SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
I. TUJUAN
a. Menghilangkan kanji yang ada pada benang lusi kain kapas dengan cara
enzim, oksidator, dan asam.
b. Membandingkan hasil proses hilang kanji yang dilakukan dengan cara yang
berbeda sehingga diketahui cara yang paling optimal.
c. Dapat melakukan uji kanji pati pada kain kapas.
II. DASAR TEORI
Penganjian adalah proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah
kekuatan bahan dalam menahan gesekan-gesekan yang terjadi selama proses
pertenunan agar benang tidak mudah putus. Kanji bersifat menghalangi penyerapan
(hidrofob) larutan baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan,
pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang
sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa masuk ke
dalam serat sehingga warna luntur dan tidak rata.
Pada saat ini kecepatan mesin-mesin modern makin meningkat untuk seluruh
tahap pengerjaan kapas, hal ini mengakibatkan fiksi dan abrasi menjadi permasalah
yang besar. Oleh karena itu penggunaan kanji untuk proses pertenunan makin
diperbanyak untuk menghindari hal-hal tersebut. Penambahan kanji dapat diberikan
sampai dengan 20% berat bahan, beragamnya jenis, macam dan jumlah kanji yang
diberikan merupakan masalah bagi proses penghilangan kanji. (Arifin Lubis, 1994;
23-25)
Proses penganjian dilakukan pada benang-benang lusi yang terbuat dari
selulosa dan sintetik maupun campuran serat sebelum proses pertenunan. Sedangkan
untuk benang-benang dengan antihan tinggi dan gintir tidak harus dilakukan
penganjian karena mempunyai kekuatan yang lebih tinggi. Proses penganjian tidak
dilakukan pada kain-kain rajut, karena selain mempunyai karakter yang berbeda, pada
proses perajutan tidak diperlukan gesekan dan tegangan yang kuat seperti halnya pada
pertenunan. Penganjian benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji
sintetik tergantung dari jenis seratnya.
Proses penghilangan kanji ini memerlukan perhatian karena setiap jenis kanji
mempunyai sifat khusus, seperti tepung kanji akan sulit larut dalam air dan dapat
dihilangkan dengan enzim, kanji PVA peka terhadap larutan alkali, kanji poliakrilat
dapat dihilangkan dalam kondisi alkali atau oksidator, kanji CMC larut dalam air
panas dan lain-lain. Masalah umum yang dihadapi adalah kain biasanya dikanji
dengan jenis kanji yang berbeda-beda atau bahkan campuran kanji yang mempunyai
sifat larutan maupun kemampuan didegradasi yang berbeda. Oleh karena itu sebelum
dilakukan penghilangan kanji perlu diketahui terlebih dahulu jenis kanji yang
digunakan. (Arifin Lubis, 1994; 23-25)
Metode Penghilangan Kanji
Agar kanji larut dalam air kanji harus dihidrolisa atau dioksidasi menjadi
senyawa yang lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek dan mudah
larut dalam air. Kanji dapat dilarutkan atau dirusak menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil dan mudah larut, dengan tahapan sebagai berikut:
 Impregnasi dalam larutan penghilang kanji atau tahap pembasahan
 Penyerapan larutan penghilang kanji untuk perusakan kanji atau tahap
penggembungan
 Pelarutan kanji atau tahap pendispersian.
 Penghilangan kanji yang telah rusak atau tahap pencucian
Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara :
1) Enzim
2) Oksidator
3) Asam encer
4) Alkali encer
5) Perendaman
a. Penghilangan kanji dengan Enzim
Penghilangan kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh
industri besar maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam
penggunaannya yaitu :
 Hidrolisa kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek
 Tidak terjadi kerusakan pada serat.
 Senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator
Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan
faktor suhu dan pH, karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzim akan
berkurang dan hasil kurang sempurna. Prinsip penghilangan kanji dengan
enzim adalah merendam peras kain dalam larutan enzim selanjutnya kain
diperam selama 6–8 jam tergantung jenis enzimnya. Reaksi yang terjadi pada
perubahan kanji menjadi gula yang larut pada penghilangan kanji dengan
enzim dapat digambarkan sebagai berikut :
2(C6H10O5)n + nH2O nC12H22O11 + H2O 2nC6H10O6
Kanji (amilum) enzim maltosa (gula) glukosa (gula)
Pati dapat diuraikan oleh enzim amilase. Ada tiga macam amilase
untuk penghilangan kanji :
1) Enzim Mout / malt diastase
Diperoleh dari masa pertumbuhan gandum. Jenis enzim ini
diperdagangkan dengan nama Diastofar, Maltoferment, Textillomalt,
Terhydna Diastase, Gabalit, Deglatal dan sebagainya. Pengerjaan dengan
menggunakan enzim ini harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu
larutan 40℃ – 65℃ dan pH larutan 4,6 – 5,2.
2) Enzim pankreas diastase
Jenis enzim ini diperoleh dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi
dengan nama dagang Novofermasol As, Dagomma, Anamyl, Viveral,
Ultraferment, Enzimoline, Oyatsime dan lain-lain. Pengerjaan dengan
menggunakan enzim ini harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu
larutan 40℃– 55℃ dan pH larutan 6,8 – 7,0
3) Enzim dari bakteri (Bakteri diastase)
Enzim jenis ini diperoleh dari pertumbuhan jasad remik yang
disterilkan dengan nama dagang : Rapidase, Biolase, Diastase, Rapid,
Hidrolasa dan sebagainya. Pengerjaan dengan menggunakan enzim ini
harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu 60℃ – 70℃ dan pH
larutan 7.
Enzim mempunyai daya kerja yang baik, bila temperatur dan pH
proses sesuai dengan kondisi optimumnya. Sebagian besar enzim sensitif
pada panas, enzim akan mati (deaktif) bila melewati batas yang ditentukan
dan akan menurunkan aktivitas kerja enzim tersebut. Untuk itu perlu
dilakukan pengontrolan yang teliti. (Agus Suprapto, 1994; 39-43)
b. Penghilangan kanji dengan Oksidator
Penghilang kanji dengan oksidasi menggunakan beberapa zat
pengoksidasi seperti hidrogen peroksida dan garam persulfat dapat digunakan
untuk merusak (mendegradasi) kanji tanpa menyebabkan kerusakan serat
selulosa sepanjang kondisi proses yang terkontrol. Beberapa zat pengosidasi
dapat dipakai sendiri-sendiri atau bersamaan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik dan biaya yang lebih murah.
Penggunaan zat oksidator memberikan keuntungan selain
mendegradasi kanji, juga sedikit memberikan efek pengelantangan sehingga
proses penghilangan kanji dapat dilakukan sekaligus dengan proses
pengelantangan. Zat oksidator akan merubah kanji menjadi terdispersi dan
larut akibat dari terjadinya penurunan berat molekul dan derajat polimerisasi.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
m(C6H10O5)n + O* n (C6H10O5)m dimana m < n
Kanji (amilum) Kanji (amilum) rantai panjang rantai pendek
Cara penghilangan kanji dengan oksidator juga dapat dilakukan untuk
kanji alam yang sukar larut atau campuran dengan kanji sintetik seperti PVA.
Penghilangan kanji cara ini mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat dipakai
kembali, perlu pemilihan peralatan dan kondisi yang sesuai, dihindari
pengaruh adanya logam-logam dari kain maupun peralatan serta pengontrolan
yang baik kadar oksigen selama proses. (Agus Suprapto, 1994; 37-41)
c. Penghilangan kanji dengan Asam, Alkali, Perendaman
Penghilangan kanji dengan perendaman, asam dan alkali dapat
merubah kanji dengan cara hidrolisa melalui dekstrin menjadi glukosa,
sehingga mudah dihilangkan dengan pencucian. Tingkat kecepatan hidrolisa
adalah suatu fungsi dari suhu dan waktu. Pada proses yang dilakukan pada
temperatur yang rendah akan dibutuhkan waktu pengerjaan yang panjang serta
kebalikannya.
Penggunaan larutan asam sulfat atau asam klorida encer dapat
digunakan sebagai zat penghilang kanji dengan cara menghidrolisa kanji pati
dengan pemanasan lebih rendah dari 40℃. Asam-asam encer ini setelah proses
harus dicuci bersih, pencucian yang tidak bersih, akan mengakibatkan
terjadinya oksiselulosa. Prinsip pengerjaanya ialah dengan merendam bahan
dalam larutan asam yang telah dipanaskan selama 2 – 4 jam sampai terjadi
glukosa yang larut. Asam akan menghidrolisa kanji menjadi glukosa yang larut
dalam air. Berikut adalah reaksi dari hilang kanji menggunakan Asam :
(C6H10O5)n + H2O nC12H22O11 + H2O2 C6H12O6
Kanji maltosa glukosa
Cara ini mempunyai keuntungan selain murah, tidak perlu suhu tinggi
juga dapat menghilangkan logam-logam pengotor yang terdapat pada kain,
karena logam-logam tersebut akan menjadi masalah dalam proses pemutihan
yang menyebabkan kerusakan serat. Setelah proses penghilangan kanji dengan
asam harus segera dihilangkan dengan pencucian air hangat dan dibilas air
dingin atau jika perlu dilakukan netralisasi dengan larutan alkali lemah.
pencucian harus bersih karena sisa asam yang terjadi oleh panas akan
menambah kepekatan asam dalam kain sehingga dapat terjadi hidro selulosa.
Pada cara ini perlu dilakukan dengan hati-hati karena asam juga dapat
merusak serat-serat selulosa, termasuk proses pencuciannya harus bersih.
(Agus Suprapto, 1994; 36-37 dan 39)
Evaluasi Proses Penghilangan Kanji
Untuk mengetahui adanya kanji masih berada pada benang lusi dapat
diketahui dengan berbagai cara sebagai berikut:
- Uji (tes Iodida) dengan larutan KI Jodium, kanji yang dapat diidentifikasi
adalah kanji alam/pati Cara ujinya, larutan diteteskan pada permukaan kain
