SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PROSES PENGHILANGAN KANJI ( DESIZING )
PADA KAIN KAPAS
I. MAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD
Mempelajari bagaimana mekanisme penghilangan kanji yang terdapat pada bahan
kapas yang berasal dari pertenunan.
B. TUJUAN
1. Membandingkan mekanisme penghilangan kanji cara enzim dengan metode
Exhaust / Perendaman dan metode Pad Batching.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji
cara enzim.
3. Menguasai cara proses penghilangan kanji cara enzim dengan metode Exhaust /
Perendaman dan metode Pad Batching.
4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji dengan uji
penghilangan kanji dan % pengurangan berat.
II. TEORI DASAR
A. PROSES PENGHILANGAN KANJI
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yang
terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan. Proses ini merupakan proses
awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Benang lusi kain tenun biasanya dikanji
untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin dan tahan gesekan
serta tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat.
Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifatsifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust ( perendaman ) dan cara
kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya diharapkan memiliki sifat daya
serap terhadap air dan zat warna yang baik.
Beberapa jenis kanji memiliki sifat khusus misalnya : tepung kanji kristal akan
sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan
dengan amonia pada kondisi alkali, dan kanji CMC ( Karboksimetil selulosa ) akan
larut dalam air panas. Zat penganji sendiri dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu :
1. Kanji yang mudah terdegradasi
2. Kanji yang larut dalam air
3. Kanji yang tidak larut dalam air dan tahan air ( water resistant )

1
Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Kanji
Starch

Karekteristik
Mudah didegradasi

Zat Penghilang Kanji
Enzim

Modifikasi Starch
Akrilat, PVA, CMC, Spec,

Larut dalam air

Oksidator
Penggelembungan dalam air

Modifikasi Starch
Modifikasi akrilat / PES

Tahan air

panas
Netralisasi dan dispersi

Penghilanagn kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi
kanji yang tidak larut menjadi larut. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini
adalah ketepatan pemilihan dan konsentrasi zat penghilang kanji, kondisi proses
seperti pH, suhu, dan waktu, serta metode yang digunakan.
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara :
a. Penghilangan kanji dengan enzim
b. Penghilangan kanji dengan oksidator ( hidrogen peroksida / H2O2 ), amonium
persulfat / ( NH4 )2S2O8 , kalium persulfat / K2S2O8
c. Penghilangan kanji dengan asam ( HCl, H2SO4 )
d. Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH )
e. Penghilangan kanji dengan perendaman air
Beberapa metode penghilangan kanji yaitu :
1. Metode Perendaman / Exhaust
Pada metode ini kain direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan
waktu tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk produksi
dengan kapasitas kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger, winch, jet
dyeing, dll.
2. Metode Pad Batching / rendam-peras-bacam
Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder
kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan
dibacam/diperam sambil diputar selama waktu tertentu, metode ini merupakan
proses semi-kontinyu.
3. Metode Pad Steaming / rendam-peras-kukus
Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder
kemudian diperas dan dikukus pada suhu 105 0 C selama kurang lebih 10 menit,
kemudian dicuci bersih.
B. PROSES PENGHILANGAN KANJI CARA ENZIM

2
Enzim adalah suatu senyawa protein yang dihasilkan oleh jasad renik tertentu
yang mampu menghidrolisa kanji pati, protein, dan lemak. Enzim untuk
menghidrolisa kanji pati disebut enzim amilase, yang dapat dihasilkan oleh malt
( gandum ), pankreas ( jeroan hewan ternak ), dan bakteri. Enzim amilase
meghidrolisa kanji pati/amilum menjadi dekstrin kemudian menjadi glukosa/gula yang
larut dalam air.
Tabel kondisi optimum enzim amilase :
Jenia Amilase
Bacterial Amilase
Pankreatik Amilase
Malt Amilase

pH optimum
6,8
6,8
4,5 – 5,5

Suhu Proses
75 0 C
55 0 C
60 0 C

Konsentrasi
0,5 – 1 g/l
1 – 3 g/l + 5 g/l NaCl
3 – 20 g/l

Pemakaian enzim sangat cocok untuk proses penghilanagn kanji alam yang
terbuat dari kanji pati yang biasa digunakan pada bahan serat alam seperti katun,
rayon maupun campurannya dengan serat sintetik, karena enzim tidak akan
merusak serat karena enzim bekerja sangat spesifik hanya menghidrolisa kanji pati
saja. Metode proses ini biasanya adalah metode rendam-peras-bacam / Pad
Batching, baik Cold Pad Batching maupun Hot Pad Batching. Faktor yang
berpengaruh dalam proses ini adalah konsentrasi enzim, pH, suhu, waktu peram,
dan Wet Pick Up / WPU
III. PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. Metode Exhaust / Perendaman
•

