SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 1
Pencelupan CDP-Poliester dg ZW Kationik-Dispersi
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud : mencelup kain CDP secara merata dengan menggunakan zat warna dispersi, zat
warna kationik, dan zat warna campuran dispersi dan kationik.
Tujuan : mengetahui dan membandingkan hasil pencelupan sesuai dengan variasi-variasi yang
dilakukan pada pencelupan.
II. TEORI DASAR
Serat CDP merupakan serat poliester yang sudah dimodifikasi, yang telah diberi komponen
tambahan. Serat CDP dibuat dari kopolimerisasi komponen yang dapat mengikat zat warna kation.
Komponen ketiga tersebut antara lain adalah asam sulfoisoftalat. Komponen ketiga ditambahkan pada
asam tereftalat dan etilena glikol sebagai komponen utama dari polimer poliester. Dengan
ditambahkannya zat tersebut, maka sifat kimia dan fisika poliester berubah sehingga memiliki afinitas
terhadap zat warna kation dan zat warna dispersi.
n HO–CH2–CH2–OH + (n-x) HOOC COOH + x HOOC COOH
HO-CH2-CH2-O-C C-O-CH2-CH2-O-C C-O-R + n H2O
Sifat yang dimiliki serat CDP antara lain adalah :
- Karena adanya penambahan komponen ketiga, derajat orientasi dan derajat kristalinitas menurun
sehingga kekuatan dan titik lelehnya menurun pula.
- CDP memiliki sifat anti pilling, hal ini dikarenakan kekuatan gesekan filamen CDP relatif lebih
rendah daripada poliester biasa. Serat yang putus karena gesekan tidak akan membentuk pilling
karena kekuatan serat yang rendah, sehingga serat tersebut mudah lepas.
- CDP mempunyai daya mulur lebih rendah dari serat poliester biasa, tetapi lebih tinggi dari serat
wol.
- Serat CDP tahan terhadap asam lemah tetapi akan terhidrolisa pada asam kuat.
- Serat CDP tahan terhadap alkali lemah pada suhu kamar, tetapi jika suhu dinaikkan sampai suhu
mendidih atau lebih akan menurunkan kekuatan serat CDP. Serat CDP akan cepat rusak bila
dikerjakan dengan alkali kuat pada suhu dan tekanan tinggi.
- Pengerjaan dengan waktu lama dengan eduktor akan menurunkan kekuatan serat, sedangkan
ketahanan terhadap oksidator cukup baik.
Zat warna dispersi adalah zat warna yang memiliki kelarutan dalam air sedikit sekali dan
merupakan larutan dispersi. Zat warna dispersi merupakan senyawa azo atau antrakuinon dengan berat
molekul kecil dan tidak mengandung gugus pelarut. Dalam perdagangan zat warna dispersi merupakan
senyawa-senyawa aromatik yang mengandung gugus amina atau hidroksil yang berfungsi sebagai donor
atom hidrogen untuk mengadakan ikatan dengan gugus karbonil dalam serat. Nama-nama zat warna
dispersi dalam perdagangan antara lain : Celliton, Dispersol, Setacyl, Artysil, Cibacet dll.
SO3H
O O
SO3H
O O
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 2
Sifat-sifat yang dimiliki oleh zat warna dispersi adalah :
- Kelarutannya amat kecil dan penyerapannya rendah (hidrofob)
- Meleleh pada suhu diatas 150o
C
- Warna yang dihasilkan cerah
- Kerataan tinggi
- Ketahanan luntur baik
- Mempunyai afinitas terhadap serat hidrofob
Zat warna basa adalah zat warna yang mempunyai muatan positif atau sebagai kation pada
bagian yang berwarna, maka zat warna tersebut disebut juga zat warna kation.
Pada tahun 1856, W.H. Perkin mereaksikan kondensasi senyawa anilin yang belum dimurnikan
untuk membuat senyawa kwinin tetapi didalamnya terdapat pula senyawa berwana yang dapat
mencelup serat sutera atau wol secara langsung.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh zat warna kationik :
- Hasil pencelupannya mempunyai kecerahan dan intensitas yang tinggi.
- Larut dalam alkohol.
- Pada umumnya tidak larut dalam air sehingga akan terjadi penggumpalan.
- Tidak tahan asam kuat dan alkali kuat.
- Ketahanan seinar rendah.
- Ketahanan luntur warna terhadap pencucian baik.
- Mempunyai afinitas terhadap serat CDP, poliakrilat dan serat protein.
CDP dapat dicelup dengan menggunakan zat warna kation karena adanya gugus sulfo isoptealat yang
mempunyai muatan positif sehingga dapat bereaksi dengan zat warna basa yang bermuatan negatif.
III. PERCOBAAN
A. Alat dan bahan
- Gelas piala 100 ml
