2. GREEN FINANCING
• Istilah Green Financing dalam beberapa waktu terakhir
cukup mengemuka. Menurut Höhne, et al (2012),
“Green financing adalah istilah yang luas yang dapat merujuk
ke investasi keuangan yang mengalir ke proyek-proyek
pembangunan berkelanjutan dan inisiatif, produk
lingkungan, dan kebijakan yang mendorong pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan”.
3. DIMENSI GREEN FINANCING
1. Mencapai keunggulan industri, sosial dan ekonomi dalam
rangka mengurangi ancaman pemanasan global dan
pencegahan terhadap permasalahan lingkungan hidup dan
sosial lainnya;
2. Memiliki tujuan untuk terjadinya pergeseran target menuju
ekonomi rendah karbon yang kompetitif;
3. Secara strategis mempromosikan investasi ramah lingkungan
hidup di berbagai sektor usaha/ekonomi; dan
4. Mendukung prinsip-prinsip pembangunan Indonesia
sebagaimana tercantum dalam RPJM, yaitu 4P (pro-growth,
pro-jobs, pro-poor, dan pro-environment).
4. PRINSIP KEUANGAN
BERKELANJUTAN
1. Prinsip investasi bertanggung jawab (responsible investment)
• Pendekatan investasi yang mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, lingkungan
hidup, dan tata kelola dalam keputusan investasi.
• Deengan demikian, bank dapat mengelola risiko secara lebih baik dan menghasilkan
keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan.
• Prinsip ini berlaku dalam menghimpun dan penyaluran dana dengan
mempertimbangkan peningkatan keuntungan ekonomi, kesejahteraan sosial,
kualitas lingkungan hidup, dan penegakan tata kelola sebagai tujuan akhir.
• Penerapan prinsip dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi keuangan,
struktur, dan kompleksitas masing-masing bank.
• Ukuran praktisnya adalah alokasi aset dan kewajiban bank yang
mempertimbangkan dampak risiko ekonomi, sosial, lingkungan hidup, dan tata
kelola;
5. PRINSIP KEUANGAN
BERKELANJUTAN
2. Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan pada
setiap pengambilan keputusan.
• Bank menekankan pencapaian tujuan jangka panjang dan penetapan
strategi jangka pendek yang merupakan bagian dari upaya pencapaian
tujuan jangka panjang.
• Strategi dan praktik bisnis dimaksud meliputi visi, misi, struktur
organisasi, rencana strategis, standar prosedur operasional, program
kerja sampai pada penetapan faktor risiko dalam penghimpunan atau
penyaluran dana
6. PRINSIP KEUANGAN
BERKELANJUTAN
3. Prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup dari
aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana
• Aktivitas tersebut termasuk identifikasi, pengukuran, mitigasi,
pengawasan, dan pemantauan. Risiko sosial dan lingkungan hidup dalam
aktivitas bank, mencakup dampak sosial dan lingkungan hidup yang
bersifat negatif dari proyek atau kegiatan yang dibiayai
4. Prinsip tata kelola bank
• tata kelola bank melalui manajemen dan operasi bisnis yang mencakup,
transparansi, akuntabel, bertanggung jawab, independen, profesional,
setara dan wajar
7. PRINSIP KEUANGAN
BERKELANJUTAN
5. Prinsip komunikasi yang informatif dalam penyediaan laporan
yang informatif
• Prinsip komunikasi yang informatif mencakup strategi, tata kelola, kinerja
dan prospek perusahaan/lembaga.
• Laporan harus mudah dipahami, dapat dipertanggungjawabkan dan
disampaikan melalui media komunikasi yang efektif serta dapat dijangkau
oleh seluruh pemangku kepentingan
6. Prinsip inklusif untuk menjamin ketersediaan dan
keterjangkauan produk dan/atau jasa
• dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang belum
memiliki akses terhadap produk dan/atau jasa perbankan.
