SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
43
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode
Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh
dan mengolah data penelitiannya.
Penelitian ini menggunakan metode survey dan metode deskriptif.
Metode survey ini dimaksudkan untuk mengamati objek penelitian secara
langsung di lapangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009:
6) bahwa metode survey adalah metode yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu dengan cara melakukan perlakuan
dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner.
Sedangkan metode deskriptif itu sendiri menurut Tika (2005:4)
adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah
atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang
ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis.
Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan
konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu
spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan.
Disamping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa
44
yang ingin di teliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk
menganalisisnya.
Alat pengumpul data yang cocok dalam metode survey adalah
kuesioner sedangkan tujuan dari penelitian survey ini adalah mulai dari
pengumpulan data yang sederhana dapat pula bersifat deskriptif, evaluasi
atau prediksi. Pada penelitian ini metode survey yang digunakan lebih
bersifat deskriptif sehingga suatu gejala digambarkan apa adanya pada
saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
Variabel
Kesiapsiagaan menghadapi bencana:
1. Pengetahuan dan Sikap
2. Kebijakan dan Panduan
3. Rencana Tanggap Darurat
4. Sistim Peringatan Dini
5. Mobilisasi Sumber Daya
45
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Definisi populasi seperti yang dikemukakan Tika (2005:24) adalah
himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.
Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu
atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun
batasnya, berikut beberapa populasi yang ada pada daerah penelitian:
a. Populasi Wilayah
Meliputi seluruh wilayah Kota Bandung yang terbagi dalam empat
rayon, yaitu : rayon Bandung Barat, rayon Bandung Timur, rayon
Bandung Selatan, dan rayon Bandung utara.
Tabel 3. 2
Pembagian Wilayah SMA Negeri Kota Bandung Berdasarkan Rayon
Rayon Nama Sekolah
Bandung Barat SMAN 2, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 9, SMAN 13,
SMAN 15, SMAN 27
Bandung Timur SMAN 8, SMAN 10, SMAN 12, SMAN 16, SMAN 20,
SMAN 21, SMAN 22, SMAN 23, SMAN 24, SMAN 26
Bandung Utara SMAN 1, SMAN 3, SMAN 14, SMAN 19
Bandung Selatan SMAN 7, SMAN 11, SMAN 17, SMAN 18
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2009
46
b. Populasi Responden
Meliputi seluruh komunitas SMA Negeri yang terdiri dari siswa,
guru dan sekolah (sebagai lembaga) di Kota Bandung.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Responden
No Nama Sekolah Jumlah Populasi
Siswa Guru
1 SMA NEGERI 1 1.035 66
2 SMA NEGERI 2 1.232 66
3 SMA NEGERI 3 1.061 53
4 SMA NEGERI 4 1.022 60
5 SMA NEGERI 5 1.162 62
6 SMA NEGERI 6 960 50
7 SMA NEGERI 7 1.087 59
8 SMA NEGERI 8 1.418 57
9 SMA NEGERI 9 1.185 61
10 SMA NEGERI 10 1.293 60
11 SMA NEGERI 11 1.116 59
12 SMA NEGERI 12 1.003 64
13 SMA NEGERI 13 937 68
14 SMA NEGERI 14 946 63
15 SMA NEGERI 15 1.076 68
16 SMA NEGERI 16 1.151 56
17 SMA NEGERI 17 1.051 57
18 SMA NEGERI 18 987 53
19 SMA NEGERI 19 1.020 61
20 SMA NEGERI 20 886 57
21 SMA NEGERI 21 856 56
22 SMA NEGERI 22 1.121 57
23 SMA NEGERI 23 949 64
24 SMA NEGERI 24 995 68
25 SMA NEGERI 25 941 59
26 SMA NEGERI 26 580 57
27 SMA NEGERI 27 508 53
JUMLAH 27.930 1624
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2010
2. Sampel
Menurut Sumaatmadja (1988: 112), sampel adalah bagian dari
populasi (cuplikan, contoh) yang dapat mewakili populasi yang
bersangkutan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