1 buah gelas piala porselin 500 ml

•

1 buah pengaduk kaca

•

1 buah gelas piala 100 ml

•

1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen

•

1 buah timbangan digital

•

1 buah termometer

•

1 lembar bahan kapas

•

0,8 % enzim

•

1 ml/ l pembasah

2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam

3
•

1 buah gelas piala porselin 500 ml

•

1 buah pengaduk kaca

•

1 buah gelas piala 100 ml

•

1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen

•

1 buah timbangan digital

•

1 buah termometer

•

1 lembar bahan kapas

•

10 g/l enzim

•

1 ml/ l pembasah

•

Mesin Padder

B. DIAGRAM ALIR PRAKTEK
1. Metode Exhaust / Perendaman
Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan penghilang kanji sesuai resep

Panaskan larutan penghilang kanji diatas
pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C

Rendam kain pada larutan penghilang kanji

Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan kain
pada suhu stabil 70 0 C selama 1 jam

Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci
dengan air dingin dan dikeringkan

Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji
dan % pengurangan berat

4
2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam
Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan penghilang kanji sesuai resep

Panaskan larutan penghilang kanji diatas
pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C

Rendam peras kain pada larutan penghilang kanji
dengan menggunakan mesin padder WPU 80 %

Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci
dengan air dingin dan dikeringkan

Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji
dan % pengurangan berat
C. RESEP
1. Metode Exhaust / Perendaman
Enzim

= 0,8 %

Pembasah = 1 ml / L
VLOT

= 1 : 20

Suhu

= 70 0 C

Waktu

= 1 jam

2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam
Enzim

= 10 g / l

Pembasah = 1 ml / L
WPU

= 80 %

Suhu

= 70 0 C

Waktu

= 6 jam

5
D. FUNGSI ZAT
Enzim

= zat penghilang kanji

Pembasah

= menurunkan tegangan permukaan bahan, memudahkan bahan
terbasahi

E. PERHITUNGAN RESEP
1. Metode Exhaust / Perendaman
Berat bahan kering (BK)

= 12,7 g

Jumlah larutan (Air)

= VLOT x BK
= 20 x 12,7 g
= 254 g
= 254 ml ( ρ air = 1 g/cm3 )

% (cara perendaman)

= WPU x g/l (cara pad batching)
1000
= 80 x 10
1000
= 0,8 %

Enzim

= 0,8 % x BK
= 0,8 x 12,7 g
100
= 0,1016 g
= 0,1016 g x Faktor Pengenceran
1 gram
= 0,1016 g x 100 ml
1 gram
= 10,16 ml

Pembasah

= 1 ml

x Air x Faktor Pengenceran

1000 ml
= 1 ml

x 254 ml x 100

1000 ml
= 0,254 ml x 100
= 25,4 ml

6
2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam
Berat bahan kering (BK)

= 12,5 g

Jumlah larutan (Air)

= 100 ml

Enzim

= 100 ml x 10 g
1000 ml
= 1 gram

Pembasah

= 100 ml x 1 ml
1000 ml
= 0,1 ml
= ± 1 tetes

F. SKEMA PROSES
1. Metode Exhaust / Perendaman

2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam

7
G. LANGKAH KERJA
1. Metode Exhaust / Perendaman
a. Memotong bahan kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital.
b. Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan
penghilang kanji dalam gelas piala porselin.
Pembuatan Larutan Induk Enzim :
• Mengambil 1 gram enzim ke dalam gelas piala dan mengencerkan hingga
100 ml.
• Mengambil 10,16 ml larutan induk enzim dan memasukkan ke dalam gelas
piala porselin.
• Mengambil 1 gram pembasah ke dalam gelas piala dan mengencerkan
hingga 100 ml.
• Mengambil 25,4 ml larutan pembasah dan memasukkan ke dalam gelas
piala porselin.
• Menambahkan air hingga 254 ml ke dalam gelas piala porselin dan
homogenkan.
c. Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu
70 0 C.
d. Memasukkan bahan/kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah
dipanaskan dan mengaduk agar merata.
e. Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 70 0 C.
f.

Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 700 C
selama 1 jam.

g. Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air
dingin.
h. Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan
larutan Yodium 0,1 N.
2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam
a. Memotong bahan kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital.
b. Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan
penghilang kanji dalam gelas piala porselin.
Pembuatan Larutan Penghilang Kanji :
• Mengambil 1 gram enzim ke dalam gelas piala 100 ml.
• Mengambil 0,1 ml atau 1 tetes pembasah ke dalam gelas piala 100 ml.

8
• Mengencerkan enzim dan pembasah sampai 100 ml dan memindahkan
larutan tersebut ke dalam gelas piala porselin.
c. Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu
70 0 C.
d. Mengisi padder dengan larutan penghilang kanji, kemudian merendam bahan
dan memeras bahan dengan mesin padder.
e. Setelah selesai, menggulung bahan dan membungkusnya di dalam plastik.
f.

Memeram selama 6 jam.

g. Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air
dingin.
h. Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan
larutan Yodium 0,1 N.
IV. DATA PRAKTIKUM
A. METODE EXHAUST / PERENDAMAN
Berat Kain Awal (BK Awal)

= 12,7 g

Berat Kain Akhir (BK Akhir)

= 11 g

Enzim

= 10,16 ml

Pembasah

= 25,4 ml

Larutan / Air

= 254 ml

VLOT

= 1 : 20

Suhu

= 70 0 C

Waktu

= 1 Jam

Tes Penghilangan Kanji

=

% Pengurangan Berat

= 13,38 %

Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 %
BK Awal
= 12,7 g – 11 g x 100 %
12,7 g
= 13,38 %
B. METODE PAD BATCHING / RENDAM-PERAS-BACAM
Berat Kain Awal (BK Awal)

= 12,5 g

Berat Kain Akhir (BK Akhir)

= 10,8 g

Enzim

=1g

Pembasah

= 0,1 ml

Larutan / Air

= 100 ml

9
WPU

= 80 %

Suhu

= 70 0 C

Waktu

= 6 Jam

Tes Penghilangan Kanji

=

% Pengurangan Berat

= 13,6 %

Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 %
BK Awal
= 12,5 g – 10,8 g x 100 %
12,5 g
= 13,6 %
V. DISKUSI
Pada praktikum proses penghilangan kanji ini, tujuan yang ingin dicapai adalah
membandingkan hasil dari proses

penghilangan kanji antara metode Exhaust /

Perendaman dengan metode Pad Batching. Pada metode Exhaust / Perendaman
dengan berat kain awal adalah 12,7 gram digunakan enzim sebanyak 10,16 ml dan
pembasah sebanyak 25,4 ml ( setelah melalui pengenceran dan perhitungan sesuai
resep ) serta larutan yang digunakan sebanyak 254 ml ( hasil kali VLOT dan Berat kain
awal ). Sedangkan pada metode Pad Batching dengan berat kain awal 12,5 gram
digunakan 1 gram enzim dan 0,1 ml pembasah dalam 100 ml larutan penghilang kanji.
Dari dua metode diatas terlihat bahwa larutan penghilang kanji yang digunakan pada
metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada larutan penghilang kanji pada
metode Pad Batching. Begitu juga dengan konsentrasi enzim dan pembasah yang
digunakan. Jumlan enzim dan pembasah pada metode Exhaust /Perendaman lebih
banyak daripada jumlah enzim dan pembasah yang digunakan pada metode Pad
Batching. Akibat dari perbedaan jumlah larutan penghilang kanji ini, maka hasil yang
diperoleh pun berbeda. Persentase (%) pengurangan berat pada metode Exhaust /
Perendaman lebih besar daripada persentase (%) pengurangan berat pad metode Pad
Batching. Keadaan ini terlihat pada saat uji pengurangan berat / uji kuantitatif diperoleh
bahwa berat kain akhir pada metode Exhaust / Perendaman adalah 11 gram dan berat
kain akhir pada metode Pad Batching adalah 11,2 gram. Hal ini berarti jumlah kanji pada
kain yang hilang dengan metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada jumlah
kanji pada kain yang hilang dengan metode Pad Batching. Hasil yang diperoleh
berdasarkan perhitungan adalah % pengurangan berat pada metode Exhaust /
Perendaman adalah 13,38 % sedangkan % pengurangan berat pada metode Pad
Batching adalah 10,4 %.

