SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Endokarditis
A. Konsep Penyakit
a. Pengertian
Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung( lapisan
yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang
masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman yang komensal di permukaan
luarnya. Pada lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang
merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin,
mikroba, dan sel- sel inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung,
tempat yang paling sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup
jantung namun proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect
(misalnya pada atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt,
arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi
menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis.
Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium(selaput jantung)
dan katub jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba- tiba dan dalam
beberapa hari bisa berakibat fatal(endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi
secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan(endokarditis infektif subakut)
Ada 2 macam endokarditis bacterialis (EB) yaitu: pertama adalah EB akut,
apabila masa inkubasinya berlangsung kurang dari empat minggu. Kedua adalah
Endokarditis baktrialis subakut/ kronis, berlangsungnya lebih dari 4 minggu, biasa
disebut Endokarditis Bakterilis lanta atau special lenta.

b. Etiologi
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak
adalah streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus
aureus untuk endokarditis infektif akut.
Factor predisposisi adalah kelainan katub jantung, terutama penyakit
jantung reumatik, katub aorta bikuspidalis, prolabs katub mitral dengan
regurgitasi, katub buatan, katub yang floppy pada sindrom marfan, tindakan
bedah gigi orofaring yang baru, tindakan atau pembedahan pada saluran
urogenital atau saluran napas, pecandu, narkotika intravena sentral, dan
pemberian nutrisi penetral yang lama.

c. Patofisiologi
Terjadinya endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam
reumatik suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus
group A. Demam reumatik mempengaruhi persendian menyebabkan poliartritis.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung
dirusak oleh organisme tersebut.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan
tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme
tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensivitas atau reaksi, yang terjadi
sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun
pada jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan diganti
dengan jaringan parut. Miokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini;
artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga
kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi
perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit.komplikasi miokardial dan
pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun
sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan
permanen.
Endokarditis rematik secara anatomis dimanifestasikan dengan adanya
tumbuhan kecil yang transparan, yang menyerupai manik dengan dengan ukuran
sebesar kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi bilah
katup.Manik- manik kecil tadi tidak tidak tampak berbahaya dan dapat
menghilang tanpa merusak bilah katup, namun yang lebih sering mereka
menimbulkan efek serius. Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses yang
secara bertahap menebalkan bilah- bilah katup, menyebabkanya menjadi
memendek dan menebal disbanding yang normal, sehingga tak dapat menutup
dengan sempurna. Terjadilah kebocoran, suatu keadaan yang disebut regurtasi
katup.Tempat yang paling sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral.
Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu
sama lain, mengakibatkan stenosis katup, yaitu penyempitan lumen katup.
Sebagian kecil pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal
jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik.Pasien ini harus
dirawat diruang perawatan intensif.
Kebanyakan pasien sembuh dengan segera dan biasanya
sempurna.Namun, meskipun pasien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa
efek residual permanen yang tetap tinggal yang sering menimbulkan deformitas
katup progresif.Beratnya kerusakan jantung, atau bahkan keberadaannya,
mungkin tidak tampak pada pemerikasaan fisik selama fase akut selama
ini.Namun, kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup, regurgitasi
atau keduanya dapat terdengar pada auskultasi dan pada beberapa pasien, bahkan
dapat terdeteksi adanya thriil pada saat palpasi.Miokardium biasanya dapat
mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beb erapa waktu
tertentu.Selama miokardium masih bias mengkompensasi, pasien masih dalam
keadaan sehat. Namun cepat atau lambat, miokardium gagal jantung akan muncul,
apabila terjadi dekompensasi.
1. Efek destruktif local, akibat infeksi intrakardiak
2. Embolisasi yang berasal dari organ lain
3. Baterimia
4. Reaksi antibody pada orbanisme penyebab infeksi
Port d’entrée(tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi,
farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka bakteri
melekat pada katub jantung yang rusak maupun endokardium, kemudian
terbentuk sllatu thrombus + fibrin dan didalamnya bakteri- bakteri tersebut
berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan- tindakan bedah
urologis(sistokopi), partus/ abortus, cabut gigi dapat menyebabkan endokarditis.
d. Tanda dan Gejala
Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya
timbul. Pada beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut
gigi, infeksi saluran nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita
adalah demam, lemah, letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan
menurun dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis,
sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki
dan sakit pada kulit.

e. Penatalaksanaan
Prinsip dasar dalam pengobatan endokarditis membasmi kuman penyebab
secepat mungkin, tindakan operasi pada saat yang tepat bila
diperlukan.Mengobati kompliikasi yang terjadi.
Sasaran pengobatan adalah eradikasi total organisme penyerang melalui
dosis adekuat agen antimicrobial yang sesuai.
a. Isolisasikan organisme penyebab melalui seri kultur darah. Kultur
darah dilakukan untuk membantu perjalanan terapi.
b. Setelah pemulihan dari proses infeksi, kerusakan katub serius mungkin
membutuhkan pengganti katub.
c. Suhu tubuh pasien dipantau untuk keefektifan pengobatan.

f. Komplikasi
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi
neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan
komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:
1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi
endokardial
2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik
emboli atau bakterimia
3. reaksi immunologis
B. Konsep Askep
a. Pengkajian
 Data Demografi/ identitas
Umur (usia> tua)
Suku bangsa
Pekerjaan
Lingkungan/ tempat tinggal
 Pengkajian data dasar
1) Riwayat atau adnya factor- factor resiko:
Penyakit jantung bawaan
Riwayat bedah jantung
Pemakaian obat-obatan intravena yang sembarangan
Prosedue diagnosa kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat
invasive.
2) Pemerisaan fisisk berdasarkan pengkajian status kardiovaskuler dan
survei umum kemungkinan menunjukkan:
Tiga kelompok besar anemia, demam intermitten dan murmur
systole(dengan stenosis aorta infusiensi tricuspid atau
infusiensi mitral) atau murmur diastolic (dengan isufiensi aorta
stenosis tricuspid atau stenosis mitral)
Atralgia
Anoreksia dan kehilangan berat badan
Lelah
Lesi vaskuler
-