yang telah diproses penghilangan kanji dan dilihat warnanya.
- Uji pengurangan berat, dihitung prosentasi pengurangan berat bahan
sebelumdan sesudah proses penghilangan kanji.
- Uji penurunan kekuatan tarik
- Uji mikroskopi
(Agus Suprapto, 1994; 45)
III. ALAT DAN BAHAN
a. Timbangan Analitik
b. Beker Glass
c. Pengaduk
d. Termometer
e. Bunsen
f. Pipet
a. H2O2 (35%)
b. Rapidese (Enzim)
c. HCl (Pa)
d. Squester – T
e. Pembasah (Teepol)
f. Detergen / Sabun
g. NaOH (K)
h. Air
IV. RESEP DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN PRAKTEK
a. RESEP
i. Resep 1 (Enzim)
- Rapidese : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
- Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
- PH : 7
- Suhu : 60 - 70℃
- Waktu : 30 menit
- VLOT : 1:25
ii. Resep 2 (Oksidator)
- H2O2 : 1 %
- Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
- NaOH (K) : 1 %
- Squester – T : 0,5
𝑔
𝐿⁄
- Suhu : 50℃
- Waktu : 60 menit
- VLOT : 1:25
iii. Resep 3 (Asam)
- HCl (Pa) : 5 𝑐𝑐
𝐿⁄
- Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
- Squester – T : 0,5
𝑔
𝐿⁄
- Suhu : 40℃
- Waktu : 60 menit
- VLOT : 1:25
b. PERHITUNGAN
i. Resep 1 (Enzim)
Diket : BB : 13,707 gr
Rapidese : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
Detergen : 0,35
𝑔𝑟
𝐿⁄ suhu 70-80℃
VLOT : 1:25
Jawab : a. Air = BB x BL
= 13,707 gr x 25
= 342,675 gr →
342,675
1000
= 0,34265 L = 0,35 L
b. Pembasah = 1 𝑐𝑐
𝐿⁄ x c L
= 0,34265 cc = 0,35 cc
c. Rapidese = 1 𝑐𝑐
𝐿⁄ x 0, 34265 L
= 0,34265 cc = 0,35 cc
d. Detergen = 1
𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0, 34265 L
= 0,34265 gr = 0,35 gr
ii. Resep 2 (Oksidator)
Diket : BB : 14,728 gr
H2O2 : 1 %
NaOH : 1 %
Detergen : 0,36
𝑔𝑟
𝐿⁄ suhu 70-80℃
Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
VLOT : 1:25
Jawab : a. Air = BB x BL
= 14,728 gr x 25
= 356,95 gr →
356,95
1000
= 0,35695 L = 0,36 L
b. Pembasah = 1 𝑐𝑐
𝐿⁄ x 0,36 L
= 0,36 cc
c. H2O2 =
1
100
x 14,278 gr
= 0,14278 gr = 0,15 cc
d. NaOH =
1
100
x 14,278 gr
= 0,14278 gr = 0,15 gr
e. Squester-T = 0,5
𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0,36 L
= 0,18 gr
f. Detergen = 1
𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0,36 L
= 0,36 gr
iii. Resep 3 (Asam)
Diket : BB : 13,82 gr
HCl : 5 𝑐𝑐
𝐿⁄
Squester-T : 0,5
𝑔𝑟
𝐿⁄
Detergen : 0,35
𝑔𝑟
𝐿⁄ suhu 70-80℃
Pembasah : 1 𝑐𝑐
𝐿⁄
VLOT : 1:25
Jawab : a. Air = BB x BL
= 13,82 gr x 25
= 345,5 gr →
345,5
1000
= 0,3455 L = 0,35 L
b. Pembasah = 1 𝑐𝑐
𝐿⁄ x 0,35 L
= 0, 35 cc
c. HCl = 5
𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0,35 L
= 1,75 cc
d. Squester-T = 0,5 𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0, 35 L
= 0,175 gr
e. Detergen = 1 𝑔𝑟
𝐿⁄ x 0,35 L
= 0, 35 gr
V. FUNGSI ZAT
Tabel 1. Fungsi Zat Kimia dan Zat Bantu
No Nama Zat Fungsi
1 H2O2
Zat oksidator yang akan menguraikan -On dan -OOH
untuk memutuskan rantai molekul kanji yang panjang
menjadi lebih pendek.
2 Rapidese (Enzim)
Memecahkan/menguraikan kanji menjadi
glukosa/maltosa
3 HCl Menghidrolisa kanji/pati menjadi glukosa/matlosa
4 Squester – T
mengikat ion-ion logam berat yang ada dalam air
sehingga tidak mengganggu berlangsungnya proses.
5 Pembasah (teepol)
Zat aktif permukaan untuk menurunkan tegangan
antar muka pada kain dan larutan proses sehingga
kain mudah menyerap larutan proses.
6 Detergen
Mendispersikan, mengemulsikan, mengangkat
kotoran dari bahan tekstil/serat.
7 NaOH
Pembantu H2O2 untuk menguraikan -On dan -OOH
dengan lebih cepat.
VI. CARA KERJA
a. Cara hilang kanji menggunakan Enzim:
- Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar
tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji
- Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB)
- Hitung kebutuhan air, pembasah, rapidese
- Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35
L lalu masukkan ke dalam beaker glass
- Tambahkan 0,35 g pembasah kemudian diaduk
- Tambahkan 0,35 g rapidese kemudian diaduk
- Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen hingga mencapai suhu
60℃
- Masukkan kain lalu diaduk-aduk
- Kerjakan pada suhu 60 – 70℃ selama 30 menit sambil diaduk-aduk
- Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan
pencucian
- Panaskan 0,35 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Panaskan 0,35 L air lagi dan tambahkan 0,35 g detergen untuk
pencucian panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃
- Panaskan 0,35 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Keringkan di bawah sinar matahari
- Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam
- Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain
- Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan
meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses
- Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna
menjadi selain kuning/coklat
- Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat
pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid
- Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara
Oksidator dan Asam
b. Cara hilang kanji menggunakan Oksidator:
- Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar
tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji
- Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB)
- Hitung kebutuhan air, pembasah, H2O2, NaOH, Squester-T, detergen
- Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35
L lalu masukkan ke dalam beaker glass
- Tambahkan 0,36 cc pembasah kemudian diaduk
- Tambahkan 0,18 gr Squster-T kemudian diaduk
- Tambahkan 0,15 gr NaOH kemudian diaduk
- Tambahkan 0,15 cc H2O2 kemudian diaduk
- Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen hingga mencapai suhu
50℃
- Masukkan kain lalu diaduk-aduk
- Kerjakan pada suhu 50℃ selama 60 menit sambil diaduk-aduk
- Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan
pencucian
- Panaskan 0,36 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Panaskan 0,36 air lagi dan tambahkan 0,36 g detergen untuk pencucian
panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃
- Panaskan 0,36 air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Keringkan di bawah sinar matahari
Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam
- Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain
- Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan
meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses
- Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna
menjadi selain kuning/coklat
- Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat
pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid
- Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara
Oksidator dan Asam
c. Cara hilang kanji menggunakan Asam:
- Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar
tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji
- Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB)
- Hitung kebutuhan air, pembasah, HCl, Squester-T, detergen
- Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35
L lalu masukkan ke dalam beaker glass
- Tambahkan 0,35 cc pembasah kemudian diaduk
- Tambahkan 0,175 gr Squster-T kemudian diaduk
- Tambahkan 1,75 cc HCl kemudian diaduk
- Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen mencapai suhu 40℃
- Masukkan kain lalu diaduk-aduk
- Kerjakan pada suhu 50℃ selama 60 menit sambil diaduk-aduk
- Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan
pencucian
- Panaskan 0,36 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Panaskan 0,36 air lagi dan tambahkan 0,36 g detergen untuk pencucian
panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃
- Panaskan 0,36 air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃
- Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit
- Keringkan di bawah sinar matahari
Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam
- Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain
- Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan
meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses
- Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna
menjadi selain kuning/coklat
- Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat
pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid
- Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara
Oksidator dan Asam
VII. FLOW PROSES
1. Dengan cara enzim
KAIN GREY
1. Timbang berat kain
2. Tes Kanji (KI)
Hilang Kanji
Suhu 60-70℃ waktu
30 menit
Pencucian
1. Panas
2. Sabun
3. Panas
2. Dengan cara Oksidator
KAIN GREY
3. Dengan cara Asam
KAIN GREY
Pengeringan
Sinar Matahari
Pengkondisian
Lab 2 𝑗𝑎𝑚
Penimbangan Berat
Evaluasi
1. % penurunan berat
2. Tes Kanji (KI)
3. Derajat putih
1. Timbang berat kain
2. Tes Kanji (KI)
Hilang Kanji
Suhu 50℃ waktu 60
menit
Pencucian
1. Panas
2. Sabun
3. Panas
Pengeringan
Sinar Matahari
Pengkondisian
Lab 2 𝑗𝑎𝑚
Penimbangan Berat
Evaluasi 1. % penurunan berat
2. Tes Kanji (KI)
3. Derajat putih
1. Timbang berat kain
2. Tes Kanji (KI)
Hilang Kanji
Suhu 40℃ waktu 60
menit
Pencucian
1. Panas
2. Sabun
3. Panas
Tes Kanji dengan larutan Kalium Iodida (KI):
- Warna biru tua/kehitaman ada pati.
- Warna ungu ada dekstrin.
- Warna kuning/coklat ada glukosa/matlosa.
- Warna merah ada eritodekstrin.
VIII. HASIL PRAKTEK
Tabel 2. Penurunan Berat pada Kain Kapas
No Nama Mahasiswa
Penurunan Berat (%)
Enzim Oksidator Asam
1 Abed Rozaq 5,88 3,97 6,21
2 Dhany Agung 6,05 5,28 5,88