10
Hasil pengujian ini dilanjutkan dengan tes uji penghilangan kanji dengan larutan
Yodium 0,1 N ( uji kualitatif ). Dengan metode Exhaust / Perendaman kain yang telah
ditetesi larutan Yodium berwarna kuning kecoklatan yang berarti kanji sudah hilang
tetapi masih terdapat sedikit sisa-sisa dekstrin pada kain. Sedangkan dengan metode
Pad Batching kain yang sudah ditetesi larutan Yodium berwarna coklat kekuningan yang
berarti masih ada dekstrin / kanji sudah larut tetapi masih ada pada kain.
Ditinjau dari metodenya sendiri, proses penghilangan kanji dengan metode Pad
Batching memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan pada metode Exhaust /
Perendaman. Sedangkan apabila dilihat dari cara kerjanya, pada metode Pad Batching
diperlukan keahlian dalam mengoperasikan mesin Padder dan praktikan pun harus
memeram gulungan kain selama 6 jam. Sebaliknya pada metode Exhaust / Perendaman
praktikan hanya perlu memanaskan larutan penghilang kanji dan kain selama 1 jam
pada suhu 70

0

C diatas pembakar Bunsen. Uraian diatas menunjukkan bahwa metode

Exhaust / Perendaman lebih praktis daripada metode Pad Batching. Dari cara kerja
masing-masing metode jelas terlihat bahwa kanji yang hilang pada metode Exhaust /
Perendaman lebih banyak daripada kanji yang hilang pada metode Pad Batching. Hal ini
karena pada metode Exhaust / Perendaman proses pemanasan larutannya lebih lama
daripada proses pemanasan larutan pada metode Pad batching.
VI. KESIMPULAN
•

Dilihat dari cara kerja dan waktu yang diperlukan, metode Exhaust / Perendaman
lebih praktis dan singkat daripada metode Pad Batching.

•

Dilihat dari jumlah larutan dan konsentrasi zat yang digunakan, kanji yang hilang
pada metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada pada metode Pad
Batching.

•

Metode Exhaust / Perendaman lebih baik daripada metode Pad Batching terlihat dari
hasil uji penghilangan kanji yaitu :
 Pada metode Exhaust / Perendaman
% pengurangan berat

= 13,38 %

Tes uji penghilang kanji

= kuning kecoklatan

 Pada metode Pad Batching
% pengurangan berat

= 10,4 %

Tes uji penghilang kanji

= coklat kekuningan

11
•

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji adalah konsentrasi
zat penghilang kanji ( enzim dan pembasah ), kondisi proses yang meliputi suhu dan
waktu serta metode yang digunakan.

VII. DAFTAR PUSTAKA

12

More Related Content

What's hot

PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINaji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAaji indras
 
Developments in mercerization3
Developments in mercerization3Developments in mercerization3
Developments in mercerization3rachitseth0692
 

What's hot (20)

Proses pemasakan
Proses pemasakanProses pemasakan
Proses pemasakan
 
Celup cdp zw kationik
Celup cdp   zw kationikCelup cdp   zw kationik
Celup cdp zw kationik
 
Weight reduce
Weight reduceWeight reduce
Weight reduce
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
Deguming sutera zhie
Deguming sutera zhieDeguming sutera zhie
Deguming sutera zhie
 
Lap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdpLap 11.poliester cdp
Lap 11.poliester cdp
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
Celup nilon asam
Celup nilon   asamCelup nilon   asam
Celup nilon asam
 
Weighting sutera
Weighting suteraWeighting sutera
Weighting sutera
 
Laporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikanLaporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikan
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Identifikasi serat 1
Identifikasi serat 1Identifikasi serat 1
Identifikasi serat 1
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Tc 1
Tc 1Tc 1
Tc 1
 
Lap air proses
Lap air prosesLap air proses
Lap air proses
 
Proses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultanProses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultan
 
