SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
I. TUJUAN
- Dapat melakukan pemisahan campuran dengan cara penyaringan dan
pengkristalan
II. DASAR TEORI
A. CAMPURAN
Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal yang masih memiliki
sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada
batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alcohol,
batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran
heterogen.
Campuran heterogen adalah campuran yang komposisinya tidak
serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di
antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen.
Campuran homogen adalah campuran yang komposisinya serbasama di
seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen :
- campuran tepung beras dengan air
- campuran kapur dengan pasir
Contoh campuran homogen :
- Campuran gula atau garam dapur dengan air
- Air teh yang sudah disaring
- Campuran gas di udara
Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran
homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat
berwujud padat, cair, dan gas.
1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan
pada paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan
seng dan tembaga.
2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas
bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan
karbon dioksida.
B. PEMISAHAN
Pemisahan merupakan suatu proses untuk mendapatkan dua atau lebih
produk yang lebih sederhana. Dengan kata lain proses pemisahan bertujuan
untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran. Pemisahan campuran
dapat dilakukan melalui cara – cara fisika. Untuk memisahkan zat - zat murni
tersebut dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung
pada wujud zat yang akan dipisahkan dari campuran tersebut.
Pada praktikum pemisahan akan dijumpai penguapan-penguapan dalam
cairan atau padatan. Sebagaiman hal gas, molekul secara konstan mengalami
tabrakan, sehingga dapat dibuat sebaran kecepatan molekul, yaitu sebaran
energi kinetiknya. Bahkan pada suhu kamar ada beberapa persen molekul
yang bergerak dengan energi kinetik yang cukup tinggi, jika sebagian dari
molekul yang bergerak cepat ini dapat mengalahkan gaya tarikan dalam cairan
atau padatan, mereka dapat melepaskan diri keluar dari permukaan menjadi
wujud gas, dikatakan bahwa zat ini menguap.
1. METODE PEMISAHAN CAMPURAN
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana
dan metode pemisahan kompleks :
- Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang
menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk
memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
- Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks adalah metode yang
menggabungkan dua atau lebih metode pemsahan sederhana
yang memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya
penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat,
dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan.
Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan
proses pemisahan kompleks.
2. DASAR METODE PEMISAHAN
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai
perbedaan sifat komponen campuran. Hal ini dinamakan dasar
pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai
berikut :
- Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat
yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan
metode filtrasi (penyaringan). Jika partikel zat hasil lebih kecil dari
pada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media
berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan.
Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya
akan terhalang.
- Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih
yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode destilasi.
Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur,
maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah
suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap,
sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit
menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan
dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu
yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya
dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati
titik didih campuran.
- Perbedaan Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang
berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi
tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut
dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut
nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton,
methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.
Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-
zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang
diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
- Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat - zat dengan berat
jenis yang lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap.
Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat
dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya
menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan
metode sedimentasi atau sentrifugasi.
Namun jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat
yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi.
Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.
- Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat
berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak
partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur
sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya)
akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh
zat yang murni.
Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus
listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya
nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel
agarosa.
- Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan
pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari
bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada
pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
Hal tersebut sangat penting karena perubahan yang dialami olehz
zat yang akan dipisahkan karena zat dapat kehilangan partikel –
partikelnya karena dilakukan proses pemisahan yang tergantung
dasarnya.
3. JENIS METODE PEMISAHAN
- Penyaringan atau Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan
untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan
menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan
zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang
mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus
dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian
disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang
tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari
sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air
suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup
dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium
dapat menggunakan kertas saring dan penyaring Buchner.
- Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk
memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar
metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi
penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah pembuatan garam dapur dari air laut, pembuatan gula
putih dari tebu dan lain sebagainya.
- Dekantasi
Dekantasi yaitu pemisahan komponen - komponen
dalam campuran dengan cara dituang secara langsung.
Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat
cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling
campur (suspensi). Contoh pemisahan Dekantasi adalah
pemisahan campuran air dan pasir.
- Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses
penguapan yang diikuti pengembunan yang bertujuan untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang jauh. Destilasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair
yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai
titik didih yang berbeda.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak
bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air
minum.
- Sublimisasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran
dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih
dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal.
Dapat diketahui, bahwa untuk memisahkan suatu zat bisa
dilakukan degan memperhatikan wujud zatnya, yaitu :
1. Zat Padat :
a. Memisahkan zat padat yang larut dalam zat cair yang larut zat
cair dapat dilakukan dengan cara : Penguapan, Kristalisasi, dan
Distilasi.
b. Memisahkan zat padat yang tidak larut dalam zat cair dapat
dilakuakan dengan cara dekantasi dan penyaringan.
2. Memisahkan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan :
a. Melarutkan dan menyaring
b. Kristalisasi bertingkat
c. Sublimasi
3. Memisahkan zat cair dari zat cair dapat menggunakan :
a. Metode Distilasi
Pada percobaan ini dilakukan pemisahan campuran meliputi penyaringan
dan pengkristalan antara garam dapur + air + pasir.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Corong
b. Kertas Saring
c. Cawan Porselen
d. Gelas Ukur
e. Pengaduk
f. Gelas Piala
g. Kaki Tiga
h. Bunsen
Bahan :
a. 1 sendok teh pasir
b. 1 sendok teh garam dapur
c. 10 ml air
IV. CARA KERJA
1. Ambil gelas beaker / gelas piala
2. Masukkan garam dapur 1 sendok teh
3. Masukkan pasir 1 sendok teh
4. Beri air ± 10 ml
5. Aduk hingga larut merata
6. Lipat kertas saring dan buatlah seperti kerucut dengan menarik salah satu
bagian dan masukkan ke dalam corong
7. Tuangkan campuran ke dalam corong yang terdapat kertas saring dan di
bawah diberi cawan porselen untuk menyaring filtrate
8. Tunggu hingga mendapatkan filtrate dan residu
9. Amati warna filtrat yang diperoleh
10. Amati warna residu yang diperoleh
11. Panaskan filtrate dengan Bunsen menggunakan kaki tiga hingga hampir
kering
12. Biarkan hingga dingin, akan didapatkan Kristal garam dapur yang berwarna
putih dan lebih halus
V. TABEL PENGAMATAN
NO CAMPURAN
FILTRASI KRISTALISASI
Residu Filtrat Uap Kristal
1
Air + pasir +
garam dapur
Pasir
- Berwarna
coklat
- Lebih
halus
Campuran
garam + air
- Jernih
- Airnya
berkurang
Air
- Tidak
berwarna
Kristal
Garam
- Garam
berwarna
putih
- Lebih
halus
VI. PEMBAHASAN
Ada dua kali pemisahan dalam percobaan kali ini, yaitu saat menyaring larutan
garam dengan kertas saring dan pada saat pemanasan filtrate. Pada percobaan pertama,
dilakukanlah pemisahan zat padat dari zat cair. Yaitu memisahkan campuran air + garam
+ pasir. Saat menyaring dengan kertas saring, kotoran garam yang berupa partikel
tertahan di kertas saring dengan menunggu beberapa saat dan akan mengendap, berarti
dalam penyaringan ini komponen yang di pisahkan adalah kotoran garam yang berupa
partikel dengan larutan garam yang disebut residu (sisa). Kemudian pada bagian yang
tersaring ini menghasilkan filtrat (hasil penyaringan) berupa campuran garam + air yang
jernih.
Selanjutnya memanaskan filtare pada nyala api Bunsen, pada saat proses
pemanasan filtrate, tunggulah beberapa saat hingga mengering kemudian menghasilkan
kristal garam yang putih dan lebih halus. Sedangkan airnya menguap. Dalam pembahasan
ini berarti memisahkan air dan garam yang ada di dalam filtrate yang akan menghasilkan
kristal garam.
VII. KESIMPULAN
1. Pemisahan campuran antara pasir + air + garam dapur dapat dilakukan dengan
cara penyaringan dengan kertas saring dan bantuan corong didapatkan residu
pasir yang lebih halus dari yang dilarutkan dan filtrat campuran air dan
garam yang jernih.
2. Pemisahan campuran antara air + garam + pasir tidak dapat dilakukan dengan
cara penyaringan.
3. Pemisaha campuran antar air + garam dapur dapat dilakukan dengan cara
pengkristalan/ memanaskan campuran air + garam hingga mengering dengan
nyala api dan didapatkan hasil garam berwarna putih dan lebih halus dari
garam dapur sebelum dicampurkan.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/pemurnian-
material/metoda-pemisahan-standar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan
http://tutut-posangi.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-pemisahan-
campuran.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/sentrifugasi/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/destilasi/
http://chemistapolban.blogspot.com/2011/06/praktikum-pemisahan-
campuran.html
Kamilati, H. 2006. Mengenal Kimia. Bandung : Yudistira
Lachman, L. dkk. 2007. Teori dan Praktek Industri. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Buku Pedoman Kuliah Praktek Kimia Dasar I
IX. LAMPIRAN
1. Foto Kegiatan
2. 1 lembar laporan sementara
Garam Dapur Pasir
Kertas Saring Dicampurkan dan diaduk
Disaring dengan kertas saring dan residu Filtrat air garam
Proses pengkristalan Hasil pengkristalan