3 Lestari S 5,93 6,45 5,74
4 Annisa Erny 5,41 5,15 5,42
5 Aji Indras Laksono 5,99 5,38 6,56
6 Hilbram Adiyaksa 5,88 5,65 5,66
7 Erika Pangesti 5,86 5,81 6,5
8 Exa Exodus 5,8 5,56 6,12
Rata-rata 5,84 5,47 6,01
Pengeringan
Sinar Matahari
Pengkondisian
Lab 2 𝑗𝑎𝑚
Penimbangan Berat
Evaluasi 1. % penurunan berat
2. Tes Kanji (KI)
3. 3. Derajat putih
Tabel 3. Hasil Tes Kanji Pati pada Kain Kapas
No Nama Mahasiswa
Penurunan Berat (%)
Enzim Oksidator Asam
1 Abed Rozaq Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
2 Dhany Agung Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
3 Lestari S Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
4 Annisa Erny Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
5 Aji Indras Laksono Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
6 Hilbram Adiyaksa Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
7 Erika Pangesti Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
8 Exa Exodus Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
Rata-rata Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan
Hasil tes kanji dengan larutan KI menunjukkan bahwa kain sebelum proses
hilang kanji mengandung amilum dengan hasil tes berwarna biru tua, sedangkan kain
hasil proses hilang kanji mengandung dekstrin dengan hasil tes berwarna coklat
keunguan dan kain hasil proses hilang kanji yang dari kanji pati telah berubah glukosa
dengan hasil tes berwarna kuning.
Kain dengan proses hilang kanji asam didapatkan kain dengan rata-rata %
penurunan berat bahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hilang kanji
menggunakan oksidator dan enzim.
IX. DISKUSI ANALISA
Kain kapas merupakan kain yang terbuat dari benang kapas. Proses hilang
kanji adalah salah satu proses dalam persiapan penyempurnaan pada bahan tekstil
yang bertujuan untuk menghilangkan kanji yang ada pada benang lusi yang semula
penting untuk pertenunan. Dalam hilang kanji kain kapas dilakukan beberapa cara
dengan menggunakan enzim, oksidaror dan asam. Semua cara diakukan dengan
metode yang berbeda-beda. Kanji bersifat menghalangi penyerapan (hidrofob) larutan
baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan
penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan pada proses hilang kanji secara enzim,
oksidator dan asam didapatkan hasil evaluasi yang berbeda, yaitu:
1. Dengan cara Enzim
Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses
berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas
dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna kuning, yang artinya kanji pati
telah hilang atau berubah menjadi glukosa.
Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji
dapat dilakukan menggunakan enzim dan mendapatkan hasil yang sempurna
karena kanji telah berubah menjadi glukosa yang ditunjukkan perubahan warna
menjadi kuning ketika dites kanji.
Dalam proses hilang kanji menggunakan enzim, kanji didegradasi
membentuk molekul yang lebih kecil menjadi glukosa yang larut dalam air. Bakteri
(rapidese) yang digunakan akan memutuskan ikatan dan rantai molekul yang
panjang tepung kanji dari ujung rantai sampai pada sisi rantai dekstrin yang larut
dalam air atau memecah kanji menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dengan
waktu yang cepat sehingga seluruh kanji akan didegradasi oleh enzim membentuk
glukosayang larut dalam air dan mudah dihilangkan dalam proses pencucian.
2. Dengan cara Oksidator
Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses
berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas
dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna coklat keunguan, yang artinya
kanji pati belum hilang sempurna atau masih terdapat dekstrin.
Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji
dapat dilakukan menggunakan oksidator dengan hasil yang kurang sempurna
karena masih terdapat dekstrin yang ditunjukkan dari warna hasil uji kanji pada
kain yang setelah ditetesi dengan larutan KI menjadi coklat keunguan.
Dalam proses hilang kanji menggunakan oksidator, selain mendegradasi
kanji, kemudian mengubah kanji menjadi terdispersi dan larut juga dapat
menghilangkan pigmen-pigmen alam yang terdapat pada kain kapas. Hal ini terjadi
karena dalam proses hilang kanji menggunakan oksidator ini akan menghasilkan
ion -On dan -OOH yang tidak hanya digunakan untuk memutuskan rantai moleku
yang panjang menjadi lebih pendek., tetapi -On dan -OOH ini juga dapat
mengoksidasi kotoran alam seperti pigmen alam. Akibatnya, daya kekuatan pada
oksidator ini terbagi menjadi dua yaitu untuk menghilangkan kanji dan juga
mengoksidasi pigmen alam sehingga penurunan berat yang terjadi sangat rendah.
Maka dari itu, proses hilang kanji dengan oksidator bukan hanya menghilangkan
kanji, namun juga untuk menghilangkan kotoran alam, diantaranya pigmen. Hal ini
menyebabkan kain yang diperoleh sedikit lebih putih dari kain yang dikerjakan
pada metode yang berbeda karena zat yang digunakan juga merupakan zat
pengelantang (bleaching) menyebabkan penurunan berat bahan lebih rendah, dan
pigmen juga belum tentu hilang semuanya.
3. Dengan cara Asam
Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses
berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas
dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna coklat keunguan, yang artinya
kanji pati belum hilang sempurna atau masih terdapat dekstrin.
Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji
yang dilakukan dengan cara menggunakan oksidator, hasilnya kurang sempurna
karena masih terdapat dekstrin yang ditunjukkan perubahan warna menjadi coklat
keunguan ketika dites kanji.
Dalam hilang kanji dengan cara asam, kanji diubah oleh asam dengan cara
dihidrolisa. Pada cara hilang kanji secara asam yang dilakukan bisa merusakan
pada serat bila suhu/temperatur saat proses terlalu panas. Asam yang terlalu panas
akan berubah menjadi pekat dan akan meenghidrolisa kanji bahkan sampai ke
dalam serat karena sifat serat kapas yang tidak tahan terhadap asam. Sehingga
dalam praktikum ini dibatasi oleh konsentrasi agar tetap terkontrol. Dengan
menggunakan waktu 1 jam dan sedangkan 1 jam ini belum cukup untuk dapat
membersihkan kanji menggunakan asam. Oleh sebab itu, proses hilang kanji secara
asam menjadi tidak efektif dalam penghilangan kanjinya karena belum bisa
menghilangkan/menghidrolisa seluruh kanji menjadi glukosa/maltosa.
Diperkirakan pula air yang digunakan belum tentu bersih dari senyawa-senyawa
seperti Fe+, Cl+,Mg+ yang memungkinkan akan berikatan dengan asam.
Dalam hasil rata – rata % penurunan berat bahan hilang kanji secara Enzim
5,84%, Oksidator 5,47% dan Asam 6,01% . Uji penurunan berat bahan setelah
proses hilang kanji dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan kain terhadap
kanji. Hilang kanji dengan cara Asam inilah yang paling tinggi, namun
diperkirakan tingginya % penurunan berat karena ada sebagian serat yang rusak
atau larut karena asam yang digunakan proses hidrolisa belum menghidrolisa kanji
secara keseluruhan karena sebagian asam akan bekerja untuk menghidrolisa serat,
sehingga penurunan berat pada kain menjadi paling besar.
Hilang kanji secara Oksidator ini yang % penurunannya paling kecil
dibanding dengan cara Enzim dan Asam. Hal ini menunjukkan bahwa proses
hilang kanji yang dilakukan masih kurang sempurna karena ketika dites dengan
larutan KI masih menunjukkan warna keunguan. Penggunaan zat oksidator selain
mendegradasi kanji, juga sedikit memberikan efek pengelantangan sehingga proses
penghilangan kanji dapat dilakukan sekaligus dengan proses pengelantangan. Zat
oksidator akan merubah kanji menjadi terdispersi dan larut akibat dari terjadinya
penurunan berat molekul dan derajat polimerisasi. Sehingga, zat oksidator tidak
dapat sepenuhnya untuk menghilangkan kanji yang akan mengakibatkan
penghilangan kanji masih ada kanji yang menempel pada serat.
Faktor yang berpengaruh dalam proses hilang kanji adalah ketepatan
pemilihan cara dan konsentrasi zat hilang kanji, kondisi proses seperti pH larutan,
suhu/temperatur, dan waktu yang digunakan sehingga hasil yang didapat bisa
sempurna
X. KESIMPULAN
1) Proses hilang kanji kain kapas dapat dilakukan dengan cara enzim, oksidator,
dan asam.
2) Proses hilang kanji kain kapas dengan cara enzim diperoleh hasil yang
baik/sempurna saat dites dengan larutan KI berwarna kuning sehingga
merupakan cara yang paling efektif.
3) Proses hilang kanji kain kapas dengan cara oksidator dan asam belum
menghilangkan kanji secara sempurna karena masih mengandung dekstrin
sehingga kurang efisien.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Soeparlie, Liek. Teknologi Persiapan Pertenunan, Institut Teknologi Tekstil,
Bandung, 1975.
Abdul, Latief Sulam, Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid 2,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan-Departemen Pendidikan
Nasional, Bandung, 2008.
Sunarto, 2008, Teknologi Pencelupan dan Pengecapan Jilid 1 untuk SMK,
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Suprapto, Agus. Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung : STTT,
2005
Lubis, Arifin. Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung : STTT, 1994
Rosida, Ainur. BPK Praktek Pengelantangan 1. Surakarta : ATW, 2013
XII. LAMPIRAN
1. Hasil praktek

