SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
Deskripsi
METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA LOKAL INDONESIA SERTA
MODIFIKASINYA MENJADI FILM PLASTIK UNTUK SEPARATOR BATERAI ION
LITIUM
Bidang Teknik Invensi
5
Invensi ini mengembangkan metode ekstraksi selulosa dari
serabut kelapa lokal Indonesia, dan modifikasinya menjadi film
plastik untuk aplikasi separator baterai ion litium. Metode ini
menawarkan tahapan delignifikasi menggunakan reaktor
10
delignifikasi, tahapan bleaching menggunakan hidrogen peroksida
dengan katalisis asam asetat encer, serta sintesis karboksimetil
selulosa yang membentuk film plastik. Film plastik yang
dihasilkan diuji sebagai prototipe separator untuk baterai ion
litium.
15
Latar Belakang Invensi
Pemanfaatan sumber energi dan bahan baku industri yang
berasal dari makromolekul alam penting untuk dilakukan dalam
rangka mengurangi ketergantungan terhadap kelangkaan sumber daya
20
alam minyak bumi dan tidak ramah lingkungan. Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati baik yang mengandung makromolekul alam
baik di darat maupun di laut, seperti pati, selulosa, kitosan,
pektin, karagenan, alginat, keratin, gelatin dan lain-lain.
Makromolekul alam tersebut memiliki keunggulan-keunggulan antara
25
lain melimpah, ramah lingkungan dan biokompatibel dibandingkan
polimer sintetik pada umumnya (Jacob & Gopi, 2021).
Selulosa merupakan biopolimer yang paling melimpah di alam,
disusul oleh kitosan. Selulosa dan kitosan merupakan polimer
kerangka, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai material matriks
30
di berbagai kebutuhan seperti cangkang obat, sistem pengantar,
2
ultrafiltrasi hingga polimer host untuk material penyimpan
energi.
Selulosa merupakan makromolekul alam yang sudah banyak
diproduksi dengan beragam metode dan teknik, namun masih sedikit
yang menggunakan reactor delignifikasi dengan jumlah sampel
5
biomassa yang banyak (di atas 100 g). Demikian pula penggunaan
bahan kimia dengan konsentrasi tinggi serta tidak ramah
lingkungan setiap perlakuan seharusnya perlu dihindari. Berdasar
pada penelusuran paten sebelumnya, diperoleh informasi bahwa
Paten [P00201910642] menggunakan dual chemicals NaClO2 dan H2O2
10
dalam proses bleaching, sementara pada invensi ini hanya
menggunakan H2O2 sebagai agen bleaching satu-satunya. Paten
S00202110774 Sintesis Bioplastik Karboksimetil Selulosa (CMC)
Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera) dengan Modifikasi Kitosan dan
gliserol, menggunakan proses delignifikasi konvensional dalam
15
memproduksi selulosa, sementara pada invensi ini menggunakan
reactor delignifikasi yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Paten [S000002594] memanfaatkan selulosa serabut kelapa
termodifikasi menjadi membrane filtrasi, sementara pada invensi
ini memanfaatkannya sebagai film plastik separator baterai ion
20
litium.
Secara umum ekstraksi selulosa terdiri dari delignifikasi,
pemutihan dan hidrolisis asam (Ndruru et al., 2019). Berdasarkan
laporan-laporan penelitian sebelumnya proses ekstraksi selulosa
sangat signifikan mendegradasi rantai selulosa sehingga persen
25
perolehan menjadi rendah, untuk itu perlakuan hidrolisis asam
setelah proses pemutihan seharusnya dihindari. Metode ekstraksi
selulosa dapat dilakukan menggunakan metode konvensional maupun
canggih seperti pemanfaatan gelombang mikro. Optimasi massa,
suhu, waktu, pelarut pada ekstraksi berbantuan gelombang mikro
30
diharapkan mampu memproduksi selulosa dengan rendemen tinggi.
Pemanfaatan gelombang mikro dapat meningkatkan produksi ekstrak
3
dan modifikasi kimia molekuler makromolekul alam dikarenakan
dapat mempercepat reaksi dikarenakan menawarkan pemanasan yang
seragam. Namun penyediaan reactor microwave yang standar untuk
produksi selulosa tidak tersedia tidak mudah.
Reaktor delignifikasi merupakan alternatif untuk memutus
5
ikatan lignin, hemiselulosa dengan selulosa dengan jumlah sampel
biomassa yang banyak. Reaktor delignifikasi (Pretreatment
Reactor Merk KOICA – Korea International Cooperation Agemcy,
Fabricator: Changhae Energeering CO, Ltd.) yang berada di Pusat
Riset Kimia Maju digunakan dalam proses delignifikasi biomassa
10
serabut kelapa.
Serabut kelapa merupakan produk samping yang diperoleh dari
tanaman kelapa. Daging buah kelapa menjadi produk utama yang
banyak dimanfaatkan, sementara serabut kelapa kurang
dimanfaatkan. Berdasarkan penelitian terdahulu serabut kelapa
15
mengandung sejumlah besar lignin, selulosa dan hemiselulosa.
Karena kadar lignin yang besar dalam serabut kelapa sangat
