SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Nama Mahasiswa : Xyrtus Dionisius Temot
Asal Institusi : SMAN 1 Cibal
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
No.
Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab Masalah Analisis eksplorasi penyebab Masalah
1 Peserta didik
kurang
konsentrasi dalam
pembelajaran
Kajian Literatur
Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat
mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar siswa antara lain,
yaitu sebagai berikut:
1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. Kurangnya
minat dan motivasi belajar yang akan menyebabkan siswa
mudah terpengaruh pada hal-hal yang lebih menarik perhatian
ketika proses belajar berlangsung.
2. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan,
marah, khawatir, takut, benci dan dendam. Perasaan tidak
enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain
atau rasa khawatir karena suatu hal sehingga menyita sebagian
besar perhatian. Perhatian yang terpecah ini, tentu
menyulitkan anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh
sebab itu, siswa mudah sekali kehilangan konsentrasi saat
belajar.
3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.
Suara hiruk-pikuk kendaraan, suara musik yang keras, suara
TV, suara orang yang sedang bertengkar dan lain-lain dapat
memecahkan perhatian kita saat ingin berkonsentrasi belajar.
Selain itu keadaan ruang kelas atau ruang belajar yang
berantakan juga membuat tidak nyaman belajar sehingga
menjadi tidak berkonsentrasi.
Berdasarkan hasil kajian literatur dan
wawancara terhadap siswa, sebagian besar
siswa selalu berusaha berkonsentrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Agar siswa dapat memahami materi yang
diberikan maka ada beberapa hal yang perlu
dilakukan antara lain :
Kenali karakter .
Pergunakan konsep reward dan
punishment dalam belajar. c. Mengubah
kebiasaan belajar.
Persiapan sarana dan prasarana yang
mendukung.
Dalam pembelajaran fisika jangan
langsung ke konsepnya, apalagi langsung
memberikan rumus.
Pelajaran dimulai dengan pertanyaan
awal yang berkaitan dengan realita yang
diketahui siswa dalam kehidupan sehari-
hari hal ini bisa membuat siswa tertarik
konsentrasi mereka berdampak positif
terhadap hasil belajar yang diharapkan.
4. Bersifat pasif dalam belajar. Anak yang tidak dilibatkan
secara langsung dalam proses belajar mengajar disebut sebagai
bersifat pasif dalam belajar. Bersifat pasif akan membawa anak
pada perilaku-perilaku impulsif serta menurunnya konsentrasi
karena mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses belajar
mengajar terebut.
5. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang
baik. Konsentrasi belajar dibutuhkan pada anak ketika ingin
mendapatkan prestasi yang baik, hal ini banyak ditemukan
pada anak-anak yang mampu menciptakan cara-cara belajar
yang baik dan efektif. Sementara itu, apabila anak tidak mampu
menciptakan cara belajar yang efektif, konsentrasi belajar sulit
untuk dimunculkan.
6. Gangguan kebugaran jasmani. Ketika anak sedang belajar
dalam keadaan tidak bugar jasmani, hal ini akan mengganggu
konsentrasinya. Keadaan yang tidak nyaman karena merasa
lesu, letih, atau mengantuk akan mengganggu pemusatan
perhatian siswa pada pelajaran yang sedang berlangsung
Wawancara
Siswa (10 Orang siswa)
Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
siswa sulit berkonsentrasi karena siswa menganggap fisika itu
sangat sulit karena banyak rumus-rumusnya,terlalu bnyak
hitungan-hitungannya.
Guru (Guru Fisika)
Konsentrasi belajar siswa dikelas dalam pembelajaran
fisika masih tergolong rendah. Saat pembelajaran berlangsung,
