Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan, meliputi 1) perencanaan, 2) rekrutmen, 3) seleksi, 4) orientasi pelatihan dan pengembangan, serta 5) evaluasi kerja. Fokus pembahasan adalah aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan dalam mengelola sumber daya manusia secara efektif.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, universitas mercu buana, 2018
1. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan I
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Xena Levina – 43217110142
2. Definisi Manajemen SDM, Fungsi, Sasaran, dan Modelnya
Manajemen Sumber Daya Manusia atau Manajemen SDM adalah sebuah ilmu
atau cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber
daya / obyek utama) secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk
mencapai tujuan bersama, baik perusahaan, karyawan maupun masyarakat.
Dari definisi diatas sudah jelas bukan? Bahwa Manajemen SDM khusus
digunakan untuk mengatur manusia, baik dalam organisasi maupun perusahaan.
Mengapa hal ini menjadi penting? Karena dalam organisasi/perusahaan manusia/orang-
orang yang ada didalamnya menjadi penggerak roda utama. Jika manusianya tidak dapat
bekerja sama / diatur dengan maksimal maka tidak mungkin iklim perusahaan menjadi
kondusif.
Manajemen Sumber Daya Manusia atau biasa disingkat dengan MSDM memiliki
konsep dasar yaitu menempatkan semua karyawan sebagai manusia. Artinya, karyawan
bukan hanya sebagai mesin pendukung saja atau bukan “yang penting perusahaan bayar
elu, maka elu harus nurut ama perusahaan”. MSDM menggunakan beberapa disiplin ilmu
antara lain sosiologi, psikologi, dll.
Unsur utama Manajemen SDM adalah manusia. Karena manusia disini sebagai
obyek dan subyek utama, orang yang mengatur manusia disebut dengan manager.
Maka, sangat penting mendapatkan manager yang dapat memanage manusia/karyawan
dengan baik. Yang memiliki sifat kepemimpinan yang bagus.
APA TUJUAN DARI MANAJEMEN SDM?
Dikutip dari http://www.ekomarwanto.com/ manajemen SDM memiliki tujuan yaitu untuk
meningkatkan produktivitas orang-orang yang ada dalam lingkup wewenangnya
(organisasi / perusahaan) dengan berbagai metode yang bertanggung jawab baik secara
strategis, sosial dan etika.
Dalam sebuah perusahaan, departemen SDM ini cukup penting. Bahasa gaulnya
adalah Human Resource Development (HRD). Karena departemen inilah yang yang
3. bertugas mendorong supaya para manajer serta setiap karyawannya untuk
melaksanakan strategi-strategi yang strategis perusahaan dengan optimum.
Bisa dikatakan pula HRD ini yang berutagas merekrut karyawan baru, yang memberikan
penilaiain apakah karyawan pantas atau tidak untuk bekerja disana, dan hal-hal yang
menyangkut ketenagakerjaan misalkan ijin tidak masuk kerja, surat-surat asuransi BPJS,
dll.
APA SAJA SASARAN MANAJEMEN SDM?
Tentu saja Manajemen SDM memiliki sasaran/obyek yang diatur. Berikut beberapa
obyek yang menjadi sasaran Manajemen SDM :
1. SASARAN PERUSAHAAN ATAU KORPORASI
Departemen SDM sengaja dibuat untuk membantu para pimpinan / manajer dalam
mencapai tujuan perusahaan, seperti : perencanaan Sumber Daya Manusia, pelatihan,
selesi, pengembangan, naik/turun jabatan, penilaian, dll.
2. SASARAN FUNGSIONAL
Setingkat lebih tinggi dari sasaran yang pertama, sasaran fungsional ini untuk
mempertahankan kontribusi dari HRD pada level yang lebih cocok bagi kebutuhan
perusahaan seperti pengangkatan pangkat, penempatan serta penilaian pegawai.
3. SASARAN SOSIAL
Sasaran sosial ini antara lain hubungan manajamen perusahaan dengan syarikat kerja,
pemenuhan jika ada tuntutan hukum, keuntungan perusahaan, CSR, hubungan
perusahaan dengan masyarakat sekitar, dll.