47
cara menggunakan metode sampel random, yaitu cara pengambilan
sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih.
Sampel wilayah yang di ambil pada penelitian ini ditentukan dari
pembagian wilayah rayon untuk SMA di Kota Bandung, yaitu : Bandung
Barat, Bandung Timur, Bandung selatan, Bandung Utara. Dari satu rayon
diambil satu sampel sekolah.
Tabel 3.4
Pembagian Sampel Wilayah
No Rayon Sampel wilayah
1 Bandung Barat SMA Negeri 13
2 Bandung Timur SMA Negeri 10
3 Bandung Utara SMA Negeri 1
4 Bandung Selatan SMA Negeri 18
Sumber: Penelitian 2011
Dalam penelitian ini pengambilan sampel di ambil secara acak
(random sampling), menurut Suharsimi (1996:120), menjelaskam bahwa
peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh
kesempatan (change) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap
subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin
mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadiklan sampel.
48
Untuk mempermudah pengambilan sampel dalam penelitian ini,
Arikunto (1998:124) menjelaskan : seluruh sampel diberi nomor, yaitu
dari 1 sampai banyaknya subjek, kemudian pada kertas kecil-kecil
dituliskan nomor subjek, satu nomor untuk satu subjek. Kemudian kertas
digulung dengan tanpa prasangka, ambil kertas sesuai dengan jumlah
sampel. Kertas yang terambil itulah yang merupakan subjek sampel
penelitian.
Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus
slovin, karena rumus ini mudah dan hasilnya objektif, lebih jauh Arikunto
(1996:120), menjelaskan bahwa sampel dapat diambil sesuai dengan
kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
Rumus Slovin,
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e2
= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan rumus di atas, dimana N=27.930 (siswa), 1624 (guru)
dan e=10% maka hasil yang diperoleh adalah :
49
Siswa :
Guru :
Tabel 3.5
Jumlah Sampel Siswa di Tiap Rayon
No Nama Sekolah Jumlah
Populasi Siswa
Formula Jumlah Sampel
Siswa
1 SMA NEGERI 13 937 937/4252 x 100 23
3 SMA NEGERI 10 1293 1293/4252 x 100 31
4 SMA NEGERI 1 1035 1035/4252 x 100 24
5 SMA NEGERI 18 987 987/4252 x 100 22
JUMLAH 4252 100
Sumber: Penelitian 2011
Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk
mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden siswa, rencana
tanggap darurat responden siswa, sistem peringatan dini responden siswa,
mobilisasi sumber daya responden siswa
50
Tabel 3.6
Jumlah Sampel Guru di Tiap Rayon
No Nama Sekolah Jumlah
Populasi Guru
Formula Jumlah Sampel
Guru
1 SMA NEGERI 13 68 68/247 x 100 28
3 SMA NEGERI 10 60 60/247 x 100 24
4 SMA NEGERI 1 66 66/247 x 100 26
5 SMA NEGERI 18 53 53/247 x 100 22
JUMLAH 247 100
Sumber : Penelitian 2011
Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk
mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden guru, rencana
tanggap darurat responden responden, sistem peringatan dini responden
guru, mobilisasi sumber daya responden guru.
Tabel 3.7
Jumlah Sampel Kepala sekolah di Tiap Rayon
No Rayon Nama Sekolah Jumlah
Sampel
1 Bandung Barat SMA NEGERI 13 1
2 Bandung Timur SMA NEGERI 10 1
3 Bandung Utara SMA NEGERI 1 1
4 Bandung Selatan SMA NEGERI 18 1
JUMLAH 4
Sumber : Penelitian 2011
51
Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk
mengetahui parameter kebijakan responden sekolah, rencana tanggap
darurat responden sekolah, sistem peringatan dini responden sekolah,
mobilisasi sumber daya responden sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Kesimpulan dapat dihasilkan apabila didukung dengan data yang
dapat memecahkan masalah secara relevan. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data
sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperlukan, yaitu dokumen-
dokumen mengenai kebencanaan dengan cara mendatangi instansi-instansi
pemerintah seperti Dinas Pendidikan Kota Bandung dan sekolah-sekolah
yang dijadikan sampel penelitian.
2. Studi Literatur
