SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Tugas Metodologi Penelitian
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Drs. Solikhin Dwi R, M.PhD, Apt
“Random Sampling dan Non Random Sampling”
Disusun Oleh :
Indana Mufidah ( 0540017112 )
Farmasi Kelas A
Semester V
Prodi D-III Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan Telp (0285) 421 096
2015/2016
RANDOM SAMPLING DAN NON RANDOM SAMPLING
A. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik di sampel
disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau untuk simpangan
baku.
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
Cara Memilih Sampel :
paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu
(1) mengundi
(2) menggunakan Tabel Angka Random,
(3) memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sampel adalah :
1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi)
2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil
sampelnya.
3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-a) untuk
menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai
tertentu (B = bound of error).
4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan
diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan
dengan s = standard error.
B. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ( SAMPLING )
Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur
dari populasi yang berukuran N. Tujuannya agar sampel yang diambil dari
populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang
cukup untuk mengestimasi populasinya.
Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan tipe sampling yang baik,
diantaranya:
1.) dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi,
2.) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian,
3.) sederhana, mudah dilaksanakan, dan
4.) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi dengan biaya
minimal.
Teknik pengambilan sampel
1. Random Sampling ( Probability Sampling )
Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain
Teknik
Pengambilan
Sampel
Random
Sampling
Simple Random Sampling
Systematic Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Multi Stage Sampling
Non Random
Sampling
Purposive Sampling
Accidental Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk
diambil kepada setiap elemen populasi.
Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang
semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan
terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil
mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang
representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan.
Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
Teknik random sampling memiliki beberapa macam, yaitu :
a.) Simple Random Sampling ( Sampel Random Sederhana )
adalah sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel. Satuan sampling dipilih
secara acak. Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk
tiap satuan sampling besarnya harus sama.
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel
melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak, computer.
Contohnya:
penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar diJawa Barat”,
sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat.
Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara
random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan
demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai
sampel sama.
Keuntungannya yaitu prosedur mudah dan sederhana
Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, hanya
dapat dilakukan untuk sampel yang homogen, sampel mungkin tersebar
pada daerah yang luas sehingga biaya transportasi besar
b.) Sample Random Systematic ( Sampel Random Sistematik )
merupakan pengambilan setiap unsur ke ‘k’ dalam populasi, untuk
dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada
pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya
ditentukan secara sistematis,yaitu menggunakan interval tertentu sebesar
‘k’.
Contohnya
Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana Motivasi Kerja
Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yg berjumlah 1000 orang dan akan
mengambil sempel 100 orang Kepala sekolah kemudian Nama-nama
Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh
Kepala Sekolah utk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi utk
memilih satu angka jika angka lima yg keluar maka sampel adl nomor 5 15
25 35 dan seterus sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
Keuntungannya yaitu perencanan dan penggunaannya mudah,sampel
tersebar di daerah populasi.
Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar populasi.
c.) Stratified Random Sampling (Sampel Random Berstrata )
adalah penarikan sampel berstrata yang dilakukan dengan mengambil
sampel acak sederhana dari setiap strata populasi yang sudah ditentukan
lebih dulu. Membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang
homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel
secara acak.pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan
berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya.
Dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak
sejenis).
Contohnya :
meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya
Medan (≥ 4-6 tahun).
Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah
Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C =
kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20
buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan,
kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar
sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25%
dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
Keuntungannya yaitu taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugiannya yaitu daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah
geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.
d.) Cluster Sampling ( Sampel Random Berkelompok )
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik
yang dipelajari ada dalam setiap kelompok.
Contohnya :
meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan)
orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat
(I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka
orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai
sampel (Cluster).
Keuntungannya yaitu tidak memerlukan daftar populasi. biaya transportasi
kurang
Kerugiannya Prosudur estimasi sulit.
e.) Multi Stage Sampling ( Sample Random Bertingkat )
Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya
dilakukan dalam dua tahap (two-stage sampling) atau lebih. Proses
pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun
lebih. Cara ini dipergunakan bila populasinya cukup homogen, jumlah
populasi sangat besar, populasi menempati daerah yang sangat luas,biaya
penelitian kecil
Contohnya:
kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai
kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.
Keuntungannya yaitu biaya transportasi murah
Kerugiannya yaitu prosedur estimasi sulit, prosedur pengambilan sampel
memerlukan perencanaan yang lebih cermat
2. Non Random Sampling (Non Probability Sampling )
Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih
secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh
peneliti.
Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability.
Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan
gambaran kasar tentana suatu keadaan.
Cara ini dipergunakan bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera,
tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu
saja.
Macam-macam non random sampling
a.) Purposive Samping ( Sampel Dengan Maksud )
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya
saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam
anggota sampel yang diambil.
Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini
digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai
keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.
b.) Accidental Sampling ( Sampel tanpa sengaja )
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan
yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.
Contohnya :
Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana
pengaruh buku yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu:
dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30 orang, setiap orang yang datang ke
lembaganya (para siswa diberi informasi dan apabila berminat sesuai
dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku
selama satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang
buku yang dipelajarinya.
Kelebihannya yaitu mudah dan cepat digunakan.
Kelemahannya yaitu jumlah sampel mungkin tidak representative karena
tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu.
c.) Quota Sampling ( Sampel Berjatah )
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya
disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Cara ini
dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana
penelitian akan dilakukan.
Contohnya :
Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki
dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun.
Kelebihannya yaitu memerlukan waktu yang cepat dan membutuhkan biaya
yang murah.
Kelemahannya yaitu “ada unsur” convenience sampling ( sampel diambil
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat dijadikan sampel )
d.) Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil
semakin menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak
tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan
penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.
Contohnya :
akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A.
Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang
pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang
sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang
diteliti.
Kelebihannya yaitu bisa digunakan dalam situasi tertentu
Kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat
di sampel yang sudah dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
 http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf
 http://pensa-sb.info/wp-content/uploads/2010/10/populasi-dan-sampel.pdf