Nodus osler(nyeri, adanya nodul merah dikulit)

-

Lesi janeways(datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik
merah yang ditemukan ditelapak kaki dan ditelapak
tangan yang menjadi pusat karena tekanan)

Ptekia
Gejala gagal jantung
3) Pemeriksaan diagnostik
Kultur darah positif untuk infeksi organisme
JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM
dibawah batas normal
Laju sedimen eritrosit(ESR) meningkat, menggambarkan
adanya peradangan
Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif
Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan
hipertropi jantung
EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia
Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katup
Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi isoenzim MB tidak
ada
Angiografi: dapat menunjukkan stenosis katup dan regurtasi/
penurunan gerak dinding
Sinar X dada: dapat menunjukan pembesaran jantung, infiltrsi
pulmonal
JDL : dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia
Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan
jamur penyebab
LED: umumnya meningkat
Titer ASO: peninggian pada demam reumatik(kemungkinan
pencetus)
Titer ANA: positif pada penyakit antonium missal:
SLE(kemungkinan pencetus)
Perikardiosintesis: cairan pericardial dapat diperiksa untuik
etiologi, infeksi, seperti bakteri, tuberkolosis, infeksi virus, atau
jamur, SLE, penyakit rheumatoid, keganasan.
4) Kajian perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah
distress cardiopulmonal.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri(akut) dapat dihubungkan dengan:


Inflamasi endokardium



Efek- efek sistemik dari infeksi



Iskemia jaringan(miokardium)

2. Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan:


Inflamasi dan degenerasi sel-sel otot moikard



Pembatasan pengisian jantung/ kontraksi ventrikel,penurunan curah
jantung



Toksin dari organisme penginfeksi

3. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap factor resiko dapat meliputi :


Akumulasi cairan dalam kantung perikardia (perikarditis)



Stenosis/ insufisiensi katup



Penurunan atau konstriksi fungsi ventrikel



Degenerasi otot jantung

4. Perfusi jaringan, perubahan, resiko tinggi terhadap faktor resiko meliputi Emboli
trombus/ vegetasi katup sekunder terhadap endokarditis
5. kurang pengetahuan tentang kondisi/ pengobatan dapat di hubungkan dengan
Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah pengulangan
atau komplikasi.

c. Intervensi
1. Nyeri (akut)
INTERVENSI/ TINDAKAN

RASIONAL

Mandiri :

Nyeri perikarditis secara khas terletak subternal

Selidiki keluhan nyeri dada,

dan dapat menyebar keleher dan punggung.

perhatikan awitan dan factor

Namun ini berbeda dari iskemia miokard/ nyeri

pemberat atau penurun.

infrak, pada nyeri ini menjadi memburuk pada
inspirasi dalam, gerakan, atau berbaring dan
hilang dengan duduk tegak/ membungkuk.
Catatan: nyeri dada dapat atau mungkin tidak
menyertai endokarditis dan miokarditis,
tergantung adanya iskemia.
Perhatikan penunjuk

Tindakan ini dapat menurunkan emosional

nonverbal dari ketidak

pasien.

nyamanan. Misalnya:
berbaring dengan diam atau
gelisah, tegang otot, menangis.
Berikan lingkungan yang

Mengarahkan kembali perhatian, memberikan

tenang dan tindakan

distraksi dalam tingkat aktivitas individu.

kenyamanan. Misalnya:

Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respon

perubahan posisi, gosokan

inflamasi

punggung, penggunaan
kompres panas/ dingin,
dukungan emosional, berikan
aktivitas hiburan yang yang
tepat
Kolaboratif :

Untuk menurunkan demam dan meningkatkan

Berikan obat- obat sesuai

kenyamanan.

indikasi: agen nonsteroid mis,

Dapat diberikan untuk gejala yang lebih berat

indometasin(indocin);
ASA(aspirin), antipiretik mis;
ASA/ asetaminofen(Tylenol)
steroid
Berikan oksigen suplemen

Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk

sesuai indikasi

ambilan untuk menurunkan ketidaknyamanan
berkenaan dengan iskemia.

2. Intoleransi aktivitas
INTERVENSI/ TINDAKAN

RASIONAL

Mandiri :

Miokarditis menyebabkan inflamasi dan

Kaji respon pasien terhadap

kemungkinan kerusakan fungsi sel- sel
aktivitas. Perhatikan adanya

miokardial, sebagai akibat GJK. Penurunan

dan perubahan dalam keluhan

pengisian dan curah jantung dapat menyebabkan

kelemahan, keletihan, dan

pengumpulan cairan dalam kantung pericardial

dispnea berkenaan dengan

bila ada perikarditis. Akhirnya, endokarditis

aktivitas.

dapat terjadi dengan disfungsi katup, secara
negative mempengaruhi curah jantung.

Pantau frekuensi/ irama

Membantu menentukan derajat dekompensasi

jantung, TD, dan frekuensi

jantung dan pulmonal. Penurunan TD,

pernapasan sebelum/ setelah

takikardia, disritmia, dan takipnea adalah

aktivitas dan selama

indikatif dari kerusakan toleransi jantung

diperlukan.

terhadap aktivitas.