tinggi di sekitar 40-45%, maka proses delignifikasi menjadi
sangat penting dalam pemurnian serabut kelapa menjadi selulosa.
Beberapa invensi sebelumnya mengembangkan separator baterai
20
ion litium berbahan dasar polimer sintetik, misalnya Paten (ID:
S000005382) menggunakan Poliviniliden fluorida (PVDF), senyawa
pembentuk pori polivinil pirrolidon (PVP) dan bahan pengisi
(filler) nanoclay, dengan pelarut Dimethyl acetamide (DMAc).
Paten (ID: P000083781) yang memanfaatkan selulosa nanokristalin
25
dari biomassa bongkol jagung, invensi ini membutuhkan proses
panjang dalam menyiapkannya. Paten (P00202004955) menggunakan
nanokristalin biomassa bongkol jagung sebagai bahan pengisi
(bukan sebagai host polimer) pada separator berbasis poly(vinyl
alcohol), PVA. Pada invensi ini memanfaatkan selulosa
30
termodifikasi dari biomassa serabut kelapa sebagai separator
4
pada baterai ion litium, di mana karboksimetil selulosa (CMC)
menjadi host polimernya.
Uraian Singkat Invensi
Produksi selulosa dari serabut kelapa lokal Indonesia dalam
5
penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan bahan baku selulosa
termodifikasi yang dapat membentuk film plastik. Hasil dan
temuan-temuan dalam penelitian ini akan menjawab beberapa isu
utama antara lain meningkatkan nilai tambah ekonomi produk
samping perkebunan kelapa Indonesia, menghasilkan prototipe film
10
plastik untuk aplikasi separator baterai ion litium.
Uraian Singkat Gambar:
Untuk memudahkan pemahaman mengenai inti invensi ini,
15
selanjutnya akan diuraikan perwujudan invensi melalui gambar-
gambar terlampir.
Gambar 1, adalah rangkaian kerja Metode Ekstraksi Selulosa
Serabut Kelapa Yang Sederhana dan Ramah Lingkungan serta
Modifikasinya Menjadi Film Plastik.
20
Gambar 2, adalah spektra IR biomassa serabut kelapa,
ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi.
Gambar 3, adalah difraktogram biomassa serabut kelapa,
ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi.
Gambar 4, adalah spektra H-NMR, selulosa termodifikasi
25
Gambar 5, adalah spektra C-NMR, selulosa termodifikasi
Gambar 6, adalah citra morfologi masing-masing sampel
serabut kelapa, selulosa dan selulosa termodifikasi
Gambar 7, adalah TGA biomassa serabut kelapa, ekstrak
selulosa dan selulosa termodifikasi.
30
Gambar 8, adalah film plastik dari selulosa termodifikasi
5
Uraian lengkap Invensi
Ekstraksi selulosa dari sabut kelapa lokal Indonesia pada
penelitian ini terdiri dari tahap delignifikasi dan bleaching.
Proses delignikasi memanfaatkan reactor delignikasi standar
5
(made of changhae engineering) yang tersedia di Pusat Riset
Kimia Maju [11]. Sebanyak 500 g sabut kelapa direndam di dalam
2500 mL larutan NaOH 10%. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam
reactor dan dipanaskan pada suhu 150 oC selama 30 menit. Hasil
proses delignifikasi kemudian dicuci hingga mencapai pH netral,
10
dan disusul dengan proses pengeringan di oven dry, kemudian
ditimbang.
Proses bleaching dilakukan dengan menggunakan larutan
hidrogen peroksida (H2O2) pada suhu 90 oC dengan penambahan asam
asetat 10% secara berkala selama 3 jam. Residu yang berwarna
15
putih cerah kemudian disaring dan dicuci menggunakan air/etanol,
kemudian dikeringkan dalam ovendry, dan setelahnya ditimbang.
Berdasarkan perhitungan produk delignifikasi yang diperoleh
sebesar 21.15% terhadap biomassa serabut kelapanya, sedangkan
produk bleaching yang diperoleh sebesar 64.87%. Rendemen produk
20
bleaching terhadap biomassa serabut kelapa sebesar 16.39.
Sintesis CMC serabut kelapa dilakukan dengan dua langkah
penting yaitu perlakuan alkali dan eterifikasi. Perlakuan alkali
dilakukan dengan merendam 1 gram ekstrak selulosa di dalam 10 mL
larutan NaOH 50% selama 24 jam. Eterifikasi dilakukan dengan
25
menambahkan 8 gram asam monoklorasetat (MCA) dalam 10 mL
isopropanol ke dalam slurry ekstrak selulosa/NaOH, kemudian
dipanaskan pada suhu 70 oC selama 1 jam. Penetralan dilakukan
dengan menambahkan asam asetat encer tahap demi tahap, kemudian
dilanjutkan dengan pencucian menggunakan metanol. Padatan yang
30
terbentuk selanjutnya disaring dan dikeringkan. Rendemen
diperoleh sebesar 130% relatif terhadap sumbernya (selulosa),
6
sementara terhadap nilai teori rendemen yang dihasilkan sebesar
6.01%.
Pembuatan film plastik dari karboksimetil selulosa
dilakukan dengan melarutkan 1 gram CMC ke dalam 30 mL aquades
sampai larut sempurna. Larutan yang terbentuk kemudian
5
dituangkan ke cawan petri sampai menutupi permukaan dasar cawan
petri. Larutan kemudian dikeringkan, hingga membentuk film
plastik yang stabil dan selanjutnya diangkat.
