingin menawarkan enam poin kesimpulan pedoman kondisional untuk para pembaharu untuk dipikirkan. Selanjutnya kesimpulan ini harus diadaptasi untuk masing-masing kepentingan khusus pembaharu. Menjelaskan Tujuan-Tujuan Anda Pembaruan sektor kesehatan bukan mengenai penyelesaian satu masalah tunggal yang ditegaskan dengan baik. Mempertahankan layanan bagi orang miskin sangat lebih penting bagi masyarakat liberal egalitarian Swedia atau Denmark dari pada libertarian AS. Dengan bukti yang sama, Singapura lebih bersedia memaksa warga negaranya, berdasarkan analisis yang diarahkan oleh ahli mengenai apa yang akan meningkatkan kesehatan mereka dari pada yang diterima di Amerika atau Serikat Eropa.
  • 4. 4 4 Menjelaskan tujuan-tujuan khusunya penting karena tujuan dapat berkonflik, dan tujuan-tujuan berbeda dapat mengimplikasi kebijakan berbeda. Dengan mengonsentrasikan layanan berteknologi tinggi dalam fasilitas nasional (seperti Institusi Jantung Nasional di Kuala Lumpur) dapat mengambil keuntungan ekonomi skala- tapi juga dapat mengurangi persaingan. Karena siklus pembaharuan sektor kesehatan sering diawali dalam respon terhadap goncangan budaya, para pembaharu harus sadar mengenai bagaimana “masalah tersebut” di tegaskan di area-area public, khususnya oleh media dan putara politik. Definisi-definisi berbeda akan sering didukung dengan kepentingan ekonomi atau birokratis. Para dokter akan merangsang pendapatan lebih tinggi, dana asuransi social akan menanyakan subsidi meningkat, menteri keuangan akan menunjuk pada pemborosan dan ketidakefisienan yang ada. Dari pada menerima definisi-definisi yang ada ini, para pembaharu perlu mengarang definisi masalah mereka sendiri, berdasarkan prioritas yang mereka atur dan tujuan yang mereka identifikasi. Mereka perlu mengartikulasikan dan mendukung perspektif mereka dalam dunia politik perdebatan kebijakan yang kacau balau. Kami telah menyangkal bahwa mereka dapat mengerjakan tugas ini dengan paling baik-dengan kejelasan dan koherensi-dengan secara eksplisit mengkaitkan tujuan kinerja yang diajukan pada posisi etnis milik mereka sendiri. Memilih prioritas-prioritas paling baik dilakukan secara strategis. Masalah- masalah yang muncul dari kemungkinan terjadi memperoleh isu pada agenda dan kemungkinan terjadi memperoleh kebijakan yang diterima, dan analisis teknis berbagai jenis tolok ukur dapat membantu mengatur aspirasi bagi peningkatan. Melaksanakan Diagnosa Jujur Sekali prioritas-prioritas telah diidentifikasi dan masalah kinerja dijelaskan, para pembaharu selanjutnya melaksanakan diagnose jujur. Kami benar-benar ingin gambaran berbagai “pohon diagnosa” untuk menunjukkan kausalitas dan menunjukkan kepentingan kritis terhadap sistem tersebut. Ini adalah metode praktis untuk memberikan kehidupan terhadap nasehat “Bertanya ‘Mengapa?’ lima kali.”
  • 5. 5 5 Kami telah menekankan kebutuhan diagnose jujur karena laporan dan diskusi resmi seringkali sulit untuk menghadapi fitur-fitur tabu sistem tertentu. Pembayaran tidak resmi bagi dokter yang menyebar, mempekerjakan dimana-mana secara politik berhubungan dengan baik, para dokter di area pedesaan yang tidak menerima pos-pos mereka, pencurian besar-besaran suplai rumah sakit, laporan kinerja yang penuh dengan angka fiktif, status kesehatan buruk antara kelompok termarginalisasi- ini adalah contoh-contoh jenis masalah yang perlu diarahkan perjalanan diagnotis secara langsung. Kami juga menyadari, bahwa terlalu banyak waktu dan sumber daya yang dihabiskan pada analisis dapat menunda tindakan kebijakan dan melumuskan upaya- upaya pembaharuan. Untuk mempercepat proses, para pembaharu dapat menggunakan studi dan data yang ada, dan menghindari dorongan untuk melakukan setiap hal lagi. Para pembaharu juga perlu mengetahui kapan berhentu melakukan analisis. Di dunia nyata, data-data selalu tidak sempurna, dan para pembaharu perlu menguasai seni menyeimbangkan hasil lebih baik melawan biaya tambahan. Dengan diberikan sifat dasar pembaharu sektor kesehatan sulit ini, jendela peluang untuk mengambil tindakan tetap terbuka hanya bagi waktu terbatas, dan dapat ditutup secara tiba-tiba. Aspek kunci nasehat diagnotis kami tidak dimulai dengan solusi favorit anda-atau dengan target favorit anda. Malahan, kami meminta diagnose itu mengikuti pendekatan berbasis bukti yang bersandar pada data dan ilmu pengetahuan seperti yang berlawanan terhadap slogan-slogan dan pendapat sebelumnya. Mengembangkan Rencana yang dapat Diharapkan untuk Bekerja dalam Konteks Nasional Anda Solusi terhadap masalah-masalah nasional harus sesuai dengan konteks local. Dengan mendisain solusi yang bekerja, melibatkan kesesuaikan dengan factor budaya, politik dan institusional an juga tingkat perkembangan ekonomi. Jika para birokrat mungkin mencuri uang dari dana asuransi social (seperti yang dilakukan di Kazakhtan) atau jika perusahaan-perusahaan mungkin menyingkiri pajak daftar gaji dengan merubahnya