Pertahankan tirah baring

Meningkatkan resolusi inflamasi selama fase

selama priode demam dan

akut dari perikarditis/ endokarditis. Catatan:

sesuai indikasi

demam meningkatkan kebuuhan dan kebutuhan
oksigen, karenanya meningkatkan kebutuhan
dan konsumsi oksigen, karenanya meningkatkan
beban kerja jantung dan menurunkan toleransi
aktivitas.

Rencanakan perawatan dengan

Memberikan keseimbangan dalam kebutuhan

priode istirahat/ tidur tanpa

dimana aktivitas bertumpu pada jantung

gangguan.

meningkatkan proses penyembuhan dan
kemampuan koping emosional.

Bantu pasien dalam program

Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien

latihan progresif bertahap

mungkin mampu melakukan aktifitas yang

sesegera mungkin untuk turun

diinginkan, kecuali kerusakan miokard

dari tempat tidur, mencatat

permanent/ terjadi komplikasi.

respon tanda vital dan toleransi
pasien pada peningkatan
aktivitas.
Evaluasi respons emosional

Ansietas akan ada karena inflamasi/ infeksi dan

terhadap situas/ berikan

respon jantung (fisiologis), serta derajat takut
dukungan.

pasien serta kebutuhan ketrampilan koping
emosional diakibatkan oleh potensial penyakit
yang mengancam hidup(psikologis). Dorongan
dan dukungan akan diperlukan untuk mengatasi
frustrasi terhadap tinggal dirumah sakit yang
lama.

Kolaborasi :

Peningkatan ketersediaan oksigen untuk ambilan

Berikan oksigen suplemen.

miokard untuk mengimbangi peningkatan
konsumsi oksigen yang terjadi dengan aktivitas.

3. Curah jantung, penurunan, risiko tinggi terhadap factor resiko
INTERVENSI/ TINDAKAN

RASIONAL

Mandiri:

Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat

Pantau frekuensi/ irama

jantung berupaya untuk meningkatkan curahnya

jantung

berespons pada demam, hipoksia, dan asidosis
karena iskemia.

Auskultasi bunyi jantung.

Memberikan deteksi dini dari terjadinya

Perhatikan jarak/ muffled

komplikasi, missal: GJK, tamponade jantung.

tonus jantung, murmur, gallop

Menurunkan kerja jantung, mrmaksimalkan

S3 dan S4.

curah jantung

Dorong tirah baring dalam

Meningkatkan relaksasi dan mengarahkan

posisi semi fowler.

kembali perhatian.

Berikan tindakan kenyamanan,

Perilaku yang bermanfaat untuk mengontrol

missal: gosokan punggung dan

ansietas, meningkatkan relaksasi, menurunkan

perubahan posisi, dan aktivitas

beban kerja jantung.

hiburan dalam toleransi
jantung.
Dorong penggunaan teknik

Manifestasi klinis dari tamponade jantung yang

menejemen stres, missal:

dapat terjadi pada perikarditis bila akumulasi

bimbingan imajinasi, latihan

cairan/ eksudat dalam kantung pericardia

pernafasan.

membatasi pengisian dan curah jantung.
Selidiki nadi cepat, hipotensi,

Manivestasi klinis dari GJK yang dapat

penyempitan tekanan nadi,

menyertai endokarditis(infeksi/ disfungsi katup)

peningkatan CVP/ DVJ,

atau miokarditis(disfungsi otot miokard akut).

perubahan tonus jantung,
penurunan tingkat kesadaran.
Kolaborasi:

Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk fungsi

Berikan oksigen suplemen.

miokard dan untuk menurunkan efek

Berikan obat- obatan sesuai

metabulisme anaerob, yang terjadi sebagai akibat

indikasi, missal: digitalis,

dari hipoksia dan asidosis.

diuretic.
Antibiotic/ antimicrobial

Dapat diberikan untuk meningkatkan

intravena

kontraktilitas miokard dan menurunkan kerja
jantung pada adanya GJK(miokarditis)
Diberikan untuk mengatasi pathogen yang
teridentifikasi(endokarditi/ perikarditis,
miokarditis), yang mencegah keterlibatan/
kerusakan jantung lebih lanjut.

Bantu dalam perikardiosentesis Prosedur dapat dilakukan ditempat tidur untuk
darurat.

menurunkan tekanan cairan disekitar jantung,
yang dapat dengan cepat memperbaiki curah
jantung(perikarditis).

Siapkan pasien untuk

Penggantian katub mungkin perlu untuk

pembedahan, bila

memperbaiki curah jantung (endokarditis).

diindikasikan.

Perikardektomi mungkin diperlukan karena
akumulasi cairan pericardial berulang atau
jaringan parut dan kontriksi fungsi
jantung(perikarditis).

4. Perfusi jaringan
INTERVENSI/ TINDAKAN

RASIONAL

Mandiri :
Observasi ekstrimitas terhadap

Indicator yang menunjukkan embolisasi sistemik
pembekakan, eritmia.

pada otak.

Perhatikan nyeri tekan/ nyeri,

Ketidakaktifan/ tirah baring lama mencetuskan

tanda hormone positif.

stasis vena., meningkatkan risiko pembentukan
trombosis vena.

Observasi hematuria, disertai

Menandakan emboli ginjal.

dengan nyeri punggung/
pinggang, oliguria.
Perhatikan keluhan nyeri pada

Dapat menandakan emboli splenik.

abdomen kiri atas yang
menyebar ke bahu kiri, nyeri
tekan local, kekakuan
abdominal.
Tingkatkan tirah baring dengan Dapat membantu mencegah pembentukan atau
tepat.

migrasi emboli pada pasien dengan endokarsitis.
Tirah baring lama (sering diperlukan untuk
pasien dengan endokarditis dan miokarditis),
namun, membawa risikonya sendiri tentang
terjadinya fenomena tromboembolik.