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Mesin HT
- Termometer
- Pengaduk kaca
- Kasa dan bunsen
B. Resep
1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse
Resep pencelupan :
Zat warna disperse : 1 %
Asam asetat 30 % : 2 ml/L
pendispersi : 1 ml/L
NaCl : 0,25 g/L
Vlot 1 : 20
Resep pencucian reduksi :
NaOH : 1 g/L
Na2S2O4 : 1 g/L
Vlot 1 : 20
70 0
C ; 10 menit
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 3
2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik
Resep pencelupan :
Zat warna kationik : 1 %
Asam asetat 30 % : 2 ml/L
Pembasah : 1 ml/L
NaCl : 0,25 g/L
Vlot 1 : 20
Resep pencucian sabun :
Sabun : 1 g/L
Na2CO3 : 1 g/L
Vlot 1 : 20
70 0
C ; 10 menit
3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik
Resep pencelupan :
Zat warna disperse : 1 %
Zat warna kationik : 1 %
Asam asetat 30 % : 2 ml/L
pendispersi : 1 ml/L
NaCl : 0,25 g/L
Vlot 1 : 20
Resep pencucian sabun :
Sabun : 1 g/L
Na2CO3 : 1 g/L
Vlot 1 : 20
70 0
C ; 10 menit
C. Fungsi Zat
 ZW disperse untuk mewarnai kain poliester dan sedikit mearnai CDP.
 ZW kationik untuk mewarnai kain CDP.
 Pendispersi untuk mendispersikan ZW disperse.
 Asam asetat pemberi suasana asam (pH 4 –5).
 Pembasah  menurunkan tegangan antar muka dan percepat pembasahan kain.
 NaCl  meningkatkan afinitas ZW dan mencegah CDP terhidrolisis pada suhu
tinggi.
 Na2S2O4 & NaOH menghilangkan sisa ZW disperse yang tidak terfiksasi dan menetralkan sisa
asam yang tertinggal dalam serat.
 Na2CO3 & sabun  menghilangkan sisa ZW kationik yang tidak terfiksasi.
D. Cara Kerja
1) Timbang berat bahan dan hitung kebutuhan zat untuk masing-masing resep
2) Siapkan peralatan dan bersihkan dari kotoran serta ZW lain
3) Masukkan zat dalam larutan di tabung rapid celup sesuai urutan pada skema proses
4) Lakukan proses pemnasan dengan mesin HT sesuai masing-masing skema resep
5) Setelah selesai, dinginkan tabung rapid dan keluarkan kain
6) Lakukan proses pencucian
7) Bilas lalu keringkan
8) Evaluasi
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 4
E. Diagram Alir
F. Skema Proses
1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse
2. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse
3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse
Resep 1: pencelupan
Pol-CDP dg ZW Disp
Resep 2: pencelupan
CDP dg ZW Kationik
Resep 3: pencelupan
Pol-CDP dg ZW Disp-Kationik
Pencelupan
Cuci reduksi
Bilas ; Keringkan
Evaluasi
Pencelupan
Cuci sabun
Bilas ; Keringkan
Evaluasi
Pencelupan
Cuci sabun
Bilas ; Keringkan
Evaluasi
30
0
C
60
0
C
100
0
C
10 ‘ 10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘
Bahan
Asam
Pemb
NaCl ZW
30
0
C
60
0
C
130
0
C
10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘
Bahan
Asam
ZW disp
NaCl
30
0
C
60
0
C
130
0
C
10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘
Bahan
Asam
ZW disp
ZW ktion
pendisp
NaCl
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 5
IV. PERHITUNGAN RESEP
1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse
Resep pencelupan :
Berat bahan =
Volume larutan = 20 x
Zat warna disperse = 1 %
Asam asetat 30 % = 2 ml/L
pendispersi = 1 ml/L
NaCl = 0,25 g/L
Resep pencucian reduksi :
Volume larutan = 20 x
NaOH = 1 g/L
Na2S2O4 = 1 g/L
2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik
Resep pencelupan :
Berat bahan = 9,85 g
Volume larutan = 20 x 9,85 g = 197 ml
Zat warna kationik = 1 % x 9,85 g = 0,0985 g
Asam asetat 30 % = 2 ml/L x 0,2 L = 0,4 ml
Pembasah = 1 ml/L x 0,2 L = 0,2 ml
NaCl = 0,25 g/L x 0,2 L = 0,05 g
Resep pencucian sabun :
Volume larutan = 20 x 9,85 g = 197 ml
Sabun = 1 g/L x 0,2 L = 0,2 g
Na2CO3 = 1 g/L x 0,2 L = 0,2 gl
3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik
Resep pencelupan :
Berat bahan = 9,85 g
Volume larutan = 20 x
Zat warna disperse = 1 %
Zat warna kationik = 1 %
Asam asetat 30 % = 2 ml/L
Pendispersi = 1 ml/L
NaCl = 0,25 g/L
Resep pencucian sabun :
Volume larutan = 20 x
Sabun = 1 g/L
Na2CO3 = 1 g/L
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 6
V. HASIL PENCELUPAN
1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse (poliester)
