Dokumen tersebut membahas berbagai jenis rancangan penelitian, termasuk rancangan deskriptif, eksplanatori, korelasional, kausal, prediksi, komparatif, survey, dan eksperimen. Rancangan penelitian dipilih berdasarkan tujuan penelitian, masalah yang diteliti, dan asumsi filosofis peneliti. Setiap rancangan memiliki karakteristik khusus dalam mengumpulkan dan menganalisis data guna menjawab pertanyaan
2. RANCANGAN PENELITIAN DALAM ARTI
SEMPIT
Hanya meliputi suatu kerangka
kerja untuk pengumpulan data
dan analisis data.
Menunjukkan pada how to collection of data
yang meliputi data apa yang dikumpulkan, dari
siapa atau darimana data dikumpulkan, dan
bagaimana mengumpulkannya, bagaimana
variabel diukur dan bagaimana menentukan
kelompok yang dipelajari. Dan How to analyse
the data.
Rancangan suatu penelitian
meliputi keputusan seperti apa
variabel yang dicakup dan
bagaimana mengukur, apa alat
yang digunakan, apa prosedur
yang digunakan.
3. RANCANGAN PENELITIAN DALAM ARTI LUAS
Meliputi seluruh proses penelitian
yang dilakukan dari pengajuan
pertanyaan hingga ditemukan
jawaban pertanyaan penelitian
Rancangan penelitian dibuat agar
memungkinkan peneliti mampu
menjawab pertanyaan penelitian
dengan valid, objektif, tepat dan
hemat.
Rancangan penelitian adalah
rencana dan struktur penyelidikan
yang disusun sedemikian rupa
sehingga peneliti akan dapat
memperoleh jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan
penelitiannya.
Rancangan mengindikasikan
maksud atau tujuan dari studi
dan memperlihatkan bahwa
rencana adalah konsisten dengan
tujuan studi.
4. MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN YANG
SESUAI
Ada tiga faktor utama yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memilih
rancangan kualitatif atau kuantitatif yaitu asumsi filosofis, masalah
penelitian, dan pengalaman pribadi.
Mencocokkan Rancangan Penelitian
Dengan Asumsi-Asumsi Filosofis
Ontologis yaitu menelaah sifat keberadaan, atau hakikat yang
ada, yang mempertanyakan hakikat realistis dan dasar-dasar
kategori realistis.
Epistimologis adalah persoalan mengenai cara kita mengetahui
dunia di sekitar kita atau apa yang menyebabkan suatu klaim
mengenainya benar.
Metodis berhubungan dengan seluruh proses penelitian.
Dalammetode kuantitatif menggunakan logika deduktif yang
menguji teori dan hipotesis dalam tatanan sebab akibat. Dalam
metodologi kualitatif berlaku logika induktif.
5. Mencocokkan Rancangan Penelitian Dengan
Masalah
Dalam pendekatan kauntitatif menjadi pilihan terbaik, jika masalah
mengharuskan (a) Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil, (b)
fungsi keterlibatan, (c) pemahaman prediksi hasil
Dalam pendekatan kualitatif lebih bersifat eksploratif dan berguna bagi
peneliti-peneliti yang tidak mengetahui bagaimana menguji variabel-
variabel.
6. Mencocokkan Rancangan
Penelitian Dengan
Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi mempengaruhi peneliti untuk memilih
dan menggunakan rancangan kuantitaif maka peneliti akan
mencari dan meneliti masalah sosial yang sesuai.
Peneliti yang sudah nyaman dengan melakukan wawancara
pribadi dan observasi lapangan mungkin akan tergerak
untuk memilih dan menggunakan rancangan pendekatan
kualitatif. Prosedur yang sangat sitematis justru kurang
comfortable karena tidak dapat beradaptasi dan berinovasi
sesuai dengan keinginan peneliti.