Dorong latihan aktif/ Bantu

Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik

dengan rentang gerak sesuai

vena, karenanya menurunkan resiko

toleransi.

pembentukan trombus.

Kolaborasi:
Berikan/ lepaskan stoking

Penggunaannya controversial, tetapi dapat

antiembolisme sesuai indikasi.

meningkatkan sirkulasi vena dan menurunkan
risiko pembentukan thrombus vena supervisial/
dalam.
Heparilamin dapat digunakan secara profilaksis
bila pasien memerlukan tirah baring lama,
mengalami sepsis atau GJK dan atau sebelum
atau sesudah bedah penggantian katup. Catatan :

Berikan antikoagulan, contoh:

Heparin kontraindikasi pada perikarditis dan
heparin, warfarin(coumadin).

tamponade jantung caumaden adalah obat
pilihan untuk tera[pi setelah pengganti katup
jangka panjang, atau adanya thrombus perifer.

5. Kurang pengetahuan(kebutuhan belajar), tentang kondisi/ pengobatan
INTERVENSI/ TINDAKAN

RASIONAL

Mandiri:

Untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan

Jelaskan efek inflamasi pada

sendiri, pasien perlu memahami penyebab

jantung, secara individual pada

khusus, pengobatan, dan efek jangka panjang

pasien. Ajarkan untuk

yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai

memperhatikan gejala

dengan tanda/ gejala yang menunjukkan

sehubungan dengan

kekambuhan/ komplikasi.

komplikasi/ berulangnya dan
gejala yang dilaporkan dengan
segera pada pemberi
perawatan, contoh demam,
peningkatan nyeri dada tak
biasanya, peningkatan berat
badan, peningkatan toleransi
terhadap aktivitas.
Anjurkan pasien/ orang

Informasi perlu untuk meningkatkan perawatan

terdekat tentang dosis, tujuan

diri, peningkatan keterlibatan pada program

dan efek samping obat,

terapiutik, mencegah komplikasi.

kebutuhan diet/ pertimbangan
khusus aktivitas yang
diizinkan/ dibatasi.
Kaji ulang perlunya antibiotik

Perawatan dirumah sakit lama/ pemberian

jangka panjang/ terapi

antibiotik IV/ antimikrobial perlu sampai kultur

antimicrobial.

darah negative/ hasil darah lain menunjukkan tak
ada infeksi.

Diskusikan penggunaan

Pasien dengan riwayat demam reumatik berisiko
antibiotic profilaksis.

tinggi untuk kambuh dan biasanya memerlukan
profilaksis antibiotic jangka panjang. Pasien
dengan masalah katup yang tidak mengalami
riwayat demam reumatik memerlukan
perlindungan antibiotic jangka pendek untuk
prosedur yang menyebabkan pemindahan
bakteri. Seperti prosedur meliputi prosedur gigi,
tonsilektomi dan/ atau adenoidektomi, prosedur
bedah/ biopsi mukosa pernapasan, bronkoskopi,
insisi/ drainase jaringan terinfeksi dan prosedur
GI/GU, melahirkan.

Identifikasi tindakan

Bakteri umumnya ditemukan dimulut dapat

pencegahan endokarditis

masuk dengan mudah kesirkulasi sitemik

seperti: Pembersihan mulut

melalui gusi.

dan perawatan gigi yang baik.
Hindari orang yang mengalami

Terjadinya infeksi, khususnya pernapasan

proses infekasi(khususnya

streptokokal/ pneumokokal atau influenza.

pernafasan).
Pilih metode KB yang

Meningkatkan risiko keterlibatan jantung.

tepat(untuk pasien wanita)

Penggunaan IUD telah dihubungkan dengan

Hindari penggunaan obat

peningkatan risiko proses inflamasi/ infeksi

narkotik IV.

pelvis.

Tingkatan praktek kesehatan

Menurunkan resiko masuknya pathogen

seperti nutrisi yang baik,

langsung kesistem sirkulasi.

keseimbangan antara aktivitas/

Kekuatan system imun dan tahanan terhadap

istirahat, pantau status

infeksi.

kesehatan sendiri dan
melaporkan tanda infeksi.
Berikan imunisasi, contoh

Menurunkan risiko mengalami infeksi berat

vaksin influenza sesuai

yang dapat menimbulkan infeksi jantung.

indikasi.
Identifikasi dukungan

Ketidaktoleransian terhadap aktivitas dapat

individu/ sumber yang tersedia

mengganggu kemampuan pasien melakukan

pasca pulang untuk memenuhi

tugas yang dibutuhkan

perawatan/ kebutuhan
pemeliharaan di rumah.
Tekankan pentingnya evaluasi

Pemahaman alasan untuk pengawasan medis dan

perawatan medis teratur,

rencana untuk/ penerimaan tanggung jawab

anjurkan pasien membuat

untuk evaluasi menurunkan risiko kambuh/

perjanjian.

komplikasi.