More Related Content

What's hot

PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAaji indras
 
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifAnalisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifOperator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 

What's hot (20)

Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
 
Uji zat warna pada selulosa
Uji zat warna pada selulosaUji zat warna pada selulosa
Uji zat warna pada selulosa
 
Tc 1
Tc 1Tc 1
Tc 1
 
Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
Tc2
Tc2Tc2
Tc2
 
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatifAnalisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifAnalisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
 
Laporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzimLaporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzim
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapasLap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
 
Laporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikanLaporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikan
 
Deguming sutera zhie
Deguming sutera zhieDeguming sutera zhie
Deguming sutera zhie
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Weight reduce
Weight reduceWeight reduce
Weight reduce
 
Weighting sutera
Weighting suteraWeighting sutera
Weighting sutera
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
Sutera
SuteraSutera
Sutera
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Identifikasi protein
Identifikasi proteinIdentifikasi protein
Identifikasi protein
 

Similar to OPTIMAL KANJI (20)

Masak
MasakMasak
Masak
 
Kanji
KanjiKanji
Kanji
 
Rayon
RayonRayon
Rayon
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Tc 3
 
Responsi Bioreaksi
Responsi BioreaksiResponsi Bioreaksi
Responsi Bioreaksi
 
08 naskah publikasi
08 naskah publikasi08 naskah publikasi
08 naskah publikasi
 
Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...
Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...
Hidrolisis Sukrosa Dengan enzim invertase untuk produksi etanol menggunakan z...
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Katabolisme lemak
Katabolisme lemakKatabolisme lemak
Katabolisme lemak
 