siswa asyik dengan kesibukannya masing-masing. Hal itu
dikarenakan siswa menganggap fisika itu sulit, sehingga siswa
malas untuk belajar fisika. Fasilitas sekolah yang tidak memadai
serta lingkungan belajar yang tidak kondusif juga
mempengaruhi konsentrasi belajar. Upaya guru untuk
meningkatkan konsentrasi belajar siswa yaitu
menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan
memotivasi siswa untuk belajar.
Teman Sejawat (Guru Senior)
Guru harus lebih kreatif dalam mengelolah kelas serta harus
mampu menerapkan metode pembelajaran yang kreatif agar
dapat meningkatkan konsentrasi siswa, carilah metode
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Pakar Pendidikan ( Dosen FKIP UNIKA Ruteng)
Kurangnya kosentrasi belajar siswa disebabkan saat penjelasan
jangan langsung ke konsepnya, apalagi langsung memberikan
rumus. Sehingga siswa langsung dibebabi dengan yang berat.
Coba dimulai dengan pertanyaan awal yang berkaitan dengan
realita yang tentunya yang diketahui siswa dalam kehidupan
sehari-hari hal ini bisa membuat siswa tertarik dengan
pelajaran tersebut.
2 Peserta didik malu
bertanya dan
berdiskusi tentang
soal dan pelajaran
yang sulit
dipahami baik
terhadap teman
maupun terhadap
guru.
Kajian Literatur
- Penyebab siswa enggan atau takut untuk bertanya menurut
Morgan dan Saxton (dalam Rahmi, 2011:6 ) adalah adanya
tekanan pribadi. Siswa meraasa mendapat tekanan dari diri
sendiri ketika pertanyaannya sering dicemooh, disepelekan
dan dianggap bodoh oleh lingkungannya. Tekanan pribadi juga
muncul ketika guru memarahi atau mengacuhkan
pertanyaannya. Siswa merasa tidak dihargaai dan akhirnya
merasa tidak percaya diri untuk bertanya. Siswa juga akan
jarang bertanya di kelas ketika guru tidak atau jarang
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
Ada beberapa penyebab yang teridentifikasi mengapa siswa
enggan bertanya secara global dapat dikelompokkan menjadi 3
Berdasarkan kajian literatur dan
wawancara, sebagian besar peserta didik
malu bertanya dan berdiskusi dengan
temannya saat diskusi, tetapi bertanya
kepada guru masih kurang, hal ini
dikarenakan daya serap terhadap materi
pelajaran yang masih kurang. Perbaikan
terhadap model pembelajaran juga perlu
dilakukan agar siswa lebih termotivasi lagi
untuk menemukan cara yang tepat untuk
mengatasi kendala tersebut.
penyebab utama:
1. Cara guru bertanya Sering guru bertanya seenaknya
ketika sedang mengajar. Siswa menjadi bingung mau
menjawab apa. Pertanyaan guru datangnya mendadak,
membuat siswa terkejut dan meningkat
adrenalinnya. Kalimat yang digunakan guru tidak
dimengerti oleh siswa. Nada dan intonasi guru tidak tepat
saat mengajukan pertanyaan. Masih banyak hal lain yang
berkait dengan cara guru bertanya.
2. Sikap guru dalam mengajar Sikap guru yang cenderung
otoriter dalam mengajar sering berdampak psikologis yang
rumit terhadap siswa. Siswa akhirnya berprinsip lebih baik
banyak diam daripada berbicara. Mereka jadi takut salah
menjawab pertanyaan guru.
3. Budaya mencemooh di kelas. Ini adalah budaya siswa
yang sulit dikikis habis dari diri siswa. Jika ada siswa
bertanya maka temanya sering mentertawakan. Jika mau
menjawab pertanyaan guru dan kebetulan salah
jawabannya dicemooh oleh teman lain dengan
mengeluarkan suara koor mencemooh, misalnya.
Hasil Wawancara
Siswa (10 Siswa)
Kurangnya kepercayaan diri peserta didik dalam
menyampaikan suatu pernyataan, biasanya timbul akibat
adanya tekanan atau ejekan dari teman-teman di sekitar serta
tidak terbiasanya dia untuk berbicara di depan umum.
Guru (Fisika)
Ketika mereka tidak menyampaikan suatu pertanyaan, bukan