Identifikasi factor resiko

Pasien mungkin bermotivasi dengan adanya

pencetus yang dapat dikontrol

masalah jantung untuk mencari dukungan untuk

pasien, contoh: penggunaan

menghentikan penyalahgunaan obat/ perilaku

obat IV(endokarditis) dan

merusak.

penganan masalah.

d. Evaluasi
1. Nyeri hilang atau terkontrol
2. Pasien memiliki cukup energy untuk beraktivitas
3. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
4. Perfusi jaringan normal dengan terpenuhinya nutrisi jaringan
5. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.
ENDKARDITIS

More Related Content

What's hot

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 
asuhan keperawatan penyakit vaskuler perifer
asuhan keperawatan penyakit vaskuler  periferasuhan keperawatan penyakit vaskuler  perifer
asuhan keperawatan penyakit vaskuler periferzebuarosa21
 
Referat Penyakit Jantung Rematik pada Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada  AnakReferat Penyakit Jantung Rematik pada  Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada AnakGhina Ninditasari
 
Insufisiensi mitral
Insufisiensi mitralInsufisiensi mitral
Insufisiensi mitralgustians
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikGunk Arie'sti
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aAi Coryde
 

What's hot (14)

Endokarditis
EndokarditisEndokarditis
Endokarditis
 
KARDITIS
KARDITISKARDITIS
KARDITIS
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Sesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anakSesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anak
 
asuhan keperawatan penyakit vaskuler perifer
asuhan keperawatan penyakit vaskuler  periferasuhan keperawatan penyakit vaskuler  perifer
asuhan keperawatan penyakit vaskuler perifer
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Referat Penyakit Jantung Rematik pada Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada  AnakReferat Penyakit Jantung Rematik pada  Anak
Referat Penyakit Jantung Rematik pada Anak
 
Insufisiensi mitral
Insufisiensi mitralInsufisiensi mitral
Insufisiensi mitral
 
Search sindrom buerger
Search sindrom buergerSearch sindrom buerger
Search sindrom buerger
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
 

Similar to ENDKARDITIS

Similar to ENDKARDITIS (20)

Perikarditis AKPER PEMKAB MUNA
Perikarditis AKPER PEMKAB MUNA Perikarditis AKPER PEMKAB MUNA
Perikarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
 
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
 
Skenario 2
Skenario 2Skenario 2
Skenario 2
 
Penyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darahPenyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darah
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Miokard infark
Miokard  infarkMiokard  infark
Miokard infark
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
PPT NITTA.pptx
PPT NITTA.pptxPPT NITTA.pptx
PPT NITTA.pptx
 
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical facultyadam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
adam thromboangitis buerger's disease, medical faculty
 
Askep buerger syndrome
Askep buerger syndromeAskep buerger syndrome
Askep buerger syndrome
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Endokarditas & isk
Endokarditas & iskEndokarditas & isk
Endokarditas & isk
 
Makalah Shock
Makalah ShockMakalah Shock
Makalah Shock
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