Rangkaian kerja METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA
YANG SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SERTA MODIFIKASINYA MENJADI
10
FILM PLASTIK, mengacu pada gambar 1, Spektra IR biomassa serabut
kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat
diamati pada gambar 2. Spektra H-NMR CMC serabut kelapa dapat
diamati pada gambar 3. Spektra C-NMR CMC serabut kelapa dapat
diamati pada gambar 4. Difraktogram biomassa serabut kelapa,
15
ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada
gambar 5. Citra SEM biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa
dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada gambar 6.TGA
biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa
termodifikasi dapat diamati pada gambar 7. Prototipe film
20
plastik dari serabut kelapa dapat diamati pada gambar 8.
Klaim:
1. Ekstrak selulosa dari biomassa serabut kelapa dengan tahap
25
delignifikasi menggunakan reaktor delignifikasi dan tahap
bleaching (pemutihan) menggunakan hidrogen peroksida 50%
dengan katalisis asam asetat 10%.
2. Pembuatan film plastik dari selulosa serabut kelapa
termodifikasi menggunakan teknik cetak tuang larutan polimer.
30
3. Ekstrak selulosa dari serabut kelapa memiliki derajat
kristalinitas 89%.
7
4. Kristalinitas CMC serabut kelapa sebesar 50%.
5. Derajat substitusi relatif CMC serabut kelapa 0.91
berdasarkan perbandingan absorbansi pada bilangan gelombang
1614 dengan absorbansi pada bilangan gelombang 2920 cm-1.
6. Karboksimetil selulosa dari serabut kelapa menunjukkan Signal
5
proton metilen (-CH2-) dari gugus karboksimetil (H-7) dan 1
proton H-3 terdeteksi dan tumpang tindih pada geseran 3.080-
3.383 ppm, sementara signal proton lainnya dalam cincin
glukosa (H-2, 4, 5, 6) terdeteksi pada geseran signal proton
d 2.351 – 2.956 ppm (proton f dan e) dan 3.232 - 3.383
10
(proton c dan b); 3.676 ppm menunjukkan signal proton pada H-
1 (proton a). Signal proton singlet pada geseran 1.050
mengkonfirmasi keberadaan gugus asetil (Mourya et al., 2010).
7. Karboksimetil selulosa dari serabut kelapa menunjukkan Signal
karbon CMC berdasarkan analisis spectra C-NMR terdiri dari C-
15
8 (gugus karbonil, C=O) pada 180.754 ppm, C-1 pada 101.603
ppm, C-4 pada 77.539 ppm, C-2,3,5,7 pada 72.212 ppm, C-6*
pada 68.482, C-6 pada 60.482. Signal karbon pada geseran
22.519 ppm mengkonfirmasi keberadaan gugus akhir rantai
polimer CMC yang diperkirakan gugus metil (-CH3).
20
8. CMC yang dihasilkan mengandung unsur C, O, Na dan Cl
berturut-turut sebanyak 45.00%, 48%, 6.02% dan 0.43%
berdasarkan hasil SEM-EDX.
9. Suhu dekomposisi awal dan suhu dekomposisi akhir dari
biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa serabut kelapa dan
25
CMC ekstrak selulosa serabut kelapa berturut-turut adalah
250.04 dan 337.88 oC; 292.05 dan 381.45 oC; serta 245.42 dan
299.73 oC.
8
10. Konduktivitas ion film plastik untuk separator baterai ion
litium sebesar 7.22263 x 10-7 dalam formulasi sel
SS//SPE//SS.
11. Konduktivitas ion film plastik untuk separator baterai ion
litium sebesar 2.64231 x 10-6 dalam formulasi sel
5
LFP//SPE//Li metal (di mana SPE diimers ke dalam larutan
LiPF6).
9
Abstrak
METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA LOKAL INDONESIA YANG
SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SERTA MODIFIKASINYA MENJADI FILM
PLASTIK UNTUK SEPARATOR BATERAI ION LITIUM
5
Invensi yang diusulkan ini pada prinsipnya bertujuan untuk
untuk menyiapkan bahan baku selulosa termodifikasi yang dapat
membentuk film plastik (plastic film forming). Metode ini
menawarkan tahapan delignifikasi menggunakan reaktor
delignifikasi (Pretreatment Reactor Merk KOICA – Korea
10
International Cooperation Agemcy, Fabricator: Changhae
Energeering CO, Ltd.), tahap bleaching sederhana menggunakan
hidrogen peroksida dengan katalisis asam asetat encer, serta
sintesis karboksimetil selulosa yang mampu membentuk film
plastik. Produk delignifikasi yang diperoleh sebesar 21.15%
15
terhadap biomassa serabut kelapanya, sedangkan produk bleaching
yang diperoleh sebesar 64.87%. Rendemen produk CMC yang
dihasilkan sebesar 170% terhadap massa selulosa dan 14.02%
terhadap nilai teori. Konduktivitas ion film plastik untuk
separator baterai ion litium sebesar 2.64231 x 10-6 S cm-1 dalam
20
formulasi sel LFP//SPE//Li metal (di mana SPE diimers ke dalam
larutan LiPF6.
10
Gambar Penemuan
Gambar 1
11
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500
gugus tipikal
lignin
Transmitan
(a.u.)
Bilangan Gelombang (cm-1
)
(a)
(b)
(c)
C=O
ulur
-CH2
tekuk
O-H
ulur
C-H
ulur