Bleaching
BleachingBleaching
Bleaching
 
Lap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftolLap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftol
 
Developments in mercerization3
Developments in mercerization3Developments in mercerization3
Developments in mercerization3
 

Similar to PROSES PENGHILANGAN KANJI

Similar to PROSES PENGHILANGAN KANJI (20)

Masak
MasakMasak
Masak
 
Rayon
RayonRayon
Rayon
 
Poliester bleaching
Poliester bleachingPoliester bleaching
Poliester bleaching
 
Ratihsutera
RatihsuteraRatihsutera
Ratihsutera
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Tc 3
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Sutera
SuteraSutera
Sutera
 
Tc2
Tc2Tc2
Tc2
 
Present sempro
Present semproPresent sempro
Present sempro
 
Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
Pengaruh penambahan tepung bengkuang terhadap kadar serat dan
Pengaruh penambahan tepung bengkuang terhadap kadar serat danPengaruh penambahan tepung bengkuang terhadap kadar serat dan
Pengaruh penambahan tepung bengkuang terhadap kadar serat dan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Laporan apik
Laporan apikLaporan apik
Laporan apik
 
Celup poliester dispersi cara ht
Celup poliester dispersi cara htCelup poliester dispersi cara ht
Celup poliester dispersi cara ht
 
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianPengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
Contoh teknologi pengolahan panganpada kelompok bahan pangan
Contoh teknologi pengolahan panganpada kelompok bahan panganContoh teknologi pengolahan panganpada kelompok bahan pangan
Contoh teknologi pengolahan panganpada kelompok bahan pangan
 
Contoh teknologi pengolahan pangan pada kelompok bahan pangan
Contoh teknologi pengolahan pangan pada kelompok bahan panganContoh teknologi pengolahan pangan pada kelompok bahan pangan
Contoh teknologi pengolahan pangan pada kelompok bahan pangan
 
PPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptxPPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PROSES PENGHILANGAN KANJI

