SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
I. TUJUAN
1. Membuat larutan standart Asam Oksalat
2. Membuat larutan standart Borax
II. DASAR TEORI
LARUTAN
Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan
larutan. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan di dalam
laboratorium. Untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan
berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya.
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang berbeda jenis. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer
adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar
solute. Solute adalah zat yang terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium
dalam solute (terlarut).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain
air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena,
minyak, asam asetat. Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara
pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Adapun
satuan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan adalah molaritas, ,
normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume, jumlah mol zat
pelarut per volume.
Berdasarkan banyak jenis zat yang menyusun larutan, dikenal larutan biner
(tersusun dari dua jenis zat), larutan terner (3 jenis zat penyusun), larutan kuartener
(4 jenis zat penyusun). Menurut sifat hantaran listriknya, dikenal larutan elektrolit
(larutan yang dapat menghantarkan arus listrik), dan larutan elektrolit (larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik).
LARUTAN STANDAR
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara
pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar
primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer bila larutan standart
tersebut tidak memerlukan standarisasi serta larutan standar yang dipersiapkan
dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi.
Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah
sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi (Day, Underwood, 1999).
Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar sekunder
ditentukan dengan tepat dengan cara menitrasi dengan larutan standar primer (John,
Kenkel, 2003).
Pengenceran adalah proses penambahan pelarut yang tidak diikuti terjadinya
reaksi kimia sehingga berlaku hukum kekekalan mol. Zat cair yang larut satu sama
lain disebut saling bercampur. Bila kedua zat cair mempunyai ikatan polar akan
saling melarut. Dua zat cair nonpolar saling melarut juga satu sama lain. Tetapi zat
cair polar dengan zat cair nonpolar saling tidak bercampur, dan akan terpisah jadi
dua lapisan (Dr. Hamzar Suyani, M.Sc dan Drs. Zaimi, Ms, 2001).
Adapun syarat – syarat zat standar primer :
 Mempunyai kemurnian yang tinggi, dapat dikeringkan
 Zat tidak higroskopis (menyerap uap air)
 Berat ekivalen yang tinggi
 Membentuk reaksi yang sempurna
Pembuatan larutan standar primer pada prinsipnya dengan menimbang zat
yang selanjutya diencerkan dengan pelarut dan volume tertentu sehingga didapatkan
larutan standar primer dengan konsentrasi yang diinginkan.
1. Jumlah zat tertentu =
𝑚 (𝑔𝑟)
𝐵𝑀
m = massa zat dalam gram
BM = berat molekul
2. Konsentrasi dalam molar =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑙)
M =
𝑀𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
ASAM OKSALAT
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa
digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif
kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai
oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak
larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat(CaOOC-
COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan.
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal, larut dalam
air (8% pada 10o C) dan larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam
netral dengan logam alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu
dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat,
mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat secara
praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam oksalat digunakan
untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media
asam kuat.
google.com/search/asam+oksalat
Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia
membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya
mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang
mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh
bahan pangan lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi
pertambahan berat badan.
Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena
senyawa tersebut bersifat toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kalium
oksalat dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya jumlah
yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15 gram. Gejala pada
pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan muntah-muntah) dengan cepat diikuti
kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat
menyebabkan kematian.
BORAKS
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq mempunyai senyawa kimia
Na2B4O7·10H2O atau Na2·8H2O. Merupakan kristal lunak lunak yang
mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks di
masyarakat sangat terkenal, semenjak banyaknya orang yang menyalahgunakan
benda ini pada makanan untuk tujuan pengawetan pada makanan.
Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai
dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Nam
lain dari Borax ada bermacam – macam :
 Natrium Biborat
 Natrium Piroborat
 Natrium Tetraborat
Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih,
pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Dalam bentuk tidak murni,
sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk
air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah
lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).
Google.com/boraks
Pemerintah melarang penggunaan boraks pada makanan. Penggunaan
boraks secara rinci diatur dan dibatasi oleh UU Kesehatan dan Keselamatan
Nasional. Boraks tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis
berlebihan, tetapi ironisnya penggunaan boraks dalam dosis berlebihan sebagai
komponen dalam makanan sudah meluas di seluruh dunia. Mengonsumsi
makanan yang mengandung boraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan
gangguan otak, hati, dan juga ginjal. Jika penggunan dalam jumlah banyak,
boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang
sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun,
kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks
dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan.
Boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan seperti :
 Karak/lèmpèng (kerupuk beras), sebagai komponen pembantu
pembuatan gendar (adonan calon kerupuk)
 Mie instan
 Lontong, sebagai pengeras
 Ketupat, sebagai pengeras
 Bakso, sebagai pengawet dan pengeras
 Kecap, sebagai pengawet
Selain dipakai pembuatan makanan, sebenarnya boraks hanya
diperboleh untuk :
 Mematri logam
 Pembuatan gelas dan enamel
 Pengawet dan anti jamur kayu
 Obat untuk kulit, dalam bentuk salep
 Sebagai antiseptic
 Pembasmi kecoa
 Campuran pembersih
Tindakan Bila terpapar Boraks :
 Bila kontak dengan kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan, sepatu
yang terkontaminasi, cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai
bersih dari boraks. Bila perlu hubungi dokter
 Bila kontak dengan mata, segera cuci mata dengan air yang banyak
atau larutan garam dapur 0,9% (seujung sendok teh garam dapur
dilarutkan dalam segelas air) sambil mata dikedip-kedipkan sampai
bersih dari boraks. Segera hubungi dokter
 Bila tertelan, segera hubungi dokter. Korban yang tidak sadar jangan
dibuat muntah atau diberi minum. Bila terjadi muntah, letakkan posisi
kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah agar muntahan tidak
masuk ke saluran pernafasan
 Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi,
sebelah kiri atau kanan, segera hubungi dokter
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Corong
b. Labu ukur
c. Pipet tetes
d. Gelas piala
e. 2 Botol berwarna
f. Bolpoin
g. Cawan porselin
h. Timbangan digital
i. Sendok teh
Bahan :