glikosidik
C-O-C
ulur
Gambar 2
Gambar 3
abundance
0.1
0.2
X : parts per Million : Proton
4.0 3.0 2.0 1.0 0
3.735
3.676
3.383
3.332
3.232
3.080
2.956
2.882
2.802
2.495
2.351
1.050
a b c
d
e
f
g
12
Gambar 4
10 20 30 40 50 60 70 80 90
Intensity
(a.u.)
2(
C)
(c) CMC of coconut fibers
(b) Cellulose of coconut fibers
(a) Coconut fibers
(a)
(b)
(c)
19.96
31.6
45.41
22.37
15.32
34.34
22.35
34.42
15.87
Gambar 5
(thousandths)
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
X : parts per Million : Carbon13
220.0 200.0 180.0 160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0 -20.0
C-8
C-1
C-4
C-2,3,5,7
C-6*
C-6
13
Gambar 6
14
200 400 600 800
0
20
40
60
80
100
Weight
loss
(%)
Temperature (o
C)
(a) Sabut Kelapa
(b) Selulosa sabut kelapa
(c) CMC sabut kelapa
250.04 292.05
245.42
381.45
337.88
299.73
(a)
(b)
(c)
Gambar 7
Gambar 8

More Related Content

Similar to EKSTRAKSI SELULOSA

Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...IRAWANPERWANDA
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Lailan Ni'mah
 
microcrystalline cellulose from sengon wood
microcrystalline cellulose from sengon woodmicrocrystalline cellulose from sengon wood
microcrystalline cellulose from sengon wooddesipermatasari35
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
 
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...Dwiprayogo Wibowo
 
Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass CarbonizationRILITEKOAN
 

Similar to EKSTRAKSI SELULOSA (20)

KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA DENGAN TEKNIK IRADIASI Gatot Trim...
KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA  DENGAN TEKNIK IRADIASI   Gatot Trim...KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA  DENGAN TEKNIK IRADIASI   Gatot Trim...
KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA DENGAN TEKNIK IRADIASI Gatot Trim...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
Prarancangan pabrik metil salisilat proses esterifikasi metanol dengan asam s...
 