More Related Content

What's hot

PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentZahrotutTaafufiyah
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifJonathan Andreas Saragih
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisabiumi01
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptsurianimursal
 
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian Data
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian DataStatistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian Data
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian DataZombie Black
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptxReskiCantik
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialIkaMufarrohah
 

What's hot (20)

Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.ppt
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian Data
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian DataStatistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian Data
Statistika Deskriptif - Bab 02 - Penyajian Data
 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 

Similar to Teknik sampling

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptMHilmanGumelar
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiIda Susanti
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 

Similar to Teknik sampling (20)

Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
Teknik sampling1
Teknik sampling1Teknik sampling1
Teknik sampling1
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 

More from Indana Mufidah

Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiIndana Mufidah
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validationIndana Mufidah
 
Nyeri otot dan nyeri pinggang
Nyeri otot dan nyeri pinggangNyeri otot dan nyeri pinggang
Nyeri otot dan nyeri pinggangIndana Mufidah
 
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islamEtika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islamIndana Mufidah
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriIndana Mufidah
 

More from Indana Mufidah (8)

Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Paper leader manager
Paper leader manager Paper leader manager
Paper leader manager
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validation
 
Aloe vera ppt
Aloe vera pptAloe vera ppt
Aloe vera ppt
 
Nyeri otot dan nyeri pinggang
Nyeri otot dan nyeri pinggangNyeri otot dan nyeri pinggang
Nyeri otot dan nyeri pinggang
 
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islamEtika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Teknik sampling