4. SASARAN PRIBADI KARYAWAN
Selain itu, depertemen ini juga bisa membantu para karyawan untuk mencapai tujuan-
tujuan pribadi mereka, apabila memang dirasa karyawan tersebut sudah bekerja dengan
4. baik di perusahaan. Misalkan mempermudah / membantu karyawan yang ingin
melakukan kredit rumah/kendaraan.
APA SAJA AKTIVITAS DALAM MANAJEMEN SDM?
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, manajemen SDM pasti ada aktivitas yang
harus di lakukan. Adapun aktivitasnya ada 2 yaitu :
1. KUNCI AKVITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Kunci aktivitas SDM perusahaan ya ada di departemen SDM / Human Resource and
Development. Nah, tetapi kadang kala perusahaan kecil tidak memiliki departemen SDM
tersebut. Bahkan perusahaan yang memiliki departemen SDM pun kadang kala masih
mengalami masalah seperti kekurangan dana ataupun staff yang tidak memadai.
2. TANGGUNG JAWAB ATAS AKTIVITAS MANAJEMEN SDM
Siapa yang bertanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM ini? Ya, yang
bertanggung jawab adalam para kepala divisi atau setiap manajer yang ada.
FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen SDM secara umum tidak jauh berbeda dengan manajemen pada umumnya,
saya telah membahas tuntas tentang fungsi manajemen pada artikel yang lalu. Secara
garis besar fungsi MSDM dibagi menjadi 2 yaitu :
Fungsi Manajerial
Fungsi Manajerial dalam Manajemen SDM meliputi :
1. Planning atau Perencanaan
2. Organizing atau Pengorganisasian
3. Directing atau Pengarahan
4. Controlling atau Pengendalian
5. Fungsi Operasional
Yang termasuk dalam fungsi operasional Manajemen SDM adalah :
1. Pengadaan Tenaga Kerja / Karyawan
2. Pengembangan
3. Pengintegrasian
4. Pemeliharaan
5. Kompensasi
6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
MODEL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam pelaksanaan manajemen SDM memiliki banyak model. Tetapi tujuannya sama,
yaitu mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada dalam manajemen SDM
kemudian mencari solusinya. Seperti yang kita tahu, kita tidak bisa menerapkan
manajemen perusahaan besar ke perusahaan kecil, begitu juga sebaliknya.
Hal inilah yang membuat saya menyebut bahwa manajemen itu seni. Mengapa? Ya
karena dalam manajemen itu ada keindahan, ada keteraturan dan bersifat fleksibel/relatif
tergantung siapa yang melihat dan obyek apa yang di atur.
Setidaknya ada 6 model manajemen Sumber Daya Manusia yang saya kutip
dari http://nichonotes.blogspot.co.id/ yaitu :
1. Model Klerikal, fungsi dari departemen SDM / HRD ialah mendapatkan laporan berupa
data, catatan atau apapun secara rutin. Fungsinya untk menangani kertas kerja yang
dibutuhkan, membuat peraturan serta mengerjakan apapun yang berhubungan dengan
tugas kepegawaian secara rutin.
2. Model Hukum, berbicara hukum maka juga berbicara soal legalitas. Operasional /
pelaksanaan dari Sumber Daya Manusia harus berlandaskan kekuatan hukum, seperti
hubungan perburuhan, negoisasi kontrak kerja, pengawasan dan kepatuhan ialah fungsi
utama yang ditimbulkan dari hubungan yang bertentangan antar manajer dengan
karyawan
6. 3. Model Finansial, model ini semakin berkembang seiring berkembangnya waktu, karena
para manajer sadar bahwa dari segi SDM juga mempengaruhi arus keuangan yang
meliputi beban asuransi, pensiuan, liburan, dlll. Dalam hal ini membuat tugas dan peran
manajer menjadi lebih kompleks.
4. Model Manajerial, ada 2 versi yang pertama adalah manajer HRD memahami kerangka
acuan kerja dalam lini manajemen dan mementingkan tingkat produktivitas, sedangkan
yang kedua adalah manajer menjalankan fungsi dari manejemen SDM. Jadi, dalam hal
ini manajer memiliki banyak fungsi, bisa jadi konselor, planner, dll.
5. Model Humanistis, ide terbentuknya model ini ialah departemen SDM dibentuk untuk
membantu mengeluarkan potensi terbaik karyawan yang dinaunginya sehingga dapat
memaksimalkan karir dalam perusahaan, efeknya akan memberikan kontribusi maksimal
untuk perusahaan. Model humanistis ini menggambarkan hubungan kemanusiaan antara
perusahaan dengan pegawainya.