a. 0,402 ml Asam Oksalat
b. 0,4 ml Natrium Borax
c. Aquades
IV. CARA KERJA
A. Larutan Asam Oksalat
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil 0,402 gram Asam Oksalat dan taruh di atas cawan porselen yang
ditimbang pada timbangan digital
3. Beri Aquades secukupnya, kemudian aduk sebentar
4. Masukkan ke dalam labu ukur menggunakan bantuan corong
5. Beri Aquades lagi pada cawan porselen supaya sisa Asam Oksalat yang tersisa
ikut terbawa ke labu ukur
6. Ambil aquades dengan gelas piala, kemudian masukkan ke Labu Ukur hingga
batas gari Labu Ukur. Jika menipis dengan garis,gunakan bantuan pipet tetes.
7. Kocok hingga larut, kemudian masukkan ke dalam botol berwarna
8. Tutup botol dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari
B. Larutan Boraks
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil 0,4 gram Natrium Borax dan taruh di atas cawan porselen yang
ditimbang pada timbangan digital
3. Beri Aquades secukupnya, kemudian aduk sebentar
4. Masukkan ke dalam labu ukur menggunakan bantuan corong
5. Beri Aquades lagi pada cawan porselen supaya sisa Natrium Borax yang
tersisa ikut terbawa ke labu ukur
6. Ambil aquades dengan gelas piala, kemudian masukkan ke Labu Ukur hingga
batas gari Labu Ukur. Jika menipis dengan garis,gunakan bantuan pipet tetes.
7. Kocok hingga larut, kemudian masukkan ke dalam botol berwarna
8. Tutup botol dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari
V. TABEL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
a. TABEL PENGAMATAN
NO ZAT
BM
(
𝒈𝒓
𝒎𝒐𝒍⁄ )
Massa
(g)
V ( l )
Mol
( 𝒎𝒐𝒍
𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓⁄ )
Konsentrasi dalam
M ( 𝒎𝒐𝒍
𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓⁄ )
1
Asam Oksalat
H2C2O4.2H2O
126 0,40 0,1 0,003194... 0,032
2
Natrium Borax
Na2B4O7.10H2O
381,24 0,4 0,1 0,001049.. 0,01
b. PERHITUNGAN
1. Asam Oksalat
 Mr = 2.Ar H + 2.Ar C + 4.Ar O + 2(2.Ar H + 1.Ar O)
= 2.1 + 2.12 + 4.16 + 2(2.1 + 1.16)
= 2 + 24 + 64 + 32
= 126
 Mol =
𝑚
𝐵𝑀
=
0,402
126
= 0,003194…
 Konsen =
𝑚𝑜𝑙
𝑣
=
0,0031904
0,1
= 0,032
2. Natrium Borax
 Mr = 2.Ar Na + 4.Ar B + 7.Ar O + 10(2.Ar H + 1.Ar O)
= 2.23 + 4.10,81 + 7.16 + 10(2.1 + 1.16)
= 46 + 43,24 + 112 + 180
= 381,24
 Mol =
𝑚
𝐵𝑀
=
0,4
381,24
= 0,001049…
 Konsen =
𝑚𝑜𝑙
𝑣
=
0,001049
0,1
= 0,01
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, terjadi reaksi pencampuran antara Asam Oksalat
dengan Aquades. Dengan mengambil 0,402 gram Asam Oksalat kemudian
ditimbang dalam cawan porselen menggunakan timbangan digital. Kemudian
diberi campuran aquades sedikit saja dengan pipet tetes, diaduk sebentar lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur , ulangi lagi bila asam oksalat belum terlarut
semua. Kemudian tuangkan aquades ke dalam labu uku hingga mencapai batas
labu ukur 100ml. Kemudian kocok labu ukur hingga asam oksalat benar – benar
larut. Ketika dihitung berat molekulnya (BM) adalah 126 dan memiliki
konsentrasi dalam Molaritas sebesar 0,032 m/l yang didapatkan dari pembagian
anatara mol (yang didapatkan dari pembagian massa dan bm) dengan volume.
Sedangkan pada Natrium Boraks memiliki berat molekul (BM) sebesar 381,24
gr/mol dan konsentrasi dalam Moralitasnya sebesar 0,01 m/l , yang diperoleh dari
0,4 gram Na Boraks.
VII. KESIMPULAN
 Konsentrasi moral larutan Asam Oksalat adalah 0,031 yang dibuat dengan 0,402
gram Asam Oksalat dan aquades yang didapatkan dengan permbagian mol dan
volume
 Konsentrasi moral larutan Natrium Boraks adalah 0,01 yang dibuat dengan 0,4
gram Natrium Boraks dan aquades yang didapatkan dengan permbagian mol dan
volume
VIII. DAFTAR PUSTAKA
http://chemist-try.blogspot.com/2012/10/larutan-standar-primer-dan-
sekunder_9913.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_oksalat
http://kimiaanalis.blogspot.com/2011/12/asam-oksalat-h2c2o42h2o.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Boraks
http://urip.wordpress.com/2012/10/16/boraks-rumus-kimia-rumus-struktur-dan-
cara-menggambarkannya/
http://www.jombangkab.go.id/e-gov/satkerda/page/1.2.6.2/borax.htm
http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/
BPK Praktek Kimia Dasar I