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 7
Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse (CDP)
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 8
2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 9
3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik (poliester)
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 10
Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik (CDP)
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 11
VI. DISKUSI
Pada praktikum ini yang berusaha dicari tahu sifat dan mekanisme pecelupan terhadap kain CDP.
Karena kain CDP merupakan modifikasi poliester maka praktikan coba membandingkan hasil pencelupan
dengan sifat asalnya, yakni poliester itu sendiri. Oleh karena itu ada resep 1 dan 3 disertakan kain
poliester dalam pencelupan.
Dari segi struktur molekul, serat CDP lebih longgar daripada serat poliester karena derajat
kristalinitasnya lebih kecil. Hal ini karena keberadaan gugus sulfon yang sengaja dimasukkan untuk
mampu berikatan ionik dengan ZW kationik membentuk anion.
Karena adanya gugus sulfon ini, maka struktur CDP lebih longgar dan derajat krisralinitanya kecil,
maka serat CDP kekuatannya lebih kecil daripada serat poliester dan lebih rentan terhadap reduktor.
Oleh karena itu pada akhir proses pencelupan terhadap serat CDP tidak dilakukan cuci reduksi hanya cuci
sabun saja. Namun sifat hidrofilnya meningkat dan lebih nyaman dipakai karena lebih mampu menyerap
keringat daripada serat poliester.
Serat CDP masih bisa dicelup dengan ZW disperse dengan mekanisme yang serupa yakni
memerlukan suhu tinggi pada larutan celup agar mampu mengembangkan serat sehingga ZW mampu
berdifusi kedalam serat dengan sempurna, karena struturnya lebih longgar maka suhunya pun sedikit
lebih rendah daripada suhu celup poliester (100-130 0
C).
Dan hasil celupan serat CDP dan poliester dengan ZW disperse ini memiliki ketahanan luntur yang
lebih rendah bagi serat CDP daripada ketahanan luntur terhadap serat poliester karena serat CDP
memiliki sifat hidrofil yang lebih besar daripada poliester. Serta ketuaan warna serat CDP juga lebih
rendah daripada serat poliester, karena gaya tarik sesama zat hidrofob seperti serat poliester dengan
molekul ZW dispere tidak dimilki oleh serat CDP.
Pencelupan dengan ZW kationik juga memerlukan suhu tinggi pada larutan celup agar ZW kationik
juga mampu berdifusi sempurna ke tengah serat. Oleh karena itu dalam pemilihan ZW kationik harus
yang tahan suhu tinggi dan itu berarti molekul ZW lebih besar daripada biasanya.
Pada pencelupan serat CDP dan poliester dengan ZW yang dicampur dari ZW kationik dan disperse
maka hasil pencelupannya akan lebih tua serat CDP. Karena serat CDP mampu berafinitas terhadap ZW
kationik dan disperse, sedangkan serat poliester hanya mampu berafinitas dengan ZW disperse. Hasil
celup demikian juga biasa dikenal dengan istilah “EFEK TUTON” yakn hasil celup pada CDP lebih tua
sehingga memunculkan kesan kain CDP hasil celup seperti kain wol yang juga mampu dicelup dengan ZW
kationik.
Dari ketiga resep, serat CDP akan berwarna paling tua pada resep ketiga. Karena pada resep 1 serat
CDP akan tercelup sebagian ZW disperse yang sebagian besar diserap oleh serat poliester. Pada resep 2
serat CDP menyerap total ZW kationik dan disana tiada serat poliester. Sedangkan pada resep 3 serat
CDP menyerap total ZW kationik dan sebagian ZW disperse dan sekalipun disana ada serat poliester,
serat poliester tidak akan berafinitas dengan ZW kationik karena serat poliester cenderung hidrofob dan
ZW kationik sangat hidrofil.
molekul poliester
molekul CDP
CDP-SO3
-
ZW-NH3
+
Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 12
VII. KESIMPULAN
 CDP tercelup ZW kationik lebih tua daripada poliester, namun tercelup ZW disperse lebih muda
daripada poliester
 Hasil pencelupan terhadap serat CDP terbaik diperoleh dari resep 3
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Teknologi Pengelantangan Pencelupan dan Pencapan, ITT, 1976.
Pengantar Kimia Zat Warna, ITT, 1978.