More Related Content

What's hot

Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranAi Roudatul
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesNandz Iu
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 

What's hot (20)

Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan Campuran
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 

Similar to Cara Memisahkan Campuran Dengan Penyaringan Dan Pengkristalan

Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisAbulkhair Abdullah
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanfariseko
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)Fadly SaNdi
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxWahyuniMinangkabau
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxakqj10oke
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ariUNIMUS
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaDedi Wahyudin
 

Similar to Cara Memisahkan Campuran Dengan Penyaringan Dan Pengkristalan (20)

Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
METODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptxMETODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptx
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
 
Teknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuranTeknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuran
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimia
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHANLAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
 

More from aji indras

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kainaji indras
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...aji indras
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...aji indras
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatoraji indras
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer aji indras
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILaji indras
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINaji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"aji indras
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2aji indras
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)aji indras
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAaji indras
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimahaji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2aji indras
 

More from aji indras (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 

Cara Memisahkan Campuran Dengan Penyaringan Dan Pengkristalan

  • 1. I. TUJUAN - Dapat melakukan pemisahan campuran dengan cara penyaringan dan pengkristalan II. DASAR TEORI A. CAMPURAN Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal yang masih memiliki sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alcohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang komposisinya tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang komposisinya serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa. Contoh campuran heterogen : - campuran tepung beras dengan air - campuran kapur dengan pasir Contoh campuran homogen : - Campuran gula atau garam dapur dengan air - Air teh yang sudah disaring - Campuran gas di udara Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas. 1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga. 2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air. 3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.
  • 2. B. PEMISAHAN Pemisahan merupakan suatu proses untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih sederhana. Dengan kata lain proses pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran. Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui cara – cara fisika. Untuk memisahkan zat - zat murni tersebut dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan dari campuran tersebut. Pada praktikum pemisahan akan dijumpai penguapan-penguapan dalam cairan atau padatan. Sebagaiman hal gas, molekul secara konstan mengalami tabrakan, sehingga dapat dibuat sebaran kecepatan molekul, yaitu sebaran energi kinetiknya. Bahkan pada suhu kamar ada beberapa persen molekul yang bergerak dengan energi kinetik yang cukup tinggi, jika sebagian dari molekul yang bergerak cepat ini dapat mengalahkan gaya tarikan dalam cairan atau padatan, mereka dapat melepaskan diri keluar dari permukaan menjadi wujud gas, dikatakan bahwa zat ini menguap. 1. METODE PEMISAHAN CAMPURAN Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks : - Metode Pemisahan Sederhana Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. - Metode Pemisahan Kompleks Metode pemisahan kompleks adalah metode yang menggabungkan dua atau lebih metode pemsahan sederhana yang memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
  • 3. 2. DASAR METODE PEMISAHAN Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat komponen campuran. Hal ini dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut : - Ukuran partikel Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). Jika partikel zat hasil lebih kecil dari pada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang. - Titik didih Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran. - Perbedaan Kelarutan Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat- zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