Studi Literatur adalah suatu teknik untuk mendapatkan teori guna
memperoleh pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Teknik
ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari berbagai buku, jurnal,
halaman web yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian untuk
menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau
untuk memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis
dalam penelitian, yang meliputi teori ,prinsip, konsep, hukum-hukum.
52
3. Angket/kuesioner
Menurut Sugiyono (2010:82) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan penulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukub besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam
penelitian ini kuesioner ditujukan untuk mencari data mengenai
kesiapsiagaan bencana dari komunitas sekolah
E. Pengolahan Data dan Analisis Data
Setelah data terkumpul maka data perlu diolah agar dapat dilihat
secara sistematis, dan langkah berikutnya adalah data dianalisis untuk
diketahui nilai/bobot dari data tersebut. Dibawah ini akan dibahas
beberapa langkah yang harus dilakukan.
1. Teknik Pengolahan Data
Beberapa langkah yang akan ditempuh dalam pengolahan data
penelitian ini adalah sebagai berikut:
53
a. Editing Data
Mengadakan pengecekan terhadap instrumen baik kelengkapan
pengisian, kejelasan informasi dan kebenaran mengisi, dari data yang
diperoleh, apakah data sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.
b. Pengkodean
Menyusun dan mengelompokkan data sejenis guna mengetahui
apakah data tersebut telah memenuhi atau belum dengan pertanyaan
penelitian. Kemudian mengklasifikasikan jawaban dari para responden
menurut macamnya. Dalam pengkodean, jawaban responden
diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. Setelah
pengkodean dilaksanakan, langkah berikutnya adalah penghitungan skor.
c. Tabulasi Data
Setelah dilakukan pengelompokkan dan pengolahan data
selanjutnya adalah tabulasi. Dimana, tabulasi merupakan proses
penusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.
2. Analisis Data
Untuk mengolah data-data yang terkumpul, dalam penelitian ini
menggunakan beberapa macam analisis, yaitu kuantitatif dan analisis nilai
indeks. Berikut akan dibahas satu-persatu beberapa analisis data tersebut:
54
a. Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu yang berwujud pada angka-angka
perhitungan dan pengukuran mengenai kumpulan fakta yang dapat
mengungkapkan suatu persoalan dengan formula statistik. Dengan
menggunakan teknik berdasarkan perhitungan indeks skor. Data yang
terkumpul berwujud angka hasil tabulasi, kemudian dijelaskan menurut
urutan informasi yang ingin diketahui. Data diproses, dijumlahkan, dan di-
indeks-kan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian
ditafsirkan dalam kalimat dengan bentuk kualitatif, untuk mengetahui
jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan.
b. Analisis Indeks Kesiapsiagaan
Analisis indeks dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam, terutama
gempa bumi. Indeks merupakan angka perbandingan antara satu bilangan
dengan bilangan lain yang berisi informasi tentang suatu karakteristik
tertentu pada waktu dan tempat yang sama atau berlainan. Agar lebih
sederhana dan mudah dimengerti, nilai perbandingan tersebut dikalikan
100. Angka indeks dalam penelitian ini meliputi indeks per parameter
yaitu pengetahuan tentang bencana/Knowledge and Attitude (KA);
rencana kesiapsiagaan dari bencana/Emergency Planning (EP), dan
mobilisasi sumberdaya/Resource Mobilization Capacity (RMC) pada
setiap sumber data survei/angket. Selain itu ada indeks gabungan antar
55
parameter dalam satu sumber data ( indeks S1, indeks S2, dan seterusnya).
Semakin tinggi angka indeks berarti semakin tinggi pula tingkatan
kesiapsiagaan dari subjek yang diteliti. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat
dalam kajian ini dikategorikan menjadi lima, rentang kategori dapat dilihat