berarti mereka telah paham dengan apa yang kita sampaikan.
Akan tetapi, mereka terlalu banyak pertanyaan yang disimpan,
sehingga mereka kesulitan untuk mengabstarksikan
pertanyaan tersebut.
Sebagai guru, kita diwajibkan dan diharuskan lebih tahu dari
apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Karena sebagai
guru nantinya kita akan menjadi fasilitator, inovator, inspirator,
dan motivator bagi peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar di kelas.
Kepala Sekolah
Guru wajib menerapkan metode dan model pembelajaran yang
kreatif dan inovatif sehingga siswa tidak merasa tertekan atau
takut untuk mengikuti pelajaran Fisika.
Pengawas Sekolah
Ketidak-tertarikan siswa tersebut disebabkan karena proses
pembelajaran yang kurang interaktif. Guru lebih banyak
menggunakan metode ceramah dimana komunikasi hanya
terjadi satu arah, sehingga siswa kurang mendapatkan
kesempatan dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya
Carilah metode dan model pembelajaran yang sesuai dan
berusaha mengelolah kelas sehingga menyenangkan bagi siswa.
Pakar Pendidikan ( Dosen )
Untuk kesulitan belajar yang dialami siswa perlu dikaji kembali
sulitnya pada materi yang mana, bisa jadi siswa tidak
termotivasi pada pembelajaran tersebut dikarenakan model
pembelajaran yang digunakan, kalau bisa pembelajarannya
yang berbasis praktikum sehingga pelajaran tersebut lebih
hidup.
3 Soal-soal HOTS
sulit dikerjakan
siswa
Kajian Literatur
Menurut Andriani (2016), kesulitan peserta didik dalam
menyelesaikan soal HOTS pada tahap pemahaman soal disebabkan
karena peserta didik tidak memahami soal dan tidak dapat
Pemberian kesempatan yang lebih banyak
dalam pemecahan masalah terutama yang
berkaitan dengan soal-soal HOTS akan
membuat siswa lebih berpengalaman
dalam pemecahan masalah fisika
menerjemahkan/mengubah soal ke dalam bentuk rumus atau
bentuk matematika sehingga tidak dapat menulis apa yang
diketahui dan ditanyakan.
Bentuk kesulitan rencana solusi (plan a solution) terjadi apabila
peserta didik salah menuliskan persamaan atau rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan soal bahkan tidak
menuliskan persamaan atau rumus. Ketika peserta didik sudah
kesulitan
dalam merencanakan solusi, tentu akan berdampak terhadap
menjalankan rencana tersebut (Mustofa, 2016).
Hasil Wawancara
Siswa
Berdasarkan hasil jawaban wawancara peserta didik, penyebab
peserta didik mengalami kesulitan yaitu peserta didik kurang
memahami konsep yang digunakan pada soal dan salah konsep
pun menjadi penyebab peserta didik mengalami kesulitan
dalam tahap merencanakan solusi.
Guru Fisika
Anak-anak dikelas masih ada yang tidak fokus dan tidak
memperhatikan dalam belajar, mereka juga ada yang
mengobrol dengan temannya di kelas hal ini tentu akan
menganggu kosentrasi anak dan temannya yang lain dalam
belajar, apalagi di saat jam belajar siang sudah banyak dari
anak-anak yang menguap dalam belajar.
Kepala Sekolah
Dalam memberi soal guru tidak menjelaskan kepada anak apa
ini soal LOTS, MOTS kah atau HOTS. Guru hanya memberi nya
langsung kepada siswa untuk di ujikan ke mereka sesuai
dengan materi yang telah di ajarkan.
Pengawas Sekolah
Gunakan pertanyaan dalam setiap proses pembelajaran yang
mengarah kepada HOTS termasuk dalam penugasan kepada
peserta didik. Hindari memberikan tugas yang sekedar mencari
informasi yang semua informasi tersebut dapat mereka
temukan di internet tetapi berikan tugas yang memaksa mereka
untuk menganalisa — menciptakan
Pendapat Pakar/Dosen
Gunakan metode pembelajaran yang mengarah pada HOTS
dalam proses pembelajaran, tidak mungkin siswa mampu
mengerjakan soal HOTS jika dalam proses pembelajaran yang