  • 1. PROSES PENGHILANGAN KANJI ( DESIZING ) PADA KAIN KAPAS I. MAKSUD DAN TUJUAN A. MAKSUD Mempelajari bagaimana mekanisme penghilangan kanji yang terdapat pada bahan kapas yang berasal dari pertenunan. B. TUJUAN 1. Membandingkan mekanisme penghilangan kanji cara enzim dengan metode Exhaust / Perendaman dan metode Pad Batching. 2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji cara enzim. 3. Menguasai cara proses penghilangan kanji cara enzim dengan metode Exhaust / Perendaman dan metode Pad Batching. 4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji dengan uji penghilangan kanji dan % pengurangan berat. II. TEORI DASAR A. PROSES PENGHILANGAN KANJI Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan. Proses ini merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Benang lusi kain tenun biasanya dikanji untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin dan tahan gesekan serta tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat. Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifatsifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust ( perendaman ) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik. Beberapa jenis kanji memiliki sifat khusus misalnya : tepung kanji kristal akan sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan amonia pada kondisi alkali, dan kanji CMC ( Karboksimetil selulosa ) akan larut dalam air panas. Zat penganji sendiri dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu : 1. Kanji yang mudah terdegradasi 2. Kanji yang larut dalam air 3. Kanji yang tidak larut dalam air dan tahan air ( water resistant ) 1
  • 2. Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Kanji Starch Karekteristik Mudah didegradasi Zat Penghilang Kanji Enzim Modifikasi Starch Akrilat, PVA, CMC, Spec, Larut dalam air Oksidator Penggelembungan dalam air Modifikasi Starch Modifikasi akrilat / PES Tahan air panas Netralisasi dan dispersi Penghilanagn kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi kanji yang tidak larut menjadi larut. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini adalah ketepatan pemilihan dan konsentrasi zat penghilang kanji, kondisi proses seperti pH, suhu, dan waktu, serta metode yang digunakan. Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara : a. Penghilangan kanji dengan enzim b. Penghilangan kanji dengan oksidator ( hidrogen peroksida / H2O2 ), amonium persulfat / ( NH4 )2S2O8 , kalium persulfat / K2S2O8 c. Penghilangan kanji dengan asam ( HCl, H2SO4 ) d. Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH ) e. Penghilangan kanji dengan perendaman air Beberapa metode penghilangan kanji yaitu : 1. Metode Perendaman / Exhaust Pada metode ini kain direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan waktu tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk produksi dengan kapasitas kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger, winch, jet dyeing, dll. 2. Metode Pad Batching / rendam-peras-bacam Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan dibacam/diperam sambil diputar selama waktu tertentu, metode ini merupakan proses semi-kontinyu. 3. Metode Pad Steaming / rendam-peras-kukus Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder kemudian diperas dan dikukus pada suhu 105 0 C selama kurang lebih 10 menit, kemudian dicuci bersih. B. PROSES PENGHILANGAN KANJI CARA ENZIM 2
  • 3. Enzim adalah suatu senyawa protein yang dihasilkan oleh jasad renik tertentu yang mampu menghidrolisa kanji pati, protein, dan lemak. Enzim untuk menghidrolisa kanji pati disebut enzim amilase, yang dapat dihasilkan oleh malt ( gandum ), pankreas ( jeroan hewan ternak ), dan bakteri. Enzim amilase meghidrolisa kanji pati/amilum menjadi dekstrin kemudian menjadi glukosa/gula yang larut dalam air. Tabel kondisi optimum enzim amilase : Jenia Amilase Bacterial Amilase Pankreatik Amilase Malt Amilase pH optimum 6,8 6,8 4,5 – 5,5 Suhu Proses 75 0 C 55 0 C 60 0 C Konsentrasi 0,5 – 1 g/l 1 – 3 g/l + 5 g/l NaCl 3 – 20 g/l Pemakaian enzim sangat cocok untuk proses penghilanagn kanji alam yang terbuat dari kanji pati yang biasa digunakan pada bahan serat alam seperti katun, rayon maupun campurannya dengan serat sintetik, karena enzim tidak akan merusak serat karena enzim bekerja sangat spesifik hanya menghidrolisa kanji pati saja. Metode proses ini biasanya adalah metode rendam-peras-bacam / Pad Batching, baik Cold Pad Batching maupun Hot Pad Batching. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini adalah konsentrasi enzim, pH, suhu, waktu peram, dan Wet Pick Up / WPU III. PRAKTIKUM A. ALAT DAN BAHAN 1. Metode Exhaust / Perendaman • 1 buah gelas piala porselin 500 ml • 1 buah pengaduk kaca • 1 buah gelas piala 100 ml • 1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen • 1 buah timbangan digital • 1 buah termometer • 1 lembar bahan kapas • 0,8 % enzim • 1 ml/ l pembasah 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam 3