More Related Content

What's hot

Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifAnalisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanjiaji indras
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2aji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 

What's hot (20)

Identifikasi protein
Identifikasi proteinIdentifikasi protein
Identifikasi protein
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatifAnalisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
Analisa kerusakan serat selulosa scr kualitatif
 
Uji zat warna pada selulosa
Uji zat warna pada selulosaUji zat warna pada selulosa
Uji zat warna pada selulosa
 
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatifAnalisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
 
Tc2
Tc2Tc2
Tc2
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 
Scouring
ScouringScouring
Scouring
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Proses pengelantangan
Proses pengelantanganProses pengelantangan
Proses pengelantangan
 
Celup nilon asam
Celup nilon   asamCelup nilon   asam
Celup nilon asam
 
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tcLap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
Sutera
SuteraSutera
Sutera
 
Lap air proses
Lap air prosesLap air proses
Lap air proses
 
Lap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftolLap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftol
 

Viewers also liked

Makalah celup iii
Makalah celup iiiMakalah celup iii
Makalah celup iiiEtsha
 
TANNEX® NOVECO Green Solutions
TANNEX® NOVECO Green SolutionsTANNEX® NOVECO Green Solutions
TANNEX® NOVECO Green Solutionspattarachat
 
latest development in wetprocessing
latest development in wetprocessinglatest development in wetprocessing
latest development in wetprocessingSrinivasan Ramesh
 
Dyeing of acrylic fibre
Dyeing of acrylic fibreDyeing of acrylic fibre
Dyeing of acrylic fibreAdane Nega
 
Innovations in textile processing
Innovations in textile processingInnovations in textile processing
Innovations in textile processingSanjiv Kamat
 
Scouring process in textile processing
Scouring process in textile processingScouring process in textile processing
Scouring process in textile processingFarhan ullah baig
 
Method of reducing water consumption in textile
Method of reducing water consumption in textileMethod of reducing water consumption in textile
Method of reducing water consumption in textileMd. Mazadul Hasan Shishir
 
Water free dyeing technology
Water free dyeing technologyWater free dyeing technology
Water free dyeing technologySalman Zaki
 
Environmental friendly processing of textile fibres
Environmental friendly processing of textile fibresEnvironmental friendly processing of textile fibres
Environmental friendly processing of textile fibresmona verma
 
Leveling agents chemistry and Performance
Leveling agents chemistry and PerformanceLeveling agents chemistry and Performance
Leveling agents chemistry and PerformanceVignesh Dhanabalan
 

Viewers also liked (14)

