Dokumen tersebut merupakan laporan tugas kelompok tentang teknik sampling yang disusun oleh kelompok 7 program studi Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan. Laporan ini menjelaskan definisi teknik sampling, perbedaan antara populasi dan sampel, jenis-jenis teknik sampling probabilitas dan nonprobabilitas beserta contoh-contoh penerapannya.
7. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara yang berkenan
dengan pengukuran keadaan ataupun atribut dari
entitas tertentu, seperti keluarga, areal, produksi,
usaha tani, guru, penyakit, dan sebagainya.
Atribut serta objek yang menjadi tujuan penelitian
disebut sifat (characteristic). Bila memiliki
keragaman nilai, maka sifat tersebut dinamakan
variabel penelitian.
8. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dapat meliputi macam objek,
jumlah, dan karakteristik.
Sampel adalah bagian dari populasi
yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang memiliki karakteristik tertentu,
jelas, dan lengkap serta di anggap dapat
mewakili populasi.
9. Jenis-jenis Teknik Sampling
1. Sampling Probabilitas
Cara mengambil sampel berdasarkan probabilitas atau peluang. Dalam
semua sampling probabilitas, cara pengambilannya dilakukan secara acak
(random), artinya semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Cara ini bersifat objektif.
10. A. Random Sampling Sederhana
Sampel acak sederhana ialah sebuah sampel
yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit
penelitian atau satuan elementer dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel. Apabila besarnya
sampel yang di inginkan itu berbeda-beda, maka
besarnya kesempatan bagi tiap satuan elemen
teruntuk terpilih pun berbeda-beda.
11. B. Pengambilan Sampel Acak Distratifikasi
Biasanya di dalam praktek sering dijumpai
populasi yang tidak homogen. Semakin
heterogen suatu populasi, makin besar pula
perbedaan sifat antara lapisan tersebut. Presisi
dan hasil yang dapat dicapai dengan penggunaan
suatu metode pengambilan sampel, antara lain
dipengaruhi oleh derajat keseragaman populasi
yang bersangkutan.
12. C. Cluster Sampling
Dalam praktek, sergkali ditemui
kenyataan dimana kerangka sampel yang
digunakan untuk dainsar pemilihan
sampel tidak tersedia atau tidak lengkap
dan biaya untuk membuat kerangka
sampel tersebut terlalu tinggi. Untuk
mengatasi hal tersebut maka unit-unit
analisa dalam populasi digolongkan ke
dalam gugus yang disebut cluster dan ini
akan merupakan satuan-satuan dari mana
sampel akan diambil. Jumlah gugus yang
diambil sebagai sampel harus secara acak.
13. 2. Sampling Nonprobabilitas
Teknik sampling
nonprobabilitas teknik sampling
yang di mana tidak setiap individu
dalam populasi memiliki peluang
untuk terpilih.
14. A. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Teknik ini sebenarnya dapat termasuk kepada
teknik random sampling sederhana yang
digunakan secara ordinal. Artinya anggota
sampel dipilh berdasarkan urutan tertentu.
Misalnya setiap kelipatan 10 atau 100 dari daftar
pegawai disuatu kantor, pengambilan sampel
hanya nomor genap atau yang ganjil saja.
15. B. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota
sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada
atau dijumpai dan dipandang orang yang dijumpai tersebut cocok
dijadikan sumber data. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat
tentang kenaikan harga atau keluarga berencana,maka pertanyaan
diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai dipasar atau ditempat-
tempat lainnya.
16. c. Teknik Sampling Bertujuan (Porpusive Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota
sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitiannya.
Sebagai contoh : untuk meneliti
tentang disiplinsiswa maka yang
dipilih adalah orang yang ahli dalam
kesiswaan seperti kepala sekolah,
PKS urusan kesiswaan, ketua osis,
yang dijadikan anggota sampel V
17. D. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota
sampel pada suatu tingkat dipilih dengan
jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri
tertentu. Sebagai contoh, Jemaah haji
yang berangkat ke tanah suci sudah diberi
jatah (kuota) oleh Persatuan Haji
Indonesia (PHI) bekerjasama dengan
Pemerintah Arab Saudi, yaitu sebanyak
250.000 orang haji dari populasi
250.000.000 jiwa penduduk Indonesia.
Artinya satu orang calon haji mewakili
1000 orang penduduk.
18. E. Teknik Bola Salju (Snowball Sampling)
Teknik penentuan sampel bola salju ini
digunakan apabila jumlah sampel yang
diketahui hanya sedikit. Dari sampel yang
sedikit tersebut peneliti mencari informasi
sampel lain dari yang dijadikan sampel
terdahulu, sehingga makin lama jumlah
sampelnya makin banyak. Seperti bola
salju yang menggelinding makin lama bola
salju tersebut makin besar.