Pemanfaatan Selulosa Asetat Eceng Gondok
Pemanfaatan Selulosa Asetat Eceng Gondok Pemanfaatan Selulosa Asetat Eceng Gondok
Pemanfaatan Selulosa Asetat Eceng Gondok
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
 
microcrystalline cellulose from sengon wood
microcrystalline cellulose from sengon woodmicrocrystalline cellulose from sengon wood
microcrystalline cellulose from sengon wood
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
UJI COBA IRADIASI CHITOSAN PADA FASA CAIR MENGGUNAKAN SINAR GAMMA DENGAN KAP...
UJI COBA IRADIASI CHITOSAN PADA FASA CAIR MENGGUNAKAN SINAR GAMMA  DENGAN KAP...UJI COBA IRADIASI CHITOSAN PADA FASA CAIR MENGGUNAKAN SINAR GAMMA  DENGAN KAP...
UJI COBA IRADIASI CHITOSAN PADA FASA CAIR MENGGUNAKAN SINAR GAMMA DENGAN KAP...
 
Uji coba iradiasi chitosan pada fasa cair menggunakan
Uji coba iradiasi chitosan pada fasa cair menggunakanUji coba iradiasi chitosan pada fasa cair menggunakan
Uji coba iradiasi chitosan pada fasa cair menggunakan
 
PLA 2 Lanjutan.doc
PLA 2 Lanjutan.docPLA 2 Lanjutan.doc
PLA 2 Lanjutan.doc
 
PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN RAYON VISKOSA YANG RAMAH LINGKUNGAN
PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN RAYON VISKOSA YANG RAMAH LINGKUNGAN PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN RAYON VISKOSA YANG RAMAH LINGKUNGAN
PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN RAYON VISKOSA YANG RAMAH LINGKUNGAN
 
08 naskah publikasi
08 naskah publikasi08 naskah publikasi
08 naskah publikasi
 
Presentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptxPresentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptx
 
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
 
Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass Carbonization
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