dilakukan sehari-hari di dalam kelas tidak menggunakan HOTS.
Latih peserta didik untuk sering memberikan pertanyaan
bukan hanya menanyakan jawaban, dengan melatih peserta
didik untuk memberikan pertanyaan akan melatih mereka
untuk berpikir kritis akan informasi yang mereka terima.
4 Jarang
menggunakan
media dalam
pembelajaran
sehingga banyak
siswa yang tidak
aktif dalam proses
pembelajaran
dikelas.
Kajian Literatur
Jurnal Formatif 2(1): 71-81 Supardi U.S., dkk._ PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA:
Rendahnya hasil belajar Fisika siswa disebabkan oleh banyak hal
antara lain: kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran
yang dirasakan terlalu sulit untuk di ikuti, media belajar yang
kurang efektif, laboratorium yang tidak memadai, kurang tepatnya
penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang
optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat
konvesional, dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses
pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian besar didominasi oleh
guru. Dari berbagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar Fisika
tersebut, penulis lebih condong dan berkecenderungan bahwa
faktor utama yang menyebabkan rendahnya mutu pembelajaran
Fisika disebabkan karena kekurang tepatan para guru dalam
memilih media pembelajaran serta kurangnya kemampuan para
Penggunaan media pengajaran dalam
proses pembelajaran sangat perlu dilakukan
agar pembelajaran lebih menarik, siswa
lebih interaktif serta membangkitkan
motivasi dan rangsangan dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
guru dalam melihat minat belajar siswa. Faktor media
pembelajaran merupakan faktor utama, yang mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Hasil Wawancara
Siswa
- Lebih cepat paham tentang konsep fisika kalau praktikum.
- Lebih suka guru mengajar dengan menggunakan media seperti
video, game fisika atau animasi.
Guru Fisika
Media pembelajaran sangat penting untuk memudahkan
transfer konsep fisika kepada siswa.
Siswa lebih aktif dalam pembelajaran jika guru mengajar
menggunakan media pembelajaran.
Guru Senior
Mata pelajaran fisika termasuk mapel sulit bagi siswa sehingga
guru harus mampu berinovasi dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat penting karena bisa
mempermudah siswa memahami konsep fisika yang sulit.
Kepala Sekolah
Manfaatkan media yang ada untuk proses pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa, walaupun sarana dan prasarana
pembelajaran masih sangat kurang. Guru harus bisa berinovasi
agar siswa bisa belajar dengan baik.
Pengawas Sekolah
Media pembelajaran merupakan sarana untuk
memvisualisasikan proses belajar yang sering juga dipakai
dalam pengajaran Fisika. Mengingat mata pelajaran Fisika
merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman
konsep yang satu dengan yang lain saling berhubungan secara
hierarki, banyak orang menganggap bahwa pelajaran Fisika ini
sangat menjenuhkan sehingga terkesan Fisika ini membuat
pasif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga ini sangat
mempengaruhi hasil dari pembelajaran yang didapat, belajar
Fisika berarti berupaya mengenal proses kehidupan nyata,
maka pengajarannya perlu disampaikan dengan media yang
tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pakar Pendidikan ( Dosen )
Sangat penting penggunaan media dalam pembelajaran, Kalau
bisa siswa juga yang menggunakan medianya, jangan hanya
guru saja. Tugas guru harus menyediakan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran tersebut, seperti LKPD
agar pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik.

