SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Download to read offline
4.1 PENGUKURAN, DAN
PENGUMPULAN DATA
Dr. Auditya Purwandini Sutarto
Learning Outcomes
• Memahami cara dan teknik pengumpulan data
• Mengumpulkan data sesuai topik penelitian yang
dikaji
• Memahami cara analisis data
• Menggunakan teknik analisis data yang sesuai
dengan hipotesis penelitian
• Menginterpretasikan data sesuai kajian pustaka dan
penelitian terdahulu
TOPIK
Pengukuran
Skala Rating
Validitas
Reliabilitas
Metode
Pengumpulan
Data
Sumber Data
Penelitian
Eksperimen
Interview
Kuesioner
Pengamatan Natural
Sampling
Populasi dan
Sampel
Teknik Penarikan
Sampel
Menentukan
Ukuran Sampel
Analisis Data
Editing
Analisis Deskriptif
Statistik Inferensial
Bab 4.2
PENGUKURAN
SKALA RATING
• Skala Dikotomi (Guttman)
• Skala Kategori
• Skala Likert
• Skala Perbedaan Semantik (Semantic Differential)
• Penilaian (Rating Scale)
• Skala Rating Penjumlahan Fix atau Konstan
• Skala Staped
• Skala Rating Grafis
• Skala Konsensus
• Skala Dikotomi (Guttman). Digunakan untuk jawaban ya atau
tidak, termasuk skala nominal
Apakah Anda mempunyai motor ? Ya Tidak
• Skala Kategori. Digunakan untuk memilih satu diantara
banyak pilihan jawaban, termasuk skala nominal
Jika ya, apa merek motor Anda? - Honda
- Yamaha
- Suzuki
- Tossa
- Kawasaki
- Lainnya
(sebutkan)
• Skala Likert. digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang fenomena sosial (setuju-tidak
setuju, suka-tidak suka). Skala ini terdiri atas 5 pilihan skala
berurut (contoh untuk sikap setuju – tidak setuju)
Sangat Tidak
Setuju
Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat
Setuju
1 2 3 4 5
Dengan menggunakan Skala Likert seperti petunjuk di atas, seberapa
setujukah Anda dengan pernyataan berikut
Motor yang saya miliki hemat bahan bakar 1 2 3 4 5
Saya rutin menservis motor minimal 6 bulan
sekali atau setiap 2000 KM
1 2 3 4 5
• Skala Perbedaan Semantik. Digunakan untuk mengukur sikap,
tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi
tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat
negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat
positif terletak disebelah kanan.
Contoh : Bagaimana penilaian Anda terhadap mata kuliah
Metodologi Penelitian?
Menyenangkan |……|……|…… |……|……|…..|…..| Membosankan
Sulit |……|……|…… |……|……|…..|…..| Mudah
Bermanfaat |……|……|…… |……|……|…..|…..| Sia-Sia
Menantang |……|……|…… |……|……|…..|…..| Menjemukan
• Penilaian (Rating Scale). Jika pada skala Likert, Guttman, dan
Semantik diferensial, data yang diperoleh adalah data
kualitatif yang dikuantitatifkan, maka pada rating scale yaitu
adalah data angka (kuantitatif) ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Rating scale termasuk skala interval
• Rating scale digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau
fenomena sosial misalnya: ekonomi, iptek, instansi, kinerja
dosen, kepuasan pelanggan,produktivitas kerja, motivasi
pegawai, dll.
VALIDITAS & RELIABILITAS
Validitas = Ketepatan Alat Ukur
Reliabilitas = Konsistensi Alat
Ukur
Kualitas Alat Ukur
(Goodness)
Reliabilitas
Stabilitas
Konsistensi
Validitas
Validitas Internal
Validitas Eksternal
VALIDITAS
• Ketepatan/kemampuan sebuah instrumen mengukur apa
yang ingin diukur
• Kesesuaian antara suatu konsep dengan indikator- yang
digunakan untuk mengukurnya.
• Alat pengumpul data dapat dikatakan valid apabila alat ukur
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur
• Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat
bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang
seharusnya dilakukan.diinginkan
Contoh
• Kecerdasan siswa dinilai
dengan IQ?
• Performansi mahasiswa
dinilai dengan IPK?
• Tape alat ukur panjang
• Termometer alat ukur suhu
• Stopwatch alat ukur waktu
Validitas
Validitas Eksternal
Validitas Internal
Validitas Isi Validitas Muka
Validitas dengan
Kriteria
Validitas Prediktif
Validitas
Concurrent
Validitas Konstruk
Validitas Konvergen
Validitas
Diskriminan
VALIDITAS EKSTERNAL
• Dapat atau tidaknya hasil
penelitian digeneralisasikan
pada populasi tempat sampel
tersebut diambil.
• Bila sampel penelitian
representatif, instrumen
penelitian valid dan reliabel,
cara mengumpulkan dan
menganalisis data benar,
penelitian akan memiliki
validitas eksternal yang tinggi
• Contoh: untuk mengukur
kinerja tenaga paramedis di
suatu RS, instrumen
pengukuran dibandingkan
dengan dengan catatan-
catatan RS tentang kinerja
tenaga paramedis di
lapangan. Bila terdapat
kesamaan antara kriteria
dalam instrumen dengan
fakta di lapangan maka
instrumen tersebut memiliki
validitas eksternal yang
tinggi
VALIDITAS INTERNAL
• Digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah
penelitian sudah menggunakan konsep yang
seharusnya. Validitas internal biasanya membantu
mengatasi kelemahan validitas eksternal.
• Dalam konteks eksperimen menjawab pertanyaan:
“Apakah benar perlakuan eksperimental membuat
perbedaan pada variabel eksperimen tertentu?”
Validitas Isi (Content Validity)
• Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen
mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut
mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang
hendak diukur
• Validitas isi memastikan bahwa sejumlah item yang
representatif telah diperhitungkan dalam menyusun sebuah
konsep. Contohnya, suatu ujian akhir semester dianggap
memiliki validitas isi jika mencerminkan keseluruhan materi
perkuliahan yang sudah diajarkan. Bila hanya menguji pada
beberapa materi saja maka belum dapat dikatakan memiliki
validitas isi.
Validitas Muka (Face Validity)
• Berkaitan dengan pengukuran suatu konsep yang dilakukan
dengan melihat konsensus dalam masyarakat ilmiah atau
kesepakatan penilaian subyektif para pakar mengenai apakah
mengukur suatu konstruk. Ini dilakukan dengan mata-mata
menilai apakah definisi operasional yang dipergunakan bisa
diterapkan pada konsep yang hendak diukur.
• Misal seorang peneliti membuat alat ukur untuk mengukur
skala perilaku hidup sehat maka ia mengkonsultasikan alat
ukur tersebut pada ahli atau tenaga kesehatan yang kompeten
Validitas dengan Kriteria (Criterion Validity)
• Validitas kriteria digunakan jika kita ingin mengembangkan
suatu perangkat ukur untuk kepentingan praktis, bukan sekadar
uji hipotesis saja
• Untuk mendapatkan pembuktian validitas kriteria, peneliti
biasanya membandingkan bentuk instrumen yang satu dengan
instrumen lainnya menggunakan indeks koefisien korelasi (r)
yang menunjukkan derajat hubungan antara kedua instrumen
tersebut
• Misal akan dikembangkan alat baru pengukuran kecerdasan
manusia. Sebagai rujukan alat ini dibandingkan dengan tes IQ
yang sudah dikenal. Jika korelasi antara skor IQ seseorang
dengan skor alat baru tersebut tinggi, maka alat ukur baru
tersebut memenuhi validitas kriteria.
Rumus dan Interpretasi Koefisien Korelasi Pearson (r)
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800 – 1,00 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,1999 Sangat Rendah
1
)(
1
)(
1
))((
1
2
1
2
1