ENDKARDITIS

  • 1. Endokarditis A. Konsep Penyakit a. Pengertian Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung( lapisan yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel- sel inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis. Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium(selaput jantung) dan katub jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba- tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal(endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan(endokarditis infektif subakut) Ada 2 macam endokarditis bacterialis (EB) yaitu: pertama adalah EB akut, apabila masa inkubasinya berlangsung kurang dari empat minggu. Kedua adalah Endokarditis baktrialis subakut/ kronis, berlangsungnya lebih dari 4 minggu, biasa disebut Endokarditis Bakterilis lanta atau special lenta. b. Etiologi Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak adalah streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus aureus untuk endokarditis infektif akut. Factor predisposisi adalah kelainan katub jantung, terutama penyakit jantung reumatik, katub aorta bikuspidalis, prolabs katub mitral dengan regurgitasi, katub buatan, katub yang floppy pada sindrom marfan, tindakan
  • 2. bedah gigi orofaring yang baru, tindakan atau pembedahan pada saluran urogenital atau saluran napas, pecandu, narkotika intravena sentral, dan pemberian nutrisi penetral yang lama. c. Patofisiologi Terjadinya endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam reumatik suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus group A. Demam reumatik mempengaruhi persendian menyebabkan poliartritis. Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut. Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensivitas atau reaksi, yang terjadi sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun pada jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan diganti dengan jaringan parut. Miokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini; artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit.komplikasi miokardial dan pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan permanen. Endokarditis rematik secara anatomis dimanifestasikan dengan adanya tumbuhan kecil yang transparan, yang menyerupai manik dengan dengan ukuran sebesar kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi bilah katup.Manik- manik kecil tadi tidak tidak tampak berbahaya dan dapat menghilang tanpa merusak bilah katup, namun yang lebih sering mereka menimbulkan efek serius. Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses yang secara bertahap menebalkan bilah- bilah katup, menyebabkanya menjadi memendek dan menebal disbanding yang normal, sehingga tak dapat menutup
  • 3. dengan sempurna. Terjadilah kebocoran, suatu keadaan yang disebut regurtasi katup.Tempat yang paling sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral. Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu sama lain, mengakibatkan stenosis katup, yaitu penyempitan lumen katup. Sebagian kecil pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik.Pasien ini harus dirawat diruang perawatan intensif. Kebanyakan pasien sembuh dengan segera dan biasanya sempurna.Namun, meskipun pasien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa efek residual permanen yang tetap tinggal yang sering menimbulkan deformitas katup progresif.Beratnya kerusakan jantung, atau bahkan keberadaannya, mungkin tidak tampak pada pemerikasaan fisik selama fase akut selama ini.Namun, kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup, regurgitasi atau keduanya dapat terdengar pada auskultasi dan pada beberapa pasien, bahkan dapat terdeteksi adanya thriil pada saat palpasi.Miokardium biasanya dapat mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beb erapa waktu tertentu.Selama miokardium masih bias mengkompensasi, pasien masih dalam keadaan sehat. Namun cepat atau lambat, miokardium gagal jantung akan muncul, apabila terjadi dekompensasi. 1. Efek destruktif local, akibat infeksi intrakardiak 2. Embolisasi yang berasal dari organ lain 3. Baterimia 4. Reaksi antibody pada orbanisme penyebab infeksi Port d’entrée(tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi, farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka bakteri melekat pada katub jantung yang rusak maupun endokardium, kemudian terbentuk sllatu thrombus + fibrin dan didalamnya bakteri- bakteri tersebut berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan- tindakan bedah urologis(sistokopi), partus/ abortus, cabut gigi dapat menyebabkan endokarditis.
  • 4. d. Tanda dan Gejala Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul. Pada beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut gigi, infeksi saluran nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita adalah demam, lemah, letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan menurun dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki dan sakit pada kulit. e. Penatalaksanaan Prinsip dasar dalam pengobatan endokarditis membasmi kuman penyebab secepat mungkin, tindakan operasi pada saat yang tepat bila diperlukan.Mengobati kompliikasi yang terjadi. Sasaran pengobatan adalah eradikasi total organisme penyerang melalui dosis adekuat agen antimicrobial yang sesuai. a. Isolisasikan organisme penyebab melalui seri kultur darah. Kultur darah dilakukan untuk membantu perjalanan terapi. b. Setelah pemulihan dari proses infeksi, kerusakan katub serius mungkin membutuhkan pengganti katub. c. Suhu tubuh pasien dipantau untuk keefektifan pengobatan. f. Komplikasi Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara: 1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi endokardial 2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik emboli atau bakterimia 3. reaksi immunologis
  • 5. B. Konsep Askep a. Pengkajian  Data Demografi/ identitas Umur (usia> tua) Suku bangsa Pekerjaan Lingkungan/ tempat tinggal  Pengkajian data dasar 1) Riwayat atau adnya factor- factor resiko: Penyakit jantung bawaan Riwayat bedah jantung Pemakaian obat-obatan intravena yang sembarangan Prosedue diagnosa kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasive. 2) Pemerisaan fisisk berdasarkan pengkajian status kardiovaskuler dan survei umum kemungkinan menunjukkan: Tiga kelompok besar anemia, demam intermitten dan murmur systole(dengan stenosis aorta infusiensi tricuspid atau infusiensi mitral) atau murmur diastolic (dengan isufiensi aorta stenosis tricuspid atau stenosis mitral) Atralgia Anoreksia dan kehilangan berat badan Lelah Lesi vaskuler - Nodus osler(nyeri, adanya nodul merah dikulit) - Lesi janeways(datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik merah yang ditemukan ditelapak kaki dan ditelapak tangan yang menjadi pusat karena tekanan) Ptekia Gejala gagal jantung
