SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
I. TUJUAN
Memilih indikator yang tepat untuk reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH
II. DASAR TEORI
Titik ekuivalen pada reaksi netralisasi antara HCL dan NaOH terletak
pada pH 7, kecepatan reaksi pada pH 7 sangat sulit dipakai. Hal ini disebabkan
karena untuk merubah pH yang besar pada sekitar titik ekuivalen hanya
dibutuhkan perubahan volume peniter yang sangat kecil, hal ini dikatakan
perubahan pH berlangsung cepat.
Besar kecilnya jarak ( range ) pH pada perubahan pH berlangsung cepat
tergantung pada kepekatan reaktannya. Semakin besar kepekatannya semakin
besar pula jarak ekuivalennya.
Bila HCl maupun NaOH yang digunakan pada netralisasi 0,01 M maka
perubahan pH dibawah 5,5 berlangsung lambat kemudian setelah pH di atas 5,5
berlangsung cepat hingga mencapai pH 8,5. Setelah pH 8,5 maka perubahan ini
berlangsung lambat sekali. Untuk reaktan 0,1 M perubahan pH berlangsung cepat
pada pH 4,5 – 9,5. Akibatnya perubahan warna pada indikator bervariasi, tingkat
keasaman atau jarak pH nya, maka pemilihan indikator dilakukan sedemikianrupa
sehingga perubahan warna indikator berada pada jarak pH ekivalen.
ASAM
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu
zat yang dapat memberi proton ( ion H+ ) kepada zat lain ( yang disebut basa ),
atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat secara umum, asam memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
BASA
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka
akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH)
mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
INDIKATOR
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda
dalam suasana yang berbeda, misalnya lakmus yang dalam suasana asam
berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Di sekitar kita,
terdapat beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti
kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna, dengan syarat dapat mengalami
perubahan warna dalam suasana yang berbeda.
Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa,
atau netral. Dengan indikator universal kita dapat menentukan pH suatu larutan.
Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah
distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan
warna indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart, kita dapat
memperkirakan pH larutan tersebut. Senyawa asam mempunyai rasa yang masam
sedangkan senyawa basa mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh
mencicipi rasa dari suatu zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung
racun.
INDIKATOR PP
Fenolftalein ((Inggris) phenolphtalein) adalah pewarna yang berperan
sebagai indikator pH. Fenolftalein adalah senyawa kimiadengan rumus molekul
C20H14O4 dan sering ditulis sebagai "HIn" atau "pp" dalam notasi singkat.
Fenolftalein sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam–basa. Untuk
aplikasi ini, ia berubah warna dari tak berwarna dalam larutan asam menjadi
merah muda dalam larutan basa.
Wikipedia/Fenolftalein
Fenolftalein sedikit larut dalam air dan biasanya dilarutkan dalam alkohol
untuk digunakan dalam berbagai percobaan. Senyawa ini bersifat asam lemah
yang dapat membebaskan ion H+ dalam larutan. Molekul fenolftalein tidak
berwarna, dan ion fenolftalein berwarna merah muda. Jika basa ditambahkan ke
dalam fenolftalein, kesetimbangan molekul ⇌ ion bergeser ke kanan,
menyebabkan ionisasi lebih banyak karena pembebasan ion H+. Hal ini diprediksi
menurut prinsip Le Chatelier.fenolftalein bewarna merah jika di teteskan ke
dalam NaOH.
Fenolftalein biasanya digunakan sebagai indikator keadaan suatu zat yang
bersifat lebih asam atau lebih basa. Prinsip perubahan warna ini digunakan dalam
metode titrasi. Fenolftalein cocok untuk digunakan sebagai indikator untuk proses
titrasi HCl dan NaOH. Fenolftalein tidak akan berwarna (bening) dalam keadaan
zat yang asam atau netral, namun akan berwarna kemerahan dalam keadaan zat
yang basa. Tepatnya pada titik pH di bawah 8,3 fenolftalein tidak berwarna,
namun jika mulai melewati 8,3 maka warna merah muda yang semakin
kemerahan akan muncul. Semakin basa maka warna yang ditimbulkan akan
semakin merah
METIL JINGGA
Metil jingga adalah indikator pH yang sering digunakan
dalam titrasi karena perubahan warnanya yang jelas dan kontras. Oleh karena ia
berubah warna pada pH sedikit asam, maka biasa digunakan dalam titrasi asam.