• Jenis produk dan/atau jasa perbankan yang ditawarkan diharapkan
mencakup seluruh sektor ekonomi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
dan kebijakan pemerintah
8. PRINSIP KEUANGAN
BERKELANJUTAN
7. Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas
• Hal ini perlu selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah dan Jangka Panjang (RPJMN/RPJP) untuk mendukung
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk
penanganan perubahan iklim
8. Prinsip koordinasi dan kolaborasi
• Prinsip koordinasi dan kolaborasi dalam rangka menyelaraskan
strategi, kebijakan, peluang bisnis, dan inovasi produk dengan
kepentingan nasional
10. APA PENGERTIAN AMDAL?
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
11. MANFAAT AMDAL
• ASPEK TEKNIS:
• Untuk menghindari & meminimalisasi dampak lingkungan sehingga
terwujud pembangunan yang berkelanjutan
• Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan
keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia-alam dan lingkungan
global (nir emisi, efek rumah kaca dll).
• ALAT KOMUNIKASI:
• Untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (terkena dampak),
akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan
12. TUJUAN AMDAL
• AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup
untuk:
Menghindari dampak
• Apakah proyek dibutuhkan?
• Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
• Apakah ada alternatif lokasi?
Meminimalisasi dampak
• Mengurangi skala, besaran, ukuran
• Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan
bantu?
Melakukan mitigasi/kompensasi dampak
• Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan
yang rusak (contoh: Pengembangan Bank Mitigasi)
Tinggi
PRIO-
RITAS
Rendah
Sumber: UNEP, 2002
15. • Jumlah manusia yang terkena dampak
• Luas wilayah pesebaran dampak
• Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
• Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang
terkena dampak
• Sifat komulatif dampak
• Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible)
dampak
16. •Pengertian ADKL (Analisis Dampak
kesehatan Lingkungan) adalah:
Pendekatan dalam kajian kesehatan masyarakat pada sumber
dampak, media lingkungan, populasi dan dampak kesehatan
yang meliputi kegiatan identifikasi, pemantauan, dan
penilaian secara cermat terhadap parameter lingkungn,
karakteristik masyarakat, kondisi sanitasi lingkungan, status
gizi dan sumberdaya kesehatan(Kepmenkes No.
872/MENKES/SK/VIII/1997)
17. •PENGERTIAN AMDAL KAWASAN
Hasil studi mengenai dampak penting usaha atau
kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem
zona pengembangan wilayah/kawasan sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah atau
kawasan.
18. KRITERIA AMDAL KAWASAN
ADALAH
• Berbagai usaha atau kegiatan yang memiliki
dn/atau tidak memiliki keterkaitan satu sama
lain dalam hal perencanaan, pengelolaan dan
proses produksi
• Usaha atau kegiatan berada pada satu
ekosistem yang sama
• Usaha atau kegiatan dapat menjadi
kewenangan satu pengelolaan atau lebih
20. Kegiatan yang Wajib AMDAL
• Pertahanan dan Keamanan
• Pertanian
• Perikanan
• Kehutanan
• Kesehatan
• Perhubungan
• Teknologi Satelit
• Perindustrian
• Prasarana Wilayah
• Energi dan Sumber Daya Mineral
• Pariwisata
• Pengelolaan limbah B3
• Rekayasa Genetika
21. KRITERIA DAMPAK PENTING
Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain
:
• jumlah manusia yang akan terkena dampak;
• luas wilayah persebaran dampak;
• intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
• banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena
dampak;
• sifat kumulatif dampak;
• berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible)
dampak.
22. PENILAIAN ANDAL
Penilaian ANDAL,
RKL dan RPL
(Komisi Amdal)
Tidak Layak
Lingkungan
(kegiatan ditolak)
Layak Lingkungan
Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan oleh
MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Proses Perijinan
SK Tidak Layak Lingkungan oleh
MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Isi SK Kelayakan:
-Kewajiban pemrakarsa untuk melaksanakan
kegiatan sesuai AMDAL
-Kewajiban pemrakarsa untuk
melaksanakan RKL/RPL