n
yy
n
xx
n
yyxx
R
n
i
i
n
i
i
n
i
ii
Validitas Prediktif
• Validitas ini merujuk pada kemampuan suatu perangkat ukur
memprediksi suatu keadaan individu/subyek di masa
mendatang.
• Contoh: mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi diprediksi
memiliki pekerjaan lebih baik dibandingkan yang memiliki IPK
lebih rendah. Atau siswa SMA yang mampu mengerjakan soal
UN diprediksi mampu mengerjakan soal SBMPTN
Validitas Konkuren (Concurrent)
• Validitas yang berkaitan dengan tingkatan sejauh mana data
hasil pengukuran berkorelasi dengan hasil pengukuran konsep
lain yang diasumsikan sebagai kriteria keadaan mendatang.
• Apabila data instrumen dan data kriteria telah terkumpul
pada waktu yang hampir bersamaan, lalu dibandingkan
hasilnya.
• Contohnya: Bila seorang peneliti melakukan tes IQ pada
sekelompok siswa kelas 8 dan kemudian membandingkannya
dengan hasil penilaian ‘self esteem’ yang dilakukan oleh
gurunya, di mana kedua penilaian ini dilakukan pada waktu
yang hampir bersamaan.
Validitas Konstruk
• Validitas ini membuktikan seberapa bagus hasil yang
diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori
dimana pengujian dirancang
• Pembuktian validitas konstruk merupakan yang terluas
penggunaannya di antara tiga kategori validitas.
• Hal ini dinilai dengan validitas konvergen (instrumen yang
memiliki korelasi tinggi) dan validitas diskriminan (variabel
yang tidak berkorelasi).
• Tahapan pembuktian validitas konstruk:
1. variabel yang diukur didefinisikan dengan jelas
2. Susun hipotesis berdasarkan teori yang melandasi variabel
3. Uji hipotesis secara logis dan empiris
Pengujian Validitas Konstruk dengan Analisis Faktor
• Factor analysis (analisis faktor) dilakukan untuk memeriksa
apakah terdapat pola utama yang dibentuk oleh variabel-
variabel.
• Menurut Field (2005), analisis faktor memiliki tiga kegunaan,
yaitu:
1. untuk memahami struktur (pola) dari sekumpulan variabel
2. untuk menyusun kuesioner yang dapat mengukur suatu
variabel yang mendasarinya
3. mereduksi beberapa variabel menjadi sekumpulan variabel
dengan sebesar mungkin tetap mempertahankan informasi
yang terkandung.
1. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). KMO merupakan ukuran
kecukupan sampel (Field, 2005). Nilai statistik KMO berkisar
antara 0 – 1. Nilai 0 menunjukkan jumlah korelasi parsial
lebih besar relatif dibandingkan dibandingkan jumlah
korelasi antara variabel yang menunjukkan penyebaran pola
korelasi, sehingga penggunaan analisis faktor dipandang
kurang tepat. Sebaliknya, nilai KMO yang mendekati 1
mengindikasikan pola hubungan yang cukup rapat sehingga
metode faktor analisis akan menghasilkan faktor yang handal
dan jelas. Rekomendasi nilai KMO disarankan lebih besar
dari 0,5. Lebih lengkapnya, nilai 0,5 – 0.7 dianggap cukup,
antara 0,7 dan 0,8 dipandang baik, dan nilai diatas 0,9
adalah luar biasa.
Nilai yang diuji dalam Analisis Faktor
2. Bartlett’s Test of Sphericity. Digunakan sebagai parameter
untuk melihat akurasi korelasi antar variabel yang diukur
berdasarkan nilai signifikansi pada tingkat signifikansi 95%.
Nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 menunjukkan variabel
yang diuji kemungkinan memiliki hubungan yang cukup
signifikan. Sensitivitas Bartlett’s Test of Sphericity akan
meningkat sejalan dengan penambahan sampel
3. Measure of Sampling Adequacy. Apabila statistik KMO
dihitung untuk multi variabel, maka nilai KMO untuk
variabel-variabel tunggal akan ditunjukkan pada diagonal
dari Anti Image Correlation (AIC) Matrices. Nilai-nilai dalam
elemen diagonal matriks ini seharusnya diatas 0,5. Jika
ditemukan nilai dibawah 0,5 maka perlu dipertimbangkan
untuk mengeluarkan variabel terkait dari analisis.
4. Factor Loading. Nilai factor loading merupakan inti dari
analisis faktor yang digunakan untuk melihat validitas
konstruk dari setiap indikator pengukuran. Menurut Stephen
(1992 yang dikutip dalam Field, 2005), semakin besar
sampel, maka nilai factor loading yang dipandang signifikan
semakin kecil. Namun demikian secara umum Stephen
(1992) menyarankan hanya mempertimbangkan indikator
yang nilai absolut factor loading-nya lebih besar dari 0,4.
Validitas Konvergen
• yaitu tingkatan sejauh mana pengukuran suatu konsep
menunjukkan korelasi positif dengan hasil pengukuran konsep
lain yang secara teoretis harus berkorelasi positif.
• Contoh Index Job Satisfaction dan Index Labor Turnover akan
berhubungan positif.
Validitas Diskriminan
• Yaitu tingkatan sejauh mana hasil pengukuran suatu konsep
mampu membedakan diri dengan hasil pengukuran konsep
lain yang secara teoretis memang harus berbeda.
RELIABILITAS
• Keandalan alat ukur digunakan seiring perubahan waktu
• Ukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi suatu
instrumen
• yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengukur
kebaikan (goodness) dari suatu pengukur (Sekaran, 2003).
• Reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau konsistensi dari
skor yang diperoleh, yaitu bagaimana konsistensinya antara
setiap individu yang dites oleh instrumen tersebut
• Contoh: Suatu tes dirancang untuk mengukur logika berpikir.
Bila tes ini reliable, maka dapat diharapkan bila siswa
mendapat skor tinggi pada tes pertama, ia pun akan
mendapatkan skor tinggi pula pada kesempatan lain bila ia
mengambil tes tersebut.
Reliabilitas
Stabilitas
Test-Retest
Paralel Form Reliability
Konsistensi
Inter-item consistency
Reliability (Cronbach-Alpha)
Split-Half Reliability
Coefficiient
• Bermaksud untuk menguji stabilitas jawaban responden dari
suatu waktu ke waktu berikutnya dengan cara menghitung
koefisien korelasi dan skor jawaban responden yang diukur
dengan instrumen yang sama pada saat yang berbeda
• Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil
pengukuran yang kedua menggunakan Pearson Correlation
• Kelemahan:
– Kemungkinan adanya perubahan kondisi subyek sejalan
dengan perbedaan waktu.
– Kesukaran menggunakan responden yang sama pada
periode berbeda
– Kesukaran menentukan tenggang waktu yang pas
STABILITAS – TEST-RETEST
• Teknik ini dilakukan dengan membagi kuesioner menjadi dua
bagian yang ekivalen, artinya keduanya mengukur isi (aspek)
pertanyaan sama dengan redaksi (kalimat berbeda). Keduanya
diujicobakan pada responden yang sama dalam kurun waktu
berbeda namun singkat jaraknya
• Kedua instrumen tersebut masing-masing dijumlahkan
skornya lalu dilakukan pengujian korelasi diantara keduanya.
berdasarkan kriteria Pearson Correlation
• Kelemahan: Kesukaran menyusun dua tes paralel yang setara
• Misalnya (cttn: hanya untuk satu item)
– Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak
mahal?
– Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan
yang saudara terima?
STABILITAS – PARALLEL FORM
• Melakukan pengujian alat ukur dengan membelah seluruh
instrumen menjadi 2 yang sama besar lalu diujicobakan pada
pada sejumlah responden (umumnya >30) dalam waktu yang
sama
• Langkah-langkah:
1. Membuat tabel analisis butir.
2. Mengelompokkan skor menjadi dua bagian soal
– Belahan Ganjil-Genap
– Belahan Awal-Akhir
3. Korelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan
kedua dan diperoleh rxy.
KONSISTENSI – SPLIT-HALF
Perhitungan Split-Half Reliability
• Untuk Dichotomous Scale (misal Benar-Salah/Ya-Tidak)
 Kuder-Richardson Formula K-20
• Untuk Likert-Scale  Spearman-Brown Formula atau
Cronbach-Alpha
atau
 