Tidak seperti indikator universal, metil jingga tidak memiliki spektrum perubahan
warna yang lengkap, tetapi memiliki titik akhir yang lebih tajam.
Google.com/metil-jingga
Dalam larutan yang agak asam, metil jingga berubah dari merah menjadi
jingga dan akhirnya menjadi kuning, dan sebaliknya jika keasaman larutan
bertambah. Seluruh perubahan warna terjadi dalam kondisi asam. Dalam kondisi
asam berwarna merah, dan dalam kondisi basa berwarna kuning. Metil jingga
memiliki pHa 3,47 dalam air pada 25 °C (77 °F). Metil jingga termodifikasi, suatu
indikator yang berisi larutan metil jingga dan xylena sianol, berubah warna dari
abu-abu menjadi hijau ketika larutan menjadi basa.
Kertas pH Meter
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat basa atau asam maupun netral
dapat menggunakan Ph Meter Penentuan pH larutan yang lebih akurat, dapat
dilakukan menggunakan alat pH meter. Alat ini bekerja berdasarkan elektrolit
larutan asam dan basa.
Google.com/kartu-ph-meter
Bagian utamanya adalah sebuah elektrode yang peka terhadap konsentrasi
ion H+ dalam larutan yang akan diukur pH nya. Jika elektrode tersebut di
celupkan ke dalam larutan yang akan di uji, pH meter menunjukkan angka yang
sesuai dengan harga pH larutan tersebut.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Corong
b. Buret
c. Erlenmeyer
d. Pipet gondok
e. Corong
Bahan :
a. 0,1 N HCl 10 ml
b. 0,1 N NaOH 10 ml
c. Indikator PP
d. Indikator Mo
e. Pertas PH Meter
IV. CARA KERJA
A. HCl dengan NaOH
1. Ambil NaOH dan letakkan / isi pada buret
2. Ambil 10 ml HCl hasil pengenceran yang telah disiapkan dengan
menggunakan pipet gondok
3. Masukkan ke dalam Erlenmeyer
4. Beri indikator PP / Mo 1 – 2 tetes
5. Titrasi dengan NaOH dengan membuka pipa buret secara perlahan
agar menetes saja sampai berubah warna
6. Cata volume NaOH yang keluar
7. Ambil PH meter dan tes hasilnya
8. Ulangi 3 kali percobaan untuk tiap indikator
B. NaOH dengan HCl
1. Ambil HCl dan letakkan / isi pada buret
2. Ambil 10 ml NaOH hasil pengenceran yang telah disiapkan dengan
menggunakan pipet gondok
3. Masukkan ke dalam Erlenmeyer
4. Beri indikator PP / Mo 1 – 2 tetes
5. Titrasi dengan NaOH dengan membuka pipa buret secara perlahan
agar menetes saja sampai berubah warna
6. Cata volume HCl yang keluar
7. Ambil PH meter dan tes hasilnya
8. Ulangi 3 kali percobaan untuk tiap indikator
V. TABEL PENGAMATAN
TABEL PENGAMATAN
a. HCl dengan NaOH
NO
HCl NaOH
INDIKATOR PH
N V(ml) N V (ml)
1 0,1 10 0,1 2,5 PP 10
2 0,1 10 0,1 2 PP 12
3 0,1 10 0,1 3,5 PP 13
4 0,1 10 0,1 4 Mo 13
5 0,1 10 0,1 4,5 Mo 13
6 0,1 10 0,1 4,8 Mo 14
b. NaOH dengan HCl
NO
NaOH HCl
INDIKATOR PH
N V(ml) N V (ml)
1 0,1 10 0,1 8,2 PP 10
2 0,1 10 0,1 9,5 PP 12
3 0,1 10 0,1 8,5 PP 11
4 0,1 10 0,1 7,4 Mo 13
5 0,1 10 0,1 7,2 Mo 14
6 0,1 10 0,1 8 Mo 12
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini untuk menentukan indikator yang tepat untuk
reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH. Indikator yang digunakan adalah
indikator PP dan Mo. Masing – masing indikator direaksikan dengan HCl dan
NaOH, begitu juga dengan sebaliknya. Namun hasil netralisasi yang telah
dilakukan setelah dicek menggunakan kartu pH Meter ternyata pH yang keluar
adalah rata – rata 12 – 14 yang artinya kedua indikator tersebut tidak dapat
menetralkannya.
Padahal secara teortis seharusnya kedua indikator tersebut dapat
menetralkan HCl dengan NaOH dan juga sebaliknya pada pH 7. Kesalahan ini
terjadi mungkin terlalu banyak Basa yang masuk dalam larutan ketika sedang
melakukan titrasi.
VII. KESIMPULAN
Dari 6 kali percobaan pada praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa kedua
indikator (PP dan Mo) tidak dapat untuk menetralisasikan antara HCl dengan Mo
dan begitu juga sebaliknya. Padahal secara teoritis, kedua indikator tersebut dapat
menetralkan pada PH 7, namun pada praktikum ini PH yang ditunjukkan berkisar
10 hingga 13.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Fenolftalein#Indikator_pH
http://putrafar.blogspot.com/2013/10/indikator-dan-larutan-praktikum-
kimia_12.html
http://auliachemical.blogspot.com/2015/11/laporan-indikator-asam-basa.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Metil_jingga
Day, Underwood. 1999. Kimia Analisa Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
James, Bray E. 1989. Kimia Universitas. Edisi: 5. Jakarta: Erlangga.
W. Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta: Gramedia.
BPK Praktek Kimia Dasar I
IX. LAMPIRAN
1. 1 lembar laporan sementara

