Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Secara singkat, dibahas empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contohnya. Kemudian dijelaskan pula beberapa jenis instrumen penelitian seperti kuesioner, alat ukur ilmiah, serta uji validitas dan reliabilitasnya. Terakhir dibahas prinsip-prinsip penyusunan kuesioner yang baik
4. Skala Pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif
5. Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan
menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu :
Skala Nominal
Skala Ordinal
Skala Interval
Skala Ratio (rasio)
6. Macam-macam Skala Pengukuran
1. Skala Nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan
kategori atau kelompok dari suatu subyek.
Yaitu skala yang diberikan pada objek sebagai label saja / kode
dan tidak menunjukkan tingkatan
Angka ini tidak dapat dioperasikan secara matematis ( kali,
bagi, jumlah atau kurang ).
Contoh jenis kelamin responden.
Kode:
Laki-laki = 1, Wanita = 2
7. Macam-macam Skala Pengukuran
2. Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang meyatakan
kategori sekaligus melakukan ranking terhadap kategori.
Yaitu skala yang memberi arti prioritas/peringkat/ranking
Dengan jarak rentang yang tidak sama.
Skala ini dapat dioperasikan secara matematis
8. Skala Ordinal
Contoh: kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat
merek produk air mineral
MEREK AIR MINERAL RANKING
AQUA 1
AQUARIA 2
AQUASA 3
AQUASI 4
9. Cont...
Urutkan prioritas anda mengenai buku yang akan dibeli. 1 untuk
prioritas pertama, 2 prioritas berikutnya dst.
---------- Agenda / diary
---------- resep masakan
---------- text book kuliah
---------- novel / komik
---------- TTS
Setiap orang akan memberi no 1 – 2 – 3 – 4 – 5 pada pilihan yang
berbeda, hal ini memberikan gambaran pada kita prioritas dari setiap
orang dalam memilih buku. Skala yang digunakan adalah skala ordinal.
10. Macam-macam Skala Pengukuran
3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang
banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala
sosial, dimana pihak responden diminta melakukan
rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus
memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut.
yaitu skala yang sifatnya sama dengan skala ordinal,
tetapi memiliki jarak rentang sama , dan tidak memiliki
titik nol absolut
11. Yaitu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek
yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu
jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang
diukur.
Yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak sama.
Contoh : kepuasan seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat
diberi skala interval 1-2-3-4-5. Dimana nilai tsb.:
1: sangat tidak puas
2: tidak puas
3: biasa
4: puas
5: sangat puas
SKALA INTERVAL
12. Macam-macam Skala Pengukuran
4. Skala Rasio adalah skala interval yang memiliki nilai
dasar (based value) yang tidak dapat diubah.
Yaitu skala yang memiliki sifat skala nominal, interval dan
ordinal
Skala ini dapat dioperasikan secara perkalian atau
pembagian
Memiliki titik nol absolut
Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol
13. Contoh skala rasio
skala yang dapat memberi arti perbandingan/perkalian.
Contoh : berat badan Karina 40 kg
berat badan Rony 60 kg
Ratio berat Rony 3/2 x berat Karina.
Jadi nilai 3/2 memiliki arti.
14. Contoh lain skala rasio
1. Kemampulabaan atau profitabilitas perusahaan dapat
diukur dengan rasio ROA, ROE atau ROI
2. Volume Penjualan dapat diukur dengan banyaknya produk
yang terjual yang dinyatakan dalam rupiah (moneter)
3. Volume produksi dapat diukur dengan banyaknya produk
yang dihasilkan dari pabrik
4. Dll.
15.
16.
17.
18.
19. SKALA INTERVAL
Banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial,
dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap
preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut.
Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu :
1. Skala Likert.
2. Skala Guttman.
3. Semantic Defferential
4. Rating Scale.
20. 1. SKALA LIKERT
•Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial
•Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator,
kemudian indikator dijadikan item-item pertanyaan.
•Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif.
21. Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan
karakter seseorang, maka data yang kualitatif dapat
menjadi kuantitatif sehingga dapat diolah secara
statistik
22. Skala Likert
◦ Contoh alternatif jawaban dalam skala likert
◦ a. Sangat setuju a. Sangat positif
◦ b. Setuju b. Positif
◦ c. Ragu-ragu c. Negatif
◦ d. Tidak Setuju d. Sangat Negatif
◦ e. Sangat Tidak setuju
◦ a. Selalu a. Sangat baik
◦ b. Sering b. Baik
◦ c. Kadang-kadang c. Tidak baik
◦ d. Tidak pernah d. Sangat tidak baik
23. SKALA LIKERT
Skala Likert
◦a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5
◦b. Setuju/Sering/Positif diberi skor 4
◦c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral diberi skor 3
◦d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 2
◦e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 1
24. ◦Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data
yang didapat interval atau rasio.
◦Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda
juga dalam bentuk checklist, Jawaban dibuat skor tertinggi
1 dan terendah 0.
2. SKALA GUTTMAN
25. ◦Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data
yang didapat interval atau rasio.
◦Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.