ISOLASI LIGNIN DARI JERAMI PADI DENGAN METODA KLASON.pptx
ISOLASI LIGNIN DARI JERAMI PADI DENGAN METODA KLASON.pptxISOLASI LIGNIN DARI JERAMI PADI DENGAN METODA KLASON.pptx
ISOLASI LIGNIN DARI JERAMI PADI DENGAN METODA KLASON.pptx
 
Paten Universitas Papua
Paten Universitas PapuaPaten Universitas Papua
Paten Universitas Papua
 
dokumen paten
dokumen patendokumen paten
dokumen paten
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
 
Karbohidrat revisi
Karbohidrat revisiKarbohidrat revisi
Karbohidrat revisi
 
1 flour and powder technology
1 flour and powder technology1 flour and powder technology
1 flour and powder technology
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Celup nilon asam
Celup nilon   asamCelup nilon   asam
Celup nilon asam
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 

More from aji indras

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kainaji indras
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...aji indras
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...aji indras
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatoraji indras
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer aji indras
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILaji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"aji indras
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2aji indras
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)aji indras
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimahaji indras
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Airaji indras
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuranaji indras
 

More from aji indras (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 

OPTIMAL KANJI

  • 1. I. TUJUAN a. Menghilangkan kanji yang ada pada benang lusi kain kapas dengan cara enzim, oksidator, dan asam. b. Membandingkan hasil proses hilang kanji yang dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga diketahui cara yang paling optimal. c. Dapat melakukan uji kanji pati pada kain kapas. II. DASAR TEORI Penganjian adalah proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah kekuatan bahan dalam menahan gesekan-gesekan yang terjadi selama proses pertenunan agar benang tidak mudah putus. Kanji bersifat menghalangi penyerapan (hidrofob) larutan baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa masuk ke dalam serat sehingga warna luntur dan tidak rata. Pada saat ini kecepatan mesin-mesin modern makin meningkat untuk seluruh tahap pengerjaan kapas, hal ini mengakibatkan fiksi dan abrasi menjadi permasalah yang besar. Oleh karena itu penggunaan kanji untuk proses pertenunan makin diperbanyak untuk menghindari hal-hal tersebut. Penambahan kanji dapat diberikan sampai dengan 20% berat bahan, beragamnya jenis, macam dan jumlah kanji yang diberikan merupakan masalah bagi proses penghilangan kanji. (Arifin Lubis, 1994; 23-25) Proses penganjian dilakukan pada benang-benang lusi yang terbuat dari selulosa dan sintetik maupun campuran serat sebelum proses pertenunan. Sedangkan untuk benang-benang dengan antihan tinggi dan gintir tidak harus dilakukan penganjian karena mempunyai kekuatan yang lebih tinggi. Proses penganjian tidak dilakukan pada kain-kain rajut, karena selain mempunyai karakter yang berbeda, pada proses perajutan tidak diperlukan gesekan dan tegangan yang kuat seperti halnya pada pertenunan. Penganjian benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji sintetik tergantung dari jenis seratnya. Proses penghilangan kanji ini memerlukan perhatian karena setiap jenis kanji mempunyai sifat khusus, seperti tepung kanji akan sulit larut dalam air dan dapat
  • 2. dihilangkan dengan enzim, kanji PVA peka terhadap larutan alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan dalam kondisi alkali atau oksidator, kanji CMC larut dalam air panas dan lain-lain. Masalah umum yang dihadapi adalah kain biasanya dikanji dengan jenis kanji yang berbeda-beda atau bahkan campuran kanji yang mempunyai sifat larutan maupun kemampuan didegradasi yang berbeda. Oleh karena itu sebelum dilakukan penghilangan kanji perlu diketahui terlebih dahulu jenis kanji yang digunakan. (Arifin Lubis, 1994; 23-25) Metode Penghilangan Kanji Agar kanji larut dalam air kanji harus dihidrolisa atau dioksidasi menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek dan mudah larut dalam air. Kanji dapat dilarutkan atau dirusak menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan mudah larut, dengan tahapan sebagai berikut:  Impregnasi dalam larutan penghilang kanji atau tahap pembasahan  Penyerapan larutan penghilang kanji untuk perusakan kanji atau tahap penggembungan  Pelarutan kanji atau tahap pendispersian.  Penghilangan kanji yang telah rusak atau tahap pencucian Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara : 1) Enzim 2) Oksidator 3) Asam encer 4) Alkali encer 5) Perendaman a. Penghilangan kanji dengan Enzim Penghilangan kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh industri besar maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam penggunaannya yaitu :  Hidrolisa kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek  Tidak terjadi kerusakan pada serat.
  • 3.  Senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan faktor suhu dan pH, karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzim akan berkurang dan hasil kurang sempurna. Prinsip penghilangan kanji dengan enzim adalah merendam peras kain dalam larutan enzim selanjutnya kain diperam selama 6–8 jam tergantung jenis enzimnya. Reaksi yang terjadi pada perubahan kanji menjadi gula yang larut pada penghilangan kanji dengan enzim dapat digambarkan sebagai berikut : 2(C6H10O5)n + nH2O nC12H22O11 + H2O 2nC6H10O6 Kanji (amilum) enzim maltosa (gula) glukosa (gula) Pati dapat diuraikan oleh enzim amilase. Ada tiga macam amilase untuk penghilangan kanji : 1) Enzim Mout / malt diastase Diperoleh dari masa pertumbuhan gandum. Jenis enzim ini diperdagangkan dengan nama Diastofar, Maltoferment, Textillomalt, Terhydna Diastase, Gabalit, Deglatal dan sebagainya. Pengerjaan dengan menggunakan enzim ini harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu larutan 40℃ – 65℃ dan pH larutan 4,6 – 5,2. 2) Enzim pankreas diastase Jenis enzim ini diperoleh dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi dengan nama dagang Novofermasol As, Dagomma, Anamyl, Viveral, Ultraferment, Enzimoline, Oyatsime dan lain-lain. Pengerjaan dengan menggunakan enzim ini harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu larutan 40℃– 55℃ dan pH larutan 6,8 – 7,0 3) Enzim dari bakteri (Bakteri diastase) Enzim jenis ini diperoleh dari pertumbuhan jasad remik yang disterilkan dengan nama dagang : Rapidase, Biolase, Diastase, Rapid, Hidrolasa dan sebagainya. Pengerjaan dengan menggunakan enzim ini