EKSTRAKSI SELULOSA

  • 1. 1 Deskripsi METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA LOKAL INDONESIA SERTA MODIFIKASINYA MENJADI FILM PLASTIK UNTUK SEPARATOR BATERAI ION LITIUM Bidang Teknik Invensi 5 Invensi ini mengembangkan metode ekstraksi selulosa dari serabut kelapa lokal Indonesia, dan modifikasinya menjadi film plastik untuk aplikasi separator baterai ion litium. Metode ini menawarkan tahapan delignifikasi menggunakan reaktor 10 delignifikasi, tahapan bleaching menggunakan hidrogen peroksida dengan katalisis asam asetat encer, serta sintesis karboksimetil selulosa yang membentuk film plastik. Film plastik yang dihasilkan diuji sebagai prototipe separator untuk baterai ion litium. 15 Latar Belakang Invensi Pemanfaatan sumber energi dan bahan baku industri yang berasal dari makromolekul alam penting untuk dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap kelangkaan sumber daya 20 alam minyak bumi dan tidak ramah lingkungan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati baik yang mengandung makromolekul alam baik di darat maupun di laut, seperti pati, selulosa, kitosan, pektin, karagenan, alginat, keratin, gelatin dan lain-lain. Makromolekul alam tersebut memiliki keunggulan-keunggulan antara 25 lain melimpah, ramah lingkungan dan biokompatibel dibandingkan polimer sintetik pada umumnya (Jacob & Gopi, 2021). Selulosa merupakan biopolimer yang paling melimpah di alam, disusul oleh kitosan. Selulosa dan kitosan merupakan polimer kerangka, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai material matriks 30 di berbagai kebutuhan seperti cangkang obat, sistem pengantar,
  • 2. 2 ultrafiltrasi hingga polimer host untuk material penyimpan energi. Selulosa merupakan makromolekul alam yang sudah banyak diproduksi dengan beragam metode dan teknik, namun masih sedikit yang menggunakan reactor delignifikasi dengan jumlah sampel 5 biomassa yang banyak (di atas 100 g). Demikian pula penggunaan bahan kimia dengan konsentrasi tinggi serta tidak ramah lingkungan setiap perlakuan seharusnya perlu dihindari. Berdasar pada penelusuran paten sebelumnya, diperoleh informasi bahwa Paten [P00201910642] menggunakan dual chemicals NaClO2 dan H2O2 10 dalam proses bleaching, sementara pada invensi ini hanya menggunakan H2O2 sebagai agen bleaching satu-satunya. Paten S00202110774 Sintesis Bioplastik Karboksimetil Selulosa (CMC) Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera) dengan Modifikasi Kitosan dan gliserol, menggunakan proses delignifikasi konvensional dalam 15 memproduksi selulosa, sementara pada invensi ini menggunakan reactor delignifikasi yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Paten [S000002594] memanfaatkan selulosa serabut kelapa termodifikasi menjadi membrane filtrasi, sementara pada invensi ini memanfaatkannya sebagai film plastik separator baterai ion 20 litium. Secara umum ekstraksi selulosa terdiri dari delignifikasi, pemutihan dan hidrolisis asam (Ndruru et al., 2019). Berdasarkan laporan-laporan penelitian sebelumnya proses ekstraksi selulosa sangat signifikan mendegradasi rantai selulosa sehingga persen 25 perolehan menjadi rendah, untuk itu perlakuan hidrolisis asam setelah proses pemutihan seharusnya dihindari. Metode ekstraksi selulosa dapat dilakukan menggunakan metode konvensional maupun canggih seperti pemanfaatan gelombang mikro. Optimasi massa, suhu, waktu, pelarut pada ekstraksi berbantuan gelombang mikro 30 diharapkan mampu memproduksi selulosa dengan rendemen tinggi. Pemanfaatan gelombang mikro dapat meningkatkan produksi ekstrak
  • 3. 3 dan modifikasi kimia molekuler makromolekul alam dikarenakan dapat mempercepat reaksi dikarenakan menawarkan pemanasan yang seragam. Namun penyediaan reactor microwave yang standar untuk produksi selulosa tidak tersedia tidak mudah. Reaktor delignifikasi merupakan alternatif untuk memutus 5 ikatan lignin, hemiselulosa dengan selulosa dengan jumlah sampel biomassa yang banyak. Reaktor delignifikasi (Pretreatment Reactor Merk KOICA – Korea International Cooperation Agemcy, Fabricator: Changhae Energeering CO, Ltd.) yang berada di Pusat Riset Kimia Maju digunakan dalam proses delignifikasi biomassa 10 serabut kelapa. Serabut kelapa merupakan produk samping yang diperoleh dari tanaman kelapa. Daging buah kelapa menjadi produk utama yang banyak dimanfaatkan, sementara serabut kelapa kurang dimanfaatkan. Berdasarkan penelitian terdahulu serabut kelapa 15 mengandung sejumlah besar lignin, selulosa dan hemiselulosa. Karena kadar lignin yang besar dalam serabut kelapa sangat tinggi di sekitar 40-45%, maka proses delignifikasi menjadi sangat penting dalam pemurnian serabut kelapa menjadi selulosa. Beberapa invensi sebelumnya mengembangkan separator baterai 20 ion litium berbahan dasar polimer sintetik, misalnya Paten (ID: S000005382) menggunakan Poliviniliden fluorida (PVDF), senyawa pembentuk pori polivinil pirrolidon (PVP) dan bahan pengisi (filler) nanoclay, dengan pelarut Dimethyl acetamide (DMAc). Paten (ID: P000083781) yang memanfaatkan selulosa nanokristalin 25 dari biomassa bongkol jagung, invensi ini membutuhkan proses panjang dalam menyiapkannya. Paten (P00202004955) menggunakan nanokristalin biomassa bongkol jagung sebagai bahan pengisi (bukan sebagai host polimer) pada separator berbasis poly(vinyl alcohol), PVA. Pada invensi ini memanfaatkan selulosa 30 termodifikasi dari biomassa serabut kelapa sebagai separator