dibawah ini (Tabel 3.8).
Tabel 3.8
Tingkat Kesiapsiagaan Sekolah
Sumber:LIPI-UNESCO/ISDR, 2006
Indeks per parameter pada sekolah (S1), guru (S2), siswa (S3),
dalam kajian ini mengggunakan angka indeks gabungan tidak ditimbang,
menurut Cahyo (2007) indeks gabungan tidak ditimbang artinya semua
pertanyaan dalam parameter tersebut mempunyai bobot yang sama.
Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasar rumus:
Indeks =
Total Skor Riil Parameter
X100
Skor Maksimum Parameter
Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006
No Nilai indeks Kategori
1 80 – 100 Sangat siap
2 65 – 79 Siap
3 55 – 64 Hampir Siap
4 40 – 54 Kurang Siap
5 Kurang dari 40 (0-39) Belum Siap
56
Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan
dalam parameter yang “diindeks” (masing-masing pertanyaan bernilai
satu). Apabila dalam satu pertanyaan terdapat sub-sub pertanyaan (a,b,c
dan seterusnya), maka setiap sub pertanyaan tersebut diberi skor 1/jumlah
sub pertanyaan. Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlahkan
skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan. Indeks
berada pada kisaran nilai 0–100, sehingga semakin tinggi nilai indeks,
semakin tinggi pula tingkat kesiapsiagaan (preparedness)nya. Setelah
dihitung indeks parameter dari satu responden baik siswa, guru, maupun
individu/rumah tangga kemudian dapat ditentukan nilai indeks
keseluruhan sampel. Jika jumlah sampel adalah n, maka indeks
keseluruhan sampel dapat dihitung dengan menjumlahkan indeks seluruh
sampel dibagi dengan jumlah sampel (n).
Indeks gabungan dari beberapa parameter dihitung menggunakan
indeks gabungan ditimbang, artinya masing-masing parameter mempunyai
bobot berbeda. Angka indeks gabungan dalam kajian ini meliputi: indeks
komunitas sekolah (guru, siswa, dan institusi sekolah). Secara sederhana
angka indeks gabungan diperoleh dari nilai indeks masing-masing
parameter. dengan rumus sebagai berikut
57
Tabel 3.9
Bobot Parameter Kesiapsiagaan Sekolah
Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006
Keterangan :
- KA (Knowledge Attitude) atau pengetahuan sikap
- EP (Emergency Planning) atau rencana tanggap darurat
- RMC (Resource Mobilization Capacity) atau mobilisasi sumber daya
- PS (Policy Statement) atau kebijakan dan panduan
- WS (Warning System) atau sistim peringatan dini
Nilai maksimun dan minimum dari setiap parameter kesiapsiagaan
sekolah dapat dilihat di tabel berikut
Tabel 3.10
Nilai Maksimun dan Minimum Parameter Kesiapsiagaan
Sekolah
No Parameter Lembaga Guru Siswa
Max Min Max Min Max Min
1 KA 7 0 10 0
2 PS 4 0 - - - -
3 EP 3 0 2 0 4 0
4 WS 3 0 2 0 1 0
5 RMC 7 0 2 0 2 0
JUMLAH 17 13 17
Sumber : Penelitian 2011
No
Komunitas
Sekolah
Parameter
Jumlah
KA PS EP WS RMC
1 Lembaga (S1) - 10 14 4 6 34
2 Guru (S2) 30 - 7 2 3 42
3 Siswa (S3) 20 - 2 1 1 24
Jumlah 50 10 23 7 10 100
58
Indeks Lembaga (S1)
= + (10/34)*indeksPS+ (14/34)*indeksEP + (4/34)* indeks WS +
(6/34)*indeks RMC
= + 0,29*indeksPS + 0,41*indeksEP + 0,12* indeks WS + 0,18*indeks
RMC
Indeks Guru (S2)
= 0,71*indeksKA + 0,17*indeksEP + 0,05* indeks WS + 0,07*indeks
RMC
Indeks Siswa (S3)
= 0,83*indeksKA + 0,08*indeksEP + 0,04* indeks WS + 0,04*indeks
RMC
Indeks KA (KS) = 30/50)*indeks KA(S2) + (20/50)*indeks KA(S3)
= 0,60*indeks KA(S2) + 0,40*indeks KA(S3)
Indeks PS (KS) = indeksPS(S1)
Indeks EP (KS) = 0,61*indeksEP(S1) + 0,30*indeksEP(S2) +
0,09*indeksEP(S3)
Indeks WS (KS) = 0,57*indeksRMC(S1) +0,29*indeksRMC(S2)
+0,14*indeksRMC(S3)
59
Indeks RMC (KS) = 0,60*indeksRMC(S1) +0,30*indeksRMC(S2) +
0,10*indeksRMC(S3)
Indeks KS total = 0,50* indeksKA (KS) +0,10*indeksPS (KS) +
0,23*indeksEP (KS) +0,07*indeksWS (KS) + 0,10*indeksRMC (KS)
Setelah di hitung dengan analisis indeks kesiapsiagaan, hasil kajian
yang diperoleh dari data lapangan kemudian di hitung kembali dengan
menggunakan Uji T-test dalam SPSS, untuk mengetahui perbedaan nilai
indeks tiap rayon.