7. TIPE RANCANGAN PENELITIAN
Tipe Rancangan
Penelitian
Menurut Tujuan
Penelitian
Eksplorasi
Deskripsi
Eksplanasi
Rancangan
korelasional
Rancangan Kausal
Rancangan Prediksi
Korelasi, Kausasi,
Prediksi
Rancangan Komparatif
Menurut Strategi
Penelitian
Rancangan Survey
Survey Deskriptif
Survey Eksplanatori
Rancangan
Eksperimental
Pre Eksperimen
Kuasi Eksperimen
True EksperimenMenurut Dimensi
Waktu
Rancangan Cross
Sectional
Rancangan
Longitudinal
8. RANCANGAN DESKRIPSI
Tujuan penelitian deskriptif
adalah menjawab pertanyaan
“what is”
Jika ada hubungan sebab
akibat dan tidak ada
hubungan yang dipreiksi dan
kondisi baru (current
condition).
Penelitian deskriptif adalah
fundamental untuk setiap
disiplin ilmu sosial untuk
memahami masyarakat dan
juga untuk research enterpise.
Studi deskriptif berfokus pada pertanyaan
“apa” dan lebih sering pada pertanyaan
“bagaimana”. Karena itu ada dua
rancangan penelitian deskriptif yaitu
rancangan deskriptif kualitatif dan
rancangan deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif menyajikan satu gambar
yang rinci tentang satu situasi khusus,
setting sosial, atau hubungan. Hasil
penelitian deskriptif juga sangat penting
sebagai sumber pembentukan teori dan
hipotesis.
9. Penelitian deskriptif juga fokus pada
pertanyaan bagaimana dengan
berusaha menyampaikan fakta-fakta
dengan jelas, teliti, dan lengkap tanpa
banyak detail yang tidak penting seperti
penelitian eksplorasi.
Penelitian deskriptif bisa digunakan
baik untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian (tidak
berhipotesis) dan menguji hipotesis
(berhipotesis).
Hipotesis yang diuji adalah hipotesis
deskriptif yang hanya menyatakan
perkiraan atas karakteristik tertentu
dari suatu populasi.
Tipe penelitian deskriptif digunakan
jika ada pengetahuan atau informasi
tentang gejala sosial yang akan
diselidiki atau dipermasalahkan.
Pengetahuan tersebut diperoleh dari
survey literatur, laporan hasil
penelitian, atau dari hasil studi
eksplorasi.
10. RANCANGAN PENELITIAN
EKSPLANATORI/EKSPLANASI
Merupakan penelitian yang tujuan
utamanya adalah menjelaskan alasan
terjadinya peristiwa dan untuk
membentuk, memperdalam,
mengembangkan, atau menguji teori.
Penelitian ini berfokus pada
pertanyaan “why” terkait dengan
alasan terjadinya suatu hal.
Pertanyaan “to what extent”, “how
much”, “how far”, “how significant”
cocok untuk penelitian eksplanasi
kuantitatif untuk menjelaskan
hubungan antar dua atau lebih
variabel.
Tipe rancangan eksplanatori fokus
mengeksplanasi hubungan antara
variabel yang dipeajari, baik
hubungan korelasional dan hubungan
kausal, memprediksi perubahan yang
terjadi dan mengeksplanasi
perbedaan antara dua kelompok.
11. Untuk mendeskripsikan dan
mengukur derajat keterkaitan
(hubungan) diantara dua atau
lebih variabel dan untuk
memprediksi suatu hasil.
rancangan penelitian primer yaitu
eksplanasi/penjelasan dan memprediksi.
Rancangan korelasional eksplanatoris
menjelaskan atau mengklarifikasi derajat
keterkaitan diantara dua variabel atau
lebih pada satu titik waktu. Rancangan
prediksi, peneliti mengidentifikasi variabel
yang secara positif memprediksi hasil
atau kriteria.
Ciri-ciri khusus dari penelitian ini, peneliti
menciptakan tampilan skor-skor yang
berkorelasi untuk para partisipan.