Makalah celup iii
Makalah celup iiiMakalah celup iii
Makalah celup iii
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
TANNEX® NOVECO Green Solutions
TANNEX® NOVECO Green SolutionsTANNEX® NOVECO Green Solutions
TANNEX® NOVECO Green Solutions
 
latest development in wetprocessing
latest development in wetprocessinglatest development in wetprocessing
latest development in wetprocessing
 
Dyeing of acrylic fibre
Dyeing of acrylic fibreDyeing of acrylic fibre
Dyeing of acrylic fibre
 
Innovations in textile processing
Innovations in textile processingInnovations in textile processing
Innovations in textile processing
 
Scouring process in textile processing
Scouring process in textile processingScouring process in textile processing
Scouring process in textile processing
 
Method of reducing water consumption in textile
Method of reducing water consumption in textileMethod of reducing water consumption in textile
Method of reducing water consumption in textile
 
Water free dyeing technology
Water free dyeing technologyWater free dyeing technology
Water free dyeing technology
 
scouring and bleaching
scouring and bleaching scouring and bleaching
scouring and bleaching
 
Environmental friendly processing of textile fibres
Environmental friendly processing of textile fibresEnvironmental friendly processing of textile fibres
Environmental friendly processing of textile fibres
 
Leveling agents chemistry and Performance
Leveling agents chemistry and PerformanceLeveling agents chemistry and Performance
Leveling agents chemistry and Performance
 
Water Saving Technology in Textile
Water Saving Technology  in TextileWater Saving Technology  in Textile
Water Saving Technology in Textile
 
Scouring
ScouringScouring
Scouring
 

Similar to Celup cdp zw kationik (20)

Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Lap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdpLap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdp
 
Lap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdpLap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdp
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Celup poliester disperse pengaruh hs
Celup poliester   disperse pengaruh hsCelup poliester   disperse pengaruh hs
Celup poliester disperse pengaruh hs
 
Celup poliester disperse pengaruh hs
Celup poliester   disperse pengaruh hsCelup poliester   disperse pengaruh hs
Celup poliester disperse pengaruh hs
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Celup nilon asam
Celup nilon   asamCelup nilon   asam
Celup nilon asam
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Uas basaq
Uas basaqUas basaq
Uas basaq
 
Uas basaq
Uas basaqUas basaq
Uas basaq
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Celup poliester disperse pengaruh hs
Celup poliester   disperse pengaruh hsCelup poliester   disperse pengaruh hs
Celup poliester disperse pengaruh hs
 
Uas basaq
Uas basaqUas basaq
Uas basaq
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Celup cdp zw kationik