  • 4. harus dilakukan pada kondisi optimal dengan suhu 60℃ – 70℃ dan pH larutan 7. Enzim mempunyai daya kerja yang baik, bila temperatur dan pH proses sesuai dengan kondisi optimumnya. Sebagian besar enzim sensitif pada panas, enzim akan mati (deaktif) bila melewati batas yang ditentukan dan akan menurunkan aktivitas kerja enzim tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengontrolan yang teliti. (Agus Suprapto, 1994; 39-43) b. Penghilangan kanji dengan Oksidator Penghilang kanji dengan oksidasi menggunakan beberapa zat pengoksidasi seperti hidrogen peroksida dan garam persulfat dapat digunakan untuk merusak (mendegradasi) kanji tanpa menyebabkan kerusakan serat selulosa sepanjang kondisi proses yang terkontrol. Beberapa zat pengosidasi dapat dipakai sendiri-sendiri atau bersamaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan biaya yang lebih murah. Penggunaan zat oksidator memberikan keuntungan selain mendegradasi kanji, juga sedikit memberikan efek pengelantangan sehingga proses penghilangan kanji dapat dilakukan sekaligus dengan proses pengelantangan. Zat oksidator akan merubah kanji menjadi terdispersi dan larut akibat dari terjadinya penurunan berat molekul dan derajat polimerisasi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : m(C6H10O5)n + O* n (C6H10O5)m dimana m < n Kanji (amilum) Kanji (amilum) rantai panjang rantai pendek Cara penghilangan kanji dengan oksidator juga dapat dilakukan untuk kanji alam yang sukar larut atau campuran dengan kanji sintetik seperti PVA. Penghilangan kanji cara ini mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat dipakai kembali, perlu pemilihan peralatan dan kondisi yang sesuai, dihindari pengaruh adanya logam-logam dari kain maupun peralatan serta pengontrolan yang baik kadar oksigen selama proses. (Agus Suprapto, 1994; 37-41)
  • 5. c. Penghilangan kanji dengan Asam, Alkali, Perendaman Penghilangan kanji dengan perendaman, asam dan alkali dapat merubah kanji dengan cara hidrolisa melalui dekstrin menjadi glukosa, sehingga mudah dihilangkan dengan pencucian. Tingkat kecepatan hidrolisa adalah suatu fungsi dari suhu dan waktu. Pada proses yang dilakukan pada temperatur yang rendah akan dibutuhkan waktu pengerjaan yang panjang serta kebalikannya. Penggunaan larutan asam sulfat atau asam klorida encer dapat digunakan sebagai zat penghilang kanji dengan cara menghidrolisa kanji pati dengan pemanasan lebih rendah dari 40℃. Asam-asam encer ini setelah proses harus dicuci bersih, pencucian yang tidak bersih, akan mengakibatkan terjadinya oksiselulosa. Prinsip pengerjaanya ialah dengan merendam bahan dalam larutan asam yang telah dipanaskan selama 2 – 4 jam sampai terjadi glukosa yang larut. Asam akan menghidrolisa kanji menjadi glukosa yang larut dalam air. Berikut adalah reaksi dari hilang kanji menggunakan Asam : (C6H10O5)n + H2O nC12H22O11 + H2O2 C6H12O6 Kanji maltosa glukosa Cara ini mempunyai keuntungan selain murah, tidak perlu suhu tinggi juga dapat menghilangkan logam-logam pengotor yang terdapat pada kain, karena logam-logam tersebut akan menjadi masalah dalam proses pemutihan yang menyebabkan kerusakan serat. Setelah proses penghilangan kanji dengan asam harus segera dihilangkan dengan pencucian air hangat dan dibilas air dingin atau jika perlu dilakukan netralisasi dengan larutan alkali lemah. pencucian harus bersih karena sisa asam yang terjadi oleh panas akan menambah kepekatan asam dalam kain sehingga dapat terjadi hidro selulosa. Pada cara ini perlu dilakukan dengan hati-hati karena asam juga dapat merusak serat-serat selulosa, termasuk proses pencuciannya harus bersih. (Agus Suprapto, 1994; 36-37 dan 39) Evaluasi Proses Penghilangan Kanji
  • 6. Untuk mengetahui adanya kanji masih berada pada benang lusi dapat diketahui dengan berbagai cara sebagai berikut: - Uji (tes Iodida) dengan larutan KI Jodium, kanji yang dapat diidentifikasi adalah kanji alam/pati Cara ujinya, larutan diteteskan pada permukaan kain yang telah diproses penghilangan kanji dan dilihat warnanya. - Uji pengurangan berat, dihitung prosentasi pengurangan berat bahan sebelumdan sesudah proses penghilangan kanji. - Uji penurunan kekuatan tarik - Uji mikroskopi (Agus Suprapto, 1994; 45) III. ALAT DAN BAHAN a. Timbangan Analitik b. Beker Glass c. Pengaduk d. Termometer e. Bunsen f. Pipet a. H2O2 (35%) b. Rapidese (Enzim) c. HCl (Pa) d. Squester – T e. Pembasah (Teepol) f. Detergen / Sabun g. NaOH (K) h. Air IV. RESEP DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN PRAKTEK a. RESEP i. Resep 1 (Enzim) - Rapidese : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ - Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ - PH : 7 - Suhu : 60 - 70℃ - Waktu : 30 menit - VLOT : 1:25 ii. Resep 2 (Oksidator)
  • 7. - H2O2 : 1 % - Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ - NaOH (K) : 1 % - Squester – T : 0,5 𝑔 𝐿⁄ - Suhu : 50℃ - Waktu : 60 menit - VLOT : 1:25 iii. Resep 3 (Asam) - HCl (Pa) : 5 𝑐𝑐 𝐿⁄ - Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ - Squester – T : 0,5 𝑔 𝐿⁄ - Suhu : 40℃ - Waktu : 60 menit - VLOT : 1:25 b. PERHITUNGAN i. Resep 1 (Enzim) Diket : BB : 13,707 gr Rapidese : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ Detergen : 0,35 𝑔𝑟 𝐿⁄ suhu 70-80℃ VLOT : 1:25 Jawab : a. Air = BB x BL = 13,707 gr x 25 = 342,675 gr → 342,675 1000 = 0,34265 L = 0,35 L b. Pembasah = 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ x c L = 0,34265 cc = 0,35 cc
  • 8. c. Rapidese = 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ x 0, 34265 L = 0,34265 cc = 0,35 cc d. Detergen = 1 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0, 34265 L = 0,34265 gr = 0,35 gr ii. Resep 2 (Oksidator) Diket : BB : 14,728 gr H2O2 : 1 % NaOH : 1 % Detergen : 0,36 𝑔𝑟 𝐿⁄ suhu 70-80℃ Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ VLOT : 1:25 Jawab : a. Air = BB x BL = 14,728 gr x 25 = 356,95 gr → 356,95 1000 = 0,35695 L = 0,36 L b. Pembasah = 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ x 0,36 L = 0,36 cc c. H2O2 = 1 100 x 14,278 gr = 0,14278 gr = 0,15 cc d. NaOH = 1 100 x 14,278 gr = 0,14278 gr = 0,15 gr e. Squester-T = 0,5 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0,36 L = 0,18 gr f. Detergen = 1 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0,36 L
  • 9. = 0,36 gr iii. Resep 3 (Asam) Diket : BB : 13,82 gr HCl : 5 𝑐𝑐 𝐿⁄ Squester-T : 0,5 𝑔𝑟 𝐿⁄ Detergen : 0,35 𝑔𝑟 𝐿⁄ suhu 70-80℃ Pembasah : 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ VLOT : 1:25 Jawab : a. Air = BB x BL = 13,82 gr x 25 = 345,5 gr → 345,5 1000 = 0,3455 L = 0,35 L b. Pembasah = 1 𝑐𝑐 𝐿⁄ x 0,35 L = 0, 35 cc c. HCl = 5 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0,35 L = 1,75 cc d. Squester-T = 0,5 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0, 35 L = 0,175 gr e. Detergen = 1 𝑔𝑟 𝐿⁄ x 0,35 L = 0, 35 gr V. FUNGSI ZAT Tabel 1. Fungsi Zat Kimia dan Zat Bantu No Nama Zat Fungsi
  • 10. 1 H2O2 Zat oksidator yang akan menguraikan -On dan -OOH untuk memutuskan rantai molekul kanji yang panjang menjadi lebih pendek. 2 Rapidese (Enzim) Memecahkan/menguraikan kanji menjadi glukosa/maltosa 3 HCl Menghidrolisa kanji/pati menjadi glukosa/matlosa 4 Squester – T mengikat ion-ion logam berat yang ada dalam air sehingga tidak mengganggu berlangsungnya proses. 5 Pembasah (teepol) Zat aktif permukaan untuk menurunkan tegangan antar muka pada kain dan larutan proses sehingga kain mudah menyerap larutan proses. 6 Detergen Mendispersikan, mengemulsikan, mengangkat kotoran dari bahan tekstil/serat. 7 NaOH Pembantu H2O2 untuk menguraikan -On dan -OOH dengan lebih cepat. VI. CARA KERJA a. Cara hilang kanji menggunakan Enzim: - Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji - Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB) - Hitung kebutuhan air, pembasah, rapidese - Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35 L lalu masukkan ke dalam beaker glass - Tambahkan 0,35 g pembasah kemudian diaduk - Tambahkan 0,35 g rapidese kemudian diaduk - Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen hingga mencapai suhu 60℃ - Masukkan kain lalu diaduk-aduk