More Related Content

What's hot

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriFransiska Puteri
 
Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriEqi Arzaqi
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetriZamZam Pbj
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHErnalia Rosita
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateMuhammad Faisal Firdaus
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basadenson siburian
 

What's hot (20)

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
 
Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetri
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 

Similar to laporan penentuan indikator

Similar to laporan penentuan indikator (20)

Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Laporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaLaporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basa
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basaLaporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisis
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 

More from aji indras

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kainaji indras
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...aji indras
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...aji indras
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILaji indras
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINaji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"aji indras
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2aji indras
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)aji indras
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAaji indras
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimahaji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2aji indras
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanjiaji indras
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Airaji indras
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuranaji indras
 

More from aji indras (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

laporan penentuan indikator

  • 1. I. TUJUAN Memilih indikator yang tepat untuk reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH II. DASAR TEORI Titik ekuivalen pada reaksi netralisasi antara HCL dan NaOH terletak pada pH 7, kecepatan reaksi pada pH 7 sangat sulit dipakai. Hal ini disebabkan karena untuk merubah pH yang besar pada sekitar titik ekuivalen hanya dibutuhkan perubahan volume peniter yang sangat kecil, hal ini dikatakan perubahan pH berlangsung cepat. Besar kecilnya jarak ( range ) pH pada perubahan pH berlangsung cepat tergantung pada kepekatan reaktannya. Semakin besar kepekatannya semakin besar pula jarak ekuivalennya. Bila HCl maupun NaOH yang digunakan pada netralisasi 0,01 M maka perubahan pH dibawah 5,5 berlangsung lambat kemudian setelah pH di atas 5,5 berlangsung cepat hingga mencapai pH 8,5. Setelah pH 8,5 maka perubahan ini berlangsung lambat sekali. Untuk reaktan 0,1 M perubahan pH berlangsung cepat pada pH 4,5 – 9,5. Akibatnya perubahan warna pada indikator bervariasi, tingkat keasaman atau jarak pH nya, maka pemilihan indikator dilakukan sedemikianrupa sehingga perubahan warna indikator berada pada jarak pH ekivalen. ASAM Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton ( ion H+ ) kepada zat lain ( yang disebut basa ), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut : 1. Masam ketika dilarutkan dalam air. 2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit. 3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. 4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