  • 1. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 1 Pencelupan CDP-Poliester dg ZW Kationik-Dispersi I. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : mencelup kain CDP secara merata dengan menggunakan zat warna dispersi, zat warna kationik, dan zat warna campuran dispersi dan kationik. Tujuan : mengetahui dan membandingkan hasil pencelupan sesuai dengan variasi-variasi yang dilakukan pada pencelupan. II. TEORI DASAR Serat CDP merupakan serat poliester yang sudah dimodifikasi, yang telah diberi komponen tambahan. Serat CDP dibuat dari kopolimerisasi komponen yang dapat mengikat zat warna kation. Komponen ketiga tersebut antara lain adalah asam sulfoisoftalat. Komponen ketiga ditambahkan pada asam tereftalat dan etilena glikol sebagai komponen utama dari polimer poliester. Dengan ditambahkannya zat tersebut, maka sifat kimia dan fisika poliester berubah sehingga memiliki afinitas terhadap zat warna kation dan zat warna dispersi. n HO–CH2–CH2–OH + (n-x) HOOC COOH + x HOOC COOH HO-CH2-CH2-O-C C-O-CH2-CH2-O-C C-O-R + n H2O Sifat yang dimiliki serat CDP antara lain adalah : - Karena adanya penambahan komponen ketiga, derajat orientasi dan derajat kristalinitas menurun sehingga kekuatan dan titik lelehnya menurun pula. - CDP memiliki sifat anti pilling, hal ini dikarenakan kekuatan gesekan filamen CDP relatif lebih rendah daripada poliester biasa. Serat yang putus karena gesekan tidak akan membentuk pilling karena kekuatan serat yang rendah, sehingga serat tersebut mudah lepas. - CDP mempunyai daya mulur lebih rendah dari serat poliester biasa, tetapi lebih tinggi dari serat wol. - Serat CDP tahan terhadap asam lemah tetapi akan terhidrolisa pada asam kuat. - Serat CDP tahan terhadap alkali lemah pada suhu kamar, tetapi jika suhu dinaikkan sampai suhu mendidih atau lebih akan menurunkan kekuatan serat CDP. Serat CDP akan cepat rusak bila dikerjakan dengan alkali kuat pada suhu dan tekanan tinggi. - Pengerjaan dengan waktu lama dengan eduktor akan menurunkan kekuatan serat, sedangkan ketahanan terhadap oksidator cukup baik. Zat warna dispersi adalah zat warna yang memiliki kelarutan dalam air sedikit sekali dan merupakan larutan dispersi. Zat warna dispersi merupakan senyawa azo atau antrakuinon dengan berat molekul kecil dan tidak mengandung gugus pelarut. Dalam perdagangan zat warna dispersi merupakan senyawa-senyawa aromatik yang mengandung gugus amina atau hidroksil yang berfungsi sebagai donor atom hidrogen untuk mengadakan ikatan dengan gugus karbonil dalam serat. Nama-nama zat warna dispersi dalam perdagangan antara lain : Celliton, Dispersol, Setacyl, Artysil, Cibacet dll. SO3H O O SO3H O O
  • 2. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 2 Sifat-sifat yang dimiliki oleh zat warna dispersi adalah : - Kelarutannya amat kecil dan penyerapannya rendah (hidrofob) - Meleleh pada suhu diatas 150o C - Warna yang dihasilkan cerah - Kerataan tinggi - Ketahanan luntur baik - Mempunyai afinitas terhadap serat hidrofob Zat warna basa adalah zat warna yang mempunyai muatan positif atau sebagai kation pada bagian yang berwarna, maka zat warna tersebut disebut juga zat warna kation. Pada tahun 1856, W.H. Perkin mereaksikan kondensasi senyawa anilin yang belum dimurnikan untuk membuat senyawa kwinin tetapi didalamnya terdapat pula senyawa berwana yang dapat mencelup serat sutera atau wol secara langsung. Sifat-sifat yang dimiliki oleh zat warna kationik : - Hasil pencelupannya mempunyai kecerahan dan intensitas yang tinggi. - Larut dalam alkohol. - Pada umumnya tidak larut dalam air sehingga akan terjadi penggumpalan. - Tidak tahan asam kuat dan alkali kuat. - Ketahanan seinar rendah. - Ketahanan luntur warna terhadap pencucian baik. - Mempunyai afinitas terhadap serat CDP, poliakrilat dan serat protein. CDP dapat dicelup dengan menggunakan zat warna kation karena adanya gugus sulfo isoptealat yang mempunyai muatan positif sehingga dapat bereaksi dengan zat warna basa yang bermuatan negatif. III. PERCOBAAN A. Alat dan bahan - Gelas piala 100 ml - Gelas ukur - Pipet volume - Mesin HT - Termometer - Pengaduk kaca - Kasa dan bunsen B. Resep 1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse Resep pencelupan : Zat warna disperse : 1 % Asam asetat 30 % : 2 ml/L pendispersi : 1 ml/L NaCl : 0,25 g/L Vlot 1 : 20 Resep pencucian reduksi : NaOH : 1 g/L Na2S2O4 : 1 g/L Vlot 1 : 20 70 0 C ; 10 menit