More Related Content

What's hot

Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometriandi septi
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2 mila_indriani
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)aufia w
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 

Similar to Laporan larutan standar primer

Airis mineral
Airis mineralAiris mineral
Airis mineralrockdukun
 
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalase
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalasepengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalase
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalasePriscillia Vinda
 
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalAir Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalSony Suwasono
 
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.doc
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.docmakalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.doc
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.docYasarAl1
 
Keseimbangan asam bas
Keseimbangan asam basKeseimbangan asam bas
Keseimbangan asam basHilda Lamtia
 
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariAplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariFatiya Robbaniyah
 
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalAir Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalSony Suwasono
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxRahmat Hidayat
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Presentation urine
Presentation urinePresentation urine
Presentation urineDae Liya
 
Meneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada MakananMeneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada MakananPriscillia Vinda
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 

Similar to Laporan larutan standar primer (20)

Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Airis mineral
Airis mineralAiris mineral
Airis mineral
 
Bab ii amami
Bab ii amamiBab ii amami
Bab ii amami
 
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalase
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalasepengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalase
pengaruh inhibitor terhadap cara kerja enzim katalase
 
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalAir Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
 
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.doc
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.docmakalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.doc
makalah kimia 12 ipa untuk sma sederajat.doc
 
Keseimbangan asam bas
Keseimbangan asam basKeseimbangan asam bas
Keseimbangan asam bas
 
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariAplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan FungsionalAir Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
Air Minum Yang Aman, Sehat dan Fungsional
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Presentation urine
Presentation urinePresentation urine
Presentation urine
 
Toyalife, 0857-1619-4600 (Im3)
Toyalife, 0857-1619-4600 (Im3)Toyalife, 0857-1619-4600 (Im3)
Toyalife, 0857-1619-4600 (Im3)
 
Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4
 
Sanitasi Air
Sanitasi AirSanitasi Air
Sanitasi Air
 
Meneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada MakananMeneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Aplikasi Sifat Koligatif Larutan
Aplikasi Sifat Koligatif LarutanAplikasi Sifat Koligatif Larutan
Aplikasi Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 

More from aji indras

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kainaji indras
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...aji indras
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...aji indras
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatoraji indras
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILaji indras
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINaji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"aji indras
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2aji indras
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)aji indras
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAaji indras
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimahaji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2aji indras
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanjiaji indras
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Airaji indras
 

More from aji indras (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Laporan larutan standar primer