More Related Content

What's hot

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxMaximusCarlesSeda
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxRafidraffa
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxazwar38
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfUlfaKhoirunisa2
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfriama11
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdfZennyVirgianII
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfadenurosita
 
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxLK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxIrmaWati994541
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfanidar06
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docxIdaRoyanti3
 
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfLK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfYusriRahayu1
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docxLK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docxRumajan
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxAndiqbal
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...RizkyYanurianto2
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxrimaazhar21
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfssuserfcbfd21
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxAbdulJamil38
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxMaximusCarlesSeda
 
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdfLK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdfSusiloWardani5
 

What's hot (20)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah (Zenny Virgian).pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxLK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
 
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfLK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docxLK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - Umum.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdfLK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
LK 1.2 SUSILO WARDANI.pdf
 

Similar to LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf

Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxsuryaregif1
 
Hbef2103
Hbef2103Hbef2103
Hbef2103zainuns
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxIsmailIsmail164004
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaHafshah Zuhairoh
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHRiyan Hidayat
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxUMN AL WASHLIYAH
 
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)Ali Murfi
 
Mengkaji Permasalahan dalam Pembelajaran
Mengkaji Permasalahan dalam  PembelajaranMengkaji Permasalahan dalam  Pembelajaran
Mengkaji Permasalahan dalam PembelajaranNini Ibrahim01
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
faktor penyebab lupa
faktor penyebab lupafaktor penyebab lupa
faktor penyebab lupaPENJAGA HATI
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelasRahma Guna
 
Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1dwitiakartika
 
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfLK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfDadanGunawan4
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxmaimunahSPd1
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembamRidzuan Ahmad
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfAndyJs2
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsidedenz
 
Masalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahMasalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahfiro HAR
 

Similar to LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf (20)

Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
 
Hbef2103
Hbef2103Hbef2103
Hbef2103
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
Strategi Pembelajaran Aktif : Question Student Have (QSH)
 
Mengkaji Permasalahan dalam Pembelajaran
Mengkaji Permasalahan dalam  PembelajaranMengkaji Permasalahan dalam  Pembelajaran
Mengkaji Permasalahan dalam Pembelajaran
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
faktor penyebab lupa
faktor penyebab lupafaktor penyebab lupa
faktor penyebab lupa
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1
 
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfLK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Masalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahMasalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjah
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf

  • 1. Nama Mahasiswa : Xyrtus Dionisius Temot Asal Institusi : SMAN 1 Cibal LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah No. Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab Masalah Analisis eksplorasi penyebab Masalah 1 Peserta didik kurang konsentrasi dalam pembelajaran Kajian Literatur Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar siswa antara lain, yaitu sebagai berikut: 1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. Kurangnya minat dan motivasi belajar yang akan menyebabkan siswa mudah terpengaruh pada hal-hal yang lebih menarik perhatian ketika proses belajar berlangsung. 2. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam. Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain atau rasa khawatir karena suatu hal sehingga menyita sebagian besar perhatian. Perhatian yang terpecah ini, tentu menyulitkan anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu, siswa mudah sekali kehilangan konsentrasi saat belajar. 3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan. Suara hiruk-pikuk kendaraan, suara musik yang keras, suara TV, suara orang yang sedang bertengkar dan lain-lain dapat memecahkan perhatian kita saat ingin berkonsentrasi belajar. Selain itu keadaan ruang kelas atau ruang belajar yang berantakan juga membuat tidak nyaman belajar sehingga menjadi tidak berkonsentrasi. Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara terhadap siswa, sebagian besar siswa selalu berusaha berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Agar siswa dapat memahami materi yang diberikan maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain : Kenali karakter . Pergunakan konsep reward dan punishment dalam belajar. c. Mengubah kebiasaan belajar. Persiapan sarana dan prasarana yang mendukung. Dalam pembelajaran fisika jangan langsung ke konsepnya, apalagi langsung memberikan rumus. Pelajaran dimulai dengan pertanyaan awal yang berkaitan dengan realita yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari- hari hal ini bisa membuat siswa tertarik konsentrasi mereka berdampak positif terhadap hasil belajar yang diharapkan.
  • 2. 4. Bersifat pasif dalam belajar. Anak yang tidak dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar disebut sebagai bersifat pasif dalam belajar. Bersifat pasif akan membawa anak pada perilaku-perilaku impulsif serta menurunnya konsentrasi karena mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar terebut. 5. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik. Konsentrasi belajar dibutuhkan pada anak ketika ingin mendapatkan prestasi yang baik, hal ini banyak ditemukan pada anak-anak yang mampu menciptakan cara-cara belajar yang baik dan efektif. Sementara itu, apabila anak tidak mampu menciptakan cara belajar yang efektif, konsentrasi belajar sulit untuk dimunculkan. 6. Gangguan kebugaran jasmani. Ketika anak sedang belajar dalam keadaan tidak bugar jasmani, hal ini akan mengganggu konsentrasinya. Keadaan yang tidak nyaman karena merasa lesu, letih, atau mengantuk akan mengganggu pemusatan perhatian siswa pada pelajaran yang sedang berlangsung Wawancara Siswa (10 Orang siswa) Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa siswa sulit berkonsentrasi karena siswa menganggap fisika itu sangat sulit karena banyak rumus-rumusnya,terlalu bnyak hitungan-hitungannya. Guru (Guru Fisika) Konsentrasi belajar siswa dikelas dalam pembelajaran fisika masih tergolong rendah. Saat pembelajaran berlangsung, siswa asyik dengan kesibukannya masing-masing. Hal itu dikarenakan siswa menganggap fisika itu sulit, sehingga siswa malas untuk belajar fisika. Fasilitas sekolah yang tidak memadai
  • 3. serta lingkungan belajar yang tidak kondusif juga mempengaruhi konsentrasi belajar. Upaya guru untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa yaitu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar. Teman Sejawat (Guru Senior) Guru harus lebih kreatif dalam mengelolah kelas serta harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang kreatif agar dapat meningkatkan konsentrasi siswa, carilah metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pakar Pendidikan ( Dosen FKIP UNIKA Ruteng) Kurangnya kosentrasi belajar siswa disebabkan saat penjelasan jangan langsung ke konsepnya, apalagi langsung memberikan rumus. Sehingga siswa langsung dibebabi dengan yang berat. Coba dimulai dengan pertanyaan awal yang berkaitan dengan realita yang tentunya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari hal ini bisa membuat siswa tertarik dengan pelajaran tersebut. 