More Related Content

What's hot

Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxLediselpiani
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialLina Mursyidah
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranRezza Adzmi
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Rohayatiiyoh
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 

What's hot (20)

Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptx
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Contoh metodologi
Contoh metodologiContoh metodologi
Contoh metodologi
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 

Viewers also liked

PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...Irsan Widyawan
 
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)ier oezwah
 
BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataIndah Dwi Lestari
 
Sentiment Survey H1 2017
Sentiment Survey H1 2017Sentiment Survey H1 2017
Sentiment Survey H1 2017Rumah123.com
 

Viewers also liked (11)

PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...
Bab IV Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAM...
 
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
 
BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan data
 
Sentiment Survey H1 2017
Sentiment Survey H1 2017Sentiment Survey H1 2017
Sentiment Survey H1 2017
 

Similar to METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdfImeldaYanti4
 
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Valentino Selayan
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiMul Yadi
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei Eli Meivawati
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitiandeditik
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docxyaaaanjay0
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7gusty_21
 

Similar to METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah) (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Dokumen (15) (2).docx
Dokumen (15) (2).docxDokumen (15) (2).docx
Dokumen (15) (2).docx
 
BAB III (1).pdf
BAB III (1).pdfBAB III (1).pdf
BAB III (1).pdf
 
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
 
10410102 bab 3
10410102 bab 310410102 bab 3
10410102 bab 3
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
 
Bab iii muiz
Bab iii muizBab iii muiz
Bab iii muiz
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei
 
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
 
Teknik sampling1
Teknik sampling1Teknik sampling1
Teknik sampling1
 
Icp
IcpIcp
Icp
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docx
 
Bab 3versi warna
Bab 3versi warnaBab 3versi warna
Bab 3versi warna
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 

More from Tuti Rina Lestari

More from Tuti Rina Lestari (13)

Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Pola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kotaPola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kota
 
Peta
PetaPeta
Peta
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanKonsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhan
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANHIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
ATMOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
ATMOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANATMOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
ATMOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
 
PENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFIPENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFI
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
 
1 modul hakikat geografi
1 modul  hakikat geografi1 modul  hakikat geografi
1 modul hakikat geografi
 