  • 1. I. TUJUAN 1. Membuat larutan standart Asam Oksalat 2. Membuat larutan standart Borax II. DASAR TEORI LARUTAN Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan larutan. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang berbeda jenis. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat yang terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute (terlarut). Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat. Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan adalah molaritas, , normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume, jumlah mol zat pelarut per volume. Berdasarkan banyak jenis zat yang menyusun larutan, dikenal larutan biner (tersusun dari dua jenis zat), larutan terner (3 jenis zat penyusun), larutan kuartener (4 jenis zat penyusun). Menurut sifat hantaran listriknya, dikenal larutan elektrolit (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik), dan larutan elektrolit (larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik). LARUTAN STANDAR Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer bila larutan standart tersebut tidak memerlukan standarisasi serta larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah
  • 2. sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi (Day, Underwood, 1999). Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara menitrasi dengan larutan standar primer (John, Kenkel, 2003). Pengenceran adalah proses penambahan pelarut yang tidak diikuti terjadinya reaksi kimia sehingga berlaku hukum kekekalan mol. Zat cair yang larut satu sama lain disebut saling bercampur. Bila kedua zat cair mempunyai ikatan polar akan saling melarut. Dua zat cair nonpolar saling melarut juga satu sama lain. Tetapi zat cair polar dengan zat cair nonpolar saling tidak bercampur, dan akan terpisah jadi dua lapisan (Dr. Hamzar Suyani, M.Sc dan Drs. Zaimi, Ms, 2001). Adapun syarat – syarat zat standar primer :  Mempunyai kemurnian yang tinggi, dapat dikeringkan  Zat tidak higroskopis (menyerap uap air)  Berat ekivalen yang tinggi  Membentuk reaksi yang sempurna Pembuatan larutan standar primer pada prinsipnya dengan menimbang zat yang selanjutya diencerkan dengan pelarut dan volume tertentu sehingga didapatkan larutan standar primer dengan konsentrasi yang diinginkan. 1. Jumlah zat tertentu = 𝑚 (𝑔𝑟) 𝐵𝑀 m = massa zat dalam gram BM = berat molekul 2. Konsentrasi dalam molar = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑙) M = 𝑀𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
  • 3. ASAM OKSALAT Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat(CaOOC- COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan. Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal, larut dalam air (8% pada 10o C) dan larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat. google.com/search/asam+oksalat Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh
  • 4. bahan pangan lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan berat badan. Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kalium oksalat dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15 gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian. BORAKS Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq mempunyai senyawa kimia Na2B4O7·10H2O atau Na2·8H2O. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks di masyarakat sangat terkenal, semenjak banyaknya orang yang menyalahgunakan benda ini pada makanan untuk tujuan pengawetan pada makanan. Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Nam lain dari Borax ada bermacam – macam :  Natrium Biborat  Natrium Piroborat  Natrium Tetraborat Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).
  • 5. Google.com/boraks Pemerintah melarang penggunaan boraks pada makanan. Penggunaan boraks secara rinci diatur dan dibatasi oleh UU Kesehatan dan Keselamatan Nasional. Boraks tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis berlebihan, tetapi ironisnya penggunaan boraks dalam dosis berlebihan sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di seluruh dunia. Mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan juga ginjal. Jika penggunan dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan. Boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan seperti :  Karak/lèmpèng (kerupuk beras), sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon kerupuk)  Mie instan  Lontong, sebagai pengeras  Ketupat, sebagai pengeras  Bakso, sebagai pengawet dan pengeras  Kecap, sebagai pengawet Selain dipakai pembuatan makanan, sebenarnya boraks hanya diperboleh untuk :  Mematri logam  Pembuatan gelas dan enamel  Pengawet dan anti jamur kayu  Obat untuk kulit, dalam bentuk salep  Sebagai antiseptic  Pembasmi kecoa  Campuran pembersih Tindakan Bila terpapar Boraks :  Bila kontak dengan kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan, sepatu yang terkontaminasi, cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari boraks. Bila perlu hubungi dokter  Bila kontak dengan mata, segera cuci mata dengan air yang banyak atau larutan garam dapur 0,9% (seujung sendok teh garam dapur