  • 6. 6 6 menjadi kompensasi non tunai bagi para karyawan (seperti di Hungaria), kemudian kemungkinan-kemungkinan tersebut perlu diarahkan dnegan ukuran-ukuran khusus kapan program-program tersebut didisain. Pembahasan intervensi kami telah disusun sekitar pedoman control berbeda, kami telah berulang-ulang menekankan bahwa kebijakan efektif sering perlu mengkoordinasi tindakan lintas batasan konseptual ini. Berubahnya sistem pembayaran bagi rumah sakit untuk menciptakan insentif demi efisiensi akan sedikit melakukan hal baik jika administrator rumah sakit tidak disediakan dengan ketrampilan, insentif dan otoritas untuk merespon. Kampanye pemasaran sistem untuk mendorong penggunaan pusat perawatan kesehatan utama local lebih mungkin berguna jika, di waktu yang sama, kami mengemukakan co-pembayaran pasien untuk layanan di pusat-pusat tersebut. Bahkan dalam pedoman control, kebijakan konsisten mungkin diperlukan lintas sejumlah intervensi. Sedikit Negara yang bersandar pada satu-satunya mekanisme keuangan, misalnya. Dan jika kita ingin menggunakan skema pembayaran untuk menciptakan insentif untuk mengurangi perawatan yang tidak efisien, kami juga perlu meluruskan bagaimana dokter dibayar dan bagaimana asuransi dibayar. Dalam mendisain kebijakan para pembaharu membutuhkan realism mengenai apa yang mungkin. Misalnya, orang-orang dengan distribusi pendapatan menengah akan membayar biaya perawatan kesehatan tipikal, secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, sistem keuangan yang baik perlu berfokus dalam menyediakan perlindungan resiko, khususnya bagi kelompok-kelompok yang rentang, dari pada pada tujuan menghindari beban biaya keseluruhan yang tidak dapat di capai. Dengan sama, jika par apemimpin local memiliki laporan panjang menggunakan sumber daya dan otoritas untuk tujuan perlindungan, kami tidak dapat mengasumsikan bahwa desentralisasi sektor kesehatan akan meningkatkan layanan kesehatan. Seni pembaharuan efektif membutuhkan keseimbangan antara menjadi terlalu berlebihan dan terlalu pesimis. Keduanya adalah jenis kesalahan yang mungkin terjadi. Dengan mencoba mendisain rencana sempurna-seseorang yang dicari untuk
  • 7. 7 7 mengarahkan semua kemungkinan dan maslaah-mungkin menjadi terlalu lama dan kemudian tidak sukses karena kompleksitas sistem. Malahan, ini mungkin lebih baik untuk mengimplementasikan beberapa pembaharuan secara cepat, sedangkan peluang- peluang untuk perubahan menjadi ada, dan mengembangkan rinciannya secara tambahan. Dengan berfokus pada hambatan-hambatan dan kesulitan dapat mengarahkan para pembaharu untuk sedikit berusaha. Mendorong amplop dan mengambil resiko yagng dihitung sering merupakan strategi lebih baik untuk menghasilkan perubahan-lagi, dengan peluang untuk mengembangakn dan menyesuaikan siklus kebijakan selanjutnya. Para pembaharu dapat memperoleh nilai dari pembelajaran internasional. Bab- bab pedoman control adalah contoh penuh, baik negative dan positif. Tapi dalam menggunakan pengalaman tersebut kami mendesak peringatan-menjadi berbasisbukti, bukan diarahkan ideology. Akhirnya, para pembaharu perlu menyadari bahwa proses yang digunakan untuk mengembangkan rencana pembaharuan membentuk kemampuan penerimaan mereka. Partisipasi adalah actor-aktor kunci dan kelompok kepentingan dapat menghasilkan input bernilai, dan dapat juga menghasilan dampak lawan potensial. Di lain pihak, rencana reformasi tidak membutuhkan dukungan dengan suara bulat. Para pembaharu benar-benar harus mempertimbangkan bagaimana rubah/para penipu akan bereaksi jika rencana pembaharuan diimplementasikan. Penilaian ini penting bagi perubahan dalam pendanaan dan peraturan karena mereka menyebarkan kekuatan memaksa Negara tersebut. Dalam situasi-situasi ini, orang-orang yang sedang dipaksa mungkin melawan. Kebijakan harus didisain sehingga ini dipandang sah, menggunakan data yang tidak mahal dan dapat dipercaya, memperendah biaya pengumpulan dan pelaksanaan, mengatur badan relevan sehingga mereka memiliki ketrampilan dan insentif yang benar. Melibatkan Politik