  • 11. - Kerjakan pada suhu 60 – 70℃ selama 30 menit sambil diaduk-aduk - Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan pencucian - Panaskan 0,35 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Panaskan 0,35 L air lagi dan tambahkan 0,35 g detergen untuk pencucian panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃ - Panaskan 0,35 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Keringkan di bawah sinar matahari - Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam - Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain - Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses - Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna menjadi selain kuning/coklat - Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid - Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara Oksidator dan Asam b. Cara hilang kanji menggunakan Oksidator: - Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji - Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB) - Hitung kebutuhan air, pembasah, H2O2, NaOH, Squester-T, detergen - Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35 L lalu masukkan ke dalam beaker glass - Tambahkan 0,36 cc pembasah kemudian diaduk - Tambahkan 0,18 gr Squster-T kemudian diaduk - Tambahkan 0,15 gr NaOH kemudian diaduk - Tambahkan 0,15 cc H2O2 kemudian diaduk
  • 12. - Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen hingga mencapai suhu 50℃ - Masukkan kain lalu diaduk-aduk - Kerjakan pada suhu 50℃ selama 60 menit sambil diaduk-aduk - Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan pencucian - Panaskan 0,36 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Panaskan 0,36 air lagi dan tambahkan 0,36 g detergen untuk pencucian panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃ - Panaskan 0,36 air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Keringkan di bawah sinar matahari Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam - Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain - Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses - Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna menjadi selain kuning/coklat - Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid - Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara Oksidator dan Asam c. Cara hilang kanji menggunakan Asam: - Bersihkan kain dari serabut-serabut benang yang tidak ternyanya agar tidak lepas saat dilakukan proses pengilangan kanji - Timbang kain untuk mendapatkan Berat Bahan (BB) - Hitung kebutuhan air, pembasah, HCl, Squester-T, detergen - Membuat larutan kanji sesuai dengan resep dengan mengambil air 0,35 L lalu masukkan ke dalam beaker glass - Tambahkan 0,35 cc pembasah kemudian diaduk - Tambahkan 0,175 gr Squster-T kemudian diaduk
  • 13. - Tambahkan 1,75 cc HCl kemudian diaduk - Panaskan larutan proses pada nyala api bunsen mencapai suhu 40℃ - Masukkan kain lalu diaduk-aduk - Kerjakan pada suhu 50℃ selama 60 menit sambil diaduk-aduk - Setelah itu kain diangkat dan menyiapkan air panas untuk dilakukan pencucian - Panaskan 0,36 L air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Panaskan 0,36 air lagi dan tambahkan 0,36 g detergen untuk pencucian panas dengan sabun hingga suhu 70-80℃ - Panaskan 0,36 air untuk pencucian panas hingga suhu 70-80℃ - Masukkan kain sambil diaduk-aduk dalam waktu 10 menit - Keringkan di bawah sinar matahari Lakukan pengondisian di laboratorium selama 2 jam - Lakukan tes evaluasi penurunan berat dengan menimbang kain - Lakukan tes evaluasi yang kedua dengan memberi larutan KI dengan meneteskan 1 tetes pada kain yang telah diproses - Amati perubahan warna pada kain apakah benang lusi berubah warna menjadi selain kuning/coklat - Ulangi 2-3 kali meneteskan larutan KI dengan pindah dilain tempat pada kain untuk memastikan hasil hilang kanji agar valid - Bandingkan keputihan kain dengan kain yang diproses dengan cara Oksidator dan Asam VII. FLOW PROSES 1. Dengan cara enzim KAIN GREY 1. Timbang berat kain 2. Tes Kanji (KI) Hilang Kanji Suhu 60-70℃ waktu 30 menit Pencucian 1. Panas 2. Sabun 3. Panas
  • 14. 2. Dengan cara Oksidator KAIN GREY 3. Dengan cara Asam KAIN GREY Pengeringan Sinar Matahari Pengkondisian Lab 2 𝑗𝑎𝑚 Penimbangan Berat Evaluasi 1. % penurunan berat 2. Tes Kanji (KI) 3. Derajat putih 1. Timbang berat kain 2. Tes Kanji (KI) Hilang Kanji Suhu 50℃ waktu 60 menit Pencucian 1. Panas 2. Sabun 3. Panas Pengeringan Sinar Matahari Pengkondisian Lab 2 𝑗𝑎𝑚 Penimbangan Berat Evaluasi 1. % penurunan berat 2. Tes Kanji (KI) 3. Derajat putih 1. Timbang berat kain 2. Tes Kanji (KI) Hilang Kanji Suhu 40℃ waktu 60 menit Pencucian 1. Panas 2. Sabun 3. Panas
  • 15. Tes Kanji dengan larutan Kalium Iodida (KI): - Warna biru tua/kehitaman ada pati. - Warna ungu ada dekstrin. - Warna kuning/coklat ada glukosa/matlosa. - Warna merah ada eritodekstrin. VIII. HASIL PRAKTEK Tabel 2. Penurunan Berat pada Kain Kapas No Nama Mahasiswa Penurunan Berat (%) Enzim Oksidator Asam 1 Abed Rozaq 5,88 3,97 6,21 2 Dhany Agung 6,05 5,28 5,88 3 Lestari S 5,93 6,45 5,74 4 Annisa Erny 5,41 5,15 5,42 5 Aji Indras Laksono 5,99 5,38 6,56 6 Hilbram Adiyaksa 5,88 5,65 5,66 7 Erika Pangesti 5,86 5,81 6,5 8 Exa Exodus 5,8 5,56 6,12 Rata-rata 5,84 5,47 6,01 Pengeringan Sinar Matahari Pengkondisian Lab 2 𝑗𝑎𝑚 Penimbangan Berat Evaluasi 1. % penurunan berat 2. Tes Kanji (KI) 3. 3. Derajat putih
  • 16. Tabel 3. Hasil Tes Kanji Pati pada Kain Kapas No Nama Mahasiswa Penurunan Berat (%) Enzim Oksidator Asam 1 Abed Rozaq Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 2 Dhany Agung Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 3 Lestari S Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 4 Annisa Erny Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 5 Aji Indras Laksono Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 6 Hilbram Adiyaksa Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 7 Erika Pangesti Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan 8 Exa Exodus Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan Rata-rata Kuning Coklat Keunguan Coklat Keunguan Hasil tes kanji dengan larutan KI menunjukkan bahwa kain sebelum proses hilang kanji mengandung amilum dengan hasil tes berwarna biru tua, sedangkan kain hasil proses hilang kanji mengandung dekstrin dengan hasil tes berwarna coklat keunguan dan kain hasil proses hilang kanji yang dari kanji pati telah berubah glukosa dengan hasil tes berwarna kuning. Kain dengan proses hilang kanji asam didapatkan kain dengan rata-rata % penurunan berat bahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hilang kanji menggunakan oksidator dan enzim. IX. DISKUSI ANALISA Kain kapas merupakan kain yang terbuat dari benang kapas. Proses hilang kanji adalah salah satu proses dalam persiapan penyempurnaan pada bahan tekstil yang bertujuan untuk menghilangkan kanji yang ada pada benang lusi yang semula penting untuk pertenunan. Dalam hilang kanji kain kapas dilakukan beberapa cara dengan menggunakan enzim, oksidaror dan asam. Semua cara diakukan dengan