 
• Referensi
http://korbedpsych.com/LinkedFiles/CalculatingReliabilit
y.pdf
• Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh
suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas.
• Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai 1,00.
• Reliabilitas yang dianggap cukup memuaskan atau tinggi
adalah ≥ 0,70.
• Kelemahan: Diperlukan teknik komputasi yang cermat
KONSISTENSI – CRONBACH-ALPHA
Perhitungan dan Interpretasi Koefisien Cronbach’s Alpha
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
< 0,200 Sangat Rendah
METODE PENGUMPULAN
DATA
SUMBER-SUMBER DATA
• PRIMER. Data yang diperoleh dengan cara mengamati secara
langsung obyek atau subyek yang diteliti.
- Pengamatan langsung
- Kuesioner
- Wawancara
- Eksperimen
• SEKUNDER. Data yang dikumpulkan peneliti lain atau instansi
terkait dalam bentuk mentah
– Data penelitian sebelumnya
– Dokumentasi
– Statistik Resmi, dll
• TERSIER. Data sekunder yang sudah dianalisis
PENELITIAN
EKSPERIMEN
Data eksperimen
menurut prinsip-
prinsip Perancangan
Eksperimen
Data eksperimen
menurut prinsip-
prinsip Perancangan
Eksperimen
PENELITIAN
OBSERVASIONAL
InterviewInterview
KuesionerKuesioner
Pengamatan
Langsung
(natural)
Pengamatan
Langsung
(natural)
Pengamatan
Langsung dengan
Alat
Pengamatan
Langsung dengan
Alat
Metode
Proyektif
Metode
Proyektif
Prinsip-prinsip dalam Rancangan Eksperimen
1. Control. Membandingkan suatu perlakuan (treatment) dengan
kelompok kontrol
2. Randomization. Menempatkan subyek secara acak ke
kelompok perlakuan dan kontrol.
3. Repetisi. pengulangan tiap kombinasi faktor secara
independen untuk akurasi penelitian
4. Blocking. Jika dicurigai ada variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi variabel respon, maka kelompokkan terlebih
dahulu subyek ke dalam blok-blok berdasarkan variabel-
variabel ini lalu randomisasi kasus-kasus dalam setiap blok
untuk tiap kelompok perlakuan
PENELITIAN OBSERVASIONAL - INTERVIEW
• Jenis Wawancara
– Wawancara berstruktur/standar
– Wawancara semi berstruktur
– Wawancara tidak terstruktur
• Tahapan wawancara:
– Perkenalan, untuk membangun hubungan saling percaya.
– Wawancara, tahap terpenting karena data yang berguna
akan diperoleh.
– Ikhtisar respon partisipan dan konfirmasi atau adanya
informasi tambahan.
• Prosedur Wawancara (Creswell, 1998 dalam Rachmawati, 2007)
1. Identifikasi para partisipan
berdasarkan prosedur sampling
yang dipilih
2. Tentukan jenis wawancara yang
akan dilakukan dan informasi apa
yang relevan dalam menjawab
pertanyaan penelitian
3. Siapkan alat perekam yang sesuai
4. Cek kondisi alat perekam
5. Susun protokol wawancara,
panjangnya kurang lebih empat
sampai lima halaman dengan kira-
kira lima pertanyaan terbuka dan
sediakan ruang yang cukup di
antara pertanyaan untuk
mencatat respon terhadap
komentar partisipan.
6. Tentukan tempat untuk melakukan
wawancara. Idealnya peneliti dan
partisipan duduk berhadapan.
Posisi ini juga membuat peneliti
mudah mencatat ungkapan non
verbal partisipan, seperti tertawa,
menepuk kening, dsb.
7. Berikan inform consent pada calon
partisipan.
8. Selama wawancara, sesuaikan
dengan pertanyaan, lengkapi pada
waktu tersebut (jika mungkin),
hargai partisipan dan selalu
bersikap sopan santun.
Pewawancara yang baik adalah
yang lebih banyak mendengarkan
daripada berbicara.
PENELITIAN OBSERVASIONAL – ANGKET/KUESIONER
• Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
1. Langsung oleh peneliti
2. Lewat pos (mail questionnaire)
3. Surel (email)
4. Web surveys
• Prinsip Penulisan Kuesioner (Isti Pujihastuti, 2010)
1. Prinsip Dasar
a. Definisi Konsep
b. Definisi Operasional
c. Indikator Pengukuran
2. Prinsip Teknik. Tantangan dalam pengumpulan data primer
terkait dengan motivasi responden untuk menyelesaikan
setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner
a. Kesesuaian antara isi dan tujuan yang ingin dicapai
kuesioner
b. Jumlah indikator atau dimensi cukup untuk mengukur
variabel
c. Skala pada kuesioner yang tepat, sebisa mungkin hindari
pilihan netral.
d. Jumlah pertanyaan memadai, tidak terlalu banyak
e. Jenis dan bentuk kuesioner: tertutup dan terbuka,
disesuaikan dengan karakteristik sampelnya.
f. Bahasa yang dipakai disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden.
g. Untuk melihat keseriusan responden perlu dinyatakan
dalam pertanyaan (pernyataan) yang positif maupun
negatif sehingga informasi bias dapat diminimalisir
h. Pertanyaan tidak ambigu supaya tidak membingungkan
responden
i. Pernyataan sebaiknya tidak memungkinkan jawaban ya
atau tidak, disarankan untuk membuat dalam beberapa
gradasi
j. Pernyataan bukan hal yang sudah lama, masa lalu
cenderung bias dan sudah dilupakan
k. Pernyataan tidak bersifat mengarahkan, tidak bersifat
menggiring. Misal “para pimpinan di tempat kerja saya
cenderung bersikap bijaksana”
12. Pernyataan tidak membingungkan responden. Misal saya
merasa bahagiaPernyataan tidak terlalu memberatkan
responden
13. Jumlah dan urutan pertanyaan memberikan semangat
responden untuk menyelesesaikannya sampai tuntas.
3. Prinsip Pengendalian. Prinsip pengendalian bertujuan
supaya tindakan pengukuran variabel dapat menghasilkan
data yang representatif.  cek bahasan Validitas dan
Reliabilitas
PENELITIAN OBSERVASIONAL – PENGAMATAN NATURAL
• Peneliti sebagai non partisipan. Peneliti tidak menjadi bagian
dari sistem organisasi.
• Peneliti sebagai partisipan. Peneliti masuk ke dalam organisasi
atau lingkungan yang hendak diteliti.
• Terstruktur vs Tidak Terstruktur
PENELITIAN OBSERVASIONAL – PENGAMATAN MENGGUNAKAN
ALAT (MECHANICAL)
• Rating televisi oleh Nielsen
• Menggunakan barcode scanner, film atau video recorder
SAMPLING
POPULASI & SAMPEL
• Populasi adalah sekumpulan dari semua obyek atau individu
yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
akan diteliti
• Contoh :
– Semua produk yang dihasilkan pada suatu mesin setiap hari
– Semua mahasiswa teknik industri di Jawa Timur
– Semua industri kecil makanan di Gresik
• Sampel adalah sekumpulan data yang diambil atau diseleksi
dari suatu populasi
• Contoh:
– Populasi = Seluruh mahasiswa teknik industri di Jawa Timur
maka sampelnya mengambil beberapa mahasiswa teknik
industri dari 3 PTN dan 10 PTS di Jawa Timur
– Populasi =Semua produk yang dihasilkan suatu mesin, maka
sampelnya adalah sejumlah tertentu produk yang dihasilkan
mesin tersebut
• Kerangka Sampel. Daftar nama atau unit seluruh anggota
populasi yang akan diambil sampelnya
• Contoh nomor identitasi, daftar email mahasiswa, daftar
keanggotaan
Tahapan Sampling
Mengidentikasi
Populasi Target
Memilih
Kerangka
Sampel
Memilih
Metode
Sampling
Menentukan
Ukuran Sampel
Mengumpulkan
Data
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
• Acak Sederhana (Simple
Random Sampling)
• Sistematis (Systematic)
• Klaster (Cluster)
• Stratifikasi (Stratified)
• Convenience
Simple Random Sampling
• Memilih kasus dari suatu populasi sedemikian hingga setiap kasus
mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih
Cara Menentukan Unit Sampel terpilih dalam Simple Random
Sampling
• Tabel Acak
• Random
Generation
(misal Excel)
• Membagi populasi ke dalam strata yang homogen lalu
memilih sampel secara random dalam strata tersebut
Stratified Sampling
• Membagi populasi ke dalam klaster-klaster lalu memilih
beberapa klaster secara random. Selanjutnya mengambil
secara acak sampel dalam klaster terpilih
Cluster Sampling
• Merupakan sampling non probabilitas
• Digunakan dalam studi eksplorasi dan atau studi pendahuluan
• Pemilihan sampel berdasarkan “kenyamanan”
Convenience Sampling
Sampling Error
• Kesalahan pengumpulan data dikarenakan oleh cara
pemilihan sampel yang menyebabkan sampel yang
terpilih tidak dapat mewakili populasi.
• Kesalahan yang terjadi bukan karena pemilihan
sampel dinamakan non sampling error.
Sumber Bias dalam Sampling
• Convenience sample. Individual yang mudah diakses dan
cenderung mau dilibatkan dalam sampel
• Non-response: jika hanya suatu fraction (yang tidak random)
dari orang-orang yang disampling secara acak bersedia
terlibat dalam suatu survei sehingga sampel akhir tidak
representasi dari suatu populasi lagi
• Voluntary response: Terjadi jika sampel terdiri atas orang-
orang yang bersedia menjawab karena mereka memiliki
kepentingan atau opini yang kuat terhadap suatu isu
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
• Ukuran Populasi
• Margin Error
• Confidence Level (Selang Kepercayaan)
Sampel Besar
Sampel
Terbatas
e2 = margin error
p = proporsi populasi
z = skor z dari tabel
distribusi normal z
N = ukuran sampel
populasi
Tabel Ukuran Sampel
Sample Size Calculator
https://www.surveymonkey.com/mp/sample-size-calculator/
https://www.calculator.net/sample-size-calculator.html
Referensi
• Uma Sekaran, 2007, Research Methods for Business: A skill building
approach, John Wiley & Sons
• T. Dicky Hastjarjo, 2011, Validitas Eksperimen , Buletin Psikologi,
Fakultas Psikologi UGM, Volume 19, No 2: 70 – 80
• Field, A., 2005, Discovering Statistics using SPSS, Sage Publication
• http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/184/326
• http://debrina.lecture.ub.ac.id/files/2017/03/15-Validitas-dan-
Reliabilitas.pdf
• Isti Pujihastuti, Prinsip Penulisan Kuesioner, CEFARS : Jurnal
Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol. 2 No. 1 Desember 2010
http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/cefars/article/view/63

