1. Tugas Metodologi Penelitian
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Drs. Solikhin Dwi R, M.PhD, Apt
“Random Sampling dan Non Random Sampling”
Disusun Oleh :
Indana Mufidah ( 0540017112 )
Farmasi Kelas A
Semester V
Prodi D-III Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan Telp (0285) 421 096
2015/2016
2. RANDOM SAMPLING DAN NON RANDOM SAMPLING
A. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik di sampel
disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau untuk simpangan
baku.
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
Cara Memilih Sampel :
paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu
(1) mengundi
(2) menggunakan Tabel Angka Random,
(3) memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sampel adalah :
1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi)
2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil
sampelnya.
3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-a) untuk
menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai
tertentu (B = bound of error).
4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan
diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan
dengan s = standard error.
3. B. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ( SAMPLING )
Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur
dari populasi yang berukuran N. Tujuannya agar sampel yang diambil dari
populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang
cukup untuk mengestimasi populasinya.
Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan tipe sampling yang baik,
diantaranya:
1.) dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi,
2.) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian,
3.) sederhana, mudah dilaksanakan, dan
4.) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi dengan biaya
minimal.
Teknik pengambilan sampel
1. Random Sampling ( Probability Sampling )
Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain
Teknik
Pengambilan
Sampel
Random
Sampling
Simple Random Sampling
Systematic Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Multi Stage Sampling
Non Random
Sampling
Purposive Sampling
Accidental Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
4. cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk
diambil kepada setiap elemen populasi.
Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang
semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan
terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil
mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang
representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan.
Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
Teknik random sampling memiliki beberapa macam, yaitu :
a.) Simple Random Sampling ( Sampel Random Sederhana )
adalah sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel. Satuan sampling dipilih
secara acak. Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk
tiap satuan sampling besarnya harus sama.
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel
melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak, computer.
Contohnya:
penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar diJawa Barat”,
sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat.
Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara
random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan
demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai
sampel sama.
Keuntungannya yaitu prosedur mudah dan sederhana
5. Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, hanya
dapat dilakukan untuk sampel yang homogen, sampel mungkin tersebar
pada daerah yang luas sehingga biaya transportasi besar
b.) Sample Random Systematic ( Sampel Random Sistematik )
merupakan pengambilan setiap unsur ke ‘k’ dalam populasi, untuk
dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada
pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya
ditentukan secara sistematis,yaitu menggunakan interval tertentu sebesar
‘k’.
Contohnya
Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana Motivasi Kerja
Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yg berjumlah 1000 orang dan akan
mengambil sempel 100 orang Kepala sekolah kemudian Nama-nama
Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh
Kepala Sekolah utk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi utk
memilih satu angka jika angka lima yg keluar maka sampel adl nomor 5 15
25 35 dan seterus sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
Keuntungannya yaitu perencanan dan penggunaannya mudah,sampel
tersebar di daerah populasi.
Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar populasi.
c.) Stratified Random Sampling (Sampel Random Berstrata )
adalah penarikan sampel berstrata yang dilakukan dengan mengambil
sampel acak sederhana dari setiap strata populasi yang sudah ditentukan
lebih dulu. Membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang
homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel
secara acak.pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan
berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya.
Dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak
sejenis).
Contohnya :
meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya
Medan (≥ 4-6 tahun).
6. Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah
Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C =
kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20
buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan,
kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar
sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25%
dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
Keuntungannya yaitu taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugiannya yaitu daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah
geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.
d.) Cluster Sampling ( Sampel Random Berkelompok )
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik
yang dipelajari ada dalam setiap kelompok.
Contohnya :
meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan)
orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat
(I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka
orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai
sampel (Cluster).
Keuntungannya yaitu tidak memerlukan daftar populasi. biaya transportasi
kurang
Kerugiannya Prosudur estimasi sulit.
e.) Multi Stage Sampling ( Sample Random Bertingkat )
Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya
dilakukan dalam dua tahap (two-stage sampling) atau lebih. Proses
pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun
lebih. Cara ini dipergunakan bila populasinya cukup homogen, jumlah
7. populasi sangat besar, populasi menempati daerah yang sangat luas,biaya
penelitian kecil
Contohnya:
kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai
kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.
Keuntungannya yaitu biaya transportasi murah
Kerugiannya yaitu prosedur estimasi sulit, prosedur pengambilan sampel
memerlukan perencanaan yang lebih cermat
2. Non Random Sampling (Non Probability Sampling )
Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih
secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh
peneliti.
Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability.
Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan
gambaran kasar tentana suatu keadaan.
Cara ini dipergunakan bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera,
tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu
saja.
Macam-macam non random sampling
a.) Purposive Samping ( Sampel Dengan Maksud )
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya
saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam
anggota sampel yang diambil.
Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini
digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai
keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.
b.) Accidental Sampling ( Sampel tanpa sengaja )
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
8. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan
yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.
Contohnya :
Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana
pengaruh buku yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu:
dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30 orang, setiap orang yang datang ke
lembaganya (para siswa diberi informasi dan apabila berminat sesuai
dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku
selama satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang
buku yang dipelajarinya.
Kelebihannya yaitu mudah dan cepat digunakan.
Kelemahannya yaitu jumlah sampel mungkin tidak representative karena
tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu.
c.) Quota Sampling ( Sampel Berjatah )
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya
disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Cara ini
dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana
penelitian akan dilakukan.
Contohnya :
Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki
dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun.
Kelebihannya yaitu memerlukan waktu yang cepat dan membutuhkan biaya
yang murah.
Kelemahannya yaitu “ada unsur” convenience sampling ( sampel diambil
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat dijadikan sampel )
d.) Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil
semakin menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak
9. tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan
penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.
Contohnya :
akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A.
Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang
pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang
sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang
diteliti.
Kelebihannya yaitu bisa digunakan dalam situasi tertentu
Kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat
di sampel yang sudah dipilih.