  • 6. dilarutkan dalam segelas air) sambil mata dikedip-kedipkan sampai bersih dari boraks. Segera hubungi dokter  Bila tertelan, segera hubungi dokter. Korban yang tidak sadar jangan dibuat muntah atau diberi minum. Bila terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah agar muntahan tidak masuk ke saluran pernafasan  Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi, sebelah kiri atau kanan, segera hubungi dokter III. ALAT DAN BAHAN Alat : a. Corong b. Labu ukur c. Pipet tetes d. Gelas piala e. 2 Botol berwarna f. Bolpoin g. Cawan porselin h. Timbangan digital i. Sendok teh Bahan : a. 0,402 ml Asam Oksalat b. 0,4 ml Natrium Borax c. Aquades IV. CARA KERJA A. Larutan Asam Oksalat 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ambil 0,402 gram Asam Oksalat dan taruh di atas cawan porselen yang ditimbang pada timbangan digital 3. Beri Aquades secukupnya, kemudian aduk sebentar 4. Masukkan ke dalam labu ukur menggunakan bantuan corong 5. Beri Aquades lagi pada cawan porselen supaya sisa Asam Oksalat yang tersisa ikut terbawa ke labu ukur 6. Ambil aquades dengan gelas piala, kemudian masukkan ke Labu Ukur hingga batas gari Labu Ukur. Jika menipis dengan garis,gunakan bantuan pipet tetes. 7. Kocok hingga larut, kemudian masukkan ke dalam botol berwarna 8. Tutup botol dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari
  • 7. B. Larutan Boraks 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ambil 0,4 gram Natrium Borax dan taruh di atas cawan porselen yang ditimbang pada timbangan digital 3. Beri Aquades secukupnya, kemudian aduk sebentar 4. Masukkan ke dalam labu ukur menggunakan bantuan corong 5. Beri Aquades lagi pada cawan porselen supaya sisa Natrium Borax yang tersisa ikut terbawa ke labu ukur 6. Ambil aquades dengan gelas piala, kemudian masukkan ke Labu Ukur hingga batas gari Labu Ukur. Jika menipis dengan garis,gunakan bantuan pipet tetes. 7. Kocok hingga larut, kemudian masukkan ke dalam botol berwarna 8. Tutup botol dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari V. TABEL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN a. TABEL PENGAMATAN NO ZAT BM ( 𝒈𝒓 𝒎𝒐𝒍⁄ ) Massa (g) V ( l ) Mol ( 𝒎𝒐𝒍 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓⁄ ) Konsentrasi dalam M ( 𝒎𝒐𝒍 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓⁄ ) 1 Asam Oksalat H2C2O4.2H2O 126 0,40 0,1 0,003194... 0,032 2 Natrium Borax Na2B4O7.10H2O 381,24 0,4 0,1 0,001049.. 0,01 b. PERHITUNGAN 1. Asam Oksalat  Mr = 2.Ar H + 2.Ar C + 4.Ar O + 2(2.Ar H + 1.Ar O) = 2.1 + 2.12 + 4.16 + 2(2.1 + 1.16) = 2 + 24 + 64 + 32 = 126
  • 8.  Mol = 𝑚 𝐵𝑀 = 0,402 126 = 0,003194…  Konsen = 𝑚𝑜𝑙 𝑣 = 0,0031904 0,1 = 0,032 2. Natrium Borax  Mr = 2.Ar Na + 4.Ar B + 7.Ar O + 10(2.Ar H + 1.Ar O) = 2.23 + 4.10,81 + 7.16 + 10(2.1 + 1.16) = 46 + 43,24 + 112 + 180 = 381,24  Mol = 𝑚 𝐵𝑀 = 0,4 381,24 = 0,001049…  Konsen = 𝑚𝑜𝑙 𝑣 = 0,001049 0,1 = 0,01
  • 9. VI. PEMBAHASAN Pada percobaan ini, terjadi reaksi pencampuran antara Asam Oksalat dengan Aquades. Dengan mengambil 0,402 gram Asam Oksalat kemudian ditimbang dalam cawan porselen menggunakan timbangan digital. Kemudian diberi campuran aquades sedikit saja dengan pipet tetes, diaduk sebentar lalu dimasukkan ke dalam labu ukur , ulangi lagi bila asam oksalat belum terlarut semua. Kemudian tuangkan aquades ke dalam labu uku hingga mencapai batas labu ukur 100ml. Kemudian kocok labu ukur hingga asam oksalat benar – benar larut. Ketika dihitung berat molekulnya (BM) adalah 126 dan memiliki konsentrasi dalam Molaritas sebesar 0,032 m/l yang didapatkan dari pembagian anatara mol (yang didapatkan dari pembagian massa dan bm) dengan volume. Sedangkan pada Natrium Boraks memiliki berat molekul (BM) sebesar 381,24 gr/mol dan konsentrasi dalam Moralitasnya sebesar 0,01 m/l , yang diperoleh dari 0,4 gram Na Boraks. VII. KESIMPULAN  Konsentrasi moral larutan Asam Oksalat adalah 0,031 yang dibuat dengan 0,402 gram Asam Oksalat dan aquades yang didapatkan dengan permbagian mol dan volume  Konsentrasi moral larutan Natrium Boraks adalah 0,01 yang dibuat dengan 0,4 gram Natrium Boraks dan aquades yang didapatkan dengan permbagian mol dan volume