  • 8. 8 8 Pembaharuan bukan saja merupakan proses teknis tapi juga masalah politik. Politik menyerap semua tahapan siklus pembaharuan. Ini berarti bahwa pembaharu perlu melibatkan, bukan menghindari politik. Para pembaharu tidak dapat mengharapkan bahwa setiap orang akan setuju, karena perbedaan pada etika dan nilai- dan juga perbedaan-perbedaan dalam kepentingan dan keyakinan tentang bagaimana dunia bekerja. Politik pembaharuan akan selanjutnya berkembang, karena sifat dasar siklis pembaharuan. Pembaharuan akan memperkuat kelompok-kelompok kepentingan dan memperlemah yang lain, dan setiap kelompok akan mempengaruhi implementasi dan disain ulang kebijakan pembaharuan. Pembaharuan berhasil bukan hanya masalah kebaikan argument. Ini juga adalah masalah simbolisme dan bahasa, dari ketrampilan politik dan komitmen personal. Kami telah mendesak realisme mengenai prospek bagi pembaharuan-tapikami juga sadar bahwa para pembaharu dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa perubahan itu mustalih atau paling tidak mungkin. Fokus pada Implementasi Implementasi yang sukses seringkali mengharuskan kepemimpinan dan perhatian sampai rinci. Jika otoritas-otoritas local menerima lebih banyak tanggung jawab untuk keputusan-keputusan, mereka mungkin membutuhkan pelatihan tambahan dulu (seperti yang mereka lakukan di kerala, India). Jika desentralisasi fiscal untuk meningkatkan ekuitas inter-regional (seperti di Chili), seperti yang berlawanan untuk menguranginya(seperti di Bosnia), sistem alokasi ulang inter-daerah perlu ditentukan secara hati-hati. Implementasi sukses membutuhkan pengukuran kinerja. Disini lagi, realism itu adalah hal kritis. Beberapa distrik di India telah melaporkan 120% jumlah jaminan asuransi imunisasi. Pandangan lebih depat menunjukkan bahwa 40% anak-anak yang menerima, rata-rata , masing-masing tiga dosis. Di klinik-klinik AS yang melakukan penyuburan in-vitro melakukan tingkat kesuksesan mereka dalam cara standar yang
  • 9. 9 9 dapat dipercaya-tapi sedikit yang mengerjakan kasus-kasus sulit, karena ini akan menarik jatuh hasil yang dilaporkan mereka. Situasi-situasi ini mengingatkan kita akan kebutuhan berfokus pada kinerja, bukan laporan, pada hasil bukan input, pada hasil bukan semata-mata pada usaha yang dibuat. Lembaga-lembaga (dan orang-orang) menentang perubahan kepentingan dan keinginan. Para manajer dapat memperendah beberapa dari perlawanan itu dengan memperendah ketidakpastian, seperti yang ditunjukkan dengan penelitian di Hungaria (seperti yang didiskusikan dalam Bab 10). Staff perlu dibantu melalui proses pembaharuan oleh para pemimpin yang dapat dipercaya dan terikat, dan siapa yang memahami dinamika perubahan organisasional. Implementasi tidak hanya terjadi; ini perlu direncanakan dan dipandu. Tugas-tugas kritis perlu diidentifikasi dan mungkin hambatan-hambatan diantisipasi. Tentu saja, tidak setiap hal demikian. Belajar dari Kesalahan-Kesalahan Anda Bahkan pembaharuan yang sukses sering mengarahkan pada masalah-masalah baru. Para pembaharu harus dipersiapkan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan mereka. Sistem evaluasi perlu dibangun kedalam proses disain kebijakan. Para pembaharu perlu menciptakan insentif bagi para penyedia dan pengasuransi untuk melaporkan data secara akurat. Mereka perlu mempertimbangakan disain percobaan intervensi dan mengumpulkan informasi dasar sebelum memulai implementasi. Sifat tidak dapat dihindarkan mengenai beberapa kesalahan membantu menjelaskan mengapa siklus kebijakan itu siklis. Pembaharuan bukanlah upaya suatu waktu atau suatu kegiatan. Upaya skala besar di tempat kerja-seperti yang dikaji dalam bab 1 dan akan kami lanjutkan. Teknologi akan melanjutkan untuk dimajukan. Harapan- harapan akan meningkat. Biaya akan naik. Kekacauan ekonomi akan terjadi. Koalisi politik akan terurai dan terkelompok kembali. Harapan kami adalah bahwa para pembaharu akan masuk kedalam proses jangka panjang, bahwa mereka akan berpikir secara kritis dan politik, bahwa mereka
  • 10. 10 10 akan menjadi reflektif diri secara etis dan kreatif secara institusional, dan bahwa mereka akan berfokus pada kinerja dan rincian kebijakan. Semua ini cukup menuntut, kita tahu. Tapi ini diperlukan. Tapi ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih baik dalam mendapatkan hak pembaharuan kesehatan. Sumber : Chapter 13 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance and equity