  • 4. - Pengendapan Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat - zat dengan berat jenis yang lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi. Namun jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi. - Difusi Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa. - Adsorbsi Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme. Hal tersebut sangat penting karena perubahan yang dialami olehz zat yang akan dipisahkan karena zat dapat kehilangan partikel – partikelnya karena dilakukan proses pemisahan yang tergantung dasarnya.
  • 5. 3. JENIS METODE PEMISAHAN - Penyaringan atau Filtrasi Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas). Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring Buchner. - Kristalisasi Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut, pembuatan gula putih dari tebu dan lain sebagainya. - Dekantasi Dekantasi yaitu pemisahan komponen - komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi). Contoh pemisahan Dekantasi adalah pemisahan campuran air dan pasir.
  • 6. - Destilasi Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan yang bertujuan untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum. - Sublimisasi Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Dapat diketahui, bahwa untuk memisahkan suatu zat bisa dilakukan degan memperhatikan wujud zatnya, yaitu : 1. Zat Padat : a. Memisahkan zat padat yang larut dalam zat cair yang larut zat cair dapat dilakukan dengan cara : Penguapan, Kristalisasi, dan Distilasi. b. Memisahkan zat padat yang tidak larut dalam zat cair dapat dilakuakan dengan cara dekantasi dan penyaringan. 2. Memisahkan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan : a. Melarutkan dan menyaring b. Kristalisasi bertingkat c. Sublimasi 3. Memisahkan zat cair dari zat cair dapat menggunakan : a. Metode Distilasi Pada percobaan ini dilakukan pemisahan campuran meliputi penyaringan dan pengkristalan antara garam dapur + air + pasir.
  • 7. III. ALAT DAN BAHAN Alat : a. Corong b. Kertas Saring c. Cawan Porselen d. Gelas Ukur e. Pengaduk f. Gelas Piala g. Kaki Tiga h. Bunsen Bahan : a. 1 sendok teh pasir b. 1 sendok teh garam dapur c. 10 ml air IV. CARA KERJA 1. Ambil gelas beaker / gelas piala 2. Masukkan garam dapur 1 sendok teh 3. Masukkan pasir 1 sendok teh 4. Beri air ± 10 ml 5. Aduk hingga larut merata 6. Lipat kertas saring dan buatlah seperti kerucut dengan menarik salah satu bagian dan masukkan ke dalam corong 7. Tuangkan campuran ke dalam corong yang terdapat kertas saring dan di bawah diberi cawan porselen untuk menyaring filtrate 8. Tunggu hingga mendapatkan filtrate dan residu 9. Amati warna filtrat yang diperoleh 10. Amati warna residu yang diperoleh 11. Panaskan filtrate dengan Bunsen menggunakan kaki tiga hingga hampir kering 12. Biarkan hingga dingin, akan didapatkan Kristal garam dapur yang berwarna putih dan lebih halus
  • 8. V. TABEL PENGAMATAN NO CAMPURAN FILTRASI KRISTALISASI Residu Filtrat Uap Kristal 1 Air + pasir + garam dapur Pasir - Berwarna coklat - Lebih halus Campuran garam + air - Jernih - Airnya berkurang Air - Tidak berwarna Kristal Garam - Garam berwarna putih - Lebih halus VI. PEMBAHASAN Ada dua kali pemisahan dalam percobaan kali ini, yaitu saat menyaring larutan garam dengan kertas saring dan pada saat pemanasan filtrate. Pada percobaan pertama, dilakukanlah pemisahan zat padat dari zat cair. Yaitu memisahkan campuran air + garam + pasir. Saat menyaring dengan kertas saring, kotoran garam yang berupa partikel tertahan di kertas saring dengan menunggu beberapa saat dan akan mengendap, berarti dalam penyaringan ini komponen yang di pisahkan adalah kotoran garam yang berupa partikel dengan larutan garam yang disebut residu (sisa). Kemudian pada bagian yang tersaring ini menghasilkan filtrat (hasil penyaringan) berupa campuran garam + air yang jernih. Selanjutnya memanaskan filtare pada nyala api Bunsen, pada saat proses pemanasan filtrate, tunggulah beberapa saat hingga mengering kemudian menghasilkan kristal garam yang putih dan lebih halus. Sedangkan airnya menguap. Dalam pembahasan ini berarti memisahkan air dan garam yang ada di dalam filtrate yang akan menghasilkan kristal garam.
  • 9. VII. KESIMPULAN 1. Pemisahan campuran antara pasir + air + garam dapur dapat dilakukan dengan cara penyaringan dengan kertas saring dan bantuan corong didapatkan residu pasir yang lebih halus dari yang dilarutkan dan filtrat campuran air dan garam yang jernih. 2. Pemisahan campuran antara air + garam + pasir tidak dapat dilakukan dengan cara penyaringan. 3. Pemisaha campuran antar air + garam dapur dapat dilakukan dengan cara pengkristalan/ memanaskan campuran air + garam hingga mengering dengan nyala api dan didapatkan hasil garam berwarna putih dan lebih halus dari garam dapur sebelum dicampurkan.
  • 11. IX. LAMPIRAN 1. Foto Kegiatan 2. 1 lembar laporan sementara Garam Dapur Pasir Kertas Saring Dicampurkan dan diaduk Disaring dengan kertas saring dan residu Filtrat air garam
  • 12. Proses pengkristalan Hasil pengkristalan