Recently uploaded

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

  • 1. 43 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengolah data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan metode survey dan metode deskriptif. Metode survey ini dimaksudkan untuk mengamati objek penelitian secara langsung di lapangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009: 6) bahwa metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dengan cara melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner. Sedangkan metode deskriptif itu sendiri menurut Tika (2005:4) adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis. Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan. Disamping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa
  • 2. 44 yang ingin di teliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk menganalisisnya. Alat pengumpul data yang cocok dalam metode survey adalah kuesioner sedangkan tujuan dari penelitian survey ini adalah mulai dari pengumpulan data yang sederhana dapat pula bersifat deskriptif, evaluasi atau prediksi. Pada penelitian ini metode survey yang digunakan lebih bersifat deskriptif sehingga suatu gejala digambarkan apa adanya pada saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis. B. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Kesiapsiagaan menghadapi bencana: 1. Pengetahuan dan Sikap 2. Kebijakan dan Panduan 3. Rencana Tanggap Darurat 4. Sistim Peringatan Dini 5. Mobilisasi Sumber Daya
  • 3. 45 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Definisi populasi seperti yang dikemukakan Tika (2005:24) adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya, berikut beberapa populasi yang ada pada daerah penelitian: a. Populasi Wilayah Meliputi seluruh wilayah Kota Bandung yang terbagi dalam empat rayon, yaitu : rayon Bandung Barat, rayon Bandung Timur, rayon Bandung Selatan, dan rayon Bandung utara. Tabel 3. 2 Pembagian Wilayah SMA Negeri Kota Bandung Berdasarkan Rayon Rayon Nama Sekolah Bandung Barat SMAN 2, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 9, SMAN 13, SMAN 15, SMAN 27 Bandung Timur SMAN 8, SMAN 10, SMAN 12, SMAN 16, SMAN 20, SMAN 21, SMAN 22, SMAN 23, SMAN 24, SMAN 26 Bandung Utara SMAN 1, SMAN 3, SMAN 14, SMAN 19 Bandung Selatan SMAN 7, SMAN 11, SMAN 17, SMAN 18 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2009
  • 4. 46 b. Populasi Responden Meliputi seluruh komunitas SMA Negeri yang terdiri dari siswa, guru dan sekolah (sebagai lembaga) di Kota Bandung. Tabel 3.3 Jumlah Populasi Responden No Nama Sekolah Jumlah Populasi Siswa Guru 1 SMA NEGERI 1 1.035 66 2 SMA NEGERI 2 1.232 66 3 SMA NEGERI 3 1.061 53 4 SMA NEGERI 4 1.022 60 5 SMA NEGERI 5 1.162 62 6 SMA NEGERI 6 960 50 7 SMA NEGERI 7 1.087 59 8 SMA NEGERI 8 1.418 57 9 SMA NEGERI 9 1.185 61 10 SMA NEGERI 10 1.293 60 11 SMA NEGERI 11 1.116 59 12 SMA NEGERI 12 1.003 64 13 SMA NEGERI 13 937 68 14 SMA NEGERI 14 946 63 15 SMA NEGERI 15 1.076 68 16 SMA NEGERI 16 1.151 56 17 SMA NEGERI 17 1.051 57 18 SMA NEGERI 18 987 53 19 SMA NEGERI 19 1.020 61 20 SMA NEGERI 20 886 57 21 SMA NEGERI 21 856 56 22 SMA NEGERI 22 1.121 57 23 SMA NEGERI 23 949 64 24 SMA NEGERI 24 995 68 25 SMA NEGERI 25 941 59 26 SMA NEGERI 26 580 57 27 SMA NEGERI 27 508 53 JUMLAH 27.930 1624 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2010 2. Sampel Menurut Sumaatmadja (1988: 112), sampel adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang dapat mewakili populasi yang bersangkutan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
  • 5. 47 cara menggunakan metode sampel random, yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih. Sampel wilayah yang di ambil pada penelitian ini ditentukan dari pembagian wilayah rayon untuk SMA di Kota Bandung, yaitu : Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung selatan, Bandung Utara. Dari satu rayon diambil satu sampel sekolah. Tabel 3.4 Pembagian Sampel Wilayah No Rayon Sampel wilayah 1 Bandung Barat SMA Negeri 13 2 Bandung Timur SMA Negeri 10 3 Bandung Utara SMA Negeri 1 4 Bandung Selatan SMA Negeri 18 Sumber: Penelitian 2011 Dalam penelitian ini pengambilan sampel di ambil secara acak (random sampling), menurut Suharsimi (1996:120), menjelaskam bahwa peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (change) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadiklan sampel.
  • 6. 48 Untuk mempermudah pengambilan sampel dalam penelitian ini, Arikunto (1998:124) menjelaskan : seluruh sampel diberi nomor, yaitu dari 1 sampai banyaknya subjek, kemudian pada kertas kecil-kecil dituliskan nomor subjek, satu nomor untuk satu subjek. Kemudian kertas digulung dengan tanpa prasangka, ambil kertas sesuai dengan jumlah sampel. Kertas yang terambil itulah yang merupakan subjek sampel penelitian. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin, karena rumus ini mudah dan hasilnya objektif, lebih jauh Arikunto (1996:120), menjelaskan bahwa sampel dapat diambil sesuai dengan kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Rumus Slovin, Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi e2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus di atas, dimana N=27.930 (siswa), 1624 (guru) dan e=10% maka hasil yang diperoleh adalah :