  • 6. 3) Pemeriksaan diagnostik Kultur darah positif untuk infeksi organisme JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM dibawah batas normal Laju sedimen eritrosit(ESR) meningkat, menggambarkan adanya peradangan Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan hipertropi jantung EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katup Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi isoenzim MB tidak ada Angiografi: dapat menunjukkan stenosis katup dan regurtasi/ penurunan gerak dinding Sinar X dada: dapat menunjukan pembesaran jantung, infiltrsi pulmonal JDL : dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab LED: umumnya meningkat Titer ASO: peninggian pada demam reumatik(kemungkinan pencetus) Titer ANA: positif pada penyakit antonium missal: SLE(kemungkinan pencetus) Perikardiosintesis: cairan pericardial dapat diperiksa untuik etiologi, infeksi, seperti bakteri, tuberkolosis, infeksi virus, atau jamur, SLE, penyakit rheumatoid, keganasan. 4) Kajian perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah distress cardiopulmonal.
  • 7. b. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri(akut) dapat dihubungkan dengan:  Inflamasi endokardium  Efek- efek sistemik dari infeksi  Iskemia jaringan(miokardium) 2. Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan:  Inflamasi dan degenerasi sel-sel otot moikard  Pembatasan pengisian jantung/ kontraksi ventrikel,penurunan curah jantung  Toksin dari organisme penginfeksi 3. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap factor resiko dapat meliputi :  Akumulasi cairan dalam kantung perikardia (perikarditis)  Stenosis/ insufisiensi katup  Penurunan atau konstriksi fungsi ventrikel  Degenerasi otot jantung 4. Perfusi jaringan, perubahan, resiko tinggi terhadap faktor resiko meliputi Emboli trombus/ vegetasi katup sekunder terhadap endokarditis 5. kurang pengetahuan tentang kondisi/ pengobatan dapat di hubungkan dengan Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah pengulangan atau komplikasi. c. Intervensi 1. Nyeri (akut) INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL Mandiri : Nyeri perikarditis secara khas terletak subternal Selidiki keluhan nyeri dada, dan dapat menyebar keleher dan punggung. perhatikan awitan dan factor Namun ini berbeda dari iskemia miokard/ nyeri pemberat atau penurun. infrak, pada nyeri ini menjadi memburuk pada inspirasi dalam, gerakan, atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/ membungkuk. Catatan: nyeri dada dapat atau mungkin tidak
  • 8. menyertai endokarditis dan miokarditis, tergantung adanya iskemia. Perhatikan penunjuk Tindakan ini dapat menurunkan emosional nonverbal dari ketidak pasien. nyamanan. Misalnya: berbaring dengan diam atau gelisah, tegang otot, menangis. Berikan lingkungan yang Mengarahkan kembali perhatian, memberikan tenang dan tindakan distraksi dalam tingkat aktivitas individu. kenyamanan. Misalnya: Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respon perubahan posisi, gosokan inflamasi punggung, penggunaan kompres panas/ dingin, dukungan emosional, berikan aktivitas hiburan yang yang tepat Kolaboratif : Untuk menurunkan demam dan meningkatkan Berikan obat- obat sesuai kenyamanan. indikasi: agen nonsteroid mis, Dapat diberikan untuk gejala yang lebih berat indometasin(indocin); ASA(aspirin), antipiretik mis; ASA/ asetaminofen(Tylenol) steroid Berikan oksigen suplemen Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk sesuai indikasi ambilan untuk menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan iskemia. 2. Intoleransi aktivitas INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL Mandiri : Miokarditis menyebabkan inflamasi dan Kaji respon pasien terhadap kemungkinan kerusakan fungsi sel- sel
  • 9. aktivitas. Perhatikan adanya miokardial, sebagai akibat GJK. Penurunan dan perubahan dalam keluhan pengisian dan curah jantung dapat menyebabkan kelemahan, keletihan, dan pengumpulan cairan dalam kantung pericardial dispnea berkenaan dengan bila ada perikarditis. Akhirnya, endokarditis aktivitas. dapat terjadi dengan disfungsi katup, secara negative mempengaruhi curah jantung. Pantau frekuensi/ irama Membantu menentukan derajat dekompensasi jantung, TD, dan frekuensi jantung dan pulmonal. Penurunan TD, pernapasan sebelum/ setelah takikardia, disritmia, dan takipnea adalah aktivitas dan selama indikatif dari kerusakan toleransi jantung diperlukan. terhadap aktivitas. Pertahankan tirah baring Meningkatkan resolusi inflamasi selama fase selama priode demam dan akut dari perikarditis/ endokarditis. Catatan: sesuai indikasi demam meningkatkan kebuuhan dan kebutuhan oksigen, karenanya meningkatkan kebutuhan dan konsumsi oksigen, karenanya meningkatkan beban kerja jantung dan menurunkan toleransi aktivitas. Rencanakan perawatan dengan Memberikan keseimbangan dalam kebutuhan priode istirahat/ tidur tanpa dimana aktivitas bertumpu pada jantung gangguan. meningkatkan proses penyembuhan dan kemampuan koping emosional. Bantu pasien dalam program Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien latihan progresif bertahap mungkin mampu melakukan aktifitas yang sesegera mungkin untuk turun diinginkan, kecuali kerusakan miokard dari tempat tidur, mencatat permanent/ terjadi komplikasi. respon tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan aktivitas. Evaluasi respons emosional Ansietas akan ada karena inflamasi/ infeksi dan terhadap situas/ berikan respon jantung (fisiologis), serta derajat takut
  • 10. dukungan. pasien serta kebutuhan ketrampilan koping emosional diakibatkan oleh potensial penyakit yang mengancam hidup(psikologis). Dorongan dan dukungan akan diperlukan untuk mengatasi frustrasi terhadap tinggal dirumah sakit yang lama. Kolaborasi : Peningkatan ketersediaan oksigen untuk ambilan Berikan oksigen suplemen. miokard untuk mengimbangi peningkatan konsumsi oksigen yang terjadi dengan aktivitas. 3. Curah jantung, penurunan, risiko tinggi terhadap factor resiko INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL Mandiri: Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat Pantau frekuensi/ irama jantung berupaya untuk meningkatkan curahnya jantung berespons pada demam, hipoksia, dan asidosis karena iskemia. Auskultasi bunyi jantung. Memberikan deteksi dini dari terjadinya Perhatikan jarak/ muffled komplikasi, missal: GJK, tamponade jantung. tonus jantung, murmur, gallop Menurunkan kerja jantung, mrmaksimalkan S3 dan S4. curah jantung Dorong tirah baring dalam Meningkatkan relaksasi dan mengarahkan posisi semi fowler. kembali perhatian. Berikan tindakan kenyamanan, Perilaku yang bermanfaat untuk mengontrol missal: gosokan punggung dan ansietas, meningkatkan relaksasi, menurunkan perubahan posisi, dan aktivitas beban kerja jantung. hiburan dalam toleransi jantung. Dorong penggunaan teknik Manifestasi klinis dari tamponade jantung yang menejemen stres, missal: dapat terjadi pada perikarditis bila akumulasi bimbingan imajinasi, latihan cairan/ eksudat dalam kantung pericardia pernafasan. membatasi pengisian dan curah jantung.