  • 2. BASA Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut: 1. Kaustik 2. Rasanya pahit 3. Licin seperti sabun 4. Nilai pH lebih dari air suling 5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru 6. Dapat menghantarkan arus listrik INDIKATOR Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang berbeda, misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Di sekitar kita, terdapat beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna, dengan syarat dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda. Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Dengan indikator universal kita dapat menentukan pH suatu larutan. Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan warna indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart, kita dapat memperkirakan pH larutan tersebut. Senyawa asam mempunyai rasa yang masam sedangkan senyawa basa mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung racun.
  • 3. INDIKATOR PP Fenolftalein ((Inggris) phenolphtalein) adalah pewarna yang berperan sebagai indikator pH. Fenolftalein adalah senyawa kimiadengan rumus molekul C20H14O4 dan sering ditulis sebagai "HIn" atau "pp" dalam notasi singkat. Fenolftalein sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam–basa. Untuk aplikasi ini, ia berubah warna dari tak berwarna dalam larutan asam menjadi merah muda dalam larutan basa. Wikipedia/Fenolftalein Fenolftalein sedikit larut dalam air dan biasanya dilarutkan dalam alkohol untuk digunakan dalam berbagai percobaan. Senyawa ini bersifat asam lemah yang dapat membebaskan ion H+ dalam larutan. Molekul fenolftalein tidak berwarna, dan ion fenolftalein berwarna merah muda. Jika basa ditambahkan ke dalam fenolftalein, kesetimbangan molekul ⇌ ion bergeser ke kanan, menyebabkan ionisasi lebih banyak karena pembebasan ion H+. Hal ini diprediksi menurut prinsip Le Chatelier.fenolftalein bewarna merah jika di teteskan ke dalam NaOH. Fenolftalein biasanya digunakan sebagai indikator keadaan suatu zat yang bersifat lebih asam atau lebih basa. Prinsip perubahan warna ini digunakan dalam metode titrasi. Fenolftalein cocok untuk digunakan sebagai indikator untuk proses titrasi HCl dan NaOH. Fenolftalein tidak akan berwarna (bening) dalam keadaan zat yang asam atau netral, namun akan berwarna kemerahan dalam keadaan zat yang basa. Tepatnya pada titik pH di bawah 8,3 fenolftalein tidak berwarna, namun jika mulai melewati 8,3 maka warna merah muda yang semakin kemerahan akan muncul. Semakin basa maka warna yang ditimbulkan akan semakin merah
  • 4. METIL JINGGA Metil jingga adalah indikator pH yang sering digunakan dalam titrasi karena perubahan warnanya yang jelas dan kontras. Oleh karena ia berubah warna pada pH sedikit asam, maka biasa digunakan dalam titrasi asam. Tidak seperti indikator universal, metil jingga tidak memiliki spektrum perubahan warna yang lengkap, tetapi memiliki titik akhir yang lebih tajam. Google.com/metil-jingga Dalam larutan yang agak asam, metil jingga berubah dari merah menjadi jingga dan akhirnya menjadi kuning, dan sebaliknya jika keasaman larutan bertambah. Seluruh perubahan warna terjadi dalam kondisi asam. Dalam kondisi asam berwarna merah, dan dalam kondisi basa berwarna kuning. Metil jingga memiliki pHa 3,47 dalam air pada 25 °C (77 °F). Metil jingga termodifikasi, suatu indikator yang berisi larutan metil jingga dan xylena sianol, berubah warna dari abu-abu menjadi hijau ketika larutan menjadi basa.