  • 4. 4 pada baterai ion litium, di mana karboksimetil selulosa (CMC) menjadi host polimernya. Uraian Singkat Invensi Produksi selulosa dari serabut kelapa lokal Indonesia dalam 5 penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan bahan baku selulosa termodifikasi yang dapat membentuk film plastik. Hasil dan temuan-temuan dalam penelitian ini akan menjawab beberapa isu utama antara lain meningkatkan nilai tambah ekonomi produk samping perkebunan kelapa Indonesia, menghasilkan prototipe film 10 plastik untuk aplikasi separator baterai ion litium. Uraian Singkat Gambar: Untuk memudahkan pemahaman mengenai inti invensi ini, 15 selanjutnya akan diuraikan perwujudan invensi melalui gambar- gambar terlampir. Gambar 1, adalah rangkaian kerja Metode Ekstraksi Selulosa Serabut Kelapa Yang Sederhana dan Ramah Lingkungan serta Modifikasinya Menjadi Film Plastik. 20 Gambar 2, adalah spektra IR biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi. Gambar 3, adalah difraktogram biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi. Gambar 4, adalah spektra H-NMR, selulosa termodifikasi 25 Gambar 5, adalah spektra C-NMR, selulosa termodifikasi Gambar 6, adalah citra morfologi masing-masing sampel serabut kelapa, selulosa dan selulosa termodifikasi Gambar 7, adalah TGA biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi. 30 Gambar 8, adalah film plastik dari selulosa termodifikasi
  • 5. 5 Uraian lengkap Invensi Ekstraksi selulosa dari sabut kelapa lokal Indonesia pada penelitian ini terdiri dari tahap delignifikasi dan bleaching. Proses delignikasi memanfaatkan reactor delignikasi standar 5 (made of changhae engineering) yang tersedia di Pusat Riset Kimia Maju [11]. Sebanyak 500 g sabut kelapa direndam di dalam 2500 mL larutan NaOH 10%. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam reactor dan dipanaskan pada suhu 150 oC selama 30 menit. Hasil proses delignifikasi kemudian dicuci hingga mencapai pH netral, 10 dan disusul dengan proses pengeringan di oven dry, kemudian ditimbang. Proses bleaching dilakukan dengan menggunakan larutan hidrogen peroksida (H2O2) pada suhu 90 oC dengan penambahan asam asetat 10% secara berkala selama 3 jam. Residu yang berwarna 15 putih cerah kemudian disaring dan dicuci menggunakan air/etanol, kemudian dikeringkan dalam ovendry, dan setelahnya ditimbang. Berdasarkan perhitungan produk delignifikasi yang diperoleh sebesar 21.15% terhadap biomassa serabut kelapanya, sedangkan produk bleaching yang diperoleh sebesar 64.87%. Rendemen produk 20 bleaching terhadap biomassa serabut kelapa sebesar 16.39. Sintesis CMC serabut kelapa dilakukan dengan dua langkah penting yaitu perlakuan alkali dan eterifikasi. Perlakuan alkali dilakukan dengan merendam 1 gram ekstrak selulosa di dalam 10 mL larutan NaOH 50% selama 24 jam. Eterifikasi dilakukan dengan 25 menambahkan 8 gram asam monoklorasetat (MCA) dalam 10 mL isopropanol ke dalam slurry ekstrak selulosa/NaOH, kemudian dipanaskan pada suhu 70 oC selama 1 jam. Penetralan dilakukan dengan menambahkan asam asetat encer tahap demi tahap, kemudian dilanjutkan dengan pencucian menggunakan metanol. Padatan yang 30 terbentuk selanjutnya disaring dan dikeringkan. Rendemen diperoleh sebesar 130% relatif terhadap sumbernya (selulosa),
  • 6. 6 sementara terhadap nilai teori rendemen yang dihasilkan sebesar 6.01%. Pembuatan film plastik dari karboksimetil selulosa dilakukan dengan melarutkan 1 gram CMC ke dalam 30 mL aquades sampai larut sempurna. Larutan yang terbentuk kemudian 5 dituangkan ke cawan petri sampai menutupi permukaan dasar cawan petri. Larutan kemudian dikeringkan, hingga membentuk film plastik yang stabil dan selanjutnya diangkat. Rangkaian kerja METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA YANG SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SERTA MODIFIKASINYA MENJADI 10 FILM PLASTIK, mengacu pada gambar 1, Spektra IR biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada gambar 2. Spektra H-NMR CMC serabut kelapa dapat diamati pada gambar 3. Spektra C-NMR CMC serabut kelapa dapat diamati pada gambar 4. Difraktogram biomassa serabut kelapa, 15 ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada gambar 5. Citra SEM biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada gambar 6.TGA biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa dan selulosa termodifikasi dapat diamati pada gambar 7. Prototipe film 20 plastik dari serabut kelapa dapat diamati pada gambar 8. Klaim: 1. Ekstrak selulosa dari biomassa serabut kelapa dengan tahap 25 delignifikasi menggunakan reaktor delignifikasi dan tahap bleaching (pemutihan) menggunakan hidrogen peroksida 50% dengan katalisis asam asetat 10%. 2. Pembuatan film plastik dari selulosa serabut kelapa termodifikasi menggunakan teknik cetak tuang larutan polimer. 30 3. Ekstrak selulosa dari serabut kelapa memiliki derajat kristalinitas 89%.