  • 11. Selidiki nadi cepat, hipotensi, Manivestasi klinis dari GJK yang dapat penyempitan tekanan nadi, menyertai endokarditis(infeksi/ disfungsi katup) peningkatan CVP/ DVJ, atau miokarditis(disfungsi otot miokard akut). perubahan tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran. Kolaborasi: Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk fungsi Berikan oksigen suplemen. miokard dan untuk menurunkan efek Berikan obat- obatan sesuai metabulisme anaerob, yang terjadi sebagai akibat indikasi, missal: digitalis, dari hipoksia dan asidosis. diuretic. Antibiotic/ antimicrobial Dapat diberikan untuk meningkatkan intravena kontraktilitas miokard dan menurunkan kerja jantung pada adanya GJK(miokarditis) Diberikan untuk mengatasi pathogen yang teridentifikasi(endokarditi/ perikarditis, miokarditis), yang mencegah keterlibatan/ kerusakan jantung lebih lanjut. Bantu dalam perikardiosentesis Prosedur dapat dilakukan ditempat tidur untuk darurat. menurunkan tekanan cairan disekitar jantung, yang dapat dengan cepat memperbaiki curah jantung(perikarditis). Siapkan pasien untuk Penggantian katub mungkin perlu untuk pembedahan, bila memperbaiki curah jantung (endokarditis). diindikasikan. Perikardektomi mungkin diperlukan karena akumulasi cairan pericardial berulang atau jaringan parut dan kontriksi fungsi jantung(perikarditis). 4. Perfusi jaringan INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL Mandiri : Observasi ekstrimitas terhadap Indicator yang menunjukkan embolisasi sistemik
  • 12. pembekakan, eritmia. pada otak. Perhatikan nyeri tekan/ nyeri, Ketidakaktifan/ tirah baring lama mencetuskan tanda hormone positif. stasis vena., meningkatkan risiko pembentukan trombosis vena. Observasi hematuria, disertai Menandakan emboli ginjal. dengan nyeri punggung/ pinggang, oliguria. Perhatikan keluhan nyeri pada Dapat menandakan emboli splenik. abdomen kiri atas yang menyebar ke bahu kiri, nyeri tekan local, kekakuan abdominal. Tingkatkan tirah baring dengan Dapat membantu mencegah pembentukan atau tepat. migrasi emboli pada pasien dengan endokarsitis. Tirah baring lama (sering diperlukan untuk pasien dengan endokarditis dan miokarditis), namun, membawa risikonya sendiri tentang terjadinya fenomena tromboembolik. Dorong latihan aktif/ Bantu Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik dengan rentang gerak sesuai vena, karenanya menurunkan resiko toleransi. pembentukan trombus. Kolaborasi: Berikan/ lepaskan stoking Penggunaannya controversial, tetapi dapat antiembolisme sesuai indikasi. meningkatkan sirkulasi vena dan menurunkan risiko pembentukan thrombus vena supervisial/ dalam. Heparilamin dapat digunakan secara profilaksis bila pasien memerlukan tirah baring lama, mengalami sepsis atau GJK dan atau sebelum atau sesudah bedah penggantian katup. Catatan : Berikan antikoagulan, contoh: Heparin kontraindikasi pada perikarditis dan
  • 13. heparin, warfarin(coumadin). tamponade jantung caumaden adalah obat pilihan untuk tera[pi setelah pengganti katup jangka panjang, atau adanya thrombus perifer. 5. Kurang pengetahuan(kebutuhan belajar), tentang kondisi/ pengobatan INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL Mandiri: Untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan Jelaskan efek inflamasi pada sendiri, pasien perlu memahami penyebab jantung, secara individual pada khusus, pengobatan, dan efek jangka panjang pasien. Ajarkan untuk yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai memperhatikan gejala dengan tanda/ gejala yang menunjukkan sehubungan dengan kekambuhan/ komplikasi. komplikasi/ berulangnya dan gejala yang dilaporkan dengan segera pada pemberi perawatan, contoh demam, peningkatan nyeri dada tak biasanya, peningkatan berat badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas. Anjurkan pasien/ orang Informasi perlu untuk meningkatkan perawatan terdekat tentang dosis, tujuan diri, peningkatan keterlibatan pada program dan efek samping obat, terapiutik, mencegah komplikasi. kebutuhan diet/ pertimbangan khusus aktivitas yang diizinkan/ dibatasi. Kaji ulang perlunya antibiotik Perawatan dirumah sakit lama/ pemberian jangka panjang/ terapi antibiotik IV/ antimikrobial perlu sampai kultur antimicrobial. darah negative/ hasil darah lain menunjukkan tak ada infeksi. Diskusikan penggunaan Pasien dengan riwayat demam reumatik berisiko
  • 14. antibiotic profilaksis. tinggi untuk kambuh dan biasanya memerlukan profilaksis antibiotic jangka panjang. Pasien dengan masalah katup yang tidak mengalami riwayat demam reumatik memerlukan perlindungan antibiotic jangka pendek untuk prosedur yang menyebabkan pemindahan bakteri. Seperti prosedur meliputi prosedur gigi, tonsilektomi dan/ atau adenoidektomi, prosedur bedah/ biopsi mukosa pernapasan, bronkoskopi, insisi/ drainase jaringan terinfeksi dan prosedur GI/GU, melahirkan. Identifikasi tindakan Bakteri umumnya ditemukan dimulut dapat pencegahan endokarditis masuk dengan mudah kesirkulasi sitemik seperti: Pembersihan mulut melalui gusi. dan perawatan gigi yang baik. Hindari orang yang mengalami Terjadinya infeksi, khususnya pernapasan proses infekasi(khususnya streptokokal/ pneumokokal atau influenza. pernafasan). Pilih metode KB yang Meningkatkan risiko keterlibatan jantung. tepat(untuk pasien wanita) Penggunaan IUD telah dihubungkan dengan Hindari penggunaan obat peningkatan risiko proses inflamasi/ infeksi narkotik IV. pelvis. Tingkatan praktek kesehatan Menurunkan resiko masuknya pathogen seperti nutrisi yang baik, langsung kesistem sirkulasi. keseimbangan antara aktivitas/ Kekuatan system imun dan tahanan terhadap istirahat, pantau status infeksi. kesehatan sendiri dan melaporkan tanda infeksi. Berikan imunisasi, contoh Menurunkan risiko mengalami infeksi berat vaksin influenza sesuai yang dapat menimbulkan infeksi jantung. indikasi.
  • 15. Identifikasi dukungan Ketidaktoleransian terhadap aktivitas dapat individu/ sumber yang tersedia mengganggu kemampuan pasien melakukan pasca pulang untuk memenuhi tugas yang dibutuhkan perawatan/ kebutuhan pemeliharaan di rumah. Tekankan pentingnya evaluasi Pemahaman alasan untuk pengawasan medis dan perawatan medis teratur, rencana untuk/ penerimaan tanggung jawab anjurkan pasien membuat untuk evaluasi menurunkan risiko kambuh/ perjanjian. komplikasi. Identifikasi factor resiko Pasien mungkin bermotivasi dengan adanya pencetus yang dapat dikontrol masalah jantung untuk mencari dukungan untuk pasien, contoh: penggunaan menghentikan penyalahgunaan obat/ perilaku obat IV(endokarditis) dan merusak. penganan masalah. d. Evaluasi 1. Nyeri hilang atau terkontrol 2. Pasien memiliki cukup energy untuk beraktivitas 3. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung. 4. Perfusi jaringan normal dengan terpenuhinya nutrisi jaringan 5. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.