More Related Content

What's hot

RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANAi Solihat
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISAi Solihat
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitianMateri 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitianAhmad Kurnia
 
1. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian1. Metode Penelitian
1. Metode Penelitianstiemberau2
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Jauhar Anam
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalDewi Bahagia
 
3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka
3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka
3. perumusan masalah dan tinjauan pustakaAlvi Furwanti Alwie
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEMeiman21051983
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...Indah Dwi Lestari
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)gdengurah
 
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018edwinjunianto
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitianpjj_kemenkes
 
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisKerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisherniherni
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitianshilvia putri
 

What's hot (20)

RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
systematic literature review
systematic literature reviewsystematic literature review
systematic literature review
 
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitianMateri 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
 
1. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian1. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
 
4.2. METODOLOGI PENELITIAN - ANALISIS DATA
4.2. METODOLOGI PENELITIAN - ANALISIS DATA4.2. METODOLOGI PENELITIAN - ANALISIS DATA
4.2. METODOLOGI PENELITIAN - ANALISIS DATA
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasional
 
3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka
3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka
3. perumusan masalah dan tinjauan pustaka
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisKerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
 
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 

Similar to MENGUKUR DAN MENGUMPULKAN DATA

Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxpaksobat
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenAdhityaWiraDharma
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6anugrahwati
 
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.ppt
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.pptcupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.ppt
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.pptJAYANTHYARUMUGOM1
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxRoro724752
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxdidinFt
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukurananihdx
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMamah Rohimah Sardin
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjaKiki ObeNk
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxWisnuDwiseptian
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianVivii Charmeiliaa
 
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.ppt
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.pptValiditas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.ppt
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.pptRumindaHutagalung1
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1elyhayyin
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifAdy Setiawan
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifAdy Setiawan
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ashikin Azeman
 

Similar to MENGUKUR DAN MENGUMPULKAN DATA (20)

Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.ppt
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.pptcupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.ppt
cupdf.com_penyelidikan-kuantitatif-dan-kualitatifppt.ppt
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuran
 
Analisis data dan interpretasi 2
Analisis data dan interpretasi 2Analisis data dan interpretasi 2
Analisis data dan interpretasi 2
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerja
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptx
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.ppt
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.pptValiditas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.ppt
Validitas-Dan-Reliabilitas-Pengukuran.ppt
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
 
Teori Hipotesis II
Teori Hipotesis IITeori Hipotesis II
Teori Hipotesis II
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
 
Validitas dan reabilitas
Validitas dan reabilitasValiditas dan reabilitas
Validitas dan reabilitas
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