  • 4. • 1 buah gelas piala porselin 500 ml • 1 buah pengaduk kaca • 1 buah gelas piala 100 ml • 1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen • 1 buah timbangan digital • 1 buah termometer • 1 lembar bahan kapas • 10 g/l enzim • 1 ml/ l pembasah • Mesin Padder B. DIAGRAM ALIR PRAKTEK 1. Metode Exhaust / Perendaman Timbang kain dan zat sesuai resep Buat larutan penghilang kanji sesuai resep Panaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C Rendam kain pada larutan penghilang kanji Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan kain pada suhu stabil 70 0 C selama 1 jam Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci dengan air dingin dan dikeringkan Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji dan % pengurangan berat 4
  • 5. 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam Timbang kain dan zat sesuai resep Buat larutan penghilang kanji sesuai resep Panaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C Rendam peras kain pada larutan penghilang kanji dengan menggunakan mesin padder WPU 80 % Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci dengan air dingin dan dikeringkan Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji dan % pengurangan berat C. RESEP 1. Metode Exhaust / Perendaman Enzim = 0,8 % Pembasah = 1 ml / L VLOT = 1 : 20 Suhu = 70 0 C Waktu = 1 jam 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam Enzim = 10 g / l Pembasah = 1 ml / L WPU = 80 % Suhu = 70 0 C Waktu = 6 jam 5
  • 6. D. FUNGSI ZAT Enzim = zat penghilang kanji Pembasah = menurunkan tegangan permukaan bahan, memudahkan bahan terbasahi E. PERHITUNGAN RESEP 1. Metode Exhaust / Perendaman Berat bahan kering (BK) = 12,7 g Jumlah larutan (Air) = VLOT x BK = 20 x 12,7 g = 254 g = 254 ml ( ρ air = 1 g/cm3 ) % (cara perendaman) = WPU x g/l (cara pad batching) 1000 = 80 x 10 1000 = 0,8 % Enzim = 0,8 % x BK = 0,8 x 12,7 g 100 = 0,1016 g = 0,1016 g x Faktor Pengenceran 1 gram = 0,1016 g x 100 ml 1 gram = 10,16 ml Pembasah = 1 ml x Air x Faktor Pengenceran 1000 ml = 1 ml x 254 ml x 100 1000 ml = 0,254 ml x 100 = 25,4 ml 6
  • 7. 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam Berat bahan kering (BK) = 12,5 g Jumlah larutan (Air) = 100 ml Enzim = 100 ml x 10 g 1000 ml = 1 gram Pembasah = 100 ml x 1 ml 1000 ml = 0,1 ml = ± 1 tetes F. SKEMA PROSES 1. Metode Exhaust / Perendaman 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam 7
  • 8. G. LANGKAH KERJA 1. Metode Exhaust / Perendaman a. Memotong bahan kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital. b. Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan penghilang kanji dalam gelas piala porselin. Pembuatan Larutan Induk Enzim : • Mengambil 1 gram enzim ke dalam gelas piala dan mengencerkan hingga 100 ml. • Mengambil 10,16 ml larutan induk enzim dan memasukkan ke dalam gelas piala porselin. • Mengambil 1 gram pembasah ke dalam gelas piala dan mengencerkan hingga 100 ml. • Mengambil 25,4 ml larutan pembasah dan memasukkan ke dalam gelas piala porselin. • Menambahkan air hingga 254 ml ke dalam gelas piala porselin dan homogenkan. c. Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C. d. Memasukkan bahan/kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan dan mengaduk agar merata. e. Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 70 0 C. f. Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 700 C selama 1 jam. g. Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air dingin. h. Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan larutan Yodium 0,1 N. 2. Metode Pad Batching / Rendam-Peras-Bacam a. Memotong bahan kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital. b. Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan penghilang kanji dalam gelas piala porselin. Pembuatan Larutan Penghilang Kanji : • Mengambil 1 gram enzim ke dalam gelas piala 100 ml. • Mengambil 0,1 ml atau 1 tetes pembasah ke dalam gelas piala 100 ml. 8
  • 9. • Mengencerkan enzim dan pembasah sampai 100 ml dan memindahkan larutan tersebut ke dalam gelas piala porselin. c. Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 70 0 C. d. Mengisi padder dengan larutan penghilang kanji, kemudian merendam bahan dan memeras bahan dengan mesin padder. e. Setelah selesai, menggulung bahan dan membungkusnya di dalam plastik. f. Memeram selama 6 jam. g. Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air dingin. h. Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan larutan Yodium 0,1 N. IV. DATA PRAKTIKUM A. METODE EXHAUST / PERENDAMAN Berat Kain Awal (BK Awal) = 12,7 g Berat Kain Akhir (BK Akhir) = 11 g Enzim = 10,16 ml Pembasah = 25,4 ml Larutan / Air = 254 ml VLOT = 1 : 20 Suhu = 70 0 C Waktu = 1 Jam Tes Penghilangan Kanji = % Pengurangan Berat = 13,38 % Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 % BK Awal = 12,7 g – 11 g x 100 % 12,7 g = 13,38 % B. METODE PAD BATCHING / RENDAM-PERAS-BACAM Berat Kain Awal (BK Awal) = 12,5 g Berat Kain Akhir (BK Akhir) = 10,8 g Enzim =1g Pembasah = 0,1 ml Larutan / Air = 100 ml 9