  • 1. Tugas Metodologi Penelitian Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Drs. Solikhin Dwi R, M.PhD, Apt “Random Sampling dan Non Random Sampling” Disusun Oleh : Indana Mufidah ( 0540017112 ) Farmasi Kelas A Semester V Prodi D-III Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan Telp (0285) 421 096 2015/2016
  • 2. RANDOM SAMPLING DAN NON RANDOM SAMPLING A. SAMPEL Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik di sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau untuk simpangan baku. Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. 2. Lebih cepat dan lebih mudah. 3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam. 4. Dapat ditangani lebih teliti. Cara Memilih Sampel : paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu (1) mengundi (2) menggunakan Tabel Angka Random, (3) memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator. Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sampel adalah : 1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi) 2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil sampelnya. 3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-a) untuk menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B = bound of error). 4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan dengan s = standard error.
  • 3. B. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ( SAMPLING ) Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi yang berukuran N. Tujuannya agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan tipe sampling yang baik, diantaranya: 1.) dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi, 2.) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian, 3.) sederhana, mudah dilaksanakan, dan 4.) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi dengan biaya minimal. Teknik pengambilan sampel 1. Random Sampling ( Probability Sampling ) Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain Teknik Pengambilan Sampel Random Sampling Simple Random Sampling Systematic Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Multi Stage Sampling Non Random Sampling Purposive Sampling Accidental Sampling Quota Sampling Snowball Sampling
  • 4. cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik. Teknik random sampling memiliki beberapa macam, yaitu : a.) Simple Random Sampling ( Sampel Random Sederhana ) adalah sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel. Satuan sampling dipilih secara acak. Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk tiap satuan sampling besarnya harus sama. Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak, computer. Contohnya: penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar diJawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. Keuntungannya yaitu prosedur mudah dan sederhana
  • 5. Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, hanya dapat dilakukan untuk sampel yang homogen, sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas sehingga biaya transportasi besar b.) Sample Random Systematic ( Sampel Random Sistematik ) merupakan pengambilan setiap unsur ke ‘k’ dalam populasi, untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan secara sistematis,yaitu menggunakan interval tertentu sebesar ‘k’. Contohnya Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana Motivasi Kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yg berjumlah 1000 orang dan akan mengambil sempel 100 orang Kepala sekolah kemudian Nama-nama Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala Sekolah utk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi utk memilih satu angka jika angka lima yg keluar maka sampel adl nomor 5 15 25 35 dan seterus sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki. Keuntungannya yaitu perencanan dan penggunaannya mudah,sampel tersebar di daerah populasi. Kerugiannya yaitu membutuhkan daftar populasi. c.) Stratified Random Sampling (Sampel Random Berstrata ) adalah penarikan sampel berstrata yang dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana dari setiap strata populasi yang sudah ditentukan lebih dulu. Membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak.pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis). Contohnya : meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun).
  • 6. Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas. Keuntungannya yaitu taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugiannya yaitu daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi. d.) Cluster Sampling ( Sampel Random Berkelompok ) Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Contohnya : meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster). Keuntungannya yaitu tidak memerlukan daftar populasi. biaya transportasi kurang Kerugiannya Prosudur estimasi sulit. e.) Multi Stage Sampling ( Sample Random Bertingkat ) Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya dilakukan dalam dua tahap (two-stage sampling) atau lebih. Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Cara ini dipergunakan bila populasinya cukup homogen, jumlah
  • 7. populasi sangat besar, populasi menempati daerah yang sangat luas,biaya penelitian kecil Contohnya: kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000. Keuntungannya yaitu biaya transportasi murah Kerugiannya yaitu prosedur estimasi sulit, prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat 2. Non Random Sampling (Non Probability Sampling ) Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu saja. Macam-macam non random sampling a.) Purposive Samping ( Sampel Dengan Maksud ) Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti. b.) Accidental Sampling ( Sampel tanpa sengaja ) Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
  • 8. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. Contohnya : Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana pengaruh buku yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu: dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30 orang, setiap orang yang datang ke lembaganya (para siswa diberi informasi dan apabila berminat sesuai dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku selama satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang buku yang dipelajarinya. Kelebihannya yaitu mudah dan cepat digunakan. Kelemahannya yaitu jumlah sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu. c.) Quota Sampling ( Sampel Berjatah ) Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan. Contohnya : Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Kelebihannya yaitu memerlukan waktu yang cepat dan membutuhkan biaya yang murah. Kelemahannya yaitu “ada unsur” convenience sampling ( sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel ) d.) Snowball Sampling (Sampel Bola Salju) Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil semakin menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak
  • 9. tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel. Contohnya : akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti. Kelebihannya yaitu bisa digunakan dalam situasi tertentu Kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sampel yang sudah dipilih.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA  http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf  http://pensa-sb.info/wp-content/uploads/2010/10/populasi-dan-sampel.pdf 