  • 3. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 3 2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik Resep pencelupan : Zat warna kationik : 1 % Asam asetat 30 % : 2 ml/L Pembasah : 1 ml/L NaCl : 0,25 g/L Vlot 1 : 20 Resep pencucian sabun : Sabun : 1 g/L Na2CO3 : 1 g/L Vlot 1 : 20 70 0 C ; 10 menit 3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik Resep pencelupan : Zat warna disperse : 1 % Zat warna kationik : 1 % Asam asetat 30 % : 2 ml/L pendispersi : 1 ml/L NaCl : 0,25 g/L Vlot 1 : 20 Resep pencucian sabun : Sabun : 1 g/L Na2CO3 : 1 g/L Vlot 1 : 20 70 0 C ; 10 menit C. Fungsi Zat  ZW disperse untuk mewarnai kain poliester dan sedikit mearnai CDP.  ZW kationik untuk mewarnai kain CDP.  Pendispersi untuk mendispersikan ZW disperse.  Asam asetat pemberi suasana asam (pH 4 –5).  Pembasah  menurunkan tegangan antar muka dan percepat pembasahan kain.  NaCl  meningkatkan afinitas ZW dan mencegah CDP terhidrolisis pada suhu tinggi.  Na2S2O4 & NaOH menghilangkan sisa ZW disperse yang tidak terfiksasi dan menetralkan sisa asam yang tertinggal dalam serat.  Na2CO3 & sabun  menghilangkan sisa ZW kationik yang tidak terfiksasi. D. Cara Kerja 1) Timbang berat bahan dan hitung kebutuhan zat untuk masing-masing resep 2) Siapkan peralatan dan bersihkan dari kotoran serta ZW lain 3) Masukkan zat dalam larutan di tabung rapid celup sesuai urutan pada skema proses 4) Lakukan proses pemnasan dengan mesin HT sesuai masing-masing skema resep 5) Setelah selesai, dinginkan tabung rapid dan keluarkan kain 6) Lakukan proses pencucian 7) Bilas lalu keringkan 8) Evaluasi
  • 4. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 4 E. Diagram Alir F. Skema Proses 1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse 2. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse 3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse Resep 1: pencelupan Pol-CDP dg ZW Disp Resep 2: pencelupan CDP dg ZW Kationik Resep 3: pencelupan Pol-CDP dg ZW Disp-Kationik Pencelupan Cuci reduksi Bilas ; Keringkan Evaluasi Pencelupan Cuci sabun Bilas ; Keringkan Evaluasi Pencelupan Cuci sabun Bilas ; Keringkan Evaluasi 30 0 C 60 0 C 100 0 C 10 ‘ 10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘ Bahan Asam Pemb NaCl ZW 30 0 C 60 0 C 130 0 C 10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘ Bahan Asam ZW disp NaCl 30 0 C 60 0 C 130 0 C 10 ‘ 15 ‘ 10 ‘ 20 ‘ 30 ‘ 10 ‘ Bahan Asam ZW disp ZW ktion pendisp NaCl
  • 5. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 5 IV. PERHITUNGAN RESEP 1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse Resep pencelupan : Berat bahan = Volume larutan = 20 x Zat warna disperse = 1 % Asam asetat 30 % = 2 ml/L pendispersi = 1 ml/L NaCl = 0,25 g/L Resep pencucian reduksi : Volume larutan = 20 x NaOH = 1 g/L Na2S2O4 = 1 g/L 2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik Resep pencelupan : Berat bahan = 9,85 g Volume larutan = 20 x 9,85 g = 197 ml Zat warna kationik = 1 % x 9,85 g = 0,0985 g Asam asetat 30 % = 2 ml/L x 0,2 L = 0,4 ml Pembasah = 1 ml/L x 0,2 L = 0,2 ml NaCl = 0,25 g/L x 0,2 L = 0,05 g Resep pencucian sabun : Volume larutan = 20 x 9,85 g = 197 ml Sabun = 1 g/L x 0,2 L = 0,2 g Na2CO3 = 1 g/L x 0,2 L = 0,2 gl 3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik Resep pencelupan : Berat bahan = 9,85 g Volume larutan = 20 x Zat warna disperse = 1 % Zat warna kationik = 1 % Asam asetat 30 % = 2 ml/L Pendispersi = 1 ml/L NaCl = 0,25 g/L Resep pencucian sabun : Volume larutan = 20 x Sabun = 1 g/L Na2CO3 = 1 g/L
  • 6. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 6 V. HASIL PENCELUPAN 1. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse (poliester)