  • 10. WPU = 80 % Suhu = 70 0 C Waktu = 6 Jam Tes Penghilangan Kanji = % Pengurangan Berat = 13,6 % Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 % BK Awal = 12,5 g – 10,8 g x 100 % 12,5 g = 13,6 % V. DISKUSI Pada praktikum proses penghilangan kanji ini, tujuan yang ingin dicapai adalah membandingkan hasil dari proses penghilangan kanji antara metode Exhaust / Perendaman dengan metode Pad Batching. Pada metode Exhaust / Perendaman dengan berat kain awal adalah 12,7 gram digunakan enzim sebanyak 10,16 ml dan pembasah sebanyak 25,4 ml ( setelah melalui pengenceran dan perhitungan sesuai resep ) serta larutan yang digunakan sebanyak 254 ml ( hasil kali VLOT dan Berat kain awal ). Sedangkan pada metode Pad Batching dengan berat kain awal 12,5 gram digunakan 1 gram enzim dan 0,1 ml pembasah dalam 100 ml larutan penghilang kanji. Dari dua metode diatas terlihat bahwa larutan penghilang kanji yang digunakan pada metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada larutan penghilang kanji pada metode Pad Batching. Begitu juga dengan konsentrasi enzim dan pembasah yang digunakan. Jumlan enzim dan pembasah pada metode Exhaust /Perendaman lebih banyak daripada jumlah enzim dan pembasah yang digunakan pada metode Pad Batching. Akibat dari perbedaan jumlah larutan penghilang kanji ini, maka hasil yang diperoleh pun berbeda. Persentase (%) pengurangan berat pada metode Exhaust / Perendaman lebih besar daripada persentase (%) pengurangan berat pad metode Pad Batching. Keadaan ini terlihat pada saat uji pengurangan berat / uji kuantitatif diperoleh bahwa berat kain akhir pada metode Exhaust / Perendaman adalah 11 gram dan berat kain akhir pada metode Pad Batching adalah 11,2 gram. Hal ini berarti jumlah kanji pada kain yang hilang dengan metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada jumlah kanji pada kain yang hilang dengan metode Pad Batching. Hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan adalah % pengurangan berat pada metode Exhaust / Perendaman adalah 13,38 % sedangkan % pengurangan berat pada metode Pad Batching adalah 10,4 %. 10
  • 11. Hasil pengujian ini dilanjutkan dengan tes uji penghilangan kanji dengan larutan Yodium 0,1 N ( uji kualitatif ). Dengan metode Exhaust / Perendaman kain yang telah ditetesi larutan Yodium berwarna kuning kecoklatan yang berarti kanji sudah hilang tetapi masih terdapat sedikit sisa-sisa dekstrin pada kain. Sedangkan dengan metode Pad Batching kain yang sudah ditetesi larutan Yodium berwarna coklat kekuningan yang berarti masih ada dekstrin / kanji sudah larut tetapi masih ada pada kain. Ditinjau dari metodenya sendiri, proses penghilangan kanji dengan metode Pad Batching memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan pada metode Exhaust / Perendaman. Sedangkan apabila dilihat dari cara kerjanya, pada metode Pad Batching diperlukan keahlian dalam mengoperasikan mesin Padder dan praktikan pun harus memeram gulungan kain selama 6 jam. Sebaliknya pada metode Exhaust / Perendaman praktikan hanya perlu memanaskan larutan penghilang kanji dan kain selama 1 jam pada suhu 70 0 C diatas pembakar Bunsen. Uraian diatas menunjukkan bahwa metode Exhaust / Perendaman lebih praktis daripada metode Pad Batching. Dari cara kerja masing-masing metode jelas terlihat bahwa kanji yang hilang pada metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada kanji yang hilang pada metode Pad Batching. Hal ini karena pada metode Exhaust / Perendaman proses pemanasan larutannya lebih lama daripada proses pemanasan larutan pada metode Pad batching. VI. KESIMPULAN • Dilihat dari cara kerja dan waktu yang diperlukan, metode Exhaust / Perendaman lebih praktis dan singkat daripada metode Pad Batching. • Dilihat dari jumlah larutan dan konsentrasi zat yang digunakan, kanji yang hilang pada metode Exhaust / Perendaman lebih banyak daripada pada metode Pad Batching. • Metode Exhaust / Perendaman lebih baik daripada metode Pad Batching terlihat dari hasil uji penghilangan kanji yaitu :  Pada metode Exhaust / Perendaman % pengurangan berat = 13,38 % Tes uji penghilang kanji = kuning kecoklatan  Pada metode Pad Batching % pengurangan berat = 10,4 % Tes uji penghilang kanji = coklat kekuningan 11
  • 12. • Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji adalah konsentrasi zat penghilang kanji ( enzim dan pembasah ), kondisi proses yang meliputi suhu dan waktu serta metode yang digunakan. VII. DAFTAR PUSTAKA 12