MENGUKUR DAN MENGUMPULKAN DATA

  • 1. 4.1 PENGUKURAN, DAN PENGUMPULAN DATA Dr. Auditya Purwandini Sutarto
  • 2. Learning Outcomes • Memahami cara dan teknik pengumpulan data • Mengumpulkan data sesuai topik penelitian yang dikaji • Memahami cara analisis data • Menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan hipotesis penelitian • Menginterpretasikan data sesuai kajian pustaka dan penelitian terdahulu
  • 3. TOPIK Pengukuran Skala Rating Validitas Reliabilitas Metode Pengumpulan Data Sumber Data Penelitian Eksperimen Interview Kuesioner Pengamatan Natural Sampling Populasi dan Sampel Teknik Penarikan Sampel Menentukan Ukuran Sampel Analisis Data Editing Analisis Deskriptif Statistik Inferensial Bab 4.2
  • 5. SKALA RATING • Skala Dikotomi (Guttman) • Skala Kategori • Skala Likert • Skala Perbedaan Semantik (Semantic Differential) • Penilaian (Rating Scale) • Skala Rating Penjumlahan Fix atau Konstan • Skala Staped • Skala Rating Grafis • Skala Konsensus
  • 6. • Skala Dikotomi (Guttman). Digunakan untuk jawaban ya atau tidak, termasuk skala nominal Apakah Anda mempunyai motor ? Ya Tidak • Skala Kategori. Digunakan untuk memilih satu diantara banyak pilihan jawaban, termasuk skala nominal Jika ya, apa merek motor Anda? - Honda - Yamaha - Suzuki - Tossa - Kawasaki - Lainnya (sebutkan)
  • 7. • Skala Likert. digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (setuju-tidak setuju, suka-tidak suka). Skala ini terdiri atas 5 pilihan skala berurut (contoh untuk sikap setuju – tidak setuju) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 Dengan menggunakan Skala Likert seperti petunjuk di atas, seberapa setujukah Anda dengan pernyataan berikut Motor yang saya miliki hemat bahan bakar 1 2 3 4 5 Saya rutin menservis motor minimal 6 bulan sekali atau setiap 2000 KM 1 2 3 4 5
  • 8. • Skala Perbedaan Semantik. Digunakan untuk mengukur sikap, tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh : Bagaimana penilaian Anda terhadap mata kuliah Metodologi Penelitian? Menyenangkan |……|……|…… |……|……|…..|…..| Membosankan Sulit |……|……|…… |……|……|…..|…..| Mudah Bermanfaat |……|……|…… |……|……|…..|…..| Sia-Sia Menantang |……|……|…… |……|……|…..|…..| Menjemukan
  • 9. • Penilaian (Rating Scale). Jika pada skala Likert, Guttman, dan Semantik diferensial, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan, maka pada rating scale yaitu adalah data angka (kuantitatif) ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Rating scale termasuk skala interval • Rating scale digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau fenomena sosial misalnya: ekonomi, iptek, instansi, kinerja dosen, kepuasan pelanggan,produktivitas kerja, motivasi pegawai, dll.
  • 10. VALIDITAS & RELIABILITAS Validitas = Ketepatan Alat Ukur Reliabilitas = Konsistensi Alat Ukur
  • 12. VALIDITAS • Ketepatan/kemampuan sebuah instrumen mengukur apa yang ingin diukur • Kesesuaian antara suatu konsep dengan indikator- yang digunakan untuk mengukurnya. • Alat pengumpul data dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur • Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.diinginkan
  • 13. Contoh • Kecerdasan siswa dinilai dengan IQ? • Performansi mahasiswa dinilai dengan IPK? • Tape alat ukur panjang • Termometer alat ukur suhu • Stopwatch alat ukur waktu
  • 14. Validitas Validitas Eksternal Validitas Internal Validitas Isi Validitas Muka Validitas dengan Kriteria Validitas Prediktif Validitas Concurrent Validitas Konstruk Validitas Konvergen Validitas Diskriminan
  • 15. VALIDITAS EKSTERNAL • Dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan pada populasi tempat sampel tersebut diambil. • Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi • Contoh: untuk mengukur kinerja tenaga paramedis di suatu RS, instrumen pengukuran dibandingkan dengan dengan catatan- catatan RS tentang kinerja tenaga paramedis di lapangan. Bila terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan maka instrumen tersebut memiliki validitas eksternal yang tinggi
  • 16. VALIDITAS INTERNAL • Digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep yang seharusnya. Validitas internal biasanya membantu mengatasi kelemahan validitas eksternal. • Dalam konteks eksperimen menjawab pertanyaan: “Apakah benar perlakuan eksperimental membuat perbedaan pada variabel eksperimen tertentu?”
  • 17. Validitas Isi (Content Validity) • Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur • Validitas isi memastikan bahwa sejumlah item yang representatif telah diperhitungkan dalam menyusun sebuah konsep. Contohnya, suatu ujian akhir semester dianggap memiliki validitas isi jika mencerminkan keseluruhan materi perkuliahan yang sudah diajarkan. Bila hanya menguji pada beberapa materi saja maka belum dapat dikatakan memiliki validitas isi.
  • 18. Validitas Muka (Face Validity) • Berkaitan dengan pengukuran suatu konsep yang dilakukan dengan melihat konsensus dalam masyarakat ilmiah atau kesepakatan penilaian subyektif para pakar mengenai apakah mengukur suatu konstruk. Ini dilakukan dengan mata-mata menilai apakah definisi operasional yang dipergunakan bisa diterapkan pada konsep yang hendak diukur. • Misal seorang peneliti membuat alat ukur untuk mengukur skala perilaku hidup sehat maka ia mengkonsultasikan alat ukur tersebut pada ahli atau tenaga kesehatan yang kompeten
  • 19. Validitas dengan Kriteria (Criterion Validity) • Validitas kriteria digunakan jika kita ingin mengembangkan suatu perangkat ukur untuk kepentingan praktis, bukan sekadar uji hipotesis saja • Untuk mendapatkan pembuktian validitas kriteria, peneliti biasanya membandingkan bentuk instrumen yang satu dengan instrumen lainnya menggunakan indeks koefisien korelasi (r) yang menunjukkan derajat hubungan antara kedua instrumen tersebut • Misal akan dikembangkan alat baru pengukuran kecerdasan manusia. Sebagai rujukan alat ini dibandingkan dengan tes IQ yang sudah dikenal. Jika korelasi antara skor IQ seseorang dengan skor alat baru tersebut tinggi, maka alat ukur baru tersebut memenuhi validitas kriteria.