  • 5. Kertas pH Meter Untuk mengetahui suatu larutan bersifat basa atau asam maupun netral dapat menggunakan Ph Meter Penentuan pH larutan yang lebih akurat, dapat dilakukan menggunakan alat pH meter. Alat ini bekerja berdasarkan elektrolit larutan asam dan basa. Google.com/kartu-ph-meter Bagian utamanya adalah sebuah elektrode yang peka terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan yang akan diukur pH nya. Jika elektrode tersebut di celupkan ke dalam larutan yang akan di uji, pH meter menunjukkan angka yang sesuai dengan harga pH larutan tersebut.
  • 6. III. ALAT DAN BAHAN Alat : a. Corong b. Buret c. Erlenmeyer d. Pipet gondok e. Corong Bahan : a. 0,1 N HCl 10 ml b. 0,1 N NaOH 10 ml c. Indikator PP d. Indikator Mo e. Pertas PH Meter IV. CARA KERJA A. HCl dengan NaOH 1. Ambil NaOH dan letakkan / isi pada buret 2. Ambil 10 ml HCl hasil pengenceran yang telah disiapkan dengan menggunakan pipet gondok 3. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 4. Beri indikator PP / Mo 1 – 2 tetes 5. Titrasi dengan NaOH dengan membuka pipa buret secara perlahan agar menetes saja sampai berubah warna 6. Cata volume NaOH yang keluar 7. Ambil PH meter dan tes hasilnya 8. Ulangi 3 kali percobaan untuk tiap indikator B. NaOH dengan HCl 1. Ambil HCl dan letakkan / isi pada buret 2. Ambil 10 ml NaOH hasil pengenceran yang telah disiapkan dengan menggunakan pipet gondok 3. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 4. Beri indikator PP / Mo 1 – 2 tetes 5. Titrasi dengan NaOH dengan membuka pipa buret secara perlahan agar menetes saja sampai berubah warna 6. Cata volume HCl yang keluar 7. Ambil PH meter dan tes hasilnya 8. Ulangi 3 kali percobaan untuk tiap indikator
  • 7. V. TABEL PENGAMATAN TABEL PENGAMATAN a. HCl dengan NaOH NO HCl NaOH INDIKATOR PH N V(ml) N V (ml) 1 0,1 10 0,1 2,5 PP 10 2 0,1 10 0,1 2 PP 12 3 0,1 10 0,1 3,5 PP 13 4 0,1 10 0,1 4 Mo 13 5 0,1 10 0,1 4,5 Mo 13 6 0,1 10 0,1 4,8 Mo 14 b. NaOH dengan HCl NO NaOH HCl INDIKATOR PH N V(ml) N V (ml) 1 0,1 10 0,1 8,2 PP 10 2 0,1 10 0,1 9,5 PP 12 3 0,1 10 0,1 8,5 PP 11 4 0,1 10 0,1 7,4 Mo 13 5 0,1 10 0,1 7,2 Mo 14 6 0,1 10 0,1 8 Mo 12
  • 8. VI. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini untuk menentukan indikator yang tepat untuk reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH. Indikator yang digunakan adalah indikator PP dan Mo. Masing – masing indikator direaksikan dengan HCl dan NaOH, begitu juga dengan sebaliknya. Namun hasil netralisasi yang telah dilakukan setelah dicek menggunakan kartu pH Meter ternyata pH yang keluar adalah rata – rata 12 – 14 yang artinya kedua indikator tersebut tidak dapat menetralkannya. Padahal secara teortis seharusnya kedua indikator tersebut dapat menetralkan HCl dengan NaOH dan juga sebaliknya pada pH 7. Kesalahan ini terjadi mungkin terlalu banyak Basa yang masuk dalam larutan ketika sedang melakukan titrasi. VII. KESIMPULAN Dari 6 kali percobaan pada praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa kedua indikator (PP dan Mo) tidak dapat untuk menetralisasikan antara HCl dengan Mo dan begitu juga sebaliknya. Padahal secara teoritis, kedua indikator tersebut dapat menetralkan pada PH 7, namun pada praktikum ini PH yang ditunjukkan berkisar 10 hingga 13. VIII. DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Fenolftalein#Indikator_pH http://putrafar.blogspot.com/2013/10/indikator-dan-larutan-praktikum- kimia_12.html http://auliachemical.blogspot.com/2015/11/laporan-indikator-asam-basa.html https://id.wikipedia.org/wiki/Metil_jingga Day, Underwood. 1999. Kimia Analisa Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. James, Bray E. 1989. Kimia Universitas. Edisi: 5. Jakarta: Erlangga. W. Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta: Gramedia. BPK Praktek Kimia Dasar I
  • 9. IX. LAMPIRAN 1. 1 lembar laporan sementara