2 Peserta didik malu bertanya dan berdiskusi tentang soal dan pelajaran yang sulit dipahami baik terhadap teman maupun terhadap guru. Kajian Literatur - Penyebab siswa enggan atau takut untuk bertanya menurut Morgan dan Saxton (dalam Rahmi, 2011:6 ) adalah adanya tekanan pribadi. Siswa meraasa mendapat tekanan dari diri sendiri ketika pertanyaannya sering dicemooh, disepelekan dan dianggap bodoh oleh lingkungannya. Tekanan pribadi juga muncul ketika guru memarahi atau mengacuhkan pertanyaannya. Siswa merasa tidak dihargaai dan akhirnya merasa tidak percaya diri untuk bertanya. Siswa juga akan jarang bertanya di kelas ketika guru tidak atau jarang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Ada beberapa penyebab yang teridentifikasi mengapa siswa enggan bertanya secara global dapat dikelompokkan menjadi 3 Berdasarkan kajian literatur dan wawancara, sebagian besar peserta didik malu bertanya dan berdiskusi dengan temannya saat diskusi, tetapi bertanya kepada guru masih kurang, hal ini dikarenakan daya serap terhadap materi pelajaran yang masih kurang. Perbaikan terhadap model pembelajaran juga perlu dilakukan agar siswa lebih termotivasi lagi untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut.
  • 4. penyebab utama: 1. Cara guru bertanya Sering guru bertanya seenaknya ketika sedang mengajar. Siswa menjadi bingung mau menjawab apa. Pertanyaan guru datangnya mendadak, membuat siswa terkejut dan meningkat adrenalinnya. Kalimat yang digunakan guru tidak dimengerti oleh siswa. Nada dan intonasi guru tidak tepat saat mengajukan pertanyaan. Masih banyak hal lain yang berkait dengan cara guru bertanya. 2. Sikap guru dalam mengajar Sikap guru yang cenderung otoriter dalam mengajar sering berdampak psikologis yang rumit terhadap siswa. Siswa akhirnya berprinsip lebih baik banyak diam daripada berbicara. Mereka jadi takut salah menjawab pertanyaan guru. 3. Budaya mencemooh di kelas. Ini adalah budaya siswa yang sulit dikikis habis dari diri siswa. Jika ada siswa bertanya maka temanya sering mentertawakan. Jika mau menjawab pertanyaan guru dan kebetulan salah jawabannya dicemooh oleh teman lain dengan mengeluarkan suara koor mencemooh, misalnya. Hasil Wawancara Siswa (10 Siswa) Kurangnya kepercayaan diri peserta didik dalam menyampaikan suatu pernyataan, biasanya timbul akibat adanya tekanan atau ejekan dari teman-teman di sekitar serta tidak terbiasanya dia untuk berbicara di depan umum. Guru (Fisika) Ketika mereka tidak menyampaikan suatu pertanyaan, bukan berarti mereka telah paham dengan apa yang kita sampaikan. Akan tetapi, mereka terlalu banyak pertanyaan yang disimpan,
  • 5. sehingga mereka kesulitan untuk mengabstarksikan pertanyaan tersebut. Sebagai guru, kita diwajibkan dan diharuskan lebih tahu dari apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Karena sebagai guru nantinya kita akan menjadi fasilitator, inovator, inspirator, dan motivator bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di kelas. Kepala Sekolah Guru wajib menerapkan metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa tidak merasa tertekan atau takut untuk mengikuti pelajaran Fisika. Pengawas Sekolah Ketidak-tertarikan siswa tersebut disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang interaktif. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dimana komunikasi hanya terjadi satu arah, sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya Carilah metode dan model pembelajaran yang sesuai dan berusaha mengelolah kelas sehingga menyenangkan bagi siswa. Pakar Pendidikan ( Dosen ) Untuk kesulitan belajar yang dialami siswa perlu dikaji kembali sulitnya pada materi yang mana, bisa jadi siswa tidak termotivasi pada pembelajaran tersebut dikarenakan model pembelajaran yang digunakan, kalau bisa pembelajarannya yang berbasis praktikum sehingga pelajaran tersebut lebih hidup. 3 Soal-soal HOTS sulit dikerjakan siswa Kajian Literatur Menurut Andriani (2016), kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS pada tahap pemahaman soal disebabkan karena peserta didik tidak memahami soal dan tidak dapat Pemberian kesempatan yang lebih banyak dalam pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan soal-soal HOTS akan membuat siswa lebih berpengalaman dalam pemecahan masalah fisika