  • 20. Rumus dan Interpretasi Koefisien Korelasi Pearson (r) Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 – 1,00 Sangat kuat 0,600 – 0,799 Kuat 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,1999 Sangat Rendah 1 )( 1 )( 1 ))(( 1 2 1 2 1            n yy n xx n yyxx R n i i n i i n i ii
  • 21. Validitas Prediktif • Validitas ini merujuk pada kemampuan suatu perangkat ukur memprediksi suatu keadaan individu/subyek di masa mendatang. • Contoh: mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi diprediksi memiliki pekerjaan lebih baik dibandingkan yang memiliki IPK lebih rendah. Atau siswa SMA yang mampu mengerjakan soal UN diprediksi mampu mengerjakan soal SBMPTN
  • 22. Validitas Konkuren (Concurrent) • Validitas yang berkaitan dengan tingkatan sejauh mana data hasil pengukuran berkorelasi dengan hasil pengukuran konsep lain yang diasumsikan sebagai kriteria keadaan mendatang. • Apabila data instrumen dan data kriteria telah terkumpul pada waktu yang hampir bersamaan, lalu dibandingkan hasilnya. • Contohnya: Bila seorang peneliti melakukan tes IQ pada sekelompok siswa kelas 8 dan kemudian membandingkannya dengan hasil penilaian ‘self esteem’ yang dilakukan oleh gurunya, di mana kedua penilaian ini dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan.
  • 23. Validitas Konstruk • Validitas ini membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang • Pembuktian validitas konstruk merupakan yang terluas penggunaannya di antara tiga kategori validitas. • Hal ini dinilai dengan validitas konvergen (instrumen yang memiliki korelasi tinggi) dan validitas diskriminan (variabel yang tidak berkorelasi). • Tahapan pembuktian validitas konstruk: 1. variabel yang diukur didefinisikan dengan jelas 2. Susun hipotesis berdasarkan teori yang melandasi variabel 3. Uji hipotesis secara logis dan empiris
  • 24. Pengujian Validitas Konstruk dengan Analisis Faktor • Factor analysis (analisis faktor) dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat pola utama yang dibentuk oleh variabel- variabel. • Menurut Field (2005), analisis faktor memiliki tiga kegunaan, yaitu: 1. untuk memahami struktur (pola) dari sekumpulan variabel 2. untuk menyusun kuesioner yang dapat mengukur suatu variabel yang mendasarinya 3. mereduksi beberapa variabel menjadi sekumpulan variabel dengan sebesar mungkin tetap mempertahankan informasi yang terkandung.
  • 25. 1. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). KMO merupakan ukuran kecukupan sampel (Field, 2005). Nilai statistik KMO berkisar antara 0 – 1. Nilai 0 menunjukkan jumlah korelasi parsial lebih besar relatif dibandingkan dibandingkan jumlah korelasi antara variabel yang menunjukkan penyebaran pola korelasi, sehingga penggunaan analisis faktor dipandang kurang tepat. Sebaliknya, nilai KMO yang mendekati 1 mengindikasikan pola hubungan yang cukup rapat sehingga metode faktor analisis akan menghasilkan faktor yang handal dan jelas. Rekomendasi nilai KMO disarankan lebih besar dari 0,5. Lebih lengkapnya, nilai 0,5 – 0.7 dianggap cukup, antara 0,7 dan 0,8 dipandang baik, dan nilai diatas 0,9 adalah luar biasa. Nilai yang diuji dalam Analisis Faktor
  • 26. 2. Bartlett’s Test of Sphericity. Digunakan sebagai parameter untuk melihat akurasi korelasi antar variabel yang diukur berdasarkan nilai signifikansi pada tingkat signifikansi 95%. Nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 menunjukkan variabel yang diuji kemungkinan memiliki hubungan yang cukup signifikan. Sensitivitas Bartlett’s Test of Sphericity akan meningkat sejalan dengan penambahan sampel 3. Measure of Sampling Adequacy. Apabila statistik KMO dihitung untuk multi variabel, maka nilai KMO untuk variabel-variabel tunggal akan ditunjukkan pada diagonal dari Anti Image Correlation (AIC) Matrices. Nilai-nilai dalam elemen diagonal matriks ini seharusnya diatas 0,5. Jika ditemukan nilai dibawah 0,5 maka perlu dipertimbangkan untuk mengeluarkan variabel terkait dari analisis.
  • 27. 4. Factor Loading. Nilai factor loading merupakan inti dari analisis faktor yang digunakan untuk melihat validitas konstruk dari setiap indikator pengukuran. Menurut Stephen (1992 yang dikutip dalam Field, 2005), semakin besar sampel, maka nilai factor loading yang dipandang signifikan semakin kecil. Namun demikian secara umum Stephen (1992) menyarankan hanya mempertimbangkan indikator yang nilai absolut factor loading-nya lebih besar dari 0,4.
  • 28. Validitas Konvergen • yaitu tingkatan sejauh mana pengukuran suatu konsep menunjukkan korelasi positif dengan hasil pengukuran konsep lain yang secara teoretis harus berkorelasi positif. • Contoh Index Job Satisfaction dan Index Labor Turnover akan berhubungan positif. Validitas Diskriminan • Yaitu tingkatan sejauh mana hasil pengukuran suatu konsep mampu membedakan diri dengan hasil pengukuran konsep lain yang secara teoretis memang harus berbeda.
  • 29. RELIABILITAS • Keandalan alat ukur digunakan seiring perubahan waktu • Ukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi suatu instrumen • yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengukur kebaikan (goodness) dari suatu pengukur (Sekaran, 2003). • Reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau konsistensi dari skor yang diperoleh, yaitu bagaimana konsistensinya antara setiap individu yang dites oleh instrumen tersebut • Contoh: Suatu tes dirancang untuk mengukur logika berpikir. Bila tes ini reliable, maka dapat diharapkan bila siswa mendapat skor tinggi pada tes pertama, ia pun akan mendapatkan skor tinggi pula pada kesempatan lain bila ia mengambil tes tersebut.