Contoh alternatif jawaban dalam skala Guttman:
◦Ya – tidak
◦Benar – salah
◦Positif – negatif
◦Setuju – tidak setuju
◦Pernah – tidak pernah
SKALA GUTTMAN
26. ◦ Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum,
jawaban “sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif”
terletak pada sisi kiri. Data yang terkumpul dengan skala ini berbentuk data
interval.
◦ Contoh: Gaya Kepemimpinan
◦ Bersahabat 5 4 3 2 1 Tdk brsahabat
◦ Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji
◦ Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
◦ Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela
◦ Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
3. SEMANTIC DEFERENTIAL
27. Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya kualitatif
yang dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang
diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Data yang dihasilkan berupa data interval.
◦ Jawaban pertanyaan bertingkat.
◦ Contoh: berkaitan dengan ruang kerja
◦ 4 bila ruangan sangat baik
◦ 3 bila ruangan cukup baik
◦ 2 bila ruangan kurang baik
◦ 1 bila ruangan sangat kurang baik
4. RATING SCALE
28. Data yang dihasilkan berupa data interval, tetapi jika instrumen
dirubah untuk mencari hasil pengetahuan sebelum dan sesudah,
akan menghasilkan data rasio.
◦ Contoh: berkaitan dengan pengetahuan sebelum dan sesudah diklat
◦ Sebelum diklat Mata Pelajaran Sesudah diklat
◦ 0 1 2 3 4 Komunikasi 0 1 2 3 4
◦ 0 1 2 3 4 Tata ruang 0 1 2 3 4
◦ 0 1 2 3 4 Pemasaran 0 1 2 3 4
◦ 0 1 2 3 4 Akuntansi 0 1 2 3 4
RATING SCALE
30. INSTRUMEN PENELITIAN
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran
terhadap fenomena sosial maupun alam, sehingga harus ada
alat ukur yang baik (instrumen penelitian). Sedangkan semua
fenomena ini disebut variabel penelitian.
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya.
contoh: variabel dalam ilmu alam misalnya suhu, maka
instrumennya adalah thermometer.
31. Instrumen Penelitian
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya:
Mengukur panas Calorimeter;
Mengukur suhu termometer;
Mengukur panjang mistar (meteran) dan sebagainya.
Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya
32. Instrumen Penelitian
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya,
dan bidang ekonomi & bisnis khususnya, yang sudah baku, sulit
ditemukan.
Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian
Misalnya bentuk instrumen : 1) Checklist 2) Pilihan Ganda 3) RatingScale
33. Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung
pada metode pengumpulan data yang akan digunakan
seperti:
1. angket (kuesioner),
2. observasi
3. wawancara (interview)
34. Questionare (untuk mengukur data qualitatif)
Alat ukur scientific (thermometer, meteran,
neraca, stopwach dll) untuk mengukur data
quantitatif.
35. Questionare
Merupakan instrumen yang banyak digunakan untuk
mengukur data qualitatif, seperti : sikap, pendapat,
moral dll.
Skala yang dipakai : nominal, interval dan ordinal.
Questionare dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
39. Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
40. Reliabilitas Instrumen
Menunjukkan konsistensi dan
stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran).
Realibilitas berbeda dengan Validitas,
karena Reliabilitas memusatkan
perhatian pada masalah konsistensi
sedangkan Validitas lebih
memperhatikan ketepatan.
41. Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen)
untuk tetap stabil
Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan :
1) Test-retest Reliability;
2) Equivalent / Paralel-form Reliability
3) Internal Consistency Reliability
• Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali
pada responden.
• Equivalent/Paralel-form Reliability : adalah pertanyaan dalam bentuk
kalimat yang berbeda tapi maksudnya sama.
• Internal Consistency Reliability : diuji dengan menganalisis yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu.
42. Penyusunan Kuesioner
Kuesioner (Questionnaire) :
merupakan alat/teknik untuk
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengajukan
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
43. Manfaat / Kegunaan Kuesioner
1. membantu petugas lapangan (interviewer) dalam
pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu ditanyakan
kepada responden;
2. petugas lapangan bisa secara sistematis dan berurutan dalam
mengajukan pertanyaan;
3. pertanyaan yang diajukan kepada responden oleh masing-
masing petugas lapangan dapat diseragamkan, sehingga data
yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama lainnya.
44. Prinsip Penyusunan Kuesioner
1. Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan; b)
Bahasa yang digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan :
terbuka/tertutup , positif/negatif ;d) Pertanyaan tidak boleh mendua (double
barreled questions); e) Pertanyaan tidak menggiring responden;f) Tidak
menanyakan hal-hal yang sudah lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan
berbelit;h) Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik
atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit; i) Gunakan teknik skala yang
relevan , seperti : rating scale (graphic rating scales, itemized rating scale,
comparative rating scale); attitude scale (linkert scale, semantic differential).
2. Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum kuesioner
diberikan kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dulu.
3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih
menarik agar responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya
45. Hal yang penting dalam menyusun
questionare
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, singkat dan
jelas.
Susun format yang menarik (huruf, warna, editing).
Jangan tendensius dan menyinggung responden.
Buat pengantar bahwa anda membutuhkan jawaban responden