Dokumen tersebut membahas tentang metode pengujian reliabilitas instrumen penelitian yang meliputi tes ulang, bentuk paralel, dan gabungan. Juga dibahas tentang homogenitas, ekuivalensi, dan analisis item untuk mengetahui kualitas butir soal. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan dan validitas suatu instrumen penelitian.
2. Pengujian reliabilitas intsrumen
a. Metode tes ulang (tes re-tes estimate reliabelity)
Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan
ulangnya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah;
1. jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian,
2. stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara
interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan
tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek
sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang
dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
3. 05
04 06
b. Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua,
pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument yang
dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat dinyatakan reliable.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes
4. c. Metode Gabungan (paralel form and alternative form reliability estamete)
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan
dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua
dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang
berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam
koefesien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa
instrument tersebut reliable
5. HOMOGENITAS
Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa
sekumpulan data yang akan diukur memang berasal dari populasi yang
homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti saat ingin
membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua
kelompok populasi (Widhiarso, 2011).
Untuk memperkaya hasil penelitian, kita dapat melakukan uji perbandingan
pada dua kelompok populasi yang diukur menggunakan T Test dan Anova.
Sebelumnya, kita perlu melakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa kelompok data bersal dari sampel
yang sama.
6. Jenis Teknik dalam Uji Homogenitas
1.Uji Levene"s Test
Metode yang pertama untuk melakukan uji homogenitas adalah Levene"s Test.
Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besarnya varians antara
dua data atau lebih yang berbeda. Dari hasil pengujian data tersebut kita bisa lihat apakah
data yang ada memiliki indikasi homogen atau tidak.Untuk bisa menyimpulkan sebuah
data homogen atau tidak maka kalian dapat menentukan hasilnya dari nilai
signifikansinya.
2.Bartlett Test
Ada juga Uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas suatu data.
Pada uji ini digunakan untuk melihat kesamaan antara dua atau lebih varian. Uji Bartlett
dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan memodifikasi
beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel.
3. Cochran Q Test
Uji Cochran atau Cochran Q Test digunakan untuk mengetahui atribut apa saja
yang dianggap sah (valid), dimana peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak
sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.
7. Ekuivalensi
1.Program Ekuivalensi adalah program pemberian penghargaan terhadap aktivis
kemahasiswaan dengan cara memberikan pengakuan sebagai pengganti atas pelaksanaan
kegiatan Kurikuler yang capaian kompetensinya dapat dipenuhi dengan pelaksanaan
kegiatan kemahasiswaan.
2. Ekuivalensi Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara
mengkonversi satu jenis kegiatan kemahasiswaan dengan satu mata kuliah atau satu
kegiatan akademik tertentu.
3. Ekuivalensi Tidak Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan
cara mengkonversikan beberapa kegiatan kemahasiswaan yang terkait dan relevan dengan
kegiatan akademik berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
8. Konsep Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan
nilai uang untuk waktu yangberbeda.Dalam perhitungan ekuivalen
dibutuhkan data tentang:
•ƒ suku bunga (rate of interest);
•ƒ jumlah uang yang terlibat;
•ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
•ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
9. Analisis item
A.Pengertian Analisis Item
analisis item merupakan prosedur statistika yang digunakan untuk membantu membuat
keputusan tentang item-item mana yang baik, mana item yang perlu direvisi dan mana item
yang harus dibuang (cohen & swerdlik,2005).
(azwar2009 )juga berpendapat serupa dimana menurutnya analisis item merupakan proses
pengujian parameter item (daya beda dan tingkat kesulitan item) guna mengetahui apakah
item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari tes. lebih lanjut
lagi, (azwar 2009) mengatakan bahwa hasil analisis item menjadi dasar dalam seleksi item, di
mana item-item yang tidak memenuhi syarat psikometris akan disingkirkan atau direvisi
terlebih dahulu.
10. b. Teknik analisis item
Teknik untuk melakukan analisis item dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Secara garis
besar analisis kualitatif dilakukan terkait dengan validitas isi dan
prosedur penulisan yang baik, sedangkan analisis kuantitatif terkait dengan pengukuran tingkat
kesulitan item dan daya beda (anastasi & urbina,1997).analisis secara kualitatif dilakukan untuk
mengetahui apakah item telah mewakili domain atau ranah perilaku sesuai dengan konstruk yang
hendak diukur dan apakah dari segi prosedur penulisan, item tersebut sudah dibuat dengan baik
(anastasi & urbina,1997).untuk melihat apakah item telah ditulis sesuai dengan indikator perilaku yang
hendak diungkap sebaiknya melibatkan pakar yang memang ahli dalam masalah atribut yang hendak
diukur (azwar,2009).
11. Teknik analisis secara kualitatif
ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secar
a kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel.
1.Teknik moderator
merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai pe
nengah.berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-
sama dengan beberapa
ahli seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengem
bang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi
2.Teknik Panel
Yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soa
l kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran
kunci jawaban atau pedoman penskoran. caranya beberapa penelaah diberikan
butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian
atau penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan p
enelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri di
tempat berbeda.