  • 30. Reliabilitas Stabilitas Test-Retest Paralel Form Reliability Konsistensi Inter-item consistency Reliability (Cronbach-Alpha) Split-Half Reliability Coefficiient
  • 31. • Bermaksud untuk menguji stabilitas jawaban responden dari suatu waktu ke waktu berikutnya dengan cara menghitung koefisien korelasi dan skor jawaban responden yang diukur dengan instrumen yang sama pada saat yang berbeda • Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran yang kedua menggunakan Pearson Correlation • Kelemahan: – Kemungkinan adanya perubahan kondisi subyek sejalan dengan perbedaan waktu. – Kesukaran menggunakan responden yang sama pada periode berbeda – Kesukaran menentukan tenggang waktu yang pas STABILITAS – TEST-RETEST
  • 32. • Teknik ini dilakukan dengan membagi kuesioner menjadi dua bagian yang ekivalen, artinya keduanya mengukur isi (aspek) pertanyaan sama dengan redaksi (kalimat berbeda). Keduanya diujicobakan pada responden yang sama dalam kurun waktu berbeda namun singkat jaraknya • Kedua instrumen tersebut masing-masing dijumlahkan skornya lalu dilakukan pengujian korelasi diantara keduanya. berdasarkan kriteria Pearson Correlation • Kelemahan: Kesukaran menyusun dua tes paralel yang setara • Misalnya (cttn: hanya untuk satu item) – Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal? – Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima? STABILITAS – PARALLEL FORM
  • 33. • Melakukan pengujian alat ukur dengan membelah seluruh instrumen menjadi 2 yang sama besar lalu diujicobakan pada pada sejumlah responden (umumnya >30) dalam waktu yang sama • Langkah-langkah: 1. Membuat tabel analisis butir. 2. Mengelompokkan skor menjadi dua bagian soal – Belahan Ganjil-Genap – Belahan Awal-Akhir 3. Korelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dan diperoleh rxy. KONSISTENSI – SPLIT-HALF
  • 34. Perhitungan Split-Half Reliability • Untuk Dichotomous Scale (misal Benar-Salah/Ya-Tidak)  Kuder-Richardson Formula K-20 • Untuk Likert-Scale  Spearman-Brown Formula atau Cronbach-Alpha atau     • Referensi http://korbedpsych.com/LinkedFiles/CalculatingReliabilit y.pdf
  • 35. • Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. • Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai 1,00. • Reliabilitas yang dianggap cukup memuaskan atau tinggi adalah ≥ 0,70. • Kelemahan: Diperlukan teknik komputasi yang cermat KONSISTENSI – CRONBACH-ALPHA
  • 36. Perhitungan dan Interpretasi Koefisien Cronbach’s Alpha Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah < 0,200 Sangat Rendah
  • 38. SUMBER-SUMBER DATA • PRIMER. Data yang diperoleh dengan cara mengamati secara langsung obyek atau subyek yang diteliti. - Pengamatan langsung - Kuesioner - Wawancara - Eksperimen • SEKUNDER. Data yang dikumpulkan peneliti lain atau instansi terkait dalam bentuk mentah – Data penelitian sebelumnya – Dokumentasi – Statistik Resmi, dll • TERSIER. Data sekunder yang sudah dianalisis
  • 39. PENELITIAN EKSPERIMEN Data eksperimen menurut prinsip- prinsip Perancangan Eksperimen Data eksperimen menurut prinsip- prinsip Perancangan Eksperimen PENELITIAN OBSERVASIONAL InterviewInterview KuesionerKuesioner Pengamatan Langsung (natural) Pengamatan Langsung (natural) Pengamatan Langsung dengan Alat Pengamatan Langsung dengan Alat Metode Proyektif Metode Proyektif
  • 40. Prinsip-prinsip dalam Rancangan Eksperimen 1. Control. Membandingkan suatu perlakuan (treatment) dengan kelompok kontrol 2. Randomization. Menempatkan subyek secara acak ke kelompok perlakuan dan kontrol. 3. Repetisi. pengulangan tiap kombinasi faktor secara independen untuk akurasi penelitian 4. Blocking. Jika dicurigai ada variabel-variabel yang dapat mempengaruhi variabel respon, maka kelompokkan terlebih dahulu subyek ke dalam blok-blok berdasarkan variabel- variabel ini lalu randomisasi kasus-kasus dalam setiap blok untuk tiap kelompok perlakuan
  • 41. PENELITIAN OBSERVASIONAL - INTERVIEW • Jenis Wawancara – Wawancara berstruktur/standar – Wawancara semi berstruktur – Wawancara tidak terstruktur • Tahapan wawancara: – Perkenalan, untuk membangun hubungan saling percaya. – Wawancara, tahap terpenting karena data yang berguna akan diperoleh. – Ikhtisar respon partisipan dan konfirmasi atau adanya informasi tambahan.
  • 42. • Prosedur Wawancara (Creswell, 1998 dalam Rachmawati, 2007) 1. Identifikasi para partisipan berdasarkan prosedur sampling yang dipilih 2. Tentukan jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi apa yang relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian 3. Siapkan alat perekam yang sesuai 4. Cek kondisi alat perekam 5. Susun protokol wawancara, panjangnya kurang lebih empat sampai lima halaman dengan kira- kira lima pertanyaan terbuka dan sediakan ruang yang cukup di antara pertanyaan untuk mencatat respon terhadap komentar partisipan. 6. Tentukan tempat untuk melakukan wawancara. Idealnya peneliti dan partisipan duduk berhadapan. Posisi ini juga membuat peneliti mudah mencatat ungkapan non verbal partisipan, seperti tertawa, menepuk kening, dsb. 7. Berikan inform consent pada calon partisipan. 8. Selama wawancara, sesuaikan dengan pertanyaan, lengkapi pada waktu tersebut (jika mungkin), hargai partisipan dan selalu bersikap sopan santun. Pewawancara yang baik adalah yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