6. Model Ilmu Perilaku / Keperilakuan, dalam model ini berasumsi bahwa ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan perilaku misalkan psikologi adalah dasar kegiatan SDM. Prinsip
utamanya adalah pendekatan ilmu pengetahuan terhadap perilaku manusia didalamnya
sehingga dapat membantu permasalahan yang ada.
Pengertian Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi terdiri dari dua kata, yaitu menejemen dan produksi.
Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
Fungsi pokok didalam manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan
produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab produksi juga dapat
menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh keuntungan atau tidak. Sehingga ada
pengertian lain tentangProduksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah
produksi kemudian dikembangkan dengan operasi.
7. Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan pada
hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba, misalnya
perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba, misalnya panti
asuhan.
Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah masukan
menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain,
operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan
manfaat baru.
Masukan atau input dikategorikan dua macam, yaitu faktor-faktor produksi yang
berupa man,money, material, method, dan informasi. Informasi adalah input yang
berasal dari luar lembaga yang menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah
penduduk, jumlah konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran
atau output adalah produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa. Manajemen
Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output. Sehingga manajemen operasi adalah
penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan operasi secara efektif dan efisien.
Mengimplementasikan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu
perusahaan.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah
diperhitungkan secara matang tentang hal hal yang akan dikerjakan di masa
depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah dilakukan sebelumnya
2. Recruitment
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutment ( Recruitment ) adalah proses
penarikan sekelompok kadidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perektrutan
yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang orang
yang berkempampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
8. 3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suat proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kadidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan
setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv /
curriculum vitae milik elamar. Kemudian dari CV pelamar dilakukan penyotiran
antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu
pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan
ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
4. Orientasi, Pelatihan, dan Pengembangan
Pelatihan ( training ) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja
( Simmamora:2006:273). Menurut pasal 1 ayat 9 Undang Undang No.13 tahun
2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja ada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan ( development ) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan,
organisasi, lembaga, atau instansi pendidikan.
Menurut ( Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah
berbeda. Latihan ( training ) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin,
Yaitu latihan menyiapkan para karyawan ( tenaga kerja ) untuk melakukan
pekerjaan pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan ( Development )
mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan
mengingkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat sifat kepribadian
9. 5. Evaluasi Kerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi fungsi manajemen lainnya, yaitu
perencanaa, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan ( monitoring ) dan
pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi sulit untuk
dipisahkan. Penyusunan system dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi
serta pembagian peran pihak pihak dalam organisasi ada kalanya tidak perlu
dipisah pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua
fungsi dan perencanaan sampai pengendalian.
Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu
rapat kerja rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara regular maupun dalam
menghadapai kejadian kejadian khusus lainnya. Sebagai bagian dari fungsi
manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi fungsi seperti fungsi
pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi.
Disamping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi fungsi manajemen,
evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang
sama setiap kali.
6. Komensasi
Pemberian balas jasa langsung atau tidak langsung berbentuk uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbal jasa ( output ) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai dengan prestasi dan
tanggung jawab
7. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan sehingga tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
8. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, metal, dan loyalitas
karyawan agar tercipta kerja sama yang panjang.
10. 9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban atar pekerja dan
pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa pemberhentian
adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi
perusahaan .
Implementasi Manajemen Produksi dan Operasi :
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
6. Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:
7. Penyusunan rencana produksi dan operasi.
8. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
9. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
10. Pengendalian mutu.
11. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
11. Sumber :
Admin, 2018, http://rocketmanajemen.com/manajemen-sumber-daya-manusia/, ( 22
Maret 2018 )
Budi Wahyono, 2012, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/pengertian-
manajemen-produksi-dan.html, ( 12 Maret 2012, jam 5.42 )
Ahmad Muhtadin, 2014, http://amtadin.blogspot.com/2014/11/manajemen-operasional-
pemasaran.html, ( 17 November 2014, jam 2.32 )
Hairul Nassa, 2013, http://hanhairulnassa.blogspot.com/2013/12/manajemen-produksi-
dan-operasi.html, ( 25 Desember 2013 )