  • 7. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 7 Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse (CDP)
  • 8. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 8 2. Pencelupan CDP dengan ZW kationik
  • 9. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 9 3. Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik (poliester)
  • 10. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 10 Pencelupan poliester-CDP dengan ZW disperse-kationik (CDP)
  • 11. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 11 VI. DISKUSI Pada praktikum ini yang berusaha dicari tahu sifat dan mekanisme pecelupan terhadap kain CDP. Karena kain CDP merupakan modifikasi poliester maka praktikan coba membandingkan hasil pencelupan dengan sifat asalnya, yakni poliester itu sendiri. Oleh karena itu ada resep 1 dan 3 disertakan kain poliester dalam pencelupan. Dari segi struktur molekul, serat CDP lebih longgar daripada serat poliester karena derajat kristalinitasnya lebih kecil. Hal ini karena keberadaan gugus sulfon yang sengaja dimasukkan untuk mampu berikatan ionik dengan ZW kationik membentuk anion. Karena adanya gugus sulfon ini, maka struktur CDP lebih longgar dan derajat krisralinitanya kecil, maka serat CDP kekuatannya lebih kecil daripada serat poliester dan lebih rentan terhadap reduktor. Oleh karena itu pada akhir proses pencelupan terhadap serat CDP tidak dilakukan cuci reduksi hanya cuci sabun saja. Namun sifat hidrofilnya meningkat dan lebih nyaman dipakai karena lebih mampu menyerap keringat daripada serat poliester. Serat CDP masih bisa dicelup dengan ZW disperse dengan mekanisme yang serupa yakni memerlukan suhu tinggi pada larutan celup agar mampu mengembangkan serat sehingga ZW mampu berdifusi kedalam serat dengan sempurna, karena struturnya lebih longgar maka suhunya pun sedikit lebih rendah daripada suhu celup poliester (100-130 0 C). Dan hasil celupan serat CDP dan poliester dengan ZW disperse ini memiliki ketahanan luntur yang lebih rendah bagi serat CDP daripada ketahanan luntur terhadap serat poliester karena serat CDP memiliki sifat hidrofil yang lebih besar daripada poliester. Serta ketuaan warna serat CDP juga lebih rendah daripada serat poliester, karena gaya tarik sesama zat hidrofob seperti serat poliester dengan molekul ZW dispere tidak dimilki oleh serat CDP. Pencelupan dengan ZW kationik juga memerlukan suhu tinggi pada larutan celup agar ZW kationik juga mampu berdifusi sempurna ke tengah serat. Oleh karena itu dalam pemilihan ZW kationik harus yang tahan suhu tinggi dan itu berarti molekul ZW lebih besar daripada biasanya. Pada pencelupan serat CDP dan poliester dengan ZW yang dicampur dari ZW kationik dan disperse maka hasil pencelupannya akan lebih tua serat CDP. Karena serat CDP mampu berafinitas terhadap ZW kationik dan disperse, sedangkan serat poliester hanya mampu berafinitas dengan ZW disperse. Hasil celup demikian juga biasa dikenal dengan istilah “EFEK TUTON” yakn hasil celup pada CDP lebih tua sehingga memunculkan kesan kain CDP hasil celup seperti kain wol yang juga mampu dicelup dengan ZW kationik. Dari ketiga resep, serat CDP akan berwarna paling tua pada resep ketiga. Karena pada resep 1 serat CDP akan tercelup sebagian ZW disperse yang sebagian besar diserap oleh serat poliester. Pada resep 2 serat CDP menyerap total ZW kationik dan disana tiada serat poliester. Sedangkan pada resep 3 serat CDP menyerap total ZW kationik dan sebagian ZW disperse dan sekalipun disana ada serat poliester, serat poliester tidak akan berafinitas dengan ZW kationik karena serat poliester cenderung hidrofob dan ZW kationik sangat hidrofil. molekul poliester molekul CDP CDP-SO3 - ZW-NH3 +
  • 12. Pencelupan CDP dg ZW Kationik | 12 VII. KESIMPULAN  CDP tercelup ZW kationik lebih tua daripada poliester, namun tercelup ZW disperse lebih muda daripada poliester  Hasil pencelupan terhadap serat CDP terbaik diperoleh dari resep 3 VIII. DAFTAR PUSTAKA Teknologi Pengelantangan Pencelupan dan Pencapan, ITT, 1976. Pengantar Kimia Zat Warna, ITT, 1978.