  • 7. 49 Siswa : Guru : Tabel 3.5 Jumlah Sampel Siswa di Tiap Rayon No Nama Sekolah Jumlah Populasi Siswa Formula Jumlah Sampel Siswa 1 SMA NEGERI 13 937 937/4252 x 100 23 3 SMA NEGERI 10 1293 1293/4252 x 100 31 4 SMA NEGERI 1 1035 1035/4252 x 100 24 5 SMA NEGERI 18 987 987/4252 x 100 22 JUMLAH 4252 100 Sumber: Penelitian 2011 Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden siswa, rencana tanggap darurat responden siswa, sistem peringatan dini responden siswa, mobilisasi sumber daya responden siswa
  • 8. 50 Tabel 3.6 Jumlah Sampel Guru di Tiap Rayon No Nama Sekolah Jumlah Populasi Guru Formula Jumlah Sampel Guru 1 SMA NEGERI 13 68 68/247 x 100 28 3 SMA NEGERI 10 60 60/247 x 100 24 4 SMA NEGERI 1 66 66/247 x 100 26 5 SMA NEGERI 18 53 53/247 x 100 22 JUMLAH 247 100 Sumber : Penelitian 2011 Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden guru, rencana tanggap darurat responden responden, sistem peringatan dini responden guru, mobilisasi sumber daya responden guru. Tabel 3.7 Jumlah Sampel Kepala sekolah di Tiap Rayon No Rayon Nama Sekolah Jumlah Sampel 1 Bandung Barat SMA NEGERI 13 1 2 Bandung Timur SMA NEGERI 10 1 3 Bandung Utara SMA NEGERI 1 1 4 Bandung Selatan SMA NEGERI 18 1 JUMLAH 4 Sumber : Penelitian 2011
  • 9. 51 Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk mengetahui parameter kebijakan responden sekolah, rencana tanggap darurat responden sekolah, sistem peringatan dini responden sekolah, mobilisasi sumber daya responden sekolah. D. Teknik Pengumpulan Data Kesimpulan dapat dihasilkan apabila didukung dengan data yang dapat memecahkan masalah secara relevan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperlukan, yaitu dokumen- dokumen mengenai kebencanaan dengan cara mendatangi instansi-instansi pemerintah seperti Dinas Pendidikan Kota Bandung dan sekolah-sekolah yang dijadikan sampel penelitian. 2. Studi Literatur Studi Literatur adalah suatu teknik untuk mendapatkan teori guna memperoleh pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari berbagai buku, jurnal, halaman web yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian untuk menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau untuk memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis dalam penelitian, yang meliputi teori ,prinsip, konsep, hukum-hukum.
  • 10. 52 3. Angket/kuesioner Menurut Sugiyono (2010:82) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan penulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukub besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini kuesioner ditujukan untuk mencari data mengenai kesiapsiagaan bencana dari komunitas sekolah E. Pengolahan Data dan Analisis Data Setelah data terkumpul maka data perlu diolah agar dapat dilihat secara sistematis, dan langkah berikutnya adalah data dianalisis untuk diketahui nilai/bobot dari data tersebut. Dibawah ini akan dibahas beberapa langkah yang harus dilakukan. 1. Teknik Pengolahan Data Beberapa langkah yang akan ditempuh dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
  • 11. 53 a. Editing Data Mengadakan pengecekan terhadap instrumen baik kelengkapan pengisian, kejelasan informasi dan kebenaran mengisi, dari data yang diperoleh, apakah data sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. b. Pengkodean Menyusun dan mengelompokkan data sejenis guna mengetahui apakah data tersebut telah memenuhi atau belum dengan pertanyaan penelitian. Kemudian mengklasifikasikan jawaban dari para responden menurut macamnya. Dalam pengkodean, jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. Setelah pengkodean dilaksanakan, langkah berikutnya adalah penghitungan skor. c. Tabulasi Data Setelah dilakukan pengelompokkan dan pengolahan data selanjutnya adalah tabulasi. Dimana, tabulasi merupakan proses penusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. 2. Analisis Data Untuk mengolah data-data yang terkumpul, dalam penelitian ini menggunakan beberapa macam analisis, yaitu kuantitatif dan analisis nilai indeks. Berikut akan dibahas satu-persatu beberapa analisis data tersebut:
  • 12. 54 a. Analisis Kuantitatif Analisis Kuantitatif yaitu yang berwujud pada angka-angka perhitungan dan pengukuran mengenai kumpulan fakta yang dapat mengungkapkan suatu persoalan dengan formula statistik. Dengan menggunakan teknik berdasarkan perhitungan indeks skor. Data yang terkumpul berwujud angka hasil tabulasi, kemudian dijelaskan menurut urutan informasi yang ingin diketahui. Data diproses, dijumlahkan, dan di- indeks-kan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian ditafsirkan dalam kalimat dengan bentuk kualitatif, untuk mengetahui jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan. b. Analisis Indeks Kesiapsiagaan Analisis indeks dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi. Indeks merupakan angka perbandingan antara satu bilangan dengan bilangan lain yang berisi informasi tentang suatu karakteristik tertentu pada waktu dan tempat yang sama atau berlainan. Agar lebih sederhana dan mudah dimengerti, nilai perbandingan tersebut dikalikan 100. Angka indeks dalam penelitian ini meliputi indeks per parameter yaitu pengetahuan tentang bencana/Knowledge and Attitude (KA); rencana kesiapsiagaan dari bencana/Emergency Planning (EP), dan mobilisasi sumberdaya/Resource Mobilization Capacity (RMC) pada setiap sumber data survei/angket. Selain itu ada indeks gabungan antar
  • 13. 55 parameter dalam satu sumber data ( indeks S1, indeks S2, dan seterusnya). Semakin tinggi angka indeks berarti semakin tinggi pula tingkatan kesiapsiagaan dari subjek yang diteliti. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam kajian ini dikategorikan menjadi lima, rentang kategori dapat dilihat dibawah ini (Tabel 3.8). Tabel 3.8 Tingkat Kesiapsiagaan Sekolah Sumber:LIPI-UNESCO/ISDR, 2006 Indeks per parameter pada sekolah (S1), guru (S2), siswa (S3), dalam kajian ini mengggunakan angka indeks gabungan tidak ditimbang, menurut Cahyo (2007) indeks gabungan tidak ditimbang artinya semua pertanyaan dalam parameter tersebut mempunyai bobot yang sama. Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasar rumus: Indeks = Total Skor Riil Parameter X100 Skor Maksimum Parameter Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006 No Nilai indeks Kategori 1 80 – 100 Sangat siap 2 65 – 79 Siap 3 55 – 64 Hampir Siap 4 40 – 54 Kurang Siap 5 Kurang dari 40 (0-39) Belum Siap
  • 14. 56 Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam parameter yang “diindeks” (masing-masing pertanyaan bernilai satu). Apabila dalam satu pertanyaan terdapat sub-sub pertanyaan (a,b,c dan seterusnya), maka setiap sub pertanyaan tersebut diberi skor 1/jumlah sub pertanyaan. Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlahkan skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan. Indeks berada pada kisaran nilai 0–100, sehingga semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi pula tingkat kesiapsiagaan (preparedness)nya. Setelah dihitung indeks parameter dari satu responden baik siswa, guru, maupun individu/rumah tangga kemudian dapat ditentukan nilai indeks keseluruhan sampel. Jika jumlah sampel adalah n, maka indeks keseluruhan sampel dapat dihitung dengan menjumlahkan indeks seluruh sampel dibagi dengan jumlah sampel (n). Indeks gabungan dari beberapa parameter dihitung menggunakan indeks gabungan ditimbang, artinya masing-masing parameter mempunyai bobot berbeda. Angka indeks gabungan dalam kajian ini meliputi: indeks komunitas sekolah (guru, siswa, dan institusi sekolah). Secara sederhana angka indeks gabungan diperoleh dari nilai indeks masing-masing parameter. dengan rumus sebagai berikut
  • 15. 57 Tabel 3.9 Bobot Parameter Kesiapsiagaan Sekolah Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006 Keterangan : - KA (Knowledge Attitude) atau pengetahuan sikap - EP (Emergency Planning) atau rencana tanggap darurat - RMC (Resource Mobilization Capacity) atau mobilisasi sumber daya - PS (Policy Statement) atau kebijakan dan panduan - WS (Warning System) atau sistim peringatan dini Nilai maksimun dan minimum dari setiap parameter kesiapsiagaan sekolah dapat dilihat di tabel berikut Tabel 3.10 Nilai Maksimun dan Minimum Parameter Kesiapsiagaan Sekolah No Parameter Lembaga Guru Siswa Max Min Max Min Max Min 1 KA 7 0 10 0 2 PS 4 0 - - - - 3 EP 3 0 2 0 4 0 4 WS 3 0 2 0 1 0 5 RMC 7 0 2 0 2 0 JUMLAH 17 13 17 Sumber : Penelitian 2011 No Komunitas Sekolah Parameter Jumlah KA PS EP WS RMC 1 Lembaga (S1) - 10 14 4 6 34 2 Guru (S2) 30 - 7 2 3 42 3 Siswa (S3) 20 - 2 1 1 24 Jumlah 50 10 23 7 10 100
  • 16. 58 Indeks Lembaga (S1) = + (10/34)*indeksPS+ (14/34)*indeksEP + (4/34)* indeks WS + (6/34)*indeks RMC = + 0,29*indeksPS + 0,41*indeksEP + 0,12* indeks WS + 0,18*indeks RMC Indeks Guru (S2) = 0,71*indeksKA + 0,17*indeksEP + 0,05* indeks WS + 0,07*indeks RMC Indeks Siswa (S3) = 0,83*indeksKA + 0,08*indeksEP + 0,04* indeks WS + 0,04*indeks RMC Indeks KA (KS) = 30/50)*indeks KA(S2) + (20/50)*indeks KA(S3) = 0,60*indeks KA(S2) + 0,40*indeks KA(S3) Indeks PS (KS) = indeksPS(S1) Indeks EP (KS) = 0,61*indeksEP(S1) + 0,30*indeksEP(S2) + 0,09*indeksEP(S3) Indeks WS (KS) = 0,57*indeksRMC(S1) +0,29*indeksRMC(S2) +0,14*indeksRMC(S3)
  • 17. 59 Indeks RMC (KS) = 0,60*indeksRMC(S1) +0,30*indeksRMC(S2) + 0,10*indeksRMC(S3) Indeks KS total = 0,50* indeksKA (KS) +0,10*indeksPS (KS) + 0,23*indeksEP (KS) +0,07*indeksWS (KS) + 0,10*indeksRMC (KS) Setelah di hitung dengan analisis indeks kesiapsiagaan, hasil kajian yang diperoleh dari data lapangan kemudian di hitung kembali dengan menggunakan Uji T-test dalam SPSS, untuk mengetahui perbedaan nilai indeks tiap rayon.