Tampilan ini berupa diagram pancar,
representasi grafis data, dan matriks
korelasi, yaitu tabel yang menunjukkan
korelasi diantara veriabel. Peneliti
memeriksa arah positif atau negatif skor
korelasi, plot distribusi normal atau non
Dalam pengumpulan data, etika berkaitan
dengan ukuran sampel yang adekuat, tidak
adanya kontrol, dan dimasukkannya
sebanyak mungkin prediktor. Dalam analisis
data, peneliti perlu melengkapi pernyataan
tentang temuan dengan memasukkan
besarnya efek dan penggunaan statistik
yang tepat. Analisis tidak boleh memasukan
data yang sudah di dandani. Dalam
mencatat dan mempresentasikan penelitian,
Rancangan
Korelasional
12. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KORELASIONAL
Mengaitkan variabel
atau membuat prediksi
Mengidentifikasi
individu untuk diteliti
Menetapkan dua
ukuran atau lebih
untuk setiap individu
Mengumpulkan data
dan memantau
ancaman potensial
terhadap validitas skor
Menganalisis data
dengan menggunakan
statistik korelasi
menginterpretasikan
kekuatan dan arah
hasil.
13. Penelitian yang menjelaskan
tentang apa penyebab dari
beberapa peristiwa atau
fenomena.
Pengaruh perubahan variasi
nilai dalam satu atau lebih
terhadap satu atau lebih hasil
variabel.
Dalam penelitian ini ada
variabel independen sebagai
sebab dan variabel dependen
sebagai akibat.
Contoh :
Pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa.
Rancangan Kausal
14. Adalah penelitian untuk
mengidentifikasi variabel yang akan
memprediksi suatu hasil atau kriteria .
Penelitia prediksi merupakan
penelitian sebab akibat, tetapi
penelitian ini melihat gejala yang
terjadi pada masa sekarang dan
kemudian memprediksi
Karakteristik Rancangan Prediksi :
1. Penulis biasanya memasukakan
kata prediksi dalam judulnya.
2. Peneliti biasanya mengukur
variabel-variabel prediktor pada satu
titik waktu dan variabel kriteria pada
satu titik waktu.
Prediktor adalah variabel yang
digunakan untuk meramalkan tentang
suatu hasil dalam penelitian
korelasional. Variabel kriteria adalah
hasil prediksi dalam penelitian
korelasional.
Rancangan Prediksi
15. Rancangan Korelasi, Kausasi, Prediksi
Penelitian eksplanasi prediksi mensyaratkan bahwa
hubungan antara variabel harus bersifat kausal
sedangkan suatu penelitian eksplanasi kausal antara
variabel lain harus memenuhi unsur korelasi.
RANCANGAN KORELASI, KAUSASI DAN
PREDIKSI
16. RANCANGAN PENELITIAN
KOMPARATIF/PERBANDINGAN
Penelitian yang menjelaskan
perbedaan antara dua gejala
atau lebih.
Penelitian komparatif dapat
berupa perbedaan atau
perbandingan deskriptif dan
perbedaan atau perbandingan
korelasional.
Perbedaan deskriptif
membedakan variabel yang
sama untuk sampel yang
berbeda.
Uji statistik yang digunakan
untuk membandingkan variabel
yang sama untuk sampel yang
berbeda adalah uji dua sample
independen bebas (independent
sample t test)
Perbedaan deskriptif juga dapat digunakan
untuk membedakan variabel yang berbeda
untuk sample yang sama.
Uji statistik yang digunakan adalah uji t
untuk dua sample yang berpasangan
(paired sample t test)
17. RANCANGAN PENELITIAN MENURUT STRATEGI
PENELITIAN
Rancangan Survey
Merupakan bentuk penelitian kuatitatif dimana peneliti mengidentifikasi
sample dan populasi, mengumpulkan data melalui kuesioner atau wawancara,
dan menarik kesimpulan atau membuat inferensi tentang populasi.
Rancangan penelitian ini berguna untuk digunakan ketika peneliti ingin
mengumpulkan data dengan cepat dan ekonomis, meneliti sikap dan pendapat,
dan menyurvei individu yang tersebar secara geografis.
18. TIPE-TIPE RANCANGAN SURVEY
Penelitian Cross-sectional berguna untuk mengakses informasi pada satu
titik waktu. Beberapa tipe penelitian cross-sectional : Memeriksa sikap,
keyakinan, pendapat, dan praktik siswa saat ini; membandingkan dua
kelompok pendidikan atau lebih dalam kaitannya dengan sikap,
keyakinan, pendapat, atau praktik; Mengakses kebutuhan masyarakat
akan pelayanan pendidikan; digunakan untuk mengevaluasi program;
Digunakan di tingkat negara bagian atau secra nasional untuk menyurvei
banyak partisipan di wilayah geografis yang besar.
Penelitian longitudinal berguna untuk mengakses
informasi dari waktu ke waktu seiring tren populasi,
perubahan dalam kelompok kohort atau sub populasi dari
populasi, atau perubahan dalam panel individu yang sama
dari waktu ke waktu.
19. CIRI KHUSUS KUNCI PENELITIAN SURVEY
Menekankan pemilihan sample dari populasi kepada siapa mereka akan
mengeneralisasikan hasil penelitiannya.
Mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara yang
bentuknya bervariasi.
Menimbang kelebihan dan kekurangan masing-masing
mengadministrasikan instrumen yang telah benar-benar teruji, yang
memiliki pertanyaan dan skala yang baik.
mengupayakan tingkat respon yang tinggi dari partisipan dengan
menggunakan prosedur yang akan memastikan tingkat pengembalian yang
tinggi dan yang tidak akan bias.
20. MASALAH-MASALAH ETIK POTENSIAL DALAM PENELITIAN
SURVEY
Penelitian survei tidak terlepas dari penilaian dan peninjauan institusional.
Dalam pengumpulan data survey biasanya diberikan insentif kepada
responden.
Kesalamtan dan kerahasiaan responden perlu diperhatikan.
peneliti wajib menghancurkan instrumen survey setelah penelitian
berakhir.
21. LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN RANCANGAN
PENELITIAN SURVEY
Membentuk pertanyaan
atau hipotesis
Mengidentifikasi
populasi dan samlpe
untuk diteliti
Mengumpulkan data
untuk memastikan
tingkat respon yang baik
dan meminimalkan bias
respon
Menganalisis data secara statistik
untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan deskriptif atau
menganalisis pertanyaan hubungan
atau perbandingan atau hipotesis.
Menginterpretasikan
hasil analisis.
22. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Merupakan suatu cara untuk
mencari hubungan kausal atau
sebab akibat antara dua faktor atau
variabel yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengeliminasi
atau menyisihkan faktor-faktor lain
yang bisa mengganggu.
Eksperimen dilakukan dengan
maksud untuk melihat akibat dari
sesuatu perlakuan.
Dalam penelitian eksperimen
dikenakan suatu perlakuan tertentu
kepada kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya terhadap
kelompok kontrol atau pembanding
yang tidak dikenai kondisi
perlakuan.
23. CIRI KHUSUS RANCANGAN EKSPERIMEN
Penempatan random
Kontrol atas extraneous variable
Manipulasi kondisi perlakuan
Ukuran hasil
Perbandingan kelompok
Ancaman terhadap validitas
24. TIPE-TIPE RANCANGAN EKSPERIMEN
Pre Eksperimen
Desain ini dikatakan sebagai pre eksperimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang
ada dalam penelitian.
Kuasi Eksperimen
Melibatkan penggunaan intervensi tetapi tidak melibatkan penempatan random partisipan kelompok.
True Eksperimen
Bentuk eksperimen ini melibatkan penempatan random, dan paling taat asas dan paling terkontrol di antara semua tipe eksperimen.
25. MASALAH ETIK DALAM PENELITIAN
EKSPERIMEN
Tidak memberikan perlakuan eksperimental
kepada sebagian individu yang sebenarnya
bisa menguntungkan dengan menerimanya.
Berkaitan dengan waktu pelaksanaan
eksperimen, kapan eksperimen ini
dihentikan.
Belum tentu eksperimen meberikan jawaban
yang terbaik terhadap permsalahan.
Pertimbangan tentang resiko yang terlibat
dalam melaksanakan eksperimen.
26. LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN EKSPERIMEN
Memilih design
eksperimen
Menentukan hipotesis
Memilih unit eksperimen
dan partisipan yang akan
diilibatkan dalam
eksperimen.
Melaksanakan
eksperimen
Menganalisis dan
menginterpretasikan
hasil
Melaporkan hasil