  • 43. PENELITIAN OBSERVASIONAL – ANGKET/KUESIONER • Pengumpulan data dapat dilakukan dengan 1. Langsung oleh peneliti 2. Lewat pos (mail questionnaire) 3. Surel (email) 4. Web surveys • Prinsip Penulisan Kuesioner (Isti Pujihastuti, 2010) 1. Prinsip Dasar a. Definisi Konsep b. Definisi Operasional c. Indikator Pengukuran
  • 44. 2. Prinsip Teknik. Tantangan dalam pengumpulan data primer terkait dengan motivasi responden untuk menyelesaikan setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner a. Kesesuaian antara isi dan tujuan yang ingin dicapai kuesioner b. Jumlah indikator atau dimensi cukup untuk mengukur variabel c. Skala pada kuesioner yang tepat, sebisa mungkin hindari pilihan netral. d. Jumlah pertanyaan memadai, tidak terlalu banyak e. Jenis dan bentuk kuesioner: tertutup dan terbuka, disesuaikan dengan karakteristik sampelnya. f. Bahasa yang dipakai disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
  • 45. g. Untuk melihat keseriusan responden perlu dinyatakan dalam pertanyaan (pernyataan) yang positif maupun negatif sehingga informasi bias dapat diminimalisir h. Pertanyaan tidak ambigu supaya tidak membingungkan responden i. Pernyataan sebaiknya tidak memungkinkan jawaban ya atau tidak, disarankan untuk membuat dalam beberapa gradasi j. Pernyataan bukan hal yang sudah lama, masa lalu cenderung bias dan sudah dilupakan k. Pernyataan tidak bersifat mengarahkan, tidak bersifat menggiring. Misal “para pimpinan di tempat kerja saya cenderung bersikap bijaksana”
  • 46. 12. Pernyataan tidak membingungkan responden. Misal saya merasa bahagiaPernyataan tidak terlalu memberatkan responden 13. Jumlah dan urutan pertanyaan memberikan semangat responden untuk menyelesesaikannya sampai tuntas. 3. Prinsip Pengendalian. Prinsip pengendalian bertujuan supaya tindakan pengukuran variabel dapat menghasilkan data yang representatif.  cek bahasan Validitas dan Reliabilitas
  • 47. PENELITIAN OBSERVASIONAL – PENGAMATAN NATURAL • Peneliti sebagai non partisipan. Peneliti tidak menjadi bagian dari sistem organisasi. • Peneliti sebagai partisipan. Peneliti masuk ke dalam organisasi atau lingkungan yang hendak diteliti. • Terstruktur vs Tidak Terstruktur
  • 48. PENELITIAN OBSERVASIONAL – PENGAMATAN MENGGUNAKAN ALAT (MECHANICAL) • Rating televisi oleh Nielsen • Menggunakan barcode scanner, film atau video recorder
  • 50. POPULASI & SAMPEL • Populasi adalah sekumpulan dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti • Contoh : – Semua produk yang dihasilkan pada suatu mesin setiap hari – Semua mahasiswa teknik industri di Jawa Timur – Semua industri kecil makanan di Gresik • Sampel adalah sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi
  • 51. • Contoh: – Populasi = Seluruh mahasiswa teknik industri di Jawa Timur maka sampelnya mengambil beberapa mahasiswa teknik industri dari 3 PTN dan 10 PTS di Jawa Timur – Populasi =Semua produk yang dihasilkan suatu mesin, maka sampelnya adalah sejumlah tertentu produk yang dihasilkan mesin tersebut
  • 52. • Kerangka Sampel. Daftar nama atau unit seluruh anggota populasi yang akan diambil sampelnya • Contoh nomor identitasi, daftar email mahasiswa, daftar keanggotaan
  • 54. TEKNIK PENARIKAN SAMPEL • Acak Sederhana (Simple Random Sampling) • Sistematis (Systematic) • Klaster (Cluster) • Stratifikasi (Stratified) • Convenience
  • 55. Simple Random Sampling • Memilih kasus dari suatu populasi sedemikian hingga setiap kasus mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih
  • 56. Cara Menentukan Unit Sampel terpilih dalam Simple Random Sampling • Tabel Acak • Random Generation (misal Excel)
  • 57. • Membagi populasi ke dalam strata yang homogen lalu memilih sampel secara random dalam strata tersebut Stratified Sampling
  • 58. • Membagi populasi ke dalam klaster-klaster lalu memilih beberapa klaster secara random. Selanjutnya mengambil secara acak sampel dalam klaster terpilih Cluster Sampling
  • 59. • Merupakan sampling non probabilitas • Digunakan dalam studi eksplorasi dan atau studi pendahuluan • Pemilihan sampel berdasarkan “kenyamanan” Convenience Sampling
  • 60. Sampling Error • Kesalahan pengumpulan data dikarenakan oleh cara pemilihan sampel yang menyebabkan sampel yang terpilih tidak dapat mewakili populasi. • Kesalahan yang terjadi bukan karena pemilihan sampel dinamakan non sampling error.
  • 61. Sumber Bias dalam Sampling • Convenience sample. Individual yang mudah diakses dan cenderung mau dilibatkan dalam sampel • Non-response: jika hanya suatu fraction (yang tidak random) dari orang-orang yang disampling secara acak bersedia terlibat dalam suatu survei sehingga sampel akhir tidak representasi dari suatu populasi lagi • Voluntary response: Terjadi jika sampel terdiri atas orang- orang yang bersedia menjawab karena mereka memiliki kepentingan atau opini yang kuat terhadap suatu isu
  • 62. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL • Ukuran Populasi • Margin Error • Confidence Level (Selang Kepercayaan) Sampel Besar Sampel Terbatas e2 = margin error p = proporsi populasi z = skor z dari tabel distribusi normal z N = ukuran sampel populasi
  • 66. Referensi • Uma Sekaran, 2007, Research Methods for Business: A skill building approach, John Wiley & Sons • T. Dicky Hastjarjo, 2011, Validitas Eksperimen , Buletin Psikologi, Fakultas Psikologi UGM, Volume 19, No 2: 70 – 80 • Field, A., 2005, Discovering Statistics using SPSS, Sage Publication • http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/184/326 • http://debrina.lecture.ub.ac.id/files/2017/03/15-Validitas-dan- Reliabilitas.pdf • Isti Pujihastuti, Prinsip Penulisan Kuesioner, CEFARS : Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol. 2 No. 1 Desember 2010 http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/cefars/article/view/63