  • 6. menerjemahkan/mengubah soal ke dalam bentuk rumus atau bentuk matematika sehingga tidak dapat menulis apa yang diketahui dan ditanyakan. Bentuk kesulitan rencana solusi (plan a solution) terjadi apabila peserta didik salah menuliskan persamaan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal bahkan tidak menuliskan persamaan atau rumus. Ketika peserta didik sudah kesulitan dalam merencanakan solusi, tentu akan berdampak terhadap menjalankan rencana tersebut (Mustofa, 2016). Hasil Wawancara Siswa Berdasarkan hasil jawaban wawancara peserta didik, penyebab peserta didik mengalami kesulitan yaitu peserta didik kurang memahami konsep yang digunakan pada soal dan salah konsep pun menjadi penyebab peserta didik mengalami kesulitan dalam tahap merencanakan solusi. Guru Fisika Anak-anak dikelas masih ada yang tidak fokus dan tidak memperhatikan dalam belajar, mereka juga ada yang mengobrol dengan temannya di kelas hal ini tentu akan menganggu kosentrasi anak dan temannya yang lain dalam belajar, apalagi di saat jam belajar siang sudah banyak dari anak-anak yang menguap dalam belajar. Kepala Sekolah Dalam memberi soal guru tidak menjelaskan kepada anak apa ini soal LOTS, MOTS kah atau HOTS. Guru hanya memberi nya langsung kepada siswa untuk di ujikan ke mereka sesuai dengan materi yang telah di ajarkan.
  • 7. Pengawas Sekolah Gunakan pertanyaan dalam setiap proses pembelajaran yang mengarah kepada HOTS termasuk dalam penugasan kepada peserta didik. Hindari memberikan tugas yang sekedar mencari informasi yang semua informasi tersebut dapat mereka temukan di internet tetapi berikan tugas yang memaksa mereka untuk menganalisa — menciptakan Pendapat Pakar/Dosen Gunakan metode pembelajaran yang mengarah pada HOTS dalam proses pembelajaran, tidak mungkin siswa mampu mengerjakan soal HOTS jika dalam proses pembelajaran yang dilakukan sehari-hari di dalam kelas tidak menggunakan HOTS. Latih peserta didik untuk sering memberikan pertanyaan bukan hanya menanyakan jawaban, dengan melatih peserta didik untuk memberikan pertanyaan akan melatih mereka untuk berpikir kritis akan informasi yang mereka terima. 4 Jarang menggunakan media dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran dikelas. Kajian Literatur Jurnal Formatif 2(1): 71-81 Supardi U.S., dkk._ PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA: Rendahnya hasil belajar Fisika siswa disebabkan oleh banyak hal antara lain: kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit untuk di ikuti, media belajar yang kurang efektif, laboratorium yang tidak memadai, kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvesional, dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian besar didominasi oleh guru. Dari berbagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar Fisika tersebut, penulis lebih condong dan berkecenderungan bahwa faktor utama yang menyebabkan rendahnya mutu pembelajaran Fisika disebabkan karena kekurang tepatan para guru dalam memilih media pembelajaran serta kurangnya kemampuan para Penggunaan media pengajaran dalam proses pembelajaran sangat perlu dilakukan agar pembelajaran lebih menarik, siswa lebih interaktif serta membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
  • 8. guru dalam melihat minat belajar siswa. Faktor media pembelajaran merupakan faktor utama, yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil Wawancara Siswa - Lebih cepat paham tentang konsep fisika kalau praktikum. - Lebih suka guru mengajar dengan menggunakan media seperti video, game fisika atau animasi. Guru Fisika Media pembelajaran sangat penting untuk memudahkan transfer konsep fisika kepada siswa. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran jika guru mengajar menggunakan media pembelajaran. Guru Senior Mata pelajaran fisika termasuk mapel sulit bagi siswa sehingga guru harus mampu berinovasi dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat penting karena bisa mempermudah siswa memahami konsep fisika yang sulit. Kepala Sekolah Manfaatkan media yang ada untuk proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, walaupun sarana dan prasarana pembelajaran masih sangat kurang. Guru harus bisa berinovasi agar siswa bisa belajar dengan baik. Pengawas Sekolah Media pembelajaran merupakan sarana untuk memvisualisasikan proses belajar yang sering juga dipakai dalam pengajaran Fisika. Mengingat mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman konsep yang satu dengan yang lain saling berhubungan secara
  • 9. hierarki, banyak orang menganggap bahwa pelajaran Fisika ini sangat menjenuhkan sehingga terkesan Fisika ini membuat pasif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga ini sangat mempengaruhi hasil dari pembelajaran yang didapat, belajar Fisika berarti berupaya mengenal proses kehidupan nyata, maka pengajarannya perlu disampaikan dengan media yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pakar Pendidikan ( Dosen ) Sangat penting penggunaan media dalam pembelajaran, Kalau bisa siswa juga yang menggunakan medianya, jangan hanya guru saja. Tugas guru harus menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran tersebut, seperti LKPD agar pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik.