Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas soal tes. Validitas merupakan ukuran sejauh mana suatu tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada beberapa jenis validitas seperti validitas logis, isi, konstruk, empiris, dan prediktif. Reliabilitas mengukur tingkat konsistensi hasil pengukuran suatu tes. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara untuk menghitung validitas dan reliabilitas
2. Validitas
“a test is valid if it measures what it purposes to measure” yang dapat diartikan test akan
valid jika apa yang ingin diukur sesuai dengan apa yang ingin diukur Scar B. Anderson
(1975) (dikutip dari Arikunto,2013).
4. Validitas Logis
Berasal dari kata “logika” yang berarti penalaran.
Validitas Logis menggunakan instrumen yang dinyatakan valid berdasarkan
penalaran. Hal ini dikarenakan instrumen tersebut dirancang baik sesuai dengan
teori dan ketentuan yang ada. Maka dari itu, instrumen tersebut tidak perlu diuji
karena sudah sesuai dengan teori yang ada ( Arikunto,2013).
5. Validitas Isi
• Tipe validitas yang paling rendah signif
ikansinya karena hanya didasarkan
pada penilaian selintas mengenai isi
alat ukur. Apabila isi alat ukur telah
tampak sesuai dengan apa yang ingin
diukur maka dapat dikatakan validitas
muka telah terpenuhi (Marpadi,2017)
Validitas
Muka (Face
Validity)
• Tipe validitas ini dikatana telah
terpenuhi dapat dilihat dari cakupan
item-item yang ada dalam tes. Apakah
item merupakan sampel yang telah
representative atau item tersebut
berisi hal-hal yang kurang relevan.
• Bukti dari validitas logic yaitu dengan
membuat blue print (Mardapi,2017)
Validitas logik
(pencuplikan)
Validitas isi sudah dicapai oleh
instrumen jika instrumen tersebut
disusun berdasarkan isi materi
pelajaran yang dievaluasi. Oleh karena
materi pelajaran tersebut sudah ada di
dalam kurikulum, maka validitas isi
disebut juga validitas kurikuler.
6. Validitas Konstrak
Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas konstrak apabila butir-
butir soal yang membangun tes
tersebut mengukur setiap aspek
berpikir yang terdapat di
Indikator.
Cara Menghitung Validitas Konstrak
7. Validitas Empiris
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris “ yang memiliki arti “
pengalaman”.
Validitas empiris menggunakan instrumen yang dinyatakan valid
apabila telah diuji dari pengalaman.
8. Validitas Ada sekarang (Concurrent
Validity)
Instrumen yang memiliki validitas ini adalah instrumen yang sudah tersedia dan
sudah teruji berdasarkan pengalamannya.
Dalam hal ini, hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Dalam
membandingkan hasil tes maka diperlukan sebuah kriterium atau alat banding.
Contoh:
Seorang guru ingin mengetahui apakaha tes sumatif yang disusun sudah valid
atau belum. Untuk ini diperlukan sebuah kretirium masa lalu yang sekarang
datanya dimiliki. Misalnya nilai ulangan harian.
9. Validitas Prediktif ( Predictive validity)
Kata prediksi memiliki arti “ramalan”. Dengan begitu hal-hal yang
dimaksudkan belum terjadi. Dalam validitas prediksi ini, dapat
dikatakan berhasil, apabila beberapa waktu yang akan datang
kenyataan sesuai dengan yang pernah diramalkan/ prediksikan.
10. Reabilitas
Koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil
pengukuran suatu tes. Konsistem hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur yang sama untuk orang yang berbeda atau
pada waktu yang berbeda tetapi kondisi yang sama ( Mardapi,2017)
11. 3HalygMempengaruhiHasilTes
Hal yang berhubungan dengan tes itu
sendiri, yaitu Panjang tes dan kualitas
butir-butir soalnya.
Hal yang berhubungan dengan tercoba
(Testee)
Suatu tes yang diujicobakan
kepada kelompok yang terdiri dari
banyak siswa akan mencerminkan
keragamaan hasil yang
menggambarkan besar-kecilnya
reabilitas tes.
Hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan tes
Faktor penyelenggaraan tes yang
bersifat administrative sangat
menentukan hasil tes
12. Cara mencari besarnya
Reabilitas
• Dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tangkat
kesukaran, dan susunan. Tetapi butir-butir soalnya berbeda
• Kelemahan pengetes harus menyusun dua seri tes, dan
membutuhkan waktu yang untuk mencobakan dua kali tes
Metode bentuk
Paralel (Equivalent)
• Pengetes hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan dua kali.
Maka metode ini disebut dengan single-test-double-trial-method.
Kemudian hasill dari keuda kali tes tersebut akan dihitung
korelasinya.
Metode tes ulang
(Test-retest method)
• Pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali.
Oleh karena itu disebut dengan single-test-single trial- method.
• Cara membelah butir soal: 1. membelah atas item ganjil dan genap
(belahan ganjil-genap) 2. membelah atas item awal dan item akhir
( belahan awal-akhir)
Metode belah dua
atau Split-half method
13. References
Arikunto, P. D. (2013). Dasar-dasar Evaluasi PEndidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Prof. Djemari Mardapi, P. (2017). Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Edisi 2.
Yogyakarta: Parama Publishing.
Scarvia, A. B., Ball, S., Murphy, R. T., & Associates, a. (1975). Encyclopedia of Educational
Evaluation. San Fransisco: Yessey Bass Inc Publishers.