  • 7. 7 4. Kristalinitas CMC serabut kelapa sebesar 50%. 5. Derajat substitusi relatif CMC serabut kelapa 0.91 berdasarkan perbandingan absorbansi pada bilangan gelombang 1614 dengan absorbansi pada bilangan gelombang 2920 cm-1. 6. Karboksimetil selulosa dari serabut kelapa menunjukkan Signal 5 proton metilen (-CH2-) dari gugus karboksimetil (H-7) dan 1 proton H-3 terdeteksi dan tumpang tindih pada geseran 3.080- 3.383 ppm, sementara signal proton lainnya dalam cincin glukosa (H-2, 4, 5, 6) terdeteksi pada geseran signal proton d 2.351 – 2.956 ppm (proton f dan e) dan 3.232 - 3.383 10 (proton c dan b); 3.676 ppm menunjukkan signal proton pada H- 1 (proton a). Signal proton singlet pada geseran 1.050 mengkonfirmasi keberadaan gugus asetil (Mourya et al., 2010). 7. Karboksimetil selulosa dari serabut kelapa menunjukkan Signal karbon CMC berdasarkan analisis spectra C-NMR terdiri dari C- 15 8 (gugus karbonil, C=O) pada 180.754 ppm, C-1 pada 101.603 ppm, C-4 pada 77.539 ppm, C-2,3,5,7 pada 72.212 ppm, C-6* pada 68.482, C-6 pada 60.482. Signal karbon pada geseran 22.519 ppm mengkonfirmasi keberadaan gugus akhir rantai polimer CMC yang diperkirakan gugus metil (-CH3). 20 8. CMC yang dihasilkan mengandung unsur C, O, Na dan Cl berturut-turut sebanyak 45.00%, 48%, 6.02% dan 0.43% berdasarkan hasil SEM-EDX. 9. Suhu dekomposisi awal dan suhu dekomposisi akhir dari biomassa serabut kelapa, ekstrak selulosa serabut kelapa dan 25 CMC ekstrak selulosa serabut kelapa berturut-turut adalah 250.04 dan 337.88 oC; 292.05 dan 381.45 oC; serta 245.42 dan 299.73 oC.
  • 8. 8 10. Konduktivitas ion film plastik untuk separator baterai ion litium sebesar 7.22263 x 10-7 dalam formulasi sel SS//SPE//SS. 11. Konduktivitas ion film plastik untuk separator baterai ion litium sebesar 2.64231 x 10-6 dalam formulasi sel 5 LFP//SPE//Li metal (di mana SPE diimers ke dalam larutan LiPF6).
  • 9. 9 Abstrak METODE EKSTRAKSI SELULOSA SERABUT KELAPA LOKAL INDONESIA YANG SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SERTA MODIFIKASINYA MENJADI FILM PLASTIK UNTUK SEPARATOR BATERAI ION LITIUM 5 Invensi yang diusulkan ini pada prinsipnya bertujuan untuk untuk menyiapkan bahan baku selulosa termodifikasi yang dapat membentuk film plastik (plastic film forming). Metode ini menawarkan tahapan delignifikasi menggunakan reaktor delignifikasi (Pretreatment Reactor Merk KOICA – Korea 10 International Cooperation Agemcy, Fabricator: Changhae Energeering CO, Ltd.), tahap bleaching sederhana menggunakan hidrogen peroksida dengan katalisis asam asetat encer, serta sintesis karboksimetil selulosa yang mampu membentuk film plastik. Produk delignifikasi yang diperoleh sebesar 21.15% 15 terhadap biomassa serabut kelapanya, sedangkan produk bleaching yang diperoleh sebesar 64.87%. Rendemen produk CMC yang dihasilkan sebesar 170% terhadap massa selulosa dan 14.02% terhadap nilai teori. Konduktivitas ion film plastik untuk separator baterai ion litium sebesar 2.64231 x 10-6 S cm-1 dalam 20 formulasi sel LFP//SPE//Li metal (di mana SPE diimers ke dalam larutan LiPF6.
  • 11. 11 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 gugus tipikal lignin Transmitan (a.u.) Bilangan Gelombang (cm-1 ) (a) (b) (c) C=O ulur -CH2 tekuk O-H ulur C-H ulur  glikosidik C-O-C ulur Gambar 2 Gambar 3 abundance 0.1 0.2 X : parts per Million : Proton 4.0 3.0 2.0 1.0 0 3.735 3.676 3.383 3.332 3.232 3.080 2.956 2.882 2.802 2.495 2.351 1.050 a b c d e f g
  • 12. 12 Gambar 4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Intensity (a.u.) 2( C) (c) CMC of coconut fibers (b) Cellulose of coconut fibers (a) Coconut fibers (a) (b) (c) 19.96 31.6 45.41 22.37 15.32 34.34 22.35 34.42 15.87 Gambar 5 (thousandths) -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 X : parts per Million : Carbon13 220.0 200.0 180.0 160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0 -20.0 C-8 C-1 C-4 C-2,3,5,7 C-6* C-6
  • 14. 14 200 400 600 800 0 20 40 60 80 100 Weight loss (%) Temperature (o C) (a) Sabut Kelapa (b) Selulosa sabut kelapa (c) CMC sabut kelapa 250.04 292.05 245.42 381.45 337.88 299.73 (a) (b) (c) Gambar 7 Gambar 8