  • 17. metode yang berbeda-beda. Kanji bersifat menghalangi penyerapan (hidrofob) larutan baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna. Dari hasil praktek yang telah dilakukan pada proses hilang kanji secara enzim, oksidator dan asam didapatkan hasil evaluasi yang berbeda, yaitu: 1. Dengan cara Enzim Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna kuning, yang artinya kanji pati telah hilang atau berubah menjadi glukosa. Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji dapat dilakukan menggunakan enzim dan mendapatkan hasil yang sempurna karena kanji telah berubah menjadi glukosa yang ditunjukkan perubahan warna menjadi kuning ketika dites kanji. Dalam proses hilang kanji menggunakan enzim, kanji didegradasi membentuk molekul yang lebih kecil menjadi glukosa yang larut dalam air. Bakteri (rapidese) yang digunakan akan memutuskan ikatan dan rantai molekul yang panjang tepung kanji dari ujung rantai sampai pada sisi rantai dekstrin yang larut dalam air atau memecah kanji menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dengan waktu yang cepat sehingga seluruh kanji akan didegradasi oleh enzim membentuk glukosayang larut dalam air dan mudah dihilangkan dalam proses pencucian. 2. Dengan cara Oksidator Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna coklat keunguan, yang artinya kanji pati belum hilang sempurna atau masih terdapat dekstrin. Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji dapat dilakukan menggunakan oksidator dengan hasil yang kurang sempurna karena masih terdapat dekstrin yang ditunjukkan dari warna hasil uji kanji pada kain yang setelah ditetesi dengan larutan KI menjadi coklat keunguan.
  • 18. Dalam proses hilang kanji menggunakan oksidator, selain mendegradasi kanji, kemudian mengubah kanji menjadi terdispersi dan larut juga dapat menghilangkan pigmen-pigmen alam yang terdapat pada kain kapas. Hal ini terjadi karena dalam proses hilang kanji menggunakan oksidator ini akan menghasilkan ion -On dan -OOH yang tidak hanya digunakan untuk memutuskan rantai moleku yang panjang menjadi lebih pendek., tetapi -On dan -OOH ini juga dapat mengoksidasi kotoran alam seperti pigmen alam. Akibatnya, daya kekuatan pada oksidator ini terbagi menjadi dua yaitu untuk menghilangkan kanji dan juga mengoksidasi pigmen alam sehingga penurunan berat yang terjadi sangat rendah. Maka dari itu, proses hilang kanji dengan oksidator bukan hanya menghilangkan kanji, namun juga untuk menghilangkan kotoran alam, diantaranya pigmen. Hal ini menyebabkan kain yang diperoleh sedikit lebih putih dari kain yang dikerjakan pada metode yang berbeda karena zat yang digunakan juga merupakan zat pengelantang (bleaching) menyebabkan penurunan berat bahan lebih rendah, dan pigmen juga belum tentu hilang semuanya. 3. Dengan cara Asam Hasil tes kanji menggunakan KI menunjukkan kain kapas sebelum diproses berwarna biru tua, ini berarti menunjukkan masih adanya pati. Setelah kain kapas dilakukan proses hilang kanji hasilnya berwarna coklat keunguan, yang artinya kanji pati belum hilang sempurna atau masih terdapat dekstrin. Kain kapas yang kanjinya telah hilang menunjukkan bahwa hilang kanji yang dilakukan dengan cara menggunakan oksidator, hasilnya kurang sempurna karena masih terdapat dekstrin yang ditunjukkan perubahan warna menjadi coklat keunguan ketika dites kanji. Dalam hilang kanji dengan cara asam, kanji diubah oleh asam dengan cara dihidrolisa. Pada cara hilang kanji secara asam yang dilakukan bisa merusakan pada serat bila suhu/temperatur saat proses terlalu panas. Asam yang terlalu panas akan berubah menjadi pekat dan akan meenghidrolisa kanji bahkan sampai ke dalam serat karena sifat serat kapas yang tidak tahan terhadap asam. Sehingga
  • 19. dalam praktikum ini dibatasi oleh konsentrasi agar tetap terkontrol. Dengan menggunakan waktu 1 jam dan sedangkan 1 jam ini belum cukup untuk dapat membersihkan kanji menggunakan asam. Oleh sebab itu, proses hilang kanji secara asam menjadi tidak efektif dalam penghilangan kanjinya karena belum bisa menghilangkan/menghidrolisa seluruh kanji menjadi glukosa/maltosa. Diperkirakan pula air yang digunakan belum tentu bersih dari senyawa-senyawa seperti Fe+, Cl+,Mg+ yang memungkinkan akan berikatan dengan asam. Dalam hasil rata – rata % penurunan berat bahan hilang kanji secara Enzim 5,84%, Oksidator 5,47% dan Asam 6,01% . Uji penurunan berat bahan setelah proses hilang kanji dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan kain terhadap kanji. Hilang kanji dengan cara Asam inilah yang paling tinggi, namun diperkirakan tingginya % penurunan berat karena ada sebagian serat yang rusak atau larut karena asam yang digunakan proses hidrolisa belum menghidrolisa kanji secara keseluruhan karena sebagian asam akan bekerja untuk menghidrolisa serat, sehingga penurunan berat pada kain menjadi paling besar. Hilang kanji secara Oksidator ini yang % penurunannya paling kecil dibanding dengan cara Enzim dan Asam. Hal ini menunjukkan bahwa proses hilang kanji yang dilakukan masih kurang sempurna karena ketika dites dengan larutan KI masih menunjukkan warna keunguan. Penggunaan zat oksidator selain mendegradasi kanji, juga sedikit memberikan efek pengelantangan sehingga proses penghilangan kanji dapat dilakukan sekaligus dengan proses pengelantangan. Zat oksidator akan merubah kanji menjadi terdispersi dan larut akibat dari terjadinya penurunan berat molekul dan derajat polimerisasi. Sehingga, zat oksidator tidak dapat sepenuhnya untuk menghilangkan kanji yang akan mengakibatkan penghilangan kanji masih ada kanji yang menempel pada serat. Faktor yang berpengaruh dalam proses hilang kanji adalah ketepatan pemilihan cara dan konsentrasi zat hilang kanji, kondisi proses seperti pH larutan, suhu/temperatur, dan waktu yang digunakan sehingga hasil yang didapat bisa sempurna X. KESIMPULAN
  • 20. 1) Proses hilang kanji kain kapas dapat dilakukan dengan cara enzim, oksidator, dan asam. 2) Proses hilang kanji kain kapas dengan cara enzim diperoleh hasil yang baik/sempurna saat dites dengan larutan KI berwarna kuning sehingga merupakan cara yang paling efektif. 3) Proses hilang kanji kain kapas dengan cara oksidator dan asam belum menghilangkan kanji secara sempurna karena masih mengandung dekstrin sehingga kurang efisien. XI. DAFTAR PUSTAKA Soeparlie, Liek. Teknologi Persiapan Pertenunan, Institut Teknologi Tekstil, Bandung, 1975. Abdul, Latief Sulam, Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid 2, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan-Departemen Pendidikan Nasional, Bandung, 2008. Sunarto, 2008, Teknologi Pencelupan dan Pengecapan Jilid 1 untuk SMK, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Suprapto, Agus. Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung : STTT, 2005 Lubis, Arifin. Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung : STTT, 1994 Rosida, Ainur. BPK Praktek Pengelantangan 1. Surakarta : ATW, 2013 XII